Resume Teori Akuntansi id. doc
RESUME MATERI
TEORI AKUNTANSI
DAFTAR ISI
BAB I
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI...................................................................1
BAB II
SIFAT DAN PENGGUNAAN AKUNTANSI............................................................................2
BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI...5
BAB IV
PENDEKATAN REGULATORI DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI.............................7
BAB V
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN.............8
BAB VI
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI.......................................................................................... 11
BAB VII
KEJUJURAN, PENGUNGKAPAN dan TREN MASA DEPAN DALAM AKUNTANSI..............13
BAB X
PENDEKATAN-PENDEKATAN PERISTIWA DAN KEPERILAKUAN....................................14
BAB XI
PENDEKATAN PREDIKTIF DAN POSITIF...........................................................................18
BAB XII
AKUNTANSI NILAI SEKARANG (CURRENT VALUE)..........................................................22
BAB XIII AKUNTANSI TINGKAT HARGA UMUM (GENERAL PRICE-LEVEL ACCOUNTING)...........25
BAB XIV PENILAIAN ASET DAN MODEL PENENTUAN INCOME ALTERNATIF...............................28
BAB 14 (HVB) AKTIVA DAN PENGUKURANNYA................................................................................30
BAB 10 (SC & C) LONG TERM LIABILITIES........................................................................................ 33
BAB 15 (SC) ACCOUNTING FOR MULTIPLE ENTITIES.....................................................................38
AKUNTANSI DANA PENSIUN (PSAK NO. 18).....................................................................................40
AKUNTANSI EKUITAS (PSAK NOMOR 21).......................................................................................... 42
BAB 11 (SC & C) AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN..........................................................42
BAB 13 (SC & C) EQUITY..................................................................................................................... 47
Resume Teori Akuntansi
BAB I
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
A. Evolusi Pembukuan Berpasangan
1. Sejarah Awal Akuntansi
7 prokondisi bagi timbulnya pembukuan yang sistematik (A. C. Littleton) : Seni Menulis: karena
pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan; Aritmatika: karena aspek-aspek mekanis
pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi sederhana; Kekayaan Pribadi: karena pembukuan
hanya berkaitan dengan pencatatan tentang kekayaan dan hak atas kekayaan; Uang: karena
pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi
ke dalam denominator kekayaan ini; Kredit: karena dorongan untuk membuat catatan tidak begitu kuat
jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian; Perniagaan: karena pertukaran yang
hanya bersifat lokal tidak cukup memberi tekanan untuk mendorong orang mengkoordinasikan
gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu sistem; Modal: karena tanpa modal perniagaan akan
tidak berarti dan kredir tidak akan mungkin.
2. Kontribusi Luca Pacioli
Luca Pacioli seorang rahib franciscan diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan
berpasangan ”Semua catatan...harus dilakukan secara berpasangan yaitu bahwa jika anda membuat
seseorang sebagai kreditor, Anda membuat orang lain sebagai debitur.” Buku yang digunakan dalam
proses akuntansi adalah memorandum, jurnal, dan buku besar. Pacioli menyarankan perhitungsn profit
periodic dan penutupan buku.
3. Perkembangan Pembukuan Berpasangan (Cushing)
ö Sekitat abad ke-16, pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe transaksi yang berbeda.
ö Evolusi praktik L/K periodic terjadi pada abad ke-16 dan 17. Terjadi evolusi personifikasi akuntansi
dan transaksi sebagai upaya untuk membuat aturan Debet dan kredit menjadi masuk akal.
ö Penerapan sistem berpasangan diperluas dalam tipe organisasi yang lain (biara dan Negara)
ö Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang terjadi pada abad 17
ö Abad ke-17 dimulai dengan east indian company dan pertumbuhan korporasi yang berkelanjutan
setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh status yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan
akan akuntasi cost, dan suatu kepercayaan continuity, periodicity dan akrual.
ö Abad ke-18, metode perlakuan aset tetap yang dikembangkan.
ö Awal abad ke-19 depresiasi kekayaan diperlukan sebagai barang dagangan yang tidak terjual.
ö Akuntansi cost hadir dalam abad ke-19 sebagai akibat revolusi industri.
ö Perkembangan teknis akuntansi untuk pembayaran dimuka dan akrual untuk memungkinkan
dilakukan komputasi profit periodik terjadi pada paruh kedua abad ke-19.
ö Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh ke-2 abad ke-19 dan ke-20.
ö Pada abad ke-20 terjadi perkembangan metode-metode akuntansi yang menyangkut masalah
komputasi earning per lembar saham, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka panjang dan
pensiun.
B. Perkembangan Prinsip-Prinsip Akuntansi di USA
1. Fase Kontribusi Manajemen (1900-1933)
Pengaruh manajemen dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi muncul dari menigkatnya
jumlah pemegang saham dan peranan ekonomic yang dominan yang dimainkan oleh korporasi
industri setelah 1900. Pemain utama adalah asosiasi akuntansi profesional (AIA)
2. Fase Kontribusi Institusi (1933-1959)
Ditandai dengan pencipataan dan peningkatan peran institusi dalam pengembangan prinsip
akuntansi, dan pembentukan SEC, persetujuan, prinsip-prinsip umum oleh AIA, dan peran baru
Committe on Accounting Procedures.
3. Fase Kontribusi Profesional
Intervensi asosiasi dan badan-badan profesional dalam perumusan teori akuntansi dipacu oleh
upaya untuk mengeliminasi teknik-teknik yang tidak diinginkan dan untuk mengkodifikasikan
teknik-teknik yang dapat diterima
Ketergantungan pada asosiasi dan badan-badan seperti itu mengandung konsekuensi:
Asosiasi dan badan-badan tidak mendasarkan diri pada kerangka teoritis yang ditetapkan.
Kewenangan pertanyaan tidak jelas.
Adanya perlakuan-perlakuan alternatif memungkinkan fleksibilitas dalam pilihan teknik
akuntansi.
4. Fase Politisasi (1973-sekarang)
Keterbatasan asosiasi profesional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong
diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi proses penetapan standar. Suatu situasi
yang diciptakan oleh pandangan yang diterima luas bahwa angka-angka akuntansi mempengaruhi
perilaku ekonomik dan konsekuensinya, aturan-aturan akuntansi harus ditetapka dalam area
politik.
1
Resume Teori Akuntansi
C. Akuntansi dan Kapitalisme
Empat alasan dikemukakan untuk menjelaskan peran pembukuan berpasangan dalam ekspansi
ekonomi:
ö Pembukuan berpasangan menyumbangkan sikap baru dalam kehidupan ekonomi. Tujuan
perusahaan adalah tujuan kapitalistik untuk memperoleh profit, spirit of acquisition.
ö Spirit akuisisi yang baru tersebut dabantu dan didorong oleh perbaikan kalkulasi ekonomi.
Rasionalisasi profit didasarkan pada kalkulasi yang tepat.
ö Rasionalisasi ditingkatkan oleh organisasi yang sistematik. Pembukuan sistematik
mengembangkan keteraturan dalam akun dan organisasi perusahaan.
ö Sistem pembukuan berpasangan memungkinkan pemisahan kepemilikan dan manajemen
sehingga mendorong pertumbuhan perusahaan patungan yang besar.
D. Relevansi Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi adalah studi tentang evolusi pemikiran, praktik dan institusi akuntansi
sehingga tanggapan terhadap perubahan lingkungan dan kebutuhan sosial. Sejarah akuntansi juga
membahas pengaruh evolusi terhadap lingkungan. Sejarah akuntansi merupakan studi tentang
warisan akuntansi dan kontribusinya pada pedagogi, kebijakan dan perspektif akuntansi.
ö Dalam kaitannya dengan pedagogi, sejarah akuntansi membantu memahami dan mengapresiasi
bidang sains akuntansi dan evolusinya sebagai sains sosial dengan lebih baik.
ö Dalam kaitannya dengan perspektif kebijakan, sejarah akuntansi dapat menjadi sarana penilaian
yang lebih baik terhadap praktik yang berjalan melalui pembandingan dengan metode yang
digunakan pada masa lalu.
BAB II
SIFAT DAN PENGGUNAAN AKUNTANSI
A. DEFINISI DAN PERAN AKUNTANSI
1. Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomic yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan
keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada.
Perusahaan memberi kepada dan menerima informasi dari sumber:
ö Kepada penyedia modal
ö Kepada pelanggan dan penyedia
ö Dari masyarakat umum
ö Dari pegawai
2. Akuntansi : Sains atau Seni???
ö Mereka yang berpendapat bahwa akuntansi adalah suatu seni atau teknik berniaga menyatakan
bahwa ketrampilan akuntansi yang diperlukan untuk menjadi juru niaga yang baik harus diajarkan
dan bahwa pendekatan yang ”legalistik” terhadap akuntansi dibenarkan.
ö Pendukung akuntansi sebagai sains menyatakan bahwa pengajaran model pengukuran akuntansi
dapat memberi mahasiswa akuntansi ke dalam konseptual tentang apa yang tengah diupayakan
akuntansi akrual konvensional tujuan umum yaitu melayani kebutuhan pengguna dan untuk
mendorong pikiran kritis tentang bidang dan dinamika perubahan dan akuntansi.
3. Kebajikan dan Peran Akuntansi
ö Kebajikan Praktik Akuntansi
Kejujuran akuntan pada umumnya dan auditor pada khususnya.
Kepedulian terhadap status ekonomi orang lain dalam bentuk penatalayanan dan
pertanggungjawaban.
Kepekaan terhadap nilai kerjasama dan konflik dengan mendahului yang menghasilkan
kerjasama yang ramah dengan melalui penggunaan teknik akuntansi manajemen.
Karakter akuntansi yang komunikatif dengan menyampaikan pengalaman ekonomik melalui
ungkapan akuntansi.
Penyebaran informasi ekonomi dengan menyediakan informasi ekonomik bagi pembuat
keputusan.
ö Rintangan-rintangan realisasi kebajikan akuntansi
Dominasi penghargaan eksternal yang mengancam independensi auditor.
Hilangnya kekuatan institusi.
Kegagalan untuk membedakan antara kebajikan dan hukum
ö Peran akuntansi adalah untuk menghasilkan informasi tentang perilaku ekonomik yang dihasilkan
dari aktivitas perusahaan dalam lingkungannya.
B. Pengukuran dalam Akuntansi
1. Sifat Pengukuran Dalam Akuntansi
Pengukuran adalah peletakan suatu angka kepada objek/peristiwa menurut aturan tertentu.
2
Resume Teori Akuntansi
Kendala dalam pengukuran adalah limitasi data yang tersedia dan karakteristik spesifik
lingkungan, seperti ketidakpastian, tidak adanya objektivitas dan verifiabilitas.
2. Tipe-Tipe Ukuran
Ukuran akuntansi dapat langsung atau tidak langsung. Ukuran langsung/utama adalah ukuran
sesungguhnya dari suatu objek atau atributnya. Ukuran tidak langsung atau sekunder
diturunkan secara tidak langsung melalui transformasi aljabar seperangkat angka yang
merepresentasi ukuran langsung suatu objek/atribut.
Berkaitan dengan dimensi waktu keputusan, ukuran diklasifikasikan menjadi ukuran masa lalu,
ukuran masa sekarang, atau ukuran masa depan yang secara berturut-turut merujuk ukuran
bagi suatu peristiwa yang akan datang.
Ukuran retrospektif, ukuran kontemporer atau ukuran prospektif.
Tiga jenis ukuran masa lalu: ukuran masa lalu restrospektif, ukuran masa lalu
kontemporer, dan ukuran masa prospektif.
Dua jenis ukuran masa sekarang kontemporer dan prospektif.
Semua ukuran masa depan bersifat prospektif.
Pengukuran dapat berupa:
Pengukuran fundamental dimana angka dapat diletakkan pada suatu kekayaan dengan
mengacu pada hukum alam dan tidak didasarkan pada pengukuran variabel-variabel lain.
Pengukuran turunan, didasarkan pada dua/lebih kuantitas dan tergantung pada eksistensi
teori empiris verifikasian yang mengaitkan kekayaan tertentu dengan kekayaan lain.
Pengukuran dapat dibuat bila teori empiris yang sah digunakan untuk mendukung
eksistensinya atau dibuat dengan fiat, didasarkan pada definisi arbitrer.
3. Tipe-Tipe Skala
Skala nominal, membantu dalam penentuan persamaan dan merupakan klasifikasi sederhana
sistem pelabelan seperti dalam kasus bagan akun.
Skala ordinal, membantu dalam penentuan lebih besar dari atau lebih kecil dari.
Skala interval, membantu dalam penentuan persamaan interval atau perbedaan seperti
temperatur dan waktu.
Skala rasio, membantu dalam penentuan persamaan rasio dengan karakteristik tambahan
adanya titik awal yang unik, yaitu suatu titik nol natural.
C. Alasan Dibalik Akuntansi Berpasangan
Luca Pacioli “sistem pembukuan berpasangan merupakan formulasi ke mana memperoleh dan
ke mana memberi”
Akuntansi berpasangan terdiridari dua jenis, yaitu:
ö Akuntansi berpasangan klasifikasional ditujukan untuk menjaga persamaan akuntansi fundamental
yang merangkum posisi klasifikasional.
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
ö Pembukuan berpasangan klausal, menggambarkan hubungan sebab-akibat antara suatu
penambahan dan suatu pengurangan.
D. Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
1. Makna Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
PABU mencakup konversi, aturan, dan prosedur-prosedur yang perlu untuk mendefinisi prinsip
akuntansi yang berterima pada suatu waktu tertentu. PABU merupakan panduan bagi profesi
akuntansi dalam memilih teknik akuintansi dan penyiapan laporan keuangan dengan cara yang
dianggap sebagai praktik akuntasni yang baik.
Makna istilah “berterima umum” adalah menggambarkan kondisi dimana suatu metode akuntansi
akan dianggap berterima umum. Skinner berpendapat bahwa metode akuntansi harus memenuhi
satu/lebih kriteria berikut:
Metode tersebut benar-benar digunakan dalam sejumlah kasus yang signifikan dimana
keadaannya cocok.
Metode tersebut mendapat dukungan melalui pengakuan masyarakat akuntansi profesional.
Metode tersebut memiliki dukungan dalam tulisan sejumlah pengajar dan pemikir akuntansi
yang diakui.
2. Apa yang Seharusnya? PABU, PABU Spesial, atau BAKL?
Alternatif PABU yaitu terhadap laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan Basis Akuntansi
Komprehensif Lain (BAKL). Dorongan untuk berpindah ke BAKL datang dari perubahan-perubahan
dalam hukum pajak yang dibuat oleh Economic Recovery Act of 1981 dan meningkatnya
pemisahan akuntansi pajak dari akuntansi PABU..
Untuk diklasifikasikan sebagai BAKL, salah satu empat kriteria harus dipenuhi:
Basis akuntansi memenuhi persyaratan perundang-undangan “PABU untuk perusahaan
regualsian”.
Basis akuntansi yang digunakan untuk pembayaran pajak income “akuntansi berbasis pajak”.
Basis akuntansi yang didasarkan pada penerimaan dan pembayaran kas dengan atau tanpa
dukungan akrual “akuntansi berbasis kas/akuntansi berbasis kas modifikasian”.
3
Resume Teori Akuntansi
Basis akuntansi yang dihasilkan dari penerapan seperangkat kriteria tertentu.
3. PABU Kecil Vs PABU Besar
Akuntansi menghadapi masalah usaha kecil yang terlalu dibebani oleh biaya administratif dan
akuntansi dalam rangka memenuhi aturan-aturan yang tidak relevan, dan kebutuhan akan
pembebasan dalam bentuk keringanan-keringanan.
Perusahaan kecil (FASB), sebuah perusahaan yang operasinya relatif kecil, biasanya dengan
pendapatan total kurang dari $5 juta. Perusahaan itu umumnya dikelola oleh pemilik sendiri,
memiliki pemilik lain jika ada, semua pemilik secara aktif terlibat dalam menjalankan urusan
perusahaan, jarang terjadi pemindahan, dan memiliki struktur modal yang sederhana.
Perusahaan publik (FASB) adalah sebuah perusahaan yang sekuritasnya diperdagangkan di pasar
publik di bursa saham atau diwajibkan menyerahkan laporan keuangan oleh SEC.
Perbedaan diantara Pengguna Laporan Keuangan
Bukti-bukti menegaskan bahwa analis laporan keuangan dan pemegang saham publik
merupakan pengguna utama laporan keuangan perusahaan publik, sementara pemilik, manajer dan
kreditur merupakan pengguna laporan keuangan swasta. Itu berarti bahwa kelompok yang berbeda
dapat dipandang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda.
Posisi Resmi terhadap PABU Kecil
Prinsip pengukuran yang sama harus diterapkan dalam laporan keuangan bertujuan umum dari
semua entitas, karena proses pengukuran harus independen terhadap sifat pengguna dan
kepentingan mereka terhadap hasil pengukuran. Sifat informasi yang diungkapkan dan tingkat
kerincian yang diperlukan bagi ungkapan tertentu akan bervariasi tergantung pada kebutuhan
pengguna.
E. Kebijakan dan Perubahan Akuntansi
Kebijakan akuntansi dari sebuah pelaporan entitas adalah prinsip akuntansi spesifik dan metode
penerapan prinsip tersebut yang oleh manajemen entitas dipandang paling tepat untuk menyajikan
posisi keuangan, perubahan dalam posisi keuangan, dan hasil operasi dengan sewajarnya sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum dan karenanya diadopsi untuk penyiapan laporan
keuangan. Enam praktik akuntansi yang digunakan oleh perusahaan publik untuk mengelola earning
korporasi:
ö Overstatement perubahan restrukturisasi untuk membersihkan neraca.
ö Klasifikasi porsi harga yang signifikan dari suatu entitas yang diperoleh, seperti riset dan
pengembangan dalam proses, sehinggan jumlahnya dapat dipisahkan sebagai beban sekaligus.
ö Pembentukan kewajiban yang besar untuk biaya masa depan (dicatat sebagai bagian dari
akuntansi untuk sebuah akuisisi) guna melindungi earning masa depan.
ö Penggunaan asumsi yang tidak realistik untuk mengestimasi kewajiban tertentu untuk
meningkatkan earning selama periode berikutnya.
ö Pemasukan kesalahan secara sengaja dalam buku perusahaan dan pembenaran kegagalan untuk
memperbaiki kesalahan tersebut dengan alasan materialitas.
ö Pengakuan pendapatan sebelum proses earning selesai.
F. Hipotesis Perataan Income
1. Sifat Perataan Income
Sifat perataan income dapat dipandang sebagai upaya yang sengaja dilakukan untuk
menormalkan income dalam rangka mencapai kecenderungan atau tingkat income yang
diinginkan. Perataan income yang dilaporkan dapat didefinisi sebagai upaya yang sengaja
dilakukan untuk memperkecil atau fluktuasi pada tingkat earning yang dianggap normal bagi suatu
perusahaan. Dalam pengertian ini perataan merepresentasi suatu bagian upaya dari manajemen
perusahaan untuk mengurangi variasi tidak normal dalam earning pada tingkat yang diijinkan oleh
prinsip-prinsip akuntansi dan manajemen yang sehat.
2. Motivasi Perataan
Motivasi Perataan adalah motivasi dibalik perataan yaitu peningkatan hubungan dengan kreditor,
investor, dan pekerja dan memperkecil siklus bisnis melalui proses psikologis.
Alasan manajemen meratakan earning:
Berdasarkan asumsi bahwa sebuah arus earning yang stabil mampu mendukung tingkat dividen
yang lebih tinggi daripada arus earning yang lebih variabel, dan memiliki pengaruh
menguntungkan
3. Sifat Dimensi-Dimensi Perataan
Dimensi perataan adalah alat yang digunakan untuk meratakan income. Dua macam perataan
(Dascher dan Malcolm):
ö Perataan riil merujuk pada transaksi aktual yang dilakukan atau tidak dilakukan atas dasar
efek perataannya terhadap income.
ö Perataan artifiasial merujuk pada prosedur akuntansi yang diimplementasikan untuk
memindahkan biaya dan atau pendapatan dari satu periode ke periode lain.
Tiga dimensi perataan (Barnet at al):
ö Perataan melalui terjadinya peristiwa dan atau pengakuan.
4
Resume Teori Akuntansi
ö
ö
Perataan melalui alokasi dari waktu ke waktu.
Perataan melalui klasifikasi.
G. Hipotesis Salah Saji Keuangan Selektif
Hipotesis ini diasumsikan terjadi baik pada sektor publik maupun swasta, karena kedua sektor
tersebut didorong untuk mendukung standar yang secara selektif menyajikan realitas ekonomi secara
salah bila standar itu sesuai dengan tujuan mereka, berlaku bagi:
ö Manajer lebih memilih standar pelaporan yang longgar, memungkinkan pemindahan income antar
tahun, mempengaruhi pemegang saham dan melindungi pekerjaan mereka dengan mencegah
pengambilalihan.
ö Keuntungan pemegang saham juga diperoleh dari standar yang longgar, apabila perataan
pelaporan earning oleh manajer membuat volatilitas earning yang dilaporkan menjadi lebih
rendah, penurunan persepsi pasar terhadap risiko kegagalan dan peningkatan nilai perusahaan.
ö Auditor untuk menjaga keharmonisan dengan klien,.
ö Penetap standar untuk perlindungan diri sendiri.
ö Akademisi, akan memberi peluang untuk menyediakan teori dan usulan-usulan yang akan
menghasilkan balas jasa dan prestise.
BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI
A. Sifat Dasar Teori Akuntansi
Komite Terminologi AICPA, Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang dan penginterpretasian hasil proses tersebut.
Akuntansi adalah aktivitas jasa, fungsinya untuk menyediakan informasi kuantitatif terutama
yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan
keputusan ekonomi dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada.
1. Akuntansi sebagai Sebuah Idiologi
Akuntansi telah dipandang sebagai fenomena idiologis sebagai sarana untuk mendukung daan
melegitimasi tatanan sosial, ekonomi dan politik saat ini.
2. Akuntansi sebagai Sebuah Bahasa
Akuntansi merupakan suatu cara pengkomunikasian informasi tentang bisnis. Pengakuan
akuntansi sebagai bahasa didasarkan pada identifikasi adanya dua komponen (tata bahasa),
sebagai dua tingkatan akuntansi:
ö Simbol-simbol atau atau karakteristik leksikal suatu bahasa yaitu unit-unit yang mengandung
arti atau kata-kata yang bisa diidenifikasi dalam setiap bahasa.
ö Tata bahasa suatu bahasa mengacu pada susunan sintaksis yang terdapat dalam setiap
bahasa. Dalam akuntansi tata bahasa merujuk pada serangkaian prosedur umum yang
digunakan dan diikuti dalam penyusunan seluruh data keuangan untuk kepentingan bisnis.
3. Akuntansi sebagai Catatan Peristiwa Masa Lalu
Bagi pemilik maupun pemegang saham, catatan akuntansi menyediakan sejarah
pertanggungjawaban manajer atas sumber-sumber daya yang sediakan pemilik. Pengukuran
konsep pertanggungjawaban telah dikembangkan dari waktu ke waktu. Bimberg membedakan
menjadi empat periode:
mengacu pada kepentingan untuk mengembalikan
ö Periode Pure Custodial
sumber-sumber secara lengkap kepada prinsipal
ö Periode Traditional Custodial
dengan menetapkan tugas-tugas minimal dalam
melaksanakan fungsi pemeliharaan.
ö
4.
5.
6.
B.
Periode Aset-Utilization: evaluasi penilaian kinerja, mengacu pada kepentingan agen untuk
menetapkan inisiatif pemakaian aset secara mendalam agar sesuai dengan rencana yang
telah disepakati.
ö Periode Open Ended: konsep ini tidak hanya menyangkut petunjuk awal, namun juga
memastikan kapan batas waktu sejumlah petunjuk harus diubah.
Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi Masa Kini (True Income)
Baik neraca maupun laporan laba-rugi seharusnya didasarkan pada taksiran yang
menggambarkan realitas ekonomi saat ini daripada cost historis.
Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi
Mengasumsikan akuntansi sebagai suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau
transmitter (biasanya akuntan), saluran komuniksi dan sekumpulan penerima (pengguna
eksternal).
Akuntansi sebagai Komoditas
Akuntansi sebagai komoditas yang dihasilkan dari suatu aktivitas ekonomi. Pandangan ini muncul
disebabkan adanya permintaan informsi khusus dan para akuntan mempunyai kemampuan untuk
memenuhi permintaan tersebut.
Penyusunan dan Pembuktian Teori Akuntansi
5
Resume Teori Akuntansi
Proses penyusunan teori akuntansi sebaiknya dilengkapi pula dengan proses pembuktian
(verifikasi) dan pengesahan (validasi) teori. Teori seharusnya tunduk terhadap pengujian yang bersifat
logis dan empiris untuk membuktikan keakuratannya. Oleh karena itu teori akuntansi seharusnya
merupakan hasil proses penyusunan dan juga pembuktian teori.
C. Sifat Dasar Teori Akuntansi
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan
menjelaskan perilaku kejadian-kejadian akuntansi.
Definisi teori adalah sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu
pandangan sistematis tentang fenomena dengan menjelaskan hubungan antara variabel yang ada dan
bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut.
Teori akuntansi (Hendrikson) didefinisikan sebagai sekumpulan prinsip-prinsip luas yang
menyajikan suatu kerangka acuan umum dimana praktik akuntansi dapat dinilai dan mengarahkan
pengembangan praktis dan prosedur baru.
Tiga elemen yang harus dimiliki oleh teori (Mc Donal):
ö Menyandikan fenomena ke penyajian secara simbolis
ö Manipulasi sesuai dengan peraturan
ö Menerjemahkan kembali ke fenomena yang sesungguhnya.
D. Metodologi-Metodologi dalam Penyusunan Teori Akuntansi
Perbedaan opini, pendekatan, dan penilaian akuntansi menyebabkan munculnya dua
metodologi, deskriptif dan normatif:
ö Teori deskriptif: dalam profesi akuntansi ada keyakinan yang luas bahwa akuntansi merupakan
suatu seni yang tidak dapat diformalkan dan bahwa mwtodologi yang digunakan secara tradisional
dalam penyusunan teori akuntansi merupakan sebuah upaya menilai apa yang terjadi melalui
praktik-praktik akuntansi.
ö Teori Normatif: berupaya menyajikan lebih pada “apa yang seharusnya” (ought to be) daripada
“apa yang terjadi” (what is).
E. Pendekatan-Pendekatan dalam Penyusunan Teori Akuntansi
1. Pendekatan Non Teoritis
Pendekatan Pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian
terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Teknikteknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas dasar manfaatnya bagi pengguna
informasi akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembuatan keputusan.
Pendekatan Otoritarian dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh
organisasi profesi terdiri dari sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi. “Suatu teori tanpa
konsekuensi praktik adalah teori yang buruk”.
2. Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dimulai dengan adanya asumsi-asumsi dasar dan hasil penarikan konklusi yang
bersifat logis tentang suatu subjek dengan sejumlah pertimbangan.
Tahap-tahap yang digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif terdiri dari:
Penetapan tujuan-tujuan pelaporan keuangan
Pemilihan dalil-dalil akuntansi
Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
Pengembangan teknik-teknik akuntansi
3. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi dimulai dengan serangkaian pengamatan,
kemudian pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk memperoleh suatu konklusi.
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi mencakup 4 tahap:
Pencatatan seluruh pengamatan
Penganalisaan dan pengelompokkan pengamatan untuk mendeteksi adanya hubungan yang
berulang (kesamaan/kemiripan).
penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatanpengamatan yang menggambarkan hubungan secara berulang.
Pengujian konklusi yang dibuat.
4. Pendekatan Etis
Bagian utama pendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran (fairness), keadilan (justice),
keseimbangan (equity), dan kebenaran (truth).
Truth: pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan interpretasi.
Fairness: sebagai penyajian wajar, tidak bias dan tidak memihak. Konsep fairness menyatakan
bahwa pelaporan keuangan tidak dapat menjadi subjek pengaruh yang tidak semestinya/subjek
penyimpangan. Fsirness (CAP): kesesuaian dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum,
pengungkapan, konsistensi dan dapat diperbandingkan.
5. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis dalam penyusunan teori akuntansi menekankan pada akibat-akibat sosial
yang ditimbulkan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan etis yang
6
Resume Teori Akuntansi
dasarnya merupakan suatu perluasan konsep kewajaran yang dinamakan kesejahteraan sosial
(social walfare).
Pendekatan sosiologis adalah socioecomic accounting dengan tujuan mendorong entitas bisnis
yang beraktivitas dalam pasar bebas agar mempertanggungjawabkan aktivitas produksi mereka
terhadap lingkungan sosial melalui pengukuran, internalisasi, dan pengungkapan dalam laporan
keuangan.
6. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam penyusunan teori akuntansi menekankan pengendalian perilaku
indikator-indikator ekonomi makro, yang diakibatkan oleh berbagai praktik akuntansi. Pendekatan
ekonomi menekankan pada konsep “kesejahteraan ekonomi secara umum”. Pemilihan teknikteknik akuntansi yang berbeda tergantung pada pengaruhnya terhadap barng ekonomi nasional.
F.
Pendekatan Elektik dalam Penyusunan Teori Akuntansi
Pendekatan elektik (gabungan) merupakan suatu hasil utama, berbagai upaya individu dan
profesi akuntansi maupun organisasi pemerintah dalam partisipasinya untuk menetapkan konsepkonsep dan prinsip-prinsip dalam akuntansi.
BAB IV
PENDEKATAN REGULATORI DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI
A. Sifat-sifat Standar Akuntansi
Standar secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diikuti dengan sanksi terhadap
ketidakpatutan, standar terdiri dari 3 bagian:
ö Uraian masalah yang harus diatasi
ö Pembahasan dengan penalaran atau cara-cara pemecahan masalah
ö Selanjutnya sejalan dengan teori solusi ditetapkan.
Sejumlah pertimbangan dalam penetapan standar yang harus diperhatikan:
ö Standar menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah perusahaan
bagi seluruh pengguna informasi.
ö Standar menyajikan petunjuk dan aturan tindakan bagi akuntan publik yang memungkinkan
pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam
mengaudit laporan perusahaan, serta saat membuktikan kewajarannya.
ö Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variabel.
ö Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan
dalam disiplin ilmu akuntansi.
B. Tujuan Penyusunan Standar
Pendekatan penyusunan standar:
ö Pendekatan penyajian kebenaran, menginginkan laporan keuangan yang netral dan berusaha
mencapai penyajian yang benar melalui proses penyusunan standar.
ö Pendekatan konsekuensi ekonomik, menekankan pada penggunaan standar dengan konsekuensi
ekonomi baik, kondisi ekonomi yang buruk.
C. Entitas yang Menaruh Perhatian pada Standar Akuntansi
ö Kantor Akuntan Publik/Individu: bertanggungjawab secara independen menyatakan bahwa laporan
keuangan suatu perusahaan disajikan secara wajar dan akrual seluruh hasil aktivitasnya.
ö American Intitute of CPA (AICPA). AICPA merupakan organisasi profesi yang mengkoordinasi
praktik para akuntan publik bersertifikasi di AS.
ö The Financial Accounting Standar Board (FASB) merupakan badan yang bersifat otoritatif,
independen dengan tugas menetapkan dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi
keuangan, sehingga standar-standar tersebut menaruh perhatian utama pada pada pencatatan
informasi tentang kejadian ekonomi dan transaksi melalui cara yang berarti dalam laporan
keuangan.
Pengguna Laporan Keuangan
Pengguna Langsung
Pemilik dan pemegang saham perusahaan
Pemberi pinjaman (kreditor) dan pemasok
Manajemen perusahaan dinas perpajakan
Organisasi pekerja
Pelanggan
Pengguna Tidak Langsung
Analis dan konsultan keuangan
Pasar saham
Pengacara
Otoritas yang terkait dengan regulasi
Kalangan berita keuangan dan agen-agen
penyaji laporan
Asosiasi dagang
Serikat pekerja
Kompetitor
Masyarakat umum
Dua kategori utama tentang regulasi industri:
7
Resume Teori Akuntansi
ö
ö
Teori kepentingan umu: disajikan untuk menaggapi permintaan publik akan koreksi terhadap
ketidakefisienan atau ketidaklayakan harga pasar dengan tujuan utamanya adalah melindungi dan
menjamin kepentingan umum.
Teori kepentingan kelompok bahwa regulasi disajikan untuk menanggapi permintaan kelompok
tertentu, dengan tujuan untuk memaksimalkan income anggotanya.
D. Legitimasi Proses Penyusunan Standar
ö Prognosis Pesimistik: sebuah sistem di mana keuntungan yang diharapkan oleh pemakai strategi
keputusan optimal, dapat lebih besar atau paling tidak sama dengan keuntungan yang diperoleh
dari sistem lain. Implikasinya adalah tidak ada alternatif penyajian laporan keuangan yang
didasarkan pada aturan akuntansi lain yang dapat menyajikan manfaat lebih baik.
ö Prognosis Optimistik: asumsi yang mendasari adalah arrow paradox.
E. Accounting Standar Overload
Situasi-situasi yang diidentifikasi sebagai accounting standar overload:
ö Standar yang terlalu banyak
ö Standar yang terlalu rumit
ö Tidak ada standar yang kaku, membuat pemilihan aplikasi menjadi sulit
ö Standar yang bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan antara:
Entitas publik dan non-publik
Laporan keuangan tahunan dan enterim
Perusahaan besar dan kecil
Laporan keuangan auditan dan non-auditan
ö Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua-duanya.
1. Pengaruh Accounting Standar Overload
Akuntan: dapat kehilangan orientasinya terhadap tugas yang sesungguhnya sebagai orientasinya
terhadap tugas yang sesungguhnya sebagai akibat banyaknya data yang diperlukan saat
memenuhi ketentuan suatu standar.
Auditor: dapat menemui kegagalan, karena akuntan dapat kehilangan fokus audit dan mungkin
lupa untuk melakukan prosedur dasar audit.
2. Solusi terhadap Accounting Standar Overload
ö Tidak ada perubahan, mempertahankan apa yang sudah ada.
ö Perubahan dari konsep yang ada sekarang berupa PABU tunggal dan seragam untuk seluruh
usaha bisnis menjadi dua kelompok PABU, sehingga ada PABU tersendiri untuk entitas
tertentu.
ö Perubahan dalam PABU untuk mempermudah penerapannya dalam setiap usaha bisnis .
ö Menentukan alternatif pengungkapan dan pengukuran yang berbeda.
ö Perubahan dalam standar pelaporan CPA atas laporan keuangan.
ö Alternatif terhadap PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian laporan
keuangan.
BAB V
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
Laporan Keuangan merupakan hasil interaksi dari tiga kelompok yaitu perusahaan, pemakai dan
profesi akuntansi.
Tujuan Laporan Keuangan:
ö Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi
berteriman umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan,
hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
ö Tujuan umum laporan keuangan adalah:
Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban
suatu usaha bisnis.
Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya bersih sebagai
hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan yang mneghasilkan profit.
Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi earning
potensial perusahaan.
Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan sumber daya ekonomi dan
kewajiban.
ö
Tujuan kualitatif akuntansi keuangan:
8
Resume Teori Akuntansi
Relevan: memilih informasi yang paling mungkin untuk membantu pemakai dalam membuat
keputusan.
Dapat dipahami: selain harus jelas informsi yang dipilih, juga harus dapat dipahami pemakai.
Dapat diuji kebenarannya: hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran-ukuran yang
independen, menggunakan etode pengukuran yang sama.
Netral: informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan kebutuhan
khusus pemakai tertentu.
Tepat waktu: berarti mengkomunikasikan informasi seawal mungkin untuk meghindari
keterlambatan pembuatan keputusan ekonomi.
Dapat dibandingkan: perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan perlakuan
akuntansi yang berbeda.
Kelengkapan: semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan kualitatif lain.
Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dari hubungan antara tujuan
dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi,
dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Tiga pandangan tentang pengukuran earning:
ö Pandangan Aset/utang (pandangan neracar): revenue adalah meningkatnya aset dan menurunnya
utang, expense adalah menurunnya aet dan meningkatnya utang.
ö Pandangan revenue/expense (pandangan laporan income): berarti revenue dan expense
dihasilkan dari kebutuhan akan penandingan.
ö Pandangan nonartikulasi: artikulasi mendorong perulangan karena “ semua kejadian yang
dilaporkan dalam laporan income juga dilaporkan dalam neraca meskipun dari perspektif yang
berbeda.
Definisi Elemen Laporan Keuangan
Pandangan aset/utang
Aset
Sumber daya ekonomi
perusahaan,
memberi
manfaat dimasa yang
akan
datang
dan
menghasilkan aliran kas
masuk.
Utang
Kewajiban
perusahaan
untuk
mentransfer
sumber daya ekonomi
kepada pihak lain di
masa mendatang.
Earning
Peningkatan dalam aset
bersih
perusahaan
kecuali perubahan modal.
Pandangan revenue/expense
Ditambah semua item yang
tidak
merepresentasikan
summber
daya
ekonomi
namun
diperlukan
untuk
penandingan dan penentuan
income secara memadai.
Ditambah kredit tangguhan
dan cadangan yang tidak
merepresentasikan kewajiban
untuk mentransfer sumber
daya ekonomi tapi diperlukan
untuk
penandingan
dan
penentuan
income
yang
memadai.
Hasil
dari
proses
penandingan revenue dan
expense, gains dan loses.
Pandangan Ke-3
Aset
merupakan
komposisi
sekarang
atas
modal
yang
diinvestasikan.
Sumber modal dan
meliputi
kredit
tangguhan
dan
cadangan yang tidak
merepresentasikan
kewajiban
untuk
mentransfer
sumber
daya ekonomi.
Komponen Earning:
Revenue
Expense
gains
Expenses
Pandangan Aset/Utang
Revenue yang meliputi gains and
losses
didefinisikan
sebagai
peningkatan
dalam
aset
atau
penurunan dalam utang yang tidak
mempengaruhi modal
Expense yang meliputi gains and
losses
didefinisikan
sebagai
penurunan
dalam
aset
dan
peningkatan dalam utang yang timbul
dari penggunaan sumber daya
ekonomi dan jasa selama periode
tertentu
Peningkatan dalam aset bersih selain
peningkatan dalam revenue atau
perubahan dalam modal.
Penurunan
aset
bersih
selain
penurunan dalam expenses dan
perubahan dalam modal.
9
Pandangan revenue/expense
Revenue yang meliputi gains and losses,
hasil penjualan barang dan jasa termasuk
gains dari penjualan dan pertukaran aset
selain persediaan, bunga dan dividen...
Expense meliputi semua cost yang sudah
digunakan untuk menghasilkan revenue
pada suatu periode
Kelebihan hasil diatas cost aset terjual,
atau keuntungan tidak terduga, atau
manfaat lain yang diperoleh tanpa cost atau
pengorbanan.
Kelebihan diatas hasil yang terkait, jika ada,
atas semua atau porsi yang layak dari cost
aset terjual atau coat yang digunakan tidak
untuk menghasilkan revenue.
Resume Teori Akuntansi
Hubungan antara Earning dan Komponen Earning
Earning
Earning
Earning
losses)
= Revenue – Expense + Gains – Losses
= Revenue – Expense
= Revenue (termasuk gains) – Expenses (termasuk
Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Organisasi Non Bisnis
Organisasi non bisnis berbeda dari organisasi bisnis, paling tidak dalam 2 hal:
ö Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan profit perusahaan bisnis.
ö Secara umum bukan merupakan subjek pengujian kompetisi di pasar.
Tiga karakteristik utama yang membedakan organisasi non bisnis adalah
ö Jumlah sumber daya yang signifikan yang diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak
berharap menerima pembayaran atau manfaat ekonomi sesuai dengan sumber daya yang mereka
sediakan.
ö Bisnis beroperasi terutama untuk tujuan selain dari menyediakan barang dan jasa untuk mendapat
profit atau ekuivalent profit.
ö Tidak terdapat hak kepemilikan yang dapat dijuak, ditransfer, atau ditebus, atau hak untuk
memperoleh bagian distribusi sumber daya residual ketika tejadi likuidasi organisasi.
Empat kelompok yang berkepentingan dengan informasi yang disediakan oleh pelaporan organisasi
non bisnis:
ö Penyedia sumber daya
ö Konstituen yang menggunakan dan memperoleh manfaat dari jasa yang diberikan oleh organisasi
ö Badan-badan pengatur dan pengawas yang bertanggungjawab untuk menyusun kebijakan dan
mengawasi dan menilai manajer organisasi non bisnis
ö Manajer organisasi non bisnis.
Elemen-Elemen Dasar dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis
ö Aset: manfaat ekonomik di masa mendatang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai oleh
entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
ö Utang: pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang yang cukup pasti, yang timbul dari
kewajiban sekarang suatu entitas tertentu untuk menyerahkan aset atau memberikan jasa kepada
entitas lain di masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lampau.
ö Ekuitas: hak residu dalam aset suatu entitas yang masih tersisa setelah dikurangi utangnya.
ö Investasi oleh pemilik: kenaikan dalam aset bersih suatu perusahaan tertentu yang berasal dari
pemindahan sesuatu yang bernilai ke perusahaan tersebut dari entitas lain untuk memperoleh atau
menaikkan hak kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
ö Distribusi kepada pemilik: penurunan dalam aset bersih suatu perusahaan tertentu yang berasal
dari pemindahan aset, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik.
ö Comprehensive income: perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan tertentu selama satu periode
yang berasal dari transaksi dan kejadian lainnya serta keadaan-keadaan lain dari sumber lain
pemilik.
ö Revenue: aliran masuk atau peningkatan lain aset sebuah entitas atau pelunasan utangnya
selama satu periode tertentu yang berasal dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian
jasa, atau pelaksanaan aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan utama yang
masih
berlangsung dari entitas tersebut.
ö Gains: kenaikan dalam ekuitas dari transaksi-transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan
dari semua transaksi lainnya dalam satu periode, kecuali dari pendapatan atau investasi oleh
pemilik.
ö Losses: penurunan dalam ekuitas dari transaksi-transaksi tambahan atau insidental suatu entitas
dan dari semua transaksi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut dalam satu periode, kecuali
yang berasal dari biaya atau distribusi kepada oleh pemilik.
Pengakuan dan Pengukuran
Kriteria Pengakuan:
ö Definisi: item memenuhi definisi elemen-elemen laporan keuangan.
ö Dapat diukur: item mempunyai atribut relevan yang dapat diukur dengan kereliabelan yang
memadai.
ö Relevansi: informasi tentang item tersebut dapat membuat keputusan pemakai menjadi berbeda.
ö Realibilitas: informasi mewakili keadaan sebenarnya, jujur, dapat diuji kebenarannya dan netral.
Lima atribut Pengukuran:
ö Cost historis (historical cost)
ö Cost pengganti sekarang (current replacement cost)
ö Nilai pasar sekarang (current market value)
ö Nilai realisasi (pelepasan) bersih (net relizable (setlement) value)
ö Nilai sekarang (diskontoan) aliran kas masa depan.
10
Resume Teori Akuntansi
BAB VI
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
A. Struktur Teori Akuntansi Terdiri Dari Beberapa Elemen
ö Pernyataan tujuan laporan keuangan
ö Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi terkait dengan asumsi-asumsi lingkungan dan
sifat unit akuntansi.
ö Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis.
ö Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima
umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan lingkungan
ekonomi, politik, sosiologi dan hukum tempat akuntansi beroperasi.
Konsep Teoritis Akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma,
juga berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan sifat entitas akuntansi beroperasi dalam ekonomi bebas yang dikarakteristikan oleh
kepemilikan pribadi atas kekayaan.
Prinsip Akuntansi: aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep teoritis
akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
Teknik akuntansi: aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk memperlakukan
transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas.
B. Postulat-Postulat Akuntansi
ö Postulat Entitas: setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari
pemiliknya dan perusahaan lain.
ö Postulat Kelangsungan Usaha: entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan
projek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan., diasumsikan bahwa perusahaan tidak
diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau
bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu.
ö Postulat Unit Pengukur: unit pertukaran dan pengukuran diperlukan untuk mencatat transaksi
perusahaan dengan cara yang seragam. Pengukuran dalam akuntansi adalah unit moneter.
ö Postulat Periode Akuntansi: laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam
kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik.
C. Konsep-Konsep Teoritis Akuntansi
ö Teori Kepemilikan: entitas sebagai agen, perwkilan atau susunan melalui wirausahawan individual
atau pengoperasi pemegang saham. Tujuan utama teori ini adalah untuk menentukan dan
menganalisis kekayaan bersih pemilik.
Aset — utang = ekuitas pemilik.
ö Teori Entitas: memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang
menyediakan modal pada entitas.. Persamaan akuntansinya
Aset = Ekuitas
Aset = Utang + Ekuitas Pemegang Saham
Teori entitas merupakan teori yang paling dapat diterapkan pada perusahaan bisnis bentuk
korporat, yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya.
ö Teori Dana: memandang unit bisnis terdiri atas sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan
restriksi terkait mengenai penggunaan aumber daya. Persamaan akuntansinnya:
Aset = Restriksi Aset
Unit akuntansi didefinisi dalam pengertian aset dan penggunaan aset. Kewajiban menunjukkan
serangkaian restriksi hukum dan ekonomi pada penggunaan aset. Teori dana terutama berguna
untuk pemerintah dan organisasi nirlaba.
Dana utama yang direkomendasikan untuk administrasi keuangan negara:
Dana umum (General Fund) untuk mencatat semua transaksi keuangan yang tidak layak
dicatat dalam dana lain.
Dana Penerimaan Khusus (Special Revenue Fund) untuk mencatat hasil atas sumber
penerimaan khusus atau untuk mendanai aktivitas tertentu yang diminta oleh hukum dan
administratif.
Dana Jasa Peminjaman (Debt Service Fund) untuk mencatat pembayaran bunga dan pokok
pinjaman jangka panjang selain iuran khusus dan revenue bond.
Dana Projek Modal (Capital Project Fund) untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang
dan untuk memperoleh fasilitas modal selain yang dibiayai oleh iuran khusus dan dana
perusahaan.
Dana Persahaan (Enterprises Fund) untuk mencatat pendanaan jasa bagi masyarakat umum,
di mana semua atau hampir semua kos yang termasuk dibayarkan dalam bentuk beban oleh
pemakai jasa.
Dana Perwalian dan Agen (Trust and Agency Funds) untuk mencatat aset yang dimiliki oleh
unit pemerintah sebagai bendahara atau agen individual, organisasi swasta, dan unit
organisasi pemerintah lain.
11
Resume Teori Akuntansi
Dana Jasa antar Pemerintah (Intergovernmental Service Funds) untuk mencatat pendanaan
aktivitas khusus dan jasa yang dilakukan oleh unit organisasi yang ditunjuk dalam batas
kekuasaan pemerintah.
Dana Iuran Khusus (Special Assestment Funds) untuk mencatat iuran khusus yang dipungut
guna mendanai perbaikan masyarakat atau jasa yang bermanfaat bagi kekayaan yang
menjadi dasar pemungutan iuran tersebut.
D. Prinsip-Prinsip Akuntansi
ö Prinsip Cost
Cost pemerolehan (acquisition cost) atau cost historis merupakan dasar penilaian
yang memadai untuk mengakui perolehan semua barang dan jasa, expenses, kos dan ekuitas.
Cost menunjukkan harga pertukaran atau imbalan moneter yang diberikan untuk memperoleh
barang dan jasa. Prinsip cost dijustifikasikan dengan postulat objektivitas dan kelangsungan
usaha.
ö Prinsip Revenue
Revenue diinterpretasikan sebagai:
Aliran masuk aset bersih yang berasal dari penjualan barang atau jasa
Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggang
Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama
periode waktu tertentu.
Revenue diukur dalam pengertian nilai pertukaran produk atau jasa dalam sebuah transaksi yang
lugas arm’s-length transaction). Pandangan ini menunjukkan ekuivalen kas bersih maupun nilai
diskontoan sekarang atas uang yang diterima atau seharusnya diterima dalam pertukaran barang
atau jasa yang ditransfer oleh perusahaan kepada pelanggan.
Revenue diakui pada saat diperoleh dalam semua tahap siklus operasi. Dikarenakan adanya
kesulitan mengalokasikan revenue dan income ke tahap yang berbeda dari suatu siklus operasi,
akuntan menggunakan prinsip realisasi untuk memilih sebuah “peristiwa kritis” dalam siklus untuk
pengakuan revenue dan income. Peristiwa kritis dipilih untuk mengindikasikan terjadinya
perubahan tertentu dalam aset dan utang yang dicatat secara memadai. Dasar akrual pengakuan
revenue: revenue harus dilaporkan selama produksi, pada akhir periode, pada saat penjualan,
atau pada saat pengumpulan hasil penjualan.
Dasar peristiwa khusus untuk pengakuan revenue dipicu oleh peristiwa krusial dalam siklus
operasi. Peristiwa tersebut adalah:
Saat terjadinya penjualan
Penyelesaian produksi
Penerimaan pembayaran untuk penjualan berikutnya.
ö Prinsip Penandingan: bahwa expenses harus diakui pada periode yang sama dengan revenue,
yaitu revenue diakui dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip revenue, dan expenses yang
terkait kemudian diakui. Hubungan antara revenue dan expenses tergantung pada satu dari empat
kriteria:
Penandingan langsung cost yang telah terpakai dengan revenue.
Penandingan langsung cost yang telah terpakai dengan periodenya.
Aliran cost selama periode yang mendapatkan manfaat.
Menjadikan expenses semua cost lain dalam periode terjadinya, kecuali jika ditunjukan bahwa
masih memiliki manfaat di masa mendatang.
ö Prinsip Objektivitas
Kegunaan informasi keuangan tergantung pada tingkat reliabilitas prosedur pengukuran
TEORI AKUNTANSI
DAFTAR ISI
BAB I
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI...................................................................1
BAB II
SIFAT DAN PENGGUNAAN AKUNTANSI............................................................................2
BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI...5
BAB IV
PENDEKATAN REGULATORI DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI.............................7
BAB V
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN.............8
BAB VI
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI.......................................................................................... 11
BAB VII
KEJUJURAN, PENGUNGKAPAN dan TREN MASA DEPAN DALAM AKUNTANSI..............13
BAB X
PENDEKATAN-PENDEKATAN PERISTIWA DAN KEPERILAKUAN....................................14
BAB XI
PENDEKATAN PREDIKTIF DAN POSITIF...........................................................................18
BAB XII
AKUNTANSI NILAI SEKARANG (CURRENT VALUE)..........................................................22
BAB XIII AKUNTANSI TINGKAT HARGA UMUM (GENERAL PRICE-LEVEL ACCOUNTING)...........25
BAB XIV PENILAIAN ASET DAN MODEL PENENTUAN INCOME ALTERNATIF...............................28
BAB 14 (HVB) AKTIVA DAN PENGUKURANNYA................................................................................30
BAB 10 (SC & C) LONG TERM LIABILITIES........................................................................................ 33
BAB 15 (SC) ACCOUNTING FOR MULTIPLE ENTITIES.....................................................................38
AKUNTANSI DANA PENSIUN (PSAK NO. 18).....................................................................................40
AKUNTANSI EKUITAS (PSAK NOMOR 21).......................................................................................... 42
BAB 11 (SC & C) AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN..........................................................42
BAB 13 (SC & C) EQUITY..................................................................................................................... 47
Resume Teori Akuntansi
BAB I
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
A. Evolusi Pembukuan Berpasangan
1. Sejarah Awal Akuntansi
7 prokondisi bagi timbulnya pembukuan yang sistematik (A. C. Littleton) : Seni Menulis: karena
pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan; Aritmatika: karena aspek-aspek mekanis
pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi sederhana; Kekayaan Pribadi: karena pembukuan
hanya berkaitan dengan pencatatan tentang kekayaan dan hak atas kekayaan; Uang: karena
pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi
ke dalam denominator kekayaan ini; Kredit: karena dorongan untuk membuat catatan tidak begitu kuat
jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian; Perniagaan: karena pertukaran yang
hanya bersifat lokal tidak cukup memberi tekanan untuk mendorong orang mengkoordinasikan
gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu sistem; Modal: karena tanpa modal perniagaan akan
tidak berarti dan kredir tidak akan mungkin.
2. Kontribusi Luca Pacioli
Luca Pacioli seorang rahib franciscan diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan
berpasangan ”Semua catatan...harus dilakukan secara berpasangan yaitu bahwa jika anda membuat
seseorang sebagai kreditor, Anda membuat orang lain sebagai debitur.” Buku yang digunakan dalam
proses akuntansi adalah memorandum, jurnal, dan buku besar. Pacioli menyarankan perhitungsn profit
periodic dan penutupan buku.
3. Perkembangan Pembukuan Berpasangan (Cushing)
ö Sekitat abad ke-16, pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe transaksi yang berbeda.
ö Evolusi praktik L/K periodic terjadi pada abad ke-16 dan 17. Terjadi evolusi personifikasi akuntansi
dan transaksi sebagai upaya untuk membuat aturan Debet dan kredit menjadi masuk akal.
ö Penerapan sistem berpasangan diperluas dalam tipe organisasi yang lain (biara dan Negara)
ö Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang terjadi pada abad 17
ö Abad ke-17 dimulai dengan east indian company dan pertumbuhan korporasi yang berkelanjutan
setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh status yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan
akan akuntasi cost, dan suatu kepercayaan continuity, periodicity dan akrual.
ö Abad ke-18, metode perlakuan aset tetap yang dikembangkan.
ö Awal abad ke-19 depresiasi kekayaan diperlukan sebagai barang dagangan yang tidak terjual.
ö Akuntansi cost hadir dalam abad ke-19 sebagai akibat revolusi industri.
ö Perkembangan teknis akuntansi untuk pembayaran dimuka dan akrual untuk memungkinkan
dilakukan komputasi profit periodik terjadi pada paruh kedua abad ke-19.
ö Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh ke-2 abad ke-19 dan ke-20.
ö Pada abad ke-20 terjadi perkembangan metode-metode akuntansi yang menyangkut masalah
komputasi earning per lembar saham, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka panjang dan
pensiun.
B. Perkembangan Prinsip-Prinsip Akuntansi di USA
1. Fase Kontribusi Manajemen (1900-1933)
Pengaruh manajemen dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi muncul dari menigkatnya
jumlah pemegang saham dan peranan ekonomic yang dominan yang dimainkan oleh korporasi
industri setelah 1900. Pemain utama adalah asosiasi akuntansi profesional (AIA)
2. Fase Kontribusi Institusi (1933-1959)
Ditandai dengan pencipataan dan peningkatan peran institusi dalam pengembangan prinsip
akuntansi, dan pembentukan SEC, persetujuan, prinsip-prinsip umum oleh AIA, dan peran baru
Committe on Accounting Procedures.
3. Fase Kontribusi Profesional
Intervensi asosiasi dan badan-badan profesional dalam perumusan teori akuntansi dipacu oleh
upaya untuk mengeliminasi teknik-teknik yang tidak diinginkan dan untuk mengkodifikasikan
teknik-teknik yang dapat diterima
Ketergantungan pada asosiasi dan badan-badan seperti itu mengandung konsekuensi:
Asosiasi dan badan-badan tidak mendasarkan diri pada kerangka teoritis yang ditetapkan.
Kewenangan pertanyaan tidak jelas.
Adanya perlakuan-perlakuan alternatif memungkinkan fleksibilitas dalam pilihan teknik
akuntansi.
4. Fase Politisasi (1973-sekarang)
Keterbatasan asosiasi profesional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong
diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi proses penetapan standar. Suatu situasi
yang diciptakan oleh pandangan yang diterima luas bahwa angka-angka akuntansi mempengaruhi
perilaku ekonomik dan konsekuensinya, aturan-aturan akuntansi harus ditetapka dalam area
politik.
1
Resume Teori Akuntansi
C. Akuntansi dan Kapitalisme
Empat alasan dikemukakan untuk menjelaskan peran pembukuan berpasangan dalam ekspansi
ekonomi:
ö Pembukuan berpasangan menyumbangkan sikap baru dalam kehidupan ekonomi. Tujuan
perusahaan adalah tujuan kapitalistik untuk memperoleh profit, spirit of acquisition.
ö Spirit akuisisi yang baru tersebut dabantu dan didorong oleh perbaikan kalkulasi ekonomi.
Rasionalisasi profit didasarkan pada kalkulasi yang tepat.
ö Rasionalisasi ditingkatkan oleh organisasi yang sistematik. Pembukuan sistematik
mengembangkan keteraturan dalam akun dan organisasi perusahaan.
ö Sistem pembukuan berpasangan memungkinkan pemisahan kepemilikan dan manajemen
sehingga mendorong pertumbuhan perusahaan patungan yang besar.
D. Relevansi Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi adalah studi tentang evolusi pemikiran, praktik dan institusi akuntansi
sehingga tanggapan terhadap perubahan lingkungan dan kebutuhan sosial. Sejarah akuntansi juga
membahas pengaruh evolusi terhadap lingkungan. Sejarah akuntansi merupakan studi tentang
warisan akuntansi dan kontribusinya pada pedagogi, kebijakan dan perspektif akuntansi.
ö Dalam kaitannya dengan pedagogi, sejarah akuntansi membantu memahami dan mengapresiasi
bidang sains akuntansi dan evolusinya sebagai sains sosial dengan lebih baik.
ö Dalam kaitannya dengan perspektif kebijakan, sejarah akuntansi dapat menjadi sarana penilaian
yang lebih baik terhadap praktik yang berjalan melalui pembandingan dengan metode yang
digunakan pada masa lalu.
BAB II
SIFAT DAN PENGGUNAAN AKUNTANSI
A. DEFINISI DAN PERAN AKUNTANSI
1. Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomic yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan
keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada.
Perusahaan memberi kepada dan menerima informasi dari sumber:
ö Kepada penyedia modal
ö Kepada pelanggan dan penyedia
ö Dari masyarakat umum
ö Dari pegawai
2. Akuntansi : Sains atau Seni???
ö Mereka yang berpendapat bahwa akuntansi adalah suatu seni atau teknik berniaga menyatakan
bahwa ketrampilan akuntansi yang diperlukan untuk menjadi juru niaga yang baik harus diajarkan
dan bahwa pendekatan yang ”legalistik” terhadap akuntansi dibenarkan.
ö Pendukung akuntansi sebagai sains menyatakan bahwa pengajaran model pengukuran akuntansi
dapat memberi mahasiswa akuntansi ke dalam konseptual tentang apa yang tengah diupayakan
akuntansi akrual konvensional tujuan umum yaitu melayani kebutuhan pengguna dan untuk
mendorong pikiran kritis tentang bidang dan dinamika perubahan dan akuntansi.
3. Kebajikan dan Peran Akuntansi
ö Kebajikan Praktik Akuntansi
Kejujuran akuntan pada umumnya dan auditor pada khususnya.
Kepedulian terhadap status ekonomi orang lain dalam bentuk penatalayanan dan
pertanggungjawaban.
Kepekaan terhadap nilai kerjasama dan konflik dengan mendahului yang menghasilkan
kerjasama yang ramah dengan melalui penggunaan teknik akuntansi manajemen.
Karakter akuntansi yang komunikatif dengan menyampaikan pengalaman ekonomik melalui
ungkapan akuntansi.
Penyebaran informasi ekonomi dengan menyediakan informasi ekonomik bagi pembuat
keputusan.
ö Rintangan-rintangan realisasi kebajikan akuntansi
Dominasi penghargaan eksternal yang mengancam independensi auditor.
Hilangnya kekuatan institusi.
Kegagalan untuk membedakan antara kebajikan dan hukum
ö Peran akuntansi adalah untuk menghasilkan informasi tentang perilaku ekonomik yang dihasilkan
dari aktivitas perusahaan dalam lingkungannya.
B. Pengukuran dalam Akuntansi
1. Sifat Pengukuran Dalam Akuntansi
Pengukuran adalah peletakan suatu angka kepada objek/peristiwa menurut aturan tertentu.
2
Resume Teori Akuntansi
Kendala dalam pengukuran adalah limitasi data yang tersedia dan karakteristik spesifik
lingkungan, seperti ketidakpastian, tidak adanya objektivitas dan verifiabilitas.
2. Tipe-Tipe Ukuran
Ukuran akuntansi dapat langsung atau tidak langsung. Ukuran langsung/utama adalah ukuran
sesungguhnya dari suatu objek atau atributnya. Ukuran tidak langsung atau sekunder
diturunkan secara tidak langsung melalui transformasi aljabar seperangkat angka yang
merepresentasi ukuran langsung suatu objek/atribut.
Berkaitan dengan dimensi waktu keputusan, ukuran diklasifikasikan menjadi ukuran masa lalu,
ukuran masa sekarang, atau ukuran masa depan yang secara berturut-turut merujuk ukuran
bagi suatu peristiwa yang akan datang.
Ukuran retrospektif, ukuran kontemporer atau ukuran prospektif.
Tiga jenis ukuran masa lalu: ukuran masa lalu restrospektif, ukuran masa lalu
kontemporer, dan ukuran masa prospektif.
Dua jenis ukuran masa sekarang kontemporer dan prospektif.
Semua ukuran masa depan bersifat prospektif.
Pengukuran dapat berupa:
Pengukuran fundamental dimana angka dapat diletakkan pada suatu kekayaan dengan
mengacu pada hukum alam dan tidak didasarkan pada pengukuran variabel-variabel lain.
Pengukuran turunan, didasarkan pada dua/lebih kuantitas dan tergantung pada eksistensi
teori empiris verifikasian yang mengaitkan kekayaan tertentu dengan kekayaan lain.
Pengukuran dapat dibuat bila teori empiris yang sah digunakan untuk mendukung
eksistensinya atau dibuat dengan fiat, didasarkan pada definisi arbitrer.
3. Tipe-Tipe Skala
Skala nominal, membantu dalam penentuan persamaan dan merupakan klasifikasi sederhana
sistem pelabelan seperti dalam kasus bagan akun.
Skala ordinal, membantu dalam penentuan lebih besar dari atau lebih kecil dari.
Skala interval, membantu dalam penentuan persamaan interval atau perbedaan seperti
temperatur dan waktu.
Skala rasio, membantu dalam penentuan persamaan rasio dengan karakteristik tambahan
adanya titik awal yang unik, yaitu suatu titik nol natural.
C. Alasan Dibalik Akuntansi Berpasangan
Luca Pacioli “sistem pembukuan berpasangan merupakan formulasi ke mana memperoleh dan
ke mana memberi”
Akuntansi berpasangan terdiridari dua jenis, yaitu:
ö Akuntansi berpasangan klasifikasional ditujukan untuk menjaga persamaan akuntansi fundamental
yang merangkum posisi klasifikasional.
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
ö Pembukuan berpasangan klausal, menggambarkan hubungan sebab-akibat antara suatu
penambahan dan suatu pengurangan.
D. Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
1. Makna Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
PABU mencakup konversi, aturan, dan prosedur-prosedur yang perlu untuk mendefinisi prinsip
akuntansi yang berterima pada suatu waktu tertentu. PABU merupakan panduan bagi profesi
akuntansi dalam memilih teknik akuintansi dan penyiapan laporan keuangan dengan cara yang
dianggap sebagai praktik akuntasni yang baik.
Makna istilah “berterima umum” adalah menggambarkan kondisi dimana suatu metode akuntansi
akan dianggap berterima umum. Skinner berpendapat bahwa metode akuntansi harus memenuhi
satu/lebih kriteria berikut:
Metode tersebut benar-benar digunakan dalam sejumlah kasus yang signifikan dimana
keadaannya cocok.
Metode tersebut mendapat dukungan melalui pengakuan masyarakat akuntansi profesional.
Metode tersebut memiliki dukungan dalam tulisan sejumlah pengajar dan pemikir akuntansi
yang diakui.
2. Apa yang Seharusnya? PABU, PABU Spesial, atau BAKL?
Alternatif PABU yaitu terhadap laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan Basis Akuntansi
Komprehensif Lain (BAKL). Dorongan untuk berpindah ke BAKL datang dari perubahan-perubahan
dalam hukum pajak yang dibuat oleh Economic Recovery Act of 1981 dan meningkatnya
pemisahan akuntansi pajak dari akuntansi PABU..
Untuk diklasifikasikan sebagai BAKL, salah satu empat kriteria harus dipenuhi:
Basis akuntansi memenuhi persyaratan perundang-undangan “PABU untuk perusahaan
regualsian”.
Basis akuntansi yang digunakan untuk pembayaran pajak income “akuntansi berbasis pajak”.
Basis akuntansi yang didasarkan pada penerimaan dan pembayaran kas dengan atau tanpa
dukungan akrual “akuntansi berbasis kas/akuntansi berbasis kas modifikasian”.
3
Resume Teori Akuntansi
Basis akuntansi yang dihasilkan dari penerapan seperangkat kriteria tertentu.
3. PABU Kecil Vs PABU Besar
Akuntansi menghadapi masalah usaha kecil yang terlalu dibebani oleh biaya administratif dan
akuntansi dalam rangka memenuhi aturan-aturan yang tidak relevan, dan kebutuhan akan
pembebasan dalam bentuk keringanan-keringanan.
Perusahaan kecil (FASB), sebuah perusahaan yang operasinya relatif kecil, biasanya dengan
pendapatan total kurang dari $5 juta. Perusahaan itu umumnya dikelola oleh pemilik sendiri,
memiliki pemilik lain jika ada, semua pemilik secara aktif terlibat dalam menjalankan urusan
perusahaan, jarang terjadi pemindahan, dan memiliki struktur modal yang sederhana.
Perusahaan publik (FASB) adalah sebuah perusahaan yang sekuritasnya diperdagangkan di pasar
publik di bursa saham atau diwajibkan menyerahkan laporan keuangan oleh SEC.
Perbedaan diantara Pengguna Laporan Keuangan
Bukti-bukti menegaskan bahwa analis laporan keuangan dan pemegang saham publik
merupakan pengguna utama laporan keuangan perusahaan publik, sementara pemilik, manajer dan
kreditur merupakan pengguna laporan keuangan swasta. Itu berarti bahwa kelompok yang berbeda
dapat dipandang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda.
Posisi Resmi terhadap PABU Kecil
Prinsip pengukuran yang sama harus diterapkan dalam laporan keuangan bertujuan umum dari
semua entitas, karena proses pengukuran harus independen terhadap sifat pengguna dan
kepentingan mereka terhadap hasil pengukuran. Sifat informasi yang diungkapkan dan tingkat
kerincian yang diperlukan bagi ungkapan tertentu akan bervariasi tergantung pada kebutuhan
pengguna.
E. Kebijakan dan Perubahan Akuntansi
Kebijakan akuntansi dari sebuah pelaporan entitas adalah prinsip akuntansi spesifik dan metode
penerapan prinsip tersebut yang oleh manajemen entitas dipandang paling tepat untuk menyajikan
posisi keuangan, perubahan dalam posisi keuangan, dan hasil operasi dengan sewajarnya sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum dan karenanya diadopsi untuk penyiapan laporan
keuangan. Enam praktik akuntansi yang digunakan oleh perusahaan publik untuk mengelola earning
korporasi:
ö Overstatement perubahan restrukturisasi untuk membersihkan neraca.
ö Klasifikasi porsi harga yang signifikan dari suatu entitas yang diperoleh, seperti riset dan
pengembangan dalam proses, sehinggan jumlahnya dapat dipisahkan sebagai beban sekaligus.
ö Pembentukan kewajiban yang besar untuk biaya masa depan (dicatat sebagai bagian dari
akuntansi untuk sebuah akuisisi) guna melindungi earning masa depan.
ö Penggunaan asumsi yang tidak realistik untuk mengestimasi kewajiban tertentu untuk
meningkatkan earning selama periode berikutnya.
ö Pemasukan kesalahan secara sengaja dalam buku perusahaan dan pembenaran kegagalan untuk
memperbaiki kesalahan tersebut dengan alasan materialitas.
ö Pengakuan pendapatan sebelum proses earning selesai.
F. Hipotesis Perataan Income
1. Sifat Perataan Income
Sifat perataan income dapat dipandang sebagai upaya yang sengaja dilakukan untuk
menormalkan income dalam rangka mencapai kecenderungan atau tingkat income yang
diinginkan. Perataan income yang dilaporkan dapat didefinisi sebagai upaya yang sengaja
dilakukan untuk memperkecil atau fluktuasi pada tingkat earning yang dianggap normal bagi suatu
perusahaan. Dalam pengertian ini perataan merepresentasi suatu bagian upaya dari manajemen
perusahaan untuk mengurangi variasi tidak normal dalam earning pada tingkat yang diijinkan oleh
prinsip-prinsip akuntansi dan manajemen yang sehat.
2. Motivasi Perataan
Motivasi Perataan adalah motivasi dibalik perataan yaitu peningkatan hubungan dengan kreditor,
investor, dan pekerja dan memperkecil siklus bisnis melalui proses psikologis.
Alasan manajemen meratakan earning:
Berdasarkan asumsi bahwa sebuah arus earning yang stabil mampu mendukung tingkat dividen
yang lebih tinggi daripada arus earning yang lebih variabel, dan memiliki pengaruh
menguntungkan
3. Sifat Dimensi-Dimensi Perataan
Dimensi perataan adalah alat yang digunakan untuk meratakan income. Dua macam perataan
(Dascher dan Malcolm):
ö Perataan riil merujuk pada transaksi aktual yang dilakukan atau tidak dilakukan atas dasar
efek perataannya terhadap income.
ö Perataan artifiasial merujuk pada prosedur akuntansi yang diimplementasikan untuk
memindahkan biaya dan atau pendapatan dari satu periode ke periode lain.
Tiga dimensi perataan (Barnet at al):
ö Perataan melalui terjadinya peristiwa dan atau pengakuan.
4
Resume Teori Akuntansi
ö
ö
Perataan melalui alokasi dari waktu ke waktu.
Perataan melalui klasifikasi.
G. Hipotesis Salah Saji Keuangan Selektif
Hipotesis ini diasumsikan terjadi baik pada sektor publik maupun swasta, karena kedua sektor
tersebut didorong untuk mendukung standar yang secara selektif menyajikan realitas ekonomi secara
salah bila standar itu sesuai dengan tujuan mereka, berlaku bagi:
ö Manajer lebih memilih standar pelaporan yang longgar, memungkinkan pemindahan income antar
tahun, mempengaruhi pemegang saham dan melindungi pekerjaan mereka dengan mencegah
pengambilalihan.
ö Keuntungan pemegang saham juga diperoleh dari standar yang longgar, apabila perataan
pelaporan earning oleh manajer membuat volatilitas earning yang dilaporkan menjadi lebih
rendah, penurunan persepsi pasar terhadap risiko kegagalan dan peningkatan nilai perusahaan.
ö Auditor untuk menjaga keharmonisan dengan klien,.
ö Penetap standar untuk perlindungan diri sendiri.
ö Akademisi, akan memberi peluang untuk menyediakan teori dan usulan-usulan yang akan
menghasilkan balas jasa dan prestise.
BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI
A. Sifat Dasar Teori Akuntansi
Komite Terminologi AICPA, Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang dan penginterpretasian hasil proses tersebut.
Akuntansi adalah aktivitas jasa, fungsinya untuk menyediakan informasi kuantitatif terutama
yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan
keputusan ekonomi dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada.
1. Akuntansi sebagai Sebuah Idiologi
Akuntansi telah dipandang sebagai fenomena idiologis sebagai sarana untuk mendukung daan
melegitimasi tatanan sosial, ekonomi dan politik saat ini.
2. Akuntansi sebagai Sebuah Bahasa
Akuntansi merupakan suatu cara pengkomunikasian informasi tentang bisnis. Pengakuan
akuntansi sebagai bahasa didasarkan pada identifikasi adanya dua komponen (tata bahasa),
sebagai dua tingkatan akuntansi:
ö Simbol-simbol atau atau karakteristik leksikal suatu bahasa yaitu unit-unit yang mengandung
arti atau kata-kata yang bisa diidenifikasi dalam setiap bahasa.
ö Tata bahasa suatu bahasa mengacu pada susunan sintaksis yang terdapat dalam setiap
bahasa. Dalam akuntansi tata bahasa merujuk pada serangkaian prosedur umum yang
digunakan dan diikuti dalam penyusunan seluruh data keuangan untuk kepentingan bisnis.
3. Akuntansi sebagai Catatan Peristiwa Masa Lalu
Bagi pemilik maupun pemegang saham, catatan akuntansi menyediakan sejarah
pertanggungjawaban manajer atas sumber-sumber daya yang sediakan pemilik. Pengukuran
konsep pertanggungjawaban telah dikembangkan dari waktu ke waktu. Bimberg membedakan
menjadi empat periode:
mengacu pada kepentingan untuk mengembalikan
ö Periode Pure Custodial
sumber-sumber secara lengkap kepada prinsipal
ö Periode Traditional Custodial
dengan menetapkan tugas-tugas minimal dalam
melaksanakan fungsi pemeliharaan.
ö
4.
5.
6.
B.
Periode Aset-Utilization: evaluasi penilaian kinerja, mengacu pada kepentingan agen untuk
menetapkan inisiatif pemakaian aset secara mendalam agar sesuai dengan rencana yang
telah disepakati.
ö Periode Open Ended: konsep ini tidak hanya menyangkut petunjuk awal, namun juga
memastikan kapan batas waktu sejumlah petunjuk harus diubah.
Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi Masa Kini (True Income)
Baik neraca maupun laporan laba-rugi seharusnya didasarkan pada taksiran yang
menggambarkan realitas ekonomi saat ini daripada cost historis.
Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi
Mengasumsikan akuntansi sebagai suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau
transmitter (biasanya akuntan), saluran komuniksi dan sekumpulan penerima (pengguna
eksternal).
Akuntansi sebagai Komoditas
Akuntansi sebagai komoditas yang dihasilkan dari suatu aktivitas ekonomi. Pandangan ini muncul
disebabkan adanya permintaan informsi khusus dan para akuntan mempunyai kemampuan untuk
memenuhi permintaan tersebut.
Penyusunan dan Pembuktian Teori Akuntansi
5
Resume Teori Akuntansi
Proses penyusunan teori akuntansi sebaiknya dilengkapi pula dengan proses pembuktian
(verifikasi) dan pengesahan (validasi) teori. Teori seharusnya tunduk terhadap pengujian yang bersifat
logis dan empiris untuk membuktikan keakuratannya. Oleh karena itu teori akuntansi seharusnya
merupakan hasil proses penyusunan dan juga pembuktian teori.
C. Sifat Dasar Teori Akuntansi
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan
menjelaskan perilaku kejadian-kejadian akuntansi.
Definisi teori adalah sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu
pandangan sistematis tentang fenomena dengan menjelaskan hubungan antara variabel yang ada dan
bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut.
Teori akuntansi (Hendrikson) didefinisikan sebagai sekumpulan prinsip-prinsip luas yang
menyajikan suatu kerangka acuan umum dimana praktik akuntansi dapat dinilai dan mengarahkan
pengembangan praktis dan prosedur baru.
Tiga elemen yang harus dimiliki oleh teori (Mc Donal):
ö Menyandikan fenomena ke penyajian secara simbolis
ö Manipulasi sesuai dengan peraturan
ö Menerjemahkan kembali ke fenomena yang sesungguhnya.
D. Metodologi-Metodologi dalam Penyusunan Teori Akuntansi
Perbedaan opini, pendekatan, dan penilaian akuntansi menyebabkan munculnya dua
metodologi, deskriptif dan normatif:
ö Teori deskriptif: dalam profesi akuntansi ada keyakinan yang luas bahwa akuntansi merupakan
suatu seni yang tidak dapat diformalkan dan bahwa mwtodologi yang digunakan secara tradisional
dalam penyusunan teori akuntansi merupakan sebuah upaya menilai apa yang terjadi melalui
praktik-praktik akuntansi.
ö Teori Normatif: berupaya menyajikan lebih pada “apa yang seharusnya” (ought to be) daripada
“apa yang terjadi” (what is).
E. Pendekatan-Pendekatan dalam Penyusunan Teori Akuntansi
1. Pendekatan Non Teoritis
Pendekatan Pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian
terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Teknikteknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas dasar manfaatnya bagi pengguna
informasi akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembuatan keputusan.
Pendekatan Otoritarian dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh
organisasi profesi terdiri dari sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi. “Suatu teori tanpa
konsekuensi praktik adalah teori yang buruk”.
2. Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dimulai dengan adanya asumsi-asumsi dasar dan hasil penarikan konklusi yang
bersifat logis tentang suatu subjek dengan sejumlah pertimbangan.
Tahap-tahap yang digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif terdiri dari:
Penetapan tujuan-tujuan pelaporan keuangan
Pemilihan dalil-dalil akuntansi
Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
Pengembangan teknik-teknik akuntansi
3. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi dimulai dengan serangkaian pengamatan,
kemudian pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk memperoleh suatu konklusi.
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi mencakup 4 tahap:
Pencatatan seluruh pengamatan
Penganalisaan dan pengelompokkan pengamatan untuk mendeteksi adanya hubungan yang
berulang (kesamaan/kemiripan).
penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatanpengamatan yang menggambarkan hubungan secara berulang.
Pengujian konklusi yang dibuat.
4. Pendekatan Etis
Bagian utama pendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran (fairness), keadilan (justice),
keseimbangan (equity), dan kebenaran (truth).
Truth: pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan interpretasi.
Fairness: sebagai penyajian wajar, tidak bias dan tidak memihak. Konsep fairness menyatakan
bahwa pelaporan keuangan tidak dapat menjadi subjek pengaruh yang tidak semestinya/subjek
penyimpangan. Fsirness (CAP): kesesuaian dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum,
pengungkapan, konsistensi dan dapat diperbandingkan.
5. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis dalam penyusunan teori akuntansi menekankan pada akibat-akibat sosial
yang ditimbulkan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan etis yang
6
Resume Teori Akuntansi
dasarnya merupakan suatu perluasan konsep kewajaran yang dinamakan kesejahteraan sosial
(social walfare).
Pendekatan sosiologis adalah socioecomic accounting dengan tujuan mendorong entitas bisnis
yang beraktivitas dalam pasar bebas agar mempertanggungjawabkan aktivitas produksi mereka
terhadap lingkungan sosial melalui pengukuran, internalisasi, dan pengungkapan dalam laporan
keuangan.
6. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam penyusunan teori akuntansi menekankan pengendalian perilaku
indikator-indikator ekonomi makro, yang diakibatkan oleh berbagai praktik akuntansi. Pendekatan
ekonomi menekankan pada konsep “kesejahteraan ekonomi secara umum”. Pemilihan teknikteknik akuntansi yang berbeda tergantung pada pengaruhnya terhadap barng ekonomi nasional.
F.
Pendekatan Elektik dalam Penyusunan Teori Akuntansi
Pendekatan elektik (gabungan) merupakan suatu hasil utama, berbagai upaya individu dan
profesi akuntansi maupun organisasi pemerintah dalam partisipasinya untuk menetapkan konsepkonsep dan prinsip-prinsip dalam akuntansi.
BAB IV
PENDEKATAN REGULATORI DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI
A. Sifat-sifat Standar Akuntansi
Standar secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diikuti dengan sanksi terhadap
ketidakpatutan, standar terdiri dari 3 bagian:
ö Uraian masalah yang harus diatasi
ö Pembahasan dengan penalaran atau cara-cara pemecahan masalah
ö Selanjutnya sejalan dengan teori solusi ditetapkan.
Sejumlah pertimbangan dalam penetapan standar yang harus diperhatikan:
ö Standar menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah perusahaan
bagi seluruh pengguna informasi.
ö Standar menyajikan petunjuk dan aturan tindakan bagi akuntan publik yang memungkinkan
pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam
mengaudit laporan perusahaan, serta saat membuktikan kewajarannya.
ö Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variabel.
ö Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan
dalam disiplin ilmu akuntansi.
B. Tujuan Penyusunan Standar
Pendekatan penyusunan standar:
ö Pendekatan penyajian kebenaran, menginginkan laporan keuangan yang netral dan berusaha
mencapai penyajian yang benar melalui proses penyusunan standar.
ö Pendekatan konsekuensi ekonomik, menekankan pada penggunaan standar dengan konsekuensi
ekonomi baik, kondisi ekonomi yang buruk.
C. Entitas yang Menaruh Perhatian pada Standar Akuntansi
ö Kantor Akuntan Publik/Individu: bertanggungjawab secara independen menyatakan bahwa laporan
keuangan suatu perusahaan disajikan secara wajar dan akrual seluruh hasil aktivitasnya.
ö American Intitute of CPA (AICPA). AICPA merupakan organisasi profesi yang mengkoordinasi
praktik para akuntan publik bersertifikasi di AS.
ö The Financial Accounting Standar Board (FASB) merupakan badan yang bersifat otoritatif,
independen dengan tugas menetapkan dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi
keuangan, sehingga standar-standar tersebut menaruh perhatian utama pada pada pencatatan
informasi tentang kejadian ekonomi dan transaksi melalui cara yang berarti dalam laporan
keuangan.
Pengguna Laporan Keuangan
Pengguna Langsung
Pemilik dan pemegang saham perusahaan
Pemberi pinjaman (kreditor) dan pemasok
Manajemen perusahaan dinas perpajakan
Organisasi pekerja
Pelanggan
Pengguna Tidak Langsung
Analis dan konsultan keuangan
Pasar saham
Pengacara
Otoritas yang terkait dengan regulasi
Kalangan berita keuangan dan agen-agen
penyaji laporan
Asosiasi dagang
Serikat pekerja
Kompetitor
Masyarakat umum
Dua kategori utama tentang regulasi industri:
7
Resume Teori Akuntansi
ö
ö
Teori kepentingan umu: disajikan untuk menaggapi permintaan publik akan koreksi terhadap
ketidakefisienan atau ketidaklayakan harga pasar dengan tujuan utamanya adalah melindungi dan
menjamin kepentingan umum.
Teori kepentingan kelompok bahwa regulasi disajikan untuk menanggapi permintaan kelompok
tertentu, dengan tujuan untuk memaksimalkan income anggotanya.
D. Legitimasi Proses Penyusunan Standar
ö Prognosis Pesimistik: sebuah sistem di mana keuntungan yang diharapkan oleh pemakai strategi
keputusan optimal, dapat lebih besar atau paling tidak sama dengan keuntungan yang diperoleh
dari sistem lain. Implikasinya adalah tidak ada alternatif penyajian laporan keuangan yang
didasarkan pada aturan akuntansi lain yang dapat menyajikan manfaat lebih baik.
ö Prognosis Optimistik: asumsi yang mendasari adalah arrow paradox.
E. Accounting Standar Overload
Situasi-situasi yang diidentifikasi sebagai accounting standar overload:
ö Standar yang terlalu banyak
ö Standar yang terlalu rumit
ö Tidak ada standar yang kaku, membuat pemilihan aplikasi menjadi sulit
ö Standar yang bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan antara:
Entitas publik dan non-publik
Laporan keuangan tahunan dan enterim
Perusahaan besar dan kecil
Laporan keuangan auditan dan non-auditan
ö Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua-duanya.
1. Pengaruh Accounting Standar Overload
Akuntan: dapat kehilangan orientasinya terhadap tugas yang sesungguhnya sebagai orientasinya
terhadap tugas yang sesungguhnya sebagai akibat banyaknya data yang diperlukan saat
memenuhi ketentuan suatu standar.
Auditor: dapat menemui kegagalan, karena akuntan dapat kehilangan fokus audit dan mungkin
lupa untuk melakukan prosedur dasar audit.
2. Solusi terhadap Accounting Standar Overload
ö Tidak ada perubahan, mempertahankan apa yang sudah ada.
ö Perubahan dari konsep yang ada sekarang berupa PABU tunggal dan seragam untuk seluruh
usaha bisnis menjadi dua kelompok PABU, sehingga ada PABU tersendiri untuk entitas
tertentu.
ö Perubahan dalam PABU untuk mempermudah penerapannya dalam setiap usaha bisnis .
ö Menentukan alternatif pengungkapan dan pengukuran yang berbeda.
ö Perubahan dalam standar pelaporan CPA atas laporan keuangan.
ö Alternatif terhadap PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian laporan
keuangan.
BAB V
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
Laporan Keuangan merupakan hasil interaksi dari tiga kelompok yaitu perusahaan, pemakai dan
profesi akuntansi.
Tujuan Laporan Keuangan:
ö Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi
berteriman umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan,
hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
ö Tujuan umum laporan keuangan adalah:
Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban
suatu usaha bisnis.
Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya bersih sebagai
hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan yang mneghasilkan profit.
Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi earning
potensial perusahaan.
Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan sumber daya ekonomi dan
kewajiban.
ö
Tujuan kualitatif akuntansi keuangan:
8
Resume Teori Akuntansi
Relevan: memilih informasi yang paling mungkin untuk membantu pemakai dalam membuat
keputusan.
Dapat dipahami: selain harus jelas informsi yang dipilih, juga harus dapat dipahami pemakai.
Dapat diuji kebenarannya: hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran-ukuran yang
independen, menggunakan etode pengukuran yang sama.
Netral: informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan kebutuhan
khusus pemakai tertentu.
Tepat waktu: berarti mengkomunikasikan informasi seawal mungkin untuk meghindari
keterlambatan pembuatan keputusan ekonomi.
Dapat dibandingkan: perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan perlakuan
akuntansi yang berbeda.
Kelengkapan: semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan kualitatif lain.
Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dari hubungan antara tujuan
dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi,
dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Tiga pandangan tentang pengukuran earning:
ö Pandangan Aset/utang (pandangan neracar): revenue adalah meningkatnya aset dan menurunnya
utang, expense adalah menurunnya aet dan meningkatnya utang.
ö Pandangan revenue/expense (pandangan laporan income): berarti revenue dan expense
dihasilkan dari kebutuhan akan penandingan.
ö Pandangan nonartikulasi: artikulasi mendorong perulangan karena “ semua kejadian yang
dilaporkan dalam laporan income juga dilaporkan dalam neraca meskipun dari perspektif yang
berbeda.
Definisi Elemen Laporan Keuangan
Pandangan aset/utang
Aset
Sumber daya ekonomi
perusahaan,
memberi
manfaat dimasa yang
akan
datang
dan
menghasilkan aliran kas
masuk.
Utang
Kewajiban
perusahaan
untuk
mentransfer
sumber daya ekonomi
kepada pihak lain di
masa mendatang.
Earning
Peningkatan dalam aset
bersih
perusahaan
kecuali perubahan modal.
Pandangan revenue/expense
Ditambah semua item yang
tidak
merepresentasikan
summber
daya
ekonomi
namun
diperlukan
untuk
penandingan dan penentuan
income secara memadai.
Ditambah kredit tangguhan
dan cadangan yang tidak
merepresentasikan kewajiban
untuk mentransfer sumber
daya ekonomi tapi diperlukan
untuk
penandingan
dan
penentuan
income
yang
memadai.
Hasil
dari
proses
penandingan revenue dan
expense, gains dan loses.
Pandangan Ke-3
Aset
merupakan
komposisi
sekarang
atas
modal
yang
diinvestasikan.
Sumber modal dan
meliputi
kredit
tangguhan
dan
cadangan yang tidak
merepresentasikan
kewajiban
untuk
mentransfer
sumber
daya ekonomi.
Komponen Earning:
Revenue
Expense
gains
Expenses
Pandangan Aset/Utang
Revenue yang meliputi gains and
losses
didefinisikan
sebagai
peningkatan
dalam
aset
atau
penurunan dalam utang yang tidak
mempengaruhi modal
Expense yang meliputi gains and
losses
didefinisikan
sebagai
penurunan
dalam
aset
dan
peningkatan dalam utang yang timbul
dari penggunaan sumber daya
ekonomi dan jasa selama periode
tertentu
Peningkatan dalam aset bersih selain
peningkatan dalam revenue atau
perubahan dalam modal.
Penurunan
aset
bersih
selain
penurunan dalam expenses dan
perubahan dalam modal.
9
Pandangan revenue/expense
Revenue yang meliputi gains and losses,
hasil penjualan barang dan jasa termasuk
gains dari penjualan dan pertukaran aset
selain persediaan, bunga dan dividen...
Expense meliputi semua cost yang sudah
digunakan untuk menghasilkan revenue
pada suatu periode
Kelebihan hasil diatas cost aset terjual,
atau keuntungan tidak terduga, atau
manfaat lain yang diperoleh tanpa cost atau
pengorbanan.
Kelebihan diatas hasil yang terkait, jika ada,
atas semua atau porsi yang layak dari cost
aset terjual atau coat yang digunakan tidak
untuk menghasilkan revenue.
Resume Teori Akuntansi
Hubungan antara Earning dan Komponen Earning
Earning
Earning
Earning
losses)
= Revenue – Expense + Gains – Losses
= Revenue – Expense
= Revenue (termasuk gains) – Expenses (termasuk
Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Organisasi Non Bisnis
Organisasi non bisnis berbeda dari organisasi bisnis, paling tidak dalam 2 hal:
ö Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan profit perusahaan bisnis.
ö Secara umum bukan merupakan subjek pengujian kompetisi di pasar.
Tiga karakteristik utama yang membedakan organisasi non bisnis adalah
ö Jumlah sumber daya yang signifikan yang diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak
berharap menerima pembayaran atau manfaat ekonomi sesuai dengan sumber daya yang mereka
sediakan.
ö Bisnis beroperasi terutama untuk tujuan selain dari menyediakan barang dan jasa untuk mendapat
profit atau ekuivalent profit.
ö Tidak terdapat hak kepemilikan yang dapat dijuak, ditransfer, atau ditebus, atau hak untuk
memperoleh bagian distribusi sumber daya residual ketika tejadi likuidasi organisasi.
Empat kelompok yang berkepentingan dengan informasi yang disediakan oleh pelaporan organisasi
non bisnis:
ö Penyedia sumber daya
ö Konstituen yang menggunakan dan memperoleh manfaat dari jasa yang diberikan oleh organisasi
ö Badan-badan pengatur dan pengawas yang bertanggungjawab untuk menyusun kebijakan dan
mengawasi dan menilai manajer organisasi non bisnis
ö Manajer organisasi non bisnis.
Elemen-Elemen Dasar dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis
ö Aset: manfaat ekonomik di masa mendatang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai oleh
entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
ö Utang: pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang yang cukup pasti, yang timbul dari
kewajiban sekarang suatu entitas tertentu untuk menyerahkan aset atau memberikan jasa kepada
entitas lain di masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lampau.
ö Ekuitas: hak residu dalam aset suatu entitas yang masih tersisa setelah dikurangi utangnya.
ö Investasi oleh pemilik: kenaikan dalam aset bersih suatu perusahaan tertentu yang berasal dari
pemindahan sesuatu yang bernilai ke perusahaan tersebut dari entitas lain untuk memperoleh atau
menaikkan hak kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
ö Distribusi kepada pemilik: penurunan dalam aset bersih suatu perusahaan tertentu yang berasal
dari pemindahan aset, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik.
ö Comprehensive income: perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan tertentu selama satu periode
yang berasal dari transaksi dan kejadian lainnya serta keadaan-keadaan lain dari sumber lain
pemilik.
ö Revenue: aliran masuk atau peningkatan lain aset sebuah entitas atau pelunasan utangnya
selama satu periode tertentu yang berasal dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian
jasa, atau pelaksanaan aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan utama yang
masih
berlangsung dari entitas tersebut.
ö Gains: kenaikan dalam ekuitas dari transaksi-transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan
dari semua transaksi lainnya dalam satu periode, kecuali dari pendapatan atau investasi oleh
pemilik.
ö Losses: penurunan dalam ekuitas dari transaksi-transaksi tambahan atau insidental suatu entitas
dan dari semua transaksi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut dalam satu periode, kecuali
yang berasal dari biaya atau distribusi kepada oleh pemilik.
Pengakuan dan Pengukuran
Kriteria Pengakuan:
ö Definisi: item memenuhi definisi elemen-elemen laporan keuangan.
ö Dapat diukur: item mempunyai atribut relevan yang dapat diukur dengan kereliabelan yang
memadai.
ö Relevansi: informasi tentang item tersebut dapat membuat keputusan pemakai menjadi berbeda.
ö Realibilitas: informasi mewakili keadaan sebenarnya, jujur, dapat diuji kebenarannya dan netral.
Lima atribut Pengukuran:
ö Cost historis (historical cost)
ö Cost pengganti sekarang (current replacement cost)
ö Nilai pasar sekarang (current market value)
ö Nilai realisasi (pelepasan) bersih (net relizable (setlement) value)
ö Nilai sekarang (diskontoan) aliran kas masa depan.
10
Resume Teori Akuntansi
BAB VI
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
A. Struktur Teori Akuntansi Terdiri Dari Beberapa Elemen
ö Pernyataan tujuan laporan keuangan
ö Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi terkait dengan asumsi-asumsi lingkungan dan
sifat unit akuntansi.
ö Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis.
ö Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima
umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan lingkungan
ekonomi, politik, sosiologi dan hukum tempat akuntansi beroperasi.
Konsep Teoritis Akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma,
juga berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan sifat entitas akuntansi beroperasi dalam ekonomi bebas yang dikarakteristikan oleh
kepemilikan pribadi atas kekayaan.
Prinsip Akuntansi: aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep teoritis
akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
Teknik akuntansi: aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk memperlakukan
transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas.
B. Postulat-Postulat Akuntansi
ö Postulat Entitas: setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari
pemiliknya dan perusahaan lain.
ö Postulat Kelangsungan Usaha: entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan
projek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan., diasumsikan bahwa perusahaan tidak
diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau
bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu.
ö Postulat Unit Pengukur: unit pertukaran dan pengukuran diperlukan untuk mencatat transaksi
perusahaan dengan cara yang seragam. Pengukuran dalam akuntansi adalah unit moneter.
ö Postulat Periode Akuntansi: laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam
kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik.
C. Konsep-Konsep Teoritis Akuntansi
ö Teori Kepemilikan: entitas sebagai agen, perwkilan atau susunan melalui wirausahawan individual
atau pengoperasi pemegang saham. Tujuan utama teori ini adalah untuk menentukan dan
menganalisis kekayaan bersih pemilik.
Aset — utang = ekuitas pemilik.
ö Teori Entitas: memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang
menyediakan modal pada entitas.. Persamaan akuntansinya
Aset = Ekuitas
Aset = Utang + Ekuitas Pemegang Saham
Teori entitas merupakan teori yang paling dapat diterapkan pada perusahaan bisnis bentuk
korporat, yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya.
ö Teori Dana: memandang unit bisnis terdiri atas sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan
restriksi terkait mengenai penggunaan aumber daya. Persamaan akuntansinnya:
Aset = Restriksi Aset
Unit akuntansi didefinisi dalam pengertian aset dan penggunaan aset. Kewajiban menunjukkan
serangkaian restriksi hukum dan ekonomi pada penggunaan aset. Teori dana terutama berguna
untuk pemerintah dan organisasi nirlaba.
Dana utama yang direkomendasikan untuk administrasi keuangan negara:
Dana umum (General Fund) untuk mencatat semua transaksi keuangan yang tidak layak
dicatat dalam dana lain.
Dana Penerimaan Khusus (Special Revenue Fund) untuk mencatat hasil atas sumber
penerimaan khusus atau untuk mendanai aktivitas tertentu yang diminta oleh hukum dan
administratif.
Dana Jasa Peminjaman (Debt Service Fund) untuk mencatat pembayaran bunga dan pokok
pinjaman jangka panjang selain iuran khusus dan revenue bond.
Dana Projek Modal (Capital Project Fund) untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang
dan untuk memperoleh fasilitas modal selain yang dibiayai oleh iuran khusus dan dana
perusahaan.
Dana Persahaan (Enterprises Fund) untuk mencatat pendanaan jasa bagi masyarakat umum,
di mana semua atau hampir semua kos yang termasuk dibayarkan dalam bentuk beban oleh
pemakai jasa.
Dana Perwalian dan Agen (Trust and Agency Funds) untuk mencatat aset yang dimiliki oleh
unit pemerintah sebagai bendahara atau agen individual, organisasi swasta, dan unit
organisasi pemerintah lain.
11
Resume Teori Akuntansi
Dana Jasa antar Pemerintah (Intergovernmental Service Funds) untuk mencatat pendanaan
aktivitas khusus dan jasa yang dilakukan oleh unit organisasi yang ditunjuk dalam batas
kekuasaan pemerintah.
Dana Iuran Khusus (Special Assestment Funds) untuk mencatat iuran khusus yang dipungut
guna mendanai perbaikan masyarakat atau jasa yang bermanfaat bagi kekayaan yang
menjadi dasar pemungutan iuran tersebut.
D. Prinsip-Prinsip Akuntansi
ö Prinsip Cost
Cost pemerolehan (acquisition cost) atau cost historis merupakan dasar penilaian
yang memadai untuk mengakui perolehan semua barang dan jasa, expenses, kos dan ekuitas.
Cost menunjukkan harga pertukaran atau imbalan moneter yang diberikan untuk memperoleh
barang dan jasa. Prinsip cost dijustifikasikan dengan postulat objektivitas dan kelangsungan
usaha.
ö Prinsip Revenue
Revenue diinterpretasikan sebagai:
Aliran masuk aset bersih yang berasal dari penjualan barang atau jasa
Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggang
Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama
periode waktu tertentu.
Revenue diukur dalam pengertian nilai pertukaran produk atau jasa dalam sebuah transaksi yang
lugas arm’s-length transaction). Pandangan ini menunjukkan ekuivalen kas bersih maupun nilai
diskontoan sekarang atas uang yang diterima atau seharusnya diterima dalam pertukaran barang
atau jasa yang ditransfer oleh perusahaan kepada pelanggan.
Revenue diakui pada saat diperoleh dalam semua tahap siklus operasi. Dikarenakan adanya
kesulitan mengalokasikan revenue dan income ke tahap yang berbeda dari suatu siklus operasi,
akuntan menggunakan prinsip realisasi untuk memilih sebuah “peristiwa kritis” dalam siklus untuk
pengakuan revenue dan income. Peristiwa kritis dipilih untuk mengindikasikan terjadinya
perubahan tertentu dalam aset dan utang yang dicatat secara memadai. Dasar akrual pengakuan
revenue: revenue harus dilaporkan selama produksi, pada akhir periode, pada saat penjualan,
atau pada saat pengumpulan hasil penjualan.
Dasar peristiwa khusus untuk pengakuan revenue dipicu oleh peristiwa krusial dalam siklus
operasi. Peristiwa tersebut adalah:
Saat terjadinya penjualan
Penyelesaian produksi
Penerimaan pembayaran untuk penjualan berikutnya.
ö Prinsip Penandingan: bahwa expenses harus diakui pada periode yang sama dengan revenue,
yaitu revenue diakui dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip revenue, dan expenses yang
terkait kemudian diakui. Hubungan antara revenue dan expenses tergantung pada satu dari empat
kriteria:
Penandingan langsung cost yang telah terpakai dengan revenue.
Penandingan langsung cost yang telah terpakai dengan periodenya.
Aliran cost selama periode yang mendapatkan manfaat.
Menjadikan expenses semua cost lain dalam periode terjadinya, kecuali jika ditunjukan bahwa
masih memiliki manfaat di masa mendatang.
ö Prinsip Objektivitas
Kegunaan informasi keuangan tergantung pada tingkat reliabilitas prosedur pengukuran