TANAMAN JAMUR Manfaat bagi masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai jamur. Sebelum kita membahas
tentang jamur kita terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari jamur itu
sendiri, Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri
jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya. Dalam makalah yang kami susun ini aka dibahas
semua mengenai jamur, mulai dari struktur, sampai cara reproduksi dari jamur
tersebut.
Dalam makalah ini kami juga akan menyajikan jenis-jenis jamur yang berbahaya dan
jamur yang tidak berbahaya seiring dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai
dalam jenis-jenis tersebut. Serta kami akan menyajikan manfaat dari jamur itu
sendiri.
B. TUJUAN
Dalam menyusun makalah ini kami kami maemiliki beberapa tujuan, diantaranya
- Sebagai bahan observasi
- Sebagai bahan pembelajaran
C. MANFAAT
Manfaat bagi sekolah
Makalah yang kami susun ini sangat bermanfaat bagi sekolah karena ini dapat
dijadikan bahan pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran biologi yang
membahas tentang jamur karena makalah yang kami susun ini cukup lengkap
dibahas mengenai jamur
Manfaat bagi siswa
Makalah tentang jamur yang kami susun ini memiliki manfaat yang cukup besar bagi
siswa karena dari malah ini siswa dapat mngetahui secara menyeluruh tentang
jamur sebgaiana yang telah kami sajikan dalam makalah ini
Manfaat bagi masyarakat
Dari makalah ini masyarakat dapat mrngambil manfaat yang begitu penting Karena
dari makalah mayarakat dapat mengetahui jenis-jenis jamur yang berbahaya dan
yang tidak berbahaya serta dapat mengetahui jenis jamur yang menhasilkan nilai
ekonomi tinggi. Dan dalam makalah ini kami mnecantumkan berbagai jenis jamur
sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan denga mudah dalam kehidupan
sehari-hari.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian jamur
2.
Bagaimana struktur, cara makan dan habitat, pertumbuhan dan reproduksi dari
jamur
3. Peranan jamur
4. Jenis-jenis jamur
5. Manfaat jamur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN JAMUR
Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal yang agak
berkaitan. Arti pertama adalah semua anggota kerajaan Fungi dan beberapa
organisme yang pernah dianggap berkaitan, seperti jamur lendir dan "jamur belah"
(Bacteria). Arti kedua berkaitan dengan sanitasi dan menjadi sinonim bagi kapang.
Arti terakhir, yang akan dibahas dalam makalah yang kami susun ini, adalah tubuh
buah
yang
lunak
atau
tebal
dari
sekelompok
anggota
Fungi
(terutama
Basidiomycetes) yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat
tumbuhnya. Pengertian terakhir ini berkaitan dengan nilai ekonomi jamur sebagai
bahan pangan, sumber racun atau bahan pengobatan.
B. STRUKTUR TUBUH JAMUR
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.
Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa
senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat
menembus jaringan substrat.
C. CARA MAKAN DAN HABITAT JAMUR
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,
jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan,
jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen
maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein,
vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif,
atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c.
sporofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme
jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar
tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan
banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang
hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya
bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
D. PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI JAMUR
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan
ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi
habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar
spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan
tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur
dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan
konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan
sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah
plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan
inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi
tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau
miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis.
Berdasarkan cara hidupnya, jamur dibedakan atas 6 divisi yaitu
1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan
mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu
penyebab kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena
pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan
Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa
askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam
Ascomycotina.
E. PERANAN JAMUR
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi
berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berproteintinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e.
Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai
peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
F. JENIS JENIS JAMUR
Berapa jenis jamur yang dapat dimakan serta berapa jenis yang dapat dimakan tapi
tidak membahayakan.
Jamur dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
Jamur Yang Tidak Berbahaya
1. Suung bulan, Supa barat jamur bulan (Gymnopus sp)
Habitatnya :
- merupakan jamur yang belum dibudidayakan
- hidup pada.musim penghujan terutama angin berhembus dari barat terutama
hidup pada tegalan, kebun atau di pinggir rumah.
-banyak ditemukan tumbuh di atas sarang rayap atau pada tanah yang kandungan
organic tanahnya sangat baik.
Ciri-ciri :
- tudung berwarna putih kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan dengan batang
putih bersih.
2. Supa kelapa, jamur bulat (Calvatia)
Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak ditemukan di lapangan terutama di bawah pohon
kelapa.
Ciri-ciri :
- kalau masih muda tubuh buah berwarna putih kadang-kadang putih kekuningkuningan.
- kalau sudah tua bagian dalamnya akan berubah menjadi serbuk yang dapat
menghembus keluar kalau dipijit
3. Jamur karang ( Clavaria. )
Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak tumbuh di tanah yang berhumus, pada batang kayu
yang sudah lapuk.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti karang, berwama putih, putih kekuning-kuningan atau putih
kebiruan.
4. Klitos (Clitocybe)
Habitatnya :
- merupakan jamur liar di dalam hutan, kebun, hutan tepi pantai.
Ciri-ciri :
- tubuh buah seperti Suung bulan dengan tudung membuka keluar atau berbentuk
payung, berwarna putih kekuning-kuningan atau coklat muda.
- Jenis jamur ini berguna pada bidang farmasi maupun kedokteran karena
mengandung halusigen (dapat menyebabkan halusinasi pada mereka yang
memakannya).
5. Jamur payung ( Collybia)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang banyak menempel pada batang kayu yang telah
lapuk atau mati.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti payung, berwarna kekuning-kuningan atau kecoklat- coklatan.
6. Hidnum (Hydnum)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang tumbuh pada tegalan atau tanah yang berhumus
dan biasanya ditemukan menempel pada ranting kayu yang sudah lapuk.
Ciri-ciri
- mempunyai bentuk seperti payung terbuka keluar dan bertangkai tebal, warna
tubuh kekuning-kuningan.putih sera putih kecoklat-coklatan.
7. Higroporus (Hygrophorus)
Habitatnya / Ciri-ciri :
- merupakan jenis jamur liar yang mempunyai bentuk dan sifat tumbuh yang sama
seperti hidnum.
8. Marasmius
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar mempunyai bentuk dan sifat seperti jamur payung
lainnya.
Ciri-ciri :
- tangkai tubuh panjang berwarna putih kecoklat-coklatan atau putih kekuningkuningan.
Jamur Yang Berbahaya
1. Amanita, Fly agaric, Supa upas terutama yang termasuk ke dalam jenis A.
muscaria, A. umbrina, A. spissa
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan, tegalan dan pekarangan, ditemukan di antara jatuhan daun
atau pada tanah humus
Ciri- ciri :
- tubuh buah seperti payung, dengan tudung berwarna merah, coklat tua, coklat
muda sampai kuning dengan bintik-bintik putih.
- Racun yang terkandung digunakan untuk meracuni ujung tombak atau senjata
tajam lainnya.
2. Supa kakabu, bolet (Boletus)
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan di antara jatuhan daun atau tanah berhumus, di pinggir kebun
dan pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah menyerupai payung, tudung tebal dan bulat.
- batang berwarna kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman serta tudung berwarna
coklat tua, kuning, atau coklat kekuning-kuningan.
3. Supa rampak (Coprinus)
Habitatnya:
- tumbuh liar di tempat penggilingan padi dan di bawah pohon pisang.
Ciri-ciri :
- Apabila masih muda tudung berwarna putih atau putih kekuning-kuningan, putih
kebiru-biruan atau putih gelap dan apabila sudah tua tudungnya cepat hancur dan
mengeluarkan cairan yang berwarna biru atau violet
4. Kortinarius (Cortinarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar, banyak ditemukan di tumpukan daun dan tanah yang berhumus.
Ciri-ciri:
- tubuh buah berbentuk payung dengan batang berwarna putih kekuning-kuningan,
putih kebiru-biruan atau putih gelap.
- tudung berwarna putih kecoklatan, violet, biru atau kuning.
5. Laktarius (Lactarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah berbentuk payung terbuka ke atas dan berbatang tebal berwarna coklat
muda,kekuning-kuningan, coklat putih serta biru muda dengan bintik hitam atau
garis-garis memanjang.
- tudung berwarna seperti batang, kadang-kadang disertai garis melingkar di
atasnya.
6. Lepiot (Lepiota)
Habitatnya:
- tumbuh liar di mana-mana
Ciri-Ciri:
- bentuk seperti Amanita terletak pada warna tudung kecoklat-coklatan dan
mempunyai sifat racun yang tinggi
Tanda-tanda umum jamur beracun:
-
Pada umumnya mempunyai warna yang menyolok,sepreti : merah darah,
hitam legam, biru tua ataupun warna-warna lainnya.
-
Menghasilkan bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk (H2S)
ataupun bau amoniak.
-
Mempunyai cincin atau cawan, akan tetapi ada juga jamur yang mempunyai
cincin tetapi tidak beracun seperti jamur merang dan jamur kompos
(mushroom).
-
Umumya tumbuh pada tempat-tempat yang kotor seperti tempat pembuangan
sampah dan kotoran hewan.
-
Apabila jamur beracun tersebut dikerat dengan pisau yang terbuat dari perak
maka pisau tersebut akan berwarna hitam atau biru.
-
Apabila dimasak cepat sekali berubah warna, dari warna putih menjadi warna
gelap.
-
Senyawa beracun yang dihasilkan oleh jamur yaitu : Kholin, Muskarin, Falin,
Atropin jamur dan Asam helvelar.
G. MANFAAT JAMUR
Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:
Turunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan
kandungan kalori rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium
dan lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu,
makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program
pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.
Sumber kalium. Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan
darah dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang
dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau
segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga
harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung
jantung.
Lawan radikal bebas. Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium
merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari
kerusakan akibat radikal bebas.
Kurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium
dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang
mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan
dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami
kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat hingga
lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka yang memiliki
kadar selenium tertinggi dalam darah.
Cegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi
menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan
5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT).
Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker
payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel
dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan
sekitar 100 gram jamur per hari.
Atasi flu. Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabadabad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur
shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan
infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor. (IK/OL-5)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa jamur memiliki struktur yang
tergantung pada jenisnya begitupun dengan cara makan dan habitatnya serta
pertumbuhan dan reproduksinya. Jamur memiliki banyak peranan ada yang
bermanfaat adapaun yang tidak bermanfaat (merugikan), dan jenis jamur itu
dibedakan berdasarkan yang beracun dan yang tidak beracun, jamur juga meiliki
manfaat yang begitu banyak bagi manusia.
B. KRITIK DAN SARAN
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah
kami yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fred T. Davies. 2010. Mycorrhizal Effects on Host Plant Physiology
Harrison MJ (2005). “Signaling in the arbuscular mycorrhizal symbiosis”. Annu Rev
Microbiol. 59: 19–42.
INRA. 2008. MycorWiki
Li H, Smith SE, Holloway RE, Zhu Y, Smith FA. (2006). “Arbuscular mycorrhizal
fungi contribute to phosphorus uptake by wheat grown in a phosphorus-fixing soil
even in the absence of positive growth responses.”. New Phytol. 172 (3): 536–543.
Mark Brundrett, 2008 Mycorrhizal Associations: The Web Resource
MYCORHIZES 2010. International Mycorrhiza Society
Planet Earth Online, 3 July 2009. Root fungi turn rock into soil
Riana Yani dkk, 2009, Biologi 1 SMA dan MA kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan
Nasional, h. 95- 103.
Tarja Lehto. 1992. Mycorrhizas and Drought Resistance of Picea sitchensis (Bong.)
Carr. I. In Conditions of Nutrient Deficiency New Phytologist Vol. 122, No. 4 (Dec.,
1992), pp. 661-668
PENELITIAN TENTANG
TANAMAN JAMUR
OLEH :
HERLIANI KASIN
FRIDAY HS
ERICK RIANTO
FIKRAM MULLA
FATIR IBNU H
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai jamur. Sebelum kita membahas
tentang jamur kita terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari jamur itu
sendiri, Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri
jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya. Dalam makalah yang kami susun ini aka dibahas
semua mengenai jamur, mulai dari struktur, sampai cara reproduksi dari jamur
tersebut.
Dalam makalah ini kami juga akan menyajikan jenis-jenis jamur yang berbahaya dan
jamur yang tidak berbahaya seiring dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai
dalam jenis-jenis tersebut. Serta kami akan menyajikan manfaat dari jamur itu
sendiri.
B. TUJUAN
Dalam menyusun makalah ini kami kami maemiliki beberapa tujuan, diantaranya
- Sebagai bahan observasi
- Sebagai bahan pembelajaran
C. MANFAAT
Manfaat bagi sekolah
Makalah yang kami susun ini sangat bermanfaat bagi sekolah karena ini dapat
dijadikan bahan pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran biologi yang
membahas tentang jamur karena makalah yang kami susun ini cukup lengkap
dibahas mengenai jamur
Manfaat bagi siswa
Makalah tentang jamur yang kami susun ini memiliki manfaat yang cukup besar bagi
siswa karena dari malah ini siswa dapat mngetahui secara menyeluruh tentang
jamur sebgaiana yang telah kami sajikan dalam makalah ini
Manfaat bagi masyarakat
Dari makalah ini masyarakat dapat mrngambil manfaat yang begitu penting Karena
dari makalah mayarakat dapat mengetahui jenis-jenis jamur yang berbahaya dan
yang tidak berbahaya serta dapat mengetahui jenis jamur yang menhasilkan nilai
ekonomi tinggi. Dan dalam makalah ini kami mnecantumkan berbagai jenis jamur
sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan denga mudah dalam kehidupan
sehari-hari.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian jamur
2.
Bagaimana struktur, cara makan dan habitat, pertumbuhan dan reproduksi dari
jamur
3. Peranan jamur
4. Jenis-jenis jamur
5. Manfaat jamur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN JAMUR
Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal yang agak
berkaitan. Arti pertama adalah semua anggota kerajaan Fungi dan beberapa
organisme yang pernah dianggap berkaitan, seperti jamur lendir dan "jamur belah"
(Bacteria). Arti kedua berkaitan dengan sanitasi dan menjadi sinonim bagi kapang.
Arti terakhir, yang akan dibahas dalam makalah yang kami susun ini, adalah tubuh
buah
yang
lunak
atau
tebal
dari
sekelompok
anggota
Fungi
(terutama
Basidiomycetes) yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat
tumbuhnya. Pengertian terakhir ini berkaitan dengan nilai ekonomi jamur sebagai
bahan pangan, sumber racun atau bahan pengobatan.
B. STRUKTUR TUBUH JAMUR
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.
Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa
senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat
menembus jaringan substrat.
C. CARA MAKAN DAN HABITAT JAMUR
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,
jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan,
jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen
maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein,
vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif,
atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c.
sporofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme
jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar
tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan
banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang
hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya
bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
D. PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI JAMUR
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan
ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi
habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar
spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan
tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur
dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan
konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan
sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah
plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan
inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi
tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau
miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis.
Berdasarkan cara hidupnya, jamur dibedakan atas 6 divisi yaitu
1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan
mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu
penyebab kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena
pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan
Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa
askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam
Ascomycotina.
E. PERANAN JAMUR
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi
berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berproteintinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e.
Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai
peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
F. JENIS JENIS JAMUR
Berapa jenis jamur yang dapat dimakan serta berapa jenis yang dapat dimakan tapi
tidak membahayakan.
Jamur dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
Jamur Yang Tidak Berbahaya
1. Suung bulan, Supa barat jamur bulan (Gymnopus sp)
Habitatnya :
- merupakan jamur yang belum dibudidayakan
- hidup pada.musim penghujan terutama angin berhembus dari barat terutama
hidup pada tegalan, kebun atau di pinggir rumah.
-banyak ditemukan tumbuh di atas sarang rayap atau pada tanah yang kandungan
organic tanahnya sangat baik.
Ciri-ciri :
- tudung berwarna putih kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan dengan batang
putih bersih.
2. Supa kelapa, jamur bulat (Calvatia)
Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak ditemukan di lapangan terutama di bawah pohon
kelapa.
Ciri-ciri :
- kalau masih muda tubuh buah berwarna putih kadang-kadang putih kekuningkuningan.
- kalau sudah tua bagian dalamnya akan berubah menjadi serbuk yang dapat
menghembus keluar kalau dipijit
3. Jamur karang ( Clavaria. )
Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak tumbuh di tanah yang berhumus, pada batang kayu
yang sudah lapuk.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti karang, berwama putih, putih kekuning-kuningan atau putih
kebiruan.
4. Klitos (Clitocybe)
Habitatnya :
- merupakan jamur liar di dalam hutan, kebun, hutan tepi pantai.
Ciri-ciri :
- tubuh buah seperti Suung bulan dengan tudung membuka keluar atau berbentuk
payung, berwarna putih kekuning-kuningan atau coklat muda.
- Jenis jamur ini berguna pada bidang farmasi maupun kedokteran karena
mengandung halusigen (dapat menyebabkan halusinasi pada mereka yang
memakannya).
5. Jamur payung ( Collybia)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang banyak menempel pada batang kayu yang telah
lapuk atau mati.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti payung, berwarna kekuning-kuningan atau kecoklat- coklatan.
6. Hidnum (Hydnum)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang tumbuh pada tegalan atau tanah yang berhumus
dan biasanya ditemukan menempel pada ranting kayu yang sudah lapuk.
Ciri-ciri
- mempunyai bentuk seperti payung terbuka keluar dan bertangkai tebal, warna
tubuh kekuning-kuningan.putih sera putih kecoklat-coklatan.
7. Higroporus (Hygrophorus)
Habitatnya / Ciri-ciri :
- merupakan jenis jamur liar yang mempunyai bentuk dan sifat tumbuh yang sama
seperti hidnum.
8. Marasmius
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar mempunyai bentuk dan sifat seperti jamur payung
lainnya.
Ciri-ciri :
- tangkai tubuh panjang berwarna putih kecoklat-coklatan atau putih kekuningkuningan.
Jamur Yang Berbahaya
1. Amanita, Fly agaric, Supa upas terutama yang termasuk ke dalam jenis A.
muscaria, A. umbrina, A. spissa
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan, tegalan dan pekarangan, ditemukan di antara jatuhan daun
atau pada tanah humus
Ciri- ciri :
- tubuh buah seperti payung, dengan tudung berwarna merah, coklat tua, coklat
muda sampai kuning dengan bintik-bintik putih.
- Racun yang terkandung digunakan untuk meracuni ujung tombak atau senjata
tajam lainnya.
2. Supa kakabu, bolet (Boletus)
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan di antara jatuhan daun atau tanah berhumus, di pinggir kebun
dan pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah menyerupai payung, tudung tebal dan bulat.
- batang berwarna kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman serta tudung berwarna
coklat tua, kuning, atau coklat kekuning-kuningan.
3. Supa rampak (Coprinus)
Habitatnya:
- tumbuh liar di tempat penggilingan padi dan di bawah pohon pisang.
Ciri-ciri :
- Apabila masih muda tudung berwarna putih atau putih kekuning-kuningan, putih
kebiru-biruan atau putih gelap dan apabila sudah tua tudungnya cepat hancur dan
mengeluarkan cairan yang berwarna biru atau violet
4. Kortinarius (Cortinarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar, banyak ditemukan di tumpukan daun dan tanah yang berhumus.
Ciri-ciri:
- tubuh buah berbentuk payung dengan batang berwarna putih kekuning-kuningan,
putih kebiru-biruan atau putih gelap.
- tudung berwarna putih kecoklatan, violet, biru atau kuning.
5. Laktarius (Lactarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah berbentuk payung terbuka ke atas dan berbatang tebal berwarna coklat
muda,kekuning-kuningan, coklat putih serta biru muda dengan bintik hitam atau
garis-garis memanjang.
- tudung berwarna seperti batang, kadang-kadang disertai garis melingkar di
atasnya.
6. Lepiot (Lepiota)
Habitatnya:
- tumbuh liar di mana-mana
Ciri-Ciri:
- bentuk seperti Amanita terletak pada warna tudung kecoklat-coklatan dan
mempunyai sifat racun yang tinggi
Tanda-tanda umum jamur beracun:
-
Pada umumnya mempunyai warna yang menyolok,sepreti : merah darah,
hitam legam, biru tua ataupun warna-warna lainnya.
-
Menghasilkan bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk (H2S)
ataupun bau amoniak.
-
Mempunyai cincin atau cawan, akan tetapi ada juga jamur yang mempunyai
cincin tetapi tidak beracun seperti jamur merang dan jamur kompos
(mushroom).
-
Umumya tumbuh pada tempat-tempat yang kotor seperti tempat pembuangan
sampah dan kotoran hewan.
-
Apabila jamur beracun tersebut dikerat dengan pisau yang terbuat dari perak
maka pisau tersebut akan berwarna hitam atau biru.
-
Apabila dimasak cepat sekali berubah warna, dari warna putih menjadi warna
gelap.
-
Senyawa beracun yang dihasilkan oleh jamur yaitu : Kholin, Muskarin, Falin,
Atropin jamur dan Asam helvelar.
G. MANFAAT JAMUR
Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:
Turunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan
kandungan kalori rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium
dan lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu,
makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program
pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.
Sumber kalium. Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan
darah dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang
dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau
segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga
harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung
jantung.
Lawan radikal bebas. Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium
merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari
kerusakan akibat radikal bebas.
Kurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium
dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang
mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan
dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami
kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat hingga
lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka yang memiliki
kadar selenium tertinggi dalam darah.
Cegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi
menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan
5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT).
Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker
payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel
dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan
sekitar 100 gram jamur per hari.
Atasi flu. Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabadabad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur
shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan
infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor. (IK/OL-5)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa jamur memiliki struktur yang
tergantung pada jenisnya begitupun dengan cara makan dan habitatnya serta
pertumbuhan dan reproduksinya. Jamur memiliki banyak peranan ada yang
bermanfaat adapaun yang tidak bermanfaat (merugikan), dan jenis jamur itu
dibedakan berdasarkan yang beracun dan yang tidak beracun, jamur juga meiliki
manfaat yang begitu banyak bagi manusia.
B. KRITIK DAN SARAN
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah
kami yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fred T. Davies. 2010. Mycorrhizal Effects on Host Plant Physiology
Harrison MJ (2005). “Signaling in the arbuscular mycorrhizal symbiosis”. Annu Rev
Microbiol. 59: 19–42.
INRA. 2008. MycorWiki
Li H, Smith SE, Holloway RE, Zhu Y, Smith FA. (2006). “Arbuscular mycorrhizal
fungi contribute to phosphorus uptake by wheat grown in a phosphorus-fixing soil
even in the absence of positive growth responses.”. New Phytol. 172 (3): 536–543.
Mark Brundrett, 2008 Mycorrhizal Associations: The Web Resource
MYCORHIZES 2010. International Mycorrhiza Society
Planet Earth Online, 3 July 2009. Root fungi turn rock into soil
Riana Yani dkk, 2009, Biologi 1 SMA dan MA kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan
Nasional, h. 95- 103.
Tarja Lehto. 1992. Mycorrhizas and Drought Resistance of Picea sitchensis (Bong.)
Carr. I. In Conditions of Nutrient Deficiency New Phytologist Vol. 122, No. 4 (Dec.,
1992), pp. 661-668
PENELITIAN TENTANG
TANAMAN JAMUR
OLEH :
HERLIANI KASIN
FRIDAY HS
ERICK RIANTO
FIKRAM MULLA
FATIR IBNU H