Cacat dan gagal konstruksi jalan

A. Diskrispsi Kasus
Menggunakan keramik untuk melapisi lantai rumah adalah pilihan yang tepat
karena sifatnya yang mudah dibersihkan,dan memiliki banyak variasi motif yang
dapat mempercantik tampilan interior sebuah bangunan . Selain itu keramik
cenderung kuat dan tahan lama . Tetapi sekuat apa pun keramik, beban dari perabot,
orang yang berlalu lalang, cuaca sampai suhu udara, lama kelamaan bisa membuat
keramik rusak. Biasanya kerusakan tersebut hanya berupa retakan kecil, tapi retakan
tersebut akan memberi jalan bagi kelembaban/udara untuk masuk sehingga
menimbulkan kerusakan yang lebih besar lagi. Ini menyebabkan lantai keramik
tersebut tidak lagi terlihat indah dipandang mata, yang lebih parahnya lagi bagian
retakan yang menonjol dapat melukai kaki yang menginjaknya. Sebagian masyarakat
awam selalu bertanya-tanya apa penyebab lantai keramik retak. Memang banyak
penyebab mengapa lantai keramik retak, bahkan pada saat terjadi retak dapat
menimbul suara keras seakan-akan meledak.
Di sini kami akan membahas kasus keretakan keremik yang terjadi pada lantai
dasar kamr tidur di sebuah rumah tinggal yang beralamat di Jl Gejayan CT X 16A ,
Pelem Kecut , Depok , Sleman, Yogyakarta . Lokasi rumah tinggal berada di dekat
bantaran sungai seperti pada gambar.

Jenis retakan yang terjadi biasa disebut dengan retakan rambut dan retakan
tidak disertai dengan penggelembungan permukaan lantai.

Berikut gambar detail dari retakan yang terjadi :

B. Dasar Teori
1. Keramik
Sebelum menganalisis penyebab terjadinya retakan pada keramik , disini akan
diulas mengenai keramik itu sendiri.
1.1 Tipe Keramik
Pada dasarnya hanya ada 2 jenis keramik yaitu :
 Keramik yang mempunyai lapisan glazur ( glazed )
Ini adalah jenis keramik yang paling banyak di pasaran untuk aplikasi
lantai maupun dinding. Lapisan glazur di aplikasikan dengan
temperature tinggi sehingga menyatu dengan badan keramik. Lapisan
ini lah yang membuat motif desain dan tekstur keramik. Lapisan glazur
membuat keramik tahan air, tahan api dan mudah dibersihkan karena
sangat padat dan tidak berpori. Merk-merk terkenal dari jenis ini
adalah Roman, Platinum, Kia, Mulia,Ikad, Asia tile dll.
 Keramik homogenious tanpa lapisan glazur ( unglazed )

Jenis keramik ini sekarang semakin trend dengan bermacam macam
desain. Tidak ada lapisan apapun yang di aplikasikan pada keramik.

Pencampuran bahan utama dan motif keramik dilakukan sejak awal
sebelum pembentukan body sehingga ada kesatuan warna antara
bagian permukaan dan belakang. Permukaan keramik mengkilat
dengan cara di polish. Keramik jenis ini biasanya lebih tebal, keras dan
lebih tinggi kekuatannya dari pada glazed ceramic. Cocok untuk
tempat-tempat yang trafficknya tinggi. Merk-merk terkenal dari jenis
ini adalah Ezzensa, Granito, Niro, impero dll.
1.2 Kerapatan keramik dan penyerapan air
Dua faktor ini saling berhubungan erat. Biasanya kerapatan keramik
berbanding lurus dengan temperature pembakaran. Semakin tinggi
kerapatannya semakin kecil air yang dapat diserap oleh keramik. Ini
mementukan fungsi keramik dalam aplikasi desain.









Keramik yang menyerap air lebih dari 7 % hanya untuk
penggunaan di dalam ruangan dan tidak tahan dengan perubahan
cuaca.
Keramik yang menyerap air antara 3 – 7 % hanya untuk
penggunaan di dalam ruangan dan lebih tahan terhadap perubahan
cuaca.
Keramik yang menyerap air antara 0.5 – 3 % dapat digunakan di
dalam maupun luar ruangan namun tidak tahan terhadap terik
matahari dan hujan secara langsung.
Keramik yang menyerap air kurang dari 0.5 % merupakan jenis
yang paling tahan terhadap terpaan sinar matahari dan hujan secara
langsung. Sangat cocok untuk aplikasi exterior.

1.3 Proses produksi
Ada dua metode proses produksi yang paling umum :
 Bicottura yang artinya adalah pembakaran ganda. Pembakaran
pertama untuk body keramik dan kedua setelah penambahan lapisan
glazur. Proses ini tentunya memakan biaya yang lebih mahal dari yang
lain. Body yang dihasilkan pun lebih lembek dan kekuatannya lebih
kecil dari monocottura. Proses ini sekarang hanya dipakai untuk

pembuatan keramik dinding.
 Monocottura yang artinya hanya satu kali pembakaran. Proses
pembentukan, pemberian lapisan glazur dan pembakaran hanya
dilakukan satu kali. Produksi pun lebih cepat denga biaya yang lebih
ringan. Keramik yang dihasilkan juga lebih kuat dan tahan lama. Ini
dipakai untuk pembuatan keramik lantai.
1.4 Warna Body keramik.

Banyak distributor dan konsumen yang beranggapan bahwa body keramik
yang berwarna putih lebih baik dari yang berwarnya merah, tapi ini ternyata
tidak sepenuhnya benar. Kualitas keramik lebih tergantung pada proses
produksi, kerapatan keramik dan kekuatan tekan dari pada warna body. Warna
hanya menunjukan warna bahan baku tanah liat yang dipakai saja.

1.5 Keseragaman warna dan ukuran
Di Indonesia terkenal istilah KW 1, KW2, KW3 yang sebenarnya mengacu
pada ketepatan ukuran keramik dan keseragaman warna . Perbedaan ini bisa
terjadi karena proses produksi dan pembakaran. Pihak produsen akan
mengelompokaan perbedaan ini pada proses quality control dan packing.
Tentunya mereka mempunyai batasan kelayakan juga untuk mereject

barang. KW 1 merupakan kualitas yang terbaik. Sudut-sudut keramik benarbenar siku dan perbedaan ukuran antar keramik kurang dari 1 mm. Ini
menyebabkan lebar nat dapat sangat tipis dan lantai keramik pun akan terlihat
rapi. Sebenarnya walaupun ukuran keramik tertera di dalam box adalah 40 x
40 cm, tetapi ukuran actual biasanya sekitar 39,7 – 39,8 mm.
Warna nya pun hampir persis sama. Tapi tetap harus cek kode produksi di
dalam box. Kode produksi yang berbeda mungkin akan menghasilkan warna
yang sedikit berbeda. KW2 merupakan kualitas yang kedua. Sudut-sudut
keramik tidak benar benar presisi. Ukuran pun bisa selisih sampai 2 mm
karena sisi keramik yang agak melengkung. Pemakaian nat pada KW 2 ini
lebih besar dari KW 1 walaupun dari segi warna masih relative seragam KW3
merupakan kualitas terakhir yang dapat dipasarkan oleh produsen. Selisih
ukuran bisa mencapai 3 mm atau lebih. Sisi keramik juga banyak yang
menggelembung menyebabkan pemakaian nat akan menjadi lebih besar.
Warna keramik kadang kadang agak berbeda sedikit. Maka musti hati hati
dalam proses instalasi. Perbedaan dalam KW tidak berhubungan dengan kuat
tekan dan daya absorbsi keramik melainkan hanya dalam ukuran dan
keseragaman warna.
1.6 Pemukaan keramik
Ada beberapa jenis permukaan keramik baik yang memakai lapisan glazur
ataupun tidak, antara lain:

 Mengkilat dan licin. Biasa dipakai untuk keramik dinding ataupun
keramik lantai dalam ruangan. Tidak cocok untuk lantai yang sering
terkena air atau area servis dengan loading yang tinggi karena biasanya
tidak tahan goresan.
 Doff / Matte. Cocok untuk berbagai macam aplikasi hanya tidak licin
dan mengkilat. Biasa dipakai di rumah dengan desain minimalis. Lebih
tahan terhadap goresan.





Bertekstur kasar. Cocok dipakai untuk lantai kamar mandi, carport
atau ruang terbuka yang sering terkena panas dan hujan. Jenis keramik
ini tidak licin walaupun terkena air.
Cutting edge. Permukaan keramik yang sangat siku pada keempat
sisinya. Keramik jenis ini dipotong setelah proses pembakaran. Hampir
semua homogenius tile memakai system ini sehingga nat yang dipakai
bisa sangat tipis. Namun kini produsen keramik berglazur seperti
roman dan platinum juga mengembangkan keramik cutting edge. Dari

segi harga pasti lebih mahal dari pada keramik yang bukan cutting

1.7 Pahami Ciri-ciri Keramik KW 1, KW 2 dan KW 3
KW 1 adalah istilah keramik tanpa cacat produksi, sedangkan KW 2 dan 3
dibuat dengan bahan sama tapi memiliki kekurangan pada hasil produksinya.
Seperti gompal tipis, dekornya mengelupas, dan lainnya yang ditentukan lewat
uji kelayakan oleh tim produksi pabrik.
Memang, walau tak sebaik keramik KW 1, keramik kualitas 2 dan 3 ini
memiliki peminat cukup tinggi. Cacat yang ada bisa dimaklumi apabila
melihat perbedaan harga hingga 20%. Bila pengaplikasiannya dalam jumlah
banyak, maka pengaruhnya signifikan terhadap biaya pembangunan rumah.
Tentunya, langkah ini bisa Anda terapkan bila mengalami keterbatasan
anggaran. Konsumen yang tertarik menggunakan keramik KW 2 dan 3
biasanya menggunakan jenis ini di area dapur kotor, selasar atau karpot.
Namun, saat menggunakan keramik ini sebaiknya dipasang dengan nat
lebar untuk mengakali ukuran keramik yang kurang presisi. Ada baiknya,
Anda pun menggunakan keramik berwarna gelap. Karena cacat, kadang
terdapat keramik berbeda warna dan motif.
Sebagai gambaran, berikut ini kualitas keramik KW 1, KW 2 dan KW 3.
 Keramik KW 1

Ukuran presisi, warnanya stabil dan seragam. Keramik ini juga punya
motif rapi dan seragam, dan tidak ada gompal.
 Keramik KW 2
Ukurannya terkadang ada selisih 3 milimeter atau lebih. Warna
umumnya seragam, motif ada yang sedikit "meleset", sedikit gompal
meskipun kecil.
 Keramik KW 3
Ukuran tidak presisi, banyak ukuran berbeda dalam satu boks.
Warnanya juga tidak seragam, bahkan banyak yang pudar. Tak jarang,
motifnya juga ada yang "meleset" dan banyak ditemui gompal di
beberapa bagiannya.
2. Cara Pemasangan Keramik Lantai Dasar
Untuk memastikan agar pemasangan keramik menjadi mudah dan tentunya tidak
terjadi kecacatan seperti keretakan perlu adanya cara atau metode khusus dalam
pemasangan keramik tersebut, meliputi:

1. Padatkan tanah (untuk lantai dasar) bisa menggunakan tumbuk manual
ataupun stemper, jangan lupa diatas tanah untuk memudahkan level
ditambah pasir sekitar 1-2 cm, levelkan dengan selang air ( untuk yang
modern ada water pass digital).

2. Pastikan lantai dasar anda sudah kuat dan rata, biasanya untuk lantai sudah
terpasang dengan rabat beton atau cor beton. Jika anda sudah merasa lantai
sudah kuat, selanjutnya langkah awal pemasangan keramik adalah
pembuatan garis bantu sebagai pedoman pemasangan keramik di lantai
yang akan dipasangkan. Pembuatan garis bantu bisa anda lakukan dengan
pembuatan benang atau garis kapur. Pembuatan garis siku pada dua arah
sumbu yang merupakan titik awal pemasangan keramik biasanya
ditempatkan pada sudut pintu masuk ruangan. Jika anda sudah
mendapatkan garis siku, tarik garis benang pada kedua arah sumbu
tersebut pada ketinggian permuakaan keramik yang akan dipasangkan.
Pastikan ketingggian benang dari permukaan lantai dasar sesuai dengan
ketebalan adukan dan ketebalan keramik. Hindari ketinggian yang terlalu
besar dimana akan membutuhkan adukan semen yang terlalu banyak.
Peletakan titik awal biasanya dilakukan pada – peletakan keramik tanpa
perekat untuk memastikan keramik sudah sesuai .
3. Pasanglah keramik mulai dari dinding dekat pintu diatas permukaan lantai
yang kosong (belum ada adukan spesi/mortar), pasanglah keramik dalam
satu baris dan gunakan spacer di antara setiap keramik untuk
mendapatkan setiap sisi keramik menjadi seragam dan untuk untuk
menjaga jarak yang sama pada semua keramik yang anda pasang. Hal ini

ditujukan untuk mendapatkan jumlah keramik penuh dalam 1 barisan.
4. Ketika anda mencapai ujung lain ruangan dan tidak bisa lagi memasang 1
lembar keramik ukuran penuh , gunakan sebuah balok panjang dan
meletakkannya tegak lurus ke baris keramik. Pemberian balok ini
ditujukan supaya keramik tidak bergeser. Gunakan pistol sekrup untuk
memakukan balok tersebut pada sisi keramik .
5. Berdasarkan panjang ruang yang tersisa di sisi ruangan, tentukan berapa
banyak anda perlu menggeser baris untuk mencapai perbatasan yang sama
pada kedua sisi ruangan, sehingga potongan pada pinggir kiri dan kana
akan anda dapatkan pada lebar yang sama. Jika anda tidak menginginkan
jumlah potongan yang terlalu banyak, anda tidak perlu menggeser titik
awal, dimana anda hanya akan melakukan pemotongan sisa keramik pada
salah satu sisi saja. Tapi jika anda menginginkan sisa keramik pada kedua
sisi kiri dan kanan, anda harus memindahkan garis bantu pada titik yang
sudah terukur dan garis bantu pertama adalah tidak lagi diperlukan.
6. Setelah anda sudah mendapatkan garis pemasangan keramik selanjutnya
adalah memulai pemasangan keramik diatsa perekat atau adukan
spesi/mortar. Penuangan perekat harus dilakukan secara teratur dan tidak
boleh dilakuakn pada luasan yang terlalu lebar. Dianjurkan meletakkan
adukan pada pemasangan luasan keramik antara 4-5 lembar keramik. Jika


anda meletakkan adukan terlalu lebar hal ini dikhawatirkan akan membuat
adukan akan cepat mengering sehingga rekatan tidak terlalu baik.
Disamping itu juga akan mengganggu gerakan anda untuk memasangkan
keramik tersebut. Gunakan sekop berlekuk untuk meratakan adukan
permukaan perekat disetiap luasan yang akan anda pasang. Setelah anda
merasa permukaan adukan secara rata, letakkan keramik dipermukaan
perekat dengan perlahan dan atur posisi ketegakannya pada garis benang
bantu yang sudah anda buat.
7. Ketika anda mulai memasang keramik , dimana anda akan memulai
memasang perekat adukan mortar. Gunakan spacer untuk memastikan ubin
spasi merata. Gunakan waterpass untuk memastikan permukaan keramik
benar benar rata . Anda dapat menggunakan palu karet atau balok kayu
untuk mengetok atau menekan keramik ke bawah , lakukan secara lembut
dan perlahan hingga permukaan benar benar rata, dan saat itu juga anda
harus tetap mencek ketegakan pada bidang rata berdasarkan garis bantu
yang ada. Jika saat anda mengetok keramik , jika anda mendengar suara
dengung, anda harus memeriksa apakah ada kemungkinan keramik tidak
merekat pada adukan, kemungkinan hal ini disebabkan kurangnya adukan
sehingga tidak mengikat ke dasar keramik. Lakukan perbaikan dengan
mengangkat keramik secara perlahan kemudian tambahkan adukan pada
permukaan adukan sampai merat , kemudian pasang keramik kembali. Jika
adukan sebelumnya sudah sempat mengering, anda juga harus mengangkat
semua adukan dan menggantinya dengan adukan yang baru.Cara ini anda
lakukan setiapa pemasangan tiap lembar keramik. Untuk barisan
selanjutnya, anda akan lebih mudah untuk mengecek kelurusan dan jarak
antara spacer dengan mengikuti ujung keramik yang ada didepan dan
disampingnya.
8. Jika pada ujung barisan anda perlu memotong keramik, untuk
mendapatkan harus melakuan pemotongan keramik, lakukan dengan cara
meletakkan keramik tepat di atas keramik penuh terakhir dan atur
penempatannya ke batas dinding sehinggga anda mendapatkan batas
keramik yang akan dipotong. Tandai pada kermik yang akan dipotong dan
buatlah garis potongnya. Jika anda merasa potongan akan sama pada
barisan selanjutnya (potongan yang seragam), ukuran ini bisa anda
gunakan untuk acuan pemotongan selanjutnya. Maksudnya anda tidak
perlu menunggu ukuran setiap akan melakukan pemotongan.
9. Untuk memotong keramik, anda dapat menggunakan pemotong ubin atau
glasscutter. Lakukan pemotongan keramik pada tempat yang aman.
Jangan pernah memotong keramik pada permuakaan pasangan keramik
yang baru anda pasangkan. Pilih meja yang aman untuk melaksanakan
pemotongan keramik tersebut.
10. Setelah semua ubin diletakkan dan perekat telah ditetapkan, Anda dapat
melanjutkan ke fase grouting. Campur nat sesuai dengan rekomendasi

pabrikan.Terapkan nat dengan pelampung karet pada sudut 45 derajat,
bekerja ke dalam sisi keramik.
11. Bersihkan setiap kelebihan nat pada permukaan keramik dengan spons.
Hati-hati jangan sampai nat keluar dari ruang sisi antar keramik. Setelah
nat telah rapi, anda dapat kembali membersihkan permuakaan keramik
dari sisa nat dengan menggunakan residu. Untuk menjaga permukaan
keramik tetap padat dan kuat, lakukan pengepelan permukaan lantai
keramik 3 hari pertama dengan obat keramik, setelah itu sikat nat dengan
sealer silikon.
3. Beberapa Penyebab Retaknya Keramik
Memang banyak penyebab mengapa lantai keramik retak, bahkan pada
saat terjadi retak dapat menimbul suara keras seakan-akan meledak. Berikut ini
sedikit kami ulas apa penyebab keramik retak:
1. Semen sebagai perekat keramik tak dapat berfungsi dengan baik. Bisa jadi
karena kualitas adukan semen dan pasir tersebut memang kurang bagus atau
tidak seimbang perbandingannya hingga tak dapat mereka pada permukaan
semen dan permukaan lantai kerja (permukaan dasar sebelum lantai rumah
dilapisi keramik).
2. Pada saat sebelum pemasangan, keramik tidak direndam terlebih dahulu di
dalam air dulu selama kurang lebih 1 jam agar nantinya semen dapat dengan
mudah melekat pada keramik tersebut. Memang sebagian keramik dengan
kualitas yang bagus tidak perlu melalui proses ini.
3. Lantai keramik tersebut memikul beban yang berlebih. Biasanya terjadi pada
ruangan yang difungsikan sebagai gudang, bengkel dan lain-lain.
4. Bagian nat tidak seluruhnya terisi oleh semen. Nat ini adalah pertemuan atau
sambungan antara satu keramik dengan keramik yang lainnya. Biasanya
tukang yang memasang keramik tersebut, setelah keramik yang sudah
dipasang dalam keadaan setengah kering akan mengisi nat tersebut dengan
semen yang dicampur air (adukan semen-air ini lebih encer jika dibandingkan
dengan adukan semen-air untuk keperluan lain). Mungkin karena pengerjaan
yang sembrono, terburu-buru ataupun karena memang kurang berpengalaman,
maka nat ini tidak sepenuhnya terisi oleh semen.
5. Pada bagian bawah keramik tersebut kondisinya terlalu basah, lembap serta
berjamur. Mungkin saja terdapat rongga yang terisi oleh air di bawahnya.
karena lapisan semen di bawah keramik yang tidak rata oleh tukang yang tidak
berpengalaman.
6. Karena permukaan tanah di bawah keramik tersebut memang turun. Biasanya
terjadi pada daerah yang memang kondisi tanahnya labil atau bisa jadi pada
daerah tersebut pernah terjadi bencana alam seperti gempa.
7. Lantai keramik tersebut pernah terkena banjir, dan mengakibatkan tanah dan
lapisan semen di bawahnya menjadi turun.
C. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Retakan

Berdasarkan uraian diatas kami menganalisis bahwa kecacatan pada keramik
lantai dasar pada rumah tinggal yang beralamat di Jl Gejayan CT X 16A , Pelem
Kecut , Depok , Sleman, Yogyakarta disebabkan oleh tanah dibawahnya . Tanah pada
bawah lapisan keramik kurang padat sehingga mengakibatkan permukaan tanah turun
pada saat tanah mengalami pemadatan oleh beban bangunan yang ada di atasnya.
Berikut adalah detail lapisan bawah permukaan lantai :

D. Solusi untuk Mengatasi Retakan pada Pasangan Keramik
1. Metode Curatif (Memperbaiki)
Ada 2 cara untuk memperbaiki keramik dalam kasus cacat tersebut. Untuk
mengetahui tipe tindakan yang dibutuhkan, pertama harus ditahui terlebih dahulu
mengenai tingkat kerusakan keramik tersebut.
Jika keramik mengalami retak rambut (retakan yang halus), kita tidak perlu
mengganti keramik, tapi cukup ‘menyegel’-nya untuk menghindari kelembaban
masuk dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Gunakan epoxy, perekat 2
komponen yang terdiri dari material based dan hardener. Aplikasikan epoxy merata
pada daerah retakan dengan sikat kecil. Setelah retakan terisi dengan epoxy, usap
keramik dengan kain lap bersih, sebelum epoxy mengering di bagian permukaan
keramik. Tunggu sampai kering seluruhnya, lalu kita bisa mengaplikasikan cat untuk
menutupi bekas retakan jika perlu. Namun hasilnya tidak bisa sesempurna saat
keramik belum mengalami keretakan , karena masih terlihat bekas2 tekukan retak
pada permukaan.
Apabila retakan keramik terlalu besar atau ingin membuat keramik terlihat
sempurna kembali untuk diperbaiki dengan epoxy, berarti perlu melakukan
penggantian. Berikut cara mengganti keramik yang rusak :


Pertama kupas nat di sekitar keramik yang rusak. Gunakan palu dan pahat logam
kecil. Berhati-hatilah untuk tidak merusak atau menggores keramik yang
berdekatan.



Berikutnya, lepaskan keramik yang retak. Gunakan pahat yang lebih besar dari
yang kita gunakan untuk nat. Mulailah dari tengah ke tepi keramik. Sekali lagi,
berhati-hatilah saat mencapai tepian keramik.



Ketika potongan-potongan keramik telah terlepas, kita perlu mengikis perekat dari
lapisan bawah (baik kayu lapis atau papan semen). Kikis sisa-sisa perekat dengan
pisau metal solid, hingga tercipta permukaan bawah yang halus.



Sekarang, aplikasikan mortar jenis Semen Instan MU-400 sebagai perekat
keramik lantai dimana kita akan meletakkan keramik baru. Sisakan sedikit ruang
untuk spesi mortar setelah keramik ditempelkan. Tempatkan keramik, kemudian
tekan-tekan perlahan dengan palu karet atau kayu yang dibungkus kain. Sebelum
mortar mengering, bersihkan mortar dari sela-sela keramik dengan sendok semen
atau paku untuk memberikan ruang pengisian nat.



Berikutnya adalah mengaplikasikan nat dengan roskam. Gunakan nat yang
berkualitas dan tahan lama supaya tidak mudah retak di kemudian hari. Pilihan
paling tepat adalah Semen Instan MU-408 Pengisi Nat Keramik. Bersihkan nat
yang ada pada permukaan keramik, biarkan kering semalam, dan keramik kita jadi
baru lagi.

2. Metode Preventif ( Pencegahan )
Cara untuk mencegah agar kasus kerusakan keramik tidak terjadi lagi di kemudian
hari adalah :
1. Mengurangi beban yang harus ditopang permukaan tanah agar tanah tidak
turun oleh pemadatan.
2. Mengalih fungsikan ruangan yang sebelumnya kamar tidur sebagai gudang
atau ruang penyimpanan. Selain untuk mencegah agar retakan tidak terjadi
lagi, cara ini juga bisa melindungi penghuni kamar dari resiko yang lebih
parah.

E. Kesimpulan
Dalam kasus cacat kontruksi yang terjadi pada kamar tidur rumah tinggal yang
beralamat di Jl Gejayan CT X 16A , Pelem Kecut , Depok , Sleman, Yogyakarta
disebabkan oleh tanah dibawahnya . Tanah pada bawah lapisan keramik kurang padat
sehingga mengakibatkan permukaan tanah turun pada saat tanah mengalami
pemadatan oleh beban bangunan yang ada di atasnya.
Cara untuk mengatasi hal tersebut adalah:
1. Menggunakan metode curatif
a. Melapisi permukaan keramik dengan cat

b. Mengganti keramik dengan yang baru
2. Menggunakan metode prefentif
a.
Mengurangi beban
b.
Mengalih fungsikan ruangan

DAFTAR PUSTAKA
http://www.archipost.com/penyebab-lantai-keramik-menggelembungretak-dan-pecah/
http://www.eramuslim.com/konsultasi/arsitektur/keramik-retak-tidakmasalah.htm#.Vh9l6pd8NXE
http://www.doityourself.com/stry/ceramictilequalities#b
http://homerepairgeek.com/home-flooring/repair-cracked-tile/repaircracked-tile.html

http://4.bp.blogspot.com/_f0wavPqkDbU/TKw9melcBjI/AAAAAAAAAFM/QKLTE
GGFZig/s1600/Picture14.jpg
http://www.gussuta.com/teknik/tip-mengatasi-masalah-pada-bangunan.html

KASUS KERETAKAN PADA LANTAI
DASAR
MATA KULIAH : CACAT GAGAL KONTRUKSI
Dosen pengampu : Ir. Soemardjito MT

Disusun oleh:

1. Vyna Agustin Lavenda
2. Ralesta didayang Putri

14505241018
14505241006

KELAS 3A
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015