Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi pada PT. FARMEL CAHAYA MANDIRI

  

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES

PRODUKSI PADA PT. X

Role of Accounting Information Systems Inventory Raw Materials In Supporting

Smooth Production Process On PT. X

TUGAS AKHIR

  Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

  Jenjang Diploma III Program Studi Akuntansi

  

Oleh :

NENI MELAWATI

  

21310037

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  

2013

  

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

DAFTAR SIMBOL ............................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

  2.1.2.1 Unsur-unsur Sitem Informasi Akuntansi………...11

  2.1.4.3 Jenis-jenis Produksi………………………………24

  2.1.4.2 Pengertian Proses Produksi .................................. 22

  2.1.4.1 Pengertian Kelancaran ......................................... 21

  2.1.4 Kelancaran Proses Produksi ............................................ 21

  2.1.3.1 Sistem Pencatatan Persediaan Bahan Baku ...................... 20

  2.1.3 Pengertian Persediaan bahan Baku ……………………....18

  2.1.2.2 Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi…16

  2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntasi ............................... 9

  1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1

  2.1.1 Pengertian Peranan ............................................................ 8

  2.1 Kajian Pustaka .............................................................................. 8

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Penelitian................................................ 6

  1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ...................................................... 5

  1.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 4

  1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

  2.1.4.4 Unsur-unsur Kelancaran Proses Produksi………..25

  2.2 Penelitian Sebelumnya…………………………………………...27

  BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

  3.1 Objek Penelitian .................................................................. …….29

  3.2 Metode Penelitian ....................................................................... 30

  3.2.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 32

  3.2.2 Sumber Data ................................................................... 34

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 37

  4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................... 37

  4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ............................................. 37

  4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ....................................... 39

  4.1.1.3 Uraian Tugas .................................................................. 40

  4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan ...................................................... 46

  4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif ................................................ 47

  4.1.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku pada PT.X................................................... 47

  4.1.2.2 Kelancaran Proses Produksi pada PT. X …...........60

  4.1.2.3 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi pada PT. X...................................64

  4.2 Pembahasan ............................................................................... 68

  4.2.1 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persedian Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi Pada PT.X ....................................................................... 69

  4.2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persedian Bahan Baku pada PT. X................69

  4.2.1.2 Unsur-unsur Kelancaran Proses Produksi………..74

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ................................................................................ 78

  1. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku yang Diterapkan oleh PT. X .............................................................. 78

  2. Proses Produksi yang Dilaksanakan oleh PT. X Telah Lancar.

  Hal ini Terlihat dari………...…………..79

  5.2 Saran ……………………………………………………….…….82

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….……..83

  LAMPIRAN-LAMPIRAN……...…………………...…………….……..86 DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………........................................…..87

  DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Cohen Bruce J, 2009, Peranan, Sosiologi Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta.

  Soerjono Soekanto, 2009:212-213, Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru,Rajawali Pers, Jakarta.

  Levinso dan Soekanto, 2009:213, Peranan, Edisi Baru Rajawali Pers, Jakarta. Rama, D.V; & Jones, F.L. diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008) .Sistem Informasi Akuntansi. (Buku-1). Bandung : Salemba Empat.

  Rama, D.V & Jones, F.L. diterjemahkan oleh M.SlametWibowo, 2008:17,Sistem Informasi Akuntansi. (Buku-2). Bandung : Salemba Empat.

  Sukadi A. Hiperbilirubinemia. Dalam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, 2008.h.147-69, Sistem Informasi Akuntansi penyunting.Buku ajar neonatologi. Edisi 1. Jakarta: IDAI.

  Barry E. Cushing, 2009:81, terjemahan Sistem Informasi Akuntansi oleh Kosasih Ruchyat, Penerbit Erlanga.

  Widjajanto Nugroho, 2008, Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.

  Barry E.Chusing, (2009 : 81) sistem infoermasi akuntansi & organisasi perusahaan Bandung : Lingga Jaya

  Wilkinson, 2008 : 8, Tujuan sistem informasi akuntansi essential concepts and applications (4 ed) New York: Jhon Wiley and Sons, inc La Midjan dan Azhar Susanto, 2009 : 30, Fungsi utama sistem informasi akuntansi

  1, ed. 8. Bandung: Lingga Jaya Assauri Sofjan, 2009 : 171, Persediaan bahan baku Jakarta; Lembaga Fakultas Ekonomi UI.

  Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009 : 142, persediaan bahan baku IAI / Jakarta salemba empat.

  Ahyari, 2011: 66, Proses produksi edisi empat, buku dua, BPFE, Yogyakarta Yamit, 2008 : 25 Jenis Proses Produksi Second edition. ekonosia fakultas ekonomi

  VII, Yogyakarta Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati mengutip dari Husen karya ilmiah. Jakarta penerbit Gendis Umar, 2010:29, Objek Penelitian Jakarta. Salmba Empat Sugiyono, 2009:38, Objek Penelitian Bandung: Alfabeta Sujoko, Stevanus dan Yuliawati, 2008 : , Metode Penelitian Malang: Bayumedia

  Publishing Sujoko, Stevanus, dan Yuliawati, 2007:7, Metode Penelitian Metode Penelitian Untuk akuntansi, Jakarta: Ghalia Indonesia

  Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

  Andi Supangat , 2007:2 Teknik Pengumpulan Data Pustaka Bandung: Bandung

  Suharsimi Arikunto, 2010:172, sumber data Jakarta ; Rineka Cipta

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami persaingan yang cukup ketat di segala bidang, baik dalam bidang industri maupun jasa. Persaingan tersebut salah satunya disebabkan oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat, munculnya para pesaing-pesaing baru yang berpotensi dalam mengembangkan produk-produk yang beranekaragam dan berkualitas.

  Oleh karena itu PT. X terus di tuntut untuk dapat meningkat seluruh aktifitasnya agar mampu bersaing dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Pada dasarnya yang bertanggung jawab dalam mengelola aktifitas perusahaan adalah pihak manajemen.

  Dalam menghadapi persaingan ini PT. X membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat berperan penting atas adanya aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan. Aktifitas yang di maksud adalah aktifitas proses produksi . Proses produksi merupakan aktifitas untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada antara lain tenaga kerja, peralatan atau mesin, sarana, bahan dan modal.

  Proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan akan berjalan dengan lancar apabila ditunjang oleh sistem informasi akuntansi yang dapat berperan penting bagi kelancaran proses produksi. Sistem informasi akuntansi yang di butuhkan adalah sistem informasi akuntansi yang menyajikan informasi atas persediaan bahan baku.

  Persediaan bahan baku memegang peran penting bagi perusahan, oleh karena itu kegiatan ini perlu mendapat perhatian yang besar dari perusahaan karena merupakan unsur aktiva perusahaan yang memiliki nilai material dalam jumlah dan nilai yang relatif besar, serta merupakan aktiva yang sensitif terhadap waktu, penurunan harga pasar, kerusakan dan kelebuhan biaya yang disebabkan oleh kesalahan dalam penanganannya.

  Dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang diterapkan oleh PT. X diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemimpin dan manajer perusahaan terutama dalam pengambilan sebuah keputusan dan dalam menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan terutama dalam melaksanakan aktifitas proses produksi agar berjalan dengan lancar.

  Oleh sebab itu sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku diharapkan dapat menjadi unsur pendukung bagi suatu perusahaan dalm menunjang kelancaran proses produksi.

  Berdasarkan latar belakang penelitian di atas penulis memandang pentingnya peranan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam hubungannya dengan kelancaran proses produksi. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir yang diberi judul :

  

“ Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam

Menunjang Kelancaran Proses Produksi Pada PT. X “.

  1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, penulis akan mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

  1. Belum optimalnya profesionalisme karyawan PT. X sehingga selalu terjadinya perubahan proses produksi, yang mengakibatkan kerugian bahan baku.

  2. Belum optimalnya cara pembelian bahan baku produksi PT. X dikarenakan PO (purchase order) dari kantor cabang harus melalui kantor pusat terlebih dahulu sebelum di berikan ke pada supplier.

  1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian diatas dalam latar belakang penelitian, penulis merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

  1. Apakah sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang diterapkan oleh PT. X sudah memadai ?

  2. Apakah proses produksi yang dilaksanakan oleh PT. sudah lancar ?

  3. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi ?

1.4 Maksud Dan Tujuan Penelitian

  1.4.1 Maksud Penelitian

  Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dirumuskan diatas dapat diketahui bahwa penelitian dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data dan berbagai informasi yang diperlukan dalam tugas akhir dan untuk memahami tentang peranan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi pada PT. X.

  1.4.2 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui kememadai sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang diterapkan oleh PT. X.

  2. Untuk mengetahui kelancaran proses produksi yang dilaksanakan oleh PT. X.

3. Untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi..

1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian

  1.5.1 Lokasi Penelitian

  Penulis melaksanakan penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan tugas akhir yang mengambil lokasi pada salah satu Perusahaan Kontruksi yaitu PT. X

  1.5.2 Waktu Penelitian

  Dalam waktu yang digunakan dalam Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai Juni 2013. Adapun kegiatan penyusunan kegiatan terlihat pada tabel 1.1 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

  MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS KEGIATAN 2013 2013 2013 2013 2013 2013 Usulan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Penulisan Laporan Bimbingan Persiapan Sidang Sidang Revisi Sidang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

  Dalam kajian pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi, kajian pustaka ini penulis ambil dari beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian.

2.1.1 Pengertian Peranan

  Menurut Soekanto, menjelaskan pengertian peranan adalah sebagai berikut :

  ” Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.” ( Soekanto, 2009:212-213 ) Menurut Levinson dan Soekanto mengatakan peranan mencakup tiga hal, antara lain :

  1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

  2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

  3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. ( Levinson dan Soekanto, 2009:213 )

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

  Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo, Sistem Informasi Akuntansi-SIA (accounting information system-AIS) adalah sebagi berikut :

  “ subsistem sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin transaksi akuntansi.” ( Rama dan Jones, 2008 : 17 )

  Menurut Grande, Estébanez dan Colomina pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebagai berikut :

  “ alat yang bila dimasukkan kedalam bidang sistem Informasi dan Teknologi (IT), yang dirancang untuk membantu dalam pengelolaan dan pengendalian topik yang terkait dengan ekonomi-keuangan daerah perusahaan.” ( Grande, Estébanez dan Colomina, 2011 : 26 )

  Menurut Laudon dalam La Midjan dan Azhar Susanto pengertian sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

  “ komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan.” ( Laudon dalam La Midjan dan Azhar Susanto, 2008 : 52 )

  Menurut Gelinas dan Dull menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

  “ spesialisasi subsistem dari SI untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berhubungan dengan aspek keuangan dari kejadian bisnis.” ( Gelinas dan Dull, 2008 : 14 )

  Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh Wibowo, sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

  “suatu subsistem dari SIM(Sistem Informasi Manajemen) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.” ( Rama dan Jones, 2008 : 6 )

  Sedangkan menurut Sarosa sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

  “ Sebuah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses suatu data menjadi sebuah informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.” ( Sarosa, 2009 : 13 )

  Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem berbasis komputer yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data atas transaksi akuntansi rutin. Tujuannya untuk menghasilkan informasi akuntansi dan keuangan yang berguna bagi pihak internal dan ekternal untuk pengambilan keputusan dan dapat dipertanggung jawabkan.

2.1.2.1 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi

  Menurut Barry E.Chusing yang dialih bahasakan oleh Ruchyat Kosasih, Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut adalah sebagai berikut : 1.

   Sumber Daya Manusia Sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk dapat berfungsi.

  Sumber daya dapat diklasifikasikan sebagai alat, data, bahan pendukung, sumber daya manusia dan dana. Sistem informasi akuntansi pada umumnya diberi nama menurut sumber daya manusia yang digunakan. Suatu sistem informasi akuntansi-akuntansi manual. Jika suatu sistem akuntansi melibatkan penggunaan komputer dan perlengkapan-perlengkapannya dinamai sistem informasi akuntansi dengan komputer (computer based accounting

  

information sistem). Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi

  yang berperan dalam pengambilan keputusan dan mengendalikan jalannya sistem informasi.

  2. Peralatan

  Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam mempercepat pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan kerapihan bentuk informasi.

  3. Formulir

  Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen.

  Karena dengan formulir peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas.

  Menurut Barry E. Chusing diterjemahkan oleh Kosasih formulir terdiri dari 4 bagian pokok, yaitu : a. Pengenalan

  Pengenalan disajikan pada bagian atas formulir dan harus memuat judul formulir dan nomor formulir. b. Instruksi Instruksi terdiri dari dua jenis, yaitu bagaimana mengisi formulir dan apa yang harus dikerjakan terhadap formulir setelah selesai pengisian.

  c. Isi Utama Informasi yang berhubungan secara logis harus digolongkan bersama- sama pada formulir dengan memakai kolom dan tanda batas persegi yang digunakan sebanyak mungkin untuk menyediakan ruang bagi data yang dicatat.

  d. Kesimpulan Kesimpulan disajikan pada bagian bawah formulir. Bagian ini harus memberikan ruang yang cukup untuk menyangkut diposisi akhir dan atau persetujuan akhir transaksi yang dicatat pada formulir termasuk tanda tangan persetujuan dan tanggalnya.

  4. Catatan

  Catatan terdiri dari :

  a) Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dan data yang lainnya.

  b) Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal.

  5. Prosedur pekerjaan, tugas atau kegiatan. Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam atas transaksi perusahaan yang terjadi berulang. Prosedur-prosedur yang termasuk dalam kegiatan persediaan bahan baku adalah sebagai berikut :

a. Prosedur pembelian persediaan bahan baku

  Pimpinan bagian produksi memberitahukan kepada bagian pembelian mengenai bahan baku apa saja yang harus dibeli, berapa banyak dan pada waktu mana harus dipesan, dengan menyerahkan surat atau daftar permintaan pembelian. Bagian pembelian akan mengurus pesanan dan pembeliannya sampai barang-barang tersebut diterima. Setelah permintaan pesanan dating dari bagian produksi, maka bagian pembelian mengirimkan surat pesanan kepada calon supplier. Isi surat pesanan ini adalah :

  1. Kuantitas pesanan yang harus dibeli

  2. Spesifikasi barang yang dipesan

  3. Taksiran harga barang yang sudah dibeli

  4. Tanggal berapa barang tersebut diharapkan datang b.

   Prosedur penerimaan persediaan bahan baku

  Setelah supplier mengirimkan barang yang dipesan, maka bagian penerimaan akan memeriksa apakah barang yang diterima tersebut sesuai dengan yang dipesan. Setelah diperiksa, maka bagian ini diperiksa dan terbukti sesuai dengan pesanan diteruskan ke bagian penyimpanan. Laporan penerimaan barang dibuat dalam beberapa rangkap (copy) yang antara lain dikirik ke :

  1. Bagian pembelian

  2. Bagian akuntansi (untuk inventory records)

  3. Bagian gudang Disamping pengiriman barang yang dipesan, maka supplier juga akan mengirimkan faktur pembelian yang diterima oleh bagian pembelian dan diteruskan kepada bagian pembukuan/akuntansi.

  c.

  

Prosedur penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku

  Pada bagian ini barang yang telah diterima harus dikelompokan menurut jenis, ukuran dan sifatnya. Selanjutnya apabila bagian produksi memerlukan bahan baku tersebut untuk proses produksinya, maka bagian ini mengirimkan :

  1. Surat permintaan pemakaian bahan baku kepada bagian gudang

  2. Rangkap (copy) dari surat permintaan ini dikirimkan pula kebagian pembukuan/akuntansi untuk dipakai dalam pencatatan akuntansi biaya. Dengan adanya surat permintaan pemakaian bahan ini maka :

  1. Bagian gudang mengeluarkan bahan yang biminta oleh bagian produksi

  2. Bagian akuntansi akan mencatan pengurangan jumlah bahan baku serta pembebanan pada biaya produksi

6. Laporan

  Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah laporan keuangan dan laporan manajemen. Suatu laporan dihasilkan untuk kepentingan para pengguna ( user ) yang berlainan, semuanya tergantung dari laporan apa yang dibutuhkan para pengguna tersebut. Maka diharapkan laporan tersebut dapat memberikan gambaran yang memadai bagi pihak yang memerlukan dan bagi pihak yang menggunakan terutama di dalam pengambilan sebuah keputusan.

  Gambar “bagan alir dokumen SIA”

  ( Barry E. Chusing, 2009 : 81 ) 2.1.2..2 Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

  Dalam merancang suatu sistem setiap perusahaan berupaya agar kegiatan usahanya berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Setiap perusahaan hendaknya mengantisipasi agar dalam menghadapi para pesaing-pesaingnya mereka dapat menggunakan sistem yang lebih baik lagi serta diharapkan mampu menyiasati sistem yang digunakan para pesaingnya, sehingga perusahaan dapat mempertahankan keberadaannya.

  Kebutuhan akan adanya sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi tuntutan tersebut semakin berkembang , sejalan dengan semakin berkembangnya permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam mencapai tujuan utama perusahaan. sistem informasi akuntansi harus dapat memenuhi fungsinya. Dalam memenuhi fungsinya sistem informasi akuntansi harus mempunyai tujuan untuk memberikan informasi barupa laporan kepada pihak manajemen yang berupa sebagai dasar bagi perusahaan dalam mengambil keputusan.

  Menurut Wilkinson Tujuan sistem informasi akuntansi dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Untuk memberikan informasi akuntansi yang cepat.

  2. Untuk memberikan informasi akuntansi yang efisien.

  3. Untuk memberikan informasi akuntansi yang dapat dipercaya keandalannya

  4. Untuk memberikan informasi akuntansi yang berguna untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. ( Wilkinson, 2008 : 8 )

  Menurut La Midjan dan Azhar Susanto Fungsi utama sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

  “Mendorong seoptimal mungkin agar akuntansi dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang berkualitas yaitu informasi yang tepat waktu, relevan, akurat dan lengkap yang secara keseluruhan informasi akuntansi tersebut mengandung arti dari berguna.” ( La Midjan dan Azhar Susanto, 2009 : 30 )

  Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi harus berguna, tepat waktu dan relevan untuk mengambil keputusan, serta meningkatkan pihak manajemen dalam rangka mencapai tujuan suatu perusahaan.

2.1.3 Pengertian Persediaan Bahan Baku

  Menurut Assauri Sofjan, menyatakan pengertian persediaan bahan baku adalah sebagai berikut :

  “ Persediaan barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya.” ( Assauri Sofjan, 2009 : 171 )

  Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, menyatakan pengertian persediaan bahan baku adalah sebagai berikut : “ Persediaan adalah Aktiva “

  1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

  2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan 3. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya ( supplier) untuk digunakan dalam proses pemberian jasa.” ( Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009 : 142 )

  Menurut Moh. BennyAlexandri menyatakan pengertian persediaan adalah sebagai berikut :

  “Suatu aktiva yang melipiti barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.” ( Moh. BennyAlexandri, 2009 : 135 )

  Menurut Sujadi Prawirosentono menyatakan pengertian persediaan adalah sebagai berikut :

   “Persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimiliki oleh perusahaan yang tujuannya untuk dijual atau diolah kembali.” ( Sujadi Prawirosentono, 2008 : 95 )

  Menurut Mulyadi menyatakan pengertian bahan baku adalah sebagai berikut :

   “Bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi”.

  ( Mulyadi, 2008 : 275)

  Menurut Sujadi Prawirosentono menyatakan pengertian bahan baku adalah sebagai berikut :

   “Bahan baku adalah bahan utama dari suatu produk atau barang”. ( Sujadi Prawirosentono, 2010 : 61 )

2.1.3.1 Sistem Pencatatan Persediaan Bahan Baku

  Menurut Suandy dan Jessica dua sistem pencataan persediaan bahan baku, yaitu :

  1. Perpetual Inventory System.

  2. Periodical (physical) Inventory System.

  Kedua sistem pencatatan persedian bahan baku di atas akan diuraikan sebagai berikut :

  1. Perpetual Inventory System

  Dalam hal ini pencatatan atas transaksi persedian dilaksanakan setiap waktu, baik terhadap pemasukan maupun pengeluaran. Sistem ini dilaksanakan untuk barang-barang yang bernilai tinggi atau untuk barang yang murah untuk dicatat terutama pemakaian dan pengeluaran di gudang.

  2. Periodical (physical) Inventory System.

  Pencatatan atas transaksi persedian hanya untuk pembelian. Pemakaian tidak dicatat dan biasanya tidak menggunakan bon pemakaian atau pengeluaran barang. Pada akhir tahun diadakan investarisasi fisik untuk mengetahui sisa persedian, selisihnya sebagai pemakaian atau pengeluaran dimasukkan ke harga pokok penjualan atau produksi. Metode ini sangat tepat untuk barang- barang bernilai rendah atau secara teknis sulit untuk dicatat pemakaian atau pengeluarannya, misalnya peneliti, baut, ptergantung pada jenis dan nilai persedian. asir, dan lain-lain.

  Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan kedua sistem pencataan ini. Untuk persedian bernilai rendah digunakan sistem persedian periodic dan untuk persedian bernilai tinggi digunakan sistem persedian perpetual.

  ( Suandy dan Jessica, 2008 : 17 )

2.1.4 Kelancaran Proses Produksi

2.1.4.1 Pengertian Kelancaran

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kelancaran adalah sebagai berikut :

  “Lancar adalah melaju dengan cepat atau bergerak maju dengan cepat.” “Kelancaran adalah keadaan lancarnya ( sesuatu ), pembangunan sangat bergantung pada sarana, tenaga, dan biaya yang tersedia.” ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2009 : 633 )

  Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kelancaran merupakansuatu keadaan dimana suatu berjalan dengan lancar, bergerak maju dengan cepat dan sangat bergantung pada sarana, tenaga dan biaya yang tersedia, sehingga pelaksanaan yang diharapkan dapat terjamin.

2.1.4.2 Pengertian Proses Produksi

  Menurut Ahyari mengemukakan pengertian Proses produksi, adalah sebagai berikut :

  “Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.” “Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.” ( Ahyari, 2011: 66 )

  Melihat definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat barang atau jasa yang di perjual belikan dan konsumsi oleh masyarakat. Barang atau jasa tersebut ada yang di perjual belikan dan dapat langsung dikomsumsi tetapi ada yang perlu diolah lebih lanjut untuk dijadikan barang lain. Adanya barang atau jasa ini tidak mungkin dengan sendirinya tanpa kegiatan proses produksi. Ini berarti harus ada aktivitas yang dimaksud untuk menambah atau menciptakan kegunaan suatu barang atau jasa tersebut. Aktivitas itulah yang sebenarnya merupakan suatu proses produksi.

  Seluruh perusahaan yang diproduksi untuk menghasilkan satau (atau beberapa macam ) barang tentu akan selalu memerlukan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksinya. Pada umumnya baik dan buruknya kualitas bahan baku tersebut akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kualitas produk akhir dari perusahaan yang bersangkutan.

  Untuk pengadaan bahan baku akan mengadakan pemesanan atau pembelian kepada perusahaan-perusahaan lain (sebagai perusahaan pemasok/supplier). Dari beberapa perusahaan pemasok ini, belum tentu semuanya dapat memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik dari segi persediaan bahan baku, waktu pengiriman bahan baku yang dikirim tersebut. Oleh karena itu melaksanakan seleksi sumber bahan baku sehingga bahan baku yang diperoleh akan memadai dengan harga yang cukup murah pula.

  Dalam setiap perusahaan indrustri, proses produksi merupakan aktivitas utama. Dimana dalam proses produksi terjadi perubahann kegunaan dan bentuk dari bahan baku menjadi barang jadi.

2.1.4.3 Jenis Proses Produksi

  Menurut Yamit mengungkapkan jenis proses produksi adalah sebagai berikut : a.

   Proses produksi terus-menerus

  Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.

  b. Proses produksi terputus-putus

  Produksi diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus- menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan dalam persediaan barang dalam proses.

  c. Proses produksi campuran

  Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses terus-menerus dan proses terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

  ( Yamit, 2008 : 25 ) Dari uraia di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan pokok antara kudua proses ini adalah terletak pada panjangnya waktu peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau beberapa produk tanpa mengalami perubahan

2.1.4.4 Unsur – Unsur Kelancaran Proses Produksi

  Kelancaran proses produksi merupakan salah satu tujuan yang sangat diharapkan perusahaan terutama pada perusahaan yang melakukan kegiatan produksi.

  Suatu proses produksi dapat dikatakan lancar apabila proses produksi tersebut tidak mengalami hambatan dalam memproduksi suatu barang, sehingga dapat menghasilakn produk – produk yang sesuai dengan kuantitas yang direncanakan serta hasil dari proses produksi dapat selesai tepat pada waktunya.

  Menurut Sofjan proses produksi dapat dikatakan lancar jika ditunjang oleh unsur-unsur proses produksi. Pengoperasian sistem produksi dan operasi tersebut mencakup : 1. Penyusunan rencana produksi dan operasi.

  Kegiatan Pengoprasian sistem produksi dan operasi harus dimulai dengan penyusunan produksi dan operasi. Dalam rencana produksi dan operasi harus tercangkup penetapan target produksi, scheduling routing, dan follow-up.

  Perencanaan kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan awal dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi.

  2. Perencanaan, pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.

  Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan oleh kelancaran tersedianya bahan baku atau masukan yang dibutuhkan bagi produksi dan operasi tersebut. Kelancaran tersedianya bahan baku atau masukan bagi produksi dan operasi ditentukan oleh baik tidaknya pengadaan bahan serta rencana dan pengendalian persediaan yang dilakukan.

  3. Pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan.

  Mesin dan perawatan digunakan dalam proses produksi dan operasi harus selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan. Dalam pembahasan pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan ini akan dicakup tentang penting dan peranan dari kegiatan pemeliharaan atau perawatan, macam- macam kegiatan pemeliharaan atau perawatan, syarat-syarat bagi terlaksananya kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang efektif dan efisien, serta proses pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin dan peralatan.

  4. Pengendalian mutu.

  Terjaminnya hasil atau keluaran dari proses produksi dan operasi menentukan keberhasilan dari pengoperasian sistem produk dan operasi. Dalam rangka ini keluaran dapat terjamin mutunya. Pembahasan yang tercakup dalam pengendalian mutu adalah maksud dan tujuan dari kegiatan pengendalian mutu, proses kegiatan perencanaan dan pengendalian proses dan produk dalam pengendalian mutu, teknik dan peralatan pengendalian mutu, seta pengendalian mutu secara statistic.

5. Manajemen tenaga kerja

  Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan para tenaga kerja atau sumber daya manusia akan mencakup pengelolaan tenaga kerja dalam produksi dan operasi, desain tugas dan pekerjaan, dan pengukuran kerja.

  Jadi dengan danaya unsur-unsur kelancaran proses produksi diatas diharapkan dapat memenuhi kuantitas produk yang diperlukan pada waktu yang tepat sesuai rencana dengan total biaya minimu serta sesuai rencana dengan total biaya minimumserta sesuai dengan kualitas yg diminta oleh konsumen.

2.2 Penelitian Sebelumnya

  Penelitian sebelumya ini menerangkan mengenai kejelasan arah originalitas

study dan manfaat penelitian yang dilaksanakan secara empirik menunjukan

kemampuan seorang penelitian sebelumnya dalam menelusuri temuan-temuan pada

penelitian sebelumnya. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

  Adanya peranan sistem akuntansi pembelian barang sangat menunjang dalam kebutuhan suatu perusahaan

  Persediaan bahan baku untuk proses produksi

  Persedian bahan baku sangat penting dalam suatu produksi karena akan menghasilkan produksi yang berkualitas, dan bisa meninjau jumlah bahan baku yang di perlukan

  Dengan menggunakan perhitungan EOQ perusahaan dapat menentukan dan jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis dari setiap jenis bahan baku

  Peranan penentuan tingkat persediaan bahan baku optimal dalam menjaga kontinuitas produksi pada PD.Industri Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Unit INKABA

  3. Asep Dany Suhenda ( 2000 )

  Lebih focus ke penginputan data barangnya

  Peranan sistem akuntansi sangat mendukung dan mementing kan utuk kelancaran produksi

  Peranan sistem akuntansi pembelian barang di PT.x di pergunakan namuan kurang baik cara pengimputannya

  No Nama Peneliti Judul Peneliti Hasil Penelitian Kesimpulan Persamaan Perbedaan

  Peranan sistem akuntansi pembelian barang terhadap kelancaran proses produksi di PT.PG Rajawali II unit PG.Karang Suwung Cilegon

  2. Ade Krisna ( 2000 )

  Lebih focus ke persediaan bahan baku

  Mengenai Peranan Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi pada PT X

  Pada dasaranya sistem inforamsai akiuntansi sangat di butuhkan oleh perusahaan manapun agar dapat menunjang kelancaran produksi

  Ada dan diterapkannya unsur-unsur Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku

  Peranan Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi pada PT X

  1. Ahmad Fitrian Rizki ( 2006 )

  Hitungan terhadap penentuan harga bahan baku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

  Pada bab ini penulis akan mengemukakan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. X dengan pedoman pada teori-teori yang sudah dikemukakan pada bab II.

  Dalam melakukan penelitian ini, penulis meneliti masalah sistem informasi akuntansi persedian bahan baku yang diterapkan pada PT. X.

  4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

  Secara umum gambaran perusahaan adalah gambaran mengenai sejarah, stuktur organisasi , tugas dan aktivitas yang dilakukan pada perusahaan.

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

  PT. X berdiri sejak tahun 2000, bergerak di bidang industri pengolahan air bersih dan limbah dengan menyediakan segala kebutuhan pasar akan produk – produk berkualitas, berbekal teknologi lingkungan yang mutakhir dan efektif untuk aneka

  Atas dasar perkembangan perusahaan dan permintaan pasar, maka pada tahun 2010 PT. X membentuk unit usaha baru yaitu jasa mekanikal dan elektrikal di industri pembangunan gedung bertingkat dan pabrik, yang kemudian unit usaha tersebut menjadi PT. X.

  Dengan berbekal pengalaman dan dukungan tenaga ahli, staff dan pihak – pihak terkait, kami berupaya senantiasa meningkatkan kualitas pekerjaan dan pelayanan kepada seluruh customer dengan berorientasi kepada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction).

  a. Visi Kami: “Menjadi perusahaan skala nasional yang berkompeten di bidang Total Water Management, Mekanikal dan Elektrikal”

  b. Misi Kami : “Memberikan produk bermutu tinggi dan jasa terbaik di bidang Total Water Management, Mekanikal dan Elektrikal”.

4.1.1.2 Stuktur Organisasi Struktur organisasi PT. X Cabang Bandung

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT. X Cabang Bandung

  Dafter Supervisior Bagian Gudang

  Mandor Bagian Administrasi

  Project Manager

  Site Manager

4.1.1.3 Uraian Tugas 1. Project Manager

  Memimpin, merencanakan dan membuat laporan mengenai kinerja para tim dalam mencapai target proyek sesuai dengan perencanaan bisnis perusahaan. Penjelasannya sebagi berikut :

  a. Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proyek b. Melakukan koordinasi mengenai jadwal proyek secara keseluruhan.

  c. Memastikan bahwa semua rencana proyek telah selesai.

  d. Memenuhi setiap persyaratan kualitas dan waktu sesuai dengan perencanaan bisnis sebelumnya.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI DI Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi Di Perusahaan Manufaktur Pada Pt. Amitex Pekalongan

0 4 17

Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus pada PT. Gajah Angkasa Perkasa).

0 1 22

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Penelitian pada CV. Second Qartel).

10 42 18

Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus pada PT. Dirgantara Indonesia).

5 24 22

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus pada PT. Pan Asia Jaya Abadi).

21 75 24

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus pada CV. X di Bandung).

0 1 22

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus pada Perusahaan "X" Bandung).

0 0 15

Peranan Controller Dalam Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Guna Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus Pada PT Universal).

0 0 38

Peranan SIstem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus Pada PT "X").

0 2 48

Peranan Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi PT. "X".

0 0 27