Menguji sifat asam dan basa beberapa sen (1)

I.

Tujuan
1. Menguji sifat asam dan basa beberapa senyaa organik dengan
menggunakan kertas lakmus, serta mengukur pH menggunakan pH peper
universal atau pH meter.
2. Mengidentifikasi senyaa-senyaa asam organik dengan reaksi yang spesifik

II.

Dasar Teori
A. Asam
Apa yang kamu ketahui tentang asam? Asam berkaitan dengan salah satu
tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asam
berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara kimia,
kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyaa yang menghasilkan ion
hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyaa asam banyak
kita temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti pada makanan dan
minuman. Selain itu, senyaa asam dapat pula kita temukan di dalam
lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi
membunuh kuman.

1. Sifat Asam
Bagaimanakah cara kita untuk mengetahui suatu zat bersifat asam atau
tidak? Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari sifat yang dimiliki oleh
asam tersebut. Berikut ini akan dibahas beberapa mengenai sifat asam.
a. Rasa Asam
Pernahkah kamu makan acar mentimun? Ras kecutnya membuat
acar terasa segar dan cocok dipadukan dengan berbagai
macammasakan, seperti gulai

kambing, opor ayam, dan nasi

goreng. Rasa kecut tersebut berasal dari cuka. Cuka merupakan
salah satu asam yang kita kenal dalam kehidupan sehari – hari.
Nama cuka dalam ilmu kimia adalah asam asetat (asam etanoat).
b.

Mengubah warna Indikator
Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah
arna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang
selanjutnya akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam

dari beberapam senyaa asam. Dengan menggunakan indikator.

1

Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadi
merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berarna merah.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam
dapat melepaskan ion – ion dalam larutannya yang mampu
menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang
baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya
hantar listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya
adalah asam sulfat yang terdapat pada aki mobil.
d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Asam bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gas
hidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakan
contoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga
menghasilkan gas hydrogen dan senyaa garam.
Reaksi :
Asam + Logam tertentu Garam + Gas Hidrogen

Bila kita mereaksikan dua asam yang berbeda pada logam yang
sama, maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Hal itu
disebabkan perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.
2. Kekuatan Asam
Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam
kuat dan asam lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh
jumlah ion hydrogen yang terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah
asam yang banyak menghasilkan air dalam larutannya (asam yang
terionisasi sempurna dalam larutannya), sedangkan asam lemah adalah
asam yang sedikit menghasilkan ion dalam larutannya (terionisasi
sebagian dalam larutan). Konsentrasi larutan berkaitan dengan
banyaknya zat yang terlarut dalam suatu volume pelarut tertentu.
Semakin banyak zat yang terlarut, konsentrasi larutan tersebut semakin
tinggi (semakin pekat). Pada larutan encer terdapat sejumlah kecil zat
terlarut dalam pelarutnya. Untuk menyatakan konsentrasi larutan lazim
digunakan istilah molar (M).

2

3. Peranan Asam dalam Kehidupan

Asam merupakan salah satu senyaa yang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan. Dalam bidang industry, asam banyak digunakan,
antara lain dalam proses pembuatan pupuk, obat – obatan, bahan
peledak, plastik, dan pembersihan permukaan logam – logam tertentu.
Selain itu, terdapat beberapa asam organic yang digunakan sebagai
pengaet makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat,
dan asam benzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam
lemah. Meskipun asam adalah senyaa yang sangat berguna, tetapi asam
juga dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang
korosif. Salah satunya adalah peristia hujan asam yang akhir – akhir ini
menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Asam merupakan
senyaa kimia yang mempunyai rumus senyaa kimia tertentu. Asam
dapat ditemukan sebagai senyaa murni atau terlarut dalam pelarut
tertentu. Sehari – hari, kita sering menjumpai asam sebagai suatu zat
yang terlarut dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air) sehingga
disebut larutan asam. Bila suatu asam terlarut dalam sejumlah besar
volume air, maka kita katakana baha konsentrasi asam tersebut rendah
atau disebut juga sebagai asam encer. Konsentrasi suatu asam
meningkat seiring dengan semakin berkurangnya jumlah air yang
melarutkannya.

B. Basa
Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyaa yang
menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air.
Perhatikanlah baha rumus senyaa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali
untuk

ammonium

hidroksida).

Adanya

gugus

OH

inilah

yang


menyebabkan senyaa basa memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa.

1. Sifat Basa

3

Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita
gunakan untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa akan dipelajari
berikut ini.
a.

Pahit dan Terasa Licin di Kulit
Apa yang kamu rasakan ketika kamu memegang sabun? Mengapa
sabun terasa licin ketika disentuh? Rasa licin pada sabun
disebabkan oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut. Basa
pembuat sabun adalah natrium hidroksida. Selain terasa licin, basa
pun memiliki rasa yang pahit. Akan tetapi, kamu tidak dianjurkan
untuk memeriksa apakah suatu zat itu suatu basa atau tidak dengan
cara menyentuh atau mencicipinya. Hal itu karena basa kuat
bersifat korosif yang dapat menyebabkan tanganmu teriritasi dan

terbakar.

b. Mengubah arna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan
indikator sehingga dapat mengubah arna indikator tersebut. Basa
akan mengubah arna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan
lakmus biru akan tetap berarna biru.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Seperti halnya asam, senyaa basa pun merupakan penghantar listrik
yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dlam
air.
d. Menetralkan Sifat Asam
Salah satu sifat basa adalah meniadakan atau menghilangkan sifat
suatu asam yang direaksikan dengan basa tersebut. Asam yang kita
miliki akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah
menjadi tidak asam. Apabila basa direaksikan dengan asam, maka
akan membentuk garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi
penetralan (netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium
hidroksida direaksikan dengan asam sulfat akan membentuk
kalsium sulfat dan air.

Reaksi :

4

Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 (aq) CaSO4 (aq) + 2H2O (l)
Tahukah kamu, mengapa pada tanah gambut sebelum ditanami
terlebih dahulu diberi kapur? Kapur merupakan salah satu contoh
dari basa yang dapat mengurangi tingkat keasaman tanah. Tablet
obat sakit mag terbuat dari basa magnesium hidroksida, mengapa?
Konsentrasi asam lambung yang terlalu tinggi dapat dikurangi
dengan memakan obat sakit mag. Jadi, pada dasarnya konsentrasi
asam pada suatu zat dapat kita kurangi dengan cara menambahkan
suatu basa ke dalamnya. Basa merupakan istilah kimia yang
digunakan untuk semua zat yang dapat menetralkan asam. Selain
karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam, basa pun
memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu sehingga
basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh,
pembersih alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium
hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau

mentega. Pembersih lantai mengandung ammonia yang dapat
membersihkan debu.
2. Kekuatan Basa
Seperti halnya asam, basa pun dapat dibagi menjadi basa lemah dan
basa kuat. Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa
tersebut melepaskan ion OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan
basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Ingatlah jangan menyentuh
basa (murni ataupun larutannya) sembarangan. Contoh senyaa yang
tergolong basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium
hidroksida (KOH), dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2), sedangkan
ammonia (NH3) tergolong sebagai basa lemah. Kaustik merupakan
istilah yang digunakan untuk basa kuat. Jadi, kita menggunakan nama
kaustik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida
(KOH).
3. Peranan Basa dalam Kehidupan

5

Coba amati lingkungan sekitarmu! Adakah benda – benda yang
mengandung basa? Basa dapat dengan mudah kita temukan, baik itu di

rumah maupun di industri. Ketika kita membuat rumah, kita
menggunakan semen. Semen dibuat dari basa kalsium hidroksida. Basa
pun dapat kita temukan pada aneka bahan pembersih dan ketika
membuat kue. Pada saat membuat kue, kita sering menambahkan
baking soda agar kue yang kita buat mengembang. Baking soda
merupakan suatu basa.
C. Sifat Keasaman dan Kebasaan suatu Zat
Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat tersebut
termasuk asam atau basa, maka bagaimanakah cara kita mengetahui sifat
keasaman atau kebasaan zat tersebut? Kita tidak selalu dapat
menggunakan indra kita untuk memastikan dengan aman suatu zat
termasuk asam atau basa. Ingat, beberapa asam dan bas sangat berbahaya.
Skala pH (poer of hydrogen) berkisar dari 10 sampai 14. Nilai 7
menunjukkan suatu zat bersifat netral (tidak asam-tidak basa). Suatu asam
memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH mendekati
angka 0, maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan jika nilai pH
suatu zat mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah
(berkurang). Senyaa basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7.
Semakin nilai pH mendekati nilai 14, tingkat kebasaannya semakin kuat.
Sekarang kamu mengetahui mengapa kita mengenal asam kuat, asam

lemah dan basa kuat, basa lemah.
D. Indikator
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, larutan asam dan basa akan
memberikan arna tertentu apabila direaksikan dengan indikator. Indikator
adalah suatu senyaa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa.
Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa.
Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu
asam atau basa. Beberapa indikator terbuat dari zat arna alami tanaman,
tetapi ada juga beberapa indikator yang dibuat secara sintesis di
laboratorium. Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas

6

lakmus karena praktis dan harganya murah. Kita mengenal dua jenis kertas
lakmus, yaitu lakmus merah dan biru. Pada larutan asam, kertas lakmus
selalu berarna merah, sedangkan dalam larutan basa kertas lakmus selalu
berarna biru. Jadi, larutan asam akan mengubah kertas lakmus arna biru
menjadi merah dan larutan basa akan mengubah arna lakmus merah
menjadi biru. Beberapa jenis tanaman dapat pula dijadikan sebagai
indikator. Salah satu tanaman yang dapat pula dijadikan sebagai indikator
adalah tanaman bunga hydrangea. arna bunga hydrangea bergantung pada
keasaman tanah. Bunga hydrangea yang berarna merah jambu (pink) akan
berubah menjadi biru apabila ditanam di tanah yang terlalu asam. Lakmus
dan bunga hydrangea merupakan salah satu contoh indikator pH. Syarat
dapat tidaknya suatu zat ddijadikan indikator asam basa adalah terjadinya
perubahan arna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam dan
larutan basa. Untuk menguji sifat asam basa suatu zat selalu digunakan
dalam bentuk larutan, karena dalam bentuk larutan sifat pembaaan asam
dan basa lebih mudah dideteksi. Berikut adalah indikator pH yang sering
kita gunakan di laboratorium. Indikator tersebut menunjukkan perubahan
arna lerutan pada rentang pH tertentu.
No.
Nama Indikator
Range PH
Perubahan arna
1.
Fenoftalein
8,3 – 10
Tak berarna – Merah Muda
2.
Metil Oranye
3,2 – 4,4
Merah – Kuning
3.
Metil Merah
4,8 – 6,0
Merah – Kuning
4.
Bromtimol biru
6,0 – 7,6
Kuning – Biru
5.
Metil biru
10,6 – 13,4
Biru – Ungu
Salah satu indikator yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik adalah
indikator universal. Indikator universal adalah indikator yang terdiri atas
berbagai macam indikator yang memiliki arna berbeda untuk setiap nilai
pH 1-14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada juga yang
berupa kertas. Paket indikator universal tersebut selalu dilengkapi dengan
arna standar untuk pH 1-14.
Cara menggunakan indikator universal adalah sebagai berikut :

7

1.

Celupkan kertas indikator universal pada larutan yang akan diselidiki
nilai pH-nya atau meneteskan indikator universal pada larutan yang
diselidiki.

III.

2.

Amati perubahan arna yang terjadi

3.

Bandingkan perubahan arna dengan arna standar.

Alat dan Bahan
Percobaan 1
Alat
1. Tabung reaksi
2. Kertas lakmus
3. pH paper universal

Bahan
1. Alkohol
2. Fenol
3. Asam asetat
4. Asam benzoat

5.
6.
7.
8.

Glukosa
Fruktosa
Etilamin
Anilin

5.

Larutan FeCl3

Percobaan 2
Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Rak tabung
4. Plat tetes
IV.

Bahan
1. Asam salisilat
2. Asam format
3. Asam asetat
4. Asam benzoat

Gambar Rangkaian Alat

Tabung reaksi dan rak tabung

V.

Pipet tetes

Cara Kerja
Percobaan 1
1. Berdoa
2. Mengisi tabung reaksi dengan 1 ml larutan yang akan diuji pada percobaan
pertama
8

3. Menguji masing-masing bahan dengan kertas lakmus, dan mengukur
kekuatan asam dan basa dengan pH paper universal atau pH meter
Percobaan 2
1. Mengisi tabung reaksi dengan 1 ml larutan yang akan diuji pada percobaan
kedua
2. Menambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 dan mengamati perubahan
yang terjadi
VI.

Hasil Pengamatan
Percobaan 1
No
.
1
2
3
4
5
6

Larutan
Alkohol
Fenol
Asam asetat
Asam benzoat
Glukosa
Fruktosa

Kertas lakmus
Biru
Merah
Biru
Merah
Merah muda
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Biru
Merah
Biru
Merah

pH

Sifat

4
3
2
3
4
5

Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam

Percobaan 2
No
.
1
2
3
4
VII.

Larutan
Asam asetat + FeCl3
Asam format + FeCl3
Asam salisilat + FeCl3
Asam benzoat + FeCl3

arna
Sebelum reaksi
Tidak berarna
Tidak berarna
Tidak berarna
Tidak berarna

Sesudah reaksi
Kuning keemasan
Tidak berarna
Ungu pekat
Krem keruh

Pembahasan
Percobaan 1
1. Dari percobaan praktikum yang telah dilakukan ini, didapat hasil senyaa
asam. Penggunaan pH paper universal penggunaannya hanya dengan
menyamakan arna pada kertas lakmus merah dan biru dengan arna pada
pH paper universal sehingga diketahui pH bahan sesuai standar yang telah
ada.
2. Masing-masing zat dimasukkan ke dalam plat tetes kemudian dari tiap
lubang yang berisi zat dimasukkan dua buah kertas lakmus (merah dan

9

biru), setelah dicelupkan kedua lakmus tersebut lalu diamati perubahan
arna yang terjadi, tetapi cara ini hanya untuk membedakan apakah zat itu
asam atau basa. Cara yang kedua dengan mencelupkan pH paper universal
ke dalam masing-masing zat, dengan cara ini didapat berapa besarnya pH
dari zat itu, cara ini lebih baik dari cara lakmus.
3. Nilai pH untuk larutan Alkohol, Fenol, Asam Asetat, Asam Benzoat,
Glkosa dan Fruktosa adalah kurang dari 7, berarti sifat larutan itu adalah
asam.
Percobaan 2
1. Dalam percobaan kali ini, FeCl3 berfungsi untuk memutus katan rangkap
VIII.

Kesimpulan
1. Asam memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH
mendekati angka 0, maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan
jika nilai pH suatu zat mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin
lemah (berkurang). Senyaa basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7.
Semakin nilai pH mendekati nilai 14, tingkat kebasaannya semakin kuat.
Pada percobaan ini semua larutan yang di uji bersifat asam karena memliki
pH kurang dari 7.
2. Asam dapat mengubah kertas lakmus berarna biru menjadi berarna merah.
Sedangkan basa dapat mengubah kertas lakmus berarna merah menjadi
berarna biru. Pada percobaan ini semua larutan yang di uji bersifat asam
karena mengubah kertas lakmus berarna biru menjadi berarna merah dan
lakmus merah tetap berarna merah. Namun pada larutan alkohol, glukosa
dan fruktosa, lakmus biru tidak berubah arna tetapi tetap bersifat asam
karena memiliki pH kurang dari 7

10