Tugas dan peran guru docx
MAKALAH
TUGAS DAN PERAN GURU DALAM
MANAJEMEN SEKOLAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Umum Manajemen Sekolah
sebagai salah satu persyaratan kelulusan
Dosen pengampu: Niam Wahzudik
Disusun oleh:
Nofilianto
(3301412104)
Angger Eko Prasetyo
Junandi
(3301412106)
(3301412111)
Zakiyatul Fakhiroh
(3301412112)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar
dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas
guru , yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan , dan tugas dalam
bidang kemasyarakatan . Guru merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus. Jenis pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang di luar kependidikan, walaupun kenyataannya masih dilakukan
orang di luar kependidikan. Sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan
tugasnya, guru dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula
dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia
belajar mesosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Guru yang memahami
fungsi dan tugasnya tidak hanya sebatas dinding sekolah saja, tetapi juga sebagai
penghubung sekolah dengan masyarakat yang juga memiliki beberapa tugas
menurut Rostiyah (dalam Djamarah, 2000 : 36) mengemukakan bahwa fungsi dan
tugas guru profesional adalah : Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa
kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman Membentuk kepribadian anak
yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar negara kita Pancasila Menyiapkan anak
menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan yang
merupakan keputusan MPR No. 2 Tahun 1983 Sebagai prantara dalam belajar Guru
adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan.
Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan,
khususnya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Disini guru
mempunyai tugas dan peranan dimana dalam pelaksanaanya guru dituntut untuk
mempunyai kemampuan dan keterampilan yang memadai sehingga pelaksanaan
pendidikan dapat berjalan secara efisien dan efektif. Minat, bakat, kemampuan, dan
potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal
tanpa bantuan guru. Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran dalam
hal ini pendidikan sangat ditentukan oleh tugas dan peranan guru tersebut.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah tugas guru sebagai profesi?
2. Apakah peran guru dalam pengadministrasian?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui tugas guru sebagai profesi?
2. Mengetahui peran guru dalam pengadministrasian?
BAB II
PEMBAHASAN
1.Tugas Guru sebagai Profesi
Profesi guru adalah jabatan profesional yang memiliki tugas pokok dalam proses
pembelajaran. Uraian tugas pokok tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan
dan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara profesional bila
persyaratan profesional yang ditetapkan terpenuhi. Adapun tugas guru sebagai profesi
adalah sebagai berikut:
1) membantu peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensinya sehingga tumbuh
dan berkembang dengan total dan sempurna
2) membantu anak belajar sehingga kemampuan intelektualnya tunbuh dengan menguasai
berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, nilai, dan sikap
3) menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik dengan menggunakan
pendekatan dan metodologi yang penuh dengan kreativitas sehingga kreativitas peserta
didik tumbuh dan berkembang
4) menanamkan berbagai nilai-nilai dalam diri peserta didik sehingga melekat dan tumbuh
menjadi satu dengan perilaku peserta didik setiap hari
5)
membangun watak dan kepribadian peserta didik menjadi orang yang memiliki watak
dan kepribadian tertentu yang diperlukan oleh masyarakat luas
6) mengajar peserta didik bagaimana berhubungan dengan orang lain
7) mengembangkan peserta didik menjadi orang yang berakhlak mulia.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,mengajar dan
melatih.Mendidik berarti menerusksn dan mengembangkan nilai-nilai
hidup.Maksudnya,seorang guru harus bisa memberikan contoh yang
baik kepada anak didiknya.Mengajar berarti mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Seorang guru harus bisa memberikan ilmu
yang sudah didapatnya selama sekolah kepada anak didiknya.Jangan
sampai seorang guru mengajarkan ilmu yang tidak semestinya kepada
anak didiknya.Melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
pada siswa.Seperti mengajarkan hal-hal yang sifatnya memberikan
ketrampilan lain selain mata kuliah yang diampunya.
Tugas guru sebagai seorang pengajar memiliki konsekuensi
untuk
memiliki
peran-peran
tertentu
dalam
kaitannya
dengan
manajemen sekolah.Peran tersebut meliputi peran guru dalam proses
belajar mengajar yang sering disebut dengan manajemen kelas,peran
guru dalam pengadministrasian,peran guru secara pribadi dan peran
guru secara psikologis.
a.Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peranan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran meliputi
banyak hal.Seperti yang dikemukakan oleh Adam and Decey dalam
Basic
Principles
of
Student
Teaching,antara
pengajar,pemimpin
lain
guru
sebagai
kelas,pembimbing,pengatur
lingkungan,partisipan,perencana,supervisor,motivator dan konselor.
Peningkatan kemampuan dan keahlian guru dalam bidang subject
matter dan metodologi pembelajaran adalah esensial.Ketika kondisi
sekolah semakin kompleks seperti ukuran rombongan belajar semakin
membengkak,beban
mengajar
dan
belajar
semakin
intensif
dan
ekstensif,sumber dan fasilitas pembelajaran semakin modern,tingkat
stress dan terelienasian siswa semakin menggejala,dan prosedur kerja
semakin perlu dipercanggih,terminologi metodologi pengajaran yang
dikenal selama ini mengalami perluasan makna yaitu makin lazim
disebut manajemen sekolah.Sejalan dengan itu,penelitian mengenai
bagaimana kelas dapat dikelola secara efektif semakin mendukung
bagaimana peran guru yang efektif lebih dominan dari sekedar terfokus
pada perilaku siswa dan proses belajarnya.Perilaku siswa dalam belajar
dan proses pembelajaran itu sendiri adalah penting.Namun tidak kalah
pentingnya adalah bagaimana guru dapat mengelola kelas secara efektif
dan efisien,antara lain bagi penciptaan metode untuk memfasilitasi
siswa agar berperilaku positif dan berprestasi tinggi.
Dalam hasil riset yang digelar sekitar tahun 1980-an hingga tahun
1990-an,secara ringkas dapat dijelaskan mengenai faktor mayor atau
area ketrampilan terpaut dengan manajemen kelas yang efektif.Kelima
factor tersebut adalah:
1.Pengembangan solidaritas pemahaman personal atau psikologis siswa
dan kebutuhan-
kebutuhan belajar.
2.Pemapanan hubungan positif antara guru dan siswa serta antar siswa
untuk membantu menemukan kebutuhan dasar psikologis siswa.
3.Pengimplementasian
metodologi
pengajaran
yang
memfasilitasi
belajar optimal dengan jalan member respon kebutuhan-kebutuhan
akademik siswa dan kelompok.
4.Penggunaan metode organisasi dan pengelolaan kelompok yang dapat
memaksimalkan perilaku tugas siswa.
5.Penggunaan metode konseling dan penataan perilaku yang diperluas
untuk membantu siswa yang tidak tepat dalam menjawab soal-soal ujian
atau mengalami misperilaku yang mengarah kedalam tindakan tercela.
Memang tidak mudah bagi guru untuk mengimplementasikan
berbagai
tuntutan
mengakar.Sangat
itu
dengan
mungkin,mereka
metode
akan
yang
benar-benar
mengimplementasikan
rekomendasi itu secara selektif,dengan memperhatikan kondisi riil gaya
mengajarnya,tujuan
belajar,kebutuhan
siswa
dan
aneka
variable
kontekstual lainnya.Ada beberapa hal yang harus dipahami oleh seorang
guru kalau dia ingin tampil efektif.Seperti diri untuk memahami variable
konstektual yang diduga berpengaruh terhadap efektivitas perbuatan
mengajar seperti tujuan pengajaran,usia anak,masalah gender,tingkat
social
ekonomi,dan
budaya.Seperti
yang
dikemukakan
oleh
Evertson(1976),pengajaran yang efektif menurut kemampuan guru
untuk
mengimplementasikan
sederetan
dimensi
yang
luas
dari
diagnostic pengajaran,manajerial,keterampilan terapi,merajut perilaku
pada konteks dan situasi khusus hingga kebutuhan-kebutuhan spesifik
menurut momennya.Dan dari pernyataan Evertson ini dapat disimpulkan
bahwa salah satu syarat guru yang efektif adalah tingginya kemampuan
dalam bidang manajemen kelas.
Kinerja manajemen kelas yang efektif antara lain tercermin dalam
bentuk keberhasilan guru dalam mengkreasi lingkungan belajar secara
positif dan memberdayakan siswa untuk memahami dan menjadikan
efektif dalam melibatkan diri pada proses pengelolaan kelas dan proses
pembelajaran.Kebanyakan
masalah
yang
terjadi
disekolah-sekolah
disebabkan oleh masalah-masalah manajemen kelas pada khususnya
yang mana belum mampu merespon tuntutan untuk menjadikan
manusia selayaknya atau ingin menciptakan proses pembelajaran pada
tingkat kinerja yang diinginkan.Proses pembelajaran yang kondusif
menjadi peran yang utama karena disini ada cara dan metode baru bagi
guru
untuk
mengelola
kelasnya
secara
efektif
dan
inovatif.Hasil
penelitian yang relative kontemporer mengenai manajemen kelas
merekomendasikan beberapa metode inovatif atau orientasi baru yang
menjadi focus kerja manajemen kelas.Beberapa diantaranya meliputi:
1.
Perhatian yang lebih besar pada aspek pendidikan multicultural
dan isu-isu gender.
2.
Pengembangan focus kearah pencerahan kebutuhan siswa,gaya
belajar,kultur pembelajaran,dan metode pengelolaan perilaku yang
digunakan dikelas.
3.
Pengembangan focus kearah keterlibatan siswa secara aktif dalam
memahami dan mengambil tanggung jawab bagi lingkungan belajarnya
dan untuk mendemonstrasikan perilaku positif.
4.
Pengembangan studi kasus mengenai bagaimana menciptakan
sosok
manajemen
kelas
yang
efektif
atau
bagaimana
menimba
pengalaman dari kinerja yang baik dan pernah ditampilkan.
5.
Perluasan rencana-rencana baru dalam kerangka membangun
manajemen kelas yang efektif serta penentuan strategi proses dan
metode yang akurat untuk mengimplementasikannya.
6.
Gagasan baru mengenai cara guru bekerja untuk memecahkan
masalah-masalah keprilakuan khusus yang dialami oleh siswa dalam
keseluruhan mainstreams kehidupan untuk dimanipulasi menjadi potensi
kondusif didalam dan dilingkungan kelas.
b.Peran Guru sebagai Manajer Kelas
Hasil survey mengenai keefektifan guru menunjukan bahwa
keterampilan
manajemen
menentukan
keberhasilan
efektivitas
proses
kelas
menduduki
proses
belajar
posisi
pembelajaran
siswa
atau
primer
yang
dalam
diukur
peringkat
dari
yang
dicapainya.Sehingga keterampilan manajemen kelas sangat penting
dalam
mendukung
proses
pembelajaran.Menurut
Brophy
dan
Evertson(1976) dalam Learning Form Teaching,guru-guru yang rendah
keterampilannya dalam bidang manajemen kelas barangkali tidak dapat
menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas pokoknya.Menurut Julia
Sanford dkk,konsep manajemen kelas dan menata lingkungan kerja
menjadi produktif bagi proses pendidikan dan pembelajaran.
Hasil penelitian yang lebih kontemporer mengenai urgensi dan
essensi manajemen dipublikasikan oleh Good dan Brophy (1994) dalam
karya tulis mereka yang berjudul Looking in classroom.Menurut dua
pakar ini,temuan penelitian menunjukkan bahwa guru yang mendekati
manajemen
kelas
sebagai
proses
pemapanan
dan
pemeliharaan
lingkungan belajar efektif cenderung lebih sukses daripada guru-guru
yang memposisikan atau memerankan diri sebagai figure otoritas atau
penegak disiplin belaka.
c.Tugas Guru dalam Manajemen Perilaku Siswa
Dalam tugas kesehariannya,guru berhadapan dengan berbagai
siswa dan hal yang bersangkutan dengan siswa,baik hal prestasi
akademik,ekonomi,kultur,agama,atau bahkan siswa yang melakukan
tindakan criminal.Siswa yang bermasalah biasanya menjadi beban
tambahan dan kepedulian utama bagi guru.Guru seringkali merasa
jengkel
melihat
anak
didiknya
tampil
jauh
dari
norma-norma
keterpelajaran.Tetapi kondisi anak seperti inilah yang akan menjadi
peluang bagi guru untuk mengelola kelasnya secara efektif bagi
penciptaan factor yang mempengaruhi prestasi,motivasi,serta perilaku
siswa.Dan disini pula manajemen kelas yang menduduki posisi mayor
dalam keseluruhan spectrum kegiatan pembelajaran.
Contoh-contoh bentuk kenakalan dan perilaku menyimpang antara
lain
membuang
sampah
gaduh,berkelahi,bolos,tidak
disiplin
sembarangan,membuat
dalam
belajar
.Seperti
yang
dilaporkan oleh Gump(1967),lebih dari separuh waktu sekolah digunakan
oleh guru untuk mengajar.Selebihnya waktu sekolah digunakan untuk
menjalankan fungsi manajemen seperti mengorganisasi dan menata
siswa untuk kegiatan belajar(23%),menangani siswa yang berperilaku
menyimpang(14%) dan selebihnya (12%) menangani siswa bermasalah
secara individual.
Faktor-faktor yang menyebabkan siswa cenderung berperilaku
buruk
antara
lain
factor
kelamin,ras,tempat
social,ekonomi,cultural,agama,jenis
tinggal,perbedaan
potensi
kognitif,kesehatan,kebiasaan hidup dan lain sebagainya.Selain factorfaktor diatas,factor sekolah juga mempengaruhi,masalahnya adalah
tidak
semua
pembelajaran
sekolah
dapat
misalnya
kondusif
sekolah
bagi
yang
pelaksanaan
terlalu
dekat
kegiatan
dengan
keramaian,bangunan sekolah yang sudah tua,ruang kelas yang sempit
dan
gerah,guru
dan
murid
pungutan,dan sebagainya.
yang
tidak
disiplin,terlalu
banyak
Tantangan serius bagi sekolah untuk menciptakan iklim yang
kondusif antara lain dengan cara.Pertama,memperkuat kinerja dan misi
akademik sekolah.Kedua,menetapkan tata aturan dan prosedur disiplin
yang
jelas
dan
standar
serta
mengikat
semua
anak
didik.Ketiga,melembagakan dan member keteladanan mengenai normanorma etik yang menjadi pemandu hubungan antar subyek dilingkungan
sekolah.
2.Peran Guru dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian,seorang
guru dapat berperan sebagai berikut:
a.Pengambilan
inisiatif,pengarah
dan
penilaian
kegiatan-kegiatan
pendidikan.Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan
pendidikan yang direncanakan serta nilainya.
b.Wakil masyarakat,yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi
anggota masyarakat.Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan
masyarakat dalam arti yang baik.
c.Orang yang ahli dalam mata pelajaran.Guru bertanggungjawab untuk
mewariskan
kebudayaan
kepada
generasi
muda
yang
berupa
pengetahuan.
d.Penegak disiplin,guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.
e.Pelaksana
administrasi
pendidikan,disamping
menjadi
pengajar,gurupun bertanggung jawab akan kelancaran pendidikan dan
harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
f.Pemimpin generasi muda,masa depan generasi muda terletak ditangan
guru.Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan
diri untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.
g.Penerjemah
kepada
masyarakat,artinya
guru
berperan
untuk
menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar pada
masyarakat,khususnya masalah-masalah kependidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Sutomo, M.Pd dkk. 2010. Manajemen Sekolah. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press.
Tugas Seorang Guru dan Peran Guru .
http://yesisaadah84.wordpress.com/tugas-sim-pendidikan-3/tugasseorang-guru/. Diunduh tanggal 01Juni 2014 pukul 12.17 WIB
Guru Sebagai Profesi
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONE
SIA/198001292005011ANDIKA_DUTHA_BACHARI/GURU_SEBAGAI_PROFESI.pdf. diunduh pada 01
Juni 2014 pukul 12.32 WIB
TUGAS DAN PERAN GURU DALAM
MANAJEMEN SEKOLAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Umum Manajemen Sekolah
sebagai salah satu persyaratan kelulusan
Dosen pengampu: Niam Wahzudik
Disusun oleh:
Nofilianto
(3301412104)
Angger Eko Prasetyo
Junandi
(3301412106)
(3301412111)
Zakiyatul Fakhiroh
(3301412112)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar
dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas
guru , yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan , dan tugas dalam
bidang kemasyarakatan . Guru merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus. Jenis pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang di luar kependidikan, walaupun kenyataannya masih dilakukan
orang di luar kependidikan. Sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan
tugasnya, guru dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula
dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia
belajar mesosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Guru yang memahami
fungsi dan tugasnya tidak hanya sebatas dinding sekolah saja, tetapi juga sebagai
penghubung sekolah dengan masyarakat yang juga memiliki beberapa tugas
menurut Rostiyah (dalam Djamarah, 2000 : 36) mengemukakan bahwa fungsi dan
tugas guru profesional adalah : Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa
kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman Membentuk kepribadian anak
yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar negara kita Pancasila Menyiapkan anak
menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan yang
merupakan keputusan MPR No. 2 Tahun 1983 Sebagai prantara dalam belajar Guru
adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan.
Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan,
khususnya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Disini guru
mempunyai tugas dan peranan dimana dalam pelaksanaanya guru dituntut untuk
mempunyai kemampuan dan keterampilan yang memadai sehingga pelaksanaan
pendidikan dapat berjalan secara efisien dan efektif. Minat, bakat, kemampuan, dan
potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal
tanpa bantuan guru. Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran dalam
hal ini pendidikan sangat ditentukan oleh tugas dan peranan guru tersebut.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah tugas guru sebagai profesi?
2. Apakah peran guru dalam pengadministrasian?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui tugas guru sebagai profesi?
2. Mengetahui peran guru dalam pengadministrasian?
BAB II
PEMBAHASAN
1.Tugas Guru sebagai Profesi
Profesi guru adalah jabatan profesional yang memiliki tugas pokok dalam proses
pembelajaran. Uraian tugas pokok tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan
dan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara profesional bila
persyaratan profesional yang ditetapkan terpenuhi. Adapun tugas guru sebagai profesi
adalah sebagai berikut:
1) membantu peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensinya sehingga tumbuh
dan berkembang dengan total dan sempurna
2) membantu anak belajar sehingga kemampuan intelektualnya tunbuh dengan menguasai
berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, nilai, dan sikap
3) menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik dengan menggunakan
pendekatan dan metodologi yang penuh dengan kreativitas sehingga kreativitas peserta
didik tumbuh dan berkembang
4) menanamkan berbagai nilai-nilai dalam diri peserta didik sehingga melekat dan tumbuh
menjadi satu dengan perilaku peserta didik setiap hari
5)
membangun watak dan kepribadian peserta didik menjadi orang yang memiliki watak
dan kepribadian tertentu yang diperlukan oleh masyarakat luas
6) mengajar peserta didik bagaimana berhubungan dengan orang lain
7) mengembangkan peserta didik menjadi orang yang berakhlak mulia.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,mengajar dan
melatih.Mendidik berarti menerusksn dan mengembangkan nilai-nilai
hidup.Maksudnya,seorang guru harus bisa memberikan contoh yang
baik kepada anak didiknya.Mengajar berarti mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Seorang guru harus bisa memberikan ilmu
yang sudah didapatnya selama sekolah kepada anak didiknya.Jangan
sampai seorang guru mengajarkan ilmu yang tidak semestinya kepada
anak didiknya.Melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
pada siswa.Seperti mengajarkan hal-hal yang sifatnya memberikan
ketrampilan lain selain mata kuliah yang diampunya.
Tugas guru sebagai seorang pengajar memiliki konsekuensi
untuk
memiliki
peran-peran
tertentu
dalam
kaitannya
dengan
manajemen sekolah.Peran tersebut meliputi peran guru dalam proses
belajar mengajar yang sering disebut dengan manajemen kelas,peran
guru dalam pengadministrasian,peran guru secara pribadi dan peran
guru secara psikologis.
a.Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peranan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran meliputi
banyak hal.Seperti yang dikemukakan oleh Adam and Decey dalam
Basic
Principles
of
Student
Teaching,antara
pengajar,pemimpin
lain
guru
sebagai
kelas,pembimbing,pengatur
lingkungan,partisipan,perencana,supervisor,motivator dan konselor.
Peningkatan kemampuan dan keahlian guru dalam bidang subject
matter dan metodologi pembelajaran adalah esensial.Ketika kondisi
sekolah semakin kompleks seperti ukuran rombongan belajar semakin
membengkak,beban
mengajar
dan
belajar
semakin
intensif
dan
ekstensif,sumber dan fasilitas pembelajaran semakin modern,tingkat
stress dan terelienasian siswa semakin menggejala,dan prosedur kerja
semakin perlu dipercanggih,terminologi metodologi pengajaran yang
dikenal selama ini mengalami perluasan makna yaitu makin lazim
disebut manajemen sekolah.Sejalan dengan itu,penelitian mengenai
bagaimana kelas dapat dikelola secara efektif semakin mendukung
bagaimana peran guru yang efektif lebih dominan dari sekedar terfokus
pada perilaku siswa dan proses belajarnya.Perilaku siswa dalam belajar
dan proses pembelajaran itu sendiri adalah penting.Namun tidak kalah
pentingnya adalah bagaimana guru dapat mengelola kelas secara efektif
dan efisien,antara lain bagi penciptaan metode untuk memfasilitasi
siswa agar berperilaku positif dan berprestasi tinggi.
Dalam hasil riset yang digelar sekitar tahun 1980-an hingga tahun
1990-an,secara ringkas dapat dijelaskan mengenai faktor mayor atau
area ketrampilan terpaut dengan manajemen kelas yang efektif.Kelima
factor tersebut adalah:
1.Pengembangan solidaritas pemahaman personal atau psikologis siswa
dan kebutuhan-
kebutuhan belajar.
2.Pemapanan hubungan positif antara guru dan siswa serta antar siswa
untuk membantu menemukan kebutuhan dasar psikologis siswa.
3.Pengimplementasian
metodologi
pengajaran
yang
memfasilitasi
belajar optimal dengan jalan member respon kebutuhan-kebutuhan
akademik siswa dan kelompok.
4.Penggunaan metode organisasi dan pengelolaan kelompok yang dapat
memaksimalkan perilaku tugas siswa.
5.Penggunaan metode konseling dan penataan perilaku yang diperluas
untuk membantu siswa yang tidak tepat dalam menjawab soal-soal ujian
atau mengalami misperilaku yang mengarah kedalam tindakan tercela.
Memang tidak mudah bagi guru untuk mengimplementasikan
berbagai
tuntutan
mengakar.Sangat
itu
dengan
mungkin,mereka
metode
akan
yang
benar-benar
mengimplementasikan
rekomendasi itu secara selektif,dengan memperhatikan kondisi riil gaya
mengajarnya,tujuan
belajar,kebutuhan
siswa
dan
aneka
variable
kontekstual lainnya.Ada beberapa hal yang harus dipahami oleh seorang
guru kalau dia ingin tampil efektif.Seperti diri untuk memahami variable
konstektual yang diduga berpengaruh terhadap efektivitas perbuatan
mengajar seperti tujuan pengajaran,usia anak,masalah gender,tingkat
social
ekonomi,dan
budaya.Seperti
yang
dikemukakan
oleh
Evertson(1976),pengajaran yang efektif menurut kemampuan guru
untuk
mengimplementasikan
sederetan
dimensi
yang
luas
dari
diagnostic pengajaran,manajerial,keterampilan terapi,merajut perilaku
pada konteks dan situasi khusus hingga kebutuhan-kebutuhan spesifik
menurut momennya.Dan dari pernyataan Evertson ini dapat disimpulkan
bahwa salah satu syarat guru yang efektif adalah tingginya kemampuan
dalam bidang manajemen kelas.
Kinerja manajemen kelas yang efektif antara lain tercermin dalam
bentuk keberhasilan guru dalam mengkreasi lingkungan belajar secara
positif dan memberdayakan siswa untuk memahami dan menjadikan
efektif dalam melibatkan diri pada proses pengelolaan kelas dan proses
pembelajaran.Kebanyakan
masalah
yang
terjadi
disekolah-sekolah
disebabkan oleh masalah-masalah manajemen kelas pada khususnya
yang mana belum mampu merespon tuntutan untuk menjadikan
manusia selayaknya atau ingin menciptakan proses pembelajaran pada
tingkat kinerja yang diinginkan.Proses pembelajaran yang kondusif
menjadi peran yang utama karena disini ada cara dan metode baru bagi
guru
untuk
mengelola
kelasnya
secara
efektif
dan
inovatif.Hasil
penelitian yang relative kontemporer mengenai manajemen kelas
merekomendasikan beberapa metode inovatif atau orientasi baru yang
menjadi focus kerja manajemen kelas.Beberapa diantaranya meliputi:
1.
Perhatian yang lebih besar pada aspek pendidikan multicultural
dan isu-isu gender.
2.
Pengembangan focus kearah pencerahan kebutuhan siswa,gaya
belajar,kultur pembelajaran,dan metode pengelolaan perilaku yang
digunakan dikelas.
3.
Pengembangan focus kearah keterlibatan siswa secara aktif dalam
memahami dan mengambil tanggung jawab bagi lingkungan belajarnya
dan untuk mendemonstrasikan perilaku positif.
4.
Pengembangan studi kasus mengenai bagaimana menciptakan
sosok
manajemen
kelas
yang
efektif
atau
bagaimana
menimba
pengalaman dari kinerja yang baik dan pernah ditampilkan.
5.
Perluasan rencana-rencana baru dalam kerangka membangun
manajemen kelas yang efektif serta penentuan strategi proses dan
metode yang akurat untuk mengimplementasikannya.
6.
Gagasan baru mengenai cara guru bekerja untuk memecahkan
masalah-masalah keprilakuan khusus yang dialami oleh siswa dalam
keseluruhan mainstreams kehidupan untuk dimanipulasi menjadi potensi
kondusif didalam dan dilingkungan kelas.
b.Peran Guru sebagai Manajer Kelas
Hasil survey mengenai keefektifan guru menunjukan bahwa
keterampilan
manajemen
menentukan
keberhasilan
efektivitas
proses
kelas
menduduki
proses
belajar
posisi
pembelajaran
siswa
atau
primer
yang
dalam
diukur
peringkat
dari
yang
dicapainya.Sehingga keterampilan manajemen kelas sangat penting
dalam
mendukung
proses
pembelajaran.Menurut
Brophy
dan
Evertson(1976) dalam Learning Form Teaching,guru-guru yang rendah
keterampilannya dalam bidang manajemen kelas barangkali tidak dapat
menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas pokoknya.Menurut Julia
Sanford dkk,konsep manajemen kelas dan menata lingkungan kerja
menjadi produktif bagi proses pendidikan dan pembelajaran.
Hasil penelitian yang lebih kontemporer mengenai urgensi dan
essensi manajemen dipublikasikan oleh Good dan Brophy (1994) dalam
karya tulis mereka yang berjudul Looking in classroom.Menurut dua
pakar ini,temuan penelitian menunjukkan bahwa guru yang mendekati
manajemen
kelas
sebagai
proses
pemapanan
dan
pemeliharaan
lingkungan belajar efektif cenderung lebih sukses daripada guru-guru
yang memposisikan atau memerankan diri sebagai figure otoritas atau
penegak disiplin belaka.
c.Tugas Guru dalam Manajemen Perilaku Siswa
Dalam tugas kesehariannya,guru berhadapan dengan berbagai
siswa dan hal yang bersangkutan dengan siswa,baik hal prestasi
akademik,ekonomi,kultur,agama,atau bahkan siswa yang melakukan
tindakan criminal.Siswa yang bermasalah biasanya menjadi beban
tambahan dan kepedulian utama bagi guru.Guru seringkali merasa
jengkel
melihat
anak
didiknya
tampil
jauh
dari
norma-norma
keterpelajaran.Tetapi kondisi anak seperti inilah yang akan menjadi
peluang bagi guru untuk mengelola kelasnya secara efektif bagi
penciptaan factor yang mempengaruhi prestasi,motivasi,serta perilaku
siswa.Dan disini pula manajemen kelas yang menduduki posisi mayor
dalam keseluruhan spectrum kegiatan pembelajaran.
Contoh-contoh bentuk kenakalan dan perilaku menyimpang antara
lain
membuang
sampah
gaduh,berkelahi,bolos,tidak
disiplin
sembarangan,membuat
dalam
belajar
.Seperti
yang
dilaporkan oleh Gump(1967),lebih dari separuh waktu sekolah digunakan
oleh guru untuk mengajar.Selebihnya waktu sekolah digunakan untuk
menjalankan fungsi manajemen seperti mengorganisasi dan menata
siswa untuk kegiatan belajar(23%),menangani siswa yang berperilaku
menyimpang(14%) dan selebihnya (12%) menangani siswa bermasalah
secara individual.
Faktor-faktor yang menyebabkan siswa cenderung berperilaku
buruk
antara
lain
factor
kelamin,ras,tempat
social,ekonomi,cultural,agama,jenis
tinggal,perbedaan
potensi
kognitif,kesehatan,kebiasaan hidup dan lain sebagainya.Selain factorfaktor diatas,factor sekolah juga mempengaruhi,masalahnya adalah
tidak
semua
pembelajaran
sekolah
dapat
misalnya
kondusif
sekolah
bagi
yang
pelaksanaan
terlalu
dekat
kegiatan
dengan
keramaian,bangunan sekolah yang sudah tua,ruang kelas yang sempit
dan
gerah,guru
dan
murid
pungutan,dan sebagainya.
yang
tidak
disiplin,terlalu
banyak
Tantangan serius bagi sekolah untuk menciptakan iklim yang
kondusif antara lain dengan cara.Pertama,memperkuat kinerja dan misi
akademik sekolah.Kedua,menetapkan tata aturan dan prosedur disiplin
yang
jelas
dan
standar
serta
mengikat
semua
anak
didik.Ketiga,melembagakan dan member keteladanan mengenai normanorma etik yang menjadi pemandu hubungan antar subyek dilingkungan
sekolah.
2.Peran Guru dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian,seorang
guru dapat berperan sebagai berikut:
a.Pengambilan
inisiatif,pengarah
dan
penilaian
kegiatan-kegiatan
pendidikan.Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan
pendidikan yang direncanakan serta nilainya.
b.Wakil masyarakat,yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi
anggota masyarakat.Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan
masyarakat dalam arti yang baik.
c.Orang yang ahli dalam mata pelajaran.Guru bertanggungjawab untuk
mewariskan
kebudayaan
kepada
generasi
muda
yang
berupa
pengetahuan.
d.Penegak disiplin,guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.
e.Pelaksana
administrasi
pendidikan,disamping
menjadi
pengajar,gurupun bertanggung jawab akan kelancaran pendidikan dan
harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
f.Pemimpin generasi muda,masa depan generasi muda terletak ditangan
guru.Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan
diri untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.
g.Penerjemah
kepada
masyarakat,artinya
guru
berperan
untuk
menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar pada
masyarakat,khususnya masalah-masalah kependidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Sutomo, M.Pd dkk. 2010. Manajemen Sekolah. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press.
Tugas Seorang Guru dan Peran Guru .
http://yesisaadah84.wordpress.com/tugas-sim-pendidikan-3/tugasseorang-guru/. Diunduh tanggal 01Juni 2014 pukul 12.17 WIB
Guru Sebagai Profesi
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONE
SIA/198001292005011ANDIKA_DUTHA_BACHARI/GURU_SEBAGAI_PROFESI.pdf. diunduh pada 01
Juni 2014 pukul 12.32 WIB