Pengembangan Produk dan Merek yang Mengu
Tugas 3
Pengembangan Produk dan Merek
yang Mengusung Raw Material
(Kecap Bango)
Oleh :
Fannisa Maulyn
2013100728
Nabila Dinda P
2013100578
Talitha Farah D
2013100697
06PACI
Business in Creative Industry
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Kalbis Institute
2016
BAB I
Pendahuluan
I
Latar Belakang
Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk
merancang dan menetapkan strategi bersaing yang tepat untuk merebut pangsa pasar
(Market Share) di tengah semakin banyak dan beragamnya produk yang beredar di
pasaran. Salah satu strategi bersaing yang dilakukan perusahaan adalah dengan cara
membangun merek yang kuat.
Merek menurut American Marketing Association (AMA) di dalam Kotler (2009:258)
adalah nama, istilah, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan
mendiferensiasikan mereka dari para pesaing.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari definisi di atas adalah merek sebagai produk atau
jasa yang membedakan suatu merek dengan produk atau jasa dari satu produsen dengan
produsen lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama dengan
beberapa cara. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional atau nyata yang berhubungan
dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis,
emosional, atau tidak nyata yang berhubungan dengan apa yang dipresentasikan merek.
Konsumen dapat mengevaluasi produk yang sama secara berbeda tergantung pada
bagaimana pemberian merek produk tersebut. Mereka belajar tentang merek melalui
pengalaman masa lalu dengan produk tersebut dan program pemasarannya, lalu
menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang tidak.
Bagi konsumen, khususnya ibu rumah tangga ataupun juru masak di restoran dan rumah
makan, penggunaan kecap sangat penting untuk cita rasa makanan yang mereka butuhkan.
Persaingan di bidang industri kecap pun disadari oleh beberapa perusahaan untuk
menetapkan strategi yang tepat agar memiliki peluang untuk bersaing dalam memproduksi
produk kecap yang berkualitas lalu mempromosikannya sehingga konsumen dihadapkan
oleh berbagai pilihan merek kecap dengan harga, varian dan kualitas bahan baku yang
berbeda dan terbaik. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membangun ekuitas merek
yang kuat agar dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.
Salah satu produk yang memiliki kualitas bahan baku terbaik adalah biji kedelai hitam
pilihan dari produk kecap bango yang diproduksi oleh PT. Anugrah Setia Lestari untuk
PT. Unilever Indonesia Tbk. Kacang kedelai hitam pilihan tersebut difermentasikan
selama beberapa bulan sehingga menghasilkan rasa yang berbeda dibandingkan kecap
yang dibuat dengan metode kimia atau kombinasi fermentasi dan kimia. Selain biji kedelai
hitam, bahan baku lainnya adalah gula kelapa, garam dan air.
Sejak awal tahun 2000-an, Unilever bekerjasama dengan Universitas Gadjah
Mada menghasilkan kedelai hitam kualitas baik bernama Malika. Kedelai tersebut menjadi
kekuatan rasa dan merek Kecap Bango. Profesor Mary Astuti, penemu kedelai Mallika
serta peneliti dan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, mengemukakan
bahwa kedelai hitamMallika memiliki banyak keunggulan dibandingkan varietas kedelai
lainnya. Selain lebih tahan cekaman fisik dan serangan penyakit, kedelai hitam Malika
juga bernutrisi.
Pada tahun 1992, PT. Unilever Indonesia tertarik untuk mengakuisisi merek dan usaha
Kecap Bango di bawah naungan perusahaan mereka. Akhirnya Kecap Bango resmi
menjadi salah satu produk PT. Unilever Indonesia pada tahun 2001. Setelah proses
akuisisi, nama dan performa Kecap Bango semakin kencang dan dikenal hingga
luar Jakarta. Langkah awal setelah akuisisi, Unilever mengubah tampilan merek, logo, dan
kemasan Bango. Dulu mereknya ”Kecap Bango”. Pada 1 Februari 2008, mereknya resmi
menjadi ”Bango”.
Unilever dan keluarga Kartadinata membentuk perusahaan patungan bernama PT Anugrah
Lever. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan kecap, sambal, dan saus bermerek
Bango. Unilever menguasai 65 persen saham, sisanya 35 persen dimiliki Anugrah Indah
Pelangi dan Anugrah Damai Pratama. Pada 2007, Unilever mengakuisisi sisa saham
Bango milik keluarga Kartadinata.
Menurut Ainul Yaqin, Foods Director Unilever Indonesia, 'dari beberapa hasil survei
lembaga riset, Bango menjadi pemimpin pasar kecap nasional. Performa bagus tersebut
dimulai sejak paska diakusisi.
Berikut adalah data Top Brand Indeks tiga pemain utama merek kecap di Indonesia pada
tahun 2010 – 2015:
Tabel 1.1 Top Brand Indeks Merek Kecap di Indonesia pada tahun 2010 – 2015
Merek Kecap
Tahun
Bango
ABC
Indofood
2010
45%
40%
1%
2011
48%
38%
0,5%
2012
50%
40%
0,5%
2013
44,3%
44,0%
1,8%
2014
47,9%
39,8%
2,3%
2015
53,1%
33,7%
3,3%
Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/
Berdasarkan data tersebut, kecap bango memiliki keunggulan dibandingkan dengan kedua
kompetitor dibidang yang sama. Kecap Bango juga telah memiliki izin dan surat
kesehatan dari pemerintah bahwa produk ini halal dan bagus untuk dikonsumsi
masyarakat, tidak hanya itu kecap Bango memiliki kualitas yang bagus karena
menggunakan bahan-bahan alami. Perusahaan berupaya untuk menciptakan produk yang
inovatif dan berdaya saing tinggi. faktor kualitas yang unggul dalam merancang suatu
produk, agar perusahan mampu bertahan dan unggul dalam persaingan.
II
Tujuan
Mengetahui cara pengembangan produk dan merek yang mengusung bahan baku (raw
materials) dengan contoh produk Kecap Bango.
III
Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep produk yang digunakan ditinjau dari deskripsi umum produk,
posisi produk di pasaran, konsumen sasaran, dukungan teknologi pengolahan, dan
keunggulan produk.
2. Bagaimana analisis produk tersebut ditinjau dari 3 fungsi utama perusahaan yang
meliputi pemasaran, perancangan dan manufaktur.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1
2.1.1
Biji Kedelai Hitam (Glycine Max L Merrit)
Klasifikasi dan Identifikasi
Kedelai hitam adalah salah satu varietas dari kedelai (Glycine max (L) Merrit).
Kedelai hitam secara botani dan nutrisi memiliki banyak kesamaan dengan
kedelai kuning, namun warnanya yang hitam menjadikan kedelai ini memiliki
pemanfaatan yang spesifik. Kecap, tauco, tempe, tahu, susu kedelai, dan lain-lain
adalah beberapa contoh produk olahan yang dapat dibuat dari kedelai hitam,
namun yang paling sering adalah kecap.
Biji kedelai hadir dalam berbagai warna pada bijinya, dari kuning, hijau, coklat,
hingga hitam, bahkan ada yang berbintik. Perbedaan dengan kedelai lainnya
hanya pada warna kulit bijinya saja; rasa, tekstur, dan warna bagian dalam biji
tetap sama. Meski demikian, penggunaan kedelai hitam terbatas hanya pada
pembuatan kecap saja. Meski dapat dijadikan tahu dan tempe, namun warna
hitam dari kulit kedelai hitam dikhawatirkan dapat merusak penampilan dari
produk yang dibuat. Selain dari warna biji, kedelai hitam dipercaya oleh petani
2.1.2
lebih mudah ditanam dibandingkan kedelai putih.
Kandungan Nutrisi Biji Kedelai Hitam
Berikut adalah nutrisi yang terkandung pada biji kedelai hitam:
Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Biji Kedelai Hitam
No.
1
2
3
4
5
6
Nutrisi
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Abu (%)
Antosianin (mg/100gr)
Asam Lemak (mg/100gr)
a. Asam Palmitat
b. Asam Stearat
c. Asam Oleat
d. Asam Linoleat
e. Asam Linolenat
7
Isoflavon
a. Genistein (mg/g)
b. Daidzein (mg/g)
8
Asam Amino
a. Aspartat
b. Glutamate
c. Serin
d. Histidin
e. Glisin
f. Arginin
g. Alanin
h. Tirosin
i. Metionin
j. Valin
k. Phenilalanin
l. Isoleusin
m. Leusin
n. Lisin
Sumber: http://journal.ift.or.id
Kadar
10,57 ± 0,17a
39,09 ± 0,11a
14,47 ± 0,22a
4,12 ± 0,05a
222,49 ± 22,62a
2,77 ± 0,18a
509,67 ± 15,52ab
1586,85 ± 35,68a
1984,92 ± 60,62a
238,67 ± 14,56a
0,65 ± 0,07a
3,67 ± 0,41a
51,80 ± 7,29a
98,75 ± 14,30a
41,41 ±13,14a
16,25 ± 2,40a
2,52 ± 0,15a
73,27 ±13,08a
23,24 ± 2,47a
101,84 ± 13,03a
9,85 ± 1,66a
16,48 ± 0,16a
19,99 ± 3,16a
14,26 ± 0,29a
21,31 ± 2,05a
51,49 ± 5,98a
Kesimpulannya adalah biji kedelai hitam memiliki kandungan antosianin yang
tidak dimiliki oleh biji kedelai dari varietas lain. Selebihnya kandungan biji
kedelai hitam sama dengan biji kedelai dari varietas lain.
Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah
berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif
pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Adapun peranan
antosianin yaitu : Sebagai antioksidan atau anti radikal bebas,juga sebagai anti-
aging (anti penuaan) bagi kesehatan dan kecantikan. Kemudian melindungi
degenerasi atau penurunan fungsi sel-sel otak dan menghambat kepikunan.
2.1.3
Manfaat Kedelai Hitam
- Kaya akan antioksidan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa setiap
hari asupan makanan kedelai dikaitkan dengan resiko kardiovaskular
-
2.2
berkurang.
Mengurangi resiko penyakit kanker dan jantung.
Meningkatkan kesuburan hormon.
Memiliki zat anti jamur dan anti virus.
Pengembangan Produk dan Merek
yang Mengusung Raw Material
(Kecap Bango)
Oleh :
Fannisa Maulyn
2013100728
Nabila Dinda P
2013100578
Talitha Farah D
2013100697
06PACI
Business in Creative Industry
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Kalbis Institute
2016
BAB I
Pendahuluan
I
Latar Belakang
Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk
merancang dan menetapkan strategi bersaing yang tepat untuk merebut pangsa pasar
(Market Share) di tengah semakin banyak dan beragamnya produk yang beredar di
pasaran. Salah satu strategi bersaing yang dilakukan perusahaan adalah dengan cara
membangun merek yang kuat.
Merek menurut American Marketing Association (AMA) di dalam Kotler (2009:258)
adalah nama, istilah, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan
mendiferensiasikan mereka dari para pesaing.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari definisi di atas adalah merek sebagai produk atau
jasa yang membedakan suatu merek dengan produk atau jasa dari satu produsen dengan
produsen lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama dengan
beberapa cara. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional atau nyata yang berhubungan
dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis,
emosional, atau tidak nyata yang berhubungan dengan apa yang dipresentasikan merek.
Konsumen dapat mengevaluasi produk yang sama secara berbeda tergantung pada
bagaimana pemberian merek produk tersebut. Mereka belajar tentang merek melalui
pengalaman masa lalu dengan produk tersebut dan program pemasarannya, lalu
menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang tidak.
Bagi konsumen, khususnya ibu rumah tangga ataupun juru masak di restoran dan rumah
makan, penggunaan kecap sangat penting untuk cita rasa makanan yang mereka butuhkan.
Persaingan di bidang industri kecap pun disadari oleh beberapa perusahaan untuk
menetapkan strategi yang tepat agar memiliki peluang untuk bersaing dalam memproduksi
produk kecap yang berkualitas lalu mempromosikannya sehingga konsumen dihadapkan
oleh berbagai pilihan merek kecap dengan harga, varian dan kualitas bahan baku yang
berbeda dan terbaik. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membangun ekuitas merek
yang kuat agar dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.
Salah satu produk yang memiliki kualitas bahan baku terbaik adalah biji kedelai hitam
pilihan dari produk kecap bango yang diproduksi oleh PT. Anugrah Setia Lestari untuk
PT. Unilever Indonesia Tbk. Kacang kedelai hitam pilihan tersebut difermentasikan
selama beberapa bulan sehingga menghasilkan rasa yang berbeda dibandingkan kecap
yang dibuat dengan metode kimia atau kombinasi fermentasi dan kimia. Selain biji kedelai
hitam, bahan baku lainnya adalah gula kelapa, garam dan air.
Sejak awal tahun 2000-an, Unilever bekerjasama dengan Universitas Gadjah
Mada menghasilkan kedelai hitam kualitas baik bernama Malika. Kedelai tersebut menjadi
kekuatan rasa dan merek Kecap Bango. Profesor Mary Astuti, penemu kedelai Mallika
serta peneliti dan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, mengemukakan
bahwa kedelai hitamMallika memiliki banyak keunggulan dibandingkan varietas kedelai
lainnya. Selain lebih tahan cekaman fisik dan serangan penyakit, kedelai hitam Malika
juga bernutrisi.
Pada tahun 1992, PT. Unilever Indonesia tertarik untuk mengakuisisi merek dan usaha
Kecap Bango di bawah naungan perusahaan mereka. Akhirnya Kecap Bango resmi
menjadi salah satu produk PT. Unilever Indonesia pada tahun 2001. Setelah proses
akuisisi, nama dan performa Kecap Bango semakin kencang dan dikenal hingga
luar Jakarta. Langkah awal setelah akuisisi, Unilever mengubah tampilan merek, logo, dan
kemasan Bango. Dulu mereknya ”Kecap Bango”. Pada 1 Februari 2008, mereknya resmi
menjadi ”Bango”.
Unilever dan keluarga Kartadinata membentuk perusahaan patungan bernama PT Anugrah
Lever. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan kecap, sambal, dan saus bermerek
Bango. Unilever menguasai 65 persen saham, sisanya 35 persen dimiliki Anugrah Indah
Pelangi dan Anugrah Damai Pratama. Pada 2007, Unilever mengakuisisi sisa saham
Bango milik keluarga Kartadinata.
Menurut Ainul Yaqin, Foods Director Unilever Indonesia, 'dari beberapa hasil survei
lembaga riset, Bango menjadi pemimpin pasar kecap nasional. Performa bagus tersebut
dimulai sejak paska diakusisi.
Berikut adalah data Top Brand Indeks tiga pemain utama merek kecap di Indonesia pada
tahun 2010 – 2015:
Tabel 1.1 Top Brand Indeks Merek Kecap di Indonesia pada tahun 2010 – 2015
Merek Kecap
Tahun
Bango
ABC
Indofood
2010
45%
40%
1%
2011
48%
38%
0,5%
2012
50%
40%
0,5%
2013
44,3%
44,0%
1,8%
2014
47,9%
39,8%
2,3%
2015
53,1%
33,7%
3,3%
Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/
Berdasarkan data tersebut, kecap bango memiliki keunggulan dibandingkan dengan kedua
kompetitor dibidang yang sama. Kecap Bango juga telah memiliki izin dan surat
kesehatan dari pemerintah bahwa produk ini halal dan bagus untuk dikonsumsi
masyarakat, tidak hanya itu kecap Bango memiliki kualitas yang bagus karena
menggunakan bahan-bahan alami. Perusahaan berupaya untuk menciptakan produk yang
inovatif dan berdaya saing tinggi. faktor kualitas yang unggul dalam merancang suatu
produk, agar perusahan mampu bertahan dan unggul dalam persaingan.
II
Tujuan
Mengetahui cara pengembangan produk dan merek yang mengusung bahan baku (raw
materials) dengan contoh produk Kecap Bango.
III
Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep produk yang digunakan ditinjau dari deskripsi umum produk,
posisi produk di pasaran, konsumen sasaran, dukungan teknologi pengolahan, dan
keunggulan produk.
2. Bagaimana analisis produk tersebut ditinjau dari 3 fungsi utama perusahaan yang
meliputi pemasaran, perancangan dan manufaktur.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1
2.1.1
Biji Kedelai Hitam (Glycine Max L Merrit)
Klasifikasi dan Identifikasi
Kedelai hitam adalah salah satu varietas dari kedelai (Glycine max (L) Merrit).
Kedelai hitam secara botani dan nutrisi memiliki banyak kesamaan dengan
kedelai kuning, namun warnanya yang hitam menjadikan kedelai ini memiliki
pemanfaatan yang spesifik. Kecap, tauco, tempe, tahu, susu kedelai, dan lain-lain
adalah beberapa contoh produk olahan yang dapat dibuat dari kedelai hitam,
namun yang paling sering adalah kecap.
Biji kedelai hadir dalam berbagai warna pada bijinya, dari kuning, hijau, coklat,
hingga hitam, bahkan ada yang berbintik. Perbedaan dengan kedelai lainnya
hanya pada warna kulit bijinya saja; rasa, tekstur, dan warna bagian dalam biji
tetap sama. Meski demikian, penggunaan kedelai hitam terbatas hanya pada
pembuatan kecap saja. Meski dapat dijadikan tahu dan tempe, namun warna
hitam dari kulit kedelai hitam dikhawatirkan dapat merusak penampilan dari
produk yang dibuat. Selain dari warna biji, kedelai hitam dipercaya oleh petani
2.1.2
lebih mudah ditanam dibandingkan kedelai putih.
Kandungan Nutrisi Biji Kedelai Hitam
Berikut adalah nutrisi yang terkandung pada biji kedelai hitam:
Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Biji Kedelai Hitam
No.
1
2
3
4
5
6
Nutrisi
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Abu (%)
Antosianin (mg/100gr)
Asam Lemak (mg/100gr)
a. Asam Palmitat
b. Asam Stearat
c. Asam Oleat
d. Asam Linoleat
e. Asam Linolenat
7
Isoflavon
a. Genistein (mg/g)
b. Daidzein (mg/g)
8
Asam Amino
a. Aspartat
b. Glutamate
c. Serin
d. Histidin
e. Glisin
f. Arginin
g. Alanin
h. Tirosin
i. Metionin
j. Valin
k. Phenilalanin
l. Isoleusin
m. Leusin
n. Lisin
Sumber: http://journal.ift.or.id
Kadar
10,57 ± 0,17a
39,09 ± 0,11a
14,47 ± 0,22a
4,12 ± 0,05a
222,49 ± 22,62a
2,77 ± 0,18a
509,67 ± 15,52ab
1586,85 ± 35,68a
1984,92 ± 60,62a
238,67 ± 14,56a
0,65 ± 0,07a
3,67 ± 0,41a
51,80 ± 7,29a
98,75 ± 14,30a
41,41 ±13,14a
16,25 ± 2,40a
2,52 ± 0,15a
73,27 ±13,08a
23,24 ± 2,47a
101,84 ± 13,03a
9,85 ± 1,66a
16,48 ± 0,16a
19,99 ± 3,16a
14,26 ± 0,29a
21,31 ± 2,05a
51,49 ± 5,98a
Kesimpulannya adalah biji kedelai hitam memiliki kandungan antosianin yang
tidak dimiliki oleh biji kedelai dari varietas lain. Selebihnya kandungan biji
kedelai hitam sama dengan biji kedelai dari varietas lain.
Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah
berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif
pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Adapun peranan
antosianin yaitu : Sebagai antioksidan atau anti radikal bebas,juga sebagai anti-
aging (anti penuaan) bagi kesehatan dan kecantikan. Kemudian melindungi
degenerasi atau penurunan fungsi sel-sel otak dan menghambat kepikunan.
2.1.3
Manfaat Kedelai Hitam
- Kaya akan antioksidan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa setiap
hari asupan makanan kedelai dikaitkan dengan resiko kardiovaskular
-
2.2
berkurang.
Mengurangi resiko penyakit kanker dan jantung.
Meningkatkan kesuburan hormon.
Memiliki zat anti jamur dan anti virus.