Pengertian DNA dan RNA dan Apa

Pengertian DNA dan RNA

Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit
pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika
terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA). DNA dan RNA
mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida
terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu
mononukleotida

dan

posisi

5′

pada

mononukleotida

lainnya.


DNA merupakan suatu polimer besar dengan property karakteristik fisik yang unik.
Eksploitasi ukuran dan struktur kimia DNA dapat dilakukan dengan isolasi dan purifikasi.
Sebagian besar teknik isolasi DNA memerlukan lisis sel, yang dilanjutkan dengan ekstraksi
protein dengan menggunakan larutan organic berbasis fenol dan presipitasi DNA dalam ethanol.
Kemurnian DNA dapat diketahui dengan menggunakan spektrofotometri dengan menghitung
ratio hasil pengamatan pada panjang gelombang 260 nm dan 280 nm = 1,8. Keutuhan relative
DNA dapat dilakukan dengan gel elektroforesis. Apabila purifikasi diperlukan, metode
kromatografi bisa digunakan atau dengan penambahan enzim RNase.
DNA ditemukan pada Tahun 1869 Oleh Johann Friedrich Miescher, seorang Ahli Biokimia
pertama kali Miescher mengekstrak sel-sel menggunakan darah putih dan memperoleh campuran
antara DNA dan protein-protein kromosom. Yang berikutnya ekstrak asam nukleat adalah murni
diperoleh menggunakan sperma ikan salmon. Uji kimiawi DNA menunjukkan bahwa DNA
tersebut ditemukan Miescher Yang bersifat asam banyak mengandung dan fosfor.
Tiga Tahun sebelum Miescher menemukan DNA, Gregor Mendel telah mempublikasikan
Perkawinan Hasil percobaan kacang ercis Dan menghipotesiskan bahwa pewarisan genetik
dikendalikan faktor unit Oleh, Oleh materi butir Yang Ahli genetika disebut gen sekarang.
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA)
memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam nukleat
merupakan molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan
nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu

karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang disebut
nukleotida(Dage, 1992). Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan
asam ribonukleat(RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban
kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel

baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel
mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA),
meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu
sesuai dengan kode DNA-nya(fessenden, 1990). Meskipun banyak memiliki persamaan dengan
DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu
1. Bagian
adalah

pentosa

RNA

adalah

ribosa,


sedangkan

bagian

pentosa

DNA

dioksiribosa

2. .Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai
tunggal yang
3. RNA
tidak

terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda
mengandung

basa


mengandung timin,

adenin,

guanin

dan

sitosin

seperti

DNA

sebagai gantinya RNA mengandung urasil.

4. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
pula jumlah
dengan

a.

adenin,

tidak

tetapi

perlu

DNA yang lain adalah

Ukuran

sama

dengan

urasil.Selain


itu

demikian

perbedaan

RNA

dalam hal.
dan

bentuk

Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix,
sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman, RNA
merupakan pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.
b. Susunan

kimia


Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan DNA yaitu:
1. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
2.
c.

Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya, yaitu:

1. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA yang
berlangsung didalam nukleus.
2. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma
3. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
d. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA
tergantung dari macamnya, yaitu:
1. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi,
berlangsung didalam inti sel.
2.


RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma

3.

.RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini
berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida. Ada beberapa cara untuk menentukan
DNA dan RNA, yaitu(Frutan and Sofia, 1968):
DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-komponennya,
yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. Pasangan basa pada DNA
terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan
guanin (G) yang memiliki struktur cincinganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C)
dan timin (T) yang memiliki struktur cincin-tunggal. Ketika guanin berikatan dengan sitosin,
maka akan terbentuk tiga ikatan hidrogen, sedangkan ketika adenin berikatan dengan timin maka
hanya akan terbentuk dua ikatan hidrogen. Satu komponen pembangun (building block) DNA
terdiri atas satu gula pentosa, satu gugus fosfat dan satu pasang basa yang disebut nukleotida.
Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh
sistem kehidupan.
Genom adalah set lengkap materi genetic (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan
terorganisasi menjadi kromosom. DNA dapat diisolasi, baik dari sel hewan, manusia, maupun
pada tumbuhan. DNA manusia dapat diisolasi melalui darah. Darah manusia terdiri atas plasma

darah, globules lemak, substansi kimia (karbohidrat, protein dan hormon), dan gas (oksigen,
nitrogen dan karbon dioksida). Plasma darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih) dan trombosit (platelet). Komponen darah yang diisolasi yaitu sel darah
putih. Sel darah putih dijadikan pilihan karena memiliki nukleus, dimana terdapat DNA di
dalamnya. DNA pada tumbuhan juga dapat diisolasi, contohnya pada tumbuhan bawang merah
(Allium cepa) dan pada pisang (Musa sp.). Isolasi DNA memiliki beberapa tahapan, yaitu:
(1)Isolasi sel
(2)Lisis dindingdan membran sel
(3)Ekstraksi dalamlarutan
(4)Purifikasi dan
(5)Presipitasi.
Prinsip-prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu sentrifugasi dan presipitasi.
Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan
cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar,
sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. Teknik sentrifugasi tersebut
dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang
bervariasi, contohnya 2500 rpm (rotation per minute) atau 3000 rpm.

Isolasi DNA/RNA merupakan langkah awal yang harus dikerjakan dalam rekayasa genetika
sebelum melangkah ke proses selanjutnya. Prinsip dasar isolasi total DNA/RNA dari jaringan

adalah dengan memecah dan mengekstraksi jaringan tersebut sehingga akan terbentuk ekstrak sel
yang terdiri atas sel-sel jaringan, DNA, dan RNA. Kemudian ekstrak sel dipuri-fikasi sehingga
dihasilkan pelet sel yang mengandung DNA/RNA total. Prinsip-prinsip isolasi DNA plasmid
hampir sama dengan isolasi total DNA/RNA dari jaringan. Langkah pertama untuk mendapatkan
DNA plasmid adalah dengan menumbuhkan sel-sel bakteri yang mengandung plasmid
rekombinan. Setelah itu sel dipanen, dinding serta membran sel dipecah sehingga isi sel (ekstrak
sel) keluar. Ekstrak sel ini kemudian dipurifikasi dengan serangkaian perlakuan sehingga
diperoleh DNA plasmid yang murni. Isolasi DNA yang dilakukan dalam penelitian ini menurut
standar prosedur yang sudah biasa dilaksanakan. Homogenisasi sel dengan prosedur ini akan
menghasilkan DNA utuh karena proses ini menyebabkan disrupsi sel dan tercucinya komponenkomponen sel lain selain DNA. Penambahan kloroform setelah sentrifugasi memisahkan larutan
menjadi fase cair dan padat dimana fase cair merupakan DNA dan fase padat adalah campuran
protein dan DNA.
DNA
dan
RNA
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit
pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan
jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit
mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara

posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA)
memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam nukleat
merupakan molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan
nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu
karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang
disebut nukleotida(Dage, 1992).
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam
ribonukleat(RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban
kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk
sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA
suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger
RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein
dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya(fessenden, 1990).
Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan
DNA, antara lain yaitu(Poedjiati, 1994):

1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
dioksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai tunggal
yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak mengandung
timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula
jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix,
sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman,
RNA merupakan pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.
2. Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan DNA yaitu:
a. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
3. Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya,
yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA yang
berlangsung didalam nukleus.
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA
tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi,
berlangsung didalam inti sel.
b. RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c. RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini
berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu(Frutan and Sofia, 1968):
1. Jaringan hewan dan alkali hangat
RNA akan terpecah menjadi komponen-komponen nukleotida yang larut dalam asam. DNA
sulit dipecah atau dirusak oleh alkali.
2. Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat diuji oleh reaksi
kalorimetri dengan difenilanin, yang mana akan bereaksi dengan purin dioksiribosa dan
tidak bereaksi dengan purin ribosa.
3. Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak dengan RNA. Reaksi
ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA didalam bagian-bagian sel.

4. Secara Spektroskopi
Pengaukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm dimana spektra cincin purin
dan pirimidin asam nukleat menunjukkan maksimal.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger RNA),
rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA). Tiap bentuk RNA ini mempunyai berat
molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk RNA.
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir semua
RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam nukleus(terutama
mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24%
dalam strosol.
Sumber :
http://www.forumkami.com/forum/kesehatan/9049-pengertian-dna-dan-rna.html