HUBUNGAN PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA INFEKSI MALARIA
HUBUNGAN PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA INFEKSI MALARIA
Azhari Muslim Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Jln. Soekarno – Hatta No. 6, Bandar Lampung
Intisari
Malaria adalah penyakit yang akut atau kronis yang disebabkan Plasmodium sp dengan simptom demam, sakit kepala serta menggigil dan disertai dengan anemia dan limfa yang membesar. Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan angka kesakitan akibat malaria sejak 4 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Anemia pada malaria disebabkan gangguan pembentukan eritrosit di sumsum tulang dan penghancuran eritrosit. Anemia adalah kadar hemoglobin, jumlah eritrosit dan nilai hematokrit di bawah normal. Trombositopenia ditemukan pada malaria. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara jumlah trombosit dengan kadar hemoglobin pada infeksi malaria.
Jenis penelitian adalah penelitian analitik yang bersifat observasional dan desain penelitian adalah belah lintang. Besar sampel adalah 50 responden. Variabel bebas penelitian ini adalah jumlah trombosit, variabel tergantung adalah kadar hemoglobin. Uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara jumlah trombosit dengan kadar hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara jumlah trombosit dan kadar hemoglobin terdapat korelasi dengan p = 0,004. Koefisien korelasi yaitu r = 0,396 berarti terdapat hubungan yang sedang/menengah antara jumlah trombosit dengan kadar hemoglobin. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada korelasi antara jumlah trombosit dengan kadar hemoglobin pada infeksi malaria.
Kata kunci: trombosit, hemoglobin, malaria
1. PENDAHULUAN
penduduk per tahun, terutama Malaria adalah penyakit yang
daerah yang tidak terjangkau akut atau kronis yang disebabkan pelayanan kesehatan [2].
parasite Plasmodium sp dengan Malaria masih menjadi masalah gejala demam, sakit kepala serta
kesehatan di Indonesia, terutama menggigil dan disertai dengan
pada penderita golongan miskin dan anemia dan limfa yang membesar
ditemukan pada daerah terpencil [1].
dan terisolir. Angka kesakitan Malaria adalah penyakit infeksi
malaria sejak 4 tahun terakhir parasit di dunia yang menjangkiti menunjukkan peningkatan [1].
hampir 170 juta orang setiap Malaria merupakan salah satu tahunnya pada 103 negara. Angka
penyakit menular yang masih kematian mencapai 1-1,5 juta
menjadi
masalah kesehatan masalah kesehatan
penting pada angka kesakitan bayi, anak balita
morbiditas dan mortalitas malaria. dan ibu melahirkan serta dapat
didefinisikan sebagai menurunkan produktivitas tenaga
Anemia
penurunan jumlah massa eritrosit kerja. Malaria secara epidemiologi
mengakibatkan kadar merupakan penyakit menular yang
yang
menurun sehingga lokalspesifik, pada sebagian daerah
hemoglobin
jumlah oksigen yang dibawa tidak Provinsi
cukup di jaringan perifer. Anemia daerah endemis yang mempunyai
Lampung
merupakan
pada malaria disebabkan gangguan daerah yang berpotensi untuk
pembentukan eritrosit di sumsum berkembangnya penyakit malaria tulang dan penghancuran eritrosit
seperti daerah-daerah pedesaan [3]. Malaria mempengaruhi hampir yang
semua komponen darah dan genangan air payau, di tepi laut dan
mempunyai
rawa-rawa,
trombositopenia merupakan salah tambak-tambak ikan yang tidak
satu kelainan hematologis yang terurus [2] ditemui dan mendapat perhatian di Gambaran insiden malaria di literature ilmiah [3].
Provinsi Lampung sampai tahun Tujuan penelitian ini adalah 2013 menggunakan indikator API
untuk mngetahui jumlah trombosit (Annual Paracite Incidens). Jika
dan kadar hemoglobin pada infeksi dilihat selama 7 tahun (2006-2013)
malaria serta adanya hubungan terakhir angka AMI cenderung
antara jumlah trombosit dengan fluktuatif. AMI Provinsi Lampung
kadar hemoglobin pada infeksi tahun 2013 sebesar 2,42 per 1.000
malaria.
penduduk, angka ini telah berada di bawah target sebesar 5,5 per 1.000
2. METODE PENELITIAN
penduduk dan jika dibandingkan
ini merupakan dengan angka nasional (<50 ‰) AMI
Penelitian
penelitian analitik yang bersifat di Provinsi Lampung masih relatif
dengan desain rendah. Sedangkan untuk Annual penelitian belah lintang [5]. Populasi
observasional
Paracite Insidence (API) per 1000 dalam penelitian ini adalah semua penduduk Provinsi Lampung tahun
terduga malaria dan 2013 sebesar 0,22 per 1000
pasien
memeriksakan diri di laboratorium penduduk. Angka ini telah ada di
Advent Bandar bawah target yang ditetapkan yaitu
Rumah Sakit
Lampung tahun 2014. Kriteria inklusi kurang dari 1 per 1000 penduduk.
penelitian adalah penderita jenis Angka kesakitan Malaria baik klinis
kelamin laki-laki yang ditemukan (AMI) maupun pemeriksaan sedian
parasit Plasmodium sp dalam darah (API) di Kabupaten Kota pada
pemeriksaan sediaan hapus darah tahun 2013 terlihat bahwa AMI
tepi sedangkan kriteria eksklusi tertinggi
adalah penderita malaria dengan Pesawaran
ada di
Kabupaten
komplikasi penyakit lain. Besar Lampung yaitu masing-masing 8,32
dan
Kota Bandar
sampel dalam penelitian ini adalah dan 8,21 dan API tertinggi ada di
50 responden.
Kabupaten Pesawaran [2]. Data primer diperoleh dari hasil Anemia merupakan manifestasi
pemeriksaan jumlah trombosit dan klinis yang paling sering dijumpai
kadar hemoglobin. Data diolah dan kadar hemoglobin. Data diolah dan
Hemoglobi Correlation
dengan menggunakan program komputer. Analisis univariat untuk n dalam Sig. (2-
gr/dL
tailed)
melihat karakteristik
subyek
penelitian. Dilakukan analisis bivariat
dengan korelasi Spearman untuk Berdasarkan tabel 2, diketahui melihat
hubungan pemeriksaan bahwa terdapat hubungan jumlah hitung jumlah trombosit dan kadar
trombosit dengan kadar hemoglobin hemoglobin.
pada infeksi malaria ditandai dengan bermakna jika didapatkan nilai p <
Hasil
penelitian
signifikan 2 ekor = 0,004. 0,05 [6].
3.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis bivariat, menunjukkan bahwa antara kadar hemoglobin dan jumlah trombosit
3. HASIL PENELITIAN
DAN
terdapat korelasi dengan p = 0,004
PEMBAHASAN
(p<0,05).
Kekuatan hubungan
3.1. Hasil
koefisien korelasi yaitu : r = 0,396
Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian
terdapat
hubungan
Rata-rata Standar
Min-max
sedang/menengah antara kadar
Deviasi
hemoglobin dengan jumlah trombosit
Trombositopenia sering
dengan malaria
dalam 113.000 11224.172 9000-140000
falsiparum dan vivaks. Trombosit
trombosit/uL
berkurang 3-4 hari pada malaria
Kadar
falsiparum berat. Trombositopeni
Hemoglobin 8.96 1.641
7-14
derajat ringan sampai sedang terjadi
pada malaria tidak berkomplikasi, Berdasarkan tabel 1, responden
dalam gr/dL
sedang pada infeksi falsiparum penelitian pada usia termuda adalah
berat, trombosit sangat rendah.
20 tahun dan usia tertua adalah 55 Mekanisme imun terlibat dalam tahun dengan rata-rata 35,26 tahun,
destruksi trombosit. Ini ditunjang jumlah trombosit antara 90.000-
oleh pengamatan bahwa kadar 140.000 trombosit/uL darah dengan
trombosit terikat IgG (Platelet- rata-rata
assosiated IgG). Platelet-assosiated darah. Kadar hemoglobin antara 7-
trombosit/uL
IgG
cenderung menimbulkan
14 gr/dL dengan rata-rata 8,96 gr/dL. pembersihan cepat dari sirkulasi trombosit oleh Retikulo Endotelial
Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat Hubungan Hitung Jumlah Trombosit dan Kadar Hemoglobin Infeksi
System,
maka menyebabkan
Anemia yang bersama dengan
Trombosit Hemoglobin
malaria
sering berpotensi
Trombosit Pearson Correlation
1 .396 dalam ** imunologik. Infeksi malaria juga
trombosit/ Sig. (2-
menyebabkan hemolisis. Sebagai
uL tailed)
hasil
hemolisis, hemoglobin
50 50 dilepaskan
dalam darah dalam darah
hemoglobinemi.
Mekanisme imunologi
malaria
KESIMPULAN
melibatkan imunitas seluler dan Simpulan dari penelitian ini adalah: humoral yang kompleks. Invasi
1) Nilai rerata kadar hemoglobin merozoit ke dalam eritrosit yang
pada penderita malaria adalah mengandung
parasit
(EP)
8,96 gr/dL;
mengalami perubahan struktur dan
2) Nilai rerata jumlah trombosit biomolekuler
adalah 113.000 trombosit/uL; mempertahankan kehidupan parasit.
sel
untuk
3) Ada korelasi antara kadar Perubahan
hemoglobin dengan jumlah mekanisme transport membran sel,
tersebut
meliputi
pada penderita penurunan
sitoadherens dan
sekuestrasi.
Respon imun individu terhadap
DAFTAR PUSTAKA
2008. Pedoman system RES, mengubah aliran darah
antigen parasit akan menstimulasi
1. Depkes.
Penatalaksanaan Kasus Malaria lokal dan endothelium vascular,
di Indonesia. Direktorat Jenderal mengubah
Pengendalian Penyakit dan menyebabkan
biokimia
sistemik,
Lingkungan. hemoglobinemia, hipoksia jaringan
dan organ, produksi sitokin dan nitric
2. Dinkes Provinsi Lampung. 2013. oksida (NO). Mekanisme imunologik
Profil Kesehatan. juga
3. Abdalla SH, Geoffrey P. 2011. trombosit
terlibat dalam
destruksi
Malaria : A Haemotological trombositopenia [7].
yang
menyebabkan
Perspective. Imperial College Penelitian di Kenya pada anak
Press. London. balita memperlihatkan perbedaan
4. Lacerda MVG, et al. 2011. kadar hemoglobin sebesar 1,1 g/dl
Thrombocytopenia in Malaria: lebih rendah pada anak dengan
Who Cares ? Mem Inst Oswaldo malaria dibandingkan control [8].
Cruz. Spain. 106(1):52-53. Penelitian Leowattana dkk di
5. Sudigdo, S et al. 2011. Dasar- Bangkok memberikan hasil serupa.
dasar Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode
Klinis. Ed 4. Sagung Seto kasus
kontrol terhadap
Jakarta.
penderita malaria berat dan malaria
6. Sutanto PH. 2007. Analisis Data tidak
berat. Trombositopenia Kesehatan. FKM UI. ditemukan pada 73,6% penderita
7. Harijanto, PN, 2010. Malaria: malaria tanpa komplikasi, dan 90,9%
Epidemiologi, Patogenesis, pada kasus malaria berat. Kadar
Klinis & trombosit secara signifikan lebih
Manifestasi
Penanganan. EGC. Jakarta. rendah pada kasus malaria berat.
8. Ladhani S, et al. 2010. Changes Progresivitas penurunan trombosit
in White Blood and Platelets in sebanding
Children With Malaria. JMMS, parasitemia penderita . Penelitian di
dengan
derajat
2(4):768-771. Kenya juga memberikan gambaran
9. Leowattana W, et al. 2010. serupa [9].
Changes in Platelet Count in Uncomplicated
and Severe
Falciparum Malaria. Southeast Asian J Trop Med Public Health 2010:41(5):1035-41.
Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Terhadap Daya
Antibakteri Shigella Dysenteriae Secara In Vitro
1 1 Suyana 1 , Eni Kurniati , Yekti Oktalina
1 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jln. Ngadinegaran MJ III/62, Yogyakarta 55143
Intisari
Shigella dysenteriae merupakan bakteri penyebab diare. Daun salam mengandung bahan aktif yaitu saponin, tanin dan flavonoid yang memiliki efek antibakteri. Flavonoid menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri, mikrosom, dan lisosom, sedangkan tanin diduga dapat mengkerutkan dinding sel sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Saponin mengganggu permeabilitas membran sel mikroba, yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel mikroba yaitu protein, asam nukleat, nukleotida dan lain- lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh, besar pengaruh, rerata diameter zona hambat radikal berbagai konsentrasi ekstrak etanol daun salam (Syzigium polyanthum) terhadap daya antibakteri Shigella dysenteriae secara in vitro, dan konsentrasi efektif yang dibutuhkan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian post test with control menggunakan uji sensitivitas terhadap bakteri Shigella dysenteriae dalam 5 kelompok ekstrak etanol daun salam konsentrasi
10, 20, 30, 40 dan 50%. Penelitian ini menghasilkan 30 data yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan uji Anova One Way menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstrak etanol daun salam mempunyai pengaruh terhadap daya antibakteri Shigella dysenteriae. Setiap penambahan konsentrasi sebesar 10 % maka diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae akan naik sebesar 2,033 mm. Rerata zona radikal ekstrak etanol daun salam konsentrasi
10, 20, 30, 40 dan 50 % berturut-turut adalah 12,8 mm, 13,5 mm,16,8 mm, 19,2 mm dan 20,2 mm. Konsentrasi efektif ekstrak etanol daun salam terhadap daya antibakteri Shigella dysenteriae yaitu pada konsentrasi 50 %.
Kata Kunci : Pengaruh, Ekstrak etanol, daun salam, daya antibakteri, Shigella dysenteriae.
1. PENDAHULUAN
elektrolit, gangguan asam basa, dan Diare adalah pengeluaran kehilangan makanan [1].
kotoran (tinja) dengan frekuensi
akut merupakan yang meningkat (tiga kali dalam 24
Diare
masalah umum yang terjadi di jam) disertai dengan perubahan
seluruh dunia. Di Indonesia kasus konsentrasi tinja menjadi cair,
diare akut karena infeksi terdapat dengan atau tanpa darah/lendir
pada peringkat pertama sampai dalam tinja. Sering kali dalam diare
dengan keempat pasien dewasa akut timbul berbagai penyulit, seperti yang datang berobat ke rumah sakit
dehidrasi, gangguan keseimbangan
permeabilitas memiliki tingkat kejadian yang cukup
Diare karena bakteri invasif
mengganggu
mikroba, dan sering. Mekanisme terjadinya, yaitu
membran
sel
menyebabkan keluarnya berbagai bakteri pada keadaan tertentu
komponen penting dari dalam sel menjadi invasif dan menyerbu ke
mikroba yaitu protein, asam nukleat, dalam mukosa, terjadi perbanyakan nukleotida dan lain-lain [6].
diri sambil membentuk toksin. Penyebab
utama
pembentukan
2. METODE PENELITIAN
enterotoksin ialah
Penelitian ini merupakan Escherichia
bakteri
penelitian eksperimen semu dengan Salmonella sp, dan Campylobacter
coli, Shigella
sp,
uji laboratoris (in vitro) dan sp [1]. menggunakan desain penelitian Post
Shigella sp merupakan bakteri Test with Control untuk menguji patogen pada manusia. Shigella sp
pengaruh ekstrak etanol daun salam yang menyebabkan disentri adalah
terhadap daya antibakteri Shigella Shigella
dysenteriae. Bakteri yang digunakan Shigella flexneri, Shigella boydii, dan
shiga
(dysenteriae),
dalam penelitian ini diperoleh dari Shigella sonnei [2]. Semua Shigella laboratorium Bakteriologi Jurusan
mempunyai endotoksin, tetapi hanya
Kesehatan Poltekkes Shigella
Analis
Kemenkes Yogyakarta, sedangkan, membentuk
dysenteriae
yang
bahan berupa ekstrak etanol daun eksotoksin yang kuat, yang terdiri
endotoksin
dan
salam dibuat di LPPT UGM. dari protein yang termolabil dan
Uji daya antibakteri dilakukan menyebabkan diare, juga bekerja
metode difusi dan sebagai neurotoksin [3]. menggunakan Kloramfenikol 30 µg
dengan
Daun salam selain untuk sebagai kontrol positif. Bahan uji bumbu pelengkap masakan, juga
dibuat pengenceran dengan PEG 5 berkhasiat mengobati
% (Poly E thylen Gycol) sampai penyakit. Secara tradisional daun
beberapa
diperoleh konsentrasi 10, 20, 30, 40 salam digunakan sebagai obat sakit
dan 50%, kemudian diinokulasi perut dan diare [4], sedangkan,
bakteri yang telah ekstrak dari daun salam mempunyai
dengan
disesuaikan dengan standart Mac khasiat menghambat pertumbuhan
Farland. Uji daya antibakteri ekstrak bakteri penyebab diare, yakni
etanol daun salam terhadap bakteri Escherichia coli, Vibrio cholera, dan
dysenteriae dilakukan Salmonella sp [5]. dengan menggunakan media Muller
Shigella
Senyawa yang terkandung Hinton Agar (MHA) sebanyak 7 dalam daun salam antara lain
plate, kemudian lidi kapas steril yang saponin, tanin, triterpen, flavonoid,
telah dicelupkan dalam suspensi polifenol, dan alkaloid [5]. Flavonoid,
yang kekeruhannya saponin dan tanin merupakan bahan
bakteri
disesuaikan dengan standar Mac aktif
Farland digoreskan pada permukaan antibakteri. Flavonoid menyebabkan
yang mempunyai
efek
media MHA. Dibuat lubang sumuran terjadinya kerusakan permeabilitas
dengan alat pelubang berdiameter 5 dinding sel bakteri, mikrosom, dan
mm sebanyak 6 sumuran, satu plate lisosom, sedangkan tanin diduga
untuk kontrol positif dan satu plate dapat mengkerutkan dinding sel
negatif. Setiap sehingga mengganggu permeabilitas
untuk
kontrol
konsentrasi ekstrak etanol daun sel itu sendiri. Saponin termasuk
salam dimasukkan pada sumuran, dalam kelompok antibakteri yang
kemudian diinkubasi pada suhu kemudian diinkubasi pada suhu
dengan
cara
mengukurndiameter zona radikal yang terbentuk dalam satuan mm. Penelitian ini dilakukan 6 kali pengulangan.
Analisis
data
dilakukan secara deskriptif yaitu berupa tabel dan grafik, serta dilakukan analisis secara statistik dengan uji Anove One Way dengan taraf signifikan 5%.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Berbagai
Penelitian telah dilakukan di
Konsentrasi
Ekstrak
Etanol Daun Salam
Laboratorium Bakteriologi Jurusan
(Syzygium polyanthum) Terhadap Diameter Zona
Analis Radikal Pertumbuhan Bakteri Shigella dysenteriae Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta,
Grafik Gambar 1 menunjukkan hasilnya dapat dilihat pada tabel
yang
bahwa semakin tinggi konsentrasi berikut:
ekstrak
etanol
daun salam
3.1. Hasil Penelitian
berpengaruh terhadap zona hambat
Tabel 1. Hasil Uji Deskriptif Variabel Zona Hambat Bakteri Shigella dysenteriae pada Berbagai
yang dihasilkan semakin lebar yang
Konsentrasi Ekstrak EtanoI
Daun
Salam
berarti berpotensi menghasilkan
(Syzygium polyanthum)
daya antibakteri semakin kuat.Nilai
dan tingkat efektivitas dari masing-
S ta D o daun salam ditunjukkan pada Tabel K
e ra
n d e fias
masing konsentrasi ekstrak etanol
Tabel 2. Efektivitas Masing-masing Konsentrasi 30 6 16 17 16,83
Ekstrak Etanol Daun Salam
Ekstrak Etanol
Persentase Kriteria
Daun Salam
Hasil dari penelitian ini yaitu ekstrak
10 63.1 Kurang Efektif
etanol daun salam pada konsentrasi
20 66.5 10, 20, 30, 40 dan 50 % Kurang Efektif
30 82.8 menghasilkan rerata diameter zona Cukup Efektif hambat sebesar 12,8 mm, 13,5
40 94.6 Efektif
mm, 16,8 mm, 19,2 mm, 20,2 mm
50 99.5 Efektif
dan kloramfenikol 30 µg sebesar 20,3 mm. Hubungan diameter zona
Tabel tersebut menunjukkan bahwa hambat pada berbagai konsentrasi
ekstrak etanol daun salam pada ekstrak
konsentrasi 10% dan 20% kurang ditunjukkan pada grafik Gambar 1.
efektif menghambat menghambat pertumbuhan
bakteri Shigella
dysenteriae dan
mulai efektif menghambat pada konsentrasi 40
statistik menggunakan uji Anova One Way menunjukkan bahwa ada pengaruh
Analisis Analisis
semua bakteri daya
pada
hampir
pathogen[7]. Etanol pada penelitian dysenteriae. Varians data sama
antibakteri
Shigella
ini hanya digunakan sebagai pelarut maka dilakukan uji Post Hoc LSD
dalam pembuatan ekstrak daun yang didapatkan hasil bahwa semua
salam, namun dimungkinkan masih konsentrasi ekstrak etanol daun
ada sisa etanol yang tertinggal salam mempunyai pengaruh yang
mengalami proses signifikan
setelah
penguapan dalam proses ekstraksi. pertumbuhan
terhadap
hambatan
serupa pernah dysenteriae.
dilakukan oleh Rambe, dkk (2012) Uji korelasi menunjukkan [8], dari penelitian tersebut diketahui
bahwa ada hubungan
konsentrasi paling efektif dari besarnya
antara
Ekstrak metanol daun Salam diameter
konsentrasi
dengan
(Sygyzium polyanthum) terhadap pertumbuhan
zona
hambatan
Escherichia coli dan dysenteriae.
sp yaitu pada pemberian berbagai konsentrasi
konsentrasi 5%, dengan zona radikal terhadap
sebesar 14,5 mm terhadap bakteri Shigella
pertumbuhan
bakteri
Escherichia coli dan sebesar 13,8 diprediksikan
dysenteriae
dapat
mm terhadap bakteri Salmonella sp. kebenaran 93,4% sedangkan 6,6%
dengan
tingkat
Mekanisme kerja ekstrak etanol adalah faktor lain.
daun salam memiliki daya bunuh terhadap
Shigella dysenteriae
3.2. PEMBAHASAN
ditunjukkan dengan adanya zona Berdasarkan hasil penelitian
radikal disekitar sumuran yang dapat
besar dengan konsentrasi 10% sudah memberikan
meningkatnya konsentrasi. Hal ini efek antibakteri terhadap Shigella
berarti ekstrak etanol daun salam dysenteriae
membunuh Shigella bunuhnya lebih kecil dari pada
Sehingga ekstrak konsentrasi 20%, 30%, 40% dan
dysenteriae.
etanol daun salam dapat digunakan 50%. Hasil ini disebabkan karena
sebagai zat antibakterI, yaitu pada pada konsentrasi tertinggi yaitu 50%,
konsentrasi 40% dan 50%. Di mana kandungan
40% dan 50% antibakteri lebih tinggi dari pada
menghasilkan efektivitas sebesar konsentrasi 40%, 30%, 20% dan
94,6% dan 99,5% (presentase 10%.
antara 90-100%), Berdasarkan uji regresi,
efektivitas
sehingga merupakan konsentrasi pengaruh
yang efektif sebagai antibakteri konsentrasi terhadap pertumbuhan
pemberian
berbagai
Shigella dysenteriae. bakteri Shigella dysenteriae dapat diprediksikan
kebenaran 93,4% sedangkan 6,6%
etanol daun salam adalah faktor lain. Faktor lain pada
Ekstrak
memberikan pengaruh terhadap penelitian ini dapat berupa bahan
daya antibakteri Shigella dysenteriae yang tidak diinginkan, seperti etanol
secara in vitro, dimana semakin pada pembuatan ekstrak etanol
tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun salam. Etanol merupakan
daun salam, maka semakin besar golongan alkohol yang bersifat
daya hambat yang dihasilkan daya hambat yang dihasilkan
6. Ganiswarna, S.G. 1995. 93,4%. Ekstrak etanol daun salam
Farmakologi Dan Terapi. konsentrasi
Jakarta: Gaya Baru. merupakan konsentrasi yang efektif
Pengajar Farmakologi sebagai
7. Staf
Fakultas Kedokteran Universitas dysenteriae.
2004. Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi 2.
5. SARAN
Jakarta:
Penerbit Buku
1. Ekstrak etanol daun salam Kedokteran EGC. dengan konsentrasi minimal
8. Khairun Nisya Rambe, Albert 40% dapat digunakan sebagai
Pasaribu dan Rumondang Bulan salah satu alternatif antibakteri
Nst. Uji Antibakteri Ekstrak alami.
Metanol Daun Salam (sygyzium
2. Perlu dilakukan penelitian lebih polyanthum) terhadap Bakteri lanjut tentang potensi antibakteri
Escherichia coli dan Salmonella ekstrak etanol daun Salam
sp. Jurnal Saintia Kimia vol. 1, (Syzygium
1, 2012 terhadap Shigella dysenteriae secara in vivo dengan hewan uji mencit.
polyanthum)
no.
3. Perlu dilakukan uji dilusi agar untuk
menentukan
kadar
hambat minimal ekstrak etanol daun
salam
(Syzygium
polyanthum) terhadap Shigella dysenteriae.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wijoyo, Y. 2013. Diare Pahami Penyakit
dan
Obatnya.
Yogyakarta: PT
2. Pusat Pendidikan
Kesehatan Republik Indonesia, 1989.
Bakteriologi
Klinik.
Jakarta: Depkes.
3. Johnson, A.G.
Mikrobiologi dan Imunologi. Jakarta: Binarupa Aksara.
4. Ramdhani, A. 2013. 1001
Keajaiban dan
Khasiat
Dedaunan. Jakarta: Sealova Media.
5. Utami, Prapti dan Desty E.P. 2013. The Miracle of Herbs. Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SERUM PADA RUANG GELAP TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL BAYI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
1 1 Subrata Tri Widada 1 , M. Atik Martsiningsih Ari Wahyuni
1 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jln. Ngadinegaran MJ III/62, Yogyakarta 55143
Intisari
Ikterus yang banyak terjadi pada bayi baru lahir, disebabkan karena organ hati yang berfungsi sebagai pemecah bilirubin belum sempurna. Pada bayi lahir ikterus yang kadar bilirubin totalnya lebih dari 12 mg/dl atau biasa disebut dengan hiperbilirubinemia dilakukan tindakan fototerapi (pemberian sinar biru) dengan tujuan untuk mempercepat konjugasi. Untuk membantu diagnosa, dilakukan pemeriksaan bilirubin total dan sebaiknya pemeriksaan bilirubin total dilakukan dengan segera. Akan tetapi pada suatu kondisi pemeriksaan bilirubin total tersebut harus ditunda, sehingga peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh penyimpanan serum terhadap kadar bilirubin total yang dilakukan dengan menyimpan serum pada ruang gelap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan serum pada ruang gelap terhadap kadar bilirubin total bayi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu untuk mengetahui pengaruh penyimpanan serum pada ruang gelap terhadap kadar biliribun total bayi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Rata-rata kadar bilirubin total yang diperiksa secara langsung tanpa penyimpanan serum pada ruang gelap adalah 14,67 mg/dl.Persentase kadar bilirubin total mengalami penurunan dari 0 menit ke 30 menit sebesar 3,54% dan mengalami penurunan dari 0 menit ke 60 menit sebesar 5,93%. Tidak ada pengaruh yang bermakna antara lama penyimpanan serum pada ruang gelap terhadap kadar bilirubin total bayi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kata kunci: Bilirubin total, serum, lama penyimpanan, ruang gelap.
1. PENDAHULUAN
Berbagai pemeriksaan dapat Laboratorium
di laboratorium merupakan unit yang bertugas
kesehatan
dilakukan
kesehatan antara lain pemeriksaan sebagai
imunologi, kimia klinik, parasitologi, pemeriksaan spesimen sampel dari
penyedia
layanan
mikrobiologi, dan hematologi. Salah pasien guna menunjang upaya
satu pemeriksaan kimia klinik yang diagnosis penyakit, penyembuhan
biasa dilakukan di laboratorium penyakit,
klinik adalah pemeriksaan kadar kesehatan. Fungsinya yang tidak
dan
pemulihan
bilirubin [1]. Neonatus merupakan dapat
bayi yang berumur 0-28 hari. Masa laboratorium memiliki peranan yang
diremehkan
membuat
ini merupakan masa transisi, vital dalam pelayanan kesehatan
dimana bayi memulai kehidupan individu maupun masyarakat.
diluar rahim ibunya. Begitu banyak perubahan dialami, baik dari organ diluar rahim ibunya. Begitu banyak perubahan dialami, baik dari organ
disebabkan karena terpisah dari ibunya. Mengingat
dilakukan
banyaknya sampel. begitu besar perubahan yang
Stabilitas bilirubin dalam serum terjadi maka tak dapat diingkari
pada suhu kamar tidak stabil dan begitu banyak juga permasalahan
mudah terjadi kerusakan terutama yang timbul karena hal tersebut.
oleh oleh sinar, baik sinar lampu Diantaranya adalah perubahan
ataupun sinar matahari. Sinar patologis
langsung dapat pengaruh
menyebabkan penurunan kadar pertumbuhan dan perkembangan
buruk
terhadap
bilirubin serum sampai 50% dalam bayi. Salah satunya adalah satu jam [3].
erjadinya ikterus atau yang lebih Bilirubin adalah suatu pigmen dikenal dengan bayi kuning. Ikterus
berwarna kuning yang berasal dari neonatus merupakan penyakit yang
unsur porfirin dalam hemoglobin. disebabkan
merupakan produk biirubin dalam jaringan tubuh
penghancuran sel darah merah sehingga kulit, mukosa, dan sklera
sel-sel retikuloendotel. berubah warna menjadi kuning.
oleh
Meskipun berasal dari hemoglobin, Ikterus ini banyak terjadi pada bayi
bilirubin tidak mengandung zat baru
besi. Bilirubin yang baru terbentuk disebabkankarena organ hati yang
ini larut dalam lemak. Di dalam berfungsi
sebagai pemecahan plasma darah, bilirubin ini berkaitan bilirubin belum terbentuk sempurna
dengan albumin. Karena terbentuk atau belum berfungsi sempurna.
secara normal dari penghancuran Peningkatan kadar bilirubin dalam
sel darah merah maka proses darah disebut hiperbilirubinemia.
metabolisma dan sekresi biirubin Kadar bilirubin akan kembali normal
dapat berlangsung secar terus dalam beberapa hari yaitu ketika
menerus [4].
organ hati sudah matang atau jika
dimana gangguan
Mekanisme
hiperbilirubinemia dan ikterus dapat dihilangkan. Meningkatnya kadar
terjadi sebagai akibat dari: bilirubin dalam darah melebihi nilai
a. Peningkatan produksi bilirubin normal yaitu di bawah 12 mg/dl
kecepatan akan menyebabkan bayi kuning [2].
b. Penurunan
penyerapan bilirubin oleh sel Pemeriksaan kadar bilirubin
hati
total sebaiknya diperiksa segera,
c. Gangguan konjugasi bilirubin tetapi
pengeluaran pemeriksaan kadar bilirubin total di
dalamkeadaan
tertentu
d. Gangguan
bilirubin Ikterus fisiologis tidak RS
terjadi pada 24 jam sesudah Yogyakarta tidak bisa dilakukan
PKU
Muhammadiyah
lahir karena dibutuhkan waktu dengan segera. Sampel darah yang
untuk pengumpulan bilirubin. diambil dari bayi yang berada di
Pada bayi yang lahir cukup kamar bayi tidak bisa dibawa
bulan kadar bilirubin tertinggi langsung ke laboratorium, karena
(5-6 mg/dl) terjadi pada hari ke petugas
2-5 sesudah lahir dan menurun sampling ke bangsal lain, sehingga
harus
menyelesaikan
sesudah hari ke 5, atau menyebabkan sampel tertunda
perlahan-lahan pemeriksaannya. Setelah sampai di
menurun
sampai akhir minggu ke 2. laboratorium,
terkadang
Pada bayi lahir prematur, kadar Pada bayi lahir prematur, kadar
serum. Masing – masing serum hari ke 7. Ikterus yang timbul
(kelompok 0 menit, 30 menit dan 60 kemungkinan
setelah 24 jam kelahiran
menit). Kelompok 0 menit adalah ketidaksesuaian darah (faktor
disebabkan
serum yang langsung diperiksa Rhesus/ABO) [4].
tanpa di diamkan, kelompok 30 menit Sebelum lahir, bilirubin bayi
adalah kelompok yang sebelumnya dibersihkan oleh plasenta yang
di diamlan terlebih dahulu pada dilakukan oleh metabolisme ibu.
ruang gelap selama 30 menit. Apabila terjadi penumpukan bilirubin
Kelompok 60 menit adalah kelompok pada neonatus dapat terjadi ikterus.
yang didiamkan di ruang gelap Karena darah/otak pada neonatus
selama 60 menit.
lebih permiabel, bilirubin bebas dapat masuk
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
konsentrasi yang memadahi dapat
3.1. Hasil Penelitian
menimbulkan kinekterus,
Rerata hasil pemeriksaan menimbulkan berbagai gejala kejang
yang
kadar bilirubin total pada 23 dan perilaku abnormal sampai
sampel yang disimpan pada paralisis serebral, ketulian, atau
ruang gelap selama 30 menit dan kematian.
60 menit mengalami hasil yang Fungsi hati neonatus serupa
yakni mengalami dengan pada orang dewasa tetapi
linear
penurunan. Rerata kadar bilirubin relatif
total pada pemerikasaan 0 menit membentuk protein plasma dan
imatur.
Kemampuan
adalah 14,67 mg/dl, rerata kadar memetabolis zat asing masih sedikit.
total dengan Hal ini, bersama dengan proses
bilirubin
penyimpanan pada ruang gelap pencernaan yang belum matang,
selama 30 menit adalah 14,1 menyebabkan neonatus beresiko
mg/dl dan rerata kadar bilirubin mengalami hiperbilirubinemia [5].
total dengan penyimpanan pada Pada waktu bayi lahir enzim yang
ruang gelap selama 60 menit bertanggung
adalah 13,80 mg/dl. mengkonjugasi bilirubun belum aktif
jawab
untuk
Kadar bilirubin total dari 0 penuh misalnya aktifitas penuh
menit ke 30 menit mengalami glukoronil transferase memerlukan
sebesar 3,54% waktu
penurunan
sedangkan untuk kadar bilirubin berkembang
tiga minggu
untuk
total dari 0 menit ke 60 menit prematuvitas ada kekurangan seperti
mengalami penurunan sebesar itu, sehingga hiperneonatus hampir
tidak mempunyai kapasitas untuk Berdasarkan uji statistik mengekskresikan beban bilirubin
anova satu jalan dapat diketahui normalnya yaitu kurang dari 12 mg/dl
nilai signifikan penelitian tersebut dan beban ini mungkin meningkat
adalah 0,338 dan F hitung karena pemecahan eritrosit yang
sebesar 1,102 dengan taraf berlebihan [6].
kesalahan 5%. Diperoleh nilai signifikan sebesar 0,338 (p>0,05)
2. METODE PENELITIAN
maka Ho diterima dan Ha ditolak, Jenis penelitian ini adalah
sehingga dapat diartikan tidak penelitian
ada pengaruh lama penyimpanan menggunakan
pada ruang gelap pada ruang gelap
kesalahan dalam dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil
menyebabkan
analitik. Secara uji LSD didapatkan hasil tidak
tahap
pra
dapat disimpulkan signifikan,
keseluruhan
kuantitas dan kualitas penyimpanan serum pada ruang
yang tidak tepat gelap
spesimen
memberikan kesalahan tahap pra terhadap kadar bilirubin total.
tidak
berpengaruh
analitik lebih darin 60% sedangkan abung yangkesalahan lain seperti
salah
identifikasi spesimen,
3.2. PEMBAHASAN
spesimen yang tidak diawetkan, Berdasarkan
tabung yang rusak dalam sentrifuge seharusnya ada pengaruh yang
hipotesis
merupakan keslaahan signifikan antara lama penyimpanan
hanya
tambahan. Oleh sebab itu kerjasama serum pada ruang gelap dengan
dalam penanganan sampel yang penurunan kadar bilirubin total bayi
baik di dalam setiap tahapan sangat karena bilirubin serum siftanya tidak
sehingga dapat stabil atau mudah teroksidasi oleh
penting,
meningkatkan kualitas hasil cahaya dan juga mudah rusak oleh
pemeriksaan [9].
suhu ruangan sehingga apabila Dalam suatu pemeriksaan dilakukan
bilirubin total, sampel akan selalu menyebabkan menurunnya kadar
penundaan
akan
langsung dengan bilirubin total [8]. Hasil pemeriksaan
berhubungan
faktor luar. Hal ini erat sekali kadar
terhadap kestabilan kadar sampel dipengaruhi oleh faktor kinerja
yang akan diperiksa, sehingga dalam petugas laborat dalam melakukan
tersebut harus serangkaian proses pemerikasaan di
pemeriksaan
memperhatikan faktor-faktor yang laboratorium. Proses pemerikasaan
stabilitas kadar di
mempengaruhi
serum. Proses tahapan pra analitik, analitik, pasca
penyimpanan pada ruang gelap yang analitik memiliki pengaruh terhadap
dilakukan oleh peneliti yaitu dengan penyimpangan hasil di laboratorium.
cara serum dibungkus menggunakan Berdasarkan
aluminium foil kemudian dimasukkan dilakukan oleh Plebani (2006) [9],
penelitian
yang
ke dalam botol atau tabung. Serum tahap pra analitik yang meliputi
yang yang telah disimpan dalam proses
botol kemudian diletakkan pada penambahan
pengambilan
darah,
almari yang ditutup. Meskipun penyimpanan sampel, penganganan
antikoagulan,
ruangan telah dikontrol suhunya, sampel, wadah
tetapi suhu di dalam botol maupun di ruangan,
sampel, suhu
dalam almari suhunya tidak bisa dengan proses transportasi sampel
sentrifugasi,
sampai
sehingga akan menyumbang
terkontrol,
berpengaruh pada stabilitas serum pemeriksaan
kesalahan
hasil
yang bisa menyebabkan penurunan tahap analitik 7-13%, sementara
sebesar
kadar bilirubin.
tahap pasca analitik menyumbang Penyimpanan yang dilakukan sebesar 18,5 – 47%. Tahap pra
oleh peneliti yaitu ditempatkan pada analitik dimulai dari permintaan test
ruang gelap akan mengurangi sampai berakhir dengan proses
teroksidasinya bilirubin total oleh transportasi sampel ke laboratorium.
cahaya, baik cahaya matahari Sampel yang mengalami hemolisa,
cahaya lampu. penanganan yang tidak tepat serta
maupun
oleh
Sehingga pada
3. Anis Nur Prasetyaningrum. 2013. didapatkan hasil penurunan kadar
penelitian
ini
Diunduh tanggal 2 Juni 2014 bilirubin total yang tidak bermakna.
dari: http://choryanizers.blogspot.com
4. SARAN
/2013/04/pemeriksaanbilirubin.ht
1. Perlu dilakukan
penelitian
ml
4. Ali Sulaiman, Nurul Akbar, penyimpanan serum pada ruang
tentang pengaruh
lama
Laurentius, H.M. Sjaifoellah Noer, gelap terhadap kadar bilirubin
Mpu Kanoko S, dkk 2012.Buku total dengan variasi waktu
AjarIlmu Penyakit Hati. Jakarta: penyimpanan lebih dari 60 menit
CV. Sagung Setyo. dan penyimpanan pada suhu
0 0 5. Coad J, and Dunstall M. 2006.
2 C-8 C. Anatomi dan Fisiologi Untuk
2. Serum yang akan dilakukan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku penundaan pemeriksaan untuk
Kedokteran; EGC. kadar bilirubin total sebaiknya
6. Baron. D.N. 1995. Kapita Selekta disimpan pada ruang gelap untuk
Patologi Klinik. Jakarta: Penerbit menghindari penurunan yang
Buku Kedokteran: EGC. bermakna
7. Notoatmojo. 2002. Statistik Untuk bilirubin total bayi.
DAFTAR PUSTAKA
8. Yoyok. 2011. Diunduh pada
1. Permenkes 2010.
tanggal 13 November 2014 dari: tanggal 9 Mei 2014 dari:
Diunduh
posting-perdana. http://searches.globosso.com/se
blogspot.com/2011/12/kimiaklinik. arch/web?fcoid=417&q=permen
html.
kes2010
9. Plebani, M. 2006. Diunduh
2. Noorningsih. 2003. Bayi Kuning tanggal 13 November 2014 dari:
dan Ketidakcocokan Golongan Chem Med Lab, 44 (6), 750-759. Darah. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC.
Pengaruh Lama Perendaman Koro Benguk (Mucuna pruriens) dengan Penambahan Soda Kue (NaHCO 3 )
terhadap Kadar Asam Sianida (HCN)
1 1 Roosmarinto 1 , Narendra Yoga , Sekar Winda Nabella Maharani
1 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jln. Ngadinegaran MJ III/62, Yogyakarta 55143
Intisari
Minimnya pemanfaatan koro benguk karena di dalamnya terkandung asam sianida (HCN) yang bersifat racun. Asam sianida bersifat asam yang sangat mudah larut dalam air, maka dilakukan perendaman dengan penambahan soda kue yang bersifat basa yang cukup efektif menetralkan HCN dalam koro benguk. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama perendaman koro benguk dengan soda kue terhadap kadar asam sianida dan mengetahui kadar asam sianida sebelum perlakuan, perendaman tanpa soda kue dan dengan soda kue.
Penelitian ini merupakan pre test – post test with control group, subyek penelitian berupa soda kue 1000 ppm. Obyek penelitian ini adalah koro benguk varietas benguk putih yang dilakukan perendaman dalam air sebagai kelompok kontrol dan soda kue sebagai kelompok perlakuan selama 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 jam.
Hasil penelitian kadar asam sianida koro benguk sebelum perlakuan adalah 36,35 mg/kg. Pada perendaman dalam air selama 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 jam berturut turut adalah 30,10 mg/kg, 28,52 mg/kg, 25,86 mg/kg, 23,33 mg/kg, 21,79 mg/kg dan 20,80 mg/kg. Sedangkan kadar HCN koro benguk pada perendaman soda kue selama 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 jam berturut turut adalah 23,82 mg/kg, 20,82 mg/kg, 18,34 mg/kg, 16,32 mg/kg, 14,57 mg/kg dan13,67 mg/kg. Hasil Uji ANOVA satu jalan pada kelompok perlakuan didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p< 0.05). Ada pengaruh bermakna lama perendaman koro benguk dalam soda kue terhadap kadar asam sianida. Perendaman dengan soda kue lebih efektif menurunkan kadar asam sianida.
Kata Kunci: Koro benguk, soda kue, asam sianida, perendaman.
1. PENDAHULUAN
3-4%. Disamping kandungan bahan Korobenguk (Mucuna pruriens)
tadi, koro benguk juga mengandung merupakan salah satu jenis kacang-
Asam sitrat dan Asam sianida (HCN) kacangan lokal yang memiliki
yang cukup tinggi [1]. berbagai macam varietas dan bisa
Pengolahan koro benguk pada digunakan sebagai bahan baku
diawali dengan pengganti kedelai dalam pembuatan
umumnya
pemasakan atau perebusan. Karena tempe. Ditinjau dari nilai gizinya,
kandungan karbohidrat yang tinggi koro benguk tidak kalah dengan
menyebabkan koro benguk memiliki jenis kacang-kacangan yang lain.
tekstur yang keras, sehingga Koro benguk mempunyai kadar
dilakukan agar protein 28-32%, pati 40-44%, lemak
pemasakan
teksturnya menjadi lunak. Setelah teksturnya menjadi lunak. Setelah
sianida dan mengetahui kadar asam biasanya diikuti dengan perendaman
perebusan
sebelum perlakuan, untuk menghilangkan sianidanya
sianida
perendaman tanpa soda kue dan karena kadar sianida pada koro
dengan soda kue. benguk relatif tinggi [2].
2. METODE PENELITIAN
Asam sianida sangat cepat Jenis penelitian ini adalah terserap oleh alat pencernaan
dengan rancangan masuk ke dalam saluran darah dan
eksperimen
sebenarnya (True terikat oleh senyawa HCN dan
eksperimen
menggunakan menyebabkan terganggunya sistem
Experiment)
pendekatan Pre test-Post test with pernafasan. Tergantung pada jumlah
yang hasilnya yang dikonsumsi, HCN dapat
control
group
dianalisis secara deskriptif dan menyebabkan kematian pada dosis
analitik [6].
0,5 – 3,5 mg HCN/berat badan [3]. Koro benguk yang digunakan Selain dengan perebusan,
adalah koro benguk yang siap penurunan kadar HCN juga dapat
panen, bijinya tidak berlubang (utuh) dilakukan
dan bersih. Koro benguk dibagi dalam suasana basa. Karena HCN
dengan
perendaman
menjadi 3 kelompok yaitu koro bersifat asam, dirasa cukup efektif
tanpa perendaman, untuk menurunkan kadar HCN
benguk
perendaman tanpa soda kue dan karena reaksinya menghasilkan
perendaman dengan soda kue garam yang bersifat netral. Basa
masing-masing direndam selama 2, yang digunakan untuk mereaksikan
4, 6, 8, 10 dan 12 jam. HCN agar menjadi netral dan
Pemeriksaan asam sianida menghasilkan garam tersebut salah
(HCN) pada koro benguk setelah satunya
destilasi untuk (NaHCO 3 ). Bahan kimia tersebut
memisahkan asam sianida (HCN) tidak membahayakan karena biasa
dan zat-zat lainnya yang terkandung digunakan untuk bahan tambahan
dalam koro benguk. Pemeriksaan makanan dalam pembuatan kue.
asam sianida dengan menggunakan Soda kue tersebut akan bereaksi
spektrofotometer dan didapat nilai A dengan HCN pada koro benguk
(absorbansi)
kemudian diubah
menjadi mg/kg. Data yang diperoleh serta CO 2 [4].
menghasilkan garam NaCN dan H 2 O
disajikan dalam bentuk tabel dan Soda kue adalah senyawa
diuji statistik menggunakan SPSS
16.0 for windows. Uji statistik yang Senyawa ini merupakan kristal yang
kimia dengan rumus NaHCO 3 .
digunakan adalah uji One-Sample sering terdapat dalam bentuk
Kolmogorov, uji Anova One Way, uji serbuk. Soda Kue atau natrium
uji LSD, uji bikarbonat, adalah bahan pokok di
Homogenitas,
Correlation, uji Regresion, uji T-Test. dapur
yang berfungsi
untuk
memanggang dan membersihkan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat dari soda kue adalah basa dan
3.1. Hasil Penelitian
tidak memberi rasa, warna, dan bau Dari hasil penelitian diperoleh pada makan yang dicampur dengan
kadar asam sianida (HCN) pada soda kue [5]. koro benguk tanpa perlakuan
sebesar 36,35 mg/kg, kadar asam mengetahui
Tujuan penelitian
untuk
sianida (HCN) pada koro benguk perendaman koro benguk dengan
pengaruh
lama
yang direndam tanpa penambahan soda kue terhadap kadar asam
soda kue selama 2 jam sebesar
30,10 mg/kg, 4 jam sebesar 28,52 hidrolisis enzimatis oleh enzimn β- mg/kg, 6 jam sebesar 25,86 mg/kg,
glukosidase. Sianida merupakan
8 jam sebesar 23,33 mg/kg, 10 jam senyawa yang larut dalam air sebesar 21,79 mg/kg, 12 jam
sehingga dalam pengolahan koro sebesar 20,80 mg/kg, sedangkan
benguk sering direndam dalam air kadar asam sianida (HCN) pada
selama 3 hari atau lebih. Lamanya koro benguk yang direndam dengan
waktu pengolahan ini menjadikan soda kue selama 2 jam sebesar
koro benguk tidak diminati padahal 23,82 mg/kg dengan persentase
koro benguk dapat menjadi alternatif penurunan 34,48%, 4 jam sebesar
sumber protein pengganti kedelai 20,82 mg/kg dengan persentase
yang lebih murah dan melimpah [2]. penurunan 41,66%, 6 jam sebesar
Penelitian ini menggunakan 18,34 mg/kg dengan persentase
soda kue (NaHCO 3 ) yang bersifat penurunan 49,54%, 8 jam sebesar
basa sebagai media perendaman 16,32 mg/kg dengan persentase
koro benguk untuk menetralkan penurunan 55,05%, 10 jam sebesar
asam sianida yang terkandung. 14,57 mg/kg dengan persentase
Asam sianida dan soda kue akan penurunan 59,89%, 12 jam sebesar
bereaksi membentuk air (H 2 O) dan 13,67 mg/kg dengan persentase
garam natrium sianida (NaCN). penurunan 62,58%.
Reaksi asam basa ini membuat perendaman dalam soda kue lebih
3.2. PEMBAHASAN
efektif dan lebih cepat disbanding Asam sianida dalam bentuk
perendaman dalam air biasa atau gas atau cairan sangat beracun dan
tanpa penambahan soda kue [4]. sangat mematikan. Sianida dengan
Penelitian ini menggunakan sifat-sifat menyerang langsung serta
sampel 100 gram koro benguk yang menghambat sistem antar ruang sel
direndam dengan penambahan soda (Cellvair prosessus inhibiting) yaitu
kue 1000 ppm selama 2 jam, 4 jam, menghambat sitokrom oksidase
6 jam, 8 jam, 10 jam dan 12 jam dalam sel-sel, hal ini menyebabkan
untuk
membuktikan adanya
pengaruh lama perendaman koro bersenyawa dengan hemoglobin
zat pembakaran atau O 2 tidak dapat
benguk dengan penambahan soda untuk membentuk oksihemoglobin:
kue terhadap kadar asam sianida O 2 + Hb = OHb. Oleh karena itu O 2 (HCN).
Penelitian ini juga tidak dapat beredar ke tiap-tiap
menggunakan 100 gram koro jaringan sel tubuh. Dengan system
benguk yang direndam dalam 200 keracunan seperti ini menimbulkan
ml air tanpa penambahan soda kue kelumpuhan
selama 2 jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam, pernafasan
dari
alat-alat
10 jam dan 12 jam sebagai kontrol. kegagalan bernafas dan produksi
yang menyebabkan
dilakukan untuk energi terhambat kemudian berakhir
Kontrol
ini
membuktikan apakah perendaman dengan kematian [7]. dengan penambahan soda kue lebih
efektif dari pada perendaman pruriens) mengandung asam sianida
Koro benguk
(Mucuna
dengan air tanpa penambahan soda (HCN) yang bersifat racun (Haryoto,
kue untuk menurunkan kadar asam 2000). Senyawa sianida terdapat
koro benguk. pada bahan pangan sebagai bagian
sianida
pada
Perlakuan lama peredaman dengan dari komponen gula (sianogenik
air tanpa penambahan soda kue itu glukosida)
sama seperti perendaman dengan membebaskan HCN melalui reaksi
yang
dapat
penambahan soda kue. Data penambahan soda kue. Data
dan WHO yang menyatakan kadar terbukti lebih cepat menurunkan
sianida aman dalam makanan tidak kadar asam sianida dibandingkan
lebih dari 0,005 mg/kg. Sedangkan dengan
menurut Winarno, 1997 HCN dapat penambahan soda kue. Setelah
perendaman
tanpa
menyebabkan kematian pada dosis dilakukan uji statistik menggunakan
0,5 – 3,5 mg HCN/ kg berat badan, uji
diharapkan dilakukan perbedaan yang signifikan antara
T-Test ternyata
terdapat
maka
selanjutnya dengan kadar
penelitian
menambah lama perendaman koro dilakukan
asam sianida
setelah
benguk dengan penambahan soda penambahan
perendaman
dengan
kue atau menambah konsentrasi perendaman tanpa sodakue. Hal ini
sebagai media dikarenakan soda kue bersifat basa
soda
kue
perendaman sehingga didapat waktu yang lebih cepat menetralkan Asam
perendaman dan konsentrasi soda sianida yang terkandung dalam koro
kue paling optimal yang efisien benguk [4]. dalam menurunkan kadar asam
Asam sianida dalam koro sianida dalam koro benguk sehingga benguk ditangkap dengan cara
aman untuk dikonsumsi. destilasi biasa. Destilat dari koro benguk
dengan larutan Asam pikrat 1% dan
pengaruh yang diperiksa kadar asam sianida
Ada
signifikan pada perendaman koro dengan spektrofometer panjang
benguk dengan penambahan soda gelombang 483
kue terhadap penurunan kadar asam gelombang ini diperoleh setelah
nm.
Panjang
yang terkandung. mencari
sianida
Perendaman tanpa penambahan maksimal dengan standar KCN 2
panjang
gelombang
soda kue dan dengan penambahan ppm dengan hasil absorbansinya
soda kue mempunyai perbedaan sebesar 0,259.
yang bermakna untuk menurunkan Hasil uji statistik dengan
kadar asam sianida (HCN) yang program SPSS 16.0 for windows
terkandung pada koro benguk. yang dilakukan didapatkan bahwa
Kadar asam sianida (HCN) ada pengaruh yang bermakna
pada koro benguk terendah dalam antara perendaman koro benguk
penelitian yaitu pada perendaman dengan penambahan soda kue
dengan penambahan soda kue terhadap penurunan kadar asam
konsentrasi 1000 ppm selama 12 sianida. Perendaman koro benguk
jam sebesar 13,67 mg/kg belum dengan penambahan soda kue
memenuhi Acceptable Daily Intake memiliki tingkat hubungan yang
(ADI) sianida menurut FAO dan sangat kuat dengan penurunan
WHO yang menyatakan kadar kadar asam sianida yang terkandung
sianida aman dalam makanan tidak dengan
lebih dari 0,005 mg/kg. sebesar 81,4%. Kadar asam sianida koro
benguk terendah dalam penelitian ini Setelah dilakukan evaluasi yaitu pada perendaman dengan