Model model dan pengorgnisasian kurikulum

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam membicarakan tentang kurikulum, sebenarnya sudah lama sekali telah
dibahas dan dipraktekkan di semua tingkatan sekolah, baik dari tingkat dasar sampai
perguruan tinggi. Dari kurikulum yang mudah dipahami sampai yang paling sulit, ini
semua dikembangkan untuk mengharap agar peserta didik dapat memahami bahan ajar
yang diajarkan oleh guru ataupun pendidik serta memiliki pengalaman belajar yang
bermanfaat baginya. Akibat dari perkembangan zaman terutama perkembangan
masyarakat dan juga teknologi, maka konsep kurikulum pun juga menerobos dimensi
waktu dan tempat. Artinya kurikulum mengambil bahan ajar dan pengalaman belajar
tidak hanya terbatas pada waktu sekarang saja, tapi juga memperhatikan bahan ajar dan
juga pengalaman belajar yang ada pada waktu masa lalu dan yang akan datang.1
Sehingga dapat dikatakan bahwa kurikulum merupakan program pendidikan dan
bukan sebagai program pengajaran, artinya program yang direncanakan, diprogramkan,
dan dirancangkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang

berasal dari waktu yang lalu, sekarang, maupun masa depan, yang kesemuanya dirancang
secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam
proses pembelajaran bagi tenaga pendidik/ kependidikan dan peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun
1989 Bab I pasal I disebutkan bahwa, “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar.”2
Berdasarkan dari penjelasan makna kurikulum tersebut, maka perlu juga diketahui
berbagai dasar yang menyebabkan kurikulum selalu berubah dan berkembang dalam
kurun waktu yang sangat singkat, hal tersebut didasari atas beberapa asas, salah satunya
adalah asas filosofis yaitu filsafat pancasila.3

1

Dakir, Perencanan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2004), hal. 2.
2
Dakir, Perencanaan ….., hal. 3
3
Dakir, Perencanaan ….., hal. 58


1

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

Keterkaitan antara asas filosofis tersebut dengan kurikulum sangatlah erat yang
berfungsi sebagai dasar dan arah. Oleh karena itu, selain adanya model pengembangan
kurikulum, suatu kurikulum juga membutuhkan pengaturan yang dinamakan dengan
organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum merupakan 4 pola susunan sajian isi
kurikulum yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan
pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan
pelajaran dapat dicapai secara efektif.
Sehubungan dengan pengorganisasian kurikulum ini, penulis diberi kesempatan
untuk menjelaskan beberapa point penting mengenai model organisasi kurikulum dalam
sebuah makalah yang berjudul Model-model Pengorganisasian Kurikulum: Kajian
Filosofis dan Aplikasinya.
B. Rumusan Masalah

Yang menjadi batasan dalam rumusan masalah mengenai model pengorganisasian
kurikulum adalah:
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan asas filosofis dalam kajian kurikulum?
2. Apa pengertian dari model organisasi kurikulum?
3. Apa sajakah yang termasuk dalam model pengorganisasian kurikulum serta
aplikasinya?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah yang
tersebut diatas adalah:
1. Mengetahui kaitan asas filosofis dalam kajian kurikulum.
2. Mengetahui arti dari model organisasi kurikulum.
3. Menyebutkan dan mengetahui jenis-jenis model pengorganisasian kurikulum.

BAB II
4

Azham,

Model-model


pengembangan

kurikulum.

[Online]

com/2012/04/model-model-pengembangan- kurikulum.html [6 Maret 2013]

2

Tersedia:

http://pustakaazham.blogspot.

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

PEMBAHASAN

A. Asas Filosofis dalam Kajian Kurikulum
Berkaitan dengan kajian filosofis dalam pembahasan ini, setidaknya harus kita
ketahui lebih dahulu makna dari istilah tersebut. Asas filosofis dalam penyusunan
kurikulum berarti bahwa penyusunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada
falsafat bangsa yang dianut. Falsafat atau filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu
philosophis: philo artinya cinta, mencintai, sedang Sophia artinya kebijaksanaan.
Sehingga dapat dikatakan filsafat sebagai ilmu atau pandangan hidup. Setiap orang pasti
punya pandangan hidup yang mengandung sistem nilai dan berbagai pedoman hidup yang
menjelma pada diri seseorang menjadi watak atau karakter.5
Pandangan hidup (the way of life) bangsa Indonesia adalah Pancasila. Sehingga
dengan sendirinya segala kegiatan yang dilakukan baik oleh berbagai lembaga maupun
oleh perseorangan, maka harapannya tidak boleh bertentangan denga asas Pancasila,
termasuk didalamnya kegiatan penyusunan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum di
Indonesia yang harus diacu adalah filsafat pendidikan Pancasila. Filsafat pendidikan ini
dijadikan dasar dan arah, sedang pelaksanaannya melalui pendidikan.6
B. Pengertian dari Model Organisasi Kurikulum
Suatu kurikulum harus memuat pernyataan tujuan, menunjukkan pemilihan dan
pengorganisasian bahan pelajaran serta rancangan penilaian hasil belajar.7 Salah satu
aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan kurikulum adalah aspek yang berkaitan
dengan model organisasi kurikulum. Model adalah contoh, acuan, atau ragam dari

sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.8

Ada yang mengartikan model sebagai

seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses, seperti penilaian
kebutuhan, pemilihan media, dan evaluasi.9
5

Dakir, Perencanaan ….., hal. 72
Dakir, Perencanaan ….., hal. 75
7
Hilda Taba, dalam Bahan Ajar Materi-4 Model dan Organisasi Kurikulum oleh
Deni Kurniawan, M.Pd., hal. 5. (Online) Diunggah hari Kamis tanggal 23 Oktober
2014.
8
Afiny Nur Apriyani, Model Pengembangan dan Organisasi Kurikulum,
http://afinynurapryani.blogspot. com/Selasa, 05 Maret 2013. (Online) Diunggah hari
Kamis tanggal 23 Oktober 2014.
9
Schubert, Curriculum-Perspective, Paradigm,Possibility, (New York: McMillan

Company Publishing, 1982), hal. 27 dalam Bahan Ajar Materi-4 Model dan Organisasi
6

3

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

Model organisasi kurikulum merupakan suatu bentuk pola susunan sajian isi
kurikulum yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan
pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan
pelajaran dapat dicapai secara efektif. Organisasi kurikulum sangat terkait dengan
pengaturan bahan pelajaran yang ada di kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber
bahan pelajaran dalam kurikulum adalah nilai budaya, nilai social, aspek siswa dan
masyarakat, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada beberpa factor yang harus
dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum, diantaranya yang berkaitan dengan:10
 Ruang lingkup (scope)
 Urutan bahan (sequence)

 Kontinuitas
 Keseimbangan
 Keterpaduan (integrated)
Ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran merupakan salah satu faktor yang
harus dipertimbangkan dalam suatu kurikulum dan setiap pola kurikulum berbeda ruang
lingkup materi pelajarannya. Tidak hanya ruang lingkup materi pelajaran saja yang hars
diperhatikan dalam organisasi kurikulum, tapi juga bagaimana urutan bahan tersebut
harus disajikan dalam kurikulum. Kontinuitas dan keterpaduan kurikulum dalam
organisasi kurikulum perlu diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan substansi bahan
yang dipelajari siswa jangan sampai mengalami kesukaran atau pengulangan yang tidak
jelas. Keseimbangan bahan pelajaran perlu dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum,
karena semakin dinamis perkembangan dan perubahan dalam ilmu pengetahuan, social
budaya dan ekonomi maka akan berpengaruh pada dimensi kurikulum.
C. Model-model Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian

kurikulum

berbeda


dengan

organisasi

kurikulum.

Pengorganisasian kurikulum merupakan upaya untuk mengelola dan mensingkronkan
semua program kurikulum pendidikan agar dapat diimplementasikan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan optimal. Sedangkan organisasi kurikulum adalah struktur
Kurikulum oleh Deni Kurniawan, M.Pd. (Online) Diunggah hari Kamis tanggal 23
Oktober 2014.
10
Deni Kurniawan, Bahan Ajar Materi-4 Model dan Organisasi Kurikulum, (Online)
Diunggah hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014. Hal. 19-20.

4

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum

Dosen: DR. Saifullah.MA.

program yang berupa kerangka umum program-program pengajaran yang akan
disampaikan kepada siswa. Pengorganisasian kurikulum dapat dilihat dari dua
pendekatan, yakni pendekatan manajemen dan pendekatan akademik. Dalam sebuah
organisasi sangat diperlukan melaksanakan proses manajemen, yakni : 11
1) Organisasi perencanaan kurikulum
2) Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum
3) Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum
Dalam setiap bentuk/ model organisasi kurikulum memiliki cirinya tersendiri, dan
mengalami proses pengembangan secara berurutan, hal ini sejalan dengan berbagai
penemuan baru dalam ilmu kurikulum. Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk
penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada murid-murid. Organisasi ini
sangat erat hubungannya dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai karena pola-pola
yang berbeda akan mengakibatkan isi dan cara penyampaian pelajaran berbeda pula.12
Secara akademik, model-model pengorganisasian kurikulum ada banyak
macamnya, menurut Hamalik,13 bentuk organisasi kurikulum ada beberapa macam, yaitu:
kurikulum mata pelajaran (separated subject curriculum), kurikulum dengan mata
pelajaran berkorelasi (correlated curriculum), kurikulum bidang studi (broadfield
curriculum), kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), dan kurikulum inti (core

curriculum). Sedangkan Arifin14 selain kelima macam model diatas juga menambahkan
dengan kurikulum pengalaman belajar (activity/ experience curriculum) sebagai model
organisasi kurikulumnya.
Diantara keenam model organisasi kurikulum diatas, ada tiga pengorganisasian
yang paling pokok untuk diketahui, yaitu:15

11

Ruly
Budianto,
dalam
situs
Https://Www.Academia.Edu/7642753/Manajemen_Kurikulum
pendidikan
Islam.
Online. diunggah hari Sabtu tanggal 13 Desember 2014.
12
B. Suryosubroto, Tatalaksana Kurikulum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hal.
1.
13
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), hal. 155.
14
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 103.
15
Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004), hal. 33. Juga terdapat dalam buku B. Suryosubroto, Tatalaksana Kurikulum,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hal. 1.

5

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

1) Kurikulum mata pelajaran (separated subject curriculum), yaitu bidang studi secara
terpisah diajarkan dengan pembatasan bahan serta waktu yang telah ditentuka.
Misalnya mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, yang masing-masing mata
pelajaran diajarkan oleh guru dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2) Kurikulum dengan mata pelajaran berkorelasi (correlated curriculum), yaitu bidang
studi yang sejenis dikelompokkan untuk membahas sesuatu topic yang relevan.
Misalnya kelompok mata pelajaran biologi, fisika, kimia dijadikan satu kelompok
dalam bidang studi ilmu pengetahuan alam (IPA).
3) Kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), kalau suatu topic atau permasalahn
dibahas dengan berbagai pokok bahasan baik dari bidang studi yang sejenis
maupun dari bidang studi lain yang relevan dan disajikan dalam bentuk unit atau
keseluruhan. Misalnya mata pelajaran bidang keterampilan atau kejuruan dan
muatan lokal.
1.

Kurikulum Mata Pelajaran (separated subject curriculum)
Merupakan bentuk organisasi kurikulum yang terdiri atas berbagai mata pelajaran

yang terpisah satu sama lain, sehingga tampak mudah diatur dalam pelaksanaannya.
Meskipun guru mengajar untuk satu kelas (seperti guru di SD), tetapi dalam mengajarkan
mata pelajaran tetap secara terpisah-pisah dan tidak ada korelasi satu dengan yang
lainnya. Dengan cara ini memudahkan bagi guru untuk membelajarkan peserta didik,
termasuk melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Kurikulum ini
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.16 Kelebihannya antara lain:
-

Memberikan pengetahuan berupa hasil pengalaman generasi lampau yang dapat
digunakan untuk menafsirkan pngalaman seseorang.

-

Mempunyai struktur organisasi yang mudah diubah, diperluas atau dipersempit,
dan mudah disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

-

Mudah dievaluasi sehingga memudahkan penilaian ujian atau tes secara missal.

-

Didukung oleh perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa baru

-

Telah diterima baik dan mudah dipahami oleh peserta didik, guru dan orang tua

-

Memberikan metode yag logis dan efektif untuk menguasai bahan pelajaran.

Kelemahannya antara lain:17
16

Zainal Arifin, Konsep dan Model…, hal. 98.

6

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

-

Mata pelajaran terlepas satu sama lain dan hal ini tidak sesuai dengan kenyataan
kehidupan yang sebenarnya.

-

Tidak atau kurang memperhatikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.

-

Dari sudut psikologi, kurikulum ini mengandung kelemahan karena makna tujuan
pelajaran kurang dihayati oleh anak didik.

2.

Kurikulum ini cenderung statis dan ketinggalan zaman.

Kurikulum dengan Mata Pelajaran Berkorelasi (correlated curriculum)
Correlated berasal dari kata correlation yang berarti korelasi yaitu adanya

hubungan antara satu dengan yang lainnya. Sifat hubungan ini ada berbagai macam. Ada
yang bersifat timbal balik, sebab akibat, ada yang dihubungkan dengan sengaja, tapi ada
juga hubungan yang secara kebetulan. Kurikulum berkorelasi merupakan suatu cara
digabungkan atau dikorelasikannya dua atau lebih mata pelajaran yang pokok bahasan
atau sub pokok bahasannya mempunyai tujuan pembahasan yang sama atau
permasalahan yang sama. Pokok bahasan atau sub pokok bahasan dapat tuntas dan
menyeluruh.18
Ciri-ciri kurikulum korelasi ini (positif dan negative) antara lain:
- Adanya upaya untuk menyesuaikan (merelevansi) mata pelajaran dengan masalah
kehidupan sehari-hari, termasuk kebutuhan dan minat peserta didik.
- Adanya korelasi antar mata pelajaran.
- Tujuan kurikulum adalah untuk menguasai pengetahuan.
- Pelayanan perbedaan individual masih sangat terbatas
- Dalam PBM, guru masih banyak yang berperan aktif
- Peserta didik mulai diaktifkan
- Tampak ada penggabungan kea rah kesatuan bahan pelajaran, meski antara satu mata
pelajaran yang satu dengan lainnya masih terpisah.
Karena suatu topic dibahas dari berbagai mata pelajaran maka pelaksanaannya
dilakukan secara team teaching. Pengelompokan mata pelajaran di sekolah dasar sampai
perguruan tinggi ternyata berbeda-beda, sesuai dengan pendapat para ahlinya pada saat

3

17

B. Suryosubroto, Tatalaksana Kurikulum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hal.

18

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan …, hal. 41.

7

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

dan kondisi waktu itu. Pada dasarnya correlated curriculum dalam kenyataannya masih
dilaksanakan seperti separated curriculum.
3.

Kurikulum Terintegrasi (integrated curriculum)
Merupakan kurikulum yang pelaksanaannya disusun secara menyeluruh untuk

membahsa suatu pokok masalah tertentu. Pembahasan tersebut bisa dengan cara
menggunakan mata pelajaran yang relevan dalam satu bidang studi atau antar bidang
studi. Topic pembahasan ditentukan secara demokratis antara peserta didik dengan guru,
metode yang digunakan dengan pendekatan student centered, problem solving dan
CBSA. Dengan digalakkannya kurikulum muatan local sebenarnya guru telah melakukan
integrated curriculum.19 Menurut Suryosubroto,20 melalui kurikulum integrasi ini dengan
kebulatan bahan pelajaran diharapkan mampu membentuk kepribadian murid yang
integral, selaras dengan kehidupan sekitarnya, apa yang diajarkan di sekolah disesuaikan
dengan kehidupan anak diluar sekolah.
Kurikulum terpadu dapat disusun berdasarkan minat, kebutuhan, dan masalahmasalah yang dihadapi peserta didik, seperti kesehatan, keuangan, pekerjaan, kegiatan
social, pernikahan, agama, moral, keluarga, dan pendidikan. Kelebihan kurikulum
integrasi antara lain:21
-

Dapat memusatkan pelajaran pada masalah tertentu yang pemecahannya
memerlukan berbagai disiplin atau mata pelajaran.

-

PBM dilakukan melalui pemecahan masalah yang dihubungkan dengan bidang
kehidupan

-

Bahan-bahan pelajaran menjadi instrumental dan fungsional untuk memecahkan
suatu masalah

-

Memberi peluang besar kepada peserta didik untuk melakukan kerja kelompok,
mendorong belajar aktif dan berpikir ilmiah

-

Memanfaatkan masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar

-

Memperhatikan perbedaan individual

-

Melibatkan peserta didik dalam perencanaan pembelajaran karena kurikulum ini
mengutamakan proses belajarnya.

19
20
21

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan …, hal. 56.
B. Suryosubroto, Tatalaksana Kurikulum…, hal. 4-5.
Zainal Arifin, Konsep dan Model…, hal. 101

8

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

Kekurangan kurikulum integrasi antara lain:22
-

Sulit menentukan ruang lingkup dan urutan bidang kehiupan yang esensial

-

Sulit menggunakan buku sumber karena umumnya buku sumber disusun sesua
dengan mata pelajaran

-

Sulit mencari guru yang cocok

-

Sulit melaksanakan ujian akhir yang bersifat uniform

-

Sulit bagi peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang menuntut
pengetahuan logis-sistematis

-

Mengabaikan warisan budaya

-

Peserta didik hanya berpikir praktis dan pragmatis
Setiap model organisasi kurikulum pastinya memiliki kekurangan dan kelebihan

masing-masing. Secara teoritis boleh saja penganut organisasi kurikulum saling
mengecam karena dasar analisis yang digunakan juga berbeda, dan ruang lingkup serta
urutan bahan pelajaran juga berbeda. Namun praktiknya, semua organisasi kurikulum ini
harus saling berdampingan dan saling melengkapi.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam penyusunan kurikulum di Indonesia yang harus dijadikan acuan adalah
filsafat pendidikan Pancasila. Filsafat pendidikan ini dijadikan dasar dan arah, sedang
pelaksanaannya melalui pendidikan.
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang
akan disampaikan kepada murid-murid. Organisasi ini sangat erat hubungannya dengan
tujuan pendidikan yang hendak dicapai karena pola-pola yang berbeda akan
mengakibatkan isi dan cara penyampaian pelajaran berbeda pula.
Model/bentuk organisasi kurikulum ada beberapa macam, yaitu: kurikulum mata
pelajaran (separated subject curriculum), kurikulum dengan mata pelajaran berkorelasi
(correlated curriculum), kurikulum bidang studi (broadfield curriculum), kurikulum
terintegrasi (integrated curriculum), dan kurikulum inti (core curriculum),
kurikulum pengalaman belajar (activity/ experience curriculum).

22

Zainal Arifin, Konsep dan Model…, hal. 102.

9

dan

Pemakalah: Radhiati
Judul makalah: Model-model pengorganisasian kurikulum
Mata kuliah: Pengembangan kurikulum
Dosen: DR. Saifullah.MA.

Model organisasi kurikulum yang paling utama ada tiga macam yaitu: kurikulum
mata pelajaran (separated subject curriculum), kurikulum dengan mata pelajaran
berkorelasi (correlated curriculum), kurikulum terintegrasi (integrated curriculum).
Masing-masing model organisasi kurikulum pastinya memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Namun dalam praktiknya, semua organisasi kurikulum ini
harus saling berdampingan dan saling melengkapi. Tidak ada yang paling baik, yang baik
hanya jika kurikulum tersebut memiliki kontinuitas, integritas, sistematis dan fungsional.
DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, Afiny Nur., Model Pengembangan dan Organisasi Kurikulum,
http://afinynurapryani.blogspot. com/Selasa, 05 Maret 2013. (Online) Diunggah hari
Kamis tanggal 23 Oktober 2014.
Arifin, Zainal., 2012, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Azham,
Model-model
pengembangan
kurikulum.
[Online]
Tersedia:
http://pustakaazham.blogspot.
com/2012/04/model-modelpengembangan- kurikulum.html [6 Maret 2013]
Budianto,
Ruly,.
dalam
situs
Https://Www.Academia.Edu/7642753/
Manajemen_Kurikulum_pendidikan_Islam. Online. diunggah hari Sabtu tanggal 13
Desember 2014.
Dakir, 2004. Perencanan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar., 2008, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hilda Taba, dalam Bahan Ajar Materi-4 Model dan Organisasi Kurikulum oleh Deni
Kurniawan, M.Pd., (Online) Diunggah hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014.
Kurniawan, Deni., Bahan Ajar Materi-4 Model dan Organisasi Kurikulum, (Online)
Diunggah hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014.
Schubert, Curriculum-Perspective,
Company Publishing, 1982),

Paradigm,Possibility,

(New

York: McMillan

Suryosubroto, B., 2005, Tatalaksana Kurikulum, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

10