Perasaan dan Emosi serta motif dan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang hanya corak dan tingkatannya
tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal walaupun demikian sering juga perasaan
berhubungan mengenal. Sedangkan emosi
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perasaan
2. Mengetahui macam-macam perasaan
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan emosi
C. Rumusan Masalah
1. Apakah Definisi Dari Perasaan Dan Emosi?
2. Jelaskan Sifat-sifat Dari Perasaan ?
3. Komponen- komponan Apa Saja Yang Ada Dalam Emosi?
4. Jelaskan Perasaan-perasaan Yang Disertai Dengan Emosi?
5. Apa Perbedaan Emosi Dan Perasaan?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perasaan

Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Selain itu dalam pandangan
Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau secara fisiologis, perasaan adalah
pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan
dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap
sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya “ Saya rasa nanti sore hari akan hujan.
Macam-macam perasaan Menurut Max Scheler membagi perasaan menjadi empat golongan
yaitu Perasaan pengindraan, Perasaan vital, Perasaan psikis, Perasaan pribadi, dan menurut W.
Stren mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut : Perasaan yang bersangkutan dengan
masa kini, Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau, Perasaan yang bersangkutan
dengan masa yang akan datang, Sedangkan menurut Drs. Agus Sujanto membagi rumpun
perasaan sebagai berikut : Perasaan rendah (biologis), Perasaan luhur (rohani).11
Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi adalah suatu perasaan
ingin melebihi dari sifat individu terhadap suatu objek sehingga cendrung berupaya untuk
mengekpresikan dan mengaplikasikannya. Macam-Macam Emosi takut, Khawatir, Marah, Sebal,
Frustrasi, Cemburu, Iri Hati, Dukacita, Afeksi atau Sayang, Bahagia.
Intelegensi adalah kemampuan seseorang berfikir untuk memahami sesuatu dengan akal
pikiran. Menurut arah atau hasilnya intelegensi ada dua macam : Intelegensi praktis, intelegensi
teoritis. Jadi Emosional Intelegensi adalah kemampuan untuk menyeimbangkan pikiran dengan
perasaan sehingga hubungan antar individu bisa terkendali. Emosional intelegensi menunjuk

kepada suatu kemampuan untuk memahami perasaan diri masing-masing dan perasaan orang
lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan menata dengan baik emosi-emosi yang
muncul dalam dirinya dan dalam berhubungan dengan orang lain.2

B. Kemampuan Perasaan dan Emosi
1. Perasaan
Perasaan atau dalam istilah lain disebut "Renjana" adalah gejala psikis yang memiliki sifat
khas subjektif yang berhubungan dengan pertiepsi dan thalami sebagai rasa senang-tidak senang,
12 . Pattty. F MA, Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha Nasional, 1982
2

sedih-gembira dalam berbagai derajat dan tingkatannya. Setiap individu memiliki intensitas atau
derajat perasaan yang berbeda walaupun menghadapi stimulus yang sama. Kualitas perasaan
ditentukan oleh perasaan senang-tidak senang, gembira sedih, dan simpati-antipati.
a. Ciri-ciri perasaan
Perasaan memiliki Ciri-ciri spesifik, yaitu:


Perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lain, khususnya persepsi.
Contoh:

 Perasaan gembira saat menonton pertandingan sepakbola karena tim sepakbola
favoritnya menang.
 Dalam diri seseorang timbul perasaan gelisah dan takut karena memikirkan trauma



masa lalu.
Perasaan sifatnya individual atau subjektif.
Contoh:
 Pada saat menonton pertandingan sepakbola, ada penonton yang bersorak gembira
karena kesebelasan yang dijagokan dapat menjebol gawang lawan, tetapi di pihak lain
ada yang sedih karena tim favoritnya kalah.
 Dalam keluarga, pada saat menanti anaknya belum pulang dari sekolah, si ibu



mungkin cemas, 3tetapi si bapak mungkin tenang-tenang saja.
Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang dan tidak senang.
Contoh:
 Seorang mahasiswa perasaannya senang karena nilai ujiannya baik.

 Seorang mahasiswa tidak senang kepada dosen yang cara mengajarnya tidak jelas.

b. Jenis Perasaan
Bigot dkk. (1950) memberikan klasifikasi perasaan sebagai berikut:
 Perasaan keinderaan, yaitu perasaan yang berkaitan dengan alat indera, misal perasaan


yang berhubungan dengan pengecapan, misal rasa asin, pahit, manis dan sebagainya.
Perasaan psikis atau kejiwaan, yang masih dibedakan atas:
- Perasaan intelektual yaitu perasaan yang timbul apabila orang dapat memecahkan
sesuatu soal atau mendapatkan hal-hal baru sebagai hasil kerja dari segi

3 Pattty. F MA, Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha Nasional, 1982

intelektualnya. Perasaan ini juga merupakan pendorong atau motivasi individu dalam
-

berbuat dan merupakan motivasi dalam lapangan ilmu pengetahuan.
Perasaan kesusilaan yaitu perasaan yang timbul apabila orang mengalami hal-hal


-

yang baik atau buruk menurut norma-norma kesusilaan.
Perasaan keindahan atau perasaan estetika yaitu perasaan yang timbul apabila orang

-

mengalami sesuatu yang indah atau yang tidak indah.
Perasaan kemasyarakatan atau perasaan sosial yaitu perasaan yang timbul dalam
hubungannya dengan interaksi sosial, yaitu hubungan individu satu dengan individu

-

lain.
Perasaan harga-diri, perasaan ini dapat positif, yaitu apabila individu dapat
menghargai dirinya sendiri dengan secara baik, tetapi sebaliknya perasaan harga-diri

-

ini dapat negatif, yaitu apabila seseorang tidak dapat menghargai dirinya secara baik.

Perasaan Ke-Tuhanan, perasaan ini timbul menyertai kepercayaan kepada Tuhan yang
mempunyai sifat-sifat serba sempurna. Perasaan ini merupakan perasaan tertinggi
atau terdalam. Perbuatan manusia yang luhur, yang suci bersumber pada perasaan

keTuhanan ini. Dengan perasaan keTuhanan segala sesuatu akan tertuju kepadaNya. 4
c. Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Perasaan
 Keadaan jasmani atau fisik individu yang bersangkutan.
Contoh:


Perasaan individu yang sedang sakit, lebih sensitif dibandingkan orang sehat.

Struktur kepribadian individu memengaruhi individu dalam mengalami suatu perasaan.
Contoh:

-

Individu yang berkepribadian introvert memiliki perasaan yang sensitif.Individu yang
berkepribadian extravert kebal terhadap perasaan.


-

Individu yang kepribadiannya mudah marah.

-

Kepribadian peramah biasanya perasaannya halus.



Keadaan temporer pada diri individu atau bergantung pada suasana hati, individu yang
sedang kalut pikirannya sangat peka terhadap perasaan dibanding orang yang normal.

4 Pattty. F MA, Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha Nasional, 1982

d. Intensitas Perasaan
Intensitas (tingkat dan kekuatan) perasaan bergantung pada hal-hal sebagai berikut. Intensitas
perasaan persepsi lebih kuat dibanding tanggapan, fantasi, dan ingatan, misalnya perasaan saat
bertemu dengan.



saudara kandung yang sudah lama berpisah, intensitasnya lebih kuat dibanding perasaan
yang timbul tatkala pal itu sudah menjadi kenangan.



Intensitas perasaan melalui pengamatan indra pembau dan pengecap intensitasnya lebih
tinggi dibanding perasaan melalui penglihatan dan pendengaran, misalnya perasaan
akibat mencium bau bangkai lebih intens daripada mendengar suara gaduh.



Intensitas dipengaruh faktor fisik dan psikis, misalnya dahulu, perasaan saya apabila
mendengar musik dangdut muak sekali, tetapi sekarang, begitu mendengar alunan
musiknya saja sudah ingin joget.



Intensitas perasaan turun karena perasaan itu dialami berulang-ulang atau sudah cukup
lama, misalnya memutar VCD dengan lagu-lagu yang berulang¬ulang membosankan,

perasaannya tidak senang dibanding pada saat pertama kali memutar VCD tersebut. 5

e. Dimensi Perasaan Menurut Wund

Seperti dikemukakan oleh Bimo Walgito (1989), menurut Wund perasaan itu memiliki 3
dimensi, yaitu:


Perasaan senang dan tidak senang, misalnya seorang pasien merasa senang karena
penyakitnya dinyatakan sembuh oleh dokter atau seorang pasien merasa tidak senang di
rawat di suatu rumah sakit karena pelayanannya jelekb. Perasaan excited atau inner
feeling, yaitu perasaan yang dialami individu disertai perilaku atau perbuatan yang
tampak, misalnya karena diterima masuk Akademi keperawatan, perasaannya gembira
disertai menari-nari.

5 Pattty. F MA, Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha Nasional, 1982



Perasaan expectancy atau release feeling, yaitu perasaan yang masih dalam pengharapan

atau memang betul-betul telah terjadi.
Contoh:
- Alangkah bahagia perasaan saya apabila kelak dapat meneruskan ke Sl Keperawatan
-

setelah lulus D3 Keperawatan.
Waktu saya dinyatakan diterima di D3 Keperawatan, perasaan saya betul-betul

gembira sekali.
2. Emosi
Emosi adalah merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat
yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang
kuat, karena itu emosi lebih intens daripada perasaan, dan sering terjadi perubahan perilaku,
hubungan dengan lingkungan kadang-kadang terganggu. Pendapat yang dikemukakan oleh
Ekman dan Friesen (Carlson, 1987) adanya tiga rules, yaitu: masking yaitu keadaan seseorang
yang dapat menyembunyikan atau dapat menutupi emosi yang dialaminya, modulation yaitu
orang tidak dapat meredam secara tuntas mengenai gejala kejasmaniannya, tetapi hanya dapat
mengurangi saja dan simulation yaitu orang tidak mengalami sesuatu emosi, tetapi seolah-olah
mengalami emosi dengan menampakkan gejala kejasmanian.6
a. Teori-Teori Emosi

 Teori yang berpijak pada hubungan emosi dengan gejala kejasmanian.
 Teori yang hanya mencoba mengklasifikasikan dan mendiskripsikan pengalaman
emosional (emotional experiences).
Melihat emosi akfek adalah perasaan yang menguasai segenap hidup jiwa dan tidak bisa dikontrol
serta dikuasai oleh pikiran. Afek biasanya disertai reaksi jasmaniah, yaitu peredaran darah, denyut
jantung, dan pernapasan bisa cepat atau menjadi lemah. Emosi adalah gejala kejiwaan yang berhubungan
dengan kejasmanian.

Contoh :
-

Orang yang sedang marah, mengambil, melempar, clan membanting benda dari sekitarnya,
disertai mukanya merah, TD meningkat, dan gemetar.’
- Anak yang fidak lulus ujian, menangis sampai kejang-kejang bahkan sampai pingsan,
disertai muka pucat dan keluar keringat dingin.

6 Sholeh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada

Media, 2004.

1.

dalam kaitannya dengan perilaku, dalam hal ini adalah bagaimana hubungannya dengan

motivasi.
2.

Teori yang mengaitkan dengan aspek kognitif.

JENIS GANGGUAN AFEK DAN KOMUNIKASI
a.


Depresi atau melankolis
Ciri-ciri psikologik, misalnya sedih, susah, murung, rasa tak berguna, gagal,

kehilangan, tak ada harapan, putus asa, dan penyesalan yang patologis.
 Ciri-ciri somatik, misalnya anoreksia, konstipasi, kulit lembab atau dingin, TD
b.

dan Pols turun. Ada depresi dengan penarikan diri dan agitasi atau kegelisahan.
Kecemasan (ansietas):
 Ciri-ciri psikologik, misalnya khawatir, gugup, tegang, cemas, rasa tak aman,
takut, dan lekas terkeiut.
 Ciri-ciri somatik, misalnya palpitasi (debaran jantung yang cepat/keras), keringat
dingin pada telapak tangan, TD meninggi, peristaltik bertambah.

Sakit Mental karena Gangguan Emosi Biasanya terkait dengan neurosis, yaitu kesalahan penyesuaian diri
secara emosional karena tidak dapat diselesaikannya suatu konflik tak sadar. Sakit mental karena
gangguan emosi antara lain:7
a. Neurosis cemas-Kecemasan akan memobilisasi daya pertahanan individu. Kecemasan tidak ada
kaitannya

dengan

benda

atau

keadaan,

tetapi

mengambang

bebas.

Gejalanya:

• Faktor somatik, misalnya napas sesak, dada tertekan, kepala seperti mengambang, linu, lekas
capek, keringat dingin, dan palpitasi.


Faktor

psikologik,

misalnya

perasaan

was-was,

khawatir,

dan

bicara

cepat

terputus-putus.

7 Sholeh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada

Media, 2004.

b. Neurosis histerik-Fungsi mental dan jasmani hilang tanpa dikehendaki. Gejalanya:

Kelumpuhan pada ekstremitas, kejang-kejang, anestesia, analgesia, tuli, buta, stupor, dan
twilight state.
c. Neurosis fobik-Adanya perasaan takut yang.berlebihan terhadap benda atau keadaan,
yang oleh individu disadari bukan sebagai ancaman.
d. Neurosis depresi-Gangguan perasaan dengan ciri-ciri semangat berkurang, rasa harga diri
rendah, menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur dan makan. Biasanya berakar pada rasa
salah yang tidak disadari. Gejalanya:

Faktor somatik, misalnya perasaan tak senang, tak bersemangat, lelah, apatis, dan
bicara pelan.

Faktor psikologik, misalnya pendiam, rasa sedih, pesimistik, putus asa, malas
bergaul.
1.

Macam- macam Perasaan dan Sifat- sifatnya
Macam-macam perasaan menurut Scheler membagi perasaan berdasarkan tingkatannya:

a.

Perasaan sensoris yang berada pada tingkatan keindahan ialah kita mengalami sesuatu

perasaan bila kita mengindera sesuatu misalnya kita mencium bau yang busuk, kita mengecap
sesuatu yang manis dan perasaan-perasaanyang berhubungan dengan perangsang badani lainnya.
b.

Perasaan vital yang berada pada tingkatan hidup jasmaniah ialah kita mengalami sesuatu

perasaan yang berhubungan dengan keadaan tubuh kita, misalnya kita merasa kuat, lemah, segar,
tidak enak dan lain-lain, termasuk perasaan-perasan vital ini juga perasaan yang berhubungan
dengan insting nafsu alam.
c.

Perasaan psikis yang berada pada tigkatan rohani ialah kita mengalami sesuatu perasaan,

yang tidak berhubungan lagi dengan sesuatu yang bersifat jasmaniah, tetapi yang berada pada
tingkatan kejiwaan, misalnya kit mers gembira sebab mengalami kemenangan, kita berduka
sebab kekalahan, dan sebagainya.
d.

Perasaan pribadi yang berada pada tingkatan perorangan. Semua perasaan, begitupun juga

peristiwa-peristiwa jiwa lainnya, bersifat pribadi, yaitu saya merasa sesuatu berhubungan dengan
saya sendiri yang berlainan dengan orang lain.
e.

Berdasarkan nilai-nilai hidup Sranger yang kita kejar dalam hidup kita, yang

mempengaruhi segala perbuatan kita, dapat perasaan-perasaan psikis itu kita bagi atas perasaan
intelektual, perasaan ekonomis, perasaan estetis, perasaan kuasa, perasaan sosial dan perasan

agama tergantung pada bidang manakah sesuatu yang menimbulkan perasaan puas dan tidak
puas, perasan senang dan tidak senang.
Sedangkan meurut Max Scherer mengajukan 4 macam perasaan:
a.

Perasaan tingkat sensatis yaitu merupakan perasaan yangberdasarkan atas kesadaran yang

berhubungan dengan stiulus pada kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas, dan dingin.
b.

Perasaan kehidupan vital yaitu perasaan yang bergantung kepada keadaan jasmani

seluruhnya, 8misalnya rasa segar, lelah,dan sebagainya.
c.

Perasaan kejiwaan yaitu merupakan suatu perasaan, misalnya gembira, susah, takut.

d.

Perasaan kepribadian merupakan perasaan yang berhubunga dengan keseluruhan pribadi,

misalya perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan puas.
Sifat-sifat perasaan:
a.

perasaan berhubungan dengan peristiwa peresepsi, merupakan reaksi kejiwaan terhadap

stimulus yang mengenainya .Contoh orang yang melihat suatukonser musik maka ada yang
merasakan bahwa itu menyenngkan, tetapi juga ada yang bilang biasa saja bahkan ada yang
bilang tidak senang.
b.

Perasaan sifat subjektif, lebih subjektif bila dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa

kejiwaan yang lain. Sebagai contoh diatas bahwa stimulusnya sama yaitu melihat konser musik
tapi perasaan yang ditimbulkan bermacam-macam sesuai dengan keadaan masing- masing
individu.
c.

Perasaan dialami oleh individu sebagi perasaan senang atau tidak sekalipun tingkatannya

dapat berbeda- beda. Walaupun demikian sementra ahli yang mengemukakanbahwa perasaan
senang dan tidak senang hanyalah merupakan salah satu dimensi saja dari perasaan.
3.

Komponen- komponan Yang Ada Dalam Emosi
Suatu emosi yang kuat mencakup beberapa komponan umum. Salah satunya adalah reaksi

tubuh. Jika marah misalnya, tubuh anda kadang- kadang gemetar atau suara anda menjadi tinggi,
walaupun anda tidak menginginkannya. Komponen yang lain adalah pikiran dan keyakinan yang
menyertai emosi, dan tampaknya hal itu terjadi secara otomatis. Mengalami suatu kebahagiaan
misalnya, sering kali melibatkan pemikiran tentang alasan kebahagiaan. Komponen ketiga suatu
pengalaman emosional adalah ekspresi wajah. Komponan yang keempat adalah reaksi anda
8 Sholeh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada

Media, 2004.

terhadap pengalaman tersebut. Reaksi ini mencakup reaksi spesisifik- kemarahan mungkin
menyebabkan agresi, dan reaksi yang lebih global.
Jadi daftar komponen emosi mencakup:
1)

Respon tubuh internal, terutama yang melibatkan sistem saraf otonomik.

2)

Keyankinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi keadaan positif atau negatif

tertentu.
3)

Ekspresi wajah

4)

Reaksi terhadap emosi

4.

Perasaan- perasaan yang disertai dengan emosi

Macam-macam prasaan yang disertai denga rasa emosi adalah sebagai berikut:
a.

Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan

sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk dari takut adalah takut yang
9

parhologis, yang disebut fobia-fobia adalah perasaan takut teradap hal-hal tertentu yang

demikian kuatnya, meskipun tiak ada alasan yang nyata, misalnya takut terhadap tempat yang
sempit dan tertutup (claustio phobia), takut terhadap ketinggian atau takut berada ditempattempat yang tinggi (acrophobia), takut terhadap tempat-tempat yang ramai (achiophobia).
Rasa takut yang lain merupakan kelainan kejiwan adalah kecemasan (anaxiety) yaitu rasa
takut yang tidak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus
biasanya terdapat pada penderita-penderita (psikoneurosis).
b.

Khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau

tidak ada objeknya sama sekali. kekhwatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang,
tidak tenang, tidak aman. Kekhawatiran seseorang untuk melanggar norma masyarakat adalah
suatu kekhawatiran yang umum pada tiap-tiap orang, kekhawatiran ini justru positif karena
seseorang selalu bersikap berhati-hati dan berusaha menyesuaikan diri dengan norma
masyarakat.
c.

Cemburu

9 Sholeh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada

Media, 2004.

Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya
keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.
Seseorang yang mempunyai rasa cemburu selalu mempnyai sikap benci terhadap saingannya.
d.

Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kalangan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan.

Biasanya kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan
kgembiraan biasanya brsifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain sekitar orang yang
gembira tersebut.
e.

Marah

Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mncapai
tujuannya.
Dengan demikian ketegangan yang terjadi dealam aktivitas itu tidak mereda, bahkan
bertambah untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu, individu yang bersangkutan menjadi
marah, karena tujuannya tidak tercapai.
5.

Perbedaan Emosi Dan Perasaan

Pada ummnya perbedaan antara emosi dan perasaan adalah:
a)

Emosi berlangsung tidak lama, sedangkan perasaan dapat berlangsung untuk waktu yang

lama.
b)

Emosi adalah reaksi terhadap kejadian-kejadian diluar kita, sedangkan ini tidak berlaku

untuk semua perasaan.
c)

Emosi menguasai kita,sedangkan perasaan tidak

d)

Emosi adalah reaksi terhadap kejadian-kejadian yang berarti vital terhadap kita sedangkan

perasaan tidak.
10

10 Sholeh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta:

Prenada Media, 2004.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN

Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state) yang ada pada
inividu atau organisme pada sesuatu waktu. Misal seseorang merasa sedih, senang, takut, marah
ataupun gejala-gejala yang lain setelah melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu. Dengan
kata lain perasaan dan emosi disifatkan sebagai satu keadaan kejiwaan pada organisme atau
individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi yang dialami oleh organisme.
Perasaan dan Emosi biasanya disifatkan sebagai suatu keadaan (state) dari diri organisme
atau individu pada suatu-waktu. emosi Pada umumnya adalah perasaan terkejut, takut, sedih,
marah dan gembira. Sedangkan perasaan dan emosi di sifatkan sebagai keadaan yang ada pada
individu atau organisme pada suatu waktu. Contohnya; merasa sedih, senang, takut,dan lain-lain.
Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu (khusus), dan emosi cenderung
terjadi dalam kaaitanya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkiri (avoidance)
terhadap sesuatu, dan perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya expresi kejasmanian,
sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi. Emosi
mempengaruhi keseluruhan manusia. Ia bersifat bukan saja rohani, tetapi juga jasmani. Kejadian
jasmani senantiasa mengiringi emosi.
B. SARAN
Demikian malakah yang telah kami buat, semoga apa yang telah kami sampaikan dapat
bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari jika dalam penyampain makalah kami ini kurang
jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun guna pembuatan makalah
kedepan agar lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Sujanto Agus, Psikologi umum, Jakarta: Aksara baru, 1981
Pattty. F MA, Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha Nasional, 1982
Sholeh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada
Media, 2004.
Wirawan Sarwono Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000
http://riswantobk.wordpress.com/2011/05/02/definisi-perasaan-dan-emosi/
http://www.wikipedia.com
http://jenis perasaanemosi.org

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ” PERASAAN DAN EMOSI”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PENGANTAR PSIKOLOGI pada
Universitas UIN SGD BANDUNG . Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada kedua orang tua kami yang senan taiasa mendoakan kami dalam menjalankan
setia kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan kiluah kami .
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini. Selanjutnya kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami
kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................
BAB I (PENDAHULUAN )............................................................................................................
-

LATAR BELAKANG ...................................................................................................
TUJUAN ........................................................................................................................
RUMUSAN MASALAH.................................................................................................

BAB II (PEMBAHASAN )...............................................................................................................
BAB III ( KESIMPULAN )..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................