Konsep Anggaran Sektor Publik Dan Sektor Swast

Konsep Anggaran Sektor Publik
Konsep Anggaran Sektor Publik :
Dalam organisasi sektor publik penganggaran
merupakan suatu proses politik. Hal tersebut berbeda dengan sektor swasta yang relatif lebih
kecil nuansa politiknya. Pada sektor swasta anggaran merupakan bagian dari rahasia
perusahaan yang tertutup bagi publik, namun pada sektor publik anggran merupakan hal yang
harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan dan diberi masukan.
Anggaran pada sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas dan pengelolaan dana publik
dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik.
Penganggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk
tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran sektor publik
dimulai ketika perumusan staretgi dan perencanaan strategik selesai dilakukan. Anggaran
merupakan artikulasi dari perumusan dan perencanaan strategi yang dibuat. Aspek-aspek
yang harus dicakup dalam anggaran sektor publik :
· Aspek perencanaan
· Aspek pengendalian
· Aspek akuntabilitas
Pengertian Anggaran Sektor Publik
Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang sederhana
anggaran sektor publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kodisi keuangan

dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas.
Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan
datang.
Secara singkat anggaran publik merupakan suatau rencana finansial yang menyatakan :
1. Berapa biaya-biaya atas rencana yang telah dibuat
2. Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana-rencana
tersebut
Pentingnya Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat
seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan dsbnya agar terjamin secara layak.
Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat pemerintah
melalui anggran yang dibuat.
Dalam sebuah negara demokrasi, pemerintah mewakili kepentingan rakyat, uang yang
dimiliki oleh pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukkkan rencana pemerintah
untuk membelanjakan uang rakyat. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah
negara dan merupakan arahan di masa yang akan datang.
Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah
Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan
ekoomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Anggaran merupakan alat ekonomi terpenting

yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi, menjamin

kesinambungan dan kualitas hidup masyarakat. Anggaran sektor publik harus dapat
memenuhi kriteria sbb :
· Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat
· Menetukan penerimaan dan pengeluaran departemen-depatemen pemerintah, baik propinsi
maupun daerah
Aliran uang yang terkait dengan aktivitas pemerintahan akan mempengaruhi harga, lapangan
kerja, distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan beban pajak yang harus dibayar atas
pelayanan yang diberikan pemerintah. Keputusan anggaran yang dibuat pemerintah daerah
dan propinsi seharusnya dapat merefleksikan prioritas pemerintah daerah dan propinsi dengan
baik.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu :
1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial,
ekonomi, menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Anggaran dibuat karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang terus
berkembang, sedangkan sumber daya jumlahnya terbatas.
3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah bertanggung jawab terhadap
rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas
publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

Fungsi Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama yaitu
1. Sebagai alat perencanaan
2. Alat pengendalian
3. Alat kebijakan fiskal
4. Alat politik
5. Alat koordinasi dan komunikasi
6. Alat penilaian kinerja
7. Alat motivasi
8. Alat menciptakan ruang publik.
Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning tool)
Anggaran meupakan alat pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan
pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerinta tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk :
· Merumuskan tujuan serta sasarn kebijakan agar sesuai dengan visi,misi dan sasaran yang
telah ditetapkan
· Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tuuan organisasi serta
merencanakan alternatif sumber pembiayaannya
· Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun

· Menetukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi
Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control tool)
Sebagai alat pengendalian anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan
pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik. Tanpa anggaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan

pengeluaran. Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati dan
manajer publik lainnya dapat dikendalikan lewat anggaran. Anggaran sektor publik dapat
digunakan untuk mengendalikan kekuasaan eksekutif.
Sebagai alat penengendali manajerial, anggaran sektor publik digunakan untuk meyakinkan
bahwa pemerintah masih mempunyai cukup uang untuk memenuhi kewajibannya, selain itu
juga digunakan sebagai pemberi informasi dan meyakinkan legislatif bahwa pemerintah
bekrja secara efisien tanpa ada korupsi dan pemborosan.
Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui 4 cara :
1. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan
2. Menghitung selisih anggaran
3. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan
4. Merivisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya
Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal tool)
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal digunakan untuk alat menstabilkan ekonomi dan

mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik dapat diketahui arah kebijakan
fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat
digunakan unrtuk mendorong, memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi
masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Anggaran Sebagai Alat Politik (Political tool)
Anggaran dapat digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap
prioritas tersebut. Pada sektor publik anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk
komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis tetapi lebih merupakan alat
politik, karenanya pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition holding,
keahlian negoisasi, pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para
manajer publik. Manajer publik harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan dalam
melaksanakan anggaran yang telah disetujui akan menjatuhkan kepemimpinannya, atau
paling tidak menurunkan kredibilitas pemerintah.
Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi (Coordination and
Communication tool)
Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam penyusunan anggaran. Anggaran publik
merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang disusun
dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja di dalam
pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu anggaran publik juga berfungsi sebagai alat

komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke
seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.
Anggaran Sebagai Alat Pinilaian Kinerja (Performance measurement tool)
Anggaran merupakan wujud komitmen dari publik holer (eksekutif) kepada pemberi
wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran
dan pelaksanaan efisiensi anggaran. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
pengendalian dan penilaian kinerja.

Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation tool)
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja
secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi
sehingga tidak dapat dipenuhi,namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah
untuk dicapai.
Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Sphere)
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat dan DPR/MPR. Masyarakat,
LSM, perguruan tinggi dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam
penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang teroganisir akan mencoba mempengaruhi
anggaran publik utnk kepentingan mereka., Kelompok lain dari kemasyarakat yang kurang
terorganisasi akan mnyampaikan aspirasinya melaui proses politik yang ada. Pengangguran

dan tuna wisma dan kelompok lain yang kurang terorganisasi akan mudah dan tidak berdaya
mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk menyampaikan suara mereka,
mereka kan mengambil tindakan dengan jalan lain seperti dengan tindakan massa, melakukan
boikot dsbnya
Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik dibagi menjadi menjadi 2 yaitu :
1. Anggaran operasional
2. Anggaran Modal
Anggaran Operasional
Anggaran digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan
pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikatagorikan dalam anggaran operasional
adalah belanja rutin yaitu belanja yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran saja dan
tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Disebut rutin karena pengeluaran
tersebut berulang-ulang ada setiap tahun.
Secara umum pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja
administrasi umum dan belanja operasional dan pemeliharaan.
Anggaran Modal
Anggran modal menunjukkan rencana jangka penjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap
seperti gedung, peralatan, kendaraann, perabot dsbnya. Pengeluaran modal yang besar
biasanya dilakukan dengan mengunakan pinjaman. Belanja modal adalah pengeluaran yang

masa manfaatnmya lebih dari satu tahun anggran dan akan menambah aset atau kekayaan
pemerintah dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan
pemeliharaannya.
Pada dasarnya pemerintah tidak memiliki uang yang dimiliki sendiri, sebab selutrhnya adalah
milik publik. Dalam sebuah msyarakat yang demokratis rakyat memberi mandat kepada
pemerintah melalui pemilihan umum. Politisi mentranslasikan mandat melalui tersebut
melalui kebijakan dan program yang memberi mamfaat lebih kepada pemilih yang
direfleksikan dalam anggaran. Pemerintah tidak mungkin memebuhi semua permintaan stake
holdernya secara simultan, tetapi pemerintah akan memilih program yang menjadi prioritas.

Disinilah fingsi anggaran yang akan digunakan sebagai alat politis dalam memutuskan
prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor tersebut.
Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik
Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi :
1. Otorisasi oleh legislatif
Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
dibelanjakan oleh eksekutif
2. Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Karenanya
adana anggaran non budgetair menyalahi prinsip anggran yang bersifat komprehensif

3. Keutuhan anggarani
Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah harus terhimpun dalam dana umum
4. Nondiscretionary Appropriation
Jumlah yang disetujui oleh legislatif harus termanfaat secaara ekonomis, efisien dan efektif
5. Periodik
Anggran bersifat periodik yang bersifat tahunan atau multi tahunan
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi yang dijadikan
sebagi kantong-kantong pemborosan
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhanan dan mudah dipahami oleh masyarakat dan tidak
membingungkan
8. Diketahui publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
APBD/APBN yang dipresentasikan setiap akhir tahun dihadapan DPRD/DPR memberikan
informasi kepada masyarakat luas tentang program yang direncanakan oleh pemerintah untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan darimana program tersebut dibiayai. Proses
penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan :
· Membantu pemerintah mencapai tujuan dan meningkatkan koordinasi antar bagian dalam

lingkungan pemerintah
· Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik
melalui proses pemrioritasan
· Memungkinkan pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja
· Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPRD/DPR dan
masyarakat luas.
Faktor-faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah :

· Tujuan dan target yang hendak dicapai
· Ketersediaan sumber daya (faktor produksi yang dimiliki pemnerintah)
· Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan atau target
· Faktor lain yang mmpengaruhi anggaran seperti : munculnya peraturan pemerintah yang
baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial politik, bencana alam dsbnya.
Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran
Pokok-pokok prinsip siklus anggaran harus diketahui oleh penyelengara pemerintahan. Siklus
anggaran tersebut ada 4 tahap :
· Tahap persiapan anggaran
· Tahap ratifikasi
· Tahap implementasi
· Tahap pelaporan dan evaluasi

Tahap persiapan anggaran
Pada tahap ini dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar talsiran pendapatan yang tersedia,
yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran terlebih dulu
hendaknya dilakukan taksiran pendapatan secara lebih akurat. Harus disadari adanya masalah
yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan dengan
pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran.
Dalam persoalan estimasai yang perlu diperhatikan adalah terdapatnya faktor ketidakpastian
yang cukup tinggi. Karenanya manajer keuangan publik harus memahami betul dalam
menentukan besarnya suatau mata anggaran. Besarnya mata anggaran tergantung pada sistem
anggaran yang digunakan.
Di Indonesia arahan kebijakan pembangunan pemerintah pusat tertuang dalam dokummen
perencanaan berupa GBHN, Program Pembangunan Nasional (PROPERNAS), Rencana
Strategis (RENSTRA) dan Rencana Pembangunan Tahunan (RAPETA).
Sinkronisasi perencanaan pembangunan yang digariskan oleh pemerintah pusat dan
perencanaan pembangunan daerah secara spesifik diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 105
dan 108 tahun 2000. Pada pemerintah pusat penyusunan perencanaan pembangunan dimulai
dari penyusunan PROPERNAS yang merupakan operasinalisasi GBHN. PROPERNAS
tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk RENSTRA. Berdasarkan POPERNAS dan
RENSTRA serta analisis fiskal dan makro ekonomi kemudian mulai dibuat persiapan APBN
dan RAPETA.
Sementara itu ditingkat daerah (propinsi dan kab/kota) berdasarkan PP No. 108 pemerintah
daerah diisyaratkan untuk membuat dokumen perencanaan daerah yang terdiri atas
PROPERDA (RENSTRADA). Dokumen tersebut diupayakan tidak meyimpang dari
PROPERNAS dan RENSTRA yang dibuat oleh pemerintah pusat. Dalam PROPERDA di
mungkinkan adanya penekanan prioritas pembanguann yang berbeda antara daerah yang satu
dengan yang lain. Sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. PROPERDA
(RENSTRADA) yang dibuat oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan DPRD dalam
kerangka waktu 5 tahun yang kemudian dijabarkan dalam pelaksanaannya dalam kerangka
tahunan. Rincian RENSTRADA setiap tahunnya akan digunakan sebagai masukan dalam
penyusunan REPETADA dan APBD.

Berdasarkan RENSTRADA yang telah dibuat dan analisis kebijakan fiskal dan ekonomi
daerah, menurut ketentuan PP No. 105 tahun 2000 pemerintah daerah bersama-sama DPRD
menetapkan arah kebijakan umum APBD, setelah itu pemerintah daerah menetapkan Strategi
dan Prioritas APBD. REPETADA memuat program pembanguan daerah secara menyeluruh
dalam satu tahun, juga memuat indikator kinerja yang terukur dalam jangka waktu satu tahun.
Pendekatan ini diharapkan akan lebih memperjelas program kerja tahuan pemerintah daerah,
termasuk sasaran yang ingin dicapai dan kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran
tersebut.
Penjabaran rencana strategis jangka panjang dalam REPETADA tersebut dilengkapi dengan :
· Perimbangan-perimbangan yang barasal dari evaluasi kinerja pemerintah daerah pada
periode sebelumnya
· Masukan dan aspirasi masyrakat
· Pengkajian kondisi yang saat ini terjadi,sehingga bisa diketahui kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi
Proses pertencanaan arah dan kebijakan pembangunan daerah tahunan (REPETADA) dan
anggaran tahuan (APBD) pada hakekatnya merupakan perencanaan instrumnen kebijakan
publik sebagai upaya peningktan pelayanan kepada masyarakat. APBD menunjukkan
implikasi dari anggaran REPETADA yang dibuat. Dengan demikian REPETADA merupakan
kerangka kebijakan dalam penyediaan dana bagi APBD.
Tahap ratifikasi
Tahap ini melibatkan proses plotik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif
dituntut untuk memiliki manejerial skill dan political skill, salesmanship dan coalition
holdimg yang memadai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat
penting dalam tahap ini, karena eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk memberikan
argumen yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan yang disampaikan oleh legislatif.
Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran
Setelah disetujui oleh legislatif, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan anggaran, hal
terpenting yang harus dimiliki oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem
informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik dalam
hal ini bertanggung jawab menciptakan sistem akuntansi keuangan yang memadai dan handal
untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati, bahkan dapat
diandalkan untuk penyusunan periode anggaran tahun berikutnya.
Tahap pelaporan dan evaluasi
Tahap persiapan, ratifikasi dan implementasi terkait dengan aspek operasional anggaran,
sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen
yang baik, maka pada tahap pelaporan diharapkan tidak memiliki masalah