Struktur sistem operasi android untuk

Struktur sistem operasi
Suatu sistem operasi modern merupakan suatu sistem yang besar dan kompleks sehingga strukturnya harus
dirancang dengan hati-hati dan saksama supaya dapat berfungsi seperti yang diinginkan serta dapat
dimodifikasi dengan mudah.[1] Struktur sistem operasi merupakan komponen-komponen sistem operasi yang
dihubungkan dan dibentuk di dalam kernel.[1] Ada beberapa struktur sistem operasi dan pernah dicoba,
diantaranya sebagai berikut:

Daftar isi
1
2
3
4
5

Sistem monolithic
Sistem lapisan
Mesin virtual
Model client server
Referensi

Sistem monolithic

Struktur sistem operasi di sistem ini tidak terstruktur.[1]
Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur yang masingmasing dapat saling dipanggil jika dibutuhkan.[1] Setiap
prosedur yang ada di dalam sistem ini mempunyai interface
yang sudah didefinisikan dengan baik.[1] Dalam hal ini
berupa parameter dan hasilnya, serta masing-masing
prosedur bebas untuk saling memanggil jika dibutuhkan.[1]
Walaupun disebut tidak berstruktur, sebenarnya sistem
monilisthic tetap mempunyai struktur walaupun kecil dan
mendasar. .[1] Struktur tersebut adalah:

Model struktur sederhana dari sistem monolithic

Program utama yang meminta layanan prosedur.[1]
Kumpulan layanan prosedur yang membawa sistem call.[1]
Kumpulan utilitas prosedur yang membantu layanan prosedur.[1]
Dalam model ini setiap sistem call mempunyai suatu prosedur yang akan mengelolanya.[1] Utilitas prosedur
mengerjakan suatu hal yang diinginkan oleh beberapa layanan prosedur.[1]

Sistem lapisan
Sistem pertama yang dibangun dengan sistem lapisan

adalah THE yang dibuat di Technische Hogeschool
Eindhoven di Belanda pada tahun 1968 oleh E.W. Dijkstra
dan para mahasiswanya.[2] Sistem ini mempunyai enam
lapis.[2]
Strukatur THE

Contoh lain adalah sistem Venus yang mempunyai tujuh
lapisan.[2] Lapisan bawah (0sampai 4) digunakan oleh
penjadwalan CPU dan manajemen memori yang kemudian diletakkan dalam suatu microcode.[2] Pengaturan ini

memberikan keuntungan, seperti eksekusi yang lebih cepat
dan interface yang didefinisikan menjadi lebih jelas antara
lapisan microcode dengan lapisan yang lebih tinggi.[2]

Mesin virtual
Secara konsep, sistem computer dibuat berdasarkan
Struktur Venus
lapisan.[3] Hardware atau perangkat lunak merupakan
tingkatan terbawah dari keseluruhan sistem.[3] Kernel yang
berjalan ditingkatan berikutnya menggunakan instruksiintruksi perangkat keras untuk membuat kumpulan sistem

call yang digunakan oleh lapisan luarnya.[3] Program di
atas kernel dapat menggunakan sistem call atau instruksiinstruksi perangkat keras.[3] Dalam beberapa hal, program
sistem tidak membedakan kedua lapisan tersebut.[3]
Program sistem memperlakukan sistem call dan perangkat
keras di lapisan yang sama, meskipun program beberapa
Model Mesin Virtual
sistem pada tingkat yang lebih tinggi dari rutin-rutin
program aplikasi yang lain, program-program aplikasi akan
melihat semua yang berada di bawahnya.[3] Pendekatan
sistem lapisan ini menjadi konsep dari mesin virtual.[3] Dengan menggunakan penjadwalan CPU dan teknik
virtual memori, sebuah sistem operasi dapat membuat bayangan proses dalam jumlah banyak, yang masingmasing dieksekusi oleh prosesornya sendiri dengan memori (virtual) sendiri.[3] Pada mesin virtual tidak
tersedia fungsi-fungsi tambahan tetapi interface yang identik dengan perangkat keras yang mendasarinya.[3]
Setiap proses dilengkapi dengan salinan dari computer yang mendasarinya.[3][4]

Model client server
Dalam model ini, semua kernel bekerja menangani
komunikasi antara server dan client.[5] Dengan membagi
sistemoperasi menjadi banyak bagian yang masing-masing
hanya menangani bagian tertentu dari sistem.[5] Seperti
layanan file, layanan proses, layanan terminal atau layanan

memori, maka setiap bagian menjadi lebih kecil dan lebih
mudah diatur.[5] Kemudian semua server berjalan daam
Model Client Server
proses user mode dan tidak dalam kernel mode, maka
bagian-bagian tidak mempunyai akses langsung ke
perangkat keras.[5] Keuntungannya, bila ada kesalahan di
file server, maka layanan file mungkin akan crash, tetapi tidak akan mempengaruhi keseluruhan sistem, yang
akhirnya dapat mengakibatkan keseluruhan sistem tidak berfungsi.[5] Keuntungan lain dari sebuah model
client-server adalah dapat diadaptasi untuk digunakan dalam sistem terdistribusi.[5] Jika client berkomunikasi
dengan server dengan mengirimkan pesan, klien tidak perlu tahu pesan tersebut ditangani secara local daam
mesinnya sendiri atau pesan tersebut dikirimkan malalui jaringan ke servel di mesin yang lain.[5]

Referensi
1. ^ a b c d e f g h i j k l Iwan Binanto (2005).Sistem Operasi. Yogyakarta: Andi. p. 47-54.
2. ^ a b c d e Abas Ali Pangera (2010).Sistem Operasi. Yogyakarta: Andi. p. 106-118.
3. ^ a b c d e f g h i j Bambang Hariyanto (2009).Sistem Operasi. Bandung: Informatika. p. 41-45.
4. ^ "Struktur sistem operasi"(http://dc203.4shared.com/doc/16H9f4b3/preview
.html). 4shared. Diakses tanggal 15 Mei
2014.
^ a b c d e f g Elmasri DKK. Operating System a Spiral Approach. Texas: Higher Education. p. 33-42.


5. ^ a b c d e f g Elmasri DKK. Operating System a Spiral Approach. Texas: Higher Education. p. 33-42.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_sistem_operasi&oldid=11476957"

Halaman ini terakhir diubah pada 2 April 2016, pukul 13.41.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan
mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.