Analisis Pemodelan Hubungan Parameter Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang telah mengalami

pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dan positif nilainya. Dalam 3
(tiga) tahun terakhir ini saja Indonesia telah menunjukkan prestasi laju
pertumbuhan ekonomi yang tergolong cukup besar dan kokoh. Badan Pusat
Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2011, laju pertumbuhan Indonesia
mencapai angka 6,5 persen, kemudian pada tahun 2012 sebesar 6,3 persen, dan
pada tahun 2013 sebesar 5,8 persen.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama ini telah
menimbulkan konsekuensi berupa meningkatnya permintaan akan pembangunan
fisik sarana dan prasarana transportasi untuk mendukung kegiatan perekonomian
masyarakat. Hal tersebut berdampak terhadap meningkatnya permintaan akan
lahan pembangunan baru guna menampung kebutuhan tersebut. Salah satu
alternatif yang dipilih oleh pemerintah untuk memenuhi hal tersebut adalah
dengan membangun jalan tol.
Jalan Tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan

dan sebagai jalan nasional yang penggunaanya diwajibkan membayar tol
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

15

Tahun 2005).

Penyelenggaraan jalan tol bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan jasa
distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di
wilayah yang sudah tinggi tingkat perkembangannya. Dalam tingkatan jalan raya

Universitas Sumatera Utara

jalan tol adalah satu-satunya fasilitas yang menyediakan arus bebas - hambatan
yang sempurna. Jalan tol tersusun atas tiga subkomponen, yaitu ruas jalan tol
dasar, area percabangan dan pintu tol.
Di wilayah Sumatera Utara sendiri pembangunan jalan tol pertama kali
dilakukan pada tahun 1986, yaitu pembangunan Jalan Tol Belmera. Jalan Tol
Belmera


merupakan

singkatan

dari

Belawan-Medan-Tanjung

Morawa,

penggunaan nama tersebut dilakukan karena jalan tol tersebut menghubungkan
ketiga wilayah tersebut. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan ekonomi dan
penduduk yang terus bertambah telah menjadikan pelabuhan Belawan yang
berada di kota Medan berperan penting bagi perekonomian dan sebagai kekuatan
bagi pemerintah kota Medan dalam menghadapi kebijakan ekonomi terbuka,
sehingga berdampak pada volume jalan Tol Belmera yang terus meningkat,
ditambah lagi Tanjung Morawa adalah salah satu kecamatan di Deli Serdang
yang merupakan sentra industri pengusaha Medan yang disebut juga sebagai kota
Industri.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Jasa Marga Cabang Belmera

dari tahun 2011 s/d 2013, peningkatan volume lalu lintas pada jalan Tol Belmera
mencapai lebih dari 10% setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah kendaraan yang
melintas pada jalan tol akan menimbulkan kelebihan kapasitas apabila tidak
dilakukan pengontrolan. Terjadinya kelebihan kapasitas pada ruas jalan tol akan
mempengaruhi kinerja lalu lintas yang tentunya akan berdampak langsung
terhadap tingkat kenyamanan dan keamanan dari pengguna jalan tol.

Universitas Sumatera Utara

1.2

Perumusan Masalah
Kinerja lalu lintas pada ruas jalan tol dipengaruhi oleh 3 (tiga) parameter

lalu lintas yaitu kecepatan, kepadatan, dan volume. Ketiga parameter lalu lintas
tersebut membentuk hubungan matematis berupa kecepatan-kepadatan (S-D),
volume-kepadatan (V-D), dan volume-kecepatan (V-S). Untuk mengetahui
hubungan matematis antara ketiga parameter tersebut, maka perlu dilakukan
analisis pemodelan hubungan parameter lalu lintas pada jalan tol. Dari pemodelan
yang dilakukan akan diperoleh parameter-parameter lalu lintas lainnya seperti

kecepatan arus bebes (Sf), derajat kejenuhan (DS), kapasitas (volume maksimum),
dan kecepatan saat volume maksimum. Sehingga kinerja lalu lintas pada ruas
jalan tol dapat diketahui dan diperoleh tingkat pelayanannya.

1.3

Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Memodelkan hubungan antara parameter lalu lintas (volume, kecepatan dan
kepadatan ) pada jalan Tol Belmera.
2.

Menganalisis kondisi eksisting dari kinerja lalu lintas pada jalan Tol Belmera
menggunakan model dan pedoman yang digunakan .
Sedangkan manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Informasi / Data yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan
diharapkan bisa berguna sebagai masukan bagi pihak terkait dalam
melakukan pengembangan kedepannya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai referensi bagi pihak lain yang
ingin melakukan penelitian yang berkenaan dengan topik penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

1.4

Batasan Masalah
Ruang lingkup dan batasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah sebagai

berikut :
1. Studi lalu lintas akan dilakukan pada KM

pada kedua jalur atau

arah lalu lintas, yaitu meliputi entrace dan exit Gt. Tanjung Morawa.
2. Studi dilakukan selama 2 hari yaitu pada hari Jum’at dan Sabtu, dengan
waktu survei sebagai berikut :





Pukul 15.00-19.00 WIB untuk arah entrance Gt. Tanjung Morawa
Pukul 07.00-11.00 WIB untuk arah exit Gt. Tanjung Morawa

3. Analisis pemodelan dilakukan menggunakan data golongan kendaraan
dengan volume tertinggi.
4. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) (DJBM, 1997).

Universitas Sumatera Utara