laporan praktikum dan batuan piroklastik
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di bumi ini banyak batuan yang menjadi penyusun kerak bumi. Batuan
tersebut merupakan kumpulan-kumpulan mineral yang mengalami asosiasi.
Batuan tersebut di bedakan menurut cara keterbentukannya. Keterbentukan
batuan ada yang melalui proses kristalisasi magma dan proses sedimentasi.
Batuan piroklastik merupakan batuan vulkanik yang bertekstur klastik
yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung
api, dengan material asal yang berbeda dimana material penyusun tersebut
terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi oleh air atau es
1.2
Maksud dan Tujuan Praktikum
1.2.1
Maksud
Maksud dari praktikum kali ini adalah mengenalkan batuan penyusun
kerak bumi. Adapun batuan yang akan dikenalkan pada praktikum kali ini adalah
jenis batuan sedimen.
1.2.1
Tujuan
Agar mahasiswa dapat mendeskripsikan sebuah batuan.
Agar mahasiswa dapat membedakan jenis-jenis batuan.
Agar mahasiswa mengetahui proses keterbentukan batuan metamorf.
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik merupakan batuan hasil erupsi gunung berapi yang
membawa material vulkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh
serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material
asal yang berbeda dimana material penyusun tersebut terendapkan dan
terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi oleh air atau es
Berbeda dengan batuan epiklastik, merupakan batuan yang sudah
mengalami transportasi yang mengakibatkan terjadinya pengikisan pada batuan
oleh medium air dan angin yang membawanya. Keterdapatan batuan epiklastik
pada tempat – yang rendah seperti lembah, danau, sungai ataupun laut.
Sumber : rovicky.wordpress.com
Foto 2.1
Batuan Piroklastik
2.2
Pembentukan Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik merupakan batuan yang tercipta akibat letusan gunung
berapi. Batuan piroklastik ini terbentuk akibat diawalinya dengan letusan - letusan
dari gunung berapi, yang kemudian gunung berapi tersebut akan mengeluarkan
magma atau menyemburkan magma yang bersuhu kurang lebih 850°C.
Ketika magma yang bersuhu sangat panas tersebut tersemburkan ke
udara maka suhu magma akan turun secara drastis. Itu dikarnakan suhu magma
2
3
yang diatas 600°C tersebut akan menyesuaikan dengan suhu lingkunganya yaitu
sekitar 25°C. Oleh karena itu batuan piroklastik dapat terbentuk di udara. Oleh
karena itu , batuan piroklastik dapat disebut hampir sama dengan proses
keterjadian batuan beku. Karena proses keterbentukanya yang sama – sama
langsung terbentuk dari magma yang panas kemudian mendingin.
Proses keterbentukan batuan piroklastik tidak hanya sampai situ saja. Batuan
piroklastik akan yang di udara sudah tentu akan turun kepermukaan bumi yaitu
tanah. Setelah batuan piroklastik itu jatuh ke tanah maka ia akan mengalami
proses pembentukan kembali yang diawali dengan bentuk bongkah maka
setelah tertransportasikan kemudian terendapkan dan terlitifikasi maka ia akan
mengalami perubahan bentuk menjadi bulatan - bulatan sehingga namanya akan
berubah menjadi batuan piroklastik bom.
Sumber : batu-sakti.blogspot.com
Gambar 2.1
Keterbentukan batuan piroklastik
Batuan piroklastik terbagi menjadi 2 macam mekanisme pengendapan,
yaitu:
Fall deposit
Fall deposit ini merupakan suatu pengendapan batuan – batuan
piroklastik yang dibentuk secara tersusun oleh material yang sanagt halus
yang terbawa oleh angin hasil dari letusan gunung berapi.
3
4
Flow deposit
Flow deposit merupakan suatu pengendapan batuan piroklastik yang
telah terangkut oleh berbagai macam median yang biasanya air di tempat
terjadinya suatu campuran dari segala macam bentuk dan ukuran butiran.
Seperti yang telah dikenalkan batuan gunung berapi yang terjadi akibat
letusan gunung berapi terdapat 2 macam, yaitu:
2.3
1.
Batuan piroklastik
2.
Batuan epiklastik
Mineral Penyusun Batuan Piroklstik
Pada dasarnya mineral batuan piroklastik hamper sama dengan mineral
batuan beku. Karna disebabkan oleh pembentukan kedua batuan tersebut baik
batuan beku dan batuan piroklastik merupakan hasil dari pembekuan magma
yang secara langsung. Yang membedakan antara batuan beku dan batuan
piroklastik adalah butirannya,kalau ppada batuan beku terdiri dari beberapa
campuran dari beberapa butir sedangkan batuan piroklsatik yaitu satu kesatuan
butiran.
Ada 3 macam mineral penyusun batuan piroklasik ini, yaitu:
Mineral sialis
Mineral kuarsa
Mineral Flesfar (Na, Ca dan K- Flesfar)
Mineral Femis
Piroxin
Olivin
Melilit
Mineral Tambahan
Hornblenda
Biotit
Hipersten
2.4
Tekstur Batuan Piroklastik
Tekstur pada batuan piroklastik yang biasa dijumpai pada tufa adalah
pumisan, sindered tufa dan weldered tufa. Pada batuan piroklastik terdapat
4
5
beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika melakukan pendeskripsian,
seperti :
Ukuran Butir
Ukuran butir dalam batuan piroklastik terbagi menjadi beberapa macam
ukuran, seperti block, lapili, dan debu. Ketiga ukuran butir tersebut
memiliki uran – ukuran yang berbeda satu sama lainnya
Bentuk butir
Bentuk butir merupakan keadaan dimana batuan tersebut memiliki butir,
bentuk butir disini contohnya seperti membulat, menyudut, dan membulat
tanggung.
Kompaksi
Dalam batuan piroklastik ada 2 macam kompaksi yang dikenal yaitu
kompak dan mudah hancur. Dalam batu yang kompak menandakan
bahwa batu tersebut permukaannya kuat, keras dan padat namun pada
batuan yang mudah hancur ditandai dengan memegang batuan tersebut
meninggalkan sebuk pada tangan.
5
6
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1
Tugas
Dalam praktikum kali ini yang membahas mengenai batuan pioklastik staff
asissten
lab geologi menerangkan bagaimana cara mendeskripsikan batuan
piroklastik. Pendeskripsian yang di jelaskan mulai dari tekstur batuan genesa dan
jenis batuan piroklastik itu sendiri. Setelah menjelaskan panjang lebar asisten lab
geologi memberi tugas untuk mendeskripsikan 5 buah batuan piroklastik.
3.2
Pembahasan
Pendeskripsian batuan Piroklastik
No batuan
: LG/BP/001/2014
Warna batuan
: khaki
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: lapili
Bentuk butir
: menyudut
Kompaksi
: kompak
Struktur batuan
: aglomerat
Genesa batuan
: flow deposit
Jenis batuan
: piroklastik
Nama batuan
: indikasi lapili
Sketsa dan Gambar :
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.1
LG/BP/001/2014
Gambar 3.1
LG/BP/001/2014
6
7
No batuan
: LG/BP/002/2014
Warna batuan
: Dimgrey
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: Block
Bentuk butir
: Menyudut
Kompaksi
: Kompak
Struktur batuan
:-
Genesa batuan
: Flow deposit
Jenis batuan
: Piroklastik
Nama batuan
: Indikasi Block
Sketsa dan Gambar :
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.2
LG/BP/002/2014
Gambar 3.2
LG/BP/002/2014
No batuan
: LG/BP/003/2014
Warna batuan
: Sadle brown
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: Ash
Bentuk butir
: membulat tanggung
Kompaksi
: mudah hancur
Struktur batuan
:-
Genesa batuan
: flow deposit
Jenis batuan
: epiklastik
Nama batuan
: indikasi ash
Sketsa dan Gambar :
7
8
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.3
LG/BP/003/2014
Gambar 3.3
LG/BP/003/2014
No batuan
: LG/BP/004/2014
Warna batuan
: White
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: Ash
Bentuk butir
: membulat
Kompaksi
: Lunak
Struktur batuan
:-
Genesa batuan
: Fall deposit
Jenis batuan
: piroklastik
Nama batuan
: indikasi Ash
Sketsa dan Gambar :
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.4
LG/BP/004/2014
Gambar 3.4
LG/BP/004/2014
No batuan
: LG/BP/005/2014
Warna batuan
: Dimgrey
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: Bomb
8
9
Bentuk butir
: membulat
Kompaksi
: kompak
Struktur batuan
:-
Genesa batuan
: flow deposit
Jenis batuan
: Piroklastik
Nama batuan
: indikasi bomb
Sketsa dan Gambar :
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.5
LG/BP/005/2014
Gambar 3.5
LG/BP/005/2014
3.3
Tugas Tambahan
3.3.1
Apa manfaat batu piroklastik untuk kehidupan
Dalam kehidupan manusia batuan piroklastik memiliki manfaat untuk
manusia. Contoh manfaat untuk kehidupan manusia seperti untuk bahan
bangunan dan untuk hiasan/pajangan yang bernilai ekonomis dikarenakan
batuan piroklastik merupakan salah satu batu yang unik.
3.3.2
Gambarkan genesa keterbentukan batuan piroklastik
9
10
Gambar 3.6
Genesa keterbentukan batuan piroklastik
BAB IV
ANALISA
Dalam melakukan paktikum mengenai batuan piroklastik dan epiklastik
praktikan dapat mengetahui apa itu batuan piroklastik dan apa itu batuan
epiklastik. Dalam genesanya batuan piroklastik terbentuk dari erupsi gunung
berapi yang membawa material vulkanik. Keterbentukan batuan piroklastik ini
ada yang fall deposit dan flow deposit, ketika batuan ini terbentuk di udara maka
batuan ini termasuk kedalam fall deposit. Namun untuk batuan yang
terbentuknya terbawa oleh aliran air maka batuan ini termasuk kedalam flow
deposit.
10
11
BAB V
KESIMPULAN
Batuan piroklastik merupakan batuan yang terbentuk dari hasil letusan
gunungapi akibat adanya gaya energi geothermal dari dalam bumi. Batuan
piroklastik ini mengalami proses pengangkutan oleh medium apapun, jadi batuan
piroklastik merupakan batuan beku yang membeku diudara pada saat proses
letusan gunungapi yang membawa material vulkanik.
Adapun mineral – mineral penyusun batuan piroklastik dibagi menjadi 3
yaitu mineral sialis, mineral femis dan mineral tambahan.
Mineral sialis
Mineral kuarsa
Mineral Flesfar (Na, Ca dan K- Flesfar)
Mineral Femis
Piroxin
Olivin
Melilit
Mineral Tambahan
Hornblenda
Biotit
Hipersten
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Geos, Ipong, 2011, “ Cara Pendeskripsian Batuan Piroklastik “ Wordpress.
diakses tanggal 21 Desember 2014 pukul 19:33 WIB
Genetic, Ryui, 2011, “ Pengertian Batuan Piroklastik ”
Blogspot di akses
tanggal 21 Desember 2014 Pukul 20. 21 WIB
Aulizar,
2010,
“
Mineral
Penyusun
Batuan
http://aulizar.wordpress.com/2010/10/28/batuan
tanggal 21 Desember 2014 pukul 20.33 WIB
12
Piroklastik
-piroklastik.
”
diakses
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di bumi ini banyak batuan yang menjadi penyusun kerak bumi. Batuan
tersebut merupakan kumpulan-kumpulan mineral yang mengalami asosiasi.
Batuan tersebut di bedakan menurut cara keterbentukannya. Keterbentukan
batuan ada yang melalui proses kristalisasi magma dan proses sedimentasi.
Batuan piroklastik merupakan batuan vulkanik yang bertekstur klastik
yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung
api, dengan material asal yang berbeda dimana material penyusun tersebut
terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi oleh air atau es
1.2
Maksud dan Tujuan Praktikum
1.2.1
Maksud
Maksud dari praktikum kali ini adalah mengenalkan batuan penyusun
kerak bumi. Adapun batuan yang akan dikenalkan pada praktikum kali ini adalah
jenis batuan sedimen.
1.2.1
Tujuan
Agar mahasiswa dapat mendeskripsikan sebuah batuan.
Agar mahasiswa dapat membedakan jenis-jenis batuan.
Agar mahasiswa mengetahui proses keterbentukan batuan metamorf.
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik merupakan batuan hasil erupsi gunung berapi yang
membawa material vulkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh
serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material
asal yang berbeda dimana material penyusun tersebut terendapkan dan
terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi oleh air atau es
Berbeda dengan batuan epiklastik, merupakan batuan yang sudah
mengalami transportasi yang mengakibatkan terjadinya pengikisan pada batuan
oleh medium air dan angin yang membawanya. Keterdapatan batuan epiklastik
pada tempat – yang rendah seperti lembah, danau, sungai ataupun laut.
Sumber : rovicky.wordpress.com
Foto 2.1
Batuan Piroklastik
2.2
Pembentukan Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik merupakan batuan yang tercipta akibat letusan gunung
berapi. Batuan piroklastik ini terbentuk akibat diawalinya dengan letusan - letusan
dari gunung berapi, yang kemudian gunung berapi tersebut akan mengeluarkan
magma atau menyemburkan magma yang bersuhu kurang lebih 850°C.
Ketika magma yang bersuhu sangat panas tersebut tersemburkan ke
udara maka suhu magma akan turun secara drastis. Itu dikarnakan suhu magma
2
3
yang diatas 600°C tersebut akan menyesuaikan dengan suhu lingkunganya yaitu
sekitar 25°C. Oleh karena itu batuan piroklastik dapat terbentuk di udara. Oleh
karena itu , batuan piroklastik dapat disebut hampir sama dengan proses
keterjadian batuan beku. Karena proses keterbentukanya yang sama – sama
langsung terbentuk dari magma yang panas kemudian mendingin.
Proses keterbentukan batuan piroklastik tidak hanya sampai situ saja. Batuan
piroklastik akan yang di udara sudah tentu akan turun kepermukaan bumi yaitu
tanah. Setelah batuan piroklastik itu jatuh ke tanah maka ia akan mengalami
proses pembentukan kembali yang diawali dengan bentuk bongkah maka
setelah tertransportasikan kemudian terendapkan dan terlitifikasi maka ia akan
mengalami perubahan bentuk menjadi bulatan - bulatan sehingga namanya akan
berubah menjadi batuan piroklastik bom.
Sumber : batu-sakti.blogspot.com
Gambar 2.1
Keterbentukan batuan piroklastik
Batuan piroklastik terbagi menjadi 2 macam mekanisme pengendapan,
yaitu:
Fall deposit
Fall deposit ini merupakan suatu pengendapan batuan – batuan
piroklastik yang dibentuk secara tersusun oleh material yang sanagt halus
yang terbawa oleh angin hasil dari letusan gunung berapi.
3
4
Flow deposit
Flow deposit merupakan suatu pengendapan batuan piroklastik yang
telah terangkut oleh berbagai macam median yang biasanya air di tempat
terjadinya suatu campuran dari segala macam bentuk dan ukuran butiran.
Seperti yang telah dikenalkan batuan gunung berapi yang terjadi akibat
letusan gunung berapi terdapat 2 macam, yaitu:
2.3
1.
Batuan piroklastik
2.
Batuan epiklastik
Mineral Penyusun Batuan Piroklstik
Pada dasarnya mineral batuan piroklastik hamper sama dengan mineral
batuan beku. Karna disebabkan oleh pembentukan kedua batuan tersebut baik
batuan beku dan batuan piroklastik merupakan hasil dari pembekuan magma
yang secara langsung. Yang membedakan antara batuan beku dan batuan
piroklastik adalah butirannya,kalau ppada batuan beku terdiri dari beberapa
campuran dari beberapa butir sedangkan batuan piroklsatik yaitu satu kesatuan
butiran.
Ada 3 macam mineral penyusun batuan piroklasik ini, yaitu:
Mineral sialis
Mineral kuarsa
Mineral Flesfar (Na, Ca dan K- Flesfar)
Mineral Femis
Piroxin
Olivin
Melilit
Mineral Tambahan
Hornblenda
Biotit
Hipersten
2.4
Tekstur Batuan Piroklastik
Tekstur pada batuan piroklastik yang biasa dijumpai pada tufa adalah
pumisan, sindered tufa dan weldered tufa. Pada batuan piroklastik terdapat
4
5
beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika melakukan pendeskripsian,
seperti :
Ukuran Butir
Ukuran butir dalam batuan piroklastik terbagi menjadi beberapa macam
ukuran, seperti block, lapili, dan debu. Ketiga ukuran butir tersebut
memiliki uran – ukuran yang berbeda satu sama lainnya
Bentuk butir
Bentuk butir merupakan keadaan dimana batuan tersebut memiliki butir,
bentuk butir disini contohnya seperti membulat, menyudut, dan membulat
tanggung.
Kompaksi
Dalam batuan piroklastik ada 2 macam kompaksi yang dikenal yaitu
kompak dan mudah hancur. Dalam batu yang kompak menandakan
bahwa batu tersebut permukaannya kuat, keras dan padat namun pada
batuan yang mudah hancur ditandai dengan memegang batuan tersebut
meninggalkan sebuk pada tangan.
5
6
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1
Tugas
Dalam praktikum kali ini yang membahas mengenai batuan pioklastik staff
asissten
lab geologi menerangkan bagaimana cara mendeskripsikan batuan
piroklastik. Pendeskripsian yang di jelaskan mulai dari tekstur batuan genesa dan
jenis batuan piroklastik itu sendiri. Setelah menjelaskan panjang lebar asisten lab
geologi memberi tugas untuk mendeskripsikan 5 buah batuan piroklastik.
3.2
Pembahasan
Pendeskripsian batuan Piroklastik
No batuan
: LG/BP/001/2014
Warna batuan
: khaki
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: lapili
Bentuk butir
: menyudut
Kompaksi
: kompak
Struktur batuan
: aglomerat
Genesa batuan
: flow deposit
Jenis batuan
: piroklastik
Nama batuan
: indikasi lapili
Sketsa dan Gambar :
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.1
LG/BP/001/2014
Gambar 3.1
LG/BP/001/2014
6
7
No batuan
: LG/BP/002/2014
Warna batuan
: Dimgrey
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: Block
Bentuk butir
: Menyudut
Kompaksi
: Kompak
Struktur batuan
:-
Genesa batuan
: Flow deposit
Jenis batuan
: Piroklastik
Nama batuan
: Indikasi Block
Sketsa dan Gambar :
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.2
LG/BP/002/2014
Gambar 3.2
LG/BP/002/2014
No batuan
: LG/BP/003/2014
Warna batuan
: Sadle brown
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: Ash
Bentuk butir
: membulat tanggung
Kompaksi
: mudah hancur
Struktur batuan
:-
Genesa batuan
: flow deposit
Jenis batuan
: epiklastik
Nama batuan
: indikasi ash
Sketsa dan Gambar :
7
8
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.3
LG/BP/003/2014
Gambar 3.3
LG/BP/003/2014
No batuan
: LG/BP/004/2014
Warna batuan
: White
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: Ash
Bentuk butir
: membulat
Kompaksi
: Lunak
Struktur batuan
:-
Genesa batuan
: Fall deposit
Jenis batuan
: piroklastik
Nama batuan
: indikasi Ash
Sketsa dan Gambar :
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.4
LG/BP/004/2014
Gambar 3.4
LG/BP/004/2014
No batuan
: LG/BP/005/2014
Warna batuan
: Dimgrey
Tekstur batuan
Ukuran Butir
: Bomb
8
9
Bentuk butir
: membulat
Kompaksi
: kompak
Struktur batuan
:-
Genesa batuan
: flow deposit
Jenis batuan
: Piroklastik
Nama batuan
: indikasi bomb
Sketsa dan Gambar :
sumber : data deskripsi Lab geologi
sumber : data deskripsi Lab geologi
Foto 3.5
LG/BP/005/2014
Gambar 3.5
LG/BP/005/2014
3.3
Tugas Tambahan
3.3.1
Apa manfaat batu piroklastik untuk kehidupan
Dalam kehidupan manusia batuan piroklastik memiliki manfaat untuk
manusia. Contoh manfaat untuk kehidupan manusia seperti untuk bahan
bangunan dan untuk hiasan/pajangan yang bernilai ekonomis dikarenakan
batuan piroklastik merupakan salah satu batu yang unik.
3.3.2
Gambarkan genesa keterbentukan batuan piroklastik
9
10
Gambar 3.6
Genesa keterbentukan batuan piroklastik
BAB IV
ANALISA
Dalam melakukan paktikum mengenai batuan piroklastik dan epiklastik
praktikan dapat mengetahui apa itu batuan piroklastik dan apa itu batuan
epiklastik. Dalam genesanya batuan piroklastik terbentuk dari erupsi gunung
berapi yang membawa material vulkanik. Keterbentukan batuan piroklastik ini
ada yang fall deposit dan flow deposit, ketika batuan ini terbentuk di udara maka
batuan ini termasuk kedalam fall deposit. Namun untuk batuan yang
terbentuknya terbawa oleh aliran air maka batuan ini termasuk kedalam flow
deposit.
10
11
BAB V
KESIMPULAN
Batuan piroklastik merupakan batuan yang terbentuk dari hasil letusan
gunungapi akibat adanya gaya energi geothermal dari dalam bumi. Batuan
piroklastik ini mengalami proses pengangkutan oleh medium apapun, jadi batuan
piroklastik merupakan batuan beku yang membeku diudara pada saat proses
letusan gunungapi yang membawa material vulkanik.
Adapun mineral – mineral penyusun batuan piroklastik dibagi menjadi 3
yaitu mineral sialis, mineral femis dan mineral tambahan.
Mineral sialis
Mineral kuarsa
Mineral Flesfar (Na, Ca dan K- Flesfar)
Mineral Femis
Piroxin
Olivin
Melilit
Mineral Tambahan
Hornblenda
Biotit
Hipersten
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Geos, Ipong, 2011, “ Cara Pendeskripsian Batuan Piroklastik “ Wordpress.
diakses tanggal 21 Desember 2014 pukul 19:33 WIB
Genetic, Ryui, 2011, “ Pengertian Batuan Piroklastik ”
Blogspot di akses
tanggal 21 Desember 2014 Pukul 20. 21 WIB
Aulizar,
2010,
“
Mineral
Penyusun
Batuan
http://aulizar.wordpress.com/2010/10/28/batuan
tanggal 21 Desember 2014 pukul 20.33 WIB
12
Piroklastik
-piroklastik.
”
diakses