Makalah perkembangan masa prenatal hingg
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
1. 1. MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN MASA
PRENATAL HINGGA BAYI Disusun oleh : Nama : DHIAH FEBRI WIJAYANTI
Prodi/kelas : PENDIDIKAN FISIKA/ D NIM : 09302244059 DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ciri khas manusia adalah mengalami pertumbuhan dan perkembanganselama
hidupnya. Dengan ciri khas tersebut, manusia pasti mengalami fase prenatal
hinggadewasa. Pertumbuhan itu sendiri memiliki pengertian bertambahnya ukuran dan
jumlah selserta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian ataukeseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Sedangkanperkembangan dapat diartikan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleksdalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dankemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
Berbeda denganpertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusatdengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem
neuromuskuler,kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut
berperan penting dalamkehidupan manusia yang utuh. Pertumbuhan dan perkembangan
tersebut terjadi hingga akhirhayat manusia. Proses tumbuh kembang manusia, khususnya
pada anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah
sebagai berikut : Perkembangan yang menimbulkan sebuah perubahan Pertumbuhan dan
perkembangan pada tahap awal akan mnentukan perkembangan selanjutnya Pertumbuhan
dan perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda Perkembangan berkorelasi dengan
pertumbuhan Perkembangan mempunyai pola yang tetap Perkembangan memiliki tahap
yang berurutan Pada umumnya, manusia dalam hal ini adalah anak, memiliki pola
pertumbuhan danperkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor
yang mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor- faktor tersebut antara
lain : Faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang manusia (anak) 1.
Ras/etnik atau bangsa 2. Keluarga 3. Umur 4. Jenis kelamin
2. 3. 5. Genetik 6. Kelainan kromosom Faktor luar (eksteral) Faktor prenatal 1. Gizi sang
ibu pada saat hamil 2. Posisi fetus yaang abnormal 3. Toksin/zat kimia yang dikonsumsi
sang ibu pada saat hamil 4. Endokrin, dalam hal ini penyakit yang diderita oleh sang ibu
5. Radiasi, lebih menekankan pada sinar Rontgen 6. Infeksi yang diderita sang ibu 7.
Kelainan imunologi 8. Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta 9.
Psikologi sang ibu Faktor persalinan Faktor pascasalin 1. Gizi 2. Penyakit kronis/kelainan
konginetal 3. Lingkungan fisis dan kimia 4. Psikologis 5. Endokrin, dalam hal ini adanya
gangguan hormon 6. Sosio-ekonomi 7. Lingkungan pengasuhan 8. Stimulasi 9. Obatobatan yang dikonsumsi Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan danberkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh
kembang anakterbagi dalam beberapa periode, yaitu sebagai berikut: Masa prenatal atau
masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa ini dibagi menjadi 3 periode,
yaitu : Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu
Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu Masa janin/fetus,
sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa ini terdiri dari 2
periode yaitu:
3. 4. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan
intra uterin. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Masa bayi (infancy) umur
0 sampai 11 bulan. Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu : Masa neonatal, umur 0
sampai 28 hari. Masa neonatal dibagi menjadi 2, yaitu : Masa neonatal dini, umur 0 - 7
hari. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari
sampai 11 bulan. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan). Perkembangan berlangsung secara
terus menerus ke arah kemajuan, kelengkapan,dan kesempurnaan berdasar pada suatu
tahapan yang teratur. Setiap aspek perkembangandipengaruhi dan mempengaruhi aspek
perkembangan lain, sehingga setiap aspekperkembangan tidak dapat berkembang secara
terpisah-pisah atau sendiri-sendiri.Perkembangan organisme berlangsung secara
komprehensif dalam satu kesatuan, meskipunsetiap aspek memiliki fungsi sendiri. Di
samping itu dalam proses perkembangan dapatterjadi satu aspek berkembang lebih cepat,
di sisi lain satu aspek berkembang secara lambat.Dalam hal ini, perkembangan
dipengaruhi berbagai faktor dari dalam diri maupun dari luarindividu. Dalam makalah
ini, saya hanya akan membahas mengenai perkembangan anak padafase prenatal hingga
bayi.
4. 5. BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangan Masa Prenatal Menurut ajaran Islam,
kehidupan manusia telah dimulai pada saat sebelum lahir.Manusia diberikan ruh yang
telah hidup sebelum kelahirannya di dunia. Manusia terusberkembang dalam rahim sang
ibunda. Setiap tahapan perkembangan sangatlah penting.Diantara perkembangan yang
penting tersebut adalah tahapan pada saat manusia beradadalam kandungan ibu atau
sering disebut perkembangan masa prenatal. Masa prenatal adalahperiode awal
perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi ( selepas persenyawaan ),yakni
ketika ovum dibuahi oleh sperma hingga seorang manusia terlahir ke dunia.
Jangkawaktunya sekitar 266 hari selepas persenyawaan atau 280 hari dari pertama haid
yangterakhir sebelum seseorang hamil. Periode pra kelahiran (pre natal period) mulai
pada saat pembuahan (konsepsi) danberakhir pada saat kelahiran (kira-kira 38 minggu).
Periode ini memiliki ciri khas khusus,yaitu : Periode di mana sifat bawaan dan jenis
kelamin ditentukan Kondisi-kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong atau
mengganggu pola perkembangan prenatal Pertumbuhan dan perkembangan secara
proporsional lebih besar dan lebih cepat daripada periode-periode perkembangan lainnya
Banyak terdapat bahaya fisik dan psikologis yang dapat mempengaruhi pola
perkembangan pola berikutnya Periode dimana orang-orang yang berarti membentuk
sikap terhadap individu yang baru I. Tahapan-tahapan dalam perkembangan masa
prenatal Selama masa prenatal, manusia mengalami perkembangan yang pesat. Saat ini,
parailmuwan membagi tahapan prenatal menjadi 3 tahap, yaitu : 1) Tahap Germinal
Tahap germinal sering juga disebut periode zigot, ovum, atau periode nuthfah adalah
periode awal kejadian manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi
terhadap telur dalam proses pembuahan, yang normalnya terjadi akibat
5. 6. hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zigot dibentuk. Zigot
terbentuk dari campuran sperma dan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi, atau zigot,
bergerak menuju rahim. Pergerakan ini membutuhkan waktu selama empat hari dan
selama pergerakan ini, zigot yang semula berupa satu sel, melalui proses mitosis
membelah menjadi dua sel identik. Pembelahan ini terjadi setiap sekitar 30 jam. Dalam
proses pembelahan ini, bayi masih disebut dengan blastocyte (Blastula), yang terdiri dari
100 sel. Blastocyte yaitu lapisan dalam sel yang berkembang selama periode germinal ini,
sel-selnya berkembang menjadi embrio. Bagian luar blastocyte akan menjadi placenta,
sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio. Setelah sekitar tiga hari blastokis
mengandung sekitar 60 sel. Tetapi karena jumlahnya semakin banyak maka sel ini
semakin mengecil sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigotnya yang asli.
Pada minggu kedua, blastokis terdiri dari sekitar 150 sel. Pada saat terjadinya
pembelahan blastokis mengapung dan berproses disepanjang tubafalopi. Placenta mulai
terbentuk, bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut
piringan embrionik (embryonic disc), yang terdiri dari lapisan ectoderm, mesoderm, dan
endoderm. Dari ectoderm berkembang membentuk kulit ari dan kelenjar kulit (indera
peraba), panca indra dan sistem saraf (otak), tulang belakang, dan lensa mata. Juga
lapisan epidermis (enamel gigi, kulit, rambut, kuku). Lapisan tengah atau mesoderm
berkembang menjadi otot, tulang dan cartilage, sistem buah pelir dan genitalia, sistem
pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Lapisan
paling dalam, disebut endoderm (endoblast), nantinya akan berkembang menjadi sistem
pernafasan dan pencernaan, juga berbagai kelenjar seperti pankreas, hati, thyroid, dan
thymus. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusar, dan kantong amniotik juga akan
terbentuk dari sel blastokis. Setelah beberapa hari setelah konsepsi blastokis menempel di
dinding rahim, inilah yang disebut embrio dan peristiwa ini menandakan akhir dari tahap
germinal.2) Tahap Embriotik Tahap ini dimulai dari dua minggu sampai delapan minggu
setelah pembuahan. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada
dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan
sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa
bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali. Selama
periode ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan
6. 7. proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian
kepala, kemudian terus kebawah sampai ke bagian ekor dengan kata lain, kepala,
pembuluh darah, dan jantung lebih dahulu berkembang daripada lengan, kaki dan tangan.
Pertumbuhan proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian
yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang
jauh dari pusat badan.3) Tahap Fetus/ Janin Tahap ini merupakan tahap terakhir pada
masa kehamilan. Tahap fetus ini dimulai sejak minggu ke-9 hingga kelahiran bayi. Pada
tahapan ini, embrio disebut fetus. Tahap ini berlangsung selama 30 minggu. Embrio yang
telah terbentuk mulai berubah menjadi sel-sel tulang membentuk wajah, kaki, dan tangan
sehingga terlihat berbeda dan fetus tampak dalam bentuk manusia. Selain itu, otak juga
telah terbentuk, dan mulai menjadi lebih kompleks dalam beberapa bulan. Pada bulan
ketiga, janin yang panjangnya kira-kira tiga inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara
spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya serta jantungnya mulai
berdenyut. Pada minggu awal perkembangan tahap fetal ini, kebanyakan organ dan
jaringan utama telah dibentuk. Bentuk wajah telah terbentuk dengan baik. Lobang telinga
mulai terbentuk. Perkembangan mata juga terlihat hampir penuh, meski selaput mata
masih tertutup dan tidak akan terbuka sampai minggu ke-28. Tangan, lengan, kaki, paha
dan jari jemari telah terbentuk penuh. Fetus dapat membentuk tinju dari jari-jemarinya.
Kuku mulai terbentuk dan bakal gigi mulai berkembang pada daging mulut, jantung telah
hampir berkembang penuh, dan detak jantung telah dapat didengar dengan mesin
Doppler. Sel darah merah mulai diproduksi dalam hati. Testosterone (hormon seks lakilaki) telah diproduksi pada testes fetus laki-laki. Dalam psikologi Islam, setelah janin
dalam kandungan genap berumur empat bulan, yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai
manusia maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Pada trimester kedua (minggu ke 13-16), otak
telah berkembang penuh. Fetus dapat menghisap, mengunyah, dan membuat suara nafas
yang belum teratur. Fetus juga sudah dapat merasakan sakit. Kulit fetal masih transparan.
Jaringan otot memanjang dan tulang semakin kuat. Hati dan organ lain memproduksi
cairan yang dibutuhkan. Alis dan garis mata muncul. Fetus sangat aktif bergerak,
termasuk menendang bahkan jungkir balik. Pada minggu ke dua puluh, gerakan bayi
biasanya telah dapat dirasakan pada perut ibu, seperti menonjok-nonjok atau menendangnendang. Pada saat ini panjang
7. 8. janin kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ke-tujuh, panjang janin sudah mencapai
kira-kira enam belas inci dengan berat kira-kira 1,5-2,5 kilogram. Kuku tangan dan jari
kaki telah muncul. Lanugo, bulu halus pada bayi menutup seluruh tubuh. Fetus dapat
mendengar dan mengenali suara ibu. Alat kelamin dapat dilihat dengan menggunakan
ultrasound. Pada trimester ketiga zat lilin pelindung yang disebut vernix menutupi kulit.
Vernix berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kelahiran. Pada kelahiran,
vernix umumnya akan hilang dan sisanya akan dengan cepat diserap. Fetus telah memulai
refleks terkejut pada tangannya. Sidik jari pada kaki dan tangan mulai terbentuk. Fetus
mulai berlatih pernafasan dengan menghirup cairan amniotic pada paru-parunya yang
sedang berkembang. Pada bulan ke-delapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5-3,5
kilogram. Janin dalam perut ibu juga telah mampu mendengarkan atau merespon
terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama pola-pola suara. Pada minggu ke25 sampai 28 perkembangan otak yang cepat terjadi dan sistem saraf mampu mengontrol
fungsi tubuh. Kelopak mata fetus dapat membuka dan menutup. Pada minggu ke-29
sampai 32, terdapat pertambahan jumlah lemak pada tubuh fetus. Ritme pernafasan telah
terjadi, namun paru-paru belum matang. Fetus tidur 90-95% tiap harinya. Pada sekitar
minggu ke-38 atau ke-40, fetus telah cukup umur. Lanugo mulai hilang kecuali pada
lengan atas dan bahu. Rambut bayi pada saat itu mulai menebal. Paru-paru sudah matang.
Berat rata-rata bayi pada saat kelahiran sekitar 2,5 – 3,5 kg. Pada waktu lahir placenta
yang melekat pada rahim dan umbilical cord akan dipotong begitu pertama kali bayi
bernafas dari udara. Pernafasan akan memicu jantung dan arteri bekerja menekan darah
melalui paru-paru. II. Arti Penting Periode Pranatal bagi Perkembangan Pembuahan sel
telur wanita oleh sel sperma laki-laki dianggap sebagai salah satumasa yang sangat
penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periodeselanjutnya.
Menurut Hurlock 1980, setidaknya ada empat kondisi penting yang berpengaruhbesar
terhadap perkembangan individu baru di masa mendatang, yaitu: penentuan sifat bawaan
penentuan jenis kelamin
8. 9. penentuan jumlah anak penentuan urutan anak. Periode prenatal merupakan periode
awal yang sangat menentukan polaperkembangannya pada periode-periode selanjutnya.
Sifat-sifat bawaan yang di turunkansekali untuk selamanya dan berfungsi sebagai dasar
bagi perkembangan selanjutnya,ditentukan pada periode ini. Kondisi yang baik dalam
tubuh ibu, dabpat menunjangperkembangan sifat bawaan, sedangkan kondisi yang tidak
baik dapat menghambatperkembangannya, bahkan merusak perkembangan selanjutnya.
Di samping itu, periodeprenatal juga merupakan periode penentuan jenis kelamin
individu. Jenis kelamin yang sudahditentukan pada saat pertumbuhan ini tidak dapat
diubah, karena itu jelas akan memengaruhipola perkembangan di kemudian hari. Di
samping terjadinya perkembangan yang lebih cepat, periode prenatal juga ditandaidengan
lebih banyaknya terjadi perkembangan dan pertumbuhan secara normal
dibandingkandengan periode-periode lain dalam seluruh rentang kehidupan individu. Hal
ini dapatdipahami, betapa selama 9 bulan sebelum kelahiran, individu tumbuh dari sel
yang sangatkecil menjadi bayi yang panjangnya menjadi 20 inci dengan berat rata-rata
3,5 kg.Diperkirakan bahwa selama masa prenatal ini berat badan bertambah 11 juta kali.
Demikianjuga, dikatakan bahwa bahwa pada periode prenatal terjadi perkembangan
cepat, karena darisebuah sel berbentuk bulat berkembanglah anggota-anggota tubuh, baik
eksternal maupuninternal, sehingga pada saat kelahiran bayi dapat dikenali sebagai
manusia. Meskipun periode prenatal merupakan periode di mana perkembangan
danpertumbuhan terjadi lebih banyak dan lebih cepat, namun periode ini juga
mengandungbanyak bahaya, baik fisik maupun psikologis yang sangat memengaruhi pola
perkembanganselanjutnya bahkan dapat mengakhiri perkembangan atau kematian.
Periode prenatal juga merupakan saat di mana calon orang tua menentukan
sikapnyaterhadap anak yang akan lahir. Sikap ini akan sangat memengaruhi cara
bagaimana orang tuamemperlakuukan atau mengasuh anaknya, terutama selama tahuntahun pertamapembentukan kepribadian. III. Pengaruh Prenatal pada Tingkah Laku
Sesudah Dilahirkan Tahap prenatal yang berlangsung, memberikan beberapa pengaruh
terhadap tingkahlaku anak pasca kelahiran. Beberapa faktor tersebut adalah : 1. Faktor
Lingkungan
9. 10. a. Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pos-natal antara
lain : Sinar Rontgen dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas,
pembuangan, aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku persetubuhan. Akibat
penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran
pada satu pihak dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis
penyinaran makin buruk akibatnya Pemakian obat-obat penenang seperti softenon atau
thalidomid dapat mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962
menemukan bahwa cacat yang disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke-34 dan ke-50,
jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha pengguguran
kandungan dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia kehamilan awal dapat
menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan b. Ketegangan emosional dapat
berpengaruh pada kenaikan aktivitas yang sangat menyolok pada fetus. Penelitian yang
pernah dilakukan bahwa wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil mempunyai
fetus yang paling aktif c. Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenal
pengaruh tingkah lakuorang tua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Dalam diri ibu hamil
terdapat pengaruh keadaan hormonal terhadap psikis ibu. 2. Sikap Ibu Ada anggapan
bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandunganakan diteruskan
sesudah anak dilahirkan. Dalam penelitian Geissler menunjukkan bahwa adaperubahan
sikap ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap positif ke negatif,dan dari
sikap negatif ke positif, dan sikap yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif,yaitu
sika menerima terhadap anak yang dilahirkan. IV. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan prenatal Sebagian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada
kondisi internal ibu,baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab ibu dan janin merupakan
satu unitas organik yangtunggal. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
prenatal yaitu:
10. 11. a. Kesehatan ibu Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi
perkembangan masaprenatal apalagi penyakit yang bersifat kronis dapat mengakibatkan
lahirnya bayi-bayiyang cacat. Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia 3
bulan disertaidengan gangguan kesehatan pada ibu dapat merusak perkembangan janin.
Apabla ibuhamil terserang campak rubellah (campak jerman) dapat dipastikan
60%kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubellah menyerang
padadua bulan pertama kahamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulian, kelainan
jantung,kerusakan pada system syaraf pusat, serta keterbelakangan mental dan emosional.
Jikaterjadi pada trisemester kedua setelah fetus terbentuk, dampaknya kecil
sekali.Mungkin hanya gangguan pada pendengaran, penglihatan, dan bicara. (seifert
danhoffnung, 1964-1965). Besarnya dampak kesehatan ibu hamil terhadap perkembangan
masa prenataljuga terlihat jelas ketika ibu menderita sydrom kehilangan kekebalan tubuh.
Yanglebh dikenal dengan AIDS. AIDS adalah penyebab utama kematian peringkat
kedelapan di kalangan anak-anak dari usia 1-4 tahun pada tahun 1989. Mayoritas ibuyang
menularkan HIV kepada keturunannya terinfeksi melalui penggunaan obat-obatan yang
disuntikan ke dalam pembuluh darah atau hubungan heteroseksualdengan para pengguna
obat-obatan suntik (santock, 1995)b. Gizi ibu Faktor lain yang cukup berpengaruh
terhadap perkembangan masa prenataladalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang
sedang berkembang sangattergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah
ibunya. Oleh sebab itumakanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup
protein, lemak,vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang
dilahirkanoleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.c. Pemakaian bahan-bahan
kimia oleh ibu Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang
adadalam peredaran darah ibu yang tengah hamil dapat mempengaruhi
perkembanganjanin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping baik
pada fisikmaupun pada system kimiawi dalam tubuh janin yang dinamakan metabolite.
Salahsatu jenis obat mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan
janinadalah thalidomide.
11. 12. d. Keadaan dan ketegangan emosi ibu Keadaan emosional ibu selama kahamilan juga
mempunyai pengaruh yangbesar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah
karena ketika seorang ibuhamil mengalami ketakutan, kecemasan, stress, dan emosi lain
yang mendalam makaterjadi perubahan psikoligis antara lain meningkatnya pernafasan
dan sekresi olehkelenjar. Adanya produksi hormone adrenalin sebagai tanggapan
terhadap ketakutanakan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membut
janin kekuranganudara. Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan
sebelum atauselama kehamilan, kemunginan besar mengalami kesulitan medis dan
melahirkan bayiyang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman.
Di sampingitu sress dan kecemasan yang dialami ibu setelah kelahiran, diasosiasikan
dengan bayiyang sangat aktif, cepat marah, dan tidak teratur dalam makan, tidur, dan
buang air. V. Bahaya Fisik Selama Periode PrenatalPeriode Zigot Ovum yg dibuahi
kemungkinan akan mati kelaparan sebelum menempel di dinding rahim karena lamanya
waktu yg dibutuhkan melewati tuba falopi tidak adanya persiapan dinding rahim untuk
menerima ovum yg dibuahi karena ketidakseimbangan antara kelenjar pituitary dan
ovarium ibu melekatnya ovum yg dibuahi pada dinding tuba falopi mengakibatkan
tidak adanya makanan atau ruangan untuk tumbuhPeriode Embrio Jatuh, kejutan
emosi, kekurangan gizi, gangguan kelenjar, kekurangan vitamin, dan penyakit berbahaya
seperti pneumonia dan diabetes, dapat mengakibatkan embrio keluar dr tempatnya di
dinding uterus, yg menyebabkan keguguran--sering terjadi pd minggu ke-10 dan 11
setelah pembuahan Malnutrisi ibu, pemakaian obat-obatan dan alkohol secara
berlebihan mengakibatkan gangguan perkembangan yg normalPeriode Fetus
Keguguran
12. 13. Kelahiran prematur Komplikasi pada saat melahirkan Ketidakteraturan
perkembangan VI. Bahaya Kepercayaan tradisional tentangPsikologis Selama
Perkembangan Prenatal prenatal 1. Keinginan mendapatkan anak dengan jenis kelamin
tertentu Stress2. Gangguan perkembangan karena faktor keturunan, terutama ibu ibu
selama prenatal: 1. Tidak menghendaki kehadiran anak 2. Gangguan-gangguan fisik
selama prenatal 3. Ketakutan anaknya mengalami Sikap negatif terhadap
prenatalkecacatan/keterlambatan mental 1. Anak yg tidak diinginkan 2. Tidak
menghendaki anak saat ini 3. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu 4.
Konsep anak impian 5. Menghendaki aborsi VII. Teratologi dan GangguanPerkembangan
Prenatal Teratogen: setiap agen/unsur lingkungan yang menyebabkan gangguan kelahiran
Teratologi: ilmu yg mengkaji sebab-sebab kelainan kelahiran Pengaruh teratogen muncul
sejak 3 minggu setelah pembuahan dan menyebabkan: Kerusakan struktural/anatomis
organ selama periode embrionik Kerusakan fungsional organ selama periode fetal Jenisjenis Teratogen dalah sebagai berikut : a. Penyakit dan Kondisi Ibu Campak Rubella
(Jerman) menyebabkan retardasi mental, kebutaan, ketulian, dan kelainan jantung-terutama ketika kehamilan pada usia 3 dan 4 minggu Sifilis, terutama ketika kehamilan
bulan ke-4, merusakan organ tubuh yg sudah terbentuk:kerusakan mata, kulit, sistem
syaraf pusat, dan pencernaan
13. 14. Herpes genital: 1/3 bayi yg lahir melalui saluran yg terinfeksi penyakit ini
meninggal dunia, 1/4 mengalami kerusakan otak AIDS: menempati peringkat ke-8
penyebab utama kematian anak- anak, bayi menjadi terinfeksi HIV; menular melalui: (1)
Ari-ari selama hamil, (2) Kontak dengan darah atau cairan ibu selama melahirkan, dan
(3) Air susu ibu setelah melahirkan Gizi Ibu: jumlah total kalori dan tingkat protein,
vitamin, dan mineral yg sesuai. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
cenderung cacat, berat badan rendah, kurang vitalitas, lahir prematur, dan meninggalb.
Keadaan dan Ketegangan Emosional Ibu Ketakutan, kecemasan, dll mengakibatkan
perubahan fisiologis berupa meningkatnya hormon adrenalin yg dapat menghambat
aliran darah ke kandungan-janin kekurangan oksigen Keadaan emosional ibu selama
melahirkan mengakibatkan kontraksi menjadi tidak teratur sehingga proses kelahiran
mjd lama dan pasokan oksigen ke bayi menjadi terganggu ( bayi memiliki penyesuaian
diri yang lambat dan mudah marah, lebih sering menangis )c. Obat-obatan Alkohol:
jumlah sedikit berhubungan dengan aborsi spontan, jumlah sedang berhubungan dengan
ketidakmampuan menaruh perhatian pada masa bayi, dan jumlah banyak berasosiasi
dengan fetal alcohol syndrome (kecacatan wajah, tungkai, lengan, dan jantung;
intelegensi di bawah rata-rata, retardasi mentald. Bahaya Lingkungan Radiasi dan zatzat kimia dapat menyebabkan mutasi gen yaitu perubahan yang tiba-tiba tetapi permanen
dalam di dalam bahan pembawa gen Polutan lingkungan dan limbah beracun:
karbonmonoksida, merkuri, dan timbal--retardasi mental, autisme Toxoplasmosis:
suatu infeksi ringan yang menyebabkan gejala flu ringan atau suatu penyakit yang tidak
jelas pada orang dewasa. Toxoplasmosis merupakan teratogen bagi bayi yang belum
lahir, yang
14. 15. menyebabkan kemungkinan kerusakan mata, kerusakan otak, dan kelahiran prematur
Mandi sauna terlalu lama bagi ibu yang sedang hamil menyebabkan demam yang
membahayakan bagi janin (demam panas yang tinggi mempengaruhi pemecahan sel,
menyebabkan kelainan kelahiran, dan kematian janin).B. Perkembangan Masa Bayi a.
Tahap-tahap kelahiran Tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung
15-20menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka ketika tahap
pertama berlangsung kontraksi semakin sering yang terjadi setiap 2-5 menit.
Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap kelahiran, kontraksi memperlebar leher
rahim hingga terbuka sekitar 4 inci sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke
saluran kelahiran. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher
rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benra keluar dari tubuh
ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Pada setiap kontraksi ibu mengalami
kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Waktu kepala bayi keluar dari
tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit. Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada
waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah
yang paling pendek. b. Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir Kondisikondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir: 1. Jenis kelahiran
Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas empat jenis, kelahiran normal atau spontan,
kelahiran dengan peralatan, kelahiran melintang, kelahiran pembedahan ceasar. 2.
Pengobatan ibu Obat-obtanan yang digunakan ibu yang digunakan sebelum dan selama
proses kelahiran dapat mempengaruhi kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa
semakin banyak obat yang diberikan pada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit
bayi menyesuaikan diri dengan
15. 16. kehidupan pasca lahir. Bayi yang lahir dari ibu yang memakan oxytocin cendurung
mengalami penyakit kuning. Demikian juga kelahiran yang dipaksakan dengan dibantu
oleh obat-obatan pembunuh rasa sakit, akan semakin banyak perawatan kesehatan
diperlukan setelah kelahiran.3. Lingkungan pra lahir Setiap kondisi dalam lingkungan pra
lahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan table waktu yang normal akan
lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pasca lahir di
bandingkan dengan kondisi lingkungan yang nyaman.4. Jangka waktu periode kelahiran
Lama rata-rata periode kelahiran 38 minggu atau 266 hari namun hanya sedikit bayi yang
lahir tepat pada waktunya. Adakalanya bayi lahir lebih awal dan adakalanya lebih lambat
dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir lebih awal disebut premature sedangkan
bayi yang lebih lambat disebut posmatur. Bayi yang lahir premature,(lahir sebelum
waktunya) maupun yang berat lahirnya rendah dianggap sebagai bayi yang beresiko
tinggi dan cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi
yang lahir tepat waktu atau lebih lambat. bayi posmatur biasanya lebih cepat dan berhasil
menyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir dibandingkan dengan bayi yang normal
sekalipun.5. Perawatan pasca lahir Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap
bayi yang baru dilahirkan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi
yang mendapat perhatian dan perawatan dengan baik cenderung lebih waspada, lebih
aktif, dan lebih tanggap terhadap rangsangan luar dibandingkan dengan bayi yang kurang
mendapat perawatan. Beberapa dokter rumah sakit meyakini bahwa periode singkat
setelah kelahiran memiliki arti penting bagi perkembangan bayi oleh karena itu selama
waktu ini, orang tua dan bayi perlu membentuk hubungan kedekatan emosional yang
memberi landasan bagi perkembangan yang optimal pada tahun-tahun ke depan. Bayi
yang dipisahkan dari ibunya setelah lahir, dapat menyulitkan perkembangan ikatan.
Menempatkan bayi yang baru lahir di sebelah tempat
16. 17. tidur ibunya dimaksudkan agar ibu segera dapat merespon dan memenuhi kebutuhan
perawatan bagi ibunya. Disamping itu metode lain yang dilakukan adalah dengan
meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut ibu segera setelah lahir, dengan keyakinan
bahwa penempatan itu akan mendorong ikatan emosional ibu dan bayi. 6. Sikap orang tua
Hubungan baik orang tua dengan anak dapat membantu bayi dalam menyesuaikan diri
dengan lingkuungan baru yang di alami setelah lahir. Demikian pentingnya kondisi atau
sikap ibu terhadap penyesuaian diri bayi yang baru lahir, seorang ayah sangat dituntut
dalam persalinan anak sebab kehadiran ayah dalam ruang persalinan, dapat memberikan
dukungan dan kekuatan emosional bagi ibu pada saat melahirkan bayi. Disamping itu,
dilihatkan dalam konteks psikologi Islam, pentingnya kehadiran ayah dalam ruang
persalinan mempunyai kaitan erat dengan tanggung jawab pemberian pendidikan
pertama, yakni menyuarakan lafadz adzan di telinga kanan dan khomat di telinga kiri
pada saat ia lahir.c. Perkembangan pada masa bayi i. Pertumbuhan Fisik 1. Tinggi dan
berat badan Pada saat baru lahir bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan
bagian tubuh lainnya. Pada saat rentang waktu 12 tahun perkembangan bayi sudah
banyak berubah dimana bayi sudah bisa duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan
bahkan berjalan. Pada saat lahir panjang bayi ± 20 inci atau 50 cm dengan berat badan
3,4 kg. Selama bulan-bulan pertama kehidupannya, berat badan bayi bertambah sekitar 5
hingga 6 ons per minggu. Pada usia 2 tahun berat badan mencapai sekitar 13 hingga 19
dengan tinggi sekitar 32 hingga 35 inci. 2. Perkembangan refleks Refleks adalah gerakangerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap
rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Refleks-refleks utama pada bayi yang baru lahir, Selfert dan Hoffinung menyebutkan ada
12 gerakan refleks yaitu: pernapasan, menghisap,
17. 18. mencari, menelan, mengedip, biji mata, moro, memegang, penguatan leher, bebinski,
melangkah, berenang. Kedua bentuk refleks tersebut : a. Refleks survival b. Refleks
primitif3. Refleks menghisap dan mencari Refleks menghisap terlihat pada saat bayi baru
lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan dimulutnya dengan refleks
menghisap akan memudahkan bayi memperoleh makanan sebelum mereka
mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Refleks mencari dan menghisap akan
menghilang setelah bayi berusaha kira-kira 3 hingga 4 bulan. Kemudian usia bayi 1 tahun
refleks menghisap menyatu dan diperluas dengan aktivitas makan yang disengaja4.
Refleks moro (moro refleks) Refleks moro adalah suatu respons tiba-tiba dari bayi yang
baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya. Refleks moro
ini merupakan suatu upaya mempertahankan hidup. Bayi yang sehat aka menunjukkan
respons tersebut apabila ia terkejut.5. Refleks menggenggam (grasping refleks) Refleks
menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih memudahkan melakukan
aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih sengaja. Refleks ini terjadi ketika sesuatu
menyentuh telapak tangan bayi dan bayi akan merespons dengan cara menggenggam
dengan kuat. Beberapa refleks yang muncul pada bayi yang baru lahir yang menghilang
karena bergabung ke dalam beberapa tindakan yang lebih konfleks dan spontan.6.
Rangkaian tingkah laku dan keadaan bayi Perkembangan refleks dalam fungsi metorik
pada bayi kemuidan memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks.
Dengan tingkah laku yang kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai makhluk
biologis dapat bertahan hidup.7. Pola tidur dan bangun
18. 19. Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata
bayi yang baru lahir selama 16 hingga 17 jam sehari. Biasanya jumlah tidur bayi itu
berkurang secara teratur setiap bulan. Tingkah Laku Ciri Utama adalah sebagai
berikut : Siklus tidur dan bangun Neonatal : 80 % waktu dihabiskan untuk tidur. 6 – 7
bulan : tidur sepanjang malan tanpa bangun. 12 bulan : 50 % dihabiskan waktu untuk
tidur. Tingkah laku Neonatal : basah dan BAB setiap saat. 2 bulan : bayi BAB 2 kali
sehari 4 bulan : interval makan dan BAB bisa diramalkan. Tingkah laku makan dan
minum Neonatal : bayi makan 7 – 8 kali sehari. 1 bulan : bayi makan 5 – 6 kali sehari. 2
bulan : memakan makanan padat. 12 bulan : makan 3 kali sehari.8. Pola makan dan
minum Perkembangan fisik pada bayi tergantung makanan yang baik selama 2 tahun
pertama. Bayi membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah protein, kalori,
vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 4 – 6 bulan pertama, ASI atau susu formula lain
merupakan sumber makanan dan energi yang utama. Memberi ASI berarti susu yang
bersih dan dapat dicerna serta menolong mengimunisasi bayi yang baru lahir dari
penyakit.9. Pola buang air Kemampuan untuk mengendalikan buah air ini sangat
tergantung pada kematangan otot dan motivasi yang mereka miliki. Ketika baru lahir bayi
belum mampu mengendahkan buang airnya sehingga buang air setiap saat. Pada usia
empat bulan, interval buang airnyasudah bisa diramalkan.10. Perkembangan
keterampilan motorik
19. 20. Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik ini mengikuti dua
prinsip, yaitu : Prinsip cephalocaudal (dari kepala keekor), menunjukkan urutan
perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi dan terampil digunakan
sebelum bagian yang lebih rendah. Prinsip proximodistal (dari dekat kejauh),
menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan lebih
dahulu terampilan sebelum bagian-bagian disekelilingnya atau bagian yang lebih jauh.11.
Keterampilan motorik kasar Gross motor skill, meliputi keterampilan otot-otot besar
lengan, kaki dan batang tubuh seperti berjalan dan melompat. Sebelum tingkah laku
refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih
terkendali dan disengaja. Keterampilan Motorik Usia Normatif Mengangkat dagu
sambil tengkurap 1 bulan Mengangkat dada sambil tengkurap 2 bulan Duduk dengan
bantuan 4 bulan Duduk tanpa bantuan 7 bulan Berdiri dengan bantuan 8 bulan Berdiri
dengan berpegang pada perabot 9 bulan Merangkak 10 bulan Berjalan dengan bimbingan
11 bulan Berusaha berdiri sendiri 12 bulan Naik tangga 13 bulan Berdiri sendiri 14 bulan
Berjalan 15 bulan Naik turun tangga tanpa bantuan 18 bulan Dapat lari dan berjalan
mundur 24 bulan12. Keterampilan motorik halus
20. 21. Keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti
menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dengan dilengkapi seperangkat komponen
penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang
terkoordinir dengan baik. Meskipun demikian, pada saat baru dilahirkan bayi masih
mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya.13.
Perkembangan sensor Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang
dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi alat-alat yang berfungsi
untuk menangkap informasi inilah yang disebut dengan indera (sense) atau sistem
sensorik.14. Pengecapan Bayi yang baru lahir juga telah memiliki kepekatan rasa hal ini
terbukti dengan jelas bahwa bayi lebih menyukai rasa manis dan mereka akan menghisap
labuh kuat dan cepat ketika mengeluarkan air gula dibanding dengan mengeluarkan air
biasa atau air tawar.15. Penciuman Bayi yang baru lahir juga telah memiliki reaksi
terhadap berbagai bau, baik bau harum atau bau busuk bayi yang baru lahir juga dapat
mengenali bau payudara ibunya.16. Pendengaran Setelah lahir bayi sudah bisa dapat
mendengar sekalipun belum sempurna, namun pendengaran bayi ini akan berkembang
sehingga ia akan memperlihatkan kemampuan melokalisasi sumber suara dan
membedakan keras atau lunaknya serta durasi melalui respons yang berbeda.17.
Penglihatan Secara psikologis dan anatomis, bayi yang baru lahir telah memiliki kesiapan
untuk merespons secara diferensial berbagai aspek penglihatannya. Dari penelitian yang
dilakukan oleh Fantz dapat ditarik kesimpulan bahwa: Bayi yang baru lahir telah
mampu membuat diskriminasi visual secara baik.
21. 22. Bayi merespons secara selektif berbagai stimulasi visual. Misalnya bayi lebih
senang melihat pola atau bentuk daripada warna atau kecerahan. 18. Perkembangan otak
Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, bedanya telah membentuk
sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf permenit. Pada saat lahir berat otak bayi seperdelapan otak
dewasanya, maka pada saat umur 2 tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75 %
dari otak dewasanya. ii. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif adalah salah satu
aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu
semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya. Pengertian kognitif itu sendiri dapat dipahami sebagai
sebuah istilah yang digunakan psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang
berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengelolaan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah.iii.
Perkembangan Attachment Attachment yang menggambarkan pertalian atau ikatan antara
ibu dan anak dan Attachment mengacu pada ikatan antara dua orang individu atau lebih;
sifatnya adalah hubungan psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat
seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan ruang tertentu. Tahap-Tahap
Pembentukan Attachment Tahap 1 Indiscriminate Sociability pada umur 0 – 2 bulan.
Bayi tidak membedakan antara orang-orang yang ada disekelilingnya dan merasa senang
dengan orang yang dikenal Tahap 2 Attachment makin terasa dan terlihat pada umur 2
– 7 bulan. Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum
pada orang yang lebih dikenal.
22. 23. Tahap 3 Pada umur 7 – 24 bulan bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu
atau pengasuhnya dan akan berusaha untuk menangis ketika berpisah dengannya Tahap
4 Goal – coordinated parteneships 24 bulan dan seterusnya Sekarang bayi merasa lebih
aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama
berpisah dari ibu atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lainnya. iv.
Perkembangan Rasa Percaya (Trust) Erikson menyatakan bahwa tahun-tahun pertama
kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (trust) dan rasa tidak percaya
(mistrust). Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspek, yaitu: - Bahwa bayi
belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari pengaruh di luarnya - Bahwa
bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya pada kemampuan organ-organnya
sendiri untuk menanggulangi dorong-dorongan. - Bahwa bayi menganggap dirinya cukup
dapat dipercaya sehingga mengasuh tak perlu waspada dirugikan. - Bukti pertama yang
menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat pada kesenangan menikmati
air susu, kepulasan tidur dan kemudahan buang air besar.v. Perkembangan Otonomi
Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan
yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri. Ada juga yang
menyatakan bahwa otonomi atau kemandirian merupakan tahap kedua psikososial yang
berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru pandai berjalan. Otonomi dibangun atas
perkembangan kemampuan mental dan kemampuan motorik.
23. 24. BAB II PENUTUP Dari pembahasan tentang perkembangan masa prenatal hingga
masa bayi tadi, dapatdisimpulkan bahwa manusia mengalami perkembangan sejak
sebelum dilahirkan (masihdalam kandungan) atau biasa disebut dengan periode prenatal.
Dalam periode prenatal,terdapat tahapan-tahapan perkembangan. Tahap-tahap yang
dimaksud adalah tahap germinal,embrio, dan fetal. Begitu juga untuk periode kelahiran
hingga bayi. Tahap-tahap kelahiranyang berlangsung adalah tahap pertama terjadi
kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20menit, tahap kedua di mulai ketika kepala
bayi bergerak melalui leher rahim dan salurankelahiran, dan tahap ketiga setelah bayi
lahir dimana pada waktu ini ari-ari, tali pusar, danselaput lain dilepaskan dan di buang.
Dalam setiap tahap tersebut, manusia mengalami prosesperkembangan yang sangat
teratur.
1. 1. MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN MASA
PRENATAL HINGGA BAYI Disusun oleh : Nama : DHIAH FEBRI WIJAYANTI
Prodi/kelas : PENDIDIKAN FISIKA/ D NIM : 09302244059 DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ciri khas manusia adalah mengalami pertumbuhan dan perkembanganselama
hidupnya. Dengan ciri khas tersebut, manusia pasti mengalami fase prenatal
hinggadewasa. Pertumbuhan itu sendiri memiliki pengertian bertambahnya ukuran dan
jumlah selserta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian ataukeseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Sedangkanperkembangan dapat diartikan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleksdalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dankemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
Berbeda denganpertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusatdengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem
neuromuskuler,kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut
berperan penting dalamkehidupan manusia yang utuh. Pertumbuhan dan perkembangan
tersebut terjadi hingga akhirhayat manusia. Proses tumbuh kembang manusia, khususnya
pada anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah
sebagai berikut : Perkembangan yang menimbulkan sebuah perubahan Pertumbuhan dan
perkembangan pada tahap awal akan mnentukan perkembangan selanjutnya Pertumbuhan
dan perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda Perkembangan berkorelasi dengan
pertumbuhan Perkembangan mempunyai pola yang tetap Perkembangan memiliki tahap
yang berurutan Pada umumnya, manusia dalam hal ini adalah anak, memiliki pola
pertumbuhan danperkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor
yang mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor- faktor tersebut antara
lain : Faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang manusia (anak) 1.
Ras/etnik atau bangsa 2. Keluarga 3. Umur 4. Jenis kelamin
2. 3. 5. Genetik 6. Kelainan kromosom Faktor luar (eksteral) Faktor prenatal 1. Gizi sang
ibu pada saat hamil 2. Posisi fetus yaang abnormal 3. Toksin/zat kimia yang dikonsumsi
sang ibu pada saat hamil 4. Endokrin, dalam hal ini penyakit yang diderita oleh sang ibu
5. Radiasi, lebih menekankan pada sinar Rontgen 6. Infeksi yang diderita sang ibu 7.
Kelainan imunologi 8. Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta 9.
Psikologi sang ibu Faktor persalinan Faktor pascasalin 1. Gizi 2. Penyakit kronis/kelainan
konginetal 3. Lingkungan fisis dan kimia 4. Psikologis 5. Endokrin, dalam hal ini adanya
gangguan hormon 6. Sosio-ekonomi 7. Lingkungan pengasuhan 8. Stimulasi 9. Obatobatan yang dikonsumsi Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan danberkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh
kembang anakterbagi dalam beberapa periode, yaitu sebagai berikut: Masa prenatal atau
masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa ini dibagi menjadi 3 periode,
yaitu : Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu
Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu Masa janin/fetus,
sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa ini terdiri dari 2
periode yaitu:
3. 4. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan
intra uterin. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Masa bayi (infancy) umur
0 sampai 11 bulan. Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu : Masa neonatal, umur 0
sampai 28 hari. Masa neonatal dibagi menjadi 2, yaitu : Masa neonatal dini, umur 0 - 7
hari. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari
sampai 11 bulan. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan). Perkembangan berlangsung secara
terus menerus ke arah kemajuan, kelengkapan,dan kesempurnaan berdasar pada suatu
tahapan yang teratur. Setiap aspek perkembangandipengaruhi dan mempengaruhi aspek
perkembangan lain, sehingga setiap aspekperkembangan tidak dapat berkembang secara
terpisah-pisah atau sendiri-sendiri.Perkembangan organisme berlangsung secara
komprehensif dalam satu kesatuan, meskipunsetiap aspek memiliki fungsi sendiri. Di
samping itu dalam proses perkembangan dapatterjadi satu aspek berkembang lebih cepat,
di sisi lain satu aspek berkembang secara lambat.Dalam hal ini, perkembangan
dipengaruhi berbagai faktor dari dalam diri maupun dari luarindividu. Dalam makalah
ini, saya hanya akan membahas mengenai perkembangan anak padafase prenatal hingga
bayi.
4. 5. BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangan Masa Prenatal Menurut ajaran Islam,
kehidupan manusia telah dimulai pada saat sebelum lahir.Manusia diberikan ruh yang
telah hidup sebelum kelahirannya di dunia. Manusia terusberkembang dalam rahim sang
ibunda. Setiap tahapan perkembangan sangatlah penting.Diantara perkembangan yang
penting tersebut adalah tahapan pada saat manusia beradadalam kandungan ibu atau
sering disebut perkembangan masa prenatal. Masa prenatal adalahperiode awal
perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi ( selepas persenyawaan ),yakni
ketika ovum dibuahi oleh sperma hingga seorang manusia terlahir ke dunia.
Jangkawaktunya sekitar 266 hari selepas persenyawaan atau 280 hari dari pertama haid
yangterakhir sebelum seseorang hamil. Periode pra kelahiran (pre natal period) mulai
pada saat pembuahan (konsepsi) danberakhir pada saat kelahiran (kira-kira 38 minggu).
Periode ini memiliki ciri khas khusus,yaitu : Periode di mana sifat bawaan dan jenis
kelamin ditentukan Kondisi-kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong atau
mengganggu pola perkembangan prenatal Pertumbuhan dan perkembangan secara
proporsional lebih besar dan lebih cepat daripada periode-periode perkembangan lainnya
Banyak terdapat bahaya fisik dan psikologis yang dapat mempengaruhi pola
perkembangan pola berikutnya Periode dimana orang-orang yang berarti membentuk
sikap terhadap individu yang baru I. Tahapan-tahapan dalam perkembangan masa
prenatal Selama masa prenatal, manusia mengalami perkembangan yang pesat. Saat ini,
parailmuwan membagi tahapan prenatal menjadi 3 tahap, yaitu : 1) Tahap Germinal
Tahap germinal sering juga disebut periode zigot, ovum, atau periode nuthfah adalah
periode awal kejadian manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi
terhadap telur dalam proses pembuahan, yang normalnya terjadi akibat
5. 6. hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zigot dibentuk. Zigot
terbentuk dari campuran sperma dan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi, atau zigot,
bergerak menuju rahim. Pergerakan ini membutuhkan waktu selama empat hari dan
selama pergerakan ini, zigot yang semula berupa satu sel, melalui proses mitosis
membelah menjadi dua sel identik. Pembelahan ini terjadi setiap sekitar 30 jam. Dalam
proses pembelahan ini, bayi masih disebut dengan blastocyte (Blastula), yang terdiri dari
100 sel. Blastocyte yaitu lapisan dalam sel yang berkembang selama periode germinal ini,
sel-selnya berkembang menjadi embrio. Bagian luar blastocyte akan menjadi placenta,
sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio. Setelah sekitar tiga hari blastokis
mengandung sekitar 60 sel. Tetapi karena jumlahnya semakin banyak maka sel ini
semakin mengecil sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigotnya yang asli.
Pada minggu kedua, blastokis terdiri dari sekitar 150 sel. Pada saat terjadinya
pembelahan blastokis mengapung dan berproses disepanjang tubafalopi. Placenta mulai
terbentuk, bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut
piringan embrionik (embryonic disc), yang terdiri dari lapisan ectoderm, mesoderm, dan
endoderm. Dari ectoderm berkembang membentuk kulit ari dan kelenjar kulit (indera
peraba), panca indra dan sistem saraf (otak), tulang belakang, dan lensa mata. Juga
lapisan epidermis (enamel gigi, kulit, rambut, kuku). Lapisan tengah atau mesoderm
berkembang menjadi otot, tulang dan cartilage, sistem buah pelir dan genitalia, sistem
pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Lapisan
paling dalam, disebut endoderm (endoblast), nantinya akan berkembang menjadi sistem
pernafasan dan pencernaan, juga berbagai kelenjar seperti pankreas, hati, thyroid, dan
thymus. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusar, dan kantong amniotik juga akan
terbentuk dari sel blastokis. Setelah beberapa hari setelah konsepsi blastokis menempel di
dinding rahim, inilah yang disebut embrio dan peristiwa ini menandakan akhir dari tahap
germinal.2) Tahap Embriotik Tahap ini dimulai dari dua minggu sampai delapan minggu
setelah pembuahan. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada
dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan
sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa
bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali. Selama
periode ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan
6. 7. proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian
kepala, kemudian terus kebawah sampai ke bagian ekor dengan kata lain, kepala,
pembuluh darah, dan jantung lebih dahulu berkembang daripada lengan, kaki dan tangan.
Pertumbuhan proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian
yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang
jauh dari pusat badan.3) Tahap Fetus/ Janin Tahap ini merupakan tahap terakhir pada
masa kehamilan. Tahap fetus ini dimulai sejak minggu ke-9 hingga kelahiran bayi. Pada
tahapan ini, embrio disebut fetus. Tahap ini berlangsung selama 30 minggu. Embrio yang
telah terbentuk mulai berubah menjadi sel-sel tulang membentuk wajah, kaki, dan tangan
sehingga terlihat berbeda dan fetus tampak dalam bentuk manusia. Selain itu, otak juga
telah terbentuk, dan mulai menjadi lebih kompleks dalam beberapa bulan. Pada bulan
ketiga, janin yang panjangnya kira-kira tiga inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara
spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya serta jantungnya mulai
berdenyut. Pada minggu awal perkembangan tahap fetal ini, kebanyakan organ dan
jaringan utama telah dibentuk. Bentuk wajah telah terbentuk dengan baik. Lobang telinga
mulai terbentuk. Perkembangan mata juga terlihat hampir penuh, meski selaput mata
masih tertutup dan tidak akan terbuka sampai minggu ke-28. Tangan, lengan, kaki, paha
dan jari jemari telah terbentuk penuh. Fetus dapat membentuk tinju dari jari-jemarinya.
Kuku mulai terbentuk dan bakal gigi mulai berkembang pada daging mulut, jantung telah
hampir berkembang penuh, dan detak jantung telah dapat didengar dengan mesin
Doppler. Sel darah merah mulai diproduksi dalam hati. Testosterone (hormon seks lakilaki) telah diproduksi pada testes fetus laki-laki. Dalam psikologi Islam, setelah janin
dalam kandungan genap berumur empat bulan, yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai
manusia maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Pada trimester kedua (minggu ke 13-16), otak
telah berkembang penuh. Fetus dapat menghisap, mengunyah, dan membuat suara nafas
yang belum teratur. Fetus juga sudah dapat merasakan sakit. Kulit fetal masih transparan.
Jaringan otot memanjang dan tulang semakin kuat. Hati dan organ lain memproduksi
cairan yang dibutuhkan. Alis dan garis mata muncul. Fetus sangat aktif bergerak,
termasuk menendang bahkan jungkir balik. Pada minggu ke dua puluh, gerakan bayi
biasanya telah dapat dirasakan pada perut ibu, seperti menonjok-nonjok atau menendangnendang. Pada saat ini panjang
7. 8. janin kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ke-tujuh, panjang janin sudah mencapai
kira-kira enam belas inci dengan berat kira-kira 1,5-2,5 kilogram. Kuku tangan dan jari
kaki telah muncul. Lanugo, bulu halus pada bayi menutup seluruh tubuh. Fetus dapat
mendengar dan mengenali suara ibu. Alat kelamin dapat dilihat dengan menggunakan
ultrasound. Pada trimester ketiga zat lilin pelindung yang disebut vernix menutupi kulit.
Vernix berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kelahiran. Pada kelahiran,
vernix umumnya akan hilang dan sisanya akan dengan cepat diserap. Fetus telah memulai
refleks terkejut pada tangannya. Sidik jari pada kaki dan tangan mulai terbentuk. Fetus
mulai berlatih pernafasan dengan menghirup cairan amniotic pada paru-parunya yang
sedang berkembang. Pada bulan ke-delapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5-3,5
kilogram. Janin dalam perut ibu juga telah mampu mendengarkan atau merespon
terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama pola-pola suara. Pada minggu ke25 sampai 28 perkembangan otak yang cepat terjadi dan sistem saraf mampu mengontrol
fungsi tubuh. Kelopak mata fetus dapat membuka dan menutup. Pada minggu ke-29
sampai 32, terdapat pertambahan jumlah lemak pada tubuh fetus. Ritme pernafasan telah
terjadi, namun paru-paru belum matang. Fetus tidur 90-95% tiap harinya. Pada sekitar
minggu ke-38 atau ke-40, fetus telah cukup umur. Lanugo mulai hilang kecuali pada
lengan atas dan bahu. Rambut bayi pada saat itu mulai menebal. Paru-paru sudah matang.
Berat rata-rata bayi pada saat kelahiran sekitar 2,5 – 3,5 kg. Pada waktu lahir placenta
yang melekat pada rahim dan umbilical cord akan dipotong begitu pertama kali bayi
bernafas dari udara. Pernafasan akan memicu jantung dan arteri bekerja menekan darah
melalui paru-paru. II. Arti Penting Periode Pranatal bagi Perkembangan Pembuahan sel
telur wanita oleh sel sperma laki-laki dianggap sebagai salah satumasa yang sangat
penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periodeselanjutnya.
Menurut Hurlock 1980, setidaknya ada empat kondisi penting yang berpengaruhbesar
terhadap perkembangan individu baru di masa mendatang, yaitu: penentuan sifat bawaan
penentuan jenis kelamin
8. 9. penentuan jumlah anak penentuan urutan anak. Periode prenatal merupakan periode
awal yang sangat menentukan polaperkembangannya pada periode-periode selanjutnya.
Sifat-sifat bawaan yang di turunkansekali untuk selamanya dan berfungsi sebagai dasar
bagi perkembangan selanjutnya,ditentukan pada periode ini. Kondisi yang baik dalam
tubuh ibu, dabpat menunjangperkembangan sifat bawaan, sedangkan kondisi yang tidak
baik dapat menghambatperkembangannya, bahkan merusak perkembangan selanjutnya.
Di samping itu, periodeprenatal juga merupakan periode penentuan jenis kelamin
individu. Jenis kelamin yang sudahditentukan pada saat pertumbuhan ini tidak dapat
diubah, karena itu jelas akan memengaruhipola perkembangan di kemudian hari. Di
samping terjadinya perkembangan yang lebih cepat, periode prenatal juga ditandaidengan
lebih banyaknya terjadi perkembangan dan pertumbuhan secara normal
dibandingkandengan periode-periode lain dalam seluruh rentang kehidupan individu. Hal
ini dapatdipahami, betapa selama 9 bulan sebelum kelahiran, individu tumbuh dari sel
yang sangatkecil menjadi bayi yang panjangnya menjadi 20 inci dengan berat rata-rata
3,5 kg.Diperkirakan bahwa selama masa prenatal ini berat badan bertambah 11 juta kali.
Demikianjuga, dikatakan bahwa bahwa pada periode prenatal terjadi perkembangan
cepat, karena darisebuah sel berbentuk bulat berkembanglah anggota-anggota tubuh, baik
eksternal maupuninternal, sehingga pada saat kelahiran bayi dapat dikenali sebagai
manusia. Meskipun periode prenatal merupakan periode di mana perkembangan
danpertumbuhan terjadi lebih banyak dan lebih cepat, namun periode ini juga
mengandungbanyak bahaya, baik fisik maupun psikologis yang sangat memengaruhi pola
perkembanganselanjutnya bahkan dapat mengakhiri perkembangan atau kematian.
Periode prenatal juga merupakan saat di mana calon orang tua menentukan
sikapnyaterhadap anak yang akan lahir. Sikap ini akan sangat memengaruhi cara
bagaimana orang tuamemperlakuukan atau mengasuh anaknya, terutama selama tahuntahun pertamapembentukan kepribadian. III. Pengaruh Prenatal pada Tingkah Laku
Sesudah Dilahirkan Tahap prenatal yang berlangsung, memberikan beberapa pengaruh
terhadap tingkahlaku anak pasca kelahiran. Beberapa faktor tersebut adalah : 1. Faktor
Lingkungan
9. 10. a. Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pos-natal antara
lain : Sinar Rontgen dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas,
pembuangan, aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku persetubuhan. Akibat
penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran
pada satu pihak dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis
penyinaran makin buruk akibatnya Pemakian obat-obat penenang seperti softenon atau
thalidomid dapat mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962
menemukan bahwa cacat yang disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke-34 dan ke-50,
jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha pengguguran
kandungan dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia kehamilan awal dapat
menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan b. Ketegangan emosional dapat
berpengaruh pada kenaikan aktivitas yang sangat menyolok pada fetus. Penelitian yang
pernah dilakukan bahwa wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil mempunyai
fetus yang paling aktif c. Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenal
pengaruh tingkah lakuorang tua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Dalam diri ibu hamil
terdapat pengaruh keadaan hormonal terhadap psikis ibu. 2. Sikap Ibu Ada anggapan
bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandunganakan diteruskan
sesudah anak dilahirkan. Dalam penelitian Geissler menunjukkan bahwa adaperubahan
sikap ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap positif ke negatif,dan dari
sikap negatif ke positif, dan sikap yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif,yaitu
sika menerima terhadap anak yang dilahirkan. IV. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan prenatal Sebagian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada
kondisi internal ibu,baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab ibu dan janin merupakan
satu unitas organik yangtunggal. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
prenatal yaitu:
10. 11. a. Kesehatan ibu Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi
perkembangan masaprenatal apalagi penyakit yang bersifat kronis dapat mengakibatkan
lahirnya bayi-bayiyang cacat. Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia 3
bulan disertaidengan gangguan kesehatan pada ibu dapat merusak perkembangan janin.
Apabla ibuhamil terserang campak rubellah (campak jerman) dapat dipastikan
60%kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubellah menyerang
padadua bulan pertama kahamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulian, kelainan
jantung,kerusakan pada system syaraf pusat, serta keterbelakangan mental dan emosional.
Jikaterjadi pada trisemester kedua setelah fetus terbentuk, dampaknya kecil
sekali.Mungkin hanya gangguan pada pendengaran, penglihatan, dan bicara. (seifert
danhoffnung, 1964-1965). Besarnya dampak kesehatan ibu hamil terhadap perkembangan
masa prenataljuga terlihat jelas ketika ibu menderita sydrom kehilangan kekebalan tubuh.
Yanglebh dikenal dengan AIDS. AIDS adalah penyebab utama kematian peringkat
kedelapan di kalangan anak-anak dari usia 1-4 tahun pada tahun 1989. Mayoritas ibuyang
menularkan HIV kepada keturunannya terinfeksi melalui penggunaan obat-obatan yang
disuntikan ke dalam pembuluh darah atau hubungan heteroseksualdengan para pengguna
obat-obatan suntik (santock, 1995)b. Gizi ibu Faktor lain yang cukup berpengaruh
terhadap perkembangan masa prenataladalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang
sedang berkembang sangattergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah
ibunya. Oleh sebab itumakanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup
protein, lemak,vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang
dilahirkanoleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.c. Pemakaian bahan-bahan
kimia oleh ibu Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang
adadalam peredaran darah ibu yang tengah hamil dapat mempengaruhi
perkembanganjanin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping baik
pada fisikmaupun pada system kimiawi dalam tubuh janin yang dinamakan metabolite.
Salahsatu jenis obat mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan
janinadalah thalidomide.
11. 12. d. Keadaan dan ketegangan emosi ibu Keadaan emosional ibu selama kahamilan juga
mempunyai pengaruh yangbesar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah
karena ketika seorang ibuhamil mengalami ketakutan, kecemasan, stress, dan emosi lain
yang mendalam makaterjadi perubahan psikoligis antara lain meningkatnya pernafasan
dan sekresi olehkelenjar. Adanya produksi hormone adrenalin sebagai tanggapan
terhadap ketakutanakan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membut
janin kekuranganudara. Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan
sebelum atauselama kehamilan, kemunginan besar mengalami kesulitan medis dan
melahirkan bayiyang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman.
Di sampingitu sress dan kecemasan yang dialami ibu setelah kelahiran, diasosiasikan
dengan bayiyang sangat aktif, cepat marah, dan tidak teratur dalam makan, tidur, dan
buang air. V. Bahaya Fisik Selama Periode PrenatalPeriode Zigot Ovum yg dibuahi
kemungkinan akan mati kelaparan sebelum menempel di dinding rahim karena lamanya
waktu yg dibutuhkan melewati tuba falopi tidak adanya persiapan dinding rahim untuk
menerima ovum yg dibuahi karena ketidakseimbangan antara kelenjar pituitary dan
ovarium ibu melekatnya ovum yg dibuahi pada dinding tuba falopi mengakibatkan
tidak adanya makanan atau ruangan untuk tumbuhPeriode Embrio Jatuh, kejutan
emosi, kekurangan gizi, gangguan kelenjar, kekurangan vitamin, dan penyakit berbahaya
seperti pneumonia dan diabetes, dapat mengakibatkan embrio keluar dr tempatnya di
dinding uterus, yg menyebabkan keguguran--sering terjadi pd minggu ke-10 dan 11
setelah pembuahan Malnutrisi ibu, pemakaian obat-obatan dan alkohol secara
berlebihan mengakibatkan gangguan perkembangan yg normalPeriode Fetus
Keguguran
12. 13. Kelahiran prematur Komplikasi pada saat melahirkan Ketidakteraturan
perkembangan VI. Bahaya Kepercayaan tradisional tentangPsikologis Selama
Perkembangan Prenatal prenatal 1. Keinginan mendapatkan anak dengan jenis kelamin
tertentu Stress2. Gangguan perkembangan karena faktor keturunan, terutama ibu ibu
selama prenatal: 1. Tidak menghendaki kehadiran anak 2. Gangguan-gangguan fisik
selama prenatal 3. Ketakutan anaknya mengalami Sikap negatif terhadap
prenatalkecacatan/keterlambatan mental 1. Anak yg tidak diinginkan 2. Tidak
menghendaki anak saat ini 3. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu 4.
Konsep anak impian 5. Menghendaki aborsi VII. Teratologi dan GangguanPerkembangan
Prenatal Teratogen: setiap agen/unsur lingkungan yang menyebabkan gangguan kelahiran
Teratologi: ilmu yg mengkaji sebab-sebab kelainan kelahiran Pengaruh teratogen muncul
sejak 3 minggu setelah pembuahan dan menyebabkan: Kerusakan struktural/anatomis
organ selama periode embrionik Kerusakan fungsional organ selama periode fetal Jenisjenis Teratogen dalah sebagai berikut : a. Penyakit dan Kondisi Ibu Campak Rubella
(Jerman) menyebabkan retardasi mental, kebutaan, ketulian, dan kelainan jantung-terutama ketika kehamilan pada usia 3 dan 4 minggu Sifilis, terutama ketika kehamilan
bulan ke-4, merusakan organ tubuh yg sudah terbentuk:kerusakan mata, kulit, sistem
syaraf pusat, dan pencernaan
13. 14. Herpes genital: 1/3 bayi yg lahir melalui saluran yg terinfeksi penyakit ini
meninggal dunia, 1/4 mengalami kerusakan otak AIDS: menempati peringkat ke-8
penyebab utama kematian anak- anak, bayi menjadi terinfeksi HIV; menular melalui: (1)
Ari-ari selama hamil, (2) Kontak dengan darah atau cairan ibu selama melahirkan, dan
(3) Air susu ibu setelah melahirkan Gizi Ibu: jumlah total kalori dan tingkat protein,
vitamin, dan mineral yg sesuai. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
cenderung cacat, berat badan rendah, kurang vitalitas, lahir prematur, dan meninggalb.
Keadaan dan Ketegangan Emosional Ibu Ketakutan, kecemasan, dll mengakibatkan
perubahan fisiologis berupa meningkatnya hormon adrenalin yg dapat menghambat
aliran darah ke kandungan-janin kekurangan oksigen Keadaan emosional ibu selama
melahirkan mengakibatkan kontraksi menjadi tidak teratur sehingga proses kelahiran
mjd lama dan pasokan oksigen ke bayi menjadi terganggu ( bayi memiliki penyesuaian
diri yang lambat dan mudah marah, lebih sering menangis )c. Obat-obatan Alkohol:
jumlah sedikit berhubungan dengan aborsi spontan, jumlah sedang berhubungan dengan
ketidakmampuan menaruh perhatian pada masa bayi, dan jumlah banyak berasosiasi
dengan fetal alcohol syndrome (kecacatan wajah, tungkai, lengan, dan jantung;
intelegensi di bawah rata-rata, retardasi mentald. Bahaya Lingkungan Radiasi dan zatzat kimia dapat menyebabkan mutasi gen yaitu perubahan yang tiba-tiba tetapi permanen
dalam di dalam bahan pembawa gen Polutan lingkungan dan limbah beracun:
karbonmonoksida, merkuri, dan timbal--retardasi mental, autisme Toxoplasmosis:
suatu infeksi ringan yang menyebabkan gejala flu ringan atau suatu penyakit yang tidak
jelas pada orang dewasa. Toxoplasmosis merupakan teratogen bagi bayi yang belum
lahir, yang
14. 15. menyebabkan kemungkinan kerusakan mata, kerusakan otak, dan kelahiran prematur
Mandi sauna terlalu lama bagi ibu yang sedang hamil menyebabkan demam yang
membahayakan bagi janin (demam panas yang tinggi mempengaruhi pemecahan sel,
menyebabkan kelainan kelahiran, dan kematian janin).B. Perkembangan Masa Bayi a.
Tahap-tahap kelahiran Tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung
15-20menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka ketika tahap
pertama berlangsung kontraksi semakin sering yang terjadi setiap 2-5 menit.
Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap kelahiran, kontraksi memperlebar leher
rahim hingga terbuka sekitar 4 inci sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke
saluran kelahiran. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher
rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benra keluar dari tubuh
ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Pada setiap kontraksi ibu mengalami
kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Waktu kepala bayi keluar dari
tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit. Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada
waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah
yang paling pendek. b. Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir Kondisikondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir: 1. Jenis kelahiran
Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas empat jenis, kelahiran normal atau spontan,
kelahiran dengan peralatan, kelahiran melintang, kelahiran pembedahan ceasar. 2.
Pengobatan ibu Obat-obtanan yang digunakan ibu yang digunakan sebelum dan selama
proses kelahiran dapat mempengaruhi kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa
semakin banyak obat yang diberikan pada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit
bayi menyesuaikan diri dengan
15. 16. kehidupan pasca lahir. Bayi yang lahir dari ibu yang memakan oxytocin cendurung
mengalami penyakit kuning. Demikian juga kelahiran yang dipaksakan dengan dibantu
oleh obat-obatan pembunuh rasa sakit, akan semakin banyak perawatan kesehatan
diperlukan setelah kelahiran.3. Lingkungan pra lahir Setiap kondisi dalam lingkungan pra
lahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan table waktu yang normal akan
lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pasca lahir di
bandingkan dengan kondisi lingkungan yang nyaman.4. Jangka waktu periode kelahiran
Lama rata-rata periode kelahiran 38 minggu atau 266 hari namun hanya sedikit bayi yang
lahir tepat pada waktunya. Adakalanya bayi lahir lebih awal dan adakalanya lebih lambat
dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir lebih awal disebut premature sedangkan
bayi yang lebih lambat disebut posmatur. Bayi yang lahir premature,(lahir sebelum
waktunya) maupun yang berat lahirnya rendah dianggap sebagai bayi yang beresiko
tinggi dan cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi
yang lahir tepat waktu atau lebih lambat. bayi posmatur biasanya lebih cepat dan berhasil
menyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir dibandingkan dengan bayi yang normal
sekalipun.5. Perawatan pasca lahir Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap
bayi yang baru dilahirkan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi
yang mendapat perhatian dan perawatan dengan baik cenderung lebih waspada, lebih
aktif, dan lebih tanggap terhadap rangsangan luar dibandingkan dengan bayi yang kurang
mendapat perawatan. Beberapa dokter rumah sakit meyakini bahwa periode singkat
setelah kelahiran memiliki arti penting bagi perkembangan bayi oleh karena itu selama
waktu ini, orang tua dan bayi perlu membentuk hubungan kedekatan emosional yang
memberi landasan bagi perkembangan yang optimal pada tahun-tahun ke depan. Bayi
yang dipisahkan dari ibunya setelah lahir, dapat menyulitkan perkembangan ikatan.
Menempatkan bayi yang baru lahir di sebelah tempat
16. 17. tidur ibunya dimaksudkan agar ibu segera dapat merespon dan memenuhi kebutuhan
perawatan bagi ibunya. Disamping itu metode lain yang dilakukan adalah dengan
meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut ibu segera setelah lahir, dengan keyakinan
bahwa penempatan itu akan mendorong ikatan emosional ibu dan bayi. 6. Sikap orang tua
Hubungan baik orang tua dengan anak dapat membantu bayi dalam menyesuaikan diri
dengan lingkuungan baru yang di alami setelah lahir. Demikian pentingnya kondisi atau
sikap ibu terhadap penyesuaian diri bayi yang baru lahir, seorang ayah sangat dituntut
dalam persalinan anak sebab kehadiran ayah dalam ruang persalinan, dapat memberikan
dukungan dan kekuatan emosional bagi ibu pada saat melahirkan bayi. Disamping itu,
dilihatkan dalam konteks psikologi Islam, pentingnya kehadiran ayah dalam ruang
persalinan mempunyai kaitan erat dengan tanggung jawab pemberian pendidikan
pertama, yakni menyuarakan lafadz adzan di telinga kanan dan khomat di telinga kiri
pada saat ia lahir.c. Perkembangan pada masa bayi i. Pertumbuhan Fisik 1. Tinggi dan
berat badan Pada saat baru lahir bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan
bagian tubuh lainnya. Pada saat rentang waktu 12 tahun perkembangan bayi sudah
banyak berubah dimana bayi sudah bisa duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan
bahkan berjalan. Pada saat lahir panjang bayi ± 20 inci atau 50 cm dengan berat badan
3,4 kg. Selama bulan-bulan pertama kehidupannya, berat badan bayi bertambah sekitar 5
hingga 6 ons per minggu. Pada usia 2 tahun berat badan mencapai sekitar 13 hingga 19
dengan tinggi sekitar 32 hingga 35 inci. 2. Perkembangan refleks Refleks adalah gerakangerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap
rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Refleks-refleks utama pada bayi yang baru lahir, Selfert dan Hoffinung menyebutkan ada
12 gerakan refleks yaitu: pernapasan, menghisap,
17. 18. mencari, menelan, mengedip, biji mata, moro, memegang, penguatan leher, bebinski,
melangkah, berenang. Kedua bentuk refleks tersebut : a. Refleks survival b. Refleks
primitif3. Refleks menghisap dan mencari Refleks menghisap terlihat pada saat bayi baru
lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan dimulutnya dengan refleks
menghisap akan memudahkan bayi memperoleh makanan sebelum mereka
mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Refleks mencari dan menghisap akan
menghilang setelah bayi berusaha kira-kira 3 hingga 4 bulan. Kemudian usia bayi 1 tahun
refleks menghisap menyatu dan diperluas dengan aktivitas makan yang disengaja4.
Refleks moro (moro refleks) Refleks moro adalah suatu respons tiba-tiba dari bayi yang
baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya. Refleks moro
ini merupakan suatu upaya mempertahankan hidup. Bayi yang sehat aka menunjukkan
respons tersebut apabila ia terkejut.5. Refleks menggenggam (grasping refleks) Refleks
menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih memudahkan melakukan
aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih sengaja. Refleks ini terjadi ketika sesuatu
menyentuh telapak tangan bayi dan bayi akan merespons dengan cara menggenggam
dengan kuat. Beberapa refleks yang muncul pada bayi yang baru lahir yang menghilang
karena bergabung ke dalam beberapa tindakan yang lebih konfleks dan spontan.6.
Rangkaian tingkah laku dan keadaan bayi Perkembangan refleks dalam fungsi metorik
pada bayi kemuidan memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks.
Dengan tingkah laku yang kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai makhluk
biologis dapat bertahan hidup.7. Pola tidur dan bangun
18. 19. Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata
bayi yang baru lahir selama 16 hingga 17 jam sehari. Biasanya jumlah tidur bayi itu
berkurang secara teratur setiap bulan. Tingkah Laku Ciri Utama adalah sebagai
berikut : Siklus tidur dan bangun Neonatal : 80 % waktu dihabiskan untuk tidur. 6 – 7
bulan : tidur sepanjang malan tanpa bangun. 12 bulan : 50 % dihabiskan waktu untuk
tidur. Tingkah laku Neonatal : basah dan BAB setiap saat. 2 bulan : bayi BAB 2 kali
sehari 4 bulan : interval makan dan BAB bisa diramalkan. Tingkah laku makan dan
minum Neonatal : bayi makan 7 – 8 kali sehari. 1 bulan : bayi makan 5 – 6 kali sehari. 2
bulan : memakan makanan padat. 12 bulan : makan 3 kali sehari.8. Pola makan dan
minum Perkembangan fisik pada bayi tergantung makanan yang baik selama 2 tahun
pertama. Bayi membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah protein, kalori,
vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 4 – 6 bulan pertama, ASI atau susu formula lain
merupakan sumber makanan dan energi yang utama. Memberi ASI berarti susu yang
bersih dan dapat dicerna serta menolong mengimunisasi bayi yang baru lahir dari
penyakit.9. Pola buang air Kemampuan untuk mengendalikan buah air ini sangat
tergantung pada kematangan otot dan motivasi yang mereka miliki. Ketika baru lahir bayi
belum mampu mengendahkan buang airnya sehingga buang air setiap saat. Pada usia
empat bulan, interval buang airnyasudah bisa diramalkan.10. Perkembangan
keterampilan motorik
19. 20. Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik ini mengikuti dua
prinsip, yaitu : Prinsip cephalocaudal (dari kepala keekor), menunjukkan urutan
perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi dan terampil digunakan
sebelum bagian yang lebih rendah. Prinsip proximodistal (dari dekat kejauh),
menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan lebih
dahulu terampilan sebelum bagian-bagian disekelilingnya atau bagian yang lebih jauh.11.
Keterampilan motorik kasar Gross motor skill, meliputi keterampilan otot-otot besar
lengan, kaki dan batang tubuh seperti berjalan dan melompat. Sebelum tingkah laku
refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih
terkendali dan disengaja. Keterampilan Motorik Usia Normatif Mengangkat dagu
sambil tengkurap 1 bulan Mengangkat dada sambil tengkurap 2 bulan Duduk dengan
bantuan 4 bulan Duduk tanpa bantuan 7 bulan Berdiri dengan bantuan 8 bulan Berdiri
dengan berpegang pada perabot 9 bulan Merangkak 10 bulan Berjalan dengan bimbingan
11 bulan Berusaha berdiri sendiri 12 bulan Naik tangga 13 bulan Berdiri sendiri 14 bulan
Berjalan 15 bulan Naik turun tangga tanpa bantuan 18 bulan Dapat lari dan berjalan
mundur 24 bulan12. Keterampilan motorik halus
20. 21. Keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti
menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dengan dilengkapi seperangkat komponen
penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang
terkoordinir dengan baik. Meskipun demikian, pada saat baru dilahirkan bayi masih
mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya.13.
Perkembangan sensor Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang
dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi alat-alat yang berfungsi
untuk menangkap informasi inilah yang disebut dengan indera (sense) atau sistem
sensorik.14. Pengecapan Bayi yang baru lahir juga telah memiliki kepekatan rasa hal ini
terbukti dengan jelas bahwa bayi lebih menyukai rasa manis dan mereka akan menghisap
labuh kuat dan cepat ketika mengeluarkan air gula dibanding dengan mengeluarkan air
biasa atau air tawar.15. Penciuman Bayi yang baru lahir juga telah memiliki reaksi
terhadap berbagai bau, baik bau harum atau bau busuk bayi yang baru lahir juga dapat
mengenali bau payudara ibunya.16. Pendengaran Setelah lahir bayi sudah bisa dapat
mendengar sekalipun belum sempurna, namun pendengaran bayi ini akan berkembang
sehingga ia akan memperlihatkan kemampuan melokalisasi sumber suara dan
membedakan keras atau lunaknya serta durasi melalui respons yang berbeda.17.
Penglihatan Secara psikologis dan anatomis, bayi yang baru lahir telah memiliki kesiapan
untuk merespons secara diferensial berbagai aspek penglihatannya. Dari penelitian yang
dilakukan oleh Fantz dapat ditarik kesimpulan bahwa: Bayi yang baru lahir telah
mampu membuat diskriminasi visual secara baik.
21. 22. Bayi merespons secara selektif berbagai stimulasi visual. Misalnya bayi lebih
senang melihat pola atau bentuk daripada warna atau kecerahan. 18. Perkembangan otak
Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, bedanya telah membentuk
sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf permenit. Pada saat lahir berat otak bayi seperdelapan otak
dewasanya, maka pada saat umur 2 tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75 %
dari otak dewasanya. ii. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif adalah salah satu
aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu
semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya. Pengertian kognitif itu sendiri dapat dipahami sebagai
sebuah istilah yang digunakan psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang
berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengelolaan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah.iii.
Perkembangan Attachment Attachment yang menggambarkan pertalian atau ikatan antara
ibu dan anak dan Attachment mengacu pada ikatan antara dua orang individu atau lebih;
sifatnya adalah hubungan psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat
seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan ruang tertentu. Tahap-Tahap
Pembentukan Attachment Tahap 1 Indiscriminate Sociability pada umur 0 – 2 bulan.
Bayi tidak membedakan antara orang-orang yang ada disekelilingnya dan merasa senang
dengan orang yang dikenal Tahap 2 Attachment makin terasa dan terlihat pada umur 2
– 7 bulan. Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum
pada orang yang lebih dikenal.
22. 23. Tahap 3 Pada umur 7 – 24 bulan bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu
atau pengasuhnya dan akan berusaha untuk menangis ketika berpisah dengannya Tahap
4 Goal – coordinated parteneships 24 bulan dan seterusnya Sekarang bayi merasa lebih
aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama
berpisah dari ibu atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lainnya. iv.
Perkembangan Rasa Percaya (Trust) Erikson menyatakan bahwa tahun-tahun pertama
kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (trust) dan rasa tidak percaya
(mistrust). Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspek, yaitu: - Bahwa bayi
belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari pengaruh di luarnya - Bahwa
bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya pada kemampuan organ-organnya
sendiri untuk menanggulangi dorong-dorongan. - Bahwa bayi menganggap dirinya cukup
dapat dipercaya sehingga mengasuh tak perlu waspada dirugikan. - Bukti pertama yang
menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat pada kesenangan menikmati
air susu, kepulasan tidur dan kemudahan buang air besar.v. Perkembangan Otonomi
Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan
yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri. Ada juga yang
menyatakan bahwa otonomi atau kemandirian merupakan tahap kedua psikososial yang
berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru pandai berjalan. Otonomi dibangun atas
perkembangan kemampuan mental dan kemampuan motorik.
23. 24. BAB II PENUTUP Dari pembahasan tentang perkembangan masa prenatal hingga
masa bayi tadi, dapatdisimpulkan bahwa manusia mengalami perkembangan sejak
sebelum dilahirkan (masihdalam kandungan) atau biasa disebut dengan periode prenatal.
Dalam periode prenatal,terdapat tahapan-tahapan perkembangan. Tahap-tahap yang
dimaksud adalah tahap germinal,embrio, dan fetal. Begitu juga untuk periode kelahiran
hingga bayi. Tahap-tahap kelahiranyang berlangsung adalah tahap pertama terjadi
kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20menit, tahap kedua di mulai ketika kepala
bayi bergerak melalui leher rahim dan salurankelahiran, dan tahap ketiga setelah bayi
lahir dimana pada waktu ini ari-ari, tali pusar, danselaput lain dilepaskan dan di buang.
Dalam setiap tahap tersebut, manusia mengalami prosesperkembangan yang sangat
teratur.