Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Irigasi secara umum didefinisikan sebagai penggunaan air pada tanah
untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanamtanaman (Hansen, dkk., 1992).
Jaringan Irigasi Tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier,
saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan
pelengkapnya pada jaringan irigasi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, pembangunan dan pengelolaan
jaringan irigasi tersier menjadi wewenang dan tanggung jawab petani pemakai air.
Kecepatan aliran air yang mengalir melalui saluran tersier dipengaruhi oleh
kekasaran, kemiringan dan ukuran saluran yang dibuat, semakin besar koefisien
kekasaran saluran irigasi maka kecepatan aliran air di saluran irigasi semakin
kecil, sehingga mengurangi debit air terutama pada saluran yang terbuat dari
tanah. Pengaruh kekasaran saluran ini dinyatakan dalam satuan nilai disebut
koefisien kekasaran atau konstanta kekasaran. Koefisien kekasaran atau konstanta
kekasaran bergantung kepada faktor-faktor, ketidakteraturan permukaan saluran,
trase, vegetasi (tetumbuhan) dan sedimen.
Faktor penghambat (koefisien kekasaran), sangat mempengaruhi kecepatan
rata-rata aliran air dalam saluran dan juga secara langsung mempengaruhi debit air

di dalam saluran. Semakin kasar permukaan suatu saluran maka akan semakin
kecil kecepatan di saluran, untuk itu perlu diketahui nilai koefisien kekasaran,

1
Universitas Sumatera Utara

2

kecepatan maupun faktor penghambat saluran, sehingga dapat diatur debit air
yang mengalir sesuai kebutuhan air oleh tanaman.
Pada November 2013, saudara Sartono Hasugian (Mahasiswa TEP 2009)
telah melakukan penelitian menggunakan metode yang sama namun di tempat
yang berbeda. Beliau mengkaji nilai kekasaran di tiga saluran irigasi tersier di
daerah irigasi Sei Krio dengan metode observasi lapang menggunakan alat sekat
ukur tipe Thompson. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh nilai
koefisien kekasaran pada saluran 1, 2 dan 3 masing-masing sebesar 0,136; 0,142
dan 0,118 dan kecepatan aliran rata-rata pada saluran 1, 2 dan 3 masing-masing
sebesar 10,81 x 10-2 m/s; 10,56 x 10-2 m/s dan 14,53 x 10-2 m/s. Berdasarkan hasil
tersebut, dapat dilihat bahwa nilai koefisien kekasaran berpengaruh terhadap
kecepatan aliran rata-rata saluran, dimana semakin besar nilai koefisien kekasaran

maka kecepatan aliran rata-rata salurannya akan semakin kecil. Karena kekasaran
memberi efek hambatan terhadap laju aliran air, hal itu juga akan berpengaruh
terhadap debit dan efisiensi penyaluran airnya. Oleh karena itu, perlu dikaji juga
nilai koefisien kekasaran di daerah irigasi Namu Sira-sira.
Irigasi Namu Sira Sira merupakan salah satu irigasi teknis yang ada di
Sumatera Utara, yang mencakup empat bagian kecamatan yaitu Kecamatan Sei
Bingai, Kecamatan Kuala, Kecamatan Selesai, dan Kecamatan Binjai Selatan.
Kecamatan yang paling luas mendapat pelayanan dari irigasi Namu Sira Sira
adalah Kecamatan Sei Bingai. Daerah irigasi ini termasuk jenis irigasi teknis,
dimana pembuatan dan perawatan saluran primer dan saluran sekundernya
menjadi tanggung jawab pemerintah, sementara saluran tersier ditangani sendiri
oleh masyarakat (petani pemakai air) yang merupakan saluran tanah.

Universitas Sumatera Utara

3

Suatu jaringan irigasi diharapkan memiliki tingkat efisiensi teknis yang
tinggi sehingga dapat menyalurkan air secara efektif dan efisien. Agar dapat
menyalurkan air melalui saluran tersier dalam jumlah yang cukup dan tidak terjadi

kehilangan air yang besar pada saluran atau untuk mendapatkan efisiensi
penyaluran air lebih tinggi, maka perlu dilakukan perancangan saluran irigasi
tersier yang baik pada lapisan saluran tanah. Untuk memperoleh efisiensi yang
tinggi maka hal yang perlu diperhatikan yaitu debit air yang tersedia dari saluran
utama, kebutuhan air sawah, ukuran saluran, kecepatan air mengalir dan luas
petak tersier di Desa Namu Ukur Utara yang akan diairi. Karena saluran ini
merupakan saluran tanah maka nilai koefisien kekasaran akan besar dan
mengakibatkan kecepatan aliran air menjadi lambat sehingga efisiensi penyaluran
air menjadi rendah.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan observasi
alamiah dan berdasarkan tempatnya merupakan penelitian lapang dengan
menentukan atau mengukur tekstur tanah, bahan organik tanah, kerapatan massa
tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, kemiringan saluran dan ukuran
saluran. Kemudian kekasaran saluran ini dapat ditentukan berdasarkan koefisien
yang digunakan oleh Manning atau berdasarkan konstanta saluran yang digunakan
oleh Chezy (Bazak, 1999). Besar atau kecilnya nilai kekasaran Manning atau
konstanta Chezy akan tergantung kepada kondisi saluran seperti tekstur tanah pada
saluran, ketidakteraturan bentuk permukaan saluran dan vegetasi yang tumbuh di
saluran.


Universitas Sumatera Utara

4

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kekasaran Manning dan
Konstanta Chezy beberapa kondisi saluran tersier di desa Namu Ukur Utara
Daerah Irigasi Namu Sira Sira Kabupaten Langkat.
Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan pada siang hari, dilakukan pada 3 saluran irigasi
tersier yang merupakan saluran tanah, menggunakan sekat ukur tipe Thompson
untuk mengukur debit alirannya yang dilakukan sebanyak 2x ulangan masingmasing di hulu dan hilir saluran tersebut. Kemudian berdasarkan debit yang
diperoleh, dihitung laju aliran air pada saluran tersebut untuk mengetahui nilai
koefisien kekasaran Manning dan nilai koefisien hambatan Chezy pada saluran
dengan kondisi ada dan tidaknya vegetasi di saluran, perbedaan sifat fisik tanah,
dan bahan penyusun saluran.
Manfaat Penelitian
1.

Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan

syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan
Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2.

Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai rancangan saluran irigasi.

3.

Bagi masyarakat, untuk membantu masyarakat dalam pengembangan dan
pengelolaan saluran irigasi.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Namu Ukur Utara Daerah Irigasi Namu Sira-Sira Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

3 76 102

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

1 6 84

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 9

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 1

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 19

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 2

Kajian Nilai Kekasaran dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira Sira Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat

0 0 27

Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Namu Ukur Utara Daerah Irigasi Namu Sira-Sira Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

1 1 32

Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Namu Ukur Utara Daerah Irigasi Namu Sira-Sira Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

0 0 25

Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Namu Ukur Utara Daerah Irigasi Namu Sira-Sira Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

0 0 10