Penelitian dan Pengembangan Karir Guru
A. Pendahuluan
Isaacson
dalam
Admin
mendefinisikan
karir
sebagai
pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai
panggilan hidup yang meresapi seluruh alam pikiran dan
perasaan seseorang serta mewarnai seluruh gaya hidupnya.1
Sedangkan Handoko dalam Siti, menyatakan bahwa karir
merupakan semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau
dipegang selama kehidupan kerja seseorang.2
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa karir adalah
perjalanan kerja yang dilalui seseorang dalam kehidupannya.
Karir
menunjukkan
perkembangan
para
pegawai
secara
individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat
dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi.
Kaitan yang erat dapat dilihat antara promosi kenaikan
pangkat/ jabatam dengan prestasi kerja. Prestasi kerja sesuai
dengan
tupoksinya.
Oleh
karena
itu,
pembinaan
dan
pengembangan karir amat diperlukan demi pegawai untuk
mengatasi berbagai masalah serta mencapai tujuan. Dengan
adanya pengembangan karir, pegawai akan bekerja lebih efektif
dan efisien sesuai tujuan yang akan dicapai.
1
Http://www.bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html. Diakses pada 10/15/2009 10:15:29
AM
2
http://www.damandiri.or.id/file/sitimahmodaunairaddbabii.pdf
1
Tenaga
kependidikan
berperan
penting
dalam
mencerdaskan bangsa. Dalam hal ini, tenaga kependidikan
tersebut penulis tujukan kepada guru.
Berbagai kebijakan
dilahirkan untuk meningkatkan karir, mutu, penghargaan dan
kesejahteraannya.
Tentunya
semua
itu
dilakukan
dengan
harapan bahwa guru dapat lebih dan semakin profesional dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam dunia pendidikan, peran dan fungsi guru merupakan
salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian
terpenting
dalam
proses
belajar
mengajar,
baik
di
jalur
pendidikan formal maupun informal.
Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas
pendidikan di tanah air, tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal
yang
berkaitan
dengan
eksistensi
Filosofis sosial budaya dalam
guru
itu
sendiri.
pendidikan di Indonesia, telah
menempatkan fungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga
para guru di Indonesia tidak jarang telah di posisikan mempunyai
peran ganda bahkan multi fungsi. Mereka dituntut tidak hanya
sebagai
pendidik
yang
harus
mampu
mentransformasikan
knowledge, values, dan skill, tetapi sekaligus sebagai penjaga
moral bagi anak didik. Bahkan tidak jarang, para guru dianggap
sebagai orang kedua, setelah orang tua anak didik dalam proses
pendidikan secara global.
2
Berikut ini, penulis akan memaparkan hal- hal yang berkaitan
dengan penelitian dan pengembangan karir guru.
Kata kunci: penelitian, pengembangan, karir guru
B. Konsep Pengembangan Diri
Menurut Castetter, Proses
pengembangan karir berhubungan
dengan Planning untuk peningkatan kinerja pada posisi saat ini.
Seleksi Pengembangan Keahlian untuk mengantisipasi peluang
kerja.
Promosi,
sebagai
pengembangan
diri
guru
dalam
meningkatkan pengaruh dan kepuasan kerja. Dapat dilihat dari
skema model pengembangan diri berikut ini:3
REPLAN
EVALUATE
PLAN
OPERATE
ORGANIZE
3
William B. Castetter, The Personnel Function in Educational Administration, (New York: Collier
MacMillan, Third Edition), h. 317
3
a. Plan
Setiap
individu
mempunyai
hak
untuk
mengatur
dan
merencanakan kenaikan kariernya berdasarkan kinerja yang
ditunjukkan serta segala kompetensi diri yang dimilikinya.
b. Organize
Saat seseorang telah merencanakan kenaikan jenjang kariernya,
maka perencanaan individu tersebut dapat dibaca oleh pejabat
kepegawaian tempatnya bekerja. Lalu, pejabat tersebut bisa
membantu dengan mencari titik temu antara perencanaan karier
yang diinginkan guru dengan perencanaan karier tempat guru
tersebut mengajar. Bisa juga dengan menempatkan guru pada
posisi
yang
seharusnya
sehingga
mempermudah
dalam
penacapaian kenaikan jenjang karier selanjutnya, sesuai dengan
apa yang telah direncanakan pegawai sebelumnya.
C. Operate
Seorang guru perlu mendapatkan pelatihan-pelatihan serta
diklat-diklat demi peningkatan kinerja dan profesionalitas yang
lebih tinggi, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat dicapai
secara lebih efektif dan efisien karena segala hambatan telah
dapat diatasi dengan baik oleh guru yang terlatih dan terdidik
dengan baik.
4
c. Evaluate
Setiap kinerja yang ditunjukkan tentu perlu dievaluasi, apakah
sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika belum dan
masih terdapat berbagai kekurangan, maka perlu diadakan
Replan.
Sedangkan Model pengembangan karier berdasarkan PP. No.100/
tahun 2000 mencakup hal-hal berikut ini:4
1. Pendidikan
meliputi
item:
pendidikan
dasar
(
SD,SLTP),
pendidikan umum ( SMU) dan perguruan tinggi
2. Pendidikan dan Pelatihan dalam jabatan meliputi item: Diklat
kepemimpinan II dan Diklat Kepemimpinan III
3. Masa Kerja: lamanya kerja pegawai dalam tahunan seperti; 0-5
tahun, 6-10 tahun, 11-15 tahun, 16-20 tahun dan lebih dari 20
tahun
4. Pangkat atau golongan > IV/a, III/d-III/a, kurang atau sama
dengan II/a
5. Jabatan meliputi item: Kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggungjawab, wewenang hak seorang pegawai
6. DP3
meliputi
tanggungjawab,
item:
kesetiaan,
kejujuran,
prestasi
kerjasama
kerja
ketaatan,
dan
praktek
kepemimpinan
4
http://www.damandiri.or.id/file/sitimahmodaunairaddbabii.pdf
5
7. Daftar Unit Kepangkatan ( DUK) pegawai yang lebih tinggi
kepangkatan diberi kesempatan lebih dulu untuk menduduki
jabatan yang lowong
C. Dasar Pembinaan dan Pengembangan Karir Guru
Pembinaan dan pengembangan karir guru tidak hanya sekedar
tuntutan yang berupa wacana saja. Akan tetapi, ada payung
hukum yang membawahinya yaitu Undang-Undang Pendidikan
Nasional tentang Guru dan Dosen yang diatur pada pasal 32 ayat
1 dan 4 yang berbunyi sebagai berikut:
(1) Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier
(4) Pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi. 5
Berdasarkan bunyi ayat
4 Undang-Undang di atas, maka
pembinaan karier guru mencakup penugasan, kenaikan pangkat
serta promosi jabatannya. Kesemua itu idealnya dikecap oleh
setiap guru. Ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai individu
yang mempunyai keterbatasan kemampuan tenaga dan waktu.
Dengan kemampuan yang dimiliki dalam bereaksi, berkreasi
secara positif untuk mencapai salah satu tujuan keberhasilan
5
Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang - Depdiknas
6
serta tanggungjawab prilaku individu. Selain itu, Keputusan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya serta
Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993 Nomor 25 tahun 1993 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk membina karier
kepangkatan dan profesionalisme guru.6
Kebijakan itu diantaranya mewajibkan guru untuk melakukan
empat kegiatan yang menjadi bidang tugasnya dan hanya bagi
mereka
yang
berhasil
melakukan
tugasnya
dengan
baik
diberikan angka kredit. Penggunaan angka kredit sebgai salah
satu persyaratan seleksi peningkatan karier bertujuan memberi
penghargaan lebih adil dan profesional terhadap kenaikan
pangkat yang merupakan pengakuan profesi serta kemudian
memberikan
peningkatan
kesejahteraannya.
Pengembangan
karir sesungguhnya amat dibutuhkan agar guru tidak merasakan
kejenuhan dalam melaksanakan pekerjaannya.
D. Pengembangan Karir Guru Berbasis Kompetensi
6
http://www.um-pwr.ac.id/web/download/publikasi-ilmiah/Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan
Profesi Guru.pdf
7
Seorang guru, dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga
kependidikan seharusnya memiliki kompetensi yang memadai.
Kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang
serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar
kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan.
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru
akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi
tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan
fungsi sebagai guru.
Berdasarkan pengertian tersebut, Standar Kompetensi Guru
adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan,
ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga
kependidikan sehingga layak disebut kompeten.7
Dalam Undang-Undang No. 14/2005 (UUGD), dijelaskan bahwa
kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
7
http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html 10/12/2009 6:40:23
PM
8
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
atau
dosen
Kompetensi
dalam
guru
melaksanakan
dapat
tugas
dimaknai
keprofesionalan.
sebagai
kebulatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan
cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
sebagai
agen
pembelajaran.
Pekerjaan
guru
hanya
dapat
dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik,
kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan
untuk setiap jenis dan pendidikan tertentu
Syarat-syarat menjadi seorang guru yaitu wajib memiliki:
o
Kualifikasi akademik
o
Kompetensi
o
Sertifikat pendidik
o
Sehat jasmani & rohani
o
Kemampuan
untuk
mewujudkan
tujuan
pendidikan
nasional
Adapun Kompetensi Guru sebagai Agen Pembelajaran meliputi
beberapa kompetensi berikut:8
1. Kompetensi Paedagogik
8
http://www.slideshare.net/guestc6f390/standar -kompetensi-guru
9
Pemahaman
wawasana
kependidikan,Pemahaman
Pengembangan
atau
terhadap
landasan
peserta
kurikulum/silabus,
didik,
Perancangan
pembelajaran, Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan
dialogis,
Pemanfaatan
teknologi
pembelajaran,
Evaluasi hasil belajar dan Pengembangan peserta didik
untuk
mengaktualisasikan
berbagai
potensi
yang
dimilikinya
2. Kompetensi Kepribadian
Mantap, Berakhlak mulia, Arif dan bijaksana, Berwibawa,
Stabil, Dewasa, Jujur, Menjadi teladan bagi peserta didik
dan masyarakat, Secara objektif mengevaluasi kinerja
sendiri dan Mengembangkan diri secara mandiri dan
berkelanjutan
3. Kompetensi Sosial
Berkomunikasi
lisan,
tulisan,
isyarat,
Menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik,
tenaga
kependidikan,
pimpinan
satuan
pendidikan, orang tua/wali peserta didik, Bergaul secara
10
santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan
norma serta sistem nilai yang berlaku dan Menerapkan
prinsip-prinsip
persaudaraan
sejati
dan
semangat
kebersamaan
4. Kompetensi Profesional
Kemampuan
guru
dalam
pengetahuan
isi
(content
knowledge) penguasaan:
a.
Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai
standar
isi
program
satuan
pendidikan,
mata
pelajaran, atau kelompok mata pelajaran yang
diampu
b.
Konsep-konsep
dan
metode
disiplin
keilmuan,
teknologi, atau seni yang relevan, yang secara
konseptual
menaungi
atau
koheren
dengan
program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau
kelompok mata pelajaran yang diampu
Tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai
jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru
sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara
profesional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat
11
melayani
pihak
yang
berkepentingan
terhadap
proses
pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya.
Adapun manfaat disusunnya Standar Kompetensi Guru ini
adalah
sebagai
acuan
pelaksanaan
uji
kompetensi,
penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi
pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk
melakukan
evaluasi,
pengembangan
bahan
ajar
dan
sebagainya bagi tenaga kependidikan.9
Peningkatan karir tenaga kependidikan dapat ditempuh dengan
penulisan karya ilmiah sebagai sarana pengembangan profesi.
E. Penutup
Pembinaan dan pengembangan karir guru dianggap amat
penting sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan secara umum
serta
khusus
bisa
tercapai
secara
efektif
dan
efisien
dengan
memanfaatkan dan menggali setiap potensi yang ada pada diri
seorang guru sebagai mata tombak keberhasilan suatu pendidikan.
9
http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html 10/12/2009 6:40:23
PM
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html.
10/15/2009 10:15:29 AM
Diakses
pada
http://www.damandiri.or.id/file/sitimahmodaunairaddbabii.pdf
http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html
10/12/2009 6:40:23 PM
http://www.slideshare.net/guestc6f390/standar -kompetensi-guru
Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang - Depdiknas
13
William B. Castetter, The Personnel Function in Educational Administration, (New
York: Collier MacMillan, Third Edition), h. 317
http://www.um-pwr.ac.id/web/download/publikasi-ilmiah/Penelitian
dan Pengembangan Profesi Guru.pdf
Tindakan
Kelas
14
Isaacson
dalam
Admin
mendefinisikan
karir
sebagai
pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai
panggilan hidup yang meresapi seluruh alam pikiran dan
perasaan seseorang serta mewarnai seluruh gaya hidupnya.1
Sedangkan Handoko dalam Siti, menyatakan bahwa karir
merupakan semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau
dipegang selama kehidupan kerja seseorang.2
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa karir adalah
perjalanan kerja yang dilalui seseorang dalam kehidupannya.
Karir
menunjukkan
perkembangan
para
pegawai
secara
individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat
dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi.
Kaitan yang erat dapat dilihat antara promosi kenaikan
pangkat/ jabatam dengan prestasi kerja. Prestasi kerja sesuai
dengan
tupoksinya.
Oleh
karena
itu,
pembinaan
dan
pengembangan karir amat diperlukan demi pegawai untuk
mengatasi berbagai masalah serta mencapai tujuan. Dengan
adanya pengembangan karir, pegawai akan bekerja lebih efektif
dan efisien sesuai tujuan yang akan dicapai.
1
Http://www.bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html. Diakses pada 10/15/2009 10:15:29
AM
2
http://www.damandiri.or.id/file/sitimahmodaunairaddbabii.pdf
1
Tenaga
kependidikan
berperan
penting
dalam
mencerdaskan bangsa. Dalam hal ini, tenaga kependidikan
tersebut penulis tujukan kepada guru.
Berbagai kebijakan
dilahirkan untuk meningkatkan karir, mutu, penghargaan dan
kesejahteraannya.
Tentunya
semua
itu
dilakukan
dengan
harapan bahwa guru dapat lebih dan semakin profesional dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam dunia pendidikan, peran dan fungsi guru merupakan
salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian
terpenting
dalam
proses
belajar
mengajar,
baik
di
jalur
pendidikan formal maupun informal.
Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas
pendidikan di tanah air, tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal
yang
berkaitan
dengan
eksistensi
Filosofis sosial budaya dalam
guru
itu
sendiri.
pendidikan di Indonesia, telah
menempatkan fungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga
para guru di Indonesia tidak jarang telah di posisikan mempunyai
peran ganda bahkan multi fungsi. Mereka dituntut tidak hanya
sebagai
pendidik
yang
harus
mampu
mentransformasikan
knowledge, values, dan skill, tetapi sekaligus sebagai penjaga
moral bagi anak didik. Bahkan tidak jarang, para guru dianggap
sebagai orang kedua, setelah orang tua anak didik dalam proses
pendidikan secara global.
2
Berikut ini, penulis akan memaparkan hal- hal yang berkaitan
dengan penelitian dan pengembangan karir guru.
Kata kunci: penelitian, pengembangan, karir guru
B. Konsep Pengembangan Diri
Menurut Castetter, Proses
pengembangan karir berhubungan
dengan Planning untuk peningkatan kinerja pada posisi saat ini.
Seleksi Pengembangan Keahlian untuk mengantisipasi peluang
kerja.
Promosi,
sebagai
pengembangan
diri
guru
dalam
meningkatkan pengaruh dan kepuasan kerja. Dapat dilihat dari
skema model pengembangan diri berikut ini:3
REPLAN
EVALUATE
PLAN
OPERATE
ORGANIZE
3
William B. Castetter, The Personnel Function in Educational Administration, (New York: Collier
MacMillan, Third Edition), h. 317
3
a. Plan
Setiap
individu
mempunyai
hak
untuk
mengatur
dan
merencanakan kenaikan kariernya berdasarkan kinerja yang
ditunjukkan serta segala kompetensi diri yang dimilikinya.
b. Organize
Saat seseorang telah merencanakan kenaikan jenjang kariernya,
maka perencanaan individu tersebut dapat dibaca oleh pejabat
kepegawaian tempatnya bekerja. Lalu, pejabat tersebut bisa
membantu dengan mencari titik temu antara perencanaan karier
yang diinginkan guru dengan perencanaan karier tempat guru
tersebut mengajar. Bisa juga dengan menempatkan guru pada
posisi
yang
seharusnya
sehingga
mempermudah
dalam
penacapaian kenaikan jenjang karier selanjutnya, sesuai dengan
apa yang telah direncanakan pegawai sebelumnya.
C. Operate
Seorang guru perlu mendapatkan pelatihan-pelatihan serta
diklat-diklat demi peningkatan kinerja dan profesionalitas yang
lebih tinggi, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat dicapai
secara lebih efektif dan efisien karena segala hambatan telah
dapat diatasi dengan baik oleh guru yang terlatih dan terdidik
dengan baik.
4
c. Evaluate
Setiap kinerja yang ditunjukkan tentu perlu dievaluasi, apakah
sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika belum dan
masih terdapat berbagai kekurangan, maka perlu diadakan
Replan.
Sedangkan Model pengembangan karier berdasarkan PP. No.100/
tahun 2000 mencakup hal-hal berikut ini:4
1. Pendidikan
meliputi
item:
pendidikan
dasar
(
SD,SLTP),
pendidikan umum ( SMU) dan perguruan tinggi
2. Pendidikan dan Pelatihan dalam jabatan meliputi item: Diklat
kepemimpinan II dan Diklat Kepemimpinan III
3. Masa Kerja: lamanya kerja pegawai dalam tahunan seperti; 0-5
tahun, 6-10 tahun, 11-15 tahun, 16-20 tahun dan lebih dari 20
tahun
4. Pangkat atau golongan > IV/a, III/d-III/a, kurang atau sama
dengan II/a
5. Jabatan meliputi item: Kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggungjawab, wewenang hak seorang pegawai
6. DP3
meliputi
tanggungjawab,
item:
kesetiaan,
kejujuran,
prestasi
kerjasama
kerja
ketaatan,
dan
praktek
kepemimpinan
4
http://www.damandiri.or.id/file/sitimahmodaunairaddbabii.pdf
5
7. Daftar Unit Kepangkatan ( DUK) pegawai yang lebih tinggi
kepangkatan diberi kesempatan lebih dulu untuk menduduki
jabatan yang lowong
C. Dasar Pembinaan dan Pengembangan Karir Guru
Pembinaan dan pengembangan karir guru tidak hanya sekedar
tuntutan yang berupa wacana saja. Akan tetapi, ada payung
hukum yang membawahinya yaitu Undang-Undang Pendidikan
Nasional tentang Guru dan Dosen yang diatur pada pasal 32 ayat
1 dan 4 yang berbunyi sebagai berikut:
(1) Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier
(4) Pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi. 5
Berdasarkan bunyi ayat
4 Undang-Undang di atas, maka
pembinaan karier guru mencakup penugasan, kenaikan pangkat
serta promosi jabatannya. Kesemua itu idealnya dikecap oleh
setiap guru. Ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai individu
yang mempunyai keterbatasan kemampuan tenaga dan waktu.
Dengan kemampuan yang dimiliki dalam bereaksi, berkreasi
secara positif untuk mencapai salah satu tujuan keberhasilan
5
Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang - Depdiknas
6
serta tanggungjawab prilaku individu. Selain itu, Keputusan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya serta
Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993 Nomor 25 tahun 1993 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk membina karier
kepangkatan dan profesionalisme guru.6
Kebijakan itu diantaranya mewajibkan guru untuk melakukan
empat kegiatan yang menjadi bidang tugasnya dan hanya bagi
mereka
yang
berhasil
melakukan
tugasnya
dengan
baik
diberikan angka kredit. Penggunaan angka kredit sebgai salah
satu persyaratan seleksi peningkatan karier bertujuan memberi
penghargaan lebih adil dan profesional terhadap kenaikan
pangkat yang merupakan pengakuan profesi serta kemudian
memberikan
peningkatan
kesejahteraannya.
Pengembangan
karir sesungguhnya amat dibutuhkan agar guru tidak merasakan
kejenuhan dalam melaksanakan pekerjaannya.
D. Pengembangan Karir Guru Berbasis Kompetensi
6
http://www.um-pwr.ac.id/web/download/publikasi-ilmiah/Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan
Profesi Guru.pdf
7
Seorang guru, dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga
kependidikan seharusnya memiliki kompetensi yang memadai.
Kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang
serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar
kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan.
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru
akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi
tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan
fungsi sebagai guru.
Berdasarkan pengertian tersebut, Standar Kompetensi Guru
adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan,
ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga
kependidikan sehingga layak disebut kompeten.7
Dalam Undang-Undang No. 14/2005 (UUGD), dijelaskan bahwa
kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
7
http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html 10/12/2009 6:40:23
PM
8
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
atau
dosen
Kompetensi
dalam
guru
melaksanakan
dapat
tugas
dimaknai
keprofesionalan.
sebagai
kebulatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan
cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
sebagai
agen
pembelajaran.
Pekerjaan
guru
hanya
dapat
dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik,
kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan
untuk setiap jenis dan pendidikan tertentu
Syarat-syarat menjadi seorang guru yaitu wajib memiliki:
o
Kualifikasi akademik
o
Kompetensi
o
Sertifikat pendidik
o
Sehat jasmani & rohani
o
Kemampuan
untuk
mewujudkan
tujuan
pendidikan
nasional
Adapun Kompetensi Guru sebagai Agen Pembelajaran meliputi
beberapa kompetensi berikut:8
1. Kompetensi Paedagogik
8
http://www.slideshare.net/guestc6f390/standar -kompetensi-guru
9
Pemahaman
wawasana
kependidikan,Pemahaman
Pengembangan
atau
terhadap
landasan
peserta
kurikulum/silabus,
didik,
Perancangan
pembelajaran, Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan
dialogis,
Pemanfaatan
teknologi
pembelajaran,
Evaluasi hasil belajar dan Pengembangan peserta didik
untuk
mengaktualisasikan
berbagai
potensi
yang
dimilikinya
2. Kompetensi Kepribadian
Mantap, Berakhlak mulia, Arif dan bijaksana, Berwibawa,
Stabil, Dewasa, Jujur, Menjadi teladan bagi peserta didik
dan masyarakat, Secara objektif mengevaluasi kinerja
sendiri dan Mengembangkan diri secara mandiri dan
berkelanjutan
3. Kompetensi Sosial
Berkomunikasi
lisan,
tulisan,
isyarat,
Menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik,
tenaga
kependidikan,
pimpinan
satuan
pendidikan, orang tua/wali peserta didik, Bergaul secara
10
santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan
norma serta sistem nilai yang berlaku dan Menerapkan
prinsip-prinsip
persaudaraan
sejati
dan
semangat
kebersamaan
4. Kompetensi Profesional
Kemampuan
guru
dalam
pengetahuan
isi
(content
knowledge) penguasaan:
a.
Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai
standar
isi
program
satuan
pendidikan,
mata
pelajaran, atau kelompok mata pelajaran yang
diampu
b.
Konsep-konsep
dan
metode
disiplin
keilmuan,
teknologi, atau seni yang relevan, yang secara
konseptual
menaungi
atau
koheren
dengan
program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau
kelompok mata pelajaran yang diampu
Tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai
jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru
sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara
profesional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat
11
melayani
pihak
yang
berkepentingan
terhadap
proses
pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya.
Adapun manfaat disusunnya Standar Kompetensi Guru ini
adalah
sebagai
acuan
pelaksanaan
uji
kompetensi,
penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi
pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk
melakukan
evaluasi,
pengembangan
bahan
ajar
dan
sebagainya bagi tenaga kependidikan.9
Peningkatan karir tenaga kependidikan dapat ditempuh dengan
penulisan karya ilmiah sebagai sarana pengembangan profesi.
E. Penutup
Pembinaan dan pengembangan karir guru dianggap amat
penting sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan secara umum
serta
khusus
bisa
tercapai
secara
efektif
dan
efisien
dengan
memanfaatkan dan menggali setiap potensi yang ada pada diri
seorang guru sebagai mata tombak keberhasilan suatu pendidikan.
9
http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html 10/12/2009 6:40:23
PM
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html.
10/15/2009 10:15:29 AM
Diakses
pada
http://www.damandiri.or.id/file/sitimahmodaunairaddbabii.pdf
http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/standarguru.html
10/12/2009 6:40:23 PM
http://www.slideshare.net/guestc6f390/standar -kompetensi-guru
Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang - Depdiknas
13
William B. Castetter, The Personnel Function in Educational Administration, (New
York: Collier MacMillan, Third Edition), h. 317
http://www.um-pwr.ac.id/web/download/publikasi-ilmiah/Penelitian
dan Pengembangan Profesi Guru.pdf
Tindakan
Kelas
14