Tugas RTJ Jaringan Jalan dan Lalu lintas

Tugas Rekayasa Tranpostasi Jalan
“Jaringan Jalan dan Lalu Lintas”
Muhammad Rizky Rinaldi , 161134020
1 D4 TRJJ

Abstrak

: Paper ini memaparkan secara

singkat mengenai Jaringan jalan.

Penulisan

permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api,

paper ini dilandasi atas kesadaran akan

jalan

pentingnya pengetahuan mengenai jaringan


(http://pelayanan.jakarta.go.id/download/re

jalan dan lalu lintas, selaku mahasiswa teknik
sipil.

Maka

menjelaskan
pengertian

dari

itu,

paper

beberapa
jalan,


ini

aspek

akan

pengenai

penggunaan

lori,

dan

jalan

kabel.

gulasi/peraturan-pemerintah-nomor-34tahun-2006-tentang-jalan.pdf )


jalan,

pengelompokan jalan umum, dan keterkaitan

2. Penggunaan Jalan
 Spesifikasi jalan bebas hambatan

jaringan jalan dengan lalu lintas.
Kata Kunci
jalan,

: pengertian jalan, penggunaan

pengelompokan

jalan

umum,

dan


keterkaitan jaringan jalan dengan lalu lintas.

meliputi pengendalian jalan masuk
secara

penuh,

tidak

ada

persimpangan sebidang, dilengkapi
pagar ruang milik jalan, dilengkapi
dengan

median,

paling


sedikit

mempunyai 2 (dua) lajur setiap
I.

arah, dan lebar lajur paling sedikit

PEMBAHASAN MATERI

3,5 (tiga koma lima) meter.
 Spesifikasi jalan raya adalah jalan

1. Pengertian Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat
yang

meliputi

termasuk


segala

bangunan

bagian
pelengkap

jalan,
dan

umum untuk lalu lintas secara
menerus dengan pengendalian jalan
masuk

secara

terbatas

dan


perlengkapannya yang diperuntukkan bagi

dilengkapi dengan median, paling

lalu lintas, yang berada pada permukaan

sedikit 2 (dua) lajur setiap arah,

tanah, di atas permukaan tanah, di bawah

lebar lajur paling sedikit 3,5 (tiga
koma lima) meter.

 Spesifikasi jalan sedang adalah
jalan umum dengan lalu lintas jarak
sedang dengan pengendalian jalan
masuk tidak dibatasi, paling sedikit

dengan


memperhatikan

keterhubungan antar kawasan.
● Sistem Jaringan Primer

2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah

Sistem jaringan jalan primer disusun

dengan lebar jalur paling sedikit 7

berdasarkan

(tujuh) meter.
Spesifikasi jalan kecil sebagaimana

pelayanan distribusi barang dan jasa untuk

dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3)


nasional, dengan menghubungkan semua

adalah jalan umum untuk melayani

simpul jasa distribusi yang berwujud

lalu lintas setempat, paling sedikit

pusat-pusat kegiatan sebagai berikut: a.

2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah

menghubungkan secara menerus pusat

dengan lebar jalur paling sedikit

kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah,

5,5


pusat kegiatan lokal sampai ke pusat

(lima

koma

lima)

meter.

rencana

tata

ruang

dan

pengembangan semua wilayah di tingkat


(http://pelayanan.jakarta.go.id/dow

kegiatan

nload/regulasi/peraturanpemerintah

menghubungkan

-nomor-34-tahun-2006-tentang-

nasional.

jalan.pdf

(http://pelayanan.jakarta.go.id/download/re

(http://dokumen.tips/documents/pengertia

lingkungan;
antarpusat

dan

b.

kegiatan

gulasi/peraturan-pemerintah-nomor-34tahun-2006-tentang-jalan.pdf )

n-jembatan.html )

● Sistem Jaringan Sekunder
3. Pengelompokan Jalan Umum
Jalan umum merupakan jalan yang
diperuntukan

bagi

berdasarkan rencana tata ruang wilayah

lintas

kabupaten/kota dan pelayanan distribusi

umum. Dikelompokkan menurut

barang dan jasa untuk masyarakat di dalam

sistem, fungsi , status, dan kelas.

kawasan perkotaan yang menghubungkan

3.1 Menurut Sistem
Sistem jaringan jalan merupakan

secara menerus kawasan yang mempunyai

suatu hirarki yang tersusun atas

fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder

sistem

dan

ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.

sekunder. Sistem jaringan mengacu

(http://pelayanan.jakarta.go.id/download/re

pada rencana tata ruang wilayah

gulasi/peraturan-pemerintah-nomor-34-

jaringan

lalu

Sistem jaringan jalan sekunder disusun

primer

fungsi primer, fungsi sekunder kesatu,

tahun-2006-tentang-jalan.pdf )

(1) Jalan arteri sekunder ,menghubungkan
3.2 Menurut Fungsi
Jalan umum menurut fungsinnya

kawasan primer dengan kawasan sekunder
kesatu, kawasan sekunder kesatu dengan

terbagi menjadi arteri, kolektor,

kawasan sekunder kesatu, atau kawasan

lokal, dan lingkungan.

sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
kedua.

Primer :

(2)

Jalan

kolektor

sekunder,

(1) Jalan arteri primer , menghubungkan

menghubungkan kawasan sekunder kedua

secara berdaya guna antarpusat kegiatan

dengan kawasan sekunder kedua atau

nasional

kawasan sekunder kedua dengan kawasan

atau

antara

pusat

kegiatan

nasional dengan pusat kegiatan wilayah.

sekunder ketiga.

(2) Jalan kolektor primer, menghubungkan

(3) Jalan lokal sekunder, menghubungkan

secara berdaya guna antara pusat kegiatan

kawasan

nasional dengan pusat kegiatan lokal,

perumahan,

antarpusat kegiatan wilayah, atau antara

dengan perumahan, kawasan sekunder

pusat kegiatan wilayah dengan pusat

ketiga

kegiatan lokal.

perumahan.

(3) Jalan lokal primer, menghubungkan

(4)

secara

kegiatan

menghubungkan

kegiatan

kawasan

berdaya

nasional

guna

dengan

pusat
pusat

sekunder

kesatu

kawasan

dan

sekunder

seterusnya

Jalan

dengan
kedua

sampai

lingkungan

ke

sekunder,

antarpersil

dalam
perkotaan.

lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan

(http://pelayanan.jakarta.go.id/download/re

pusat kegiatan lingkungan, antarpusat

gulasi/peraturan-pemerintah-nomor-34-

kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal

tahun-2006-tentang-jalan.pdf )

dengan pusat kegiatan lingkungan, serta
antarpusat kegiatan lingkungan.
(4)

Jalan

lingkungan

primer,

menghubungkan antarpusat kegiatan di
dalam kawasan perdesaan dan jalan di
dalam lingkungan kawasan perdesaan.
(http://pelayanan.jakarta.go.id/download/re
gulasi/peraturan-pemerintah-nomor-34tahun-2006-tentang-jalan.pdf )
Sekunder :

3.3 Menrut Status
Menurut statusnya jalan umum
dikelompokkan menjadi jalan
nasional, provinsi, kota, kabupaten,
dan desa.
 Jalan nasional terdiri atas:
a. jalan arteri primer;
b. jalan kolektor primer yang
menghubungkan
provinsi;

antaribukota

c. jalan tol; dan d. jalan strategis


nasional.
Jalan
provinsi

terdiri

Jalan kota adalah jalan umum pada
jaringan jalan sekunder di dalam

atas:

a. jalan kolektor primer yang



kota.
Jalan desa adalah jalan lingkungan

menghubungkan ibukota provinsi

primer dan jalan lokal primer yang

dengan ibukota kabupaten atau

tidak termasuk jalan kabupaten

kota;

sebagaimana

b. jalan kolektor primer yang

Pasal 28 huruf b di dalam kawasan

menghubungkan

perdesaan, dan merupakan jalan

kabupaten
c.

jalan

antaribukota
atau

kota;

strategis

provinsi;

d. jalan di Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, kecuali jalan sebagaimana




umum

dimaksud

yang

dalam

menghubungkan

kawasan

dan/atau

antarpermukiman di dalam desa.
(http://pelayanan.jakarta.go.id/dow

dimaksud dalam Pasal 26.
Jalan kabupaten terdiri atas:

nload/regulasi/peraturanpemerintah

a. jalan kolektor primer yang tidak

jalan.pdf )

termasuk

jalan

sebagaimana

dimaksud

-nomor-34-tahun-2006-tentang-

nasional
dalam

3.4 Menurut Kelas
Kelas
jalan

dikelompokkan

Pasal 26 huruf b dan jalan provinsi

berdasarkan penggunaan jalan dan

sebagaimana

kelancaran lalu lintas dan angkutan

dimaksud

dalam

Pasal 27;
b.

jalan, serta spesifikasi penyediaan

jalan

lokal

primer

yang

prasarana

jalan.

Kelas

jalan

menghubungkan ibukota kabupaten

berdasarkan spesifikasi penyediaan

dengan ibukota kecamatan, ibukota

prasarana jalan dikelompokkan atas

kabupaten

jalan bebas hambatan, jalan raya,

dengan

pusat

desa,

antaribukota kecamatan, ibukota
kecamatan

dengan

desa,

dan

antardesa;
c.

jalan

sekunder

yang

termasuk

jalan

sebagaimana

dimaksud

tidak

provinsi
dalam

Pasal 27 huruf d dan jalan sekunder
dalam kota;
d. jalan strategis kabupaten.

jalan sedang, dan jalan kecil.
 Spesifikasi jalan bebas hambatan
meliputi pengendalian jalan masuk
secara

penuh,

tidak

ada

persimpangan sebidang, dilengkapi
pagar ruang milik jalan, dilengkapi
dengan

median,

paling

sedikit

mempunyai 2 (dua) lajur setiap

arah, dan lebar lajur paling sedikit

dihubungkan dengan simpul-simpul, yang

3,5 (tiga koma lima) meter.
 Spesifikasi jalan raya adalah jalan

berperan penting dalam pengembangan

umum untuk lalu lintas secara

Sedangkan lalu lintas merupakan gerak

menerus dengan pengendalian jalan

kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas

masuk

Jalan.

secara

terbatas

dan

wilayah dan melayani aktifitas kawasan.

Maka,

dapat

diartikan

bahwa

jaringan

jalan

sangat

dilengkapi dengan median, paling

kelancaran

sedikit 2 (dua) lajur setiap arah,

bergantung kepada lalu lintas sebagai

lebar lajur paling sedikit 3,5 (tiga

pengontrol

koma lima) meter.
 Spesifikasi jalan sedang adalah
jalan umum dengan lalu lintas jarak
sedang dengan pengendalian jalan
masuk tidak dibatasi, paling sedikit
2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah

yang

distribusi

massa/kendaraan

melaksanakan

kegiatan,

agar

terciptanya ketertiban. Bisa dibilang juga,
jaringan jalan berperan sebagai perencana
tata ruang wilayah, dan lalu lintas sebagai
yang mengatur pelaksanaannya.

dengan lebar jalur paling sedikit 7

Beberapa kasus mengalami hal serupa,

(tujuh) meter.
Spesifikasi jalan kecil sebagaimana

dimana jaringan jalan banyak mengalami

dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3)
adalah jalan umum untuk melayani
lalu lintas setempat, paling sedikit
2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah
dengan lebar jalur paling sedikit

masalah dalam pelaksanaannya. Situasi ini
biasanya terjadi dimana pintu jalannya
sedikit tapi sumber populasinya banyak,
sehingga

terjadi

penumpukan

yang

memperlambat distribusi.

meter.

Contohnya di Antapani, dengan populasi

(http://pelayanan.jakarta.go.id/dow

warganya yang banyak, dan lokasinya

nload/regulasi/peraturanpemerintah

yanng berada di kota, tentu lokasi ini

-nomor-34-tahun-2006-tentang-

terdapat banyak jaringan jalan, baik itu

jalan.pdf )

primer maupun sekunder. Problemnya

5,5

(lima

koma

lima)

sama
4. Keterkaitan Jaringan dengan Lalu
lintas

seperti

yang

disebutkan

tadi,

Kawasan Antapani ini pintunya hanya satu,
tapi sumber populasinya banyak. Ada yang
dari Arcamanik, Ujungberung dan lainnya.

Jaringan jalan tentunya berkaitan erat

Jadi kalau di perempatan ini, ekornya itu

dengan lalu lintas. Dimana jaringan sendiri

panjang. Terlebih persimpangan Antapani

merupakan rangkaian ruas-ruas jalan yang

itu dilalui oleh tujuh trayek angkutan kota.

Melihat masalah ini, pemerintah pun
akhirnya memberi solusi dengan membuat
flyover

di

persimpangan

antapani.

Diharpakan dengan adanya flyover, dapat
mengatasi kemacetan dan melancarkan
gerak

kendaraan

di

lokasi

tersebut.

Sehingga aktifitas warganya dapat berjalan
normal.