Menganalisis dan masalah Rendahnya kualitas

Menganalisis Masalah Rendahnya Kualitas Jalan di Indonesia Melalui Metode
ROCCIPI
Created: Brata Adisurya
Fakultas Hukum President University
Bratadis@gmail.com

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan
bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik
merupakan hal yang vital guna mendukung gerak roda pemerintahan, perekonomian,
industri dan berbagai kegiatan sosial di masyarakat dan pemerintahan. Mulai dari sistem
energi, transportasi jalan raya, bangunan-bangunan perkantoran dan sekolah, hingga
telekomunikasi, rumah peribadatan dan jaringan layanan air bersih, kesemuanya itu
memerlukan adanya dukungan infrastruktur yang handal. Demikian luasnya cakupan
layanan masyarakat tersebut, maka peran infrastruktur dalam mendukung dinamika suatu
negara menjadi sangatlah penting artinya. Adalah suatu hal yang umum bila kita
mengkaitkan pertumbuhan eknomi dan pembangunan suatu negara dengan pertumbuhan
infrastruktur di negara tersebut. Berbagai laporan badan dunia seperti World Bank,
menekankan peran infrastruktur dalam pembangunan negara, dan bagaimana negaranegara di dunia melakukan investasi di sektor tersebut.
Masa ini, peran pelayanan masyarakat melalui investasi di sektor infrastruktur sedikit

demi sedikit telah bergeser dari peran dominan pemerintah menjadi partisipasi swasta.
Beratnya beban pendanaan bagi pembangunan baru maupun pemeliharaan fasilitas
infrastruktur tidak dapat ditanggulangi oleh kemampuan pemerintah dalam mengimbangi
kebutuhan akan infrastruktur yang semakin meningkat. Kondisi ini semakin diperparah
dengan adanya kenyataan bahwa selama ini tampaknya kita terlena dengan pembangunanpembangunan baru, sementara upaya memelihara fasilitas infrastruktur yang ada pun
hampir tidak memperoleh perhatian yang memadai.
Prasarana jalan merupakan salah satu fasilitas infrastruktur transportasi yang paling
strategis. Untuk mempertahankan kinerjanya, maka prasarana jalan perlu dikelola
sedemikian rupa, sehingga kondisinya dapat terpelihara semaksimal mungkin dengan
pendanaan yang optimum. tindakan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala akan
menjaga kualitas jalan dan memperpanjang usia layannya. Kinerja prasarana jalan di

Indonesia sering kali tidak memenuhi harapan masyarakat pengguna jalan. Berbagai keluhan
sering kali muncul dari para pengguna jalan dan juga dari lembaga pemberi pinjaman.
kerusakan dini prasarana jalan sangat umum dijumpai dan rata-rata masa pelayanan
adalah hanya sekitar 50% dari umur rencana. Salah satu upaya mendasar dalam
mewujudkan prasarana jalan yang berkualitas adalah peningkatan kegiatan pengendalian
mutu atau quality control oleh tim pengawas maupun konsultan supervisi. Di samping
mengkaji masalah pengawasan pelaksanaan pekerjaan, pihak pengelola jalan juga sedang
mulai mengkaji alternatif-alternatif lain untuk membantu mengatasi masalah rendahnya

kualitas jalan, salah satunya adalah dengan mengkaji penerapan metoda kontrak yang
inovatif yaitu metoda-metoda kontrak yang didalamnya juga mempertimbangan aspek
kinerja hasil pekerjaan.
Perumusan masalah
Menganalisis masalah Rendahnya kualitas jalan di Indonesia melalui metode metode
ROCCIPI (Rule, Opportunity, Capacity, Communication,Interest, Process, dan Ideology) dan
Apakah Undang Undang tentang jasa konsturksi sudah mengatur tentang hal tersebut?
Perumusan Masalah
Kerusakan yang terjadi di jalan raya tidak hanya disebabkan oleh faktor kondisi
kendaraan maupun Kondisi cuaca, namun disebabkan pula oleh banyak faktor antara lain:
kondisi lingkungan, desain ruas jalan, Material yang digunakan saat pembangunan jalan,
kondisi kerusakan saat pengerasan jalan, kurangnya anggaran, ataupun tidak ada nya
pengawasan saat melakukan pembangunan jalan. Dalam tugas akhir semester ini,
permasalahan yang akan dibahas adalah mengenai masalah rendahnya kualitas jalan
khususnya pada jalur pantura.
Pembatasan Masalah
Mengingat penulisan ini berdasarkan Kerusakan jalan raya luar kota dan dalam hal
ini cukup banyak permasalahan yang dihadapi maka penulis membatasi permasalahan
tersebut pada Rendahnya kualitas jalan Pantura.
Metodelogi Pembahasan

Metode pembahasan yang dilakukan pada penulisan tugas akhir semester ini adalah
sebagai berikut:
1.
Melakukan identifikasi masalah secara brainstroming menggunakan teori ROCCIPI
2.
Menganalisa berbagai persoalan penyebab melalui fishbond
3.
Menganalisa UU tentang jasa konstruksi
4.
Menarik suatu kesimpulan dari permasalahan yang dianalisis, kemudian
menciptakan suatu produk pasal di dalam UU tentang Jasa konstruksi.

PEMBAHASAN MASALAH

Penyebab masalah seperti pada gambar 1.1 memakai teori fishbone yaitu di identifikasi dari
setiap masalah dari metode, material, lingkungan, money, dan mesin dan peralatan.
Jika dilihat dari metode masalah yang dihadapi adalah saat pengerjaan proyek
pembangunan jalan kurangnya pengawasan dari kementrian PU sehingga pengembang tidak
melakukan pekerjaan sekuat tenaga menjadikan produk jalan yang kurang baik, namun
sebelum menyerahkan proyek pengerjaan jalan ke pengembang, perusahaan pembangunan

tersebut harus memiliki sertifikasi dari kementrian PU agar mutu dari hasil produk jalan
yang mereka kerjakan tidak diragukan lagi. Oleh sebab itu Kementrian PU harus melakukan
audit atau pemeriksaan syarat syarat kepada perusahaan pengembang agar mendapat
sertifikasi yang dikeluarkan langsung dari kementrian PU.
Kemudian saya menganalisis masalah dari level material/ bahan baku, material merupakan
hal yang sangat utama pada saat pembangunan jalan karena jika materialnya sesuai standar
jalan, kekuatan jalan tersebut dapat bertahan sampai bertahun-tahun, namun maraknya
pengembang “nakal” yang memakai bahan baku tidak bersertifikat hanya karena ingin
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari permbangunan jalan tersebut

sehingga material yang digunakan tidak sesuai kekuatan yang akan ditampun jalan
menjadikan jalan mudah rusak, retak dan hancur. Tidak adanya syarat-syarat material yang
harus dipakai oleh pengembang saat mebangun jalan, ini harus menjadi perhatian serius
karena hal ini adalah yang utama saat membangun jalan dan untuk menjadikan jalan yang
kuat dan berumur tahunan.
Mesin yang digunakan pun harus sesuai dengan standar yang kelengkapan. Mesin memang
adalah aspek yang kedua. Karena jika mesin tersebut sudah tua maka produk yang
dihasilkan mesin tersebut sangat jelek dan tidak maksimal. Tire Roller adalah mesin yang
digunakan pada saat pengerasan jalan. Jika saja Tire Roller tersebut tidak bekerja secara
maksimal, maka hasil dari jalan tersebut adalah diluar harapan. Saya menduga jika mesin

tersebut dalam kondisi baik, maka kualitas jalan dari hasil proyek pembangunan ini dapat
bertahan bertahun tahun. Dalam UU jasa konstruksi belum dijelaskan secara rinci tentang
hal hal mengenai mesin dan minimal tahun mesin yang boleh dipakai pada saat pengerjaan
proyek pembangunan jalan.
Sebelum melakukan pembangunan jalan, maka harus disurvei tempat yang akan dibangun.
Maka lingkungan adalah aspek dasar dalam pembangunan suatu jalan, grafis geografi area
jalan pantura memiliki kondisi dan jenis tanah yang kurang cocok jika dijadikan jalan, karena
banyak volume kendaraan yang lalu-lalang dan kendaraan tersebutpun memiliki bobot yang
sangat berat sehingga menjadikan jalan area pantura sering sekali mengalami kerusakan
yang sangat berat. Kementrian PU harus menyusun desain jalan dan harus cocok dengan
kondisi bobot yang akan dilewati jalan tersebut sehingga meminimalisir kerusakan jalan jika
pada aspek lingkungan tersebut memiliki kondisi geografis yang pas dan struktur tanah yang
kuat.
Namun anggaran tidak kalah penting dalam hal ini, Anggaran memang raja dari setiap
proses pembangunan, jika memiliki anggaran yang besar dan dapat mengorganisirnya
menjadikan hasil yang baik dan sesuai tepat waktu. Masalah dari ruang lingkup anggaran
adalah banyaknya penyelewengan dana sehingga dana yang seharusnya untuk mebangun
jalan, malah dikurangi untuk menambah pendapatan oknum-oknum suatu perusahaan
pengembang, entah itu mandor lapangannya, atau pekerja bawah nya, menjadikan produk
hasil jalannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, sering sekali banyak proyek jalan yang


tidak kunjung selesai dan memakan anggaran yang sangat amat besar, namun pada saat
jalan tersebut di release hanya hitungan beberapa bulan saja, jalan tersebut sudah kembali
hancur lebur dan retak.
Pengawasan dari kementrian PU memang paling penting untuk meminimalisirkan semua
kejadian masalah tersebut. Dan di dalam UU tentang jasa konstruksi harus ditambahkan
beberapa produk pasal yang baru guna untuk menjadi solusi agar terciptanya kualitas jalan
yang maksimal.

Daftar Inventaris Masalah
Revisi UU jasa konstruksi
Pasal 2
Pengaturan jasa konstruksi berlandaskan pada asas kejujuran dan keadilan, manfaat,
keserasian, keseimbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan
keselamatan
demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Menjadi

Pasal 2
Pengaturan jasa konstruksi berlandaskan pada asas kejujuran dan keadilan, manfaat,

keserasian, keseimbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan
keselamatan
demi kepentingan masyarakat, bangsa negara, kebebasan, pembangunan berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan dan saya mengusulkan azas kebebasan yang dimaksud
tentunya yang bertanguung jawab sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 8
Perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas konstruksi yang berbentuk
badan
usaha harus :
a. memenuhi ketentuan tentang perizinan usaha di bidang jasa konstruksi;
b. memiliki sertifikat, klasifikasi, dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi.
Menjadi
Pasal 8
Perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas konstruksi yang berbentuk
badan
usaha harus :
a. memenuhi ketentuan dari Kementrian Pekerjaan Umum tentang perizinan usaha di
bidang jasa konstruksi

b. memiliki sertifikat, klasifikasi, dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi dari Kementrian

Pekerjaan Umum.
Pasal 11
(1) Badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan orang perseorangan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 harus bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya.
Menjadi
Pasal 11
(1) Badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan orang perseorangan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 harus bertanggung jawab terhadap produk hasil pekerjaannya
dan menerima segala resiko
BAB ??
PENGGUNAAN BAHAN KONSTRUKSI
Pasal ??
(1) Usaha jasa konstruksi berbentuk orang perseorangan atau badan usaha harus
menggunakan bahanbaku material yang berlisensi.
(2) Pengunaan Bahan baku harus sesuai dengan tipe hasil pembangunan
(3) Lisensi bahan baku dikeluarkan oleh ..... (belum dipikirkan) dan digunakan di setiap jenis
pembangunan diwilayah REPUBLIK INDONESIA


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu :

1. Prasarana jalan merupakan salah satu fasilitas infrastruktur transportasi yang paling
strategis. Untuk mempertahankan kinerjanya, maka prasarana jalan perlu dikelola
sedemikian rupa, sehingga kondisinya dapat terpelihara semaksimal mungkin
dengan perencanaan yang optimum. tindakan menjadikan material jalan sesuai
dengan bobot yang ditopang akan menjaga kualitas jalan dan memperpanjang usia
layananya. Kinerja prasarana jalan di Indonesia sering kali tidak memenuhi harapan
masyarakat pengguna jalan.
2. Banyak nya jalan yang hancur dan retak karena kurangnya survei daerah geografis
sehingga tanah yg dipakai untuk membangun sebuah proyek jalan tidak kuat
menampung daya tahan kendaraan yang lalu-lalang diatasnya.
3. Kerusakan yang terjadi di jalan raya tidak hanya disebabkan oleh faktor kondisi
kendaraan maupun Kondisi cuaca, namun disebabkan pula oleh banyak faktor antara
lain: kondisi lingkungan, desain ruas jalan, Material yang digunakan saat
pembangunan jalan, kondisi kerusakan saat pengerasan jalan, kurangnya anggaran,
ataupun tidak ada nya pengawasan saat melakukan pembangunan jalan


SARAN
Berdasarkan hasil penelitian Rendahnya kualitas jalan, disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Harus ada Undang undnag yang mengatur tentang penggunaan Bahan Baku proyek
pengerjaan jalan. Bahan baku yang digunakan harus diberi lisensi dari sebuah badan
yang ahli dalam urusan pengembangan pembangunan.
2. Karena maraknya penyelewengan anggaran, hendaknya pemerintah harus ikut turun
serta mengawasi setiap pembangunan jalan di seluruh NKRI Dan juga harus ada UU
yang mengatur tentang berat bobot kendaraan yang boleh melewati jalan tersebut.