Cara membuat dan Paperbag sendiri

Cara membuat Paperbag sendiri
Posted on by admin in Hobby and Crafts // 0 Comments

Paperbag biasa digunakan untuk membawa barang yang tidak terlalu berat atau dapat juga
digunakan menjadi alat untuk membawa hadiah yang dibungkus maupun tidak dibungkus kepada
orang lain. Paperbag biasa dijual di tempat-tempat yang menjual barang-barang pernak-pernik,
department store, hypermarket, dan banyak di tempat-tempat lainnya. Dengan kata lain,
paperbag menjadi salah satu alat yang dapat digunakan sebagai pengganti tas atau kantong
plastik.
Saat ini paperbag bahkan menjadi salah satu alat yang dipakai untuk menggantikan kantong
plastik oleh banyak brand-brand sebagai alat pembungkus, jika konsumen membeli produk
mereka. Tentu saja paperbag yang diberikan, memiliki brand mereka tercetak di bagian luar
paperbag tersebut.
Paperbag terdapat dalam berbagai macam ukuran, dari kecil, sedang, sampai besar. Bahannya
pun bermacam-macam, ada yang terbuat dari kertas biasa, kertas daur ulang, kertas kado, bahkan
sampai karton. Gambarnya tentu saja berbeda-beda. Dan tentu saja harga jualnya pun berbedabeda, tergantung ukuran, bahan, dan tentu saja tempat membelinya.

Jika memerlukan paperbag, membelinya merupakan salah satu jawaban. Tentu saja jawaban
lainnya adalah membuatnya sendiri.
Membuat paperbag tidaklah sulit dan tidak memerlukan banyak waktu. Dan yang terpenting,
Anda dapat membuat paperbag yang diinginkan sesuai dengan selera, dari ukuran, bahan,

gambar, dan detail-detail kecil lainnya.
Berikut cara membuat paperbag.
1. Sediakan alat-alat yang dibutuhkan : kertas kado (tergantung pilihan), karton, double tape,
gunting, pembolong kertas, tali (dapat menggunakan pita, atau tali jenis lain).

2. Potong kertas kado sesuai dengan ukuran yang diinginkan. (panjangnya harus lebih dari 2x,
dan tingginya 1.5x, ukuran barang yang ingin dibawa didalamnya).
3. Tempelkan double tape di bagian samping dari bagian atas ke bagian bawah.

4. Tempelkan ujung yang berlawanan dengan double tape ke bagian yang ada double tape.
Usahakan tertempel tidak rata.

5. Pindahkan bagian sambungan ke bagian samping, agar sambungan antara kertas tidak terlihat.
6. Lipat bagian bawah kertas (1.5x ukuran tebal barang yang akan diletakkan didalamnya).

7. Lipat kedua bagian ujung yang telah dilipat, membentuk segitiga. Kemudian lipat bagian atas
dan bawah, lebih dari setengah yang sebelumnya telah dilipat.

8. Tempel bagian yang atas dan bagian bawah yang telah dilipat. Note : Jangan sampai tertempel
dengan bagian dalam kertas, hanya hubungkan bagian yang terlipat.


9. Lipat bagian atas, seperti pengerjaan no.6.

10. Gunting kedua ujung bagian yang telah dilipat, sesuai dengan panjang yang telah dilipat.

11. Gunting karton yang telah disiapkan sesuai dengan tinggi dan lebar bagian atas yang terlipat.
Siapkan 2 potongan karton dengan ukuran yang sama.
12. Tempel karton di bagian dalam lipatan, dan kemudian tempel kembali ke dalam lipatan.
Menjadikan karton sebagai penguat bagian atas yang terlipat.
13. Berikan bolongan dengan menggunakan pembolong kertas dengan jarak yang sejajar dan
sama. Menjadikannya 4 bolongan.

14. Masukan tali ke dalam kertas melalui bolongan yang sebelumnya telah dilakukan. Ikat tali,
dan kerjakan kembali untuk bagian yang lain.

15. Paperbag siap digunakan.

Note : Bagian bawah yang menjadi alas juga dapat diperkuat dengan karton. Cukup sediakan
karton dengan ukuran yang sesuai dengan alas, kemudian tempel di bagian dalam paperbag.
- See more at: http://info.katalogpromosi.com/cara-membuat-paperbagsendiri.php#sthash.zOjCitdA.dpuf


Cara membuat GiftBox (Kotak Hadiah)
sendiri
Posted on by admin in Hobby and Crafts // 0 Comments

GiftBox atau Kotak Hadiah biasa dipergunakan untuk membungkus hadiah dengan
meletakannya di dalam kotak yang sudah jadi, tanpa perlu membungkus sesuai dengan bentuk
hadiah yang diberikan. Banyak orang yang tidak dapat membukus hadiah yang berbentuk sulit,
karena tidak semua hadiah mudah dibungkus seperti buku, atau hadiah lain yang memang
mempunyai kotak yang diberikan saat pembelian. Hadiah-hadiah berbentuk unik seperti boneka
misalnya, akan sulit dibungkus, dan lebih mudah dibungkus dengan menggunakan paperbag atau
giftbox.

Giftbox dijual dengan berbagai ukuran, berbagai bentuk dan tentu saja berbagai harga, dan dapat
dengan mudah didapatkan di berbagai tempat, seperti toko buku, outlet, dan tempat-tempat
lainnya.
Namun tentu saja, tidak semua giftbox cocok dengan hadiah yang diberikan, dari ukuran maupun
bentuknya. Salah satu cara untuk membungkus hadiah yang telah disiapkan tentu saja, membuat
sendiri GiftBox dengan ukuran yang diinginkan, dan tentu saja yang dengan bungkus yang bisa
dibuat sesuai selera. Berikut ini adalah cara membuat GiftBox atau Kotak Hadiah sendiri.

1. Sediakan bahan-bahan yang diperlukan. Karton, Kertas Kado, Penggaris, Pensil, Gunting,
Cutter, Stapler, Double Tape, Pita Polypropylene/Pita Jepang. Note : Gunakan Karton yang agak
tebal yang dapat mempertahankan bentuk setelah dilipat, contoh pembuatan menggunakan
Karton Duplex.

2. Ukur barang yang akan dijadikan hadiah, panjang, lebar dan tinggi, dan buat bentuk seperti
dibawah. Dengan ukuran yang telah diambil, buat pola untuk dasar GiftBox. Sedangkan untuk

pola tutup GiftBox tingginya bisa disesuaikan, dapat dibuat 1/2 atau 1/3 ukuran tinggi asli, untuk
ukuran panjang dan lebar tutup juga ditambahkan 0.3 cm agar dapat dimasukkan menjadi tutup.
Note : Persegi panjang yang berukuran kecil digunakan untuk menghubungan antara bagian sisi
kotak.

3. Gambar pola di atas karton dengan ukuran yang telah disiapkan, kemudian gunting sesuai
dengan pola.

4. Lipat bagian yang memiliki garis pembatas.

5. Sambungkan bagian sudut dengan sisi kecil ditempel ke bagian utama kotak. Note : Dapat
disambung menggunakan lem (lem yang mempunyai daya rekat kuat) atau staples.


6. Lapisi bagian luar dengan kertas kado yang telah disiapkan. Note : Dapat menggunakan lem
atau double tape. Kerjakan untuk bagian dasar dan tutup.

7. Hias menggunakan pita. Note : Dapat menggunakan pita Polypropylene/Pita Jepang yang
dibuat sendiri ataupun menggunakan pita yang dapat dibeli jadi.

8. GiftBox (Kotak Hadiah) siap digunakan.

- See more at: http://info.katalogpromosi.com/cara-membuat-giftbox-kotak-hadiahsendiri.php#sthash.KIG4MBCe.dpuf

Cara membuat GiftBox sendiri (Oval)
Posted on by admin in Hobby and Crafts // 0 Comments
GiftBox atau Kotak Hadiah biasa dipergunakan untuk membungkus hadiah dengan
meletakannya di dalam kotak yang sudah jadi, tanpa perlu membungkus sesuai dengan bentuk
hadiah yang diberikan. Banyak orang yang tidak dapat membukus hadiah yang berbentuk sulit,
karena tidak semua hadiah mudah dibungkus seperti buku, atau hadiah lain yang memang
mempunyai kotak yang diberikan saat pembelian. Hadiah-hadiah berbentuk unik seperti boneka
misalnya, akan sulit dibungkus, dan lebih mudah dibungkus dengan menggunakan paperbag atau
giftbox.

Giftbox dijual dengan berbagai ukuran, berbagai bentuk dan tentu saja berbagai harga, dan dapat
dengan mudah didapatkan di berbagai tempat, seperti toko buku, outlet, dan tempat-tempat
lainnya.
Namun tentu saja, tidak semua giftbox cocok dengan hadiah yang diberikan, dari ukuran maupun
bentuknya. Salah satu cara untuk membungkus hadiah yang telah disiapkan tentu saja, membuat
sendiri GiftBox dengan ukuran yang diinginkan, dan tentu saja yang dengan bungkus yang bisa
dibuat sesuai selera.

Kali ini akan dijelaskan cara membuat GiftBox berbentuk Oval. GiftBox Oval ini biasanya
berukuran kecil dan biasanya dipergunakan untuk memberikan hadiah yang kecil bentuknya,
seperti cincin, kalung, gelang, dan aksesoris kecil lainnya. Namun tentu saja bisa jika membuat
sendiri ukuran dapat disesuaikan dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah cara membuat
GiftBox berbentuk Oval sendiri.
1. Sediakan bahan-bahan yang diperlukan. Karton Bercorak, Penggaris, Pensil, Gunting, Double
Tape. Note : Karton harus menggunakan karton yang agak tebal yang dapat mempertahankan
bentuknya setelah dilipat. Karton dapat menggunakan karton bercorak, maupun karton polos
yang setelahnya ditempel dengan kertas kado. Double tape dapat diganti menggunakan lem yang
daya rekatnya cukup kuat.

2. Buat sketsa seperti gambar no.1 di bagian karton yang polos (gambar 2) menggunakan pensil.

Ukuran pajang dan lebar dapat disesuaikan sesuai dengan keinginan, namun pastikan bahwa
bentuk oval di bagian kiri dan kanan atas, serta kiri dan kanan bawah sama ukurannya.

3. Gunting gambar sketsa yang telah dibuat di no.2, dan hasil akan terlihat seperti gambar no.2
(tampak dalam) dan gambar no.3 (tampak luar). Note : Jika menggunakan karton polos, setelah
menggunting pola karton, segera lapisi karton dengan kertas kado, pastikan bahwa setiap bagian
menempel dengan kuat, sehingga saat proses pelipatan tidak terlepas. Cukup lapisi kertas kado di
satu bagian saja, bagian yang tidak digaris dengan pola, yang akan menjadi bagian luar dari
GiftBox.

4. Lipat bagian yang telah digaris menggunakan penggaris agar lebih rapi (gambar 1) (hanya
garis tinggi, tidak perlu melipat garis lebar yang berada di tengah-tengah oval), hasil akan terlihat
seperti gambar no.2.

5. Lipat bagian dalam bentuk oval, dapat dikerjakan perlahan-lahan dengan bantuan kuku jari
yang membentuk dan menekan garis oval dalam pengerjaannya (gambar 1), hasil akan terlihat

seperti gambar no.2 dan no.3. Note : Saat menggaris Garis oval bagian dalam dapat agak ditekan
dengan pensil agar proses pelipatan lebih mudah.


6. Jika sudah mengerjakan proses pelipatan di no.5, hapus garis menggunakan penghapus
(gambar no.1) agar karton terlihat lebih rapi dan bersih (gambar no.2).

7. Gunting double tape dan tempelkan di bagian kecil yang dipergunakan untuk menyambung
(gambar 2), dan sambungkan kedua bagian (gambar 4), pastikan tertempel rapi. Hasil akan
terlihat seperti gambar no.5.

8. Untuk menutup GiftBox, lipat bagian oval yang sebelumnya telah dilipat di no.5, gambar
GiftBox Oval yang sudah selesai akan terlihat seperti gambar no.2 dan no.3.

GiftBox Oval telah selesai dikerjakan dan dapat langsung dipergunakan untuk membungkus
hadiah seperti aksesoris yang biasanya saat pembelian hanya dibungkus menggunakan plastik.

GiftBox Oval juga dapat dihiasi dengan pita untuk mempercantik, sekaligus untuk memastikan
bahwa GiftBox tidak mudah terbuka.

Cara Membuat Pita Hias sendiri (bintang)
Posted on by admin in Hobby and Crafts // 0 Comments

Setelah sebelumnya telah dijelaskan cara membuat Paperbag dan Gift Box sendiri, kali ini akan

dijelaskan cara membuat Pita Hias sendiri.
Pita Hias biasanya digunakan untuk menghias Kado / Hadiah agar Hadiah yang diberikan tidak
terlihat sederhana. Pita Hias selain selain untuk menghias juga dapat mempercantik Hadiah yang
diberikan. Sama seperti Paperbag dan Gift Box, Pita Hias juga dijual dengan bentuk, harga,
warna, bahan, ukuran yang berbeda-beda. Pita Hias juga dapat ditemukan dan dibeli di berbagai
tempat, dari outlet kecil sampai hypermarket.
Berikut ini adalah cara membuat Pita Hias berbentuk Bintang.
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan. Pita Polypropylene/Pita Jepang, Gunting, Double
Tape, Stapler. Note : Double Tape dapat diganti menggunakan lem yang kuat (bukan lem kertas).

2. Pegang pita seperti yang terdapat pada gambar. Note : Beri jarak pita sekitar 5 – 7 cm di awal
pita.

3. Ambil bagian pita yang panjang dan lipat ke belakang pita yang dipegang oleh ibu jari (seperti
terlihat pada gambar).

4. Putar pita yang dipegang, dan pegang pita seperti contoh.

5. Ambil bagian pita yang panjang dan lipat ke belakang pita yang dipegang oleh ibu jari (seperti
terlihat pada gambar). Note : cara yang sama dengan cara nomor 3.


6. Ulangi cara 4 dan cara 5 sampai pita membentuk bintang / 5 sudut.

7. Staple bagian tengah pita (pastikan bahwa semua pita yang terhubung di bagian tengah pita).

8. Gunting bagian akhir pita, yang menghubungan pita hias dengan gulungan pita. Kemudian
tempelkan double tape pada bagian ujung awal pita, di bagian belakang pita, seperti terlihat di
contoh.

9. Tempelkan ujung pita ke bagian tengah pita, menutupi staple yang menyatukan pita seperti
yang telihat pada gambar. Note : Pita bentuk bintang sudah dapat dipergunakan untuk menghias
pita, namun dapat juga dihias dengan pita tambahan, yang menjadikannya seperti bintang jatuh.

10. Pegang pita dan lipat seperti pada contoh gambar, beri jarak yang cukup panjang antara
ujung pita dengan lipatan.

11. Lipat bagian yang terlipat, kemudian beri staple pada ujung lipatan pita, seperti gambar 2
dibawah.

12. Gunting bagian pita yang menyambung dengan gulungan pita sama panjang dengan bagian

pita di awal. Kemudian gunting ujung pita membentuk segitiga seperti di gambar. Note :
Lakukan di kedua buah ujung pita.

13. Tempelkan double tape di belakang pita bentuk bintang yang telah selesai dikerjakan
(gambar di penjelasan no.9). Kemudian tempelkan kedua pita yang telah dibuat seperti terlihat
pada gambar no 2 dibawah.

14. Pita siap digunakan.

Tinta basis air
RAHASIA TUKANG SABLON : YG NEWBIE CBA HUNTING BAHAN2NYA :
- SOFTENER
- TICKENER
- BINDER KARET
- TITAN / BIANG PUTIH
- BIANG N.O / EMULSI
- SOFTENER = UNTUK PELEMBUT ( WALAUPUN CAT MURAH BISA LEBIH AWET ALIAS LEMBUT )
- TICKENER = UNTUK PENGENTAL CAT JENIS RUBBER, SW POKONYA YG MELAR2
- BINDER KARET = UNTUK MENAMBAHKAN KEKUATAN CAT N LEBIH ELASTIS
- TITAN / BIANG PUTIH = UNTUK CAT AGAR LEBIH PUTIH 1X GESUT UDAH NAMPOL
- BIANG N.O / EMULSI = UNTUK PENGENTAL CAT MIXED WARNA

Tinta Rubber / karet / GL : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan
kaos. Memiliki karakteristik seperti karet yang dapat melar bila ditarik. Tinta rubber banyak
sekali tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber yang bagus dapat kita kenali dari
daya tutupnya, hasil sablonannya apakah lembut atau kasar, dan juga tingkat elastisitasnya
( apakah bila ditarik dia akan melar dan tidak retak ).
Rubber Transparant : merupakan tinta rubber yang memiliki karakteristik transparansi,
sehingga dapat digunakan dalam proses sablon separasi ( tumpuk 4 warna ) karena sifatnya yang
transparan, sehingga lapisan warna atas dapat depengaruhi oleh lapisan warna yang ada
dibawahnya.

Tinta Extender / Medium : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan
kaos. Memiliki karakteristik transparansi / bening, sehingga tidak dapat digunakan pada bahan
kain yang berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki permukaan yang halus bila kita sentuh, karena
dia dapat menyerap ke pori – pori kain dengan baik. Tinta extender dapat juga digunakan untuk
menyablon dengan teknik separasi ( tumpuk 4 warna ).
Tinta Soft White : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Pada
awalnya tinta jenis ini digunakan untuk menghasilkan efek vintage atau grunge yang samar –
samar, karena karakteristiknya yang halus namun dapat disablonkan ke bahan berwarna gelap.
Namun akhir-akhir ini softwhite juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang menggunakan
teknik raster ( gambar gradasi ), yang biasanya cukup sulit untuk diperoleh saat menggunakan
tinta jenis rubber. Tinta softwhite, memiliki karakteristik warna putih yang soft sesuai dengan
namanya, jadi jangan berharap untuk mendapatkan warna putih tebal bila hendak menggunakan
tinta jenis ini.
Tinta Foaming : sering juga disebut dengan tinta timbul / busa, karena karakteristik tinta ini
yang dapat mengembang bila terkena press panas. Digunakan untuk menghasilkan efek timbul /
foaming pada sablonan diatas bahan textile / kaos.
Tinta Metalic : umtuk menghasilkan warna emas atau silver, maka diperlukan tinta jenis
metalic. Tinta metalic terdiri dari 2 komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic.
Sebaiknya keduanya dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan
hasil yang lebih cemerlang, karena tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses
perubahan warna kearah yang lebih gelap.
Tinta Special Effect – untuk textile / kain
Tinta Discharge ( cabut warna ) : tinta jenis ini memiliki efek khusus yang dapat mencabut/
menghilangkan warna pada kain katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun yang
berwarna-warni sebenarnya telah melewati proses pencelupan warna. Tinta discharge dapat
digunakan untuk menghilangkan kembali pewarna yang sudah menempel di benang kain,
sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna asalnya ( bila warna benang putih
maka hasil cabut warna akan terlihat putih kembali ). Dengan teknik sablon, maka tinta discharge
bisa menghasilkan sebuah efek yang menawan, karena hanya bidang yang disablon saja yang
akan menghasilkan efek pencabutan warna, sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan seperti
menyatu dengan bahan kain ( karena memang demikian ).
Tinta Glitters : sebenarnya tidak tepat bila disebut tinta karena merupakan campuran dari lem
glitters dan serbuk glitters itu sendiri. Tinta glitters menghasilkan efek gemerlap sesuai dengan
jenis glitters yang digunakan. Beberapa jenis efek glitters yang dapat anda temui di pasaran,
diantaranya adalah ; glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram, glitters hexagon, dsb.
Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta glitters. Pertama, disablon dengan dicampurkan

bersama lemnya ( menggunakan kain screen yang sangat kasar : T-12 SL ). Kedua, dengan
menyablonkan terlebih dahulu lem glitters, kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas
sablonan lem yang masih basah ( bisa menggunakan kain screen dengan ukuran standart untuk
menyablonkan lemnya, mis : T-48 / T-54 ).
Elastic Binder : merupakan tinta / binder yang berkarakteristik sangat lentur. Dapat digunakan
untuk menyablon diatas kain yang berpori – pori kasar atau lentur, seperti ; kain sweater, kain
spandex, kain rajut, dsb.
Plastisol : tinta plastisol sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam kategori tinta waterbase
karena merupakan tinta berbasis minyak / oilbase. Tinta jenis ini memiliki berbagai keunggulan
dibandingkan dengan tinta jenis waterbase untuk textile lainnya, diantaranya ; tidak mudah
kering di screen, daya tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal sekali sehingga menghasilkan
efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya, tinta plastisol ini memerlukan peralatan yang
cukup mahal untuk proses pengeringannya, seperti ; mesin conveyor curing dan flash curing
yang berharga jutaan hingga puluhan juta untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa
dibagi menjadi beberapa jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity, High Density Plastisol,
Cork Base, Natural Suade, dsb. Salah satu kelemahan dari tinta plastisol ini adalah hasil
sablonannya tidak bisa di setrika atau di dry clean karena bisa membuatnya rusak / meleleh.
Foil Transfer : sama seperti glitters, foil transfer bukanlah tinta sablon, karena terdiri dari lem
foil dan kertas foil sebagai penghasil efeknya. Teknik sablonnya sederhana, anda hanya perlu
menyablonkan lem foil sesuai gambar yang ingin ada beri efek foil, lalu tempelkan potongan
kertas foil ke atas lem yang sudah mengering dan lakukan heat press atau cold press untuk
transfer efeknya.
Flocking : merupakan sebuah efek beludru yang dapat kita dapatkan dengan cara transfer atau
dengan meniupkan serbuk beludru keatas lem flocking yang sudah mengering ( dengan bantuan
mesin magnetik blower ). Sebagai pemula, bila anda ingin mencoba efek ini, maka lebih baik
dengan menggunakan teknik transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai, karena
mesin magnetik blower berharga cukup mahal, sehingga investasi yang perlu anda keluarkan
cukup besar.
Tinta Glow in the Dark : tinta ini punya efek bercahaya saat di tempat gelap. Sebenarnya tinta
ini merupakan campuran antara serbuk fosfor yang mampu menyerap cahaya dan
memendarkannya kembali saatgelap ( efeknya dalam waktu terbatas ) dengan tinta yang
berkarakteristik transparant, seperti misalnya : rubber transparant atau tinta extender. Tinta jenis
ini hanya dapat menghasilkan efek yang baik diatas warna terang, sehingga bila hendak
disablonkan di atas kain berwarna gelap, maka perlu dilakukan underbase ( dasaran ) berwarna
terang terlebih dulu.

Crack Binder : tinta jenis ini dapat menghasilkan efek retakan yang natural, sangat menawan
bila anda hendak menyablon dengan tema vintage atau grunge.
Tinta Basis Minyak / Solvent Base
Tinta PVC : untuk menyablon diatas bahan/media ; kertas, mika, PVC, acrilyc, kulit sintetis,
kayu, dll. Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan
pembersihnya. Tinta PVC mudah untuk digunakan karena tidak mudah kering di screen.
Tinta Polymate : untuk menyablon diatas bahan/media ; plastik PP, PE, atau HDPE ( Kresek ).
Menggunakan minyak pencampur M 4 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta
polymate perlu diproses terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menyablon, karena tinta yang
baru dibeli biasanya sangat cepat mengering di atas screen. Sebelum digunakan, tinta polymate
dicampur dengan M 4 secukupnya dan dibiarkan dalam keadaan tutup kaleng terbuka untuk
beberapa lama ( kurang lebih 20 – 24 jam ), bila sempat sesekali aduk kembali dan tambahkan M
4. Setelah tinta agak mengental, maka dapat segera digunakan dengan nyaman untuk menyablon
( tidak cepat kering ).
Tinta Polytuff : mirip dengan tinta polymate, namun dengan minyak pencampur therfin sebagai
pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Biasanya digunakan untuk menyablon karung plastik.
Tinta Nylon : untuk menyablon diatas bahan/ media nylon atau kain polyester ( bahan tas ).
Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta
nylon mudah untuk digunakan, dan terkadang memerlukan campuran catalyst ( penguat ) untuk
bahan nylon tertentu.
Tinta Heavy Duty / Industrial : ada banyak jenis tinta dalam kategori ini yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan media yang akan di sablon seperti misalnya ; tinta untuk metal, kaca/
gelas, keramik, hard plastik, coated metal, PS, ABS, dsb.
Tinta-tinta sablon yang disebutkan diatas sebenarnya hanya mewakili beberapa saja dari jenisjenis tinta sablon yang ada di pasaran dan yang sering digunakan. Sebagai pemula, adalah lebih
baik untuk anda tidak memusingkan mengenai banyaknya kategori tinta yang ada, karena seiring
waktu dan banyaknya projek sablon yang anda kerjakan akan membantu meningkatkan
pengetahuan anda akan jenis tinta yang cocok untuk digunakan pada projek yang akan anda
kerjakan nantinya.
http://mejasabloner.blogspot.com/?view=flipcard / cakroes@ymail.com