PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PESANAN C

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PESANAN CETAK PADA RETINA DESIGN & PRINTING BANDARLAMPUNG

Design Of Print Order Management System At Retina Design & Printing Bandarlampung

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapangan

MUHCHAMAT SAMSUDIN 10312122 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER TEKNOKRAT BANDAR LAMPUNG 2014

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama

: Muhchamat Samsudin

NPM

Program Studi

: Teknik Informatika

Judul Laporan PKL : Perancangan Sistem Pengelolaan Pesanan Cetak pada Retina Design & Printing Bandarlampung

Instansi/Perusahaan : Retina Design & Printing Bandarlampung

Alamat Instansi/Perusahaan : Jalan Pisang 5 Pasir Gintung, Bandarlampung

Pembimbing

Pembimbing Laporan PKL Pembimbing Lapangan STMIK Teknokrat

Institusi PKL

Rikendry, S.Kom. M. Hadi

Menyetujui,

Program Studi Teknik Informatika Ketua,

Agus Mulyanto, S.Kom., M.T., M.Sc. NIK 022 10 01 01

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PESANAN CETAK PADA RETINA DESIGN & PRINTING BANDARLAMPUNG

yang dipersiapkan dan disusun oleh Muhchamat Samsudin 10312122 telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal, 23 Januari 2014

Rikendry, S.Kom. Bentar Priyopradono, S.Kom., M.Cs.

Mengetahui

STMIK Teknokrat Program Studi Teknik Informatika Pembantu Ketua I,

Ketua,

Yeni Agus Nurhuda, S.Si., M.Cs. Agus Mulyanto, S.Kom., M.T., M.Sc. NIK 021 05 02 05

NIK 022 10 01 01

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan judul “Perancangan Sistem Pengelolaan Pesanan Cetak pada Retina

Design & Printing Bandarlampung”. Adanya Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk membekali setiap mahasiswa-mahasiswi tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A., selaku ketua STMIK Teknokrat Bandarlampung.

2. Agus Mulyanto, S.Kom., M.T., M.Sc., selaku ketua program studi Teknik Informatika STMIK Teknokrat Bandarlampung.

3. Rikendry, S.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan ini.

4. Bentar Priyopradono, S.Kom., M.Cs., selaku penguji Laporan Praktek Kerja Lapangan.

5. Pimpinan dan karyawan Retina design & printing Bandarlampung.

6. Seluruh Dosen dan staff Perguruan Tinggi Teknokrat Bandarlampung.

7. Kedua orang tua saya yang sudah mendukung dan memberikan inspirasi kepada saya untuk mengerjakan penulisan PKL ini.

8. Teman- teman yang telah memberi semangat untuk menyelesaikan penulisan laporan PKL ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga Laporan PKL ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Bandarlampung, Desember 2013

Penulis

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PESANAN CETAK PADA RETINA DESIGN & PRINTING BANDAR LAMPUNG

Oleh

Muhchamat Samsudin 10312122

ABSTRAK

Kelancaran informasi merupakan hal yang penting dalam segala bidang usaha atau perusahaan. Informasi spesifikasi pesanan pada Retina design & printing sangat bergantung pada staff admin karena karena tidak adanya catatan secara menyeluruh mengenai spesifikasi pesanan cetak sehingga tidak bisa memberikan informasi pesanan cetak secara detail, mulai dari kriteria pesanan yang diinginkan pelanggan hingga sejauh mana proses pengerjaan pesanan. Oleh karena itu, dibuatalah sistem pengelolaan pesanan cetak yang terkomputerisasi untuk memperlancar arus informasi antara bagian administrasi dan produksi pada Retina design & printing Bandarlampung.

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode waterfall . Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa untuk merancang Sistem Pengelolaan Pesanan Cetak pada Retina design & printing diperlukan suatu metode atau tahapan- tahapan. Pertama, pengumpulan kebutuhan perangkat lunak yang bisa didapatkan melalui wawancara dan observasi. Kedua, analisis masalah dengan kerangka PIECES untuk menggambarkan sistem berjalan dan mengetahui bentuk permasalahannya. Ketiga, desain sistem yang akan dikembangkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML).

Kata kunci: pengelolaan, pesanan cetak, analisis PIECES, UML.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

RETINA design & printing Bandarlampung merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan cetak digital. Layanan yang disediakan adalah percetakan undangan, stiker, poster, brosur, banner, one way vision, x – banner, roll banner , serta layanan digital lainnya. Kegiatan pencatatan transaksi atau pesanan dalam percetakan masih menggunakan buku yang telah disediakan. Padahal dalam era globalisasi dewasa ini perkembangan kegiatan manufaktur semakin kompleks. Hal ini menyebabkan informasi yang cepat dan akurat menjadi sumber daya yang sangat penting. Oleh karena itu, komputer sebagai perangkat pengolah data dan informasi memegang peranan yang sangat penting.

Proses transaksi pemesanan pada Retina design & printing Bandarlampung dimulai ketika pelanggan datang ke percetakan untuk memesan pesanannya. Pesanan tersebut akan dicatat oleh staff admin yang menangani bagian pemesanan pada sebuah buku. Staff admin akan memberikan total harga untuk pemesanan dari pelanggan dan memberikan estimasi waktu yang diperkirakan kepada pelanggan untuk mengambil pesanannya ketika sudah selesai. Setelah transaksi selesai, staff admin mencatat transaksi di papan kendali order.

Adapun kendala yang ditemukan dalam bagian produksi, dimana karyawan bagian produksi hanya mengetahui pemesanan melalui bagian admin dengan cara bagian admin harus ke ruangan produksi memberitahukan adanya cetakan yang harus dikerjakan dan bagian produksi hanya mengingat apa yang telah Adapun kendala yang ditemukan dalam bagian produksi, dimana karyawan bagian produksi hanya mengetahui pemesanan melalui bagian admin dengan cara bagian admin harus ke ruangan produksi memberitahukan adanya cetakan yang harus dikerjakan dan bagian produksi hanya mengingat apa yang telah

Oleh karena itu di perusahaan tidak memiliki sistem pengelolaan pesanan yang baik karena tidak adanya catatan secara menyeluruh mengenai spesifikasi pesanan cetak sehingga tidak bisa memberikan informasi pesanan cetak secara detail, mulai dari kriteria pesanan yang diinginkan pelanggan hingga sejauh mana proses pengerjaan pesanan.

Menangani permasalahan dalam pengelolaan data pesanan yang masih bersifat sederhana, maka diperlukan suatu penerapan sistem pengelolaan data yang sudah terprogram sehingga informasi yang benar dan akurat dapat mempercepat kemajuan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul :

“Perancangan Sistem Pengelolaan Pesanan Cetak Pada Retina Design & Printing Bandarlampung ”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahannya adalah bagaimana merancang sistem pengelolaan sebagai alat bantu pengontrolan administrasi dan produksi pesanan cetak pada Retina design & printing Bandarlampung?

1.3. Batasan Masalah

Untuk membatasi agar tidak terlalu luasnya pembahasan, maka penulis membatasi pada :

1. Penulisan laporan ini hanya sampai pada tahap perancangan sistem pengelolaan pesanan cetak pada Retina design & printing Bandarlampung.

2. Ruang lingkup masalah hanya pada bagian administrasi dan produksi pada Retina design & printing Bandarlampung.

1.4. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari penulisan laporan praktik kerja lapangan, yaitu untuk mengetahui cara merancang sistem pengelolaan sebagai alat bantu pengontrolan administrasi dan produksi pesanan cetak pada Retina design & printing Bandarlampung.

1.5. Metode Pengumpulan Data

Penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode yang umum digunakan dalam suatu penelitian, diantaranya adalah :

1. Wawancara (Interview) Pengumpulan data dengan metode interview yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pimpinan perusahaan dan beberapa karyawan yang memahami mekanismenya dan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas.

2. Pengamatan (Observation) Pengamatan data dengan metode observation yaitu metode pengumpulan data-data yang diperlukan oleh penulis dengan mengamati, mempelajari dan melakukan pencatatan secara langsung, mengenai sistem yang sedang berjalan pada instansi/ perusahaan tersebut.

3. Studi Pustaka (Library Research) Studi pustaka dilakukan untuk dapat memperoleh keterangan dan data lainnya dengan cara membaca, mengutip dan mengumpulkan data – data secara teoritis dari buku –buku yang ada sebagai landasan laporan praktek kerja lapangan.

1.6. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan laporan PKL, manfaat penulisan PKL, metode pengumpulan data, serta membahas masalah sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas tentang semua teori yang mendasari pembahasan secara detail yang terkait dengan proses analisis dan perancangan sistem.

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat RETINA Design & Printing , visi dan misi, struktur organisasi RETINA Design & Printing.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang laporan aktifitas/ kegiatan selama mahasiswa melakukan PKL, analisis sistem yang berjalan di instansi, usulan desain pengembangan sistem dan penjadwalan pengembangan aplikasi serta spesifikasi minimum software dan hardwaare yang digunakan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang simpulan yang didapat dari pembahasan dalam penulisan laporan PKL dan saran-saran yang diusulkan bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Secara umum sistem adalah jaringan proses yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Menurut Jogiyanto terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya . Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut (Jogiyanto:2005:1):

1. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (disebut sistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertantu, yaitu komponen-komponen (Component), batasan sistem (Boundary), lingkungan luar sistem (Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolahan sistem (Proses), dan sasaran (Objectives), atau tujuan (Goal).

1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi, yang

bekerja sama membentuk satu sama kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang ada diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem, Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

4. Penghubung Sistem Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain

maka disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mangalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk sistem satu kesatuan.

5. Masukan Sistem Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut dengan masukan sistem,

yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input) sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, seperti sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan (input) untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lainnya yang merupakan input bagi subsistem lain.

7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, seperti bagian manajemen.

8. Sasaran Sistem Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem

tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang diharapkan dari yang telah direncanakan.

2.2. Perancangan

Rosa A.S – M.Shalahuddin (2011:16) menyatakan bahwa: “Perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya

untuk mengonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsioanal, memenuhi target, memenuhui kebutuhan secara imlpisit atau eksplisit dari segi performansi maupun pengguna sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat. Kualitas perangkat lunak biasanya dinilai dari segi kepuasan pengguna perangkat lunak terhadap perangkat lunak yang digunakan”.

Sedangkan menurut Hanif Al-fatta (2007:44), pengertian perancangan adalah adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki.

2.3. Pengelolaan

Kata “pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993: 31). Dewasa ini,

manajemen diartikan sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

Nanang Fattah, (2004: 1) berpendapat bahwa dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemimpin (leading), dan pengawasan (controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganising, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi

tercapai secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, jika fungsi- fungsi pokok tidak berjalan secara lancar maka proses pencapaian tujuan akan terganggu.

Bedasarkan definisi manajemen di atas secara garis besar tahap-tahap dalam melakukan manajemen meliputi melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan merupakan proses dasar dari suatu kegiatan pengelolaan dan merupakan syarat mutlak dalam suatu kegiatan pengelolaan. Kemudian pengorganisasian berkaitan dengan pelaksanaan perencanaan yang telah ditetapkan. Sementara itu pengarahan diperlukan agar menghasilkan sesuatu yang diharapkan dan pengawasan yang dekat. Dengan evaluasi, dapat menjadi proses monitoring aktivitas untuk menentukan apakah individu atau kelompok memperolah dan mempergunakan sumber-sumbernya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

2.4. Pesanan Cetak

Dalam kamus besar bahasa indonesia, k ata “pesanan” berasal dari kata “pesan” yang berarti permintaan hendak membeli (supaya dikirim, dibuatkan, dsb). Sedangkan kata “cetak” berarti membuat sesuatu dengan acuan. Maka yang dimaksud dengan pesanan cetak dalam laporan ini adalah permintaan agar dibuatkan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemesan.

2.5. Model Waterfall

Dalam melakukan pengembangan sistem sangat diperlukan suatu metodologi dalam mendefinisikan pendekatan-pendekatan pengembangan. Tercapainya sasaran dari pengembangan sistem dipengaruhi oleh pendekatan dan

metodologi yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan sistem. Metodologi merupakan pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan dalam mengembangkan sistem.

Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah model waterfall . Menurut Shalahudin, Muhammad dan Rosa Ariani S (2011), pengertian model Waterfall adalah:

“Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air

terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support).

Adapun tahapan – tahapan dalam metode waterfall adalah sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Mendefinisikan format perangkat lunak, identifikasi spesifikasi sistem yang dibutuhkan, modul input data, modul output data.

2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasi menjadi program pada tahap selanjutnya.

3. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian (testing) Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi lojik dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.

Ilustrasi model waterfall diatas dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1 Ilustrasi model waterfall

Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.

Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.

2.6. Unified Modeling Language

Grady Booch, dkk (2005) menyatakan : “The Unified Modeling Language (UML) is a standard language for writing software blueprints .” Dinyatakan bahwa UML adalah standar bahasa dan notasi yang digunakan untuk menulis/ menjelaskan gambaran umum dari perangkat lunak yang akan dikembangkan. UML mempunyai 9 diagram, yaitu;

a. Diagram Usecase

b. Diagram Kelas

c. Diagram Objek

d. Diagram Package

e. Diagram Sequence

f. Diagram Component

g. Diagram Statechart

h. Diagram Activity i.

Diagram Deployment

Berikut ini merupakan penjelasan tentang masing-masing diagram yang ada pada UML.

2.6.1. Diagram Usecase

Diagram ini memberikan dasar komunikasi antara pengguna akhir dan pengembang dalam perencanaan proyek perangkat lunak. Diagram usecase menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan pada diagram ini adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Usecase diagram mencoba memodelkan lingkungan sistem dengan

merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Tabel 2.1. Simbol- simbol yang digunakan pada diagram usecase

Aktor menggambarkan siapa saja yang terlibat dalam sistem dan apa saja aktivitasnya dalam sistem tersebut.

Aktor

Aktor bisa merupakan orang, perangkat atau sistem lain. Aktor diberi nama

menggunakan kata benda. Use case menggambarkan fungsi-fungsi

yang dapat dilakukan sistem saat

Use case

berinteraksi dengan pelaku. Usecase diberi nama menggunakan kata kerja.

Menunjukkan hubungan antara aktor

Asosiasi

dengan usecase, dan/ atau use case dengan usecase lainnya.

Menunjukkan suatu usecase memiliki

Extend

fungsi tambahan yang mungkin diperlukan dalam use case lain.

Menunjukkan jika suatu ucecase

Include

digunakan, maka use case yang di- include akan digunakan juga.

Mendefinisikan relasi antara dua aktor atau dua usecase yang mana salah

satunya meng-inherit dan Generalisasi menambahkan atau override sifat dari

Aktor

yang lainnya

Use case generalisasi

(Sumber : R.C. Solamo, 2006:71-72)

2.6.2. Diagram Kelas

Diagram kelas menunjukkan struktur statis dari abstraksi domain (kelas) dari sistem. Ini menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang ada di antara mereka. Ini menunjukkan atribut dan operasi dari kelas dan cara objek berkolaborasi.

Diagram kelas merupakan diagram yang paling penting dari sistem karena digunakan untuk model pemahaman tentang domain aplikasi (dasarnya bagian dari sistem aktivitas manusia), dan objek juga dipahami sebagai bagian dari sistem perangkat lunak yang dihasilkan.

Tabel 2.2. Simbol- simbol yang digunakan pada diagram kelas

Package Package merupakan suatu kumpulan atau bungkusan dari sau atau lebih kelas

Kelas Kelas pada struktur sistem

Asosiasi Relasi antar kelas dengan makna umum,

Asosiasi berarah Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas lain.

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna umum-khusus

Dependensi Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas

Agregasi Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part)

(Sumber: Politeknik Telkom, 2009:91)

Ada tiga perspektif yang digunakan dalam mengidentifikasi class diagram, yaitu boundary, control, dan entity yang akan dijelaskan pada tabel di bawah.

Tabel 2.3. Macam- macam stereotype pada diagram kelas.

Stereotype Simbol Keterangan

Kelas yang akan menghubungkan antara sistem dengan user. Kelas ini biasanya yang akan

Boundary menjadi modul/ form antarmuka pada

perancangan.

Stereotype Simbol Keterangan

Tanggung jawab utama kelas entitas adalah untuk menyimpan dan mengelola informasi

Entity dalam sistem. Diantaranya penyimpanan dan

pengaksesan informasi (database) dalam sistem.

Kelas

berfungsi menangani fungsionalitas yang belum ditangani oleh kelas

kontrol

Control entitas dan boundary. Kelas kontrol berperan

sebagai “jembatan” antara kelas entitas dan boundary .

(Sumber : R.C. Solamo, 2006:85)

2.6.3. Diagram Deployment

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

2.6.4. Diagram Objek

Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Dalam diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak maka pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.

2.6.5. Diagram Package

Diagram package menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML dapat dikelompokkan dalam diagram package.

2.6.6. Diagram Sequence

Menurut Booch, dkk (2005), sequence diagram adalah suatu diagram interaksi yang menekankan pada pengaturan waktu dari pesan-pesan. Diagram ini menampilkan sekumpulan peran dan pesan- pesan yang dikirim dan diterima oleh instansi yang memegang peranan tersebut. Sequence diagram digunakan untuk penggambaran dinamik dari suatu sistem.

2.6.7. Diagram Komponen

Diagram komponen dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

2.6.8. Diagram Statechart

Digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem. Perubahan tersebut digambarkan dalam suatu graf berarah. Diagram ini cocok digunakan untuk menggambarkan alur interaksi pengguna dengan sistem.

2.6.9. Diagram Aktivitas

Activity diagram menunjukkan aliran sekuensial kegiatan. Biasanya, digunakan untuk menunjukkan perilaku operasi, aliran kejadian usecase. Diagram ini melengkapi diagram usecase dengan menunjukkan alur kerja/ proses bisnis. Hal ini mendorong penemuan proses paralel, yang membantu menghilangkan urutan yang tidak perlu dalam proses bisnis. Diagram ini melengkapi diagram kelas karena activity diagram menunjukkan aliran dari masing-masing operasi (mirip dengan diagram alur/flow chart).

Tabel 2.4. Simbol- simbol yang digunakan pada diagram aktivitas

Status Awal Menunjukkan awal dari suatu aktivitas.

Aktivitas Menggambarkan kinerja suatu aktivitas atau langkah dalam alur kerja. Aktivitas dapat dinyatakan dengan menggunakan frase kata kerja.

Transisi Menunjukkan aliran aktivitas. Aktivitas apa setelah suatu aktivitas lain.

Percabangan Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Status Akhir Menunjukkan akhir dari suatu aktivitas.

Swimline Memisahkan antar aktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.

(Sumber : R.C. Solamo, 2006:77)

Dalam laporan ini, penulis menggunakan 3 diagram, yaitu diagram usecase , diagram kelas, dan diagram aktivitas.

2.7.Microsoft Office Visio 2007

Microsoft Office Visio 2007 adalah produk yang terdapat pada paket Microsoft Office Visio Standard 2007 dan Microsoft Office Visio Professional 2007. Kedua edisi Visio tersebut didesain agar dapat menyediakan tools yang berguna bagi user. Orang-orang yang bergerak di bidang IT dan pengembangan perangkat lunak merasakan manfaat dari diagram yang memang ditujukan bagi mereka di Office Visio Professional 2007.

Gambar 2.2. Antarmuka Microsoft Office Visio 2007

Beberapa komponen yang terdapat pada Microsoft Office Visio 2007 adalah :

1. Shapes Window . Jendela Shapes berisi stensil dan komponen Search yang memungkinkan user mencari bentuk yang diinginkan.

2. Drawing Page . Halaman ini dilengkapi grip yang memudahkan menempatkan bentuk ke dalamnya secara rapi.

3. Rules . Penggaris horisontal dan vertikal yang membantu user menempatkan bentuk di posisi tertentu.

4. Menu dan Toolbar. Di atas drawing page terdapat menu dan toolbar Standard and Formatting, yang berisi menu umum untuk membuat, memodifikasi, memformat teks, bentuk dan diagram.

5. Toolbar drop-down lists . Button pada toolbar yang merupakan daftar drop- down.

6. Shortcut Menu . Perintah yang muncul apabila user meng-klik kanan sebuah icon.

7. Page tabs . Di bawah drawing page, terdapat tab halaman yang memungkinkan user menggambar beberapa halaman dalam satu ruang kerja.

8. Task Pane . Umumnya di sebelah kanan drawing pane terdapat jendela yang memungkinkan user mengakses sebuah tugas tertentu secara cepat, misalnya menyisipkan clip art.

2.8. MySQL

Bunafit Nugroho (2008:91) menyatakan bahwa MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (DataBase Management System), yang bersifat Open Source . ”

MySQL adalah suatu sistem relational database yang menyimpan data pada tabel berbeda dan tidak meletakkannya pada satu tabel saja. Hal ini meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel tersebut dihubungkan dengan suatu relasi yang didefinisikan sehingga dapat mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu saat. MySQL menggunakan standar (Structure Query Language), yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database. MySQL sebagai database server yang memiliki konsep database modern dan memiliki banyak sekali keistimewaaan. Berikut ini adalah keunggulan dari MySQL:

1. Portability MySQL dapat digunakan dengan setabil tanpa kendala, berarti pada berbagai sistem operasi diantaranya seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, Amiga, HP-UX , dan masih banyak lagi.

2. Open source MySQL didistribusikan secara open source (gratis) dibawah lesensi GPL, sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya.

3. Multiuser MySQL dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini akan

memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses client secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula.

4. Performance tuning Dalam hal performansi, MySQL memiliki kecapatan cukup menakjubkan dalam menangani query-query sederhana, serta mampu memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.

5. Column Types MySQL mendukung tipe kolom (tipe data) yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time, datetime, timestamp, year, set serta enum. Bukan tidak mungkin tipe-tipe data tersebut akan terus dikembangkan oleh pengembang MySQL.

6. Command dan Functions MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

7. Security Sekuritas sistem merupakan hal yang sangat diperhatikan pada MySQL. Terbukti adanya beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host , dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terinkripsi.

8. Scalability dan Limits Dalam hal batasan kemampuan, MySQL terbukti mampu menagani database dalam sekala cukup besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta

dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Conectivity MySQL mampu melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (Unix), atau Named Pipes (NT).

10. Localisation Localisation merupakan salah satu kemampuan MySQL dalam mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Dengan demikian, pengguna cukup menyesuaikan bahasa yang digunakannya.

11. Interface Sama halnya dengan software-software database lainya, MySQL memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan mengunakan fungsi API (Appliocation programming Interfae).

12. Client dan Tools MySQL deilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunujuk online. Hal ini akan semakin memudahkan pengguna dalam menggunakan MySQL .

13. Struktur Tabel Struktur tabel MySQL cukup baik, serta cukup fleksibel, misalnya ketika menagani ALTER TABLE dibandingkan databse lainya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Retina design & printing Bandarlampung merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan cetak digital. Layanan yang disediakan adalah percetakan undangan, stiker, poster, brosur, banner, one way vision, x – banner, roll banner , serta layanan digital lainnya.

Retina design & printing didirikan pada tahun 2005 beralamat di Jalan Rambutan, Pasir Gintung, Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung. Pada saat itu, Retina hanya mempunyai 3 orang karyawan dan memiliki sebuah mesin toko. Jasa yang ditawarkan hanya menerima pencetakan, belum menerima jasa desain dan tahap finishing pun masih banyak mengandalkan jasa dari perusahaan percetakan lain.

. Semakin meningkatnya pesanan cetak, pada tahun 2006 Retina membeli sebuah mesin jenis Oliver tipe 58 dan pada tahun 2007 mulai merima jasa desain. Pada tahun yang sama, Retina mempunyai sebuah mesin cetak banner. Pada tahun 2008, Retina membeli sebuah mesin jenis GTO type 52 dan mulai menerima pengerjaan tahap finishing.

Seiring dengan laju perkembangan, Retina design & printing semakin dikenal dalam dunia percetakan digital. Dewasa ini, Retina design & printing yang berkedudukan di Jalan Pisang No. 85 Pasir Gintung Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandarlampung telah memiliki 2 cabang perusahaan dan memiliki 17 orang karyawan.

3.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi :

Menjadi suatu perusahaan cetak digital terlengkap dan terbaik dalam pelayanan dan hasil cetakan di Lampung.

Misi :

1) Menjadi suatu perusahaan penerbitan buku. 2)

Mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi.

3.3. Struktur Organisasi

3.3.1. Bagan Struktur Organisasi

RETINA Design & Printing

Gambar 3.1 Struktur Organisasi RETINA Design & Printing

3.3.2. Uraian Tanggung Jawab Setiap Bagian / Unit

1. Direktur Pemilik atau orang yang mendanai serta mempunyai tanggung jawab untuk

pembelian barang, penerimaan pegawai, mengatur tata letak barang, mengontrol kerja pegawai, mencari order, membuat kebijakan- kebijakan sehingga mampu meningkatkan motifasi kerja seluruh karyawan dan menciptakan suasana kerja yang menggairahkan, dan lain-lain.

2. Manajer Tugas manajer diantaranya menghubungkan aktivitas penjualan dan

pelayanan dengan seluruh fungsi produksi yang di kelolanya, bertanggung jawab atas spesifikasi barang cetakan yang dipesan klien, mendukung estimator biaya dalam upayanya untuk merumuskan alur produksi yang paling ekonomis, mempertanggujawabkan kesesuaian dan konsistensi mutu produk barang cetakan yang di pesan klien, dan lain-lain.

3. Admin/ Customer Service Tugas seorang admin atau customer service melayani kebutuhan klien,

mencatat pesanan atau persoalan yang harus diselesaikan perusahaan, dan lain- lain .

4. Designer Tugas designer adalah menyiapkan desain cetak sesuai yang diinginkan

klien dengan menggunakan perangkat komputer, dimulai dari input data sampai desain siap cetak.

5. Operator Staf operasional produksi bertugas menjalankan mesin produksi/cetak.

6. Finishing Staf finishing bertugas menyelesaikan proses akhir seperti pemotongan

kertas, pelapisan, pelipatan, dan lain- lain sebelum hasil cetak diserahkan kepada klien.

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Laporan Aktivitas PKL

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Retina design & printing dilaksanakan selama 2 bulan, tepatnya dari tanggal 15 Agustus sampai dengan tanggal 14 Oktober 2013. Penulis melaksanakan PKL enam hari dalam satu minggu, yaitu hari Senin sampai hari Sabtu dan dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh Retina design & printing dengan penulis, yaitu di mulai daripukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Penulis mempunyai kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan pada bagian finishing. Tugas yang diperoleh penulis diantaranya mengoperasikan mesin cetak, mengoperasikan mesin seling (collator), mengoperasikan mesin jilid buku lem panas (hot glue), laminating glossy, blocking .

4.2. Analisis Sistem Berjalan

4.2.1. Uraian Prosedur Sistem Berjalan

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan dan wawancara yang dilakukan dengan pimpinan dan karyawan Retina design & printing Bandarlampung, prosedur pengelolaan pesanan cetak pada Retina design & printing Bandarlampung dapat diuraikan seperti berikut.

Proses transaksi pemesanan pada Retina design & printing Bandarlampung dimulai ketika pelanggan datang ke percetakan untuk memesan pesanannya.

Selanjutnya staff administrasi akan menanyakan mengenai spesifikasi pesanan, seperti jenis pesanan, jenis kertas, pilihan warna, pilihan penyelesaiannya. Apabila pelanggan belum mempunyai sketsa pesanan maka admin membantu pelanggan untuk membuatkannya. Namun, jika pelanggan sudah membawa sketsa pesanan maka admin meminta sketsa tersebut. Pesanan tersebut akan dicatat oleh staff administrasi yang menangani bagian pemesanan pada sebuah buku. Staff administrasi akan memberikan total harga untuk pemesanan dari pelanggan dan memberikan estimasi waktu yang diperkirakan kepada pelanggan untuk mengambil pesanannya ketika sudah selesai. Pelanggan membayar uang muka dan menerima nota pemesanan. Setelah transaksi selesai, staff admin mencatat transaksi di papan kendali order.

Proses produksi pesanan dimulai pada bagian desain. Staff desain membuat desain sesuai sketsa yang diterima dari pelanggan. Selanjutnya hasil desain dikirim kepada pelanggan untuk mendapatkan persetujuan cetak. Jika pelanggan menyetujui hasil desain, staff admin akan menyiapkan bahan baku yang kemudian akan dicetak oleh staff operator mesin. Setelah proses cetak selesai, hasil cetak diserahkan kepada staff finishing untuk penyelesaian tahap akhir dari proses produksi pesanan cetak.

Setelah tahap produksi selesai, staff finishing melapor ke bagian administrasi bahwa pesanan cetak telah selesai dikerjakan. Staff administrasi memberitahukan kepada pelanggan untuk mengambil pesanannya. Pelanggan mengambil pesanan dan melunasi pembayaran.

Secara umum tahap pengerjaan pesanan cetak pada Retina design & printing dapat dijelaskan pada gambar berikut.

ACC cetak?

ya

Pembelain bahan

Ada bahan?

Selesai

Gambar 4.1. Tahap pengerjaan pesanan cetak

4.2.2. Analisis Masalah

Sistem Pengelolaan Pesanan Cetak pada Retina design & printing dianalisa dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, and Service ) sebagai dasar untuk memperoleh pokok- pokok permasalahan yang lebih jelas dan spesifik. Kemudian berdasarkan hasil analisa ini nantinya dapat dirancang usulan- usulan untuk diterapkan dalam sistem yang baru. Hasil analisa penulis jelaskan sebagai berikut.

1. Analisis Kinerja ( Performance )

Analisis kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Sistem yang berjalan kurang memberikan kinerja yang maksimal, karena sistem pengolahannya dilakukan dua

kali (buku dan file excel), sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam pembuatan laporan atau rekapitulasi baik secara periodik maupun secara berkala.

2. Analisis Informasi ( Information )

Informasi merupakan komoditas yang penting bagi pengguna dalam proses pengambilan keputusan, oleh sebab itu diharapkan adanya informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Dalam penyajian informasi sering terjadi keterlambatan, bahkan kesalahan-kesalahan informasi yang diberikan mengakibatkan kesalahan cetak. Penyimpanan data masih dalam bentuk arsip-arsip, mengakibatkan informasi yang diberikan tidak akurat apabila terjadi kerusakan atau kehilangan arsip tersebut. Selain itu, data- data pesanan cetak tidak diklasifikasikan sehingga memiliki nilai informasi yang minim karena sulit untuk dipahami.

3. Analisis Ekonomi ( Economy )

Persoalan ekonomi berkaitan dengan masalah biaya dan manfaat. Dengan adanya kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang lama maka akan mungkin terjadi biaya yang tidak dapat diramal atau dikenal. Pengembangan sistem diharapkan dapat memberikan banyak manfaat dan ketidak efisienan biaya yang terjadi bisa diminimalisasi sekecil mungkin.

Pada sistem yang berjalan, sebagai media penyimpanan, masukan, dan keluaran masih menggunakan kertas (pembukuan sederhana) sebagai medianya. Hal tersebut terlihat dalam pencatatan data dalam sebuah buku. Sehingga dipandang tidak ekonomis terhadap media yang digunakan dan dalam back-up

data. Dalam pembuatan laporan yang masih dalam bentuk buku menyebabkan tingkat kesalahan tinggi sehingga membutuhkan banyak biaya.

4. Analisis Pengendalian ( Control )

Kontrol atau pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan yaitu untuk menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi serta untuk menjamin keamanan data atau informasi. Dengan adanya pengendalian maka tugas-tugas atau kinerja yang mengalami gangguan bisa diatasi.

Media penyimpanan masih belum terproteksi dengan baik dan belum adanya batasan hak akses/ pengguna sistem. Selain itu, tidak adanya suatu peringatan dari sistem yang memberitahukan pengguna mengenai batas akhir penyelesaian pesanan cetak.

5. Analisis Efisiensi ( Efficiency )

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan secara optimal, meliputi waktu, uang, dan peralatan sehingga tidak terjadi pemborosan.

Informasi detail pesanan hanya diketahui secara pasti oleh staff admin yang menerima pesanan. Jika staff admin tidak masuk kerja, staff produksi harus menghubungi staff admin melalui telephone untuk mengetahui informasi pesanan tersebut. Dalam pengolahan data masih dilakukan pembukuan sederhana, menyebabkan efisiensi dari sistem ini masih kurang.

6. Analisis Pelayanan ( Service )

Pelayanan merupakan faktor utama dalam suatu perusahaan, yang menentukan apakah perusahaan sudah mencapai tujuan utamanya dalam pelayanan terhadap perusahaan itu sendiri dan para pelanggannya.

Proses pengelolaan data pesanan masih menggunakan pembukuan sederhana dan penyediaan informasi yang kurang lengkap sehinigga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelayanan serta kurang memudahkan dan memuaskan untuk para pengguna.

4.2.3. Analisis Kebutuhan

Dengan ditemukannya permasalahan yang terjadi pada sistem pengelolaan pesanan cetak di Retina design & printing Bandarlampung serta telah dibuatnya identifikasi masalah menggunakan PIECES, maka penulis mengusulkan untuk menggunakan sistem pengelolaan pesanan cetak secara terkomputerisasi yang diharapkan dapat mempermudah proses pengelolaan pesanan cetak. Adapun rancangan dari sistem yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut.

1. Rancangan Masukan Form pengisian data- data masukan yang akan diproses. Rancangan

masukan yang diusulkan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1. Rancangan masukan sistem usulan

No Nama Fungsi Keterangan

1. Input Data User Berfungsi untuk menginputkan data user yang terdiri dari atribut username, password dan hak akses diperoleh masing- masing user.

2. Input Data Karyawan berfungsi untuk menginputkan data karyawan yang terdiri dari atribut NIK, nama, tanggal lahir, alamat, jabatan, dll.

3. Input Data Pesanan Berfungsi untuk menginputkan data pesanan cetak yang teridiri dari atribut kode pesanan, nama pemesan, spesifikasi pesanan, tanggal selesai, dll.

4. Input Data Pembayaran Berfungsi

menginputkan data pembayaran pesanan yang dilakukan oleh pemesan yang teridiri dari atribut kode pesanan, jumlah uang muka, tanggal dilunasi, dll

untuk

2. Rancangan Keluaran Informasi dari hasil masukan data. Rancangan keluaran dari sistem yang diusulkan berupa laporan pesanan dan laporan pembayaran.

3. Rancangan Data Rancangan data digunakan untuk memberikan informasi mengenai file yang digunakan untuk menyimpan data serta menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Tabel 4.2. Rancangan data sistem usulan

No Nama Fungsi

Keterangan

1. File User Menyimpan data- data pengguna/ user

2. File Karyawan Menyimpan data- data karyawan

3. File Pesanan Menyimpan data- data pesanan

4. File Pembayaran Menyimpan data- data pembayaran yang dilakukan oleh pemesan

4.2.4. Analisis Kelayakan

Studi kelayakan merupakan suatu proses mempelajari dan menganalisa permasalahan sesuai dengan tujuan yang akan tecapai. Untuk itu ada beberapa hal yang terjadi pertimbangan layak atau tidaknya sebuah sistem yang terkomputerisasi diterapkan pada Retina design & printing Bandarlampung.

1. Kelayakan Teknis Dinilai dari segi kelayakan teknis, peracangan sistem pengelolaan pesanan

cetak pada Retina design & printing Bandarlampung mempunyai sumber daya yang dapat mendukung dalam mengimplementasikan sistem ini nanti. Hal ini ditinjau dari ketersediaan komputer yang akan menunjang dalam pengoperasiaan sistem ini.

2. Kelayakan Operasional Dari segi kelayakan operasional, sistem ini dirancang agar mudah

dimengerti dan dioperasikan oleh staff pada Retina desing & printing Bandarlampung sehingga dapat membantu dalam proses pengelolaan pesanan cetak.

3. Kelayakan Ekonomis Sistem pengelolaan pesanan cetak yang akan dibuat ini dapat memberikan

keuntungan, karena dapat membantu dalam proses pengelolaan dan mempermudah dalam membuat laporan pesanan cetak pada Retina design & printing Bandarlampung.

4.3. Desain

Proses desain merupakan tahap menerjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak dengan kualitas yang diharapkan sebelum pengkodean dimulai. Adapun tahapan- tahapan dalam desain adalah sebagai berikut.

4.3.1. UML

4.3.1.1. Usecase Diagram

Usecase diagram merupakan salah satu diagram dalam bahasa pemodelan UML yang dapat menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh aktor secara garis besar, dan hubungan antara aktor dengan tiap kegiatan (actor – usecase) atau hubungan antara kegiatan (usecase – usecase). Gambaran atau model dari perancangan sistem pengelolaan pesanan cetak dapat dilihat dari usecase diagram pada gambar berikut.

Gambar 4.2. Usecase diagram sistem pengelolaan pesanan cetak pada Retina design & printing

Pada diagram usecase diatas terdiri dar dua aktor, yaitu administrasi dan karyawan. Administrasi merupakan aktor yang mengatur spesifikasi pesanan cetak yang diinginkan oleh pelanggan dan melayani pembayaran yang pelanggan lakukan. Sedangkan karyawan merupakan karyawan bagian desain, operator mesin cetak, dan finishing .

Deskripsi mengenai usecase pada gambar 4.1 akan dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Deskripsi Usecase Diagram

Tipe Use Case Nama Use Case

Perancangan Sistem Pengelolaan

Pesanan Cetak Pada Retina Design & Printing Bandarlampung

Pengelolaan Pesanan

ID Use Case

Retina Design & Printing

Retina Design & Printing

Pelaku Bisnis Utama

Retina Design & Printing

Pelaku Partisipan

1. Administrasi

2. Karyawan

Stakeholder yang

berminat lain Deskripsi

Use Case ini mendeskripsikan proses pengelolaan pesanan cetak pada Retina Design & Printing Bandarlampung. Pada Retina Design & Printing Bandarlampung ini pengelolaan pesanan cetak masih dilakukan secara sederhana yaitu menggunakan buku besar. Maka sistem yang akan dibuat diharapkan bisa digunakan sebagai alat bantu pengontrolan/ pengelolaan pesanan cetak.

Use Case ini diawali saat administrasi login dan memasukan password.

Respons Sistem event

Bidang khas suatu

Kegiatan Pelaku

Langkah 1:

Langkah 2 : Sistem