ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

(1)

i

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA

PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X

(

Persero

) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Jurusan Agribisnis

Oleh :

ENDANG RATNASARI NIM : 201110210311041

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Endang Ratnasari Nim : 201110210311041 Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian – Peternakan

Judul : ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui, Dekan

Dr. Ir. Damat, MP

NIP. 19640228 199003 1 003

Ketua Jurusan

Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM NIP. 105. 9010. 0200


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Endang Ratnasari Nim : 201110210311041 Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian – Peternakan

Judul : ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan, Dekan

Dr. Ir. Damat, MP

NIP. 19640228 199003 1 003

Ketua Jurusan

Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM NIP. 105. 9010. 0200


(4)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Nama : Endang Ratnasari Nim : 201110210311041 Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian – Peternakan

Judul : ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui, Dosen Pembimbing I,

Dr. Ir. Anas Tain, MM

Dosen Pembimbing II,


(5)

iv

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Nama : Endang Ratnasari Nim : 201110210311041 Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian – Peternakan

Judul : ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

Telah Dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 29 April 2015

Dewan Penguji : Penguji I,

Ir. Harpowo, MP

Penguji II,

Livia Windiana, SP, M.Agr

Penguji III,

Dr. Ir. Anas Tain, MM

Penguji IV,

Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM

Malang, 29 April 2015 Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

(Dr. Ir. Damat, MP) NIP. 19640228 199003 1 003


(6)

v

HALAMAN REVISI

Nama : Endang Ratnasari Nim : 201110210311041 Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian – Peternakan

Judul : ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

Telah Direvisi dan Disetujui oleh Dewan Penguji Pada Tanggal 29 April 2015

Dewan Penguji :

Penguji I,

Ir. Harpowo, MP

Penguji II,

Livia Windiana, SP, M.Agr

Penguji III,

Dr. Ir. Anas Tain, MM

Penguji IV,


(7)

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA : Endang Ratnasari NIM : 201110210311041 JURUSAN : AGRIBISNIS

FAKULTAS : PERTANIAN - PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah dituliskan sumbernya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Malang, 25 April 2015 Yang membuat penyataan,

(Endang Ratnasari) 201110210311041


(8)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di bumi Angling Dharma Bojonegoro, 18 Oktober 1993 sebagai putri pertama dari tiga bersaudara. Ayahanda bernama Sukardi dan Ibunda Siti Rusmiati.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyyah Islamiyah Jombang Bumirejo pada tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Baureno-Bojonegoro pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Babat- Lamongan pada tahun 2008. Tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang hingga selesai.

Semasa perkuliahan penulis aktif di bidang kemahasiswaan baik dilembaga intra, LSO maupun ortom serta di tataran Fakultas dan Universitas. Tahun 2012/2013 penulis di amanahi sebagai Bendahara Umum Senat Mahasiswa Fakultas Pertanian-Peternakan serta Sekretaris Bidang Organisasi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FPP-UMM dan tahun 2013/2014 sebagai sekretaris umum di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FPP-UMM. Kecintaannya terhadap seni menjadikan penulis untuk menyalurkan bakatnya di LSO Sanggar Seni JALU dan pernah diamanahi sebagai sekretaris umum. Tahun 2014/2015 penulis mendapatkan amanah sebagai anggota komisi Monitoring dan Evaluasi di Senat Mahasiswa Universitas (SEM-U).

Selain berkecimpung didunia kemahasiswaan penulis juga pernah menjadi asisten di Laboratorium Agribisnis dan Laboratorium Infokom dibeberapa mata kuliah, serta pernah menjadi Instruktur PATI (Pelatihan Aplikasi Teknologi dan Informasi) pada tahun 2014/2015 dan sebagai co. Trainer P2KK UMM ditahun yang sama.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisis Sistem Tebang Angkut dan Rendemen Pada Pemanenan Tebu di PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Djombang Baru” ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan proposal skripsi ini tidak sedikit kendala yang dialami, namun berkah dari Allah SWT dan berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak, kendala-kendala tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sukardi dan Ibunda Siti Rusmiati yang sangat banyak memberikan bantuan moril, materil, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan selama penulis menempuh pendidikan, serta adik-adik tersayang (Bayu Suseno dan Ari Dwi Erlangga) yang menjadi penyemangat tersendiri bagi penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Muhajir Effendi. M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Ir. Damat, MP, selaku Dekan FPP Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Ir. Anas Tain, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah dengan sabar, teliti, tulus, serta ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan, serta saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.


(10)

ix

5. Ibu Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM, selaku ketua Jurusan Agribisnis FPP Universitas Muhammadiyah Malang yang juga merupakan Dosen Pembimbing II penulis dalam menyusun skripsi yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Ir. Harpowo, MP dan Ibu Livia Windiana SP, M.Agr selaku Dosen Penguji I dan Penguji II, yang telah menyempatkan waktunya untuk mengasah pengetahuan peneliti.

7. PT Perkebunan Nusantara X (Persero) yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian di PG Djombang Baru, Desa Pulo, Kecamatan Pulo, Kabupaten Jombang.

8. Bapak Ir. Sumardi dan Bapak Sunaryadi, SP selaku asmen tebang angkut serta karyawan bagian tebang angkut tanaman yang telah memberikan arahan selama penelitian,

9. Petani kemitraan PG Djombang Baru yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai dan berkenan menjadi responden.

10.Kepala Laboratorium Agribisnis Ibu Ir. Gumoyo Mumpuni N, MP, yang selalu memberikan nasehat-nasehat dan memberi motivasi sehingga penulis selalu semangat.

11.Rekan-rekan asisten di Laboratorium Agribisnis dan Laboratorium Infokom serta rekan-rekan co-trainer P2KK tahun 2014-2015 yang memberikan masukan serta semangat dalam menulis skripsi ini.

12.Rekan-rekan Mahasiswa Agribisnis angkatan 2011 dan rekan-rekan seperjuangan Immawan dan Immawati di Ikatan Mahasiswa


(11)

x

Muhammadiyah (IMM) khususnya Komisariat Adolesensi Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan motivasi dan masukan kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini sehingga penulis selalu termotivasi dengan slogan “Anggun dalam moral, Unggul dalam Intelektual serta selalu berupaya untuk ber fastabiqul khairat

dalam setiap langkah untuk menggeleparkan panji-panji ikatan dan persyarikatan.

13.Kawan-kawan di sanggar seni JALU “C.U.K” (Cerdas, Unik, Kreatif) yang selalu memberikan inspirasi tersendiri bagi penulis dan menyadarkan bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil.

14. D’ BELGY (Bestiani MustikaNingsih, Endang Ratnasari, Lavin Dwi Saputra, Galang Styachi, dan Yessica Kurniawati) yang telah memberi warna tersendiri selama dibangku perkuliahan dan menjadi patner sekaligus sahabat terbaik dari semester 1 hingga selamanya.

15.DPW dan DPP Partai Aspirasi Sejati (PASTI) yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk naik ke Senat Mahasiswa Universitas (SEM-U), sehingga penulis dapat menyadari akan pentingnya kewajiban dan tanggung jawab serta menyadari pentingnya menyatukan visi, mengeratkan hati, dan melangkah pasti.

16.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.


(12)

xi

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, April 2015


(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ………...………... i

HALAMAN PENGESAHAN ……….……... ii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .………….…... iii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ……… iv

HALAMAN REVISI ………... v

SURAT PERNYATAAN ……… vi

RIWAYAT HIDUP ………. vii

KATA PENGANTAR ………. viii

ABSTRACT ……… xii

ABSTRAK ……….. xiii

DAFTAR ISI ………... xiv

DAFTAR TABEL ………... xvi

DAFTAR BAGAN ………... xvii

DAFTAR GAMBAR ……….. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...……….……... 1

1.2 Rumusan Masalah ....………... 4

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian..……….… 5

1.4 Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel ………. 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu ...………...……….. 9

2.2 Tanaman Tebu dan Terbentuknya Rendemen.………..………. 12

2.3 Penebangan atau pemanenan tebu ………..…..……... 14

2.4 Kerangka Pemikiran ...………...…....…... 18

2.5 Hipotesis ..…...……...………….…. 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian ...…………...…..……….….. 22

3.2 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data .……… 22

3.2.1 Metode Pengambilan Sampel ... 22

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 23

3.3 Metode Analisis Data ……….…... 23

3.3.1 Analisis Deskriptif Kualitatif …………... 24

3.3.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif………... 24

3.3.2.1 Analilis Finansial ………... 25


(14)

xiii

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Letak Geografis Kabupaten Jombang ……….…...…….. 29

4.2 Keadaan Ekonomi ………. 32

4.3 Sejarah PG Djombang Baru …………...…….….. 36

4.4 Struktur Organisasi PG Djombang Baru ...….……… 38

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden ...………....………. 42

5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia …………...………... 43

5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……….. 43

5.1.3 Distribusi Responden BerdasarkanTanggungan Keluarga …………... 44

5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan……….………... 44

5.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Non Usahatani Tebu.. 45

5.2 Pembahasan Analisa Finansial …...………....……… 46

5.2.1 Biaya Variabel ………..…………...………. 47

5.2.2 Biaya Tetap ………..……….... 48

5.2.3 Biaya Total ……….……….. 50

5.2.4 Penerimaan Usahatani Tebu …………..………... 50

5.2.5 Pendapatan Usahatani Tebu …...……….. 52

5.3 Pembahasan Analisis Komparasi …...………....…... 53

5.4 Dampak Introduksi Nilai Teknologi …...………... 54

5.4.1. R/C Ratio …...……….. 57

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan …...………....………... 60

6.2 Saran …...………....………... 60

DAFTAR PUSTAKA ……… 62


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………... 42

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan….………. 43

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga.. 44

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan……….………….. 44

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Non Usahatani Tebu………... 45

Tabel 6. Biaya Variabel Usahatani Tebu ……… 47

Tabel 7. Biaya Tetap Usahatani Tebu ………. 48

Tabel 8. Biaya Total Usahatani Tebu………... 50

Tabel 9. Penerimaan Usahatani Tebu………... 51

Tabel 10. Pendapatan Usahatani Tebu………. 52

Tabel 11. Dampak Introduksi Nilai Teknologi ..……….. 56

Tabel 12. Perhitungan R/C Ratio Usahatani Tebu ………... 57

Tabel 13. Perhitungan R/C Ratio dengan Simulasi Subsidi Tebang Mekanis Dihilangkan ……… 58


(16)

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka Penelitian……….. 20 Bagan 2. Struktur Organisasi PG. Djombang Baru………. 40


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kabupaten Jombang..……… 30

Gambar 2. Proses Pemanenan Tebu Menggunakan Sugar Cane Harvester...….... 63

Gambar 3. Antrian Truk Hasil Panen Tebu ………... 63

Gambar 4. Timbangan Barkle... 63

Gambar 5. Petani Kemitraan (Responden) ……….... 63

Gambar 6. Lori Pengangkut Tebu ……….. 63

Gambar 7. Tanaman Tebu ………. 63

Gambar 8. Pemanenan Tebu Secara Manual ………. 64

Gambar 9. Hasil Pemanenan Tebu Secara Manual ……… 64


(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian………. 64

Lampiran 2. Identitas Responden……….. 65

Lampiran 3. Biaya Tenaga Kerja Sistem Tebang Manual..………... 66

Lampiran 4. Biaya Tenaga Kerja Sistem Tebang Mekanis.………... 72

Lampiran 5. Kebutuhan Saprodi Sistem Tebang Manual……….. 78

Lampiran 6. Kebutuhan Saprodi Sistem Tebang Mekanis………. 82

Lampiran 7. Penggunaan Biaya Tetap Manual…...…... 86

Lampiran 8. Penggunaan Biaya Tetap Mekanis…..……….. 89

Lampiran 9. Biaya Total Sistem Tebang Manual………….…...……….. 90

Lampiran 10. Biaya Total Sistem Tebang Mekanis……….. 91

Lampiran 11. Penerimaan Sistem Tebang Manual……… 92

Lampiran 12. Penerimaan Sistem Tebang Mekanis……….. 95

Lampiran 13. Pendapatan Sistem Tebang Manual……… 97

Lampiran 14. Pendapatan Sistem TebangMekanis……… 98

Lampiran 16. Hasil Analisis Riil Sistem Tebang Manual..………... 99

Lampiran 17. Hasil Analisis Konversi Sistem Tebang Manual..………... 101

Lampiran 18. Hasil Analisis Rill Sistem Tebang Mekanis.………... 103

Lampiran 19. Hasil Analisis Konversi Sistem Tebang Mekanis.……….. 105

Lampiran 20. Pendapatan Usahatani Tebu dengan Asumsi Harga Gula sama.. 107

Lampiran 21. R/C Ratio ……… 108

Lampiran 22. Hasil Input SPSS Paired Sample t-test……… 109

Lampiran 23. Hasil Output SPSS Paired Sample t-test………. 110

Lampiran 24. SO Bagian Tebang Angkut PG Djombang Baru ……… 111

Lampiran 25. Surat Balasan Pemberian Ijin Survei dan Penelitian PTPN X … 112 Lampiran 26. Kuesioner ……… 113


(19)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Y. (2008). Pengaruh penambahan susu kapur (CaOH)2 dan gas SO2 terhadap pH nira mentah dalam pemurnian nira di PG Madu PTP Nusantara II Langkat. Karya Ilmiah yang tidak dipublikasi, Universitas Sumatera Utara.

Haryanto, A. (2001). Analisis Biaya Sistem Tebang Angkut pada Pemanenan Tebu Bakar di PT Gula Putih Mataram, Lampung Utara. Keteknikan Pertanian, Vol 15, No 2.

Indrawanto, d. C. (2010). Budidaya dan Pasca Panen Tebu. Jakarta: ESKA Media.

Isma'il. (2001). Peningkatan Daya Saing Industri Gula Nasional Sebagai Langkah Menuju Persaingan Bebas. Institute for Science and Technology Studies, Journal Vol II hal 3-14.

Kuspraptomo, A. D. (2012). Pengaruh varietas tebu, potongan dan penundaan giling terhadap kualitas nira tebu. AGROINTEK, Volume 6.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sila, M. (1995). Pengaruh Jenis Tebang dan Lama Penundaan Giling Terhadap Mutu Nira Tebu (Saccaharum Oficinarum I). Skripsi Fakultas Pertanian, Unila, Lampung.

Solomon. (2000). Post-Harvest cane deterioration and its milling consequences.

Sugar Tech, 2(1-2): 1-18.

Sukestiyarno. (2013). Statistika Dasar. Yogyakarta: CV ANDI OFFSER.

Supriyadi, A. (1992). Rendeme Tebu dan Liku - Liku Permasalahannya.

Yogyakarta: Kanisius.

Tajuddin Bantacut, S. I. (2012). Kehilangan Gula Dalam Sistem Tebang Muat Angkut Di Pabrik Gula Sindang Laut Dan Tersana Baru, Cirebon. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 13 No. 3, 199-206.

Uyanto, S. S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wahyudin. (1995). Analisa Kebutuhan Tenaga dan Biaya Pemanenan Tebu di PG Madukismo Yogyakarta. Skripsi fateta IPB, Bogor.


(20)

xix

DAFTAR WEBSITE

Anonimus. (2013). Dukungan Tebang Angkut Tebu Meningkatkan Produksi.

Diakses dalam wordpress:

file:///F:/TMA/Dukungan%20Tebang%20Angkut%20Tebu%20Meningkat kan%20Produksi.html . Diakses pada tanggal 16 November 2014.

Hadi, Syamsul. (2014). Perbedaan dan Persamaan Kualitatif dan Kuantitatif. Diakses dalam WWW. Maribelajarbk.web.id. Diakses pada tanggal 27 Mei 2015.

Kuswurj, R. (2009). Degradasi kualitas tebu setelah ditebang. Retrieved from


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan selalu berupaya untuk mencapai tujuannya dengan memaksimalkan kinerja pada bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan tersebut, sebagai salah satu contoh perusahaan tersebut adalah PT Perkebunan Nusantara X (Persero) unit Pabrik Gula Djombang Baru yang memiliki beberapa bagian, diantaranya bagian Tanaman yang didalamnya terdapat Tebang Muat Angkut (TMA), Quality Control (QC), Pengolahan, Instalasi, Administrasi dan Keuangan (AKU) serta Sumberdaya Manusia (SDM). Manajemen perusahaan dituntut untuk mampu berproduksi secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi perusahaan secara tepat sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan dengan tujuan yang diharapkan dengan biaya seminimal mungkin. Diera globalisasi ini hampir disemua lini produksi menggunakan mesin untuk meningkatkan produktivitas. Begitu juga dengan Pabrik Gula khususnya bagian Tebang Muat Angkut (TMA) dalam rangka untuk pengendalian pekerjaan tepat waktu, menjaga kualitas dan efisiensi biaya.

Gula adalah produk sangat penting bagi ketahanan pangan nasional yang memiliki tingkat konsumsi tinggi dan ragam penggunaannya sangat luas. Setiap tahun konsumsi gula terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan konsumsi bahan pangan masyarakat. Konsumsi gula nasional terus meningkat yang pada tahun 2007 berkisar 3.50 juta ton setiap tahun. Pada tahun yang sama


(22)

2

produksi nasional hanya mencapai 2.40 juta ton (Barani dalam Bantacut dkk, 2012).

Banyak upaya peningkatan produksi yang harus dan dapat dilakukan, termasuk mengurangi susut panen, pasca panen dan pengolahan. Salah satu faktor kehilangan gula disebabkan keterlambatan giling sehingga tebu menjadi rusak. Kerusakan tebu tidak hanya menyebabkan kehilangan gula, tetapi juga menyebabkan pengolahan menjadi lebih sulit (Bantacut, 2012). Tingginya kehilangan gula sebelum giling disebabkan adanya permasalahan manajemen tebang muat angkut (TMA) sehingga waktu menunggu tebu menjadi lebih lama dan tidak sesuai dengan baku nilai. Pelaksanaan tebang yang tidak sesuai juga mempengaruhi penurunan produktivitas. Perhatian terhadap susut pasca panen secara umum dan tebang muat angkut (TMA) secara khusus telah banyak menjadi perhatian peneliti (Solomon, 2000).

Menurut Isma’il (2001) terdapat tiga faktor didalam meningkatkan produksi gula, yaitu produktivitas tebu, luas areal dan rendemen. Dua faktor terpenting adalah meningkatkan rendemen dan produktivitas tebu per hektar areal dengan cara menggunakan bibit unggul yang tepat dan teknik budidaya yang sesuai standar bakunya. Produktivitas tebu, luas areal dan rendemen akan sangat mempengaruhi kondisi industri gula nasional agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

Pada proses pembuatan gula tebu, kegiatan utama pasca panen adalah tahapan tebang angkut. Setelah ditebang tebu akan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh enzim, bahan kimia dan mikroba. Enzim invertase yang terdapat pada tebu akan mengkonversi sukrosa menjadi gula reduksi (glukosa dan


(23)

3

fruktosa) sehingga kemurnian dari nira berkurang. Oleh karena itu untuk mengurangi kehilangan gula selama tebang angkut, hendaknya proses tebang angkut dilakukan secara efisien sehingga tebu setelah ditebang dapat digiling secepatnya. Kriteria keberhasilan pelaksanaan tebang dan angkut diukur dari kemampuan kontinuitas pasokan bahan baku sesuai kapasitas giling dan mutu tebang yang layak giling. Mutu tebang sangat dipengaruhi oleh kesiapan prasarana, sarana angkutan sumber daya tenaga tebang, kondisi lingkungan, kelancaran giling pabrik dan sistem pengupahan tenaga tebang dan angkutan.

Kondisi saat ini tenaga kerja untuk tebang angkut semakin langka, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tebang angkut semakin langka, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tebang angkut belum memadai. Sehingga menimbulkan biaya tebang angkut yang tinggi serta membutuhkan tenaga tebang yang cukup banyak. Keterbatasan tenaga kerja tebang angkut pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap efisiensi dan produksi gula. Upah tenaga kerja tebang angkut yang tinggi menimbulkan penurunan SHU petani dan tidak efisien bagi perkembangan tanaman tebu (Anonimous, 2013).

Metode penebangan dan jenis alat angkut mempengaruhi besarnya biaya tebang angkut tebu. Menurut Haryanto (2001) menunjukkan bahwa, meskipun memiliki kapasitas tebang yang jauh lebih besar, biaya tebang mekanis masih jauh lebih mahal. Sebaliknya, tebang manual selain lebih murah juga lebih bersih (tidak banyak trash). Tebu akan mengalami kerusakan akibat penundaan giling. Tebu yang ditunda giling dapat menyebabkan susutnya bobot tebu.Tebu akan menurun kualitasnya karena proses respirasi terus berjalan dan terjadinya


(24)

4

penguraian sukrosa, yang mengakibatkan menurunnya kandungan gula (Fitri, 2008).

Untuk menentukan sebab yang menjadi penyebab menurunnya produktivitas tersebut memang tak mudah. Menurut petugas pabrik gula penyebabnya adalah petani yang tidak menguasai kultur teknis tanaman tebu, ditambah kredit dari BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang sering lambat turunnya. KUD (Koperasi Unit Desa) kuranng cekatan, dan kondisi tanah serta alam yang sudah menurun kualitasnya.

Sementara pihak petani, penyebabnya adalah pabrik gula kurang memberikan bimbingan, sulit diajak bekerja sama dan terkadang merugikan petani. Tindakan pabrik gula yang dirasakan para petani sangat merugikan, terutama keterlambatan tebang giling dan penentuan rendemen yang tidak transparan.

Sistem tebang angkut pada umumnya menggunakan dua macam armada, yaitu truk dan lori. Sistem tebang angkut merupakan gabungan beberapa kegiatan yang sangat kompleks karena banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan ini. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam tebang angkut harus dilakukan dengan baik, karena keterlambatan pada satu bagian akan menyebabkan kerugian pada bagian lain.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat beberapa permasalah antara lain sebagai berikut:

1. Apakah rendemen tebu hasil sistem tebang angkut mekanik lebih tinggi dibandingkan teknik manual?


(25)

5

2. Apakah terdapat perbedaan pendapatan pada petani yang menggunakan sistem tebang angkut teknik mekanik dan teknik manual?

3. Apakah sistem tebang angkut menggunakan teknik mekanik lebih efektif dan efisien dibandingkan teknik manual?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis rendemen tebu hasil sistem tebang angkut teknik mekanik dan teknik manual.

2. Menganalisis pendapatan petani dengan menggunakan sistem tebang angkut teknik mekanik dan teknik manual.

3. Menganalisis keefektifan dan keefisienan sistem tebang angkut menggunakan teknik mekanik dan teknik manual.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi PG atau perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja bagian tebang angkut tanaman.

2. Bagi petani tebu, diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi serta memberi motivasi tentang pemilihan sistem tebang angkut yang tepat.


(26)

6

1.4. Pembatasan Istilah dan Pengukuran Variabel 1.4.1. Pembatasan Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :

1. Penebangan adalah suatu kegiatan penyiapan tebu untuk diangkut ke pabrik, dengan kegiatan yang terdiri dari penebangan, pembersihan dari segala kotoran dan penyiapan tebu ke tempat pengangkutan ke pabrik dilakukan secepat mungkin untuk mencapai hasil perasan sirup yang tinggi, proses pengolahan yang lancar dan hasil kristal yang berkualitas tinggi.

2. Tebang manual ialah suatu kegiatan tebang dimana sejak dari penebangan, pembersihan klaras, pengikatan dan muat tebu hasil tebangan dilakukan seluruhnya oleh tenaga manusia.

3. Tebang mekanik ialah suatu kegiatan tebang dimana sejak dari penebangan, pembersihan klaras, pengikatan dan muat tebu hasil tebangan dilakukan seluruhnya oleh tenaga mesin.

4. Rendemen ialah satuan berat kristal gula yang dihasilkan dari seratus kilogram tebu atau kadar kristal gula yang berada dalam batang tebu. 5. Petani kemitraan adalah petani yang menjalin kerjasama dengan PG

Djombang Baru dengan bukti nomor kontrak dan luas areal lahan yang tergambar.

1.2.4. Pengukuran Variabel


(27)

7

1. Rendemen dapat diartikan sebagai kadar kristal gula/ kandungan kristal gula yang berada dalam batang tebu. Rendemen dapat diukur dalam satuan persentase (%).

2. Penerimaan merupkan pendapatan kotor yang diperoleh petani, penerimaan atau biasa disebut dengan Total Reveneu (TR) dapat di ukur dalam satuan rupiah per hektar Rp/ha (Rp/ha).

3. Pendapatan adalah keuntungan bersih yang diperoleh petani. Pendapatan dapat di ukur dalam satuan rupiah per hektar (Rp/ha).

4. Tenaga kerja, ada 2 jenis tenaga kerja dalam usahatani yaitu tenaga kerja manusia, dan tenaga kerja mesin. Tenaga kerja manusia diukur dalam satuan jiwa atau orang, dan tenaga kerja mesin diukur dalam satuan unit. 5. Waktu, dalam penelitian ini waktu merupakan hari kerja/ hari orang kerja

mulai dari pembukaan lahan hingga pemanenan. Waktu diukur dalam satuan hari.

6. Biaya variabel dimana besar kecilnya biaya yang dikeluarkan mempengaruhi hasil produksi. Penelitian ini yang mengandung biaya variabel meliputi pupuk yang mana di ukur dalam satuan Rp/ku, bibit diukur dalam satuan Rp/ikat, Pestisida padat diukur dalam satuan Rp/kg, pestisida cair diukur dalam satuan Rp/lt.

7. Biaya tetap dimana besar kecilnya biaya yang dikeluarkan tidak mempengaruhi hasil produksi. Dalam penelitian ini biaya tetapnya meliputi pajak lahan diukur dalam satuan Rp/ha, sewa lahan diukur dalam satuan Rp/ha, dan iuran irigasi diukur dalam satuan Rp/ha.


(1)

produksi nasional hanya mencapai 2.40 juta ton (Barani dalam Bantacut dkk, 2012).

Banyak upaya peningkatan produksi yang harus dan dapat dilakukan, termasuk mengurangi susut panen, pasca panen dan pengolahan. Salah satu faktor kehilangan gula disebabkan keterlambatan giling sehingga tebu menjadi rusak. Kerusakan tebu tidak hanya menyebabkan kehilangan gula, tetapi juga menyebabkan pengolahan menjadi lebih sulit (Bantacut, 2012). Tingginya kehilangan gula sebelum giling disebabkan adanya permasalahan manajemen tebang muat angkut (TMA) sehingga waktu menunggu tebu menjadi lebih lama dan tidak sesuai dengan baku nilai. Pelaksanaan tebang yang tidak sesuai juga mempengaruhi penurunan produktivitas. Perhatian terhadap susut pasca panen secara umum dan tebang muat angkut (TMA) secara khusus telah banyak menjadi perhatian peneliti (Solomon, 2000).

Menurut Isma’il (2001) terdapat tiga faktor didalam meningkatkan produksi gula, yaitu produktivitas tebu, luas areal dan rendemen. Dua faktor terpenting adalah meningkatkan rendemen dan produktivitas tebu per hektar areal dengan cara menggunakan bibit unggul yang tepat dan teknik budidaya yang sesuai standar bakunya. Produktivitas tebu, luas areal dan rendemen akan sangat mempengaruhi kondisi industri gula nasional agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

Pada proses pembuatan gula tebu, kegiatan utama pasca panen adalah tahapan tebang angkut. Setelah ditebang tebu akan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh enzim, bahan kimia dan mikroba. Enzim invertase yang terdapat pada tebu akan mengkonversi sukrosa menjadi gula reduksi (glukosa dan


(2)

fruktosa) sehingga kemurnian dari nira berkurang. Oleh karena itu untuk mengurangi kehilangan gula selama tebang angkut, hendaknya proses tebang angkut dilakukan secara efisien sehingga tebu setelah ditebang dapat digiling secepatnya. Kriteria keberhasilan pelaksanaan tebang dan angkut diukur dari kemampuan kontinuitas pasokan bahan baku sesuai kapasitas giling dan mutu tebang yang layak giling. Mutu tebang sangat dipengaruhi oleh kesiapan prasarana, sarana angkutan sumber daya tenaga tebang, kondisi lingkungan, kelancaran giling pabrik dan sistem pengupahan tenaga tebang dan angkutan.

Kondisi saat ini tenaga kerja untuk tebang angkut semakin langka, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tebang angkut semakin langka, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tebang angkut belum memadai. Sehingga menimbulkan biaya tebang angkut yang tinggi serta membutuhkan tenaga tebang yang cukup banyak. Keterbatasan tenaga kerja tebang angkut pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap efisiensi dan produksi gula. Upah tenaga kerja tebang angkut yang tinggi menimbulkan penurunan SHU petani dan tidak efisien bagi perkembangan tanaman tebu (Anonimous, 2013).

Metode penebangan dan jenis alat angkut mempengaruhi besarnya biaya tebang angkut tebu. Menurut Haryanto (2001) menunjukkan bahwa, meskipun memiliki kapasitas tebang yang jauh lebih besar, biaya tebang mekanis masih jauh lebih mahal. Sebaliknya, tebang manual selain lebih murah juga lebih bersih (tidak banyak trash). Tebu akan mengalami kerusakan akibat penundaan giling. Tebu yang ditunda giling dapat menyebabkan susutnya bobot tebu.Tebu akan menurun kualitasnya karena proses respirasi terus berjalan dan terjadinya


(3)

penguraian sukrosa, yang mengakibatkan menurunnya kandungan gula (Fitri, 2008).

Untuk menentukan sebab yang menjadi penyebab menurunnya produktivitas tersebut memang tak mudah. Menurut petugas pabrik gula penyebabnya adalah petani yang tidak menguasai kultur teknis tanaman tebu, ditambah kredit dari BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang sering lambat turunnya. KUD (Koperasi Unit Desa) kuranng cekatan, dan kondisi tanah serta alam yang sudah menurun kualitasnya.

Sementara pihak petani, penyebabnya adalah pabrik gula kurang memberikan bimbingan, sulit diajak bekerja sama dan terkadang merugikan petani. Tindakan pabrik gula yang dirasakan para petani sangat merugikan, terutama keterlambatan tebang giling dan penentuan rendemen yang tidak transparan.

Sistem tebang angkut pada umumnya menggunakan dua macam armada, yaitu truk dan lori. Sistem tebang angkut merupakan gabungan beberapa kegiatan yang sangat kompleks karena banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan ini. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam tebang angkut harus dilakukan dengan baik, karena keterlambatan pada satu bagian akan menyebabkan kerugian pada bagian lain.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat beberapa permasalah antara lain sebagai berikut:

1. Apakah rendemen tebu hasil sistem tebang angkut mekanik lebih tinggi dibandingkan teknik manual?


(4)

2. Apakah terdapat perbedaan pendapatan pada petani yang menggunakan sistem tebang angkut teknik mekanik dan teknik manual?

3. Apakah sistem tebang angkut menggunakan teknik mekanik lebih efektif dan efisien dibandingkan teknik manual?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis rendemen tebu hasil sistem tebang angkut teknik mekanik

dan teknik manual.

2. Menganalisis pendapatan petani dengan menggunakan sistem tebang angkut teknik mekanik dan teknik manual.

3. Menganalisis keefektifan dan keefisienan sistem tebang angkut menggunakan teknik mekanik dan teknik manual.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi PG atau perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja bagian tebang angkut tanaman.

2. Bagi petani tebu, diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi serta memberi motivasi tentang pemilihan sistem tebang angkut yang tepat.


(5)

1.4. Pembatasan Istilah dan Pengukuran Variabel 1.4.1. Pembatasan Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :

1. Penebangan adalah suatu kegiatan penyiapan tebu untuk diangkut ke pabrik, dengan kegiatan yang terdiri dari penebangan, pembersihan dari segala kotoran dan penyiapan tebu ke tempat pengangkutan ke pabrik dilakukan secepat mungkin untuk mencapai hasil perasan sirup yang tinggi, proses pengolahan yang lancar dan hasil kristal yang berkualitas tinggi.

2. Tebang manual ialah suatu kegiatan tebang dimana sejak dari penebangan, pembersihan klaras, pengikatan dan muat tebu hasil tebangan dilakukan seluruhnya oleh tenaga manusia.

3. Tebang mekanik ialah suatu kegiatan tebang dimana sejak dari penebangan, pembersihan klaras, pengikatan dan muat tebu hasil tebangan dilakukan seluruhnya oleh tenaga mesin.

4. Rendemen ialah satuan berat kristal gula yang dihasilkan dari seratus kilogram tebu atau kadar kristal gula yang berada dalam batang tebu. 5. Petani kemitraan adalah petani yang menjalin kerjasama dengan PG

Djombang Baru dengan bukti nomor kontrak dan luas areal lahan yang tergambar.

1.2.4. Pengukuran Variabel


(6)

1. Rendemen dapat diartikan sebagai kadar kristal gula/ kandungan kristal gula yang berada dalam batang tebu. Rendemen dapat diukur dalam satuan persentase (%).

2. Penerimaan merupkan pendapatan kotor yang diperoleh petani, penerimaan atau biasa disebut dengan Total Reveneu (TR) dapat di ukur dalam satuan rupiah per hektar Rp/ha (Rp/ha).

3. Pendapatan adalah keuntungan bersih yang diperoleh petani. Pendapatan dapat di ukur dalam satuan rupiah per hektar (Rp/ha).

4. Tenaga kerja, ada 2 jenis tenaga kerja dalam usahatani yaitu tenaga kerja manusia, dan tenaga kerja mesin. Tenaga kerja manusia diukur dalam satuan jiwa atau orang, dan tenaga kerja mesin diukur dalam satuan unit. 5. Waktu, dalam penelitian ini waktu merupakan hari kerja/ hari orang kerja

mulai dari pembukaan lahan hingga pemanenan. Waktu diukur dalam satuan hari.

6. Biaya variabel dimana besar kecilnya biaya yang dikeluarkan mempengaruhi hasil produksi. Penelitian ini yang mengandung biaya variabel meliputi pupuk yang mana di ukur dalam satuan Rp/ku, bibit diukur dalam satuan Rp/ikat, Pestisida padat diukur dalam satuan Rp/kg, pestisida cair diukur dalam satuan Rp/lt.

7. Biaya tetap dimana besar kecilnya biaya yang dikeluarkan tidak mempengaruhi hasil produksi. Dalam penelitian ini biaya tetapnya meliputi pajak lahan diukur dalam satuan Rp/ha, sewa lahan diukur dalam satuan Rp/ha, dan iuran irigasi diukur dalam satuan Rp/ha.