KONSEP DASAR ADMINISTRASI dan manajemen

MAKALAH
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
“KONSEP DASAR SISTEM ADMINISTRASI”
Dosen Pengampu: Hj. Lilis Suryani, M.Si

Kelompok 1 :
Nura Mindiawati
1178010174
Nurul Armela
1178010178
Oneng Purnamasari
1178010182
Rian Khoerul Anwar
1178010195
Kelas E Semester 2
Program Jurusan Administrasi Publik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, anugerah, serta
karunia-Nya sehingga kami selaku kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah tentang
“Konsep Dasar Sistem Administrasi” ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Administrasi Negara.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dan direalisasikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bandung, Februari 2018

Penyusun

Konsep Dasar Sistem Administrasi | 1

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

1

1.3 Tujuan Penulisan

1

1.4 Metode Penulisan

2


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep

3

2.2 Pengertian Dasar

3

2.3 Pengertian Sistem

3

2.4 Pengertian Administrasi

4

2.5 Konsep Dasar Sistem Administrasi 5
A. Sejarah Munculnya Sistem Administrasi 6
B. Tokoh-Tokoh Administrasi8

C. Komponen Sistem Administrasi

10

D. Fungsi dan Peranan Sistem Administrasi 11
E. Tujuan Sistem Administrasi

12

F. Jenis-Jenis Sistem Administrasi

12

G. Sifat Sistem Administrasi 13
2.6 Sistem Administrasi Negara Indonesia

14

Konsep Dasar Sistem Administrasi | 2


BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17

Konsep Dasar Sistem Administrasi | 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tentunya memiliki
sifat saling ketergantungan antara satu sama lainnya demi memenuhi kebutuhan. Oleh
karena itu manusia membentuk kelompok bersama, dengan tujuan agar harapan dan
cita-citanya dapat terwujud dengan baik dan relatif cepat dalam konteks inilah yang
sering disebut dengan berorganisasi.
Untuk lebih mengefektifkan dan mengoptimalisasikan bentuk-bentuk kerjasama
dalam mayarakat itu diperlukan adanya suatu penataan. Penataan ini penting artinya,
bukan saja agar harapan setiap individu yang tergabung dalam organisasi itu dapat
terpenuhi, akan tetapi dalam rangka pula mengoptimalkan setiap keterampilan,
kemampuan dan kecakapan yang dimiliki setiap anggota. Ilmu yang berkaitan dengan

bagaimana menjadikan kerjasama dalam sebuah organisasi itu agar lebih baik efektif
dan efisien dalam mewujudkan tujuan bersama (organisasi) dan atau tujuan individu
dapat disebut pula disebut dengan istilah administrasi.
1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan konsep dasar sistem administrasi?



Apa saja peranan, tujuan, dan fungsi sistem administrasi?



Bagaimana perkembangan sistem administrasi dari masa ke masa?



Bagaimana pandangan sistem administrasi menurut para tokoh administrator?


1.3 Tujuan Penulisan


Mengetahui dan memahami konsep dasar sistem administrasi.



Mengetahui dan memahami peranan, tujuan, dan fungsi sistem administrasi.



Mengetahui perkembangan sistem administrasi dari masa ke masa.



Memahami pandangan sistem administrasi menurut para tokoh administrator.

1.4 Metode Penulisan



Studi Literatur



Searching internet

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep
Konsep berasal dari bahasa latin conceptum, yang artinya sesuatu yang
dipahami. Aristoteles dalam bukunya "The classical theory of concepts" menyatakan
bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah
dan filsafat pemikiran manusia.
Konsep bisa didefinisikan sebagai abstraksi (ringkasan) dari fenomena yang
dapat menggambarkan suatu objek, peristiwa/kejadian, yang berada dalam dunia
pikiran dan diwujudkan dalam bentuk produk dalam dunia nyata.
2.2 Pengertian Dasar
Dasar bisa diartikan sebagai pondasi, pengokoh berdirinya suatu bangunan.
Dengan demikian dasar didefinisikan sebagai pondasi dari suatu hal yang dijadikan
sebagai landasan paling inti dari suatu hal tersebut.


2.3 Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa yunani “system”, yang artinya suatu keseluruhan
yang kompleks yang disatupadukan (a complex a whole put together). Berbicara
tentang sistem, Rhicard A. Johnson, Fremount E.Kast, dan James E. Roseneweig
mengemukakan “Sistem ialah suatu keseluruhan kebulatan yang kompleks dan
terorganisasi. Sistem ialah suatu kumpulan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian
sehingga membentuk suatu kesatuan kebulatan yang kompleks, tetapi padu.”
Ditambah pula bahwa kata sistem mempunyai kesatuan sebagai :


Rencana;



Tata kerja (method);



Tata tertib ( order );




Pengaturan (arrangement); dan



Tatanan
Selanjutnya, The Liang Gie (1971) menyatakan bahwa sisitem ialah suatu

kebulatan yang berliku-liku dan tetap atas hal-hal atau unsur-unsur yang saling
berhubungan dan disatupadukan berdasarkan suatu asas tata tertib.
Jadi, sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian, yang kait
mengait satu sama lain. Bagian atau anaka cabang dari suatu sistem, menjadi induk
sistem dari rangkaian selanjutnya. Begitulah seterusnya sampai pada bagian yang
terkecil, rusaknya salah satu bagian akan mengganggu kestabilan, sistem administrasi
publik RI adalah salah satu contoh sistem administrasi, dan anak cabangnya adalah
sistem administrasi daerah, kemudian seterusnya sistem administrasi desa dan
kelurahan.
2.4 Pengertian Administrasi

Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare =
melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai suatu tujuan.
Dalam masa sekarang ini administrasi dikenal sebagai bagian dari Ilmu Sosial
yang mempelajari interaksi manusia dalam melakukan kerjasama (cooperative)
melalui penggunaan sarana dan sumberdaya yang terbatas (limited resources).
Definisi Administrasi dibagi kedalam dua bagian yakni :


Dalam arti sempit, administrasi tidak lebih dari kegiatan ketatausahaan (clerical
work), biasanya menyangkut tugas pekerjaan/urusan keuangan, kepegawaian,

kearsipan, dokumentasi, logistik, korespondensi, teknis, operasional program,
layanan informasi yang bersifat administrasi.


Dalam arti luas, administrasi adalah proses kerjasama berdasarkan rasionalitas
tertentu yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan
sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Di dalam pengertian administrasi terkandung hal-hal berikut:


Kelompok orang (manusia), yakni berkumpulnya dua orang atau lebih dalam
sebuah perkumpulan (organisasi).



Kegiatan, yaitu suat aktivitas yang harus dikerjakan baik itu secara individu
maupun bersama-sama



Kerja sama, yaitu interaksi antara individu dan

kelompok

untuk

menyelesaikan suatu masalah


Tujuan, yakni sesuatu yang ingin didapatkan oleh sekelompok orang



Efesiensi, perbandingan terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output)
“Administrasi merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua orang

manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.” (Sondang P. Siagian, 2008).
2.5 Konsep Dasar Sistem Administrasi
Sebagai suatu sistem pada hakikatnya adalah seperangkat komponen, elemen,
unsur atau subsistem dengan segala atributnya, yang satu sama lain saling berkaitan,
pengaruh-mempengaruhi dan saling tergantung sehingga keseluruhannnya merupakan
suatu kesatuan yang terintegrasi atau totalitas, serta mempunyai peranan atau tujuan
tertentu. Nilai atau peranan suatu sistem akan dipengaruhi oleh nilai atau peranan dari

sub-sistemnya. Sebaliknya nilai atau peranan suatu subsistem akan ditentukan oleh
nilai atau peranan sistem yang bersangkutan. Suatu sistem bersama dengan berbagai
sistem lain yang saling berinteraksi merupakan sub-sistem dari suatu sistem yang
lebih besar.
Secara elementer, administrasi terjadi apabila terdapat dua orang atau lebih,
yang bekerjasama melakukan kegiatan tertentu dengan sarana tertentu untuk
mencapai tujuan bersama tertentu. Dengan sendirinya antara manusia, kerjasama,
kegiatan, sarana dan tujuan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu,
administrasi merupakan suatu sistem.
A. Sejarah Munculnya Sistem Administrasi
Munculnya konsep sistem administrasi tidak sekaligus menjelma menjadi
sains. Tetapi didahului oleh perkembangan dalam bentuk seni (art) kemudian
berlanjut dalam perkembangannya sebagai ilmu.
1. Perkembangan Administrasi Sebagai Seni
Perkembangan administrasi sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase utama, yaitu
sebagai berikut :


Tahap prasejarah (Sebelum 1 Masehi)
Dimulai sejak dikenalnya sejarah manusia yang hidup berkelompiok hingga 1

Masehi. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa sebelum 1 Masehi, administrasi dan
manajemen sudah berkembang dengan baik walaupun orang-orang purbakala dahulu
tidak menyadarinya ditandai dengan mereka yang hidup secara berkelompok lalu
membagi tugasnya sebagai pemburu, peramu, dsb sehingga tujuan-tujuan mereka
dapat dicapai.


Tahap sejarah (1 Masehi – 1886 Masehi)

Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya selama 15 abad
pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi pun mengalami kegelapan.
Berarti tidak banyak yang diketahui dalam 15 abad itu.


Zaman modern (1886 Masehi - Sekarang)
Pada zaman ini F.W. Taylor (seorang sarjana pertambangan) dari Amerika

Serikat, mencetus gerakan manajemen ilmiah dengan mengadakan penyelidikanpenyelidikan dalam rangka mempertinggi efesiensi perusahaan dan peningkatan
produktivitas pekerja. Karena besarnya sumbangan penelitian yang diberikan
terhadap dunia administrasi, maka F.W. Taylor diberi julukan, sebagi bapak gerakan
manajemen ilmiah.
2. Perkembangan Administrasi Sebagai Ilmu
Dari segi perkembangan ilmu administrasi sejak lahir hingga sekarang, ilmu
administrasi telah mencapai empat tahap :


Tahap survival (1886-1930)
Pada tahap ini dimulai peletakan dasar-dasar administrasi oleh F.W. Taylor

dan Hendry Fayol. Dalam masa ini para sarjana mulai memperjuangkan supaya
pengetahuan administrasi sebagai ilmu yang mandiri atau sebagai salah satu tertibilmu (disiplin). Demikian juga dalam masa inilah para ahli dan sarjana
mengkhususkan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen.


Tahap konsolidasi dan penyempurnaan (1930-1945)
Pada tahap ini terjadi penyempurnaan teori-teori, sehingga kebenarannya tidak

dapat dibantah lagi. Dalam jangka waktu ini pulalah gelar-gelar kesarjanaan dalam
ilmu administrasi Negara dan niaga mulai banyak diberikan oleh lembaga-lembaga
pendidikan tinggi.



Tahap human relation (1945-1959)
Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan segi

manusiawi dan menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam kegiatan
kerjasama, baik hubungan yang bersifat resmi (dinas,formal) maupun yang tidak
resmi (informal). Pada masa ini pula ditulis pula hampir semua buku mengenai
hubungan antar manusia dalam kegaiatan kerjasama mereka.


Tahap behaviouralisme (1959-sekarang)
Pada tahap ini fokus perhatiannya bukan hanya pada hubungan manusianya,

tetapi sudah maju kepada tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang dalam
kehidupan berorganisasi, diselidiki pula cara-cara yang dapat ditempuh untuk lebih
meningkatkan kegiatan-kegiatan yang membuat organisasi menjadi lebih efesien dan
efektif, sehingga administrasi menyatu kepada manusia itu sendiri.
B. Tokoh-Tokoh Administrasi


Hendry fayol (1841-1950)
Henry Fayol disebut sebagai bapak administrasi (father of modern operational

management theory). Fayol adalah seorang insinyur bangsa Perancis yang bekerja
pada industri pertambangan. Berdasarkan studinya ia menarik kesimpulan bahwa
prinsip-prinsip pokok administrasi dapat diterapkan pada semua bentuk organisasi.
Menurut Fayol Administrasi itu bukan hak/milik semata-mata ataupun bukan
pertanggungjawaban semata-mata daripada pimpinan atau anggota pimpinan sendiri,
tetapi tersebar luas ke seluruh anggota organisasi, bahkan buruh (pekerja) ilut serta
sesuai dengan tingkatannya dalam kegiatan administrasi. Menurut fayol, Administrasi
merupakan bagian kegiatan dalam Badan Usaha. Badan Usaha adalah yang
melaksanakan ke arah suatu sasaran atau tujuan (obyektif) dengan usaha
mendapatkan keuntungan yang optimum dari semua sumber-sumber yang tersedia.
Selanjutnya Fayol dalam Robbins (2001:380), mengemukakan prinsip-prinsip
administrasi yaitu sebagai berikut :

(1) Pembagian pekerjaan, prinsip ini sama dengan pembagian tenaga kerja menurut
Adam Smith, spesialisasi meningkatkan hasil yang membuat tenaga kerja lebih
efisien.
(2) Wewenang. Manajer harus memberi perintah, wewenang akan membuat mereka
melakukan dengan baik.
(3). Disiplin. Tenaga kerja harus membantu dan melaksanakan aturan yang ditentukan
organisasi.
(4) Kesatuan komando. Setiap tenaga kerja menerima perintah hanya dari yang
berkuasa. (5) Kesatuan arah. Beberapa kelompok aktivitas organisasi yang
mempunyai tujuan yang sama dapat diperintahkan oleh seorang manajer
menggunakan satu rencana.


Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Dia adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas

usahanya meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak manajemen
ilmiah" dan merupakan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi. Taylor,
merumuskan prinsip-prinsip administrasi dan manajemen yaitu Planning, Organizing,
Actuating, Controling (POAC).
Selain itu, dia mengusulkan mengusulkan empat prinsip scientific
management yang menurutnya akan menghasilkan kenaikan yang berarti dalam
produktivitas:
(1). penggantian metode kira-kira untuk menentukan setiap elemen dari pekerjaaan
seorang pekerja yang ditentukan secara ilmiah;
(2). seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah;
(3).kerja sama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan,
yang sesuai dengan metode ilmiah; dan
(4).pembagian tanggung jawab yang lebih merata di antara manajer dan para pekerja,
yaitu pihak pertama sebagai perencana dan supervisi, sedangkan yang kedua sebagai
pelaksana.

C. Komponen Sistem Administrasi
Sebagai suatu sistem administrasi memiliki komponen yang membentuknya,
komponen-komponen umum yang termasuk dalam sistem administrasi yang efektif
adalah:
1. Planning / Rencana / Program Kerja
Bagian penting dalam penyelenggaraan administrasi adalah harus ada program
kerja yang dibuat sesuai dengan keputusan rapat tentang apa yang akan menjadi
tujuan untuk dikerjakan (untuk jangka waktu tertentu).
2. Organisasi
Perlu ada pengaturan otoritas dan tugas sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan
dengan tepat oleh orang yang tepat dengan cara yang bertanggungjawab.
3. Pendelegasian
Pembagian tugas harus dilakukan mengingat bahwa setiap orang mempunyai
keahlian/ketrampilan yang berbeda dengan orang lain.
4. Personel / Staf
Harus ada cukup orang untuk melakukan tugas-tugas yang sudah direncanakan,
oleh karena itu perlu ada pertanggungjawaban dari masing-masing orang yang
terlibat didalamnya
5. Koordinasi

Tugas-tugas yang tidak dikoordinasi dengan baik akan menyebabkan pekerjaan
yang tumpang tindih sehingga menghasilkan kerja yang tidak efektif dan efisien.
6. Pelaporan
Pertanggungjawaban dari setiap bagian perlu dilakukan agar dapat diketahui hasil
yang dicapai dan kegagalan-kegagalan yang terjadi sehingga dapat diusahakan
perbaikan-perbaikan yang perlu diadakan di masa yang akan datang.
7. Budget
Memprediksi jumlah keuangan yang dibutuhkan, dan yang mampu didapatkan,
dan yang mampu dipertanggungjawabkan adalah sangat penting untuk
menentukan seberapa jauh program kerja dapat dilaksanakan supaya tidak macet
di tengah jalan.
D. Fungsi dan Peranan Sistem Administrasi
Pada dasarnya fungsi sistem administrasi dan fungsi manajemen adalah sama
perbedanya dimana fungsi administrasi adalah untuk menentukan tujuan organisasi
dan merumuskan kebijaksanaan umum, sedangkan manajemen bersifat melaksanakan
kegitan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapian tujuan dalam batas-batas
kebijaksanaan yang dirumuskan.
Dalam proses pelaksanaan ini, administrasi mempunyai tugas-tugas tertentu
yang harus dilakukan sendiri dan tugas-tugas itulah yang biasanya disebut sebagai
fungsi-fungsi administrasi antara lain :


Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah suatu rincian yang merupakan organisasi yang besar

didalamnya ada penyusunan dan perumusan rencana diserahkan kepada sekelompok
staf perencana, akan tetapi penetapannya merupakan tugas dan tanggung jawab
manajemen. (Daft, 2006:8)


Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah suatu kegiatan yang menyangkut tipe-tipe struktur
organisasi dan prinsip-prinsipnya, sejarah organisasi, gaya manajerial yang tepat
digunakan, sifat dan jenis dari berbagai bentuk kegiatan yang harus dilaksanakan.
(Daft, 2006:9).


Leading (Kepemimpinan)
Kepemimpinan merupakan fungsi manajemen yang melibatkan penggunaan

pengaruh untuk memotivasi karyawan meraih sasaran organisasi. (Daft, 2006:10)


Controlling (Pengendalian)
Pengendalian adalah fungsi keempat yang mempunyai arti memantau aktifitas

karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan
membuat koreksi bila diperlukan. (Daft, 2006:11)

E. Tujuan Sistem Administrasi
Di dalam administrasi, tentu terdapat tujuan yang dapat berupa seperti Tujuan
Jangka Panjang. Di dalam tujuan jangka panjang ini terdapat beberapa ciri-ciri yang
diterapkan antara lain:


Bersifat Idealistik



Bentuknya relatif abstrak



Kualifikasinya ialah tidak terbatas
Sesungguhnya tujuan jangka panjang tidak ditentukan oleh para anggota

organisasi yang bergabung kemudian, melainkan oleh para pelopor atau pendiri
organisasi yang bersangkutan. Dan secara umum, tujuan dari adanya sistem
administrasi adalah :


Agar seorang usaha dapat memantau aktivitas administrasi perusahaannya.



Agar seorang pelaksana usaha dapat menilai kegiatan-kegiatan pengorganisasian
perusahaan.



Agar seorang pelaksana usaha dapat menyusun program peningkatan usaha dan
kegiatan pengorganisasian.



Agar seorang pelaksana usaha dapat mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan
organisasi perusahaan.

F. Jenis-jenis Sistem Administrasi


Administrasi Publik
Dalam administrasi publik pokok kajian yang dibahas ialah tiga elemen utama

dalam sebuah negara. Ketiga elemen tersebut yaitu lembaga legislatif, eksekutif serta
yudikatif. Dalam kajiannya, administrasi publik mengaitkan ketiga elemen utama
negara tersebut dengan beberapa peraturan dan kebijakan yang berhubungan dengan
publik, tujuan negara serta etika yang menjadi acuan penyelenggara negara.



Administrasi Pembangunan
Merupakan sistem administrasi yang dibuat untuk melakukan pengendalian

usaha oleh pemerintah. Tujuannya ialah untuk meralisasikan pertumbuhan yang
sudah direncanakan pada suatu kondisi yang lebih baik serta maju pada beberapa
aspek.


Administrasi Lingkungan
Merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pemerintah dan

masyarakat yang tujuannya untuk mewujudkan wawasan lingkungan serta tanpa
mengesampingkan kualitas manusia dan lingkungan.
G. Sifat Sistem Administrasi
Sebagai suatu sistem administrasi merupakan sistem yang bersifat:



abstrak, karena tidak dapat dikenali wujud rupanya. Bandingkan dengan hal yang
berupa barang, materi seperti manusia, batu hewan dan bangunan yang langsung
bisa dideskripsikan dan wujudnya dapat dilihat dengan jelas.



buatan manusia (man made systems), karena dia buatan manusia tentunya
mempunyai kelemahan dan tidak terlepas dari berbagai kepentingan dari manusia
itu sendiri.



terbuka (open systems), karena peka terhadap pengaruh lingkungan, baik sosial
maupun fisik. Sebagai sesuatu yang sifatnya terbuka harusw terbuka terhadap
sesuatu yang baru dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.



hidup (living systems), berkembang terus akibatnya sifat terbukanya. Akan
berubah sesuai dengan perkembangan zaman, ketika dia bersentuhan dengan halhal yang baru, dia akan dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman itu sendiri
sehingga dia tetap bisa dipaka dan berdaya guna tidak menjadi (out of date).



kompleks, karena di dalamnya terdapat banyak subsistem, terjadi banyak
hubungan antara subsistem antara satu dengan yang lain.
Administrasi

negara

sebagai

penyelenggaraan

kebijaksanaan

negara/pemerintahan juga merupakan suatu sistem dengan sifat-sifat seperti yang di
sebutkan di atas. Administrasi negara sebagai suatu sistem terdiri dari berbagai
subsistem antara lain: tugas pokok, fungsi kelembagaan, ketatalaksanaan,
kepegawaian, sarana dan prasarana. Sistem administrasi berinteraksi dengan berbagai
sistem lain seperti sistem politik, ekonomi, sosial budaya, agama, hukum, di samping
ekosistem lain seperti geografi, demografi, dan kekayaan alam membentuk sistem
kehidupan nasional dalam rangka mencapai tujuan negara.
2.6 Sistem Administrasi Negara RI (SANRI)

Sistem administrasi negara adalah keseluruhan penyelengaraan kekuasaan
pemerintah negara indonesia dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala
kemampuan aparatur negara serta segenap dana dan daya demi tercapainya tujuan
nasional dan terlaksananya tugas Negara Republik Indonesia seperti yang telah
ditetapkan dalam UUD 1945.
SANRI secara simultan dipengaruhi dan mempengaruhi berbagai faktor
lingkungan fisik alami, Juga oleh faktor regional dan global. Oleh karena itu tidak ada
satu negarapun yang memiliki konstitusi dan landasan filosofis serta keseluruhan
faktor ekologi yang sama dengan SANRI.
Sebagai sistem, admnistrasi negara indonesia perlu dikembangkan dan
disempurnakan dalam berbagai aspeknya, sehingga sebagai sarana untuk mencapai
tujuan nasional, maka SANRI senantiasa mampu mengatasi kendala, menjawab
tantangan dan memamfaatkan peluang yang timbul baik dalam lingkup nasional,
regional dan global. Pengembangan dan penyempurnaan yang terus menerus
dilakukan itu, disebabkan antara lain:


Semakin meningkatnya tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan baik
volume maupun intensitasnya.



Keberhasilan pembangunan telah pula menimbulkan masalah-masalah baru.



Adanya perkembangan berbagai faktor lingkungan termasuk pula perkembangan
dan perubahan dunia internasional.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai suatu sistem pada hakikatnya adalah seperangkat komponen,
elemen,unsur atau subsistem dengan segala atributnya, yang satu sama lain saling
berkaitan, pengaruh-mempengaruhi dan saling tergantung sehingga keseluruhannnya
merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi atau totalitas, serta mempunyai peranan
atau tujuan tertentu. Munculnya konsep sistem administrasi tidak sekaligus menjelma

menjadi sains. Tetapi didahului oleh perkembangan dalam bentuk seni (art) kemudian
berlanjut dalam perkembangannya sebagai ilmu.
Pada dasarnya fungsi sistem administrasi dan fungsi manajemen adalah sama
perbedanya dimana fungsi administrasi adalah untuk menentukan tujuan organisasi
dan merumuskan kebijaksanaan umum, sedangkan manajemen bersifat melaksanakan
kegitan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapian tujuan dalam batas-batas
kebijaksanaan yang dirumuskan.
3.2 Saran


Sebagai seorang calon administrator, kita harus senantiasa mengetahui konsep
dasar sistem administrasi dengan baik.



Demi memajukan negara Indonesia, Sistem Administrasi Negara Indonesia
mutlak dipelajari dan dikembangkan agar tujuan negara dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Sahya. (2012). Ilmu Administrasi Negara. Bandung: Pustaka Setia.
Syafri, Wirman. (2012). Studi tentang Administrasi Publik. Jatinangor: Erlangga.
Inu Kencana, Syafiie. (2004). Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: PT Eresco.
Ahdiyana, Marita. (2010). Sistem Aministrasi Negara Indonesia (Tesis). Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.

https://www.academia.edu/6833156/BIOGRAFI_ILMUAN_ADMINISTRASI_PUB
LIK