Manajemen Sumber Daya Manusia (7)

Tugas 1
1. Jelaskan pengertian rekrutmen, seleksi dan wawancara calon karyawan!
2. Sebutkan metode-metode yang dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut calon
karyawan!
3. Sebutkan tipe-tipe wawancara yang dilakukan oleh perusahaan!
Jawab :
1. Pengertian rekrutmen, seleksi dan wawancara calon karyawan
 Rekrutmen adalah membangun sebuah pasokan calon karyawan baru yang potensial
yang sewaktu-waktu organisasi dapat menariknya jika membutuhkannya. Perekrutan
berisi praktek atau aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dengan tujuan utama
mengidentifikasi dan menarik karyawan potensial.
 Seleksi adalah suatu proses dimana sesuatu organisasi memilih orang atau orangorang yang terbaik dari suatu daftar pelamar yang memenuhi kriteria seleksi untuk
posisi-posisi yang tersedia untuk diisi.
 Wawancara adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk
mengevaluasi hal-hal yang dapat diterimanya atau tidak. Pada tahap ini pewawancara
berusaha mendapatkan jawaban tentang dua hal yaitu :
a. Dapatkah pelamar melaksanakan pekerjaan
b. Bagaimana kemampuan pelamar dibandingkan dengan pelamar-pelamar lain
2. Metode-metode dalam perekrutan calon karyawan
a. Metode Internal
Metode internal adalah karyawan yang saat ini sedang memegang jabatan lain

didalam organisasi. Perusahaan dapat merekrut karyawan yang ada pada saat ini
melalui job posting yaitu proses mengkomunikasikan informasi tentang lowongan
jabatan pada papan buletin perusahaan, publikasi karyawan, intranet korporat dan
lain-lain.

Para

manajer

juga

dapat

mengidentifikasi

para

calon

untuk


direkomendasikan mengisi lowongan. Kebijakan yang menekankan pada promosi dan
bahkan perpindahan secara lateral untuk memperoleh pengalaman karir yang lebih

luas dapat memberikan kepada pelamar suatu impresi yang bagus bagi jabatan-jabatan
diperusahaan.
b. Metode Eksternal
Perekrutan eksternal ini biasanya untuk posisi entry level atau posisi spesialis dilevel
yang lebih tinggi. Beberapa metode perekrutan secara eksternal meliputi pelamar
langsung, dan referrals, advertensi, agen-agen kerja, sekolah website dan lain-lain.
3. Tipe-tipe wawancara
Dua teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukan
wawancara kerja adalah wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja behavioral.
Dalam prakteknya perusahaan seringkali mengkombinasikan kedua teknik iniuntuk
memperoleh data yang lebih akurat.
a. Wawancara Non directive
Teknik ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti “mengapa anda ingin
bekerja di perusahaan ini”, dan “apa kelebihan dan kekurangan anda”. Kesuksesan
atau kegagalan dalam wawancara tradisional akan sangat tergantung pada kemampuan
si pelamar dalam berkomunikasi menjawab pertanyaan-pertanyaan, daripada

kebenaran atau isi dari jawaban yang diberikan. Selain itu pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan lebih banyak bersifat mengklarifikasikan apa yang ditulis dalam surat
lamaran dan CV pelamar. Dalam wawancara kerja tradisional, recruiter biasanya ingin
menemukan jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan:
1. Apakah si pelamar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan?
2. Apakah si pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan
recruiter?
3. Apakah si pelamar akan bisa bekerja dalam team dan memiliki kepribadian yang
sesuai dengan budaya perusahaan?
b. Wawancara Kerja Behavioral
Hal ini didasarkan pada teori bahwa “performance” (kinerja) di masa lalumerupakan
indikator terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa mendatang (ketika
bekerja). Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering digunakan untuk merekrut
karyawan pada level managerial atau oleh perusahaan yang dalam operasionalnya

sangat mengutamakan masalah-masalah kepribadian, dimaksudkan untuk mengetahui
respon pelamar terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu sehingga pewawancara
dapat melihat bagaimana pelamar memandang suatu tantangan/permasalahan dan
menemukan solusinya. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan antara lain:

“coba anda ceritakan pengalaman anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan”,
dan “berikan beberapa contoh tentang hal-hal apa yang anda lakukan ketika anda
dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus”. Untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut si pelamar perlu mempersiapkan diri untuk mengingat kembali
situasi, tindakan dan hasil yang terjadi padasaat yang lalu. Selain itu, sangat penting
bagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dari pewawancara
agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran situasi yang dihadapinya. Untuk itu
diperlukan ketrampilan berkomunikasi yang baik dari si pelamar. Keberhasilan atau
kegagalan dalam wawancara ini sangat tergantung pada kemampuan pelamar dalam
menggambarkan situasi yang berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara
rinci dan terfokus. Dalam wawancara kerja behavioral, si pelamar harus dapat
menyusun jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:
1. Meggambarkan situasi yang terjadi saat itu;
2. Menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk merespon situasi yang terjadi;
3. Menceritakan hasil yang dicapai, dan;
4. Apa hikmah yang di ambil dari kejadian tersebut.
Dalam wawancara behavioral ini teknik yang paling sering dipergunakan adalah yang
disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.