Sifat Fisik dan Sifat Kimia

Sifat fisik dan sifat kimia
Sifat Fisik alkohol
a. Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa cairan tidak
berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
b. Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.
c. Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
d. Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak
berwarna.
e. Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam
mulut.

Sifat Kimia Alkohol
a. Oksidasi alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu aldehida dan air.
Contoh:
b. Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu keton dan air.

Contoh :

c. Oksidasi alkohol tersier
Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran asam karboksilat, keton,
karbondiokaida dan air.
Contoh :
d. Reaksi dengan natrium
Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. Hasil samping berupa
gas hidrogen.
Contoh :
e. Reaksi dengan asam halida
Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.
Contoh :
f. Esterifikasi
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk samping berupa
air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan
Contoh :
g. Dehidrasi alkohol
Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.
Contoh :

Pembuatan dan kegunaan Alkohol

Pembuatan alkohol
a. Mereaksikan alkil halida dengan basa
Alkohol dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan suatu basa. Selain itu juga
diperoleh produk lain, yakni garam halide
contoh:
b. Reduksi aldehida
Reduksi (hidrogenasi) aldehida akan menghasilkan alkohol primer.

Contoh:
c. Hidrolisis alkil hidrogensulfat
Hidrolisis alkil hidrogensulfat akan menghasilkan alkohol dengan hasil sisa asam sulfat.
Contoh :
d. Hidrolisis ester
Alkohol dibuat dengan hidrolisis ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :
e. Reduksi keton dengan hidrogen
Reduksi suatu keton akan menghasilkan suatu alkohol sekunder.
Contoh :
f. Mereaksikan Alkena dengan asam sulfat kemudian dihidrolisis.
Hidrolisis hasil reaksi antara alkena dengan asam sulfat akan menghasilkan alkohol.

Contoh :

Kegunaan Alkohol dalam Kehidupan
1) Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk membuat ester.
2) Metanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative (pengganti minyak bumi).
3) Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehida (metanal) yang merupakan bahan
untuk membuat plastik (polimer).
4) Etanol digunakan untuk membunuh kuman.

Sifat fisik dan kimia Eter
Sifat Fisik
a. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
b. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk
campuran yang eksplosif dengan udara.
d. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

Sifat Kimia
a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan

aldehida.
Contoh :
b. Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
Contoh :
c. Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.
Contoh :
d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
Contoh :
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
Contoh :

Pembuatan dan Kegunaan eter
Pembuatan Eter
a. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil
samping diperoleh garam natrium halida.

Contoh :
b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida
Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh
garam perak halida.
Contoh :
c. Dehidrasi alkohol primer
Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.
Contoh :

Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan
a. Kegunaan
1) Eter digunakan sebagai pelarut.
2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
3) Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka
oktan bensin.

b. Dampak
Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada
konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.


sifat fisik dan kimia Aldehida
Sifat Fisik Aldehida
a. Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada
suhu kamar dengan bau tidak enak.
b. Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.
c. Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
d. Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.
e. Aldehida suku tinggi tidak larut air.

Sifat Kimia aldehida
a. Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat
Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
asam karboksilat.

Contoh :
b. Oksidasi oleh larutan Fehling
Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa
tembaga(I) oksida.
Contoh :
c. Oksidasi oleh larutan Tollens

Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.
Contoh :
d. Reduksi
Reduksi aldehida oleh seng dan asam klorida akan menghasilkan alkohol primer.

Contoh :
e. Reaksi dengan natrium bisulfit
Aldehida dapat bereaksi dengan natrium bisulfit membentuk suatu senyawa aldehida bisulfit.

Contoh :
f. Reaksi dengan amonia
Aldehida dapat bereaksi dengan amonia menghasilkan suatu senyawa aldehida amonia.

Contoh :
g. Reaksi dengan asam sianida
Aldehida dapat bereaksi adisi dengan asam sianida menghasilkan suatu senyawa aldehida
sianohidrin.

Contoh :
h. Reaksi dengan hidroksilamin

Aldehida dapat bereaksi adisi dengan hidroksilamin menghasilkan aldoksim dan air.
Contoh :
i. Reaksi dengan fenilhidrazin
Aldehida bereaksi dengan fenilhidrazin menghasilkan aldehida fenilhidrazon dan air.
Contoh :
j. Reaksi dengan alkohol
Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan asetal dengan produk samping berupa
air.
Contoh :
k. Reaksi dengan halogen
Aldehida dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan suatu kloral. Selain itu juga diperoleh
hidrogen klorida.

Contoh :
l. Reaksi dengan phosfor pentaklorida
Aldehida dapat mengubah phosfor pentaklorida menjadi phosfooksitriklorida dan juga
diperoleh alkil dihalida.

Contoh :
m. Kondensasi aldol

Dalam suasana basa, dua molekul aldehida dapat menyatu (kondensasi) dengan katalis
seng(II) klorida.
Contoh :
n. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Aldehida bereaksi dengan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol sekunder.
Contoh :