T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Pembelajaran Melalui Manajemen Biaya Operasional Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Mijen ebonagung Demak T2 BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran
Makna kata pembelajaran secara
garis besar dapat didefinisikan sebagai
suatu

proses

interaksi

antara

komponen-komponen

sistem

pembelajaran dengan tujuan

untuk


mencapai suatu hasil belajar. Hal ini
berarti

bahwa

pembelajaran

adalah

suatu

proses

transaksional

(saling

memberikan


timbal

balik)

komponen-komponen

diantara
sistem

pembelajaran, yakni pendidik, peserta
didik, bahan ajar, media, alat, prosedur
dan

proses

belajar

guna

mencapai


suatu perubahan yang komprehensif
pada diri peserta didik.
Menurut Dimyati dan Mudjiono
(2011:

62)

pembelajaran

adalah

11

kegiatan
dalam

guru
desain


secara

terprogram

instruksional,

membuat belajar secara

untuk

aktif, yang

menekankan pada penyediaan sumber
belajar. Perubahan yang komprehensif
tersebut

berarti

perubahan


yang

mendalam dan esensial pada perilaku,
sikap, pengetahuan dan kemampuan
pemaknaan pada peserta didik yang
dapat berguna untuk menyelesaikan
tugas/kewajiban-kewajiban
hidupnya,

sehingga

kegiatan

melalui

sebuah

pembelajaran

yang


berkelanjutan,
hidup

dalam

seluruh

kebutuhan

peserta didik tersebut sebagai

seorang insan manusia akan dapat
terpenuhi.
Oemar

Hamalik

(1994:


69)

mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah

prosedur

ditempuh

oleh

dan

metode

pengajar

yang
untuk


memberikan kemudahan bagi peserta
didik
12

untuk

melakukan

kegiatan

belajar

secara

aktif

dalam

rangka


mencapai tujuan pembelajaran. Lebih
lanjut

Ruhiat

memberikan

(2012:

2)

pengertian

juga
bahwa

pembelajaran adalah suatu proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari

pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan beberapa pendapat
tersebut, dapat ditarik beberapa key
word dari istilah pembelajaran, yakni
bahwa
sebuah

pembelajaran

merupakan

prosedur/proses

yang

melibatkan interaksi antara pengajar
dan peserta didik, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan berbagai
media pembelajaran, serta ditempuh

guna memperoleh sebuah perubahan
perilaku secara keseluruhan pada diri
siswa.

13

2.2 Peningkatan Pembelajaran
Peningkatan
perubahan

yang

peningkatan
proses

berarti
lebih

baik.

pembelajaran

pencapaian

ada

suatu

Jadi
adalah

kegiatan

belajar dengan hasil dan keuntungan
yang besar tanpa harus mengurangi
mutu

dan

kualitas

dari

suatupembelajaran. Jadi peningkatan
di sini mempunyai arti berusaha secara
optimal untuk hasil yang dicapai dalam
pembelajaran

pada

dampak

pengelolaan dana BOS di sekolah yang
sesuai dengan harapan dan tujuan
yang telah direncanakan. Optimal erat
kaitannya dengan kriteria untuk hasil
yang diperoleh. Sebuah sekolah dapat
dikatakan optimal apabila memperoleh
hasil yang maksimal dengan kerugian
yang minimal
Optimalisasi
pembelajaran

mengajar

proses
merupakan

suatu kegiatan yang tidak terlepas dari
14

tugas dan tanggung

jawab seorang

guru adalah mengelola proses belajar
mengajar yang selalu berusaha untuk
meningkatkan

kualitas

belajar.

Menurut Sumiati dan Asra (2009: 4)
bahwa:
peran guru dalam pembelajaran
yang
dapat
membangkitkan
aktivitas siswa setidak-tidaknya
menjalankan tugas utama yaitu:
(a) merencanaan pembelajaran,
yang terinci dalam empat sub
kemampuan yaitu perumusan
tujuan pembelajaran, penetapan
materi pembelajaran, penetapan
kegiatan
belajar
mengajar,
penetapan metode dan media
pembelajaran, penetapan alat
evaluasi.
(b)
pelaksanaan
pengajaran yang termasuk di
dalamnya
adalah
penilaian
pencapaian
tujuan
pembelajaran. (c) mengevaluasi
pembelajaran dimana evaluasi
ini merupakan salah satu
komponen pengukur derajat
keberhasilan
pencapaian
tujuan, dan keefektifan proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan. (d) memberikan
umpan balik.

15

Menurut Stone (2009: 7) umpan
balik

mempunyai

fungsi

untuk

membantu siswa memelihara minat
dan

antusias

siswa

dalam

melaksanakan

tugas

belajar.

Pembelajaran

merupakan

proses

interaksi peserta didik dengan pendidik
dan

sumber

lingkungan

belajar
belajar.

pada

suatu

Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan
pendidik

agar

terjadi

proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
serta pemberian sikap dan kepercayaan
kepada

peserta didik. Jadi dapat

disimpulkan
adalah

bahwa

proses

pembelajaran

untuk

membantu

peserta didik dapat berjalan dengan
baik.
Selain peran guru, pembelajaran
akan

meningkat

lebih

optimal

jika

didukung oleh sarana dan prasarana
yang disediakan oleh sekolah, baik
berupa

alat

tulis,

sumber

belajar

maupun media pembelajaran. Sarana
16

prasarana

tersebut

bisa

dilengkapi

secara maksimal dengan tersedianya
dana yang dianggarkan oleh sekolah,
dalam hal ini salah satunya adalah
dana BOS. Agar pelaksanaan proses
belajar mengajar dapat berlangsung
lebih optimal, maka sebaiknya guru
memiliki dan menggunakan beberapa
trik

dalam

strategi

disarankan

mengajar

untuk

yang
dapat

diimplementasikan oleh guru dalam
proses pembelajaran di dalam kelas.
Strategi yang dapat digunakan guru
sehingga

proses

dan

hasil

pembelajaran dapat lebih optimal yaitu:
a. Menggunakan

alat

peraga

yang

berwujud benda nyata, membantu
anak

untuk

memahami

konsep.

Penggunaan

dengan

berbagai

alat

cara,

suatu
peraga

observasi

terhadap alat peraga dan melihat
reaksi yang terjadi pada alat peraga
melatih

anak

untuk
17

mengembangkan daya fikir, nalar
sekaligus

melatih

keterampilan

fisiknya.
b. Memperkenalkan
layak

dan

kegiatan

yang

menarik. Lakukanlah

yang

keinginan

kegiatan
menarik

siswa.

sesuai
Jangan

memaksakan suatu kegiatan dan
berikanlah kebebasan kepada siswa
untuk

menolak

atau

menerima

saran-saran yang diajukan. Proses
belajar akan berjalan baik bila siswa
terlibat secara langsung.
c. Menciptakan

pertanyaan-

pertanyaan, masalah-masalah dan
pemecahannya. Metode
pembelajaran saat ini sudah mulai
diarahkan

pada

kemampuan

memecahkan permasalahan. Tetapi
jarang

diterapkan

pentingnya

perumusan masalah dan penciptaan
pertanyaan
Penciptaan
18

permasalahan.
pertanyaan

dan

perumusan masalah akan melatih
siswa

untuk

permasalahan

mengenali
yang

timbul

disekelilingnya dan berusaha untuk
memecahkan masalah yang ada.
Konstruksi

pertanyaan

dan

permasalahan

merupakan

bagian

paling

penting

dan

kreatif

yang

diabaikan dalam pendidikan ilmu
pengetahuan.
d. Mengajak

siswa

untuk

saling

berinteraksi. Menurut
pertukaran
dihindari

untuk

penalaran.
tidak

gagasan

Piaget,
tidak

perkembangan

Walaupun

dapat

langsung,

dapat

penalaran

diajarkan

secara

per-kembangkannya

dapat distimulasi melalui interaksi
dengan siswa pada tingkat yang
sama.

Para

dianjurkan

siswa

hendaknya

untuk

memiliki

pendapat sendiri, mengemukakan,
memperta-

hankan

dan

merasa
19

bertanggung jawab atasnya. Hal ini
akhirnya

memupuk

konstruktif

dan

ekuilibrasi,

membuat

para

siswa lebih cerdas dan termotivasi
untuk terus belajar dibandingkan
dengan

belajar

untuk

jawaban

siswa

berpikir

benar saja.
e. Menganjurkan

dengan cara mereka sendiri. Ada
kalanya siswa membandingkan hal
yang

salah

namun

mereka

hendaknya tetap dianjurkan untuk
berpikir

dengan

sendiri.

Sebagian

cara

mereka

intuisi

mereka

mungkin ada yang salah dan ada
juga

yang

benar.

Yang

perlu

dilakukan ialah menelusuri ide yang
mereka

miliki

mengkoordinasikannya
siswa

terbiasa

dan
agar

dengan

para
proses

berpikir itu sendiri.
Kegiatan yang dilakukan di atas
diharapkan dapat merangsang daya
20

tarik siswa terhadap suatu pelajaran.
Dengan

demikian

konsep

yang

haruslah

mengacu

pada

diajarkan

materi yang dapat membantu siswa
dalam
anak

memahami
yang

dunianya. Dunia

dimaksud

ialah

segala

sesuatu yang dihadapi anak baik di
rumah, di sekolah maupun di tempat
bermain. Berkaitan dengan pengajaran
di

Sekolah

Dasar,

dunia

anak

merupakan segala sesuatu yang ada di
masyarakat atau gejala-gejala sosial
yang berada di sekitar lingkungan anak
baginya merupakan pertanyaan yang
ingin

dipecahkan

dijawab

dan

dengan

berkenaan.

akan

pengajaran

segera
yang

Sehubungan dengan hal

tersebut, pemilihan metode mengajar
pun harus sesuai dengan materi yang
akan

disampaikan

dan

membuat

suasana belajar yang menyenangkan.
Setiap kali mengajar, sesuai dengan
pendekatan
hendaknya

konstruktivisme,
menggunakan

guru

apersepsi
21

untuk mengungkapkan pengetahuan
awal

siswa. Hal

ini

mampermudah

proses

karena

telah

guru

akan

pembelajaran
terlebih

dulu

mengetahui apa yang sudah ketahui
oleh siswa sehingga dengan mudah
guru dapat menyampaikan materi yang
baru.
Optimalisasi

pembelajaran

di

SDN Mijen 3 Kebonagung Demak dapat
tercapai

dengan

menerapkan

baik

apabila

strategi

pembelajaran

guru
dalam

dengan

diimbangi

ketersediaan sarana prasarana yang
lengkap

yang

keberhasilan
direncanakan

dapat
tujuan

mendukung
yang

oleh

sudah
sekolah.

Keberhasilan tersebut didukung oleh
pengelolaan yang baik terhadap dana
BOS

yang

diterima

oleh

sekolah.

Adapun penggunaan dana BOS pada
prinsipnya untuk peningkatan kualitas
pembelajaran, hal ini menjadi prioritas
terhadap
22

keberhasilan

pendidikan.

Peningkatan

kualitas

pelatihan,

KKG

guru

dll.

melalui

Ketersediaan

sarana prasarana pembelajaran yang
lengkap,

serta

tambahan

pemberian
dalam

pembelajaran.

jam

kegiatan

Hal

tersebut

memerlukan

pendanaan

yang

bisa

dikeluarkan

dari

BOS

yang

diterima

oleh

peningkatan

dana
Sekolah,

kualitas

sehingga

pembelajaran

dapat dicapai apabila aspek tersebut
juga dapat terpenuhi.

2.3 Pengelolaan / Manajemen
Manajemen

merupakan

istilah

lain dari pengelolaan yang menurut
Suharsimi Arikunto (1996: 2) adalah
pengadministrasian, pengaturan, dan
penataan suatu kegiatan. M. Sobry
Sutikno (2012: 25) Manajemen adalah
kemampuan dan ketrampilan khusus
untuk melakukan suatu kegiatan, baik

23

bersama orang lain atau melalui orang
lain dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam

konteks

pendidikan,

memang masih ditemukan kontroversi
dan inkonsistensi dalam penggunaan
istilah manajemen. Pada satu pihak
ada

yang

tetap

cenderung

menggunakan

istilah

manajemen,

sehingga

dikenal

dengan

istilah

manajemen pendidikan. Di lain pihak,
tidak sedikit pula yang menggunakan
istilah administrasi sehingga dikenal
istilah adminitrasi pendidikan. Dalam
studi ini, penulis cenderung untuk
mengidentikkan
kedua

istilah

keduanya,
ini

dapat

sehingga
digunakan

dengan makna yang sama.
Menurut
Mulyasa,

Engkoswara

2007:

8),

(dalam

manajemen

pendidikan dalam arti yang seluasluasnya

adalah

suatu

ilmu

yang

mempelajari penataan sumber daya
yaitu

sumber

daya

manusia,

kurikulum atau sumber belajar dan
24

fasilitas

untuk

pendidikan

mencapai

secara

tujuan

optimal

dan

menciptakan suasana yang baik bagi
manusia,

yang

turut

serta

dalam

pencapaian tujuan pendidikan yang
disepakati.

Manajemen

pendidikan

pada dasarnya adalah suatu media
belaka

untuk

pendidikan
efektif

mencapai

secara

dan

tujuan

produktif

efisien.

yaitu

Berdasarkan

pendapat Engkoswara di atas dengan
lebih

memperhatikan

manajemen

aspek

pendidikan

maka

diharapkan tujuan pendidikan atau
target

program

pendidikan

dapat

tercapai secara efektif dan efisien.
Manajemen pendidikan yang juga
sering

disebut

pendidikan,

dengan

yaitu

administrasi

segenap

proses

pengerahan dan pengintegrasian segala
sesuatu,
maupun
paut

baik

personil,

material,

dengan

pendidikan.

yang

spiritual
bersangkut

pencapaian

Jadi

di

dalam

tujuan
proses
25

administrasi pendidikan segenap usaha
orang-orang yang terlibat di dalam
proses pencapaian tujuan pendidikan
itu

terintegrasi,

diorganisasi

dan

dikoordinasi secara efektif, dan semua
materi yang diperlukan dan yang telah
ada

dimanfaatkan

secara

efesien

(Purwanto, 2006: 3-4). Suryosubroto
(2004:

26-27)

mendefinisikan

manajemen pendidikan sebagai semua
bentuk

usaha

mencapai

bersama

tujuan

untuk

pendidikan

itu

dengan merancang, mengadakan, dan
memanfaatkan

sumber-sumber

(manusia, uang, peralatan, dan waktu).
Berdasarkan

beberapa

pengertian di atas dapat dikatakan
bahwa

manajemen

merupakan

faktor

penyelenggaraan
manajemen

pendidikan
utama

dalam

pendidikan,

karena

pendidikan

merupakan

suatu usaha bersama yang dilakukan
untuk
sumber
26

mendayagunakan
daya

baik

manusia,

semua
uang,

bahan dan peralatan serta metode
untuk

mencapai

tujuan

pendidikan

secara efektif dan efisien. Jadi dalam
manajemen

pendidikan

unsur-unsur

(a)

tujuan

terkandung
yang

akan

dicapai, (b) adanya proses kegiatan
bersama,

(c)

adanya

pemanfaatan

sumber daya, dan (d) adanya kegiatan
perencanaan,
penggerakan,

pengorganisasian,
pengawasan

terhadap

sumber daya yang ada.
Berdasarkan uraian di atas maka
peningkatan
penelitian

pembelajaran
ini

dapat

dilihat

dalam
dari

perubahan segi perencanaan proses
belajar

mengajar

pengorganisasian
mengajar

yang

yang
proses

efektif,

baik,
belajar

pengarahan

proses belajar mengajar yang baik,
pengendalian proses belajar mengajar
yang baik.

27

2.3.1

Tahapan

Pengelolaan

(Managemen)
Dalam

sebuah

organisasi,

manajemen adalah suatu hal yang jelas
tak

terpisahkan,

karena

sebuah

organisasi yang tidak dimanage dengan
baik akan mengalami kesulitan dalam
proses pelaksanaan tugas organisasi
tersebut.

Menurut

Daft

dan

steers

(dalam Syaiful Sagala, 2007: 52) bahwa
salah

satu

bagian

penting

dalam

manajemen adalah proses planning,
organizing,

actuating

dan

controlling untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Proses tersebut merupakan
kesatuan utuh dari proses manajemen
yang saling terintegrasi satu sama lain
dimana masing-masing tahap memiliki
fungsi

masing-masing

yang

akan

mempengaruhi tahapan yang lain.
1. Planning

adalah

tahapan

perencanaan awal dimana semua
proses berikutnya akan ditentukan
28

oleh

tahapan

merencanakan

ini,

dalam

suatu

program

dibutuhkan ketelitian yang tinggi
karena kita harus memprediksikan
dan mempersiapkan apa saja yang
harus

dilakukan

pada

langkah-

langkah selanjut- nya, ingat; jika
kita gagal dalam merencanakan, itu
sama

saja

kita

merencanakan

kegagalan, pada tahap inilah kita
memerlukan

analisis

SWOT (strength,
opportunity
adalah
adalah

dan

weakness,
treat).

kekuatan,
apa

saja

Strength

maksudnya

kekuatan

yang

dimiliki oleh suatu organisasi yang
dapat dimanfaatkan dalam proses
manajemen organisasi tersebut, kita
harus

mampu

memanfaatkan
kelebihan

sebisa

mungkin

kekuatan
tersebut

atau
untuk

meminimalisir kekurangan yang kita
miliki.
kekurangan,

Weakness
maksudnya

artinya
hal-hal
29

apa saja yang mungkin menjadi titik
lemah

suatu

organisasi

dalam

menjalankan proses manajemen, hal
ini

harus

sebisa

mungkin

kita

antisipasi. Opportunity maksudnya
peluang,

dimana kita

harus

jeli

dalam melihat aspek-aspek yang
memiliki

potensi

untuk

dimanfaatkan dalam menjalankan
proses manajemen, sekecil apapun
potensi tersebut. Terakhir adalah
treat, maksudnya adalah ancaman,
kita harus mampu mendeteksi halhal apa saja yang mungkin akan
menghambat

proses

manajemen

sehingga kita mampu untuk sebisa
mungkin menghindarinya.
2. Organizing

adalah

tahap

seseorang

melakukan

pengorganisasian
wewenang
setiap

dan

orang

manajemen
30

dimana

tentang

tugas,

tanggung

jawab

dalam

organisasi.

proses
Seseorang

harus mampu menyesuaikan tugas,
wewenang
tersebut

dan

tanggung

dengan

kemampuan

jawab

potensi

yang

dimiliki

dan
setiap

orang dalam organisasi agar proses
pelaksanaan

manajemen

dapat

berjalan dengan baik, karena jika
menyerahkan tugas dan tanggung
jawab pada seseorang yang bukan
ahlinya, tunggulah kehancurannya.
3. Actuating Pada tahapan inilah setiap
orang

dalam

organisasi

melaksanakan tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya masing-masing
dalam

pelaksanaan

organisasi.

Dalam

manajemen
tahapan

ini,

diperlukan komitmen yang tinggi
oleh

setiap

menjalankan

orang

dalam

tugasnya

masing-

masing untuk menjaga stabilitas
organisasi, karena dalam organisasi
setiap

tugas

terintergarsi

dan

wewenang

satu

sama

itu
lain,
31

sehingga kegagalan satu orang akan
mempengaruhi yang lain.
4. Controlling adalah tahapan dimana
seorang pemimpin dalam organisasi
melakukan pengawasan atas kinerja
atau

proses

actuating masing-

masing anggota dalam menjalankan
tugas dan wewenangnya masingmasing,

proses

controlling

dapat

dilakukan dengan 2 cara, yaitu: (a)
Direct Controlling, dimana pemimpin
organisasi mengawasi dan melihat
langsung kinerja dari setiap anggota
dalam

menjalankan

wewenangnya
Indirect

masing-masing.

Controlling,

pemimpin

tugas

tidak

dan
(b)

dimana
langsung

mengawasi kinerja setiap anggota
dalam

menjalankan

wewenangnya

tugas

dan

masing-masing,

melainkan melalui beberapa orang
kepercayaannya untuk mengawasi
anggota-anggota
32

yang

berada

di

bawah garis instruktifnya masingmasing dalam struktur organisasi
tersebut.
2.3.2 Tata Cara Pelaksanaan BOS
Pelaksanaan

dana

bantuan

oprasional sekolah SD/SMP baik negeri
maupun swasta mengalami perubahan
dibandingkan tahun 2010. Dana BOS
kali ini langsung ditransfer ke Kas
Umum

Daerah

dan

mekanisme

penyalurannya pun terjadi perbedaan
antar

sekolah

negeri

dan

sekolah

swasta. Kalau pada tahun sebelumnya
dana BOS dari kas negeri langsung
ditranfer ke rekening masing-masing
sekolah untuk kali ini dana ditransfer
terlebih dahulu ke kas Umum Daerah
Kabupaten/Kota, kemudian ditransfer
ke Rekening masing-masing sekolah.
Untuk

sekolah

ditransfer

swasta

melalui

dana

belanja

BOS
tidak

langsung dengan jenis belanja hibah,
33

sementara

untuk

sekolah

negeri

ditransfer dari belanja langsung yang
terurai dalam tiga jenis belanja, yaitu
belanja pegawai, belanja barang dan
jasa serta belanja modal. Tata cara
penyalurannya

diatur

melalui

surat

edaran bersama Menteri Dalam Negeri
dan

Menteri

Pendidikan

Nasional,

sedangkan petunjuk pelaksanaannya
diatur dengan Permendiknas No. 37
Tahun 2010.
Berdasarkan uraian tersebut bisa
dikatakan

bahwa

pelaksanaan

pencairan

mengalami

perubahan

tata

cara

dana

BOS

teknis,

yaitu

pencairan satu pintu dan berubah
melalui pintu lain. Dalam satu sisi, ada
nilai

positifnya,

dengan

pencairan

melalui kas daerah kabupaten/kota,
maka segala sesuatu akibat pencairan
menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah kabupaten, serta memudahkan
pengawasan tingkat lokal. Namun sisi
negatifnya, pencairan bisa lebih lama
34

karena

mengulur

sementara

pihak

menunggu

dan

waktu

1

sekolah

tahap
sudah

membutuhkan

pencairan dana.
2.3.3 Prinsip Dasar BOS
Dana BOS pada prinsipnya agar
bisa disalurkan kepada sekolah lebib
efektif dan efisien, dan pengelolaannya
menjadi

wewenang

masing-masing

sekolah dengan pengawasan pihak Tim
BOS

kabupaten/kota.

Dalam

buku

panduan BOS (2010:2) Prinsip dasar
dana BOS adalah sebagai berikut:
(1) Pengalihan
mekanisme
penyaluran Dana BOS tidak
mengubah prinsip dasar
pengelolaan Dana BOS di
sekolah. (2) BOS tidak
terlambat disalurkan ke
sekolah setiap Triwulannya.
(3) Penyaluran dana BOS
dalam bentuk uang tunai
(tidak
dalam
bentuk
barang), tepat jumlah, dan
tepat sasaran. (4) BOS
tidak
digunakan
untuk
kepentingan di luar BOS.

35

Petunjuk
pelaksanaan/penggunaan
tetap berpedoman pada
Panduan Kemendiknas. (5)
Penyaluran Dana BOS ke
Sekolah
tidak
perlu
menunggu
pengesahan
APBD.
(6)
Disamping
menyediakan
BOSDA
(Bantuan
Operasional
Sekolah
di
Daerah),
Kab./Kota
harus
menyediakan dana untuk
manajemen
Tim
BOS
Kab./Kota
(termasuk
monitoring dan evaluasi) (7)
Kewenangan
mengelola
dana BOS tetap berada di
sekolah (prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah).

2.3.4

Penggunaan Dana BOS
Berdasarkan

buku

petunjuk

teknis penggunaan dana BOS tahun
2011, ketentuan sekolah Penggunaan
Dana BOS, antara lain:
1. Pembelian/penggandaan buku teks
pelajaran.

Jenis

dibeli/digandakan

buku
untuk

yang
SD

adalah satu buku untuk Penjaskes,
36

dan untuk SMP sebanyak 2 buku
yaitu (1) Penjaskes dan (2) Seni
Budaya dan ketrampilan.
2. Pembiayaan

seluruh

kegiatan

dalam rangka penerimaan siswa
baru

yaitu

biaya

pendaftaran,

penggandaan formulir, administrasi
pendaftaran,
ulang,

dan

pendaftaran

pembuatan

spanduk

sekolah, serta kegiatan lain yang
berkaitan

langsung

dengan

kegiatan tersebut.
3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran
remedial, pembelajaran pengayaan,
pemantapan

persiapan

ujian,

olahraga, kesenian, karya ilmiah
remaja, pramuka, palang merah
remaja, Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)
untuk

dan

sejenisnya

honor

jam

(misalnya
mengajar

tambahan di luar jam pelajaran,
biaya transportasi dan akomodasi
siswa/guru

dalam

rangka
37

mengikuti lomba, fotocopy, membeli
alat olah raga, alat kesenian dan
biaya

pendaftaran

mengikuti

lomba).
4. Pembiayaan

ulangan

harian,

ulangan umum, ujian sekolah dan
laporan

hasil

(misalnya

belajar

untuk

siswa
fotocopi/

penggandaan soal, honor koreksi
ujian dan honor guru dalam rangka
penyusunan rapor siswa).
5. Pembelian

bahan-bahan

habis

pakai seperti buku tulis, kapur
tulis, pensil, spidol, kertas, bahan
praktikum,
buku

buku

inventaris,

koran/majalah
minuman

dan

induk

siswa,

langganan
pendidikan,

makanan

ringan

untuk kebutuhan sehari-hari di
sekolah,

serta

pengadaan

suku

cadang alat kantor.
6. Pembiayaan langganan daya dan
jasa,
38

yaitu

listrik,

air,

telepon,

internet,

termasuk

untuk

pemasangan baru jika sudah ada
jaringan di sekitar sekolah. Khusus
di sekolah yang tidak ada jaringan
listrik, dan jika sekolah tersebut
memerlukan listrik untuk proses
belajar mengajar di sekolah, maka
diperkenankan

untuk

membeli

genset.
7. Pembiayaan

perawatan

sekolah,

yaitu pengecatan, perbaikan atap
bocor, perbaikan pintu dan jendela,
perbaikan

mebeler,

perbaikan

sanitasi sekolah, perbaikan lantai
ubin/keramik

dan

perawatan

fasilitas sekolah lainnya.
8. Pembayaran honorarium bulanan
guru

honorer

kependidikan

dan
honorer.

tenaga
Untuk

sekolah SD diperbolehkan untuk
membayar

honor

tenaga

yang

membantu administrasi BOS.

39

9. Pengembangan profesi guru seperti
pelatihan,

KKG/MGMP

KKKS/MKKS.
sekolah

Khusus

yang

dan
untuk

memperoleh

hibah/block grant pengembangan
KKG/MGMP atau sejenisnya pada
tahun anggaran yang sama tidak
diperkenankan menggunakan dana
BOS untuk peruntukan yang sama.
10. Pemberian

bantuan

biaya

transportasi bagi siswa miskin yang
menghadapi

masalah

biaya

transport dari dan ke sekolah. Jika
dinilai lebih ekonomis, dapat juga
untuk membeli alat transportasi
sederhana

yang

akan

menjadi

barang inventaris sekolah (misalnya
sepeda,

perahu

penyeberangan,

dll).
11. Pembiayaan
seperti

alat

penggandaan,
insentif
40

bagi

pengelolaan
tulis

kantor

BOS
(ATK),

surat-menyurat,
bendahara

dalam

rangka penyusunan laporan BOS
dan

biaya

transportasi

dalam

rangka mengambil dana BOS di
Bank.
12. Pembelian komputer (desktop/work
station) dan printer untuk kegiatan
belajar

siswa,

maksimum

1

masing-masing
unit

dalam

satu

tahun anggaran.
13. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di
atas telah terpenuhi pendanaannya
dari BOS dan masih terdapat sisa
dana, maka sisa dana BOS tersebut
dapat digunakan untuk membeli
alat peraga, media pembelajaran,
mesin ketik dan mebeler sekolah
dan peralatan untuk UKS.
Berdasarkan

uraian

mengenai

penggunaan dana BOS, maka dana
BOS

penggunaannya

menjadi

wewenang dan tanggung jawab pihak
sekolah

dengan

memprioritaskan

untuk kelancaran proses pembelajaran.
41

2.3.5 Mekanisme Penggunaan BOS
Penetapan

alokasi

dana

BOS

dilaksanakan sebagai berikut:
1. Tim

Manajemen

BOS

Kabupaten/Kota dengan koordinasi
Tim

Manajemen

menyerahkan

BOS

data

Provinsi

jumlah

siswa

tiap sekolah kepada Kementerian
Pendidikan Nasional.
2. Atas dasar data jumlah siswa tiap
sekolah,

Kementerian

Nasional

membuat

Pendidikan

alokasi

dana

BOS tiap kabupaten/kota, untuk
selanjutnya dikirim ke Kementerian
Keuangan;
3. Kementerian Keuangan menetapkan
alokasi

anggaran

sementara

per

kabupaten/kota melalui Peraturan
Menteri Keuangan.
4. Alokasi prognosa definitif BOS akan
ditetapkan,

42

setelah

Kementerian

Keuangan

menerima

rekonsiliasi

mengenai

data
jumlah

sekolah dan jumlah siswa tahun
ajaran

baru

(2011-2012)

dari

Kementerian Pendidikan Nasional.
5. Alokasi

dana

BOS

per

sekolah

negeri ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan
alokasi

Nasional,

per

sedangkan

sekolah

swasta

ditetapkan oleh pemerintah daerah
(melalui Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah)

atas

usulan

Pendidikan

Dinas

Kabupaten/Kota

berdasarkan data jumlah siswa.
Berdasarkan uraian mekanisme
dana BOS tersebut, mekanisme alokasi
dana BOS diatur secara seimbang guna
mendefisiensikan

dana

BOS

secara

merata dan tepat sasaran. Dana BOS
yang

diperoleh

di

SDN

Mijen

3

Kebonagung Demak dialokasikan yang
berkaitan
menunjang
guru,

dengan

kegiatan

peningkatan

misalkan

kegiatan

yang

kompetensi
pelatihan,

seminar, KKG, Pembelian alat peraga,
43

media pembelajaran, Pembelian buku
pelajaran

dan

Pembiayaan
program
remaja,

buku

referensi,

kegiatan

pengayaan,
olah

raga

kesiswaan:
karya

dan

ilmiah
kesenian

Pemberian dana BOS pada sekolah
negeri merupakan langkah yang baik
karena

sekolah

negeri

dituntut

memiliki image yang baik dan bermutu.
Berdasarkan uraian di atas maka
Mekanisme

yang

baik

pada

penggunaan dana BOS adalah, apabila
dana

tersebut

digunakan

untuk

Pengembangan perpustakaan Kegiatan
pembelajaran

dan

ekstra

kurikuler

siswa Kegiatan ulangan dan ujian,
Pembelian bahan-bahan habis pakai,
Perawatan

Sekolah,

Pembayaran

honorarium bulanan guru honorer dan
tenaga

kependidikan

Pengembangan
Pembelian

honorer.

profesi
alat

guru,

peraga/media

pembelajaran serta meja dan kursi
belajar.
44

2.3.6 Tujuan dari Program BOS
Dalam
(2010:28-29)

buku
Tujuan

panduan

BOS

program

BOS

adalah:
1. Menggratiskan seluruh siswa miskin
di tingkat pendidikan dasar dari
beban biaya operasional sekolah,
baik

di

sekolah

negeri

maupun

sekolah swasta.
2. Menggratiskan seluruh siswa SD
negeri dan SMP negeri terhadap
biaya operasional sekolah, kecuali
pada

Rintisan

Sekolah

Bertaraf

Internasional (RSBI) dan Sekolah
Bertaraf Internasional (SBI).
3. Meringankan

beban

biaya

opersional sekolah bagi siswa di
sekolah

swasta.

menggambarkan

Hal

tersebut

bahwa

program

BOS bermanfaat pada penuntasan
wajib belajar 9 tahun, yakni sekolah
dasar
pertama

dan

sekolah

negeri

menengah

maupun

swasta.
45

Sekolah program kejar Paket A dan
B serta SMP terbuka tidak termasuk
dalam

sasaran

dari

PKPS-BBM

(Program Kompensasi Pengurangan
Subsidi

Bahan

Bakar

Minyak)

bidang pendidikan, karena hampir
semua
program

komponen

dari

tersebut

dibiayai

pemerintah

(Santoso,

ketiga
oleh

2007:

20).

Madrasah Diniyah juga tidak berhak
memperoleh BOS, karena siswanya
telah terdaftar di sekolah reguler
yang telah menerima BOS.
4. Membebaskan seluruh siswa SD/MI
negeri

dan

SMP/MTs

negeri

terhadap biaya operasional sekolah,
kecuali

pada

rintisan

sekolah

bertaraf internasional (RSBI) dan
sekolah bertaraf internasional (SBI).
5. Membebaskan seluruh siswa miskin
dari

seluruh

pungutan

dalam

bentuk apapun, baik di sekolah
negeri maupun sekolah swasta.

46

6. Meringankan
operasional

beban
sekolah

bagi

biaya
siswa

SD/MI dan SMP/MTs swasta.
Berdasarkan uraian tujuan dana
BOS tersebut bisa dikatakan bahwa
target utama dari program dana BOS
adalah pemberian fasilitas pada siswa
untuk memperoleh pendidikan wajib
belajar secara layak dan merata.

2.4 Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:

Penelitian

Abdurrahman

(2010). Pengelolaan Dana BOS Guna
Pemberdayaan pembelajaran di SDN 1
Purworejo Tahun ajaran 2008/2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan pembelajaran di SDN 1
Purworejo Tahun ajaran 2008/2009
menjadi lebih baik dan efektif karena
adanya pengelolaan dana BOS yang
47

profesional.

Dana

memfasilitasi

BOS

anggaran

mampu
pendidikan

siswa tanpa harus memungut biaya
pada wali siswa, sehingga menjadi hal
menonjol dan menarik dengan motto
“Sekolah Gratis”. Hal ini berdampak
positif

pada

mencukupi

jumlah
target

siswa
baik

yang
secara

kuantitas maupun kualitas.
Penelitian Karding (2008), dalam
judul Evaluasi Pelaksanaan Program
Bantuan

Operasional

Sekolah

(BOS)

Sekolah Menengah Pertama Negeri di
kota Semarang. Rekomendasi antara
lain, Searah tujuan BOS hendaknya
pemanfaatan dana BOS benar-benar
diarahkan untuk operasional sekolah
yang

menunjang

kelancaran

proses

belajar, sumber dana sekolah berasal
dari APBD, BOS dan Sumbangan orang
tua siswa, ketiga komponen ternyata
sumbangan orang tua murid paling
dominan.

Keberadaan

BOS

tetap

dipertahankan. Jumlah anggaran perlu
48

ditingkatkan

dan

serta

realisasi

pencairan dana BOS yang dilakukan
tiap triwulan dan pencairannya diawal
bulan harus dapat terwujud, Hal ini
dimaksudkan agar efektif. Agar sasaran
BOS

tercapai

secara

efektif

yaitu

memberikan akses bagi siswa keluarga
miskin maupun siswa keluarga tidak
mampu

mendapatkan

layanan

pendidikan dasar yang bermutu, sudah
seharusnya untuk melakukan seleksi
secara

transparan

miskin/tidak

bagi

mampu

siswa
dengan

membentuk tim kecil yang melakukan
tugas melakukan pengecekan kondisi
siswa yang sebenarnya di lapangan
disamping

berdasarkan

surat

keterangan dari Kepala Kelurahan.
Kusno, Masluyah Suib, Wahyudi
(tt) dalam Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah
Dasar

Negeri.

Hasil

analisis

data

diperoleh simpulan bahwa pengelolaan
dana

Bantuan

Operasional

Sekolah
49

(BOS) di SD Negeri 01 Muara Pawan
Kabupaten

Ketapang

dilaksanakan

telah

sesuai

dengan

mekanisme yang tertuang di
buku panduan BOS yang
unsur

perencanaan,

pengawasan

dan

dalam
meliputi

pelaksanaan,

evaluasi,

serta

pelaporan dana BOS.

2.5 Kerangka Berpikir
Kualitas pembelajaran menjadi
prioritas utama program pendidikan di
suatu

institusi.

peningkatan

Salah

satu

pembelajaran

upaya
adalah

dengan meningkatkan kompetensi guru
yaitu dengan mengikutkan program
pelatihan

guru.

Selain

melengkapi

sarana

pembelajaran

di

maksimal.

perlu

prasarana

kelas

Untuk

itu

dengan

meningkatkan

kompetensi guru melalui pelatihan dan
melengkapi
50

sarana

prasarana

pembelajaran diperlukan alokasi dana
dari sekolah yang cukup. Dalam hal
ini, maka diperlukan anggaran dana
BOS dari pihak sekolah untuk kedua
komponen tersebut sehingga mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah.
Setelah

sampai

pada

tahap

pengaplikasian dana BOS, maka pihak
sekolah maupun komite perlu mengcontrol kembali guna menyesuaikan
apakah pengeluaran dana BOS sesuai
dengan rencana awal ataukah terjadi
penyimpangan,

dan

juga

untuk

mengetahui kendala serta upaya untuk
mengatasi kendala penggunaan dana
BOS. Dengan adanya controlling ini
pihak

sekolah

perkembangan

mengetahui

pengelolaan

secara

maksimal serta mampu mengatasi jika
terjadi

hambatan

khususnya

untuk

di

dalamnya

mengoptimalkan

pembelajaran di sekolah.

51

Peneliti sebagai instrumen utama
penelitian sekaligus pengumpul data.
Instrumen

selain

digunakan

yang

seperti

wawancara,

dapat
pedoman

observasi,

dan

catatan

lapangan. Alat bantu lain seperti foto
dan dokumen tetapi fungsinya terbatas
sebagai

pendukung

tugas

peneliti

sebagai instrumen. Sebagai instrumen
penelitian, peneliti bertindak sebagai
observer

(pengamat).

lapangan

dilakukan secara terperinci

untuk

Interview di

mendapatkan

komprehensif

atas

data

fenomena

yang
yang

ditieliti. Adapun yang menjadi informan
kunci
Kepala

dalam

penelitian

Sekolah,

ini

bendahara

adalah
BOS,

komite, dan guru SD Negeri Mijen 3
Kebonagung
bisa

Demak.

dilihat

gambar berikut:

52

Manajemennya

sebagaimana

skema

Gambar 2.1
Pengelolaan Dana BOS

Dana BOS
Faktor
penghambat

Alokasi dana
BOS

Pelatihan guru dan
perlengkapan
sarpras

Pembelajaran
yang optimal

Faktor pendukung

Sumber: data diolah, 2014

53