Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.pptx (2)

Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir

Oleh :
1. Nada Lathifa
(11)
2. Eka Desy Setyaningrum (25)
3. Ikhsanul Azizah
(26)

PLTN
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau yang lebih dikenal
dengan singkatan PLTN, sudah digunakan teknologinya lebih dari
50 tahun yang lalu. Keunggulan PLTN adalah tidak menghasilkan
emisi gas CO2 sama sekali. Selain itu PLTN juga mampu
menghasilkan daya stabil yang jauh lebih besar jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik lainnya. Perlu diketahui juga bahwa
bahan bakar uranium yang sudah habis dipakai dapat didaur
ulang kembali menghasilkan bahan bakar baru untuk teknologi di
masa depan.
Indonesia


sebenarnya

sangat

cocok

mengembangkan

pembangkit listrik ini, sebagai upaya diversifikasi penggunaan
pembangkit listrik primer berbahan bakar fosil, seperti batubara,
minyak bumi, dan gas alam. Dengan penanggulangan radiasi
yang cermat dan berlapis, PLTN dapat menjadi solusi kebutuhan

PRINSIP KERJA PLTN
Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU
menggunakan boiler untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN
menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir.
PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam

reaktor

terjadi

reaksi

fisi

bahan

bakar

uranium

sehingga

menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam reaktor
dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk
memutar turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan
ke jaringan transmisi.


KOMPONEN- KOMPONEN
1. INTI REAKTOR
Bahan bakar nuklir yang terbuat dari batangbatang bahan bakar yang berisi uranium alam,
plutoium atau U-233 namun dapat dicampur
material- material tidak berfisi.
2. MODERATOR
Berfungsi untuk memperlambat kecepatan
termal.
3. PERISAI TERMAL
Berfungsi menyerap radiasi yang terjadi
karena proses fisi.

4. REFLEKTOR
Berfungsi untuk memantulkan kembali
neutron yang meninggalkan inti bahan bakar
5. TANGKI REAKTOR
Berfungsi untuk membungkus seluruh inti
reaktor, reflektor dan perisai termal.Dengan
demikian tangki reaktor membentuk pula

saluran untuk mengatur aliran pendingin
melalui dan mengelilingi inti reaktor
6. FLUIDA PENDINGIN
Berupa bahan gas atau logam cair untuk
mengurangi energi panas dalam reaktor

7. PERISAI
Membungkus reaktor untuk menahan dan
melemahkan semua radiasi yang mematikan
sebagai akibat dari proses fisi.
8. BATANG- BATANG KENDALI
Berfungsi untuk mengendalikan proses fisi
(pembangkitan panas) di dalam reaktor, yaitu
dengan menyerap neutron berlebihan yang
terjadi dari proses fisi.

Kelebihan PLTN
 Tidak

menghasilkan emisi gas rumah kaca

(selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya
dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat
dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas)
 Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan
gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida,
sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida,
partikulate atau asap fotokimia
 Sedikit menghasilkan limbah padat (selama
operasi normal)
 Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit
bahan bakar yang diperlukan
 Ketersedian bahan bakar yang melimpah sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar
yang diperlukan

Kerugian/Bahaya:
1.
2.

Risiko kecelakaan nuklir
Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat

tinggi yang dihasilkan dapat bertahan
hingga ribuan.

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Bencana Pertama tercatat sebagai bahaya nuklir adalah saat Bom Hirosima
dan Nagasaki yang mempu menghancurkan wilayah tersebut hingga
berkeping-keping hingga menewaskan 140.000 orang di Hirosima dan
80.000 orang di Nagasaki.
Saat suatu daerah terkena ledakan nuklir, maka nuklir akan naik ke atmosfer
dan tetap berada di atmosfer hingga bertahun-tahun sebelum mengendap
di udara atau dipermukaan tanah.
Tahun 1979, pembangkit listrik tenaga nuklir meledak di Three Mile Island
Pennsylvania. Bencana tersebut membuat 2 juta penduduk terdekat
terkena radiasi rendah (kurang dari kekuatan sebuah x-ray).
Bencana terburuk lainnya dari ledakan PLTN dalam sejarah terjadi di Ukraina
pada tahun 1986. Ledakan di Pembangkit Listrik Chernobyl menewaskan 30
pekerja dan menyebabkan relokasi dari 300.000 penduduk. Dalam tahuntahun berikutnya, ribuan anak-anak yang tinggal di dekat pabrik menderita
kanker tiroid.

Jepang telah mengalami 3 kali ledakan PLTN sejak tahun 1999. Kecelakaan
terbaru tahun 2011 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima terjadi
setelah gempa 9,0 skala Richter dan tsunami berikutnya yang merusak
sistem pendingin. Pemerintah mengevakuasi lebih dari 2.000 penduduk
dari radius 20 kilometer di sekitar pabrik.