Pemeriksaan Cemaran Mikroorganisme Udara di Beberapa Area Filling Room Line II dengan Menggunakan Alat Mas 100 NT di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara merupakan zat yang paling penting setelah air dalam memberikan
kehidupan di permukaan bumi ini. Selain memberikan oksigen, udara juga
berfungsi sebagai alat penghantar suara dan bunyi-bunyian, pendingin
bendabenda yang panas, dan dapat menjadi media penyebaran penyakit pada
manusia (Chandra, 2006).
Udara merupakan campuran mekanis dari bermacam-macam gas.
Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen 78,1%, oksigen 20,93%, dan
karbon dioksida 0,03%, sementara selebihnya berupa gas argon, neon, krypton,
xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu, bakteri, spora, dan sisa
tumbuh-tumbuhan (Chandra, 2006).
Walaupun udara bukan medium yang baik untuk mikroorganisme tetapi
mikroorganisme selalu terdapat di udara. Adanya mikroorganisme disebabkan
pengotoran udara oleh manusia atau hewan, zat-zat organik, dan debu. Jenis-jenis
mikroorganisme yang terdapat di udara terutama adalah kapang dan khamir.
Jumlah dan jenis dari mikroorganisme yang terdapat di udara tergantung dari
aktivitas manusia yang berada pada daerah tersebut (Nurwantoro, 1997).
Mikrobiologi
mencakup
pengetahuan
tentang
virus
(viroologi),
pengetahuan tentang bakteri (bakteriologi), pengetahuan tentang hewan berselsatu
(protozoologi), pengetahuan tentang jamur (mikologi), terutama yang meliputi
jamur-jamur rendah seperti Phycomycetes, dan juga Ascomycetes, serta
Deuteromycetes (Dwidjoseputro, 1978).
Mikroba yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun teretrial,
pada ketinggian 300-1000 kaki atau lebih dari permukaan bumi adalah organisme
tanah yang melekat pada jerami atau partikel debu yang tertiup angin. Salah satu
yang paling banyak ditemukan adalah spora jamur Penicillium sp dan spora
mikroba Bacillus (Dwidjoseputro, 1978).
Jamur yang terdapat di udara adalah dalam bentuk spora. Spora jamur
merupakan alat reproduksi, baik seksual maupun aseksual. Tipe spora jamur ini
bermacam-macam, tergantung dari letak, ukuran dan bentuknya. Misalnya
konidiospora,
zygospora,
sporangiospora
dan
lain-lain,
sehingga
dapat
dipergunakan untuk membantu dalam identifikasi jamur tersebut (Dwidjoseputro,
1978).
Oleh karena hal di atas, penulis telah melakukan pemeriksaan terhadap
cemaran mikroorganisme udara di beberapa area produksi fillinf room line II
dengan menggunakan alat MAS 100 NT di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Medan.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui jumlah bakteri pada daerah Filling Room Line II dengan
menggunakan alat Mas 100 NT
2. Untuk mengetahui jumlah kapang dan khamir pada daerah Filling Room
Line II dengan menggunakan alat Mas 100 NT
3. Untuk mengetahui apakah jumlah bakteri, kapang dan khamir tersebut
sesuai dengan Standar Baku Mutu Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
261/MENKES/SK II/1998.
1.3 Manfaat Percobaan
Manfaat dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui jumlah
mikroba berupa bakteri, kapang dan khamir pada area Filling Room Line II dan
memastikan keefektivan proses cleaning line produksi sehingga dapat menjamin
kualitas dari kebersihan produk dari PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI).
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara merupakan zat yang paling penting setelah air dalam memberikan
kehidupan di permukaan bumi ini. Selain memberikan oksigen, udara juga
berfungsi sebagai alat penghantar suara dan bunyi-bunyian, pendingin
bendabenda yang panas, dan dapat menjadi media penyebaran penyakit pada
manusia (Chandra, 2006).
Udara merupakan campuran mekanis dari bermacam-macam gas.
Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen 78,1%, oksigen 20,93%, dan
karbon dioksida 0,03%, sementara selebihnya berupa gas argon, neon, krypton,
xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu, bakteri, spora, dan sisa
tumbuh-tumbuhan (Chandra, 2006).
Walaupun udara bukan medium yang baik untuk mikroorganisme tetapi
mikroorganisme selalu terdapat di udara. Adanya mikroorganisme disebabkan
pengotoran udara oleh manusia atau hewan, zat-zat organik, dan debu. Jenis-jenis
mikroorganisme yang terdapat di udara terutama adalah kapang dan khamir.
Jumlah dan jenis dari mikroorganisme yang terdapat di udara tergantung dari
aktivitas manusia yang berada pada daerah tersebut (Nurwantoro, 1997).
Mikrobiologi
mencakup
pengetahuan
tentang
virus
(viroologi),
pengetahuan tentang bakteri (bakteriologi), pengetahuan tentang hewan berselsatu
(protozoologi), pengetahuan tentang jamur (mikologi), terutama yang meliputi
jamur-jamur rendah seperti Phycomycetes, dan juga Ascomycetes, serta
Deuteromycetes (Dwidjoseputro, 1978).
Mikroba yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun teretrial,
pada ketinggian 300-1000 kaki atau lebih dari permukaan bumi adalah organisme
tanah yang melekat pada jerami atau partikel debu yang tertiup angin. Salah satu
yang paling banyak ditemukan adalah spora jamur Penicillium sp dan spora
mikroba Bacillus (Dwidjoseputro, 1978).
Jamur yang terdapat di udara adalah dalam bentuk spora. Spora jamur
merupakan alat reproduksi, baik seksual maupun aseksual. Tipe spora jamur ini
bermacam-macam, tergantung dari letak, ukuran dan bentuknya. Misalnya
konidiospora,
zygospora,
sporangiospora
dan
lain-lain,
sehingga
dapat
dipergunakan untuk membantu dalam identifikasi jamur tersebut (Dwidjoseputro,
1978).
Oleh karena hal di atas, penulis telah melakukan pemeriksaan terhadap
cemaran mikroorganisme udara di beberapa area produksi fillinf room line II
dengan menggunakan alat MAS 100 NT di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Medan.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui jumlah bakteri pada daerah Filling Room Line II dengan
menggunakan alat Mas 100 NT
2. Untuk mengetahui jumlah kapang dan khamir pada daerah Filling Room
Line II dengan menggunakan alat Mas 100 NT
3. Untuk mengetahui apakah jumlah bakteri, kapang dan khamir tersebut
sesuai dengan Standar Baku Mutu Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
261/MENKES/SK II/1998.
1.3 Manfaat Percobaan
Manfaat dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui jumlah
mikroba berupa bakteri, kapang dan khamir pada area Filling Room Line II dan
memastikan keefektivan proses cleaning line produksi sehingga dapat menjamin
kualitas dari kebersihan produk dari PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI).