02 NORMA DAN TOLOK UKUR

  

PERATURAN REKTOR

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

NOMOR 520/PP/2012

  

TENTANG

NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN

DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2012

  

PERATURAN

REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA

NOMOR 512/PP/2012

TENTANG

  

NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN

DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Menimbang :

  a. bahwa dengan adanya dinamika perkembangan dan pembaharuan di dalam penyelenggaraan pendidikan, menuntut adanya penyesuaian norma dan tolok ukur;

  b. bahwa SK Rektor Nomor 62/KL/2003 tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa Cendana tidak sesuai lagi, dan karena itu dipandang perlu untuk diperbaiki dan disempurnakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas maka perlu menetetapkan Keputusan Rektor tentang . Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan pendidikan di Universitas Nusa Cendana.

  Mengingat :

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  2. Undang-undang No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan Dosen

  3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

  6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

  7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

  8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi

  9. Keputusan Menteri Negara Koordintator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No.38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya

  10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

  11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

  12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

  Nomor

  17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi

  14. Peraturan Meneteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nusa Cendana

  

Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Undana tanggal 5 Januari 2011

  tentang peninjauan kembali dan penyempurnaan Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Undana.

  MEMUTUSKAN:

Menetapkan : NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN

PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

  

BAB I

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PENYELENGGARAAN PENJAMINAN

MUTU PENDIDIKAN

Pasal 1

Pengertian Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan:

  (1) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah pendidikan menengah yang dapat berupa program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. (2) Perguruan Tinggi adalah institusi pendidikan di atas lembaga pendidikan menegah yang menyelenggarakan pendidikan tinggi pada jalur formal, dan salah satu bentuk perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas. (3) Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi seperti yang disebutkan dalam butir (1). Selanjutnya, Universitas Nusa Cendana, yang seterusnya disebut Undana, adalah perguruan tinggi negeri dalam lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. (4) Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan semua pejabat di bawahnya yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh pemimpin perguruan tinggi atau ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

  (5) Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat yang memimpin pengelolaan pendidikan Direktur untuk politeknik/akademi. (6) Senat Akademik/organ lain yang sejenis adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan bidang akademik baik di tngkat universitas maupun di tingkat fakultas. (7) Fakultas, atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi, dan lain-lain dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. (8) Program Pascasarjana, selanjutnya disebut PPs, merupakan unit pelaksana pendidikan akademik yang mengelola dan melaksanakan satu atau lebih program studi Magister dan Doktor untuk bidang ilmu multidisiplin antar Fakultas. (9) Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung

  Program Studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. (10) Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. (11) Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan yang harus dicapai pada tingkat pendidikan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara

  Kesatuan Republik Indonesia. (12) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. (13) Kompetensi adalah kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. (14) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada perguruan tinggi dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

  (15) Profesor atau Guru Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkanluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. (16) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi. (17) Sivitas Akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi. (18) Pembelajaran adalah proses aktif-interaktif peserta didik dengan pendidik dan/atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (19) Pendidikan Akademik diarahkan untuk menguasai, menerapkan, dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga yang berfokus pada disiplin ilmu, baik murni maupun terapan, lewat proses pembelajaran matakuliah- matakuliah yang terdesain dalam kurikulum dan dirinci menurut semester. Pendidikan akademik mencakup pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana (magister dan doktor). (20) Pendidikan Profesional adalah pendidikan yang diselenggarakan dalam jangka waktu relatif singkat yang bertujuan mempersiapkan mahasiswa jenjang S-1 dengan keahlian dan keterampilan yang relevan dengan ilmu yang sudah dipelajari, dengan demikian mereka menjadi professional dan lebih siap pakai dalam menerapkan ilmu di masyarakat pengguna. Pendidikan profesional terdiri atas program sertifikasi umum pelatihan keterampilan tertentu untuk masyarakat akademik atau masyarakat umum. Program Sertifikasi Kekhususan dilakukan untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan yang relevan dalam bidang keilmuan yang sudah dipelajari. (21) Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi jenjang Diploma (D-1, D-2, D-3) yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. (22) Perguruan Tinggi Komunitas adalah bentuk pendidikan berbasis masyarakat yang berfokus pada pendidikan terapan bagi masyarakat luas untuk meningkatkan kemampuan teknis sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah, mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dan memperluas peluang masyarakat umum untuk mengenyam pendidikan tinggi. (23) Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, yang memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas menggunakan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan. (24) Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja melawan hukum dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. (25) Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang melakukan plagiat, masing- masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan. (26) Pencegahan Plagiat adalah upaya tindakan preventif yang dilakukan oleh Pimpinan

  Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi tindakan plagiat di lingkungan perguruan tingginya. (27) Penanggulangan plagiat adalah upaya tindakan represif yang dilakukan oleh Pimpinan

  Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan. (28) Karya Ilmiah adalah hasil karya akademik (non skripsi, tesis, disertasi) mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan. (29) Kalender Akademik adalah kalender kegiatan akademik diterbitkan oleh Universitas yang mengatur keseluruhan aktivitas mahasiswa dan dosen dalam satu tahun akademik berdasarkan tata urutan waktu tertentu. (30) Tahun Akademik dinyatakan dalam 1 (satu) tahun akademik yang terdiri dari Semester

  Gasal, Semester Pendek dan Semester Genap. Semester Gasal dimulai dari bulan September sampai dengan bulan Desember. Semester pendek dimulai dari bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Semester Genap, dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni.

Pasal 2 Tujuan

  (1) Pendidikan tinggi bertujuan untuk membentuk insan yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; sehat, berilmu, dan cakap; kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha; serta toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggung jawab;menghasilkan produk-produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, atau olahraga yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, negara, umat manusia, dan lingkungan. (2) Tujuan Undana adalah:

  (a) menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu trampil, ahli, dan profesional yang mampu bersaing secara internasional; berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan, dan disiplin;

  (b) meningkatkan hasil penelitian yang berkualitas dan memiliki manfaat yang tinggi; (c) meningkatkan kegiatan pengabdian untuk kesejahteraan masyarakat; (d) membina dan mengembangkan pribadi mahasiswa sebagai individu yang berbudi luhur dan menjunjung nilai mulia kemanusiaan, cerdas, berwawasan kebangsaan yang luas, disiplin, memiliki prakarsa dan ras a tanggung jawab serta mampu memimpin;

  (e) meningkatkan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada minat, bakat, dan kesejahteraan mahasiswa; (f) meningkatkan jejaring kerjasama dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi; dan (g) mengembangkan sistem manajemen yang dinamis dan profesional, efektif, efisien, dan akuntabel. (3) Tujuan pendidikan Tinggi Undana adalah memperkaya dan menerapkan IPTEKS secara berkelanjutan sesuai tuntutan global dengan melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian sesuai kebutuhan masyarakat, serta mempersiapkan dan/atau menghasilkan lulusan sesuai standar nasional lewat proses pendidikan dan atau pembelajaran baku, yaitu lulusan yang mampu tampil atau berkarya secara professional dan mandiri sesuai tuntutan global berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

Pasal 3 Penyelenggaraan Penjaminan Mutu Pendidikan

  (1) Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Undana menyelenggarakan pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan perguruan tinggi komunitas. (2) Penyelenggaraan pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan perguruan tinggi dilaksanakan oleh Fakultas/Program Studi dan atau lembaga sesuai peraturan yang berlaku secara nasional maupun di tingkat universitas. (3) Teknis penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan rambu-rambu disiplin ilmu pada masing-masing Jurusan/Program Studi yang ada di

  Undana, baik di jenjang Program Sarjana, Program Pascasarjana maupun Program Vokasi yang diatur secara tersendiri.

  (4) Program Studi wajib memiliki izin operasional dan mengurus perpanjangan izin enam dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. (5) Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana disebutkan pada pasal 1 harus memenuhi standar nasional pendidikan dalam rangka menjamin mutu produk dan lulusan. (6) Dalam melaksanakan penjaminan mutu, PPs/Fakultas/Jurusan/Program Studi wajib mengacu dan mematuhi dokumen mutu yang terdiri dari kebijakan mutu, manual mutu dan standar mutu yang telah disusun dan ditetapkan di tingkat Universitas. (7) Hal-hal lain yang belum tertampung dalam pelaksanaan penjaminan mutu akan diatur dengan peraturan lain. (8) Program Studi wajib berstatus terakreditasi dan mengurus pembaruan status terakreditasi ke BAN-PT enam (6) bulan sebelum masa berlaku berakhir. Program

  Studi yang tidak atau belum berstatus terakreditasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. (9) PPs/Fakultas/Jurusan/Program Studi wajib memiliki media publikasi akademik (jurnal, bulletin, dan lain-lain).

  

BAB II

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESIONAL,

VOKASI DAN PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS

Pasal 4

Tugas, Kewenangan, dan Beban Kerja Dosen

  (1) Tugas utama dosen (termasuk Guru Besar) adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit setara dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya. (2) Tugas melakukan pendidikan merupakan tugas di bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat berupa:

  (a) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/studio/ kebun percobaan/teknologi pengajaran;

  (b) Membimbing seminar Mahasiswa; (c) Membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL); (d) Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir; (e) Menguji pada ujian akhir; (f) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan; (g) Mengembangkan program perkuliahan; (h) Mengembangkan bahan pengajaran; (i) Menyampaikan orasi ilmiah; (j) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akcdemik dan kemahasiswaan.

  (k) Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya; (l) Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen. (4) Kewenangan dosen berdasarkan jenjang jabatan dalam melaksanakan tridharma diatur sebagai berikut:

  Tabel Kewenangan Dosen

S-1 S-2 S-3 NO JABATAN PEND.

  B.a B.b B.c B.a B.b B.c B.a B.b B.c

  1 Asisten S-2/Sp.I M M M (-) (-) (-) (-) (-) (-) Ahli S-3/SP.II M M M M M M B M M

  2 Lektor S-2/Sp.I M M M (-) M M (-) M M S-3/SP.II M M M M M M D M M

  3 Lektor S-2/Sp.I M M M M M M (-) M M Kepala S-3/SP.II M M M M M M M M M

  4 Guru Besar S-3/SP.II M M M M M M M M M Catatan: S-2/Sp. I = Pendidikan Magister / Spesialis I S-3/Sp. II = Pendidikan Doktor / Spesialis II B = Membantu dosen yang lebih senior D = Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih senior yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh dalam bidang tugasnya. M = Melaksanakan tugas secara mandiri B.a = Melaksanakan pendidikan dan pengajaran B.b = Melaksanakan penelitian B.c = Melaksanakan pengabdian pada masyarakat

Pasal 5 Kompetensi Lulusan

  (1) Standar kompetensi lulusan merupakan standar nasional pendidikan tentang kualifikasi lulusan yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan, yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan mahasiswa dari program studi pada strata tertentu. (2) Semua program studi wajib merumuskan kompetensi lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku kepentingan. (3) Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri dari kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi umum. Kompetensi Utama yaitu penciri program studi berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah penciri program studi. Kompetensi Khusus yaitu penciri universitas berupa rumusan kompetensi yang selaras dengan visi dan misinya. Kompetensi Umum yaitu penciri nasional berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris/bahasa Asing, dan Matematika/Statistika/Logika. (4) Kompetensi lulusan tersebut mengandung minimal lima elemen kompetensi yaitu (1) landasan kepribadian; (2) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/ atau olahraga; (3) kemampuan dan keterampilan berkarya; (4) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; (5) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. (5) Kompetensi program pendidikan akademik (sarjana, magister dan doktor) adalah sebagai berikut.

  (a) Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Sarjana adalah:

  • Menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu dalam bidang ilmu tertentu menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya;
  • Menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya;
  • Bersikap dan berperilaku/ berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat; - Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni.

  (b) Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Magister adalah:

  • Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang ilmu tertentu;
  • Memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;
  • Mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif.

  (c) Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Doktor adalah:

  • Mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam bidang disiplin keilmuannya; mengelola, memimpin, dan mengembangkan program
  • Melaksanakan, penelitian;
  • Melaksanakan pendekatan interdisipliner dalam berkarya; - Menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan berkarya.

  (6) Kompetensi program pendidikan profesional umum (dokter, pengacara, notaris, konselor, guru, dll) adalah sebagai berikut: (a) Mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

  Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab, motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya;

  (b) Menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun;

  (c) Mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan keterampilan keahlian yang tinggi;

  (d) Mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan dan substansi profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan organisasi profesi;

  (e) Mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi, berkenaan dengan kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan antar individu dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi lain, yaitu dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan kerjasama dan tanggung jawab bersama profesional.

  (7) Kompetensi program pendidikan vokasi (D-1, D-2, D-3) adalah sebagai berikut: (a) Program Pendidikan Diploma Satu

  Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu dan mampu memecahkan masalah yang bersifat rutin di bawah bimbingan. (b) Program Pendidikan Diploma Dua

  Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan dan atau memecahkan masalah yang bersifat rutin secara mandiri dan bertanggung jawab. (c) Program Pendidikan Diploma Tiga

  Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun konstekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya. (8) Kompetensi program perguruan tinggi komunitas adalah meningkatkan kualitas pelayanan teknis kepada masyarakat umum dalam bidang industri (konstruksi, manufaktur, perikanan, pertanian, peternakan, perkebunan, informasi), kesehatan (perawat dan asisten perawat, medical personnel, medical record keepers, perawat orangtua, teknisis peralatan kesehatan dan lain-lain), dan jasa (perbankan, transportase, pariwisata, pendidikan, dan lain-lain), mengembangkan potensi kekhasan masyarakat (agama, sosial, budaya, aspirasi, dll), sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Pasal 6 Kurikulum

  (1) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu. Kerangka dasarnya adalah rambu-rambu yang ditetapkan dan dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. (2) Dalam standar ini yang dimaksud dengan tujuan adalah kompetensi atau learning

  outcomes ; isi dan bahan pelajaran adalah bahan kajian; cara adalah metoda

  pembelajaran dan cara penilaian; dan, kegiatan pembelajaran adalah implementasi dari semua komponen di atas, yang realisasinya diwujudkan dalam mata kuliah program studi. (3) Kurikulum pendidikan tinggi pada semua program studi di lingkungan Undana dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi. (4) Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum, setiap program studi harus melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis. (5) Kurikukum Berbasis Kompetensi untuk program pendidikan akademik (sarjana, magister, doktor), pendidikan profesional (guru, notaries, dokter, dll), pendidikan vokasi (D-1, D-2, D-3) dan pendidikan perguruan tinggi komunitas diatur tersendiri dengan Keputusan Rektor. (6) Elemen kompentensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi terdiri dari: landasan kepribadian, penguasaan ilmu dan keterampilan, kemampuan berkarya, sikap dan perilaku dalam berkarya, pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat.

  (7) Komponen kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah: (a) Kompetensi utama (penciri program studi) ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi; (b) Kompetensi khusus (penciri universitas) ditetapkan oleh perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

  (c) Kompetensi umum (penciri nasional) ditetapkan oleh negara sebesar 10 SKS meliputi mata kuliah: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris/bahasa asing, matematika atau statistika atau logika. (8) Mata kuliah keahlian dalam kompetensi utama dan kompetensi khusus adalah mata kuliah yang dikembangkan oleh setiap program studi dan universitas untuk mencapai kompetensi yang menjadi ciri lulusan program studi dan kompentensi yang merupakan ciri suatu perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misinya. (9) Komponen kompetensi umum dan kompentensi khusus dalam Kurikulum Berbasis

  Kompetensi (butir 8 ) disusun oleh program studi/bagian di tingkat fakultas dan program pascasarjana, di bawah tanggung jawab Dekan masing-masing fakultas dan Direktur Pascasarjana, dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Rektor. (10) Kurikulum untuk program pendidikan professional, vokasi dan perguruan tinggi komunitas (pendidikan berbasis masyarakat) diatur tersendiri melalui keputusan

  Rektor.

  Pasal 7 Pendekatan Pembelajaran

  (1) Pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah pembelajaran berbasis mahasiswa (student-centered learning). (2) Pendekatan pembelajaran yang dimaksud dalam butir (1), diantaranya adalah: small

  group discussion (diskusi kelompok, 5-10 orang), role-play and simulation (bermain

  peran dan simulasi), Case Study (studi kasus), discovery learning (belajar menemukan), self-directed learning (belajar mandiri), cooperative learning (belajar bersama/kelompok), collaborative learning (pembelajaran kolaborasi), contextual

  instruction (pembelajaran kontekstual), project-based learning (belajar berbasis tugas), problem-based learning (belajar berbasis masalah).

  Pasal 8 Penilaian Kemampuan Peserta Didik

  (1) Penilaian kemampuan soft skill (afektif) peserta didik berdasarkan pendekatan pembelajaran student-centered learning (SCL) didasarkan pada model penilaian non tes yaitu secara rubrik (panduan penilaian). Sementara penilaian hard skill (kognitif dan psikomotor) menggunakan instrumen tes (tes obyektif, uraian, dll). (2) Secara konseptual rubrik memiliki tiga (3) macam bentuk penilaian, yaitu (a) rubrik deskriptif; (b) rubrik holistik; dan (3) rubrik skala persepsi. Di dalam pembelajaran sering menggunakan rubrik deskriptif dan rubrik holistik. (3) Rubrik deskriptif memiliki empat komponen, yaitu deskripsi tugas, skala nilai, dimensi, dan deskripsi dimensi. Rubrik holistik memiliki satu skala nilai, yaitu skala tertinggi dimana isi dari deskripsi dimensinya adalah kriteria dari suatu kinerja untuk skala tertinggi. Model penilaian non tes secara rubrik ini disusun dan dikembangkan oleh masing-masing Program Studi.

  (4) Penilaian kemampuan hard skill (kognitif dan psikomotor) diatur tersendiri dalam

Pasal 9 Sistem Kredit Semester (SKS)

  (1) Sistem Kredit Semester merupakan penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan. (2) Semester adalah satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama minimal 16 minggu efektif. Untuk program magister dimungkinkan untuk menyelenggarakan pembelajaran terjadwal trisemester, yaitu satu tahun terdiri dari tiga semester dengan beban minimal 16 minggu efektif. (3) Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap beban belajar atau pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu. Perbedaan takaran untuk tugas terstruktur dan tugas mandiri mempertimbangkan tingkat kedalaman kompetensi yang harus dicapai untuk masing- masing program

  (4) Pengertian satu sks menurut bentuk kegiatannya: (a) Kuliah/Teori adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri dari:

  = 50 menit

  • Tatap muka

  = 60 menit

  • Tugas terstruktur

  = 60 menit

  • Belajar mandiri (b) Responsi/ tutorial/ seminar, adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri dari :

  = 100 menit

  • Tatap muka = 100 menit.
  • Belajar mandiri (c) Praktikum adalah kegiatan belajar di laboratorium/ bengkel/ studio/lapangan selama 4 jam (240 menit) perminggu, per semester.

  (d) Praktek lapangan/Kerja Praktek/Magang, adalah kegiatan praktek di lapangan selama 60 jam per semester atau 10 jam (600 menit) per minggu. (e) Skripsi/tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/ pembuatan dan atau pergelaran karya seni/ perencanaan/perancangan, setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester. (f) Tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester. (5) Beban belajar program pendidikan akademik adalah sebagai berikut:

  (a) Program Sarjana

  Jumlah sks beban belajar minimal :144 sks, termasuk skripsi. Mata kuliah keahlian minimal 134 sks. Matakuliah umum sepuluh (10) sks, yang terdiri dari: Mata

  kuliah Pendidikan Agama (2 sks), Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks). Mata kuliah Bahasa Indonesia (2 sks), Mata kuliah Bahasa Asing/ Bahasa Inggris (2 sks), Matematika atau Statistika atau Logika (2 sks).

  Untuk program studi yang bidang kajian utamanya sama dengan bahan kajian salah satu mata kuliah wajib di atas, mata kuliah tersebut tidak diwajibkan dan hanya wajib mencantumkan 4 mata kuliah lainnya dengan jumlah sks minimal 8 sks. Skripsi/ tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 6-8 sks dan

  • – 7 tahun. Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan studi Program Sarjana dalam waktu sekurang-kurangnya 3,5 tahun.

  (b) Program Magister

  Jumlah sks beban belajar 36 - 42 sks, termasuk tesis. Beban sks matrikulasi ditetapkan oleh program studi maksimal 12 sks, sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi lulusan, atau diberikan untuk calon peserta didik yang belum memenuhi standar mutu input. Beban sks matrikulasi ini di luar 36-42 sks beban Program Magister. Mata kuliah umum (minimal 4 sks), yang terdiri dari mata kuliah filsafat ilmu dan metode penelitian. Mata kuliah ini hanya wajib bagi

  program studi bukan bidang Filsafat, dan atau kedua mata kuliah tersebut belum merupakan bagian dari program Sarjananya. Mata kuliah keahlian minimal 32 sks.

  Tesis/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 6 - 8 sks, dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian tesis/ karya seni/ bentuk lain yang setara, dari peserta didik yang bersangkutan, yang menurut pembimbing layak muat dalam jurnal terakreditasi. Lama studi 2 - 4 tahun. Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan studi Program Magister dalam waktu sekurang-kurangnya satu (1) tahun

  (c) Program Doktor

  Jumlah sks beban belajar peserta didik sebidang, minimal 42 sks, termasuk disertasi, dan peserta didik tidak sebidang minimal 54 sks termasuk disertasi dan matrikulasi. Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi sendiri. Program Doktor dapat ditempuh melalui: (a) program perkuliahan dan penelitian, atau (b) program penelitian (by research). Disertasi/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 8-10 sks. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan. Untuk program perkuliahan dan penelitian, artikel dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional. Sementara untuk program penelitian (by research), artikel telah dimuat dalam jurnal internasional. Lama studi : 3

  • – 6 tahun. Matrikulasi dilakukan sebelum memasuki program pembelajaran secara normal (di luar 3 Untuk mengikuti Program – 6 tahun).

  Doktor, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Magister dan untuk mengikuti Program Magister, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Sarjana. Bagi yang memiliki prestasi luar biasa yang ditetapkan oleh Senat Perguruan Tinggi dapat mengikuti Program Doktor bersamaan dengan penyelesaian Program Magisternya.

  (6) Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan profesional umum (dokter, guru, notaris, dll) adalah jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. Lama studi : 1 - 3 tahun. Semua mata kuliah program profesi umum merupakan mata kuliah keahlian. Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi. (7) Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan vokasi adalah sebagai berikut:

  (a) Program Diploma Satu

  umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 26 sks, Lama studi : 1 – 2 tahun.

  (b) Program Diploma Dua

  Jumlah sks beban belajar minimal 72 sks, Komposisi mata kuliah: Mata kuliah umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 62 sks, Lama studi : 2

  • – 3 tahun

  (c) Program Diploma Tiga

  Jumlah sks beban belajar minimal 108 sks Komposisi mata kuliah: Mata kuliah umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 98 sks, Lama studi : 3 - 5 tahun. (8) Beban belajar program pendidikan tinggi komunitas diatur tersendiri oleh jurusan/program studi, fakultas, dan Universitas, dengan lama belajar hingga 1 sampai

  2 tahun. (9) Tahun Akademik terdiri atas dua semester, ganjil dan genap termasuk semester peralihan dan ujian. Semester ganjil dimulai dari 1 September dan berakhir pada 31

  Januari. Semester genap dimulai dari 1 Februari dan berakhir pada 30 Juni. Semester peralihan dimulai dari 1 Juli dan berakhir 31 Agustus (dimungkinkan untuk dilaksanakan trisemester bagi fakultas/program studi yang siap).

Pasal 10 Kode Matakuliah

  (1) Identifikasi matakuliah yang ditawarkan oleh fakultas / jurusan / program studi ditandai dengan pemberian kode yang terdiri atas huruf dan angka (digit). (2) Kode huruf ditulis dengan huruf besar (kapital), menunjukkan bidang ilmu yang diasuh oleh fakultas dan jurusan / program studi. (3) Dua huruf pertama menunjukkan nama fakultas sedangkan huruf ketiga, dan seterusnya menunjukkan nama jurusan / program studi. (4) Digit menunjukkan strata, urutan semester matakuliah, beban sks dan sebagai penunjuk nomor kegiatan pendidikan. (5) Kode angka (digit) pertama di belakang kode huruf menunjukkan strata, digit kedua menunjukkan perurutan semester sedangkan digit ketiga menunjukkan beban sks serta digit keempat dan kelima menunjukkan nomor urut matakuliah. (6) Kode Fakultas dan Program Studi di lingkungan Undana diatur seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:

  Tabel Kode Matakuliah

  Kode Fakultas Kode Jurusan/Program Studi Jurusan/PS MK

Keguruan dan Ilmu KP Pend.Bhs. Ind. & Sastra BIND KPBIND

Pendidikan Daerah

  Pend. Bhs. Inggris BING KPBING Pend. Matematika MAT KPMAT Pend. Biologi BIO KPBIO Pend. Fisika FIS KPFIS Pend. Kimia KIM KPKIM PPKn PKn KPPKn Pend. Ekonomi EKO KPEKO Pend. Geografi GEO KPGEO Pend. Sejarah SEJ KPSEJ

  Pend. Teknik Bangunan TB KPTB Pend. Teknik Mesin TM KPTM Pend. Teknik Elektro TEL KPTEL PGSD Guru Kelas PGSD KPPGSD PGSD Penjaskes PENKES KPPENKES Bimb.& Konseling BK KPBK Pend. Luar Sekolah PLS KPPLS Pend Guru Anak Usia Dini PGAUD KPPGAUD Program Akta Mengajar IV PAM KPPAM Hukum HK Bagian Huk. Keperdataan HK HKHK Bagian Huk. Pidana HP HKHP Bagian Huk. Tata Negara TN HKTN Bagian Huk. Acara HA HKHA Bagian Huk. Adm. Negara AN HKAN Hukum Internasional HI HKHI Ilmu Sosial dan Ilmu

  Politik SP Adm. Negara ANA SPANA Adm. Niaga ANI SPANI Sosiologi SOS SPSOS Ilmu Komunikasi

  IK SPIK Ilmu Politik

  IP SPIP Akuntasi AK SPAK

Pertanian PN Agroteknologi AGT PNAGT

Agribisnis AGB PNAGB

  Budidaya Perairan BDP PNBDP

Peternakan PT Ilmu Peternakan PET PTPET

Sains dan Teknik ST Matematika MAT STMAT

Biologi BIO STBIO

  Fisika FIS STFIS Kimia KIM STKIM Ilmu Komputer KOM STKOM Teknik Sipil SIP STSIP Teknik Mesin MES STMES Teknik Elektro ELK STELK Teknik Arsitektur ARS STARS Teknik Pertambangan PTB STPTB

  Fak.Kes.Masyarakat KM Ilmu Kesehatan Masyarakat (Konsentrasi Epidemologi dan Biostatistik, Adm. Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja, Pend. Kes. dan Ilmu Perilaku, dan Gizi Kesehatan Masyarakat)

  IKM KMIKM

Kedokteran KD Dokter DOK KDDOK

Kedokteran Hewan KH Dokter Hewan DH KHDH

  (7) Kode mata kuliah selanjutnya diatur di tingkat program studi dengan merujuk pada komposisi dan distribusi kelompok mata kuliah. (8) Kode MK untuk Program Pascasarjana diatur tersendiri sesuai peraturan internal yang berlaku di Pascasarjana. (9) Kode dan digit matakuliah umum di Undana diatur seperti yang terlihat pada tabel berikut:

  Tabel Kode dan Digit Matakuliah Umum

  No Kode MK Matakuliah

  1 MPK 4101 Pendidikan Pancasila

  2 MPK 4202 Pendidikan Agama

  3 MPK 4403 Pendidikan Kewarganegaraan

  4 MPK 4504

  ISBD

  5 MPK 4605

  IAD

  6 MPK 4606 Bahasa Indonesia

  7 MPK 4607 Bahasa Inggris

  8 MPK 4609 KKN

  

Pasal 11

Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL), Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Magang

  (1) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau Magang adalah kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan secara terbimbing dan terpadu antara teori dengan praktik dalam kurun waktu tertentu dengan besaran sks yang diatur tersendiri oleh program studi. (2) Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan, Praktik Kerja Lapangan atau Magang adalah untuk memperoleh pengalaman praktis dan memperkuat ketrampilan kerja mahasiswa yang menunjang pengembangan kompetensi agar menjadi profesional dalam bidang keahliannya. (3) Praktik Pengalaman Lapangan, Praktik Kerja Lapangan atau Magang dilakukan di sekolah-sekolah, masyarakat, dinas/institusi, laboratorium dan lain-lain yang pelaksanaannya diatur oleh program studi, fakultas, dan unit terkait.

  

Pasal 12

Kuliah Kerja Nyata

  (1) Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah matakuliah berbobot 4 sks sebagai suatu bentuk pengalaman pengabdian seluruh mahasiswa kepada masyarakat secara terpadu dalam kurun waktu yang ekuivalen dengan besaran sks tersebut. (2) Tujuan KKN bagi mahasiswa adalah memperoleh pengalaman dengan terlibat langsung di masyarakat dalam menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang dimiliki masyarakat tertentu secara pragmatis, dengan menerapkan IPTEKS dan keterampilan. Sebagai dampak ikutan dengan pengalaman itu adalah terbentuknya dan tumbuhnya pribadi yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan sikap profesional. (3) KKN dilaksanakan pada periode semester pendek (Juli dan Agustus) dan periode bukan semester pendek (Semester gasal dan genap) (4) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode semester pendek, minimal telah mengumpulkan jumlah SKS lebih besar dari 100 sks, dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku. (5) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode bukan semester pendek, minimal telah mengumpulkan jumlah SKS lebih besar dari 120 sks, dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.

Pasal 13 Biaya Pendidikan

  (1) Biaya pendidikan adalah anggaran unit-unit biaya pendidikan yang menjadi tanggungjawab setiap mahasiswa, masyarakat maupun swasta dan pemerintah. (2) Unit-unit biaya yang dimaksud ditentukan oleh SK Rektor berdasarkan pertimbangan Senat universitas. (3) Besaran biaya per unit biaya yang dimaksud butir (1) atau butir (2) bervariasi dan ditentukan oleh SK Rektor berdasarkan pertimbangan Senat universitas.

Pasal 14 Tata Tertib Akademik

  (1) Dosen dan mahasiswa melaksanakan kuliah tatap muka sesuai kontrak perkuliahan dan jadwal kuliah. (2) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kuliah tatap muka minimal 80% dari 16 kali kuliah tata muka. Jika tidak memenuhi batas minimal kuliah tatap muka, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). (3) Ujian Tengah Semester (UTS) dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke tujuh atau ke delapan, yang dilaksanakan sesuai jadwal perkuliahan. (4) UAS dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke empat belas (14) atau ke enam belas (16) dan dijadwalkan oleh Program Studi. (5) Mata kuliah dengan jumlah tatap muka kurang dari 80% kuliah tatap muka, tidak dapat dilakukan UTS dan UAS. (6) Mahasiswa wajib memenuhi norma kepatutan dalam mengikuti kegiatan akademik (di kelas, praktek lapangan atau laboratorium) yang diatur dalam ketentuan tersendiri. (7) Fakultas dengan karakteristik penyelenggaraan akademik tertentu, diatur dalam ketentuan tersendiri (8) Bagi dosen dan mahasiswa yang tidak mengindahkan tata tertib akademik, dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 15 Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat

  (1) Dalam penyelenggaraan akademik, Undana mengemban misi untuk mencari, menemukan, mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran. Untuk memenuhi misi tersebut, mahasiswa/dosen/ peneliti/tenaga kependidikan yang berkarya di bidang akademik di Undana memiliki otonomi keilmuan dan kebebasan akademik. (2) Pelaksanaan otonomi keilmuan dan kebebasan akademik, mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga kependidikan Undana wajib menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik, terutama larangan untuk melakukan plagiat dalam menghasilkan karya ilmiah, sehingga kreativitas dalam bidang akademik dapat tumbuh dan berkembang. (3) Kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat dan hal-hal yang terkait dengan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan, diatur dalam peraturan tersendiri dan ditetapkan Senat Undana. (4) Pimpinan Undana wajib mengawasi pelaksanaan dan mendesiminasi kode etik mahasiswa/dosen/ peneliti/tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh senat pada butir tiga (3).

  (5) Dalam hal telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan, Pimpinan

  

BAB III

KEGIATAN AKADEMIK

Pasal 16

Kalender Akademik

  (1) Kalender Akademik memuat jenis dan waktu kegiatan akademik yang akan dilaksanakan dalam satu tahun akademik. (2) Kalender Akademik ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor. (3) Ketua Jurusan/Program Studi/Bagian wajib sosialisasikan kalender akademik pada butir (2) kepada mahasiswa. (4) Mahasiswa wajib memahami dan mentaati kelender akademik pada butir (2).

Pasal 17 Penerimaan Mahasiswa Baru

  (1) Penerimaan mahasiswa baru Program S-1 dilakukan melalui jalur Seleksi Nasional dan Mandiri diatur sebagai berikut.