Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pemberian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu

89

DAFTAR WAWANCARA

1. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Kredit dengan
Jaminan Hak Tanggungan pada Bank Prekreditan Rakyat
Jawab
a. Bagi pihak pemberi kredit/kreditur (bank)
Pemberian kredit ini ketika terjadi kesepakatan pengikatan benda tidak
bergerak sebagai jaminan, bank memiliki hak-hak yang meliputi:
c. Bank berhak untuk memegang barang yang dijadikan jaminan, dalam
hal in benda tak bergerak seperti tanah maupun bangunan diatasnya
sampai pada waktu utang dilunasi.
d. Bank berhak untuk mengambil pelunasan dari pendapatan penjualan
ataupun pelelangan barang yang dijadikan jaminan tersebut apabila
pihak debitur tidak menepati kewajibannya yakni melunasi utangnya
sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak dalam perjanjian kredit
tersebut. Adapun penjualan barang jaminan tersebut dilakukan sesuai
dengan prosedur pengeksekusian barang jaminan apabila terjadi kredit
macet, seperti berdasarkan penetapan pengadilan. Pendapatan dari
barang yang dijual tersebut digunakan sebagai bentuk pelunasan utang

debitur seluruh atau sebagian saja
b. Kewajiban dalam pemberian kredit tersebut pada saat pengikatan benda
tidak bergerak sebagai jaminan, yang meliputi
e. Bank wajib memberitahukan kepada pihak debitur apabila bank
hendak menjual barang jaminan tersebut.
f. Bank harus memberikan perhitungan tentang pendapatan dari hasil
penjualan barang jaminan tersebut kepada pihak debitur.
g. Bank wajib menyerahkan kelebihan pendapatan dari penjualan barang
jaminan tersebut kepada pihak debitur sesuai dengan jumlah utang
yang harus dilunasi debitur.

90

h. Bank harus mengembalikan barang jaminan tersebut ketika perjanjian
kr edit telah berakhir yakni ketika pihak debitur telah melunasi
kewajibannya membayar utang kepada bank
c. Hak pihak debitur (pihak yang berutang)
d. Debitur berhak untuk mendapat pemberitahuan terlebih dahulu dari
pihak bank sebagai kreditur apabila barang jaminan tersebut akan
dijual oleh pihak bank.

e. Debitur berhak untuk mendapatkan kelebihan pendapatan atas
penjualan barang jaminan setelah dikurangi dengan jumlah utang yang
harus dilunasi oleh debitur.
f. Debitur berhak mendapatkan kembali barang yang dijadikan jaminan
tersebut ketika perjanjian kredit berakhir dalam hal debitur telah
melunasi seluruh utangnya kepada bank
d. Kewajiban debitur
c. Debitur berkewajiban untuk menyerahkan barang yang dijadikan
jaminan dalam perjanjian kredit tersebut kepada bank sebagai pemberi
kredit sejak perjanjian kredit dan pengikatan barang jaminan tersebut
ditandatangani kedua belah pihak.
d. Debitur bertanggungjawab atas pelunasan utangnya terutama dalam hal
penjualan barang yang dijadikan jaminan
2. Bagaimana Tata Cara Pemberian Kedit dengan Jaminan Hak Tanggungan
pada Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu
Jawab
Adapun tahap yang harus dilalui oleh pihak debitur maupun pihak
Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu sebagai kreditur, antara lain:
a. Tahap pengajuan permohonan kredit
Pada tahap pengajuan permohonan kredit, debitur wajib datang ke Bank

Perkreditan Rakyat Rokan Hulu untuk mengutarakan keinginannya
memerlukan kredit. Adapun persyaratan yang harus dibawa oleh calon
debitur untuk pengajuan permohonan kredit adalah: Fotocopy Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Suami Istri; Fotocopy Kartu Keluarga (KK); Asli dan

91

fotocopy sertifikat hak milik atas tanah yang akan dijadikan sebagai
jaminan. Nama yang mengajukan permohonan kredit haruslah sama
dengan nama yang tertera di dalam sertifikat hak milik atas tanah; Apabila
nama yang tercantum dalam sertifikat adalah nama orang lain (bukan
pemohon kredit) atau banyak nama, maka pihak debitur harus
menyertakan surat kuasa dari pemilik (nama yang tertera di sertifikat hak
milik atas tanah) kepada si peminjam (pemohon kredit) untuk
menggunakan tanah tersebut sebagai jaminan; Fotocopy pelunasan pajak
terakhir; Slip gaji apabila calon debitur bekerja sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan karyawan swasta; Riwayat pinjaman (apabila calon
debitur pernah meminjam di bank lain); Neraca (apabila calon debitur
mempunyai usaha); Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) apabila
ada.

b. Tahap pengecekan jaminan
Pengecekan jaminan dilakukan dengan cara mengecek nama yang tertera
di dalam sertifikat hak milik atas tanah yang akan dijadikan jaminan
kredit. Apabila nama yang tertera di dalam sertifikat hak milik atas tanah
lebih dari 1 (satu) orang, maka pihak debitur harus melampirkan surat
kuasa yang menyebutkan bahwa pihak debitur diberikan kuasa oleh nama
pemilik lainnya untuk menggunakan sertifikat hak milik atas tanah
tersebut sebagai jaminan kredit di Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu.
c. Tahap pengisian surat permohonan kredit
Apabila pengecekan terhadap tanah yang akan dijadikan jaminan kredit
telah selesai dan diputuskan bahwa tanah tersebut dapat diterima oleh
pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu, maka debitur diwajibkan
untuk mengisi formulir pinjaman konsumtif atau pinjaman usaha. Dalam
surat permohonan kredit ini tercantum 2 (dua) komponen, yaitu data
umum, pernyataan dan pengeluaran per bulan dari nasabah. Kedua
komponen ini harus diisi sebenar-benarnya oleh pihak nasabah.

92

d. Tahap analisa pemberian kredit

Tahap analisa pemberian kredit biasanya dilakukan oleh analis/bagian
kredit. Tahap analisa pemberian kredit itu dilakukan untuk mengetahui
usia pemohon, domisili di alamat sekarang apakah di desa pakraman
sendiri atau tidak, tingkat pendidikan, jangka waktu mengenai lamanya
pihak pemohon bekerja, karakter, sejarah masa lampau pinjaman,
kontribusi dana, pendapatan suami/istri untuk membantu pembayaran
kembali pinjaman, surat pemotongan gaji, perbandingan antara besarnya
angsuran dengan surplus menunjukkan ratio, serta jaminan.
e. Tahap pembuatan memorandum pengusulan kredit
Memorandum pengusulan kredit dibuat oleh analis/bagian kredit.
Memorandum ini berisikan data pemohon, rekomendasi analis/bagian
kredit, pertimbangan/ data pemohon, meliputi nama pemohon, nomor
KTP, tempat dan tanggal lahir, alamat pemohon, jumlah permohonan
kredit, tujuan permohonan kredit, nilai/score, dan hubungan pihak debitur
dengan Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu.
f. Tahap penandatanganan surat keputusan kredit (SKK)
Apabila pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu telah menyetujui
permohonan kredit yang diajukan oleh pihak debitur selaku pemohon,
maka selanjutnya akan dilakukan tahap penandatanganan surat keputusan
kredit. Surat keputusan kredit berisikan data umum tentang debitur serta

persetujuan pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu terhadap
permohonan kredit dari debitur dengan ketentuan dan syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu.
g. Tahap penandatanganan surat perjanjian kredit
Penandatanganan surat perjanjian kredit merupakan momentum yang
sangat penting dalam pemberian kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat
Rokan Hulu. Perjanjian kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak
secara khusus memuat kesepakatan hak dan kewajiban antara kedua belah
pihak, yaitu pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu sebagai pemberi
kredit dan pihak debitur sebagai penerima kredit.

93

h. Tahap penandatanganan bukti pengeluaran kredit
Bukti pengeluaran kredit dikeluarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat Rokan
Hulu pada saat pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu mengeluarkan
kredit serta menyerahkannya secara langsung kepada debitur selaku
penerima kredit. Di dalam surat bukti pengeluaran kredit ini wajib tertera
mengenai, nomor surat perjanjian pinjaman atau surat perjanjian kredit,
besarnya pinjaman, biaya administrasi, biaya materai, sehingga akan

diperoleh penerimaan bersih kredit dari pihak Bank Perkreditan Rakyat
Rokan Hulu. Penandatanganan surat bukti pengeluaran kredit ini
dilakukan oleh bagian kasir dari Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu
yang bersangkutan dan pihak debitur selaku peminjam.
i. Tahap penandatanganan bukti penerimaan barang jaminan
Pada saat debitur menyerahkan asli sertifikat hak milik atas tanah sebagai
jaminan kredit pada Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu, maka pihak
Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu wajib menyertakan surat bukti
penerimaan barang jaminan. Surat bukti penerimaan barang jaminan,
memuat uraian secara lengkap mengenai identitas dari tanah tersebut.
j. Tahap penandatanganan surat kuasa menjual
Surat kuasa menjual yang ditandatangani oleh pihak debitur selaku
pemberi kuasa dan Kepala Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu selaku
penerima kuasa memuat tentang pemberian kuasa dari pihak debitur
kepada pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu. Kuasa yang diberikan
adalah kuasa untuk Hal ini terbukti dari adanya tahap pengisian formulir
permohonan kredit dan tahap analisis pemberian kredit yang merupakan
implementasi dari unsur character, capacity, personality, party, perpose,
dan payment. Kedua tahap tersebut memberikan suatu gambaran
bagaimana karakter dan kepribadian debitur, kemampuan membayar dari

debitur yang mengajukan permohonan kredit, tujuan permohonan kredit,
serta klasifikasi debitur berdasarkan sejarah masa lampua pinjaman.

94

k. Tahap pengikatan jaminan sertifikat hak milik atas tanah dengan APHT
Setelah pengecekan selesai dilakukan, maka pihak Bank Perkreditan
Rakyat Rokan Hulu dan debitur melakukan penandatanganan perjanjian
kredit. Perjanjian kredit yang telah ditandatangani wajib dibawa ke kantor
PPAT sebagai dasar untuk pembuatan APHT. Penandatanganan APHT
juga diikuti dengan pendaftaran Hak Tanggungan ke Kantor Pertanahan
Kota Rokan Hulu untuk penerbitan sertifikat Hak Tanggungan. Sertifikat
Hak Tanggungan menjadi hak penuh bagi Bank Perkreditan Rakyat Rokan
Hulu selama kredit yang diberikan kepada debitur masih berjalan atau
belum terlunasi.
3. Bagaimana hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pemberian kredit
dengan jaminan hak tanggungan pada Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu
adalah sebagai berikut:
10. Kurangnya pengetahuan dari debitur mengenai pengajuan permohonan
kredit dengan jaminan Hak Tanggungan dapat dilihat dari kebingungan

debitur dari Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu saat pengajuan kredit
Hak Tanggungan, dimana Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu pada saat
datang pertama kali ke Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu tidak
membawa persyaratan yang akan dijadikan jaminan dan bingung
mengenai persyaratan apa saja yang harus dilengkapi,
11. Nilai jaminan utang tidak sesuai dengan permintaan kredit, nilai barang
menentukan besarnya kredit yang akan diterima oleh debitur. Apabila
taksiran nilai barang yang dijadikan nilainya lebih rendah daripada
permintaan kredit debitur, maka debitur disarankan untuk mengajukan
kredit sesuai dengan nilai barang jaminannya tersebut. Jadi apabila debitur
menginginkan kredit yang besar, maka barang jaminan kreditnya juga
harus mempunyai nilai yang lebih besar dari permintaan kredit debitur.
Permintaan Kredit yang pernah diajukan oleh debitur.
12. Pihak debitur belum mempunyai rekening Bank Perkreditan Rakyat Rokan
Hulu. Dalam sebuah pengajuan permohonan kredit hak tanggungan,
sekarang sistem dalam sebuah lembaga keuangan termasuk Bank

95

Perkreditan Rakyat Rokan Hulu mewajibkan calon debitur harus

mempunyai rekening Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu. Tetapi dalam
prakteknya, 2 (dua) debitur yang pernah mengajukan permohonan
terhadap kreditur, yang akan mengajukan kredit dengan jaminan Hak
Tanggungan, bahwa selain peningkatan kinerja pegawai dari pihak Bank
Perkreditan Rakyat Rokan Hulu untuk lebih mendalami dan mempelajari
mengenai kredit hak tanggungan, peran pemerintah setempat juga sangat
dibutuhkan, dalam hal ini adanya sosialisai-sosialisasi mengenai Hak
Tanggungan maupun kredit dengan jaminan Hak Tanggungan diharapkan,
mengingat di Kabupaten Rokan Hulu sendiri masih sangat jarang orang
mengetahui mengenai Hak Tanggungan, walaupun mungkin sudah banyak
debitur yang sudah mengetahui mengenai Hak Tanggungan ini. Tetapi
sosialisasi harus sering diadakan agar orang mengetahui bahwa ada
jaminan baru yaitu jaminan Hak Tanggungan.
13. Pihak

pemberi

Hak

Tanggungan


biasanya

mempersulit

untuk

menyerahkan barang jaminannya, apabila adanya penarikan terhadap
barang jaminan atau penyitaan oleh pihak Bank Perkreditan Rakyat.
Misalnya saja, barang jaminan tersebut ternyata digadaikan ke saudara si
pemberi Hak Tanggungan atau si pemberi Hak Tanggungan tersebut pergi
menghindar agar tidak bertemu oleh pihak penyitaan, dan masih banyak
yang lain;
14. Pihak pemegang Hak Tanggungan kesulitan mengawasi penggunaan
barang jaminan yang dititipkan pemberi Hak Tanggungan, karena
meskipun pemberi Hak tanggungan berkewajiban memelihara, namun
kadang ada pemberi Hak Tanggungan yang beritikad kurang baik,
sehingga mempergunakan barang jaminannya seenaknya sehingga akan
menurunkan nilai barang;
15. Pihak pemegang Hak Tanggungan cukup kesulitan untuk melakukan
pengawasan secara langsung akan penggunaan kredit yang dicairkan. Hal
tersebut disebabkan banyaknya pemberi Hak Tanggungan yang harus
diawasi, karena penyalahgunaan kredit akan dapat menimbulkan masalah

96

tersendiri bagi pemberi Hak Tanggungan, sehingga pada akhirnya pemberi
Hak Tanggungan akan kesulitan melunasinya;
16. Pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu melakukan pemberian kredit
tersebut cenderung tidak sesuai dengan prosedur yang diberikan kepada
nasabah, terkadang debitur salah memahami dan timbulnya suatu
perselisihan antar pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu dengan
debitur tersebut.
17. Dari agunan yang dijaminkan debitur untuk memuhi syarat perkreditan,
pihak PT. Bank mandiri sangat sulit untuk membedakan antara SMKHT
dengan APHT, dikarenakan dalam persyaratan tersebut debitur kurang
mengetahui antara SMKHT dengan APHT;
18. Pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu pernah menemukan sertifikat
yang dijaminkan oleh debitur ternyata sertifikat tersebut tidak asli, disini
pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu berhak menyita semua benda
yang dimiliki debitur sesuai dengan perjanjian awal.