Hipertensi dan Fungsi Memori (1)
Hubungan Hipertensi dengan Fungsi Memori Jangka Pendek
pada Kelompok Usia Pertengahan di Puskesmas Sukmajaya Depok, 2014
Oleh:
Syavira Putri Syabantika1), Sugeng Wiyono2), Ria Maria Theresa1)
1).
Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta,
2)
. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif
pada usia pertengahan melalui kerusakan endotel di otak. Gangguan fungsi memori
merupakan gangguan yang paling sering terjadi dan juga paling di pengaruhi oleh
hipertensi dan juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada kualitas hidup di usia
pertengahan. Tujuan penelitian ini adlah untuk mengetahui seberapa besar hubungan
hipertensi dengan fungsi memori jangka pendek pada usia pertengahan di Puskesmas
Sukmajaya Depok Maret-April 2014. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan
cross sectional. Total sampel sebanyak 138 pasien hipertensi berusia 45-59 tahun dengan
teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan uji Spearman. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara
hipertensi dengan tes Digit Span Backward dengan kekuatan korelasi lemah (p = 0,001
(p0,05, r = -0,127). Fungsi memori jangka pendek penting
pada usia pertengahan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari yang kompleks.
Kata Kunci: hipertensi, kognitif, memori jangka pendek
Kepustakaan: 39 (1995-2014)
1
ABSTRACT
The Relationship of Hypertension with Short-Term Memory Function
in the Middle Age Group at Sukmajaya Health Centers Depo, 2014.
By
Syavira Putri Syabantika1), Sugeng Wiyono2), Ria Maria Theresa1)
1)
. Faculty of Medicine, UPN Veteran Jakarta,
2)
. MOH Nutrition Department of Health Polytechnic of Jakarta II
Hypertension is one risk factor of cognitive decline in the middle age through
endothelial damage in the brain. Impaired memory function is the most common and the
influenced by hypertension and also cause serious complications on quality of life in
middle age. The purpose of this study is to determine how much the relationship of
hypertension with short-term memory in middle age at Sukmajaya Health Centers Depok
March-April 2014. The characteristic of this study was an analytical study with cross
sectional design. The total sample that being used in this study were 138 patient of
hypertension aged 45-59 years with consecutive sampling method. The obtained data were
analyzed by using Spearman test. The result show a relationship between hypertension with
Digit Span Backward test with weak correlation (p = 0,001 (p0,05, r =
-0,127). Short-term Memory function in middle age was important to perform activities of
complex daily living.
Keywords : hypertension, cognitive function, and short-term memory
Refference : 39 (1995-2014)
Pendahuluan
Latar Belakang
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit tekanan darah tinggi adalah
suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal
yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
(mortalitas) (Dalimartha et.al., 2008). Menurut National Heart, Lung and Blood Institute
(NHLBI) dari National Institute of Health (NIH), tekanan darah tinggi berbahaya karena
2
membuat jantung bekerja terlalu keras dan memberikan kontribusi untuk aterosklerosis
(pengerasan pembuluh darah). Hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke,
yang merupakan penyebab pertama dan ketiga utama kematian di kalangan orang Amerika.
Tekanan darah tinggi juga dapat mengakibatkan kondisi lain, seperti gagal jantung
kongestif, penyakit ginjal, dan kebutaan.
Pada pasien hipertensi siklus cepat (antara 2-4 bulan), pada bulan keenam akan
terlihat perubahan neuronal berupa atropi otak, kehilangan sel-sel saraf, penurunan
kepadatan neuronal spine dan hippocampus serta terjadi reaksi glial berupa reaksi
inflamasi. Studi klinis terkini menemukan bahwa pada pasien yang mengalami hipertensi,
beberapa tahun belakangan akan mengalami kemunduran, di antaranya atropi otak yang
lebih luas, iskemik yang kronik, dan kognisi yang rendah (“Hipertensi Menyebabkan
Gangguan Kognitif,” 2011).
Pada tahun 2000, diperkirakan bahwa 26,4% dari populasi dewasa mengalami
hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan diastolik ≥
90 mmHg dan total jumlah dari populasi dewasa di seluruh dunia yang mengalami
hipertensi sekitar 1 milyar jiwa. Jumlah ini diprediksi akan meningkat sekitar 1,56 milyar
pada tahun 2025 (He and MacGregor, 2007). Data dari tahun 2007-2010 menunjukkan
bahwa 33% populasi dewasa di Amerika Serikat yang berusia sekitar 20 atau lebih,
diperkirakan 78 juta jiwa mengalami hipertensi (Crabtree et al., 2013). Di Indonesia
prevalensi hipertensi pada usia ≥ 18 tahun adalah 26,5%. Prevalensi hipertensi di Indonesia
berdasarkan hasil pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen. Jadi cakupan
pelayanan kesehatan hanya 36,8 persen, sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi di
masyarakat tidak terdiagnosis. Di Jawa Barat menjadi urutan ke-4 tertinggi setelah Bangka
Belitung, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dengan presentase hipertensi sebesar
29,4% (Riskesdas, 2013).
Prevalensi hipertensi berdasarkan terdiagnosis tenaga kesehatan dan pengukuran
terlihat meningkat dengan bertambahnya umur. Pada usia 45-54 tahun, prevalensi
hipertensi dinilai dari wawancara, yang terdiagnosis hipertensi adalah 14,8%, sedangkan
yang minum obat sendiri sebesar 15%, melalui pengukuran 35,6%. Pada usia 55-64 tahun,
prevlaensi hipertensi dinilai dari wawancara, yang terdiagnosis sebesar 20,5%, sedangkan
3
yang minum obat sendiri sebesar 20,7%, melalui pengukuran 45,9% (Riskesdas, 2013).
Pada tahun 2012, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat pertama untuk jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan sebesar 44.655.786 jiwa dengan kepadatan penduduk
sebesar 1.262,26 jiwa per km2. Estimasi penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Jawa
Barat sebesar 29.535.311 jiwa dimana merupakan peringkat pertama seluruh Indonesia
(Kemenkes, 2012). Pada Kota Depok, jumlah penduduk sebesar 350.331 jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 10.264,61 jiwa per km 2. Jumlah penduduk usia 45-64 tahun
sebesar 60.620 jiwa (Dinkes Depok, 2008). Pada Kota Depok tahun 2008 terdapat 18,089
kasus baru hipertensi esensial (10,01%) pada pasien rawat jalan di Puskesmas Kota Depok
usia 45-64 tahun (Dinkes Depok, 2008).
Dalam meta analisis yang dilakukan oleh van den Berg et al. (2009), daerah memori
yang paling dipengaruhi oleh hipertensi (Vasilopoulos et al., 2011).
Memori jangka
pendek dan fungsi berpikir penting untuk menjaga tanggung jawab, hubungan dan kegiatan
sehari-hari. Memori jangka pendek penting untuk menyimpan informasi baru termasuk
rincian, seperti siapa, apa, kapan dan dimana. Ini penting untuk menyimpan potongan
informasi untuk pekerjaan yang baru dilakukan seperti menambah jumlah dan kemudian
menyimpan informasi untuk digunakan selanjutnya (Doty, 2007). Penurunan memori
jangka pendek dapat menyebabkan beberapa kesulitan dalam menjaga poin-poin dalam
percakapan atau mengelola kegiatan yang kompleks yang di butuhkan setiap saat seperti
menjalankan bisnis atau mengelola kelas atau reuni keluarga. Seseorang harus dapat
mengingat informasi yang baru saja di dengar atau di lihat beberapa menit yang lalu dan
bahkan lebih lama agar dapat berfungsi dengan baik. Sebagai contoh, mengingat tanda
yang mengarahkan ke bagian yang tepat dari sebuah toko perbelanjaan yang akan
membantu anda menemukan barang yang anda butuhkan. Mengingat rambu jalan untuk
perjalanan yang aman (Doty, 2007). Seiring bertambahnya usia, mereka mengalami
penurunan daya ingat, yang sering dianggap sebagai aspek normal dari penuaan. Pada
dekade keenam dalam kehidupan, banyak orang mengalami penurunan daya ingat ringan,
dan pada kelompok usia yang lebih tua, bentuk-bentuk yang lebih serius dari penurunan
daya ingat meningkat. Prevalensi gangguan memori terkait usia, berdasarkan data normatif
diperoleh dari tes memori klinis standar, 41% untuk orang yang berusia 50-59 tahun dan
4
52% bagi mereka yang berusia 60-69 tahun. Bentuk yang lebih parah dari penurunan
kognitif, seperti penyakit Alzheimer dan gangguan terkait, mempengaruhi 5% -10% dari
orang yang berusia 65 tahun dan lebih tua dan hampir 50% dari mereka yang berusia 85
tahun dan lebih tua (Small et al., 1995).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Gazzaley, Sheridan dan Cooney (2007),
menunjukkan bahwa orang usia lanjut (60-82 tahun) hasil tes memory lebih rendah
dibandingkan usia dewasa (18-30 tahun). Menurut Shmerling (2014), orang yang memiliki
tekanan darah tinggi (hipertensi) di usia pertengahan dua kali lebih besar untuk mengalami
stroke di salah satu bagian otak yang merupakan kunci untuk berpikir dan memori.
Hubungan antara hipertensi dengan fungsi kognitif sering diteliti dengan membandingkan
kinerja kognitif antara tekanan darah normal (atau normotensi) dengan hipertensi pada satu
waktu yang sama. Fungsi kognitif yang dinilai meliputi atensi, belajar dan memori, fungsi
eksekutif (yaitu, perilaku self-regulatory seperti perencanaan dan organisasi, fleksibilitas
mental, dan respon inhibisi), kemampuan visuospasial, kemampuan psikomotor,
kemampuan persepsi, dan kemampuan bahasa. Secara keseluruhan, hasil dari penelitian ini
mengindikasikan bahwa hipertensi menunjukkan kinerja yang lebih buruk dibandingkan
dengan normotensi di hampir semua bagian fungsi kognitif, termasuk belajar dan memori,
atensi, penalaran abstrak, fungsi eksekutif, visuospasial, persepsi, dan kemampuan
psikomotor (Waldstein, n.d.).
Berdasarkan uraian latar belangkan diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat
penelitian dengan judul hubungan hipertensi esensial dengan fungsi memori jangka pendek
pada kelompok usia pertengahan (45-59 tahun).
Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Hubungan Hipertensi dengan
Fungsi Memori Jangka Pendek pada Kelompok Usia Pertengahan di Puskesmas Sukmajaya
Depok.”
Tujuan Umum, mengetahui hubungan hipertensi dengan fungsi memori jangka pendek
pada kelompok usia pertengahan.
5
Tujuan khusus, terdiri dari :1). Diketahui gambaran dari hipertensi di Puskesmas
Sukmajaya, 2). Diketahui gambaran dari fungsi memori jangka pada pasien hipertensi di
Puskesmas Sukmajaya, 3). Diketahui hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi
memori jangka pendek di Puskesmas Sukmajaya
Metoda Penelitian
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif dengan rancangan
penelitian cross-sectional. Peneliti membandingkan antara variabel bebas yaitu hipertensi
dengan variabel tergantung yaitu Fungsi Memori Jangka Pendek dengan menggunakan alat
ukur Digit Span Test pada kelompok usia pertengahan dengan satu kali pengukuran pada
satu saat tertentu.
Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di puskesmas Sukmajaya pada bulan Maret-April 2014.
Populasi Penelitian
Populasi Target
Seluruh pasien hipertensi di puskesmas Sukmajaya yang berusia antara 45-59
tahun.
Populasi Terjangkau
Sebagai populasi terjangkjau adalah : 1). Pasien pria hipertensi dengan rentang usia antara
45-59 tahun, 2). Pasien wanita hipertensi dengan rentang usia antara 45-59 tahun.
Besar Sampel
Pengukuran besar sampel pada penelitian yang populasi tidak diketahui
menggunakan rumus:
6
Z 2(1 p_ 1 α/2 * p * (1 p)
n
d2
(1,96) 2 * 0,1 * (1 0,1)
n
138
(0,05) 2
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi, sebagai kriteria inklusi adaalah: 1). Pasien dengan hipertensi, 2). Pasien
pria dan wanita berusia 45-59 tahun. Sednagkan sebagai eksklusi meliputi:1). Pasien
dengan hipertensi sekunder, 2). Riwayat trauma pada kepala, 3). Riwayat pembedahan
pada kepala, 4). Riwayat infeksi pada otak (ensefalitis),5). Riwayat epilepsi
Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non-probability sample dengan
metode consecutive sampling dimana semua subyek penelitian yang memenuhi kriteria
penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.
Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa data numerik dan
numerik. Hipertensi dibagi menjadi tekanan sistlik dan tekanan diastolik yang skala
pengukurannya adalah rasio. Memori jangka pendek mempunyai skor digit (rasio).
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu hipertensi yang akan dicari
hubungannya dengan variabel terikat yaitu memori jangka pendek.
Instrumen Penelitian
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan
pengukuran secara langsung. Kuisioner dipergunakan untuk mendapatkan data dan
7
informasi dari responden serta mengeluarkan kriteria eklusi. Pengukuran secara langsung
dilakukan pada tekanan darah yang diukur dengan menggunakan sphygmomanometer air
raksa dan memori jangka pendek menggunakan Digit Span Test Forward dan Digit Span
Test Backward. Pada tabel di bawah ini untuk DSF dimulai dari 3 digit sampai 8 digit dan
untuk DSB dimulai dari dua digit samapi 7 digit.
Analisis Data
Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat terdiri
dari deskripsi data penelitian yaitu jenis kelamin, tekanan darah, dan hasil dari digit span
test. Analisis bivariat merupakan uji Spearman dimana uji ini mencari korelasi antara
hipertensi dengan Digit Span Test. Dinyatakan terdapat korelasi jika nilai p < 0,05.
Hasil Dan Pembahasan
Profil Puskesmas Sukmajaya Depok
Puskesmas Sukmajaya terletak di dalam komplek Perumahan Sukmajaya Permai,
Jalan Sukmajaya Permai, Kelurahan Sukmajaya, Sukamajaya-Depok 16412. Didirikan oleh
pemerintah pada tahun 1987. Adapun visi dan misi puskesmas Sukmajaya, Depok yaitu:
“Membantu dan Melayani Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan”.
Analisis Data
Tujuan dari analisis univariat ini adalah untuk menggambarkan keseluruhan
karakteristik responden. Analisis ini meliputi karakteristik variabel bebas (hipertensi
esensial), variabel terikat (fungsi memori jangka pendek), dan karakteristik responden
(jenis kelamin).
Anailisis Univariat
Fungsi memori jangka menjadi variabel terikat pada penelitian ini yang alat
ukurnya adalah Digit Span Test Forward Backward dengan hasil ukur berupa data numerik.
Pada Digit Span Forward, nilai mean responden adalah 5,74 dengan nilai median 6. Pada
Digit Span Backward, nilai mean responden adalah 3,28 dengan nilai median 3.
Tabel 1. Distribusi Fngsi Memori
8
Fungsi Memori
n
%
Digit Span Forward
3 Digit
4 Digit
5 Digit
6 Digit
7 Digit
8 Digit
2
28
29
37
29
13
1.4
20.3
21.0
26.8
21.0
9.4
Digit Span Backward
0 Digit
2 Digit
3 Digit
4 Digit
5 Digit
6 Digit
7 Digit
2
41
46
19
25
3
2
1.4
29.7
33.3
13.8
18.1
2.2
1.4
Karakteristik Responden
Diperoleh responden dengan hipertensi ringan sebesar 69,6% (96 orang), hipertensi
sedang sebesar 18,1% (25 orang), dan hipertensi berat sebesar 12,3% (17 orang). Respoden
perempuan sebesar 71,7% (99 orang), sedangkan responden laki-laki sebesar 28,3% (39
orang). Usia terbanyak adalah usia 45 tahun dengan presentase 13,8%.
Tabel 2. Karakteristik Jenis Kelamin (n=138)
Krakteristik
Jumlah
%
Hipertensi
Ringan
96
69,6
9
Sedang
Berat
25
17
18,1
12,3
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
39
99
28,3
71,7
Usia
45-50 tahun
51-55 tahun
56-59 tahun
59
47
32
42,8
32,1
23,2
Analisis Bivariat
Berdasarkan uji Spearman yang digunakan untuk mencari hubungan antara
hipertensi dengan fungsi memori jangka pendek. Pada uji korelasi hipertensi dengan Digit
Span Forward didapatkan nilai p=0,270, yang menandakan tidak terdapat hubungan antara
hipertensi dengan tes Digit Span Forward.
Tabel 3. Hasil Uji Spearman Hiprtensi dengan Fungis Memori (Digit Span Forward)
Memori Jangka Pendek (Digit Span Forward)
Hipertensi
r
-0,127
p
0,137
n
138
Berdasarkan teori yang ada bahwa hipertensi juga berhubungan dengan gangguan
kognitif pada populasi menua, dan studi longitudinal mendukung hubungan antara
hipertensi pada usia pertengahan dan usia lanjut dengan penurunan kognitif. Hipertensi
terkait gangguan kognitif dan demensia mungkin diakibatkan dari infark tunggal karena
oklusi dari pembuluh darah besar atau beberapa infark lakunar karena oklusif pembuluh
darah kecil sehingga terjadi iskemia subkortikal materi putih (Harrison and Fauci, 2008).
10
Beberapa penelitian terakhir memperlihatkan sebuah asosiasi antara hipertensi dan
penurunan kognitif secara global, atensi, memori, visuospasial, atau fungsi eksekutif frontal
(Hsu-Ko et al., 2004). Menurut van den Berg et al. (2009), daerah memori paling sering
dipengaruhi oleh hipertensi (Vasilopoulos et al., 2011). Walaupun beberapa studi
menemukan bahwa rata-rata orang dengan hipertensi menunjukkan lebih buruk pada tes
kognitif dibandingkan dengan orang yang normal, setiap individu hipertensi tidak semua
memiliki tingkat kesulitan yang sama pada fungsi kognitif. Diperkirakan ada beberapa
variabel yang mempengaruhi hubungan antara hipertensi dan fungsi kognitif (Waldstein,
n.d).
Tabel 4. Hasil Uji Spearman Hipertensi dengan Fugsi Memori (Digit Span Backward)
Fungsi Memori ( Digit Span Backward)
Hipertensi
r
0,273
p
0,001
n
138
Untuk Digit Span Backward didapatkan nilai p=0,001, yang menandakan terdapat
hubungan antara hipertensi dengan tes Digit Span Backward dengan kekuatan korelasi
yang lemah dan arah korelasi yang positif. Pada hasil deskripsi tes Digit Span dan uji
Spearman, menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara hipertensi dengan DSF dan
terdapat hubungan antara hipertensi dengan DSB, hal ini disebabkan dari tingkat kesulitan
digit span backward diatas dari digit span forward karena pada digit span backward,
responden harus mengulang kembali angka yang disebutkan dimulai dari angka terakhir
dan juga dipengaruhi suasana lingkungan karena untuk melakukan tes ini, reponden harus
berkonsentrasi agar bisa melakukan tes ini dengan maksimal dan juga karena faktor
kebiasaan dari kita yang selalu menghapal urutan secara maju bukan secara
mundur/terbalik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh St Clair-Thompson
dan Allen (2013) bahwa mengingat mundur telah ditemukan lebih sensitive terhadap efek
dari penuaan dan disfungsi otak daripada mengingat maju (The Psychological Corporation,
11
2002) hal ini sering dikaitkan dengan keterlibatan kontrol eksekutif (Reynolds, 1997).
Dengan hal ini, hipotesis pada penelitian ini menyatakan adanya hubungan antara
hipertensi dengan fungsi memori jangka pendek karena DSF maupun DSB merupakan tes
untuk menilai memori jangka pendek dan pada jurnal-jurnal sebelumnya penilainya
tersebut dipisah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti, dapat
diambil kesimpulan bahwa: 1). Terdapat hubungan antara hipertensi dengan memori jangka
pendek pada usia pertengahan, 2). Terdapat hubungan antara hipertensi dengan hasil
analisis tes Digit Span Backward, 3). idak terdapat hubungan antara hipertensi dengan hasil
analisis tes Digit Span Forward.
Saran
Bagi responden pasien hipertensi Puskesmas Sukmajaya yang tekanan darahnya terkontrol
atau tidak terkontrol agar selalu mengontrol tekanan darahnya dengan rutin minum obat
hipertensi dan kontrol ke dokter dan juga memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan tekanan darah seperti waktu tidur, kebiasaan merokok, diet
yang salah, serta stres sehingga fungsi memori dapat berjalan dengan optimal sehingga
dapat menunjang aktivitas responden sehari-hari dan juga melakukan hal-hal yang bisa
mempertahankan fungsi memori seperti mengisi teka teki silang, menonton acara kuis, dll.
Daftar Pustaka
A.C Guyton and J.E. Hall. 2004. Textbook of Medical Physiology. 10th Edition. Elsevier
Saunders.
Agus, Dariyo. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.
Bourke, J., Castle, M., Cameron, A.D., 2008. Psychiatry. Mosby, Edinburgh.
Carretero, O. A., & Oparil, S. (2000). Essential Hypertension Part I: Definition and
Etiology. Circulation, 101(3), 329–335. doi:10.1161/01.CIR.101.3.329
Crabtree, M. M., Stuart-Shor, E., & McAllister, M. (2013). Home Blood Pressure
Monitoring: An Integrated Review of the Literature. The Journal for Nurse Practitioners,
9(6), 356–361. doi:10.1016/j.nurpra.2013.04.020
Dahlan, M. S. (2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan (5th ed.). Jakarta:
Salemba Medika.
12
Dalimartha, S. et al, (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus +.
Doty, L., 2007. Mild Cognitive Impairment. Fla. Dep. Elder Aff. Alzheimer’s Dis. Initiat.
Epilepsy Action. 2011. Memory Difficulties in People with Epilepsy. Di unduh dari :
[Diakses 1 Juni 2014]
Gazzaley, A., Sheridan, M.A., Cooney, J and D’Esposito, M. 2007. Age-Related Deficits In
Component Processes Of Working Memory. Neuropsychology; 21(5): 532-539.
Harrison, T.R., Fauci, A.S., 2008. Harrison’s principles of internal medicine 1. 1. McGrawHill, New York [u.a.].
Hipertensi Menyebabkan Gangguan Kognitif [WWW Document], 2011. .
www.jurnalmedika.com. URL http://jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no04-vol-xxxvii-2011/309-kegiatan/594-hipertensi-menyebabkan-gangguan-kognitif
Hsu-Ko, K., Sorond, F., Iloputaife, I., Gagnon, M. & al, e. 2004, "Effect of Blood Pressure
on Cognitive Functions in Elderly Persons", The Journals of Gerontology, vol. 59A, no.
11, pp. 1191-4.
Hurst, J.W., Fuster, V., Walsh, R.A., Harrington, R.A. (Eds.), 2011. Hurst’s the heart, 13th
ed. ed. McGraw-Hill Medical, New York.
Instructions
and
Digit
Span.doc
[WWW
Document],
n.d.
URL
http://www.psy.ed.ac.uk/psy_staff/documents/della_sala/Paper%20&%20Pencil%20Dual
%20Task/Instructions%20and%20Digit%20Span.doc (accessed 5.29.14).
Joint National Comitte on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure. 2003. Seventh Report of The Joint National Committe on
Prevention,Detection,Evaluation,and Treatment of High Blood Pressure JNC Express (NIH
Publication No.03-5233). Bethesda, MD:U.S.Department of Helath and Human Services.
Lemeshow, Stanley et al. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
Lerner, K.L., Lerner, B.W. (Eds.), 2008. Gale encyclopedia of science, 4th ed. ed. Thomson
Gale, Detroit.
Leung, J.L.M., Lee, G.T.H., Lam, Y.H., Chan, R.C.C., Wu, J.Y.M., 2011. The use of the
Digit Span Test in screening for cognitive impairment in acute medical inpatients. Int.
Psychogeriatr. 23, 1569–1574. doi:10.1017/S1041610211000792
Lumbantobing , S. M. 2010. Neurologi Klinik. Ed. 4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Middleton, AJ. 2001. Brain Injury in Children and Adolescent. Advances in Psychiatrics
Treatment; 7: 257-65.
National Research Council (U.S.), 2000. The aging mind: opportunities in cognitive
research. National Academy Press, Washington, D.C.
Oosterman, J.M., Van Harten, B., Weinstein, H.C., Scheltens, P., Sergeant, J.A. & Scherder
J.A. Aging, Neuropsycology, and Cognition: Journal on Normal and Dysfunctional
Development. White Matter Hyrpertensities and Working Memory, 15 (3), April,
pp. 384-399.
Purves, D. (Ed.), 2004. Neuroscience, 3rd ed. ed. Sinauer Associates, Publishers,
Sunderland, Mass.
Reynolds, C. R. (1997). Forward and backward memory span should not be combined for
clinical analysis. Archives of Clinical Neuropsychology, 12, 29–40.
Sastroasmoro, S. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi le-4. Jakarta:
Binarupa Aksara.
13
Santrock, J.W. 2004. Educational Psychology 2nd Edition. New York: McGraw-Hill.
Shmerling, R., 2014. Middle-Age Diabetes Tied to Memory Issues. Belvoir Media Group,
LLC, Norwalk, United States.
Sidiarto, L.D., Kusumoputro, S. 2003. Memori anda setelah usia 50. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Small, G.W., La Rue, A., Komo, S., Kaplan, A., Mandelkern, M.A., 1995. Predictors of
Cognitive Change in middle-Aged and Older Adul. Am. J. Psychiatry 152, 1757.
Stebbins, G.T., Carrilo, M.C., Carrillo, Dorfman, J., Dirkson, C., Turner, D., Bennett, D.,
Wilson, R., Desmond, J., Glover, G. & Gabrieli, J. 2002. Psycology and Aging.
Aging Effects on Memory Encoding in The Frontal Lobes, 17 (1), pp.44-55.
Sternberg, R. J. (2006). Cognitive psychology 4th edition. Belmont: Thompson Wodsworth.
Strub R.L. & Black F.W. 2000. The Mental Status Examination in Neurology. 4th ed. F. A.
Davis Company. Philadelphia.
St Clair-Thompson, H.L., Allen, R.J., 2013. Are forward and backward recall the same? A
dual-task study of digit recall. Mem. Cognit. 41, 519–532. doi:10.3758/s13421-0120277-2
The Psychological Corporation. (2002). Updates WAIS-111-MWS-111 technical manual.
San Antonio: Author.
Vasilopoulos, T., Kremen, W.S., Kim, K., Panizzon, M.S., Stein, P.K., Xian, H., Grant,
M.D., Lyons, M.J., Toomey, R., Eaves, L.J., Franz, C.E., Jacobson, K.C., 2011.
Untreated Hypertension Decreases Heritability of Cognition in Late Middle Age.
Behav. Genet. 42, 107–120.
Waldstein, S.R., n.d. The Relation of Hypertension to Cognitive Function [WWW
Document].
URL
http://www.psychologicalscience.org/journals/cd/12_1/Waldstein.cfm
(accessed
2.26.14).
What Is High Blood Pressure? - NHLBI, NIH [WWW Document], n.d. URL
http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hbp/ (accessed 2.26.14).
Yogiantoro, M. (2010). Hipertensi Esensial. In: Sudoyo, Aru W., ed. et. al, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam vol. II ed. 5. Jakarta: Interna Publishing, 1079-1085.
14
List
Result
( or )
Result
( or )
List
List
For Span = 2
83
28
68
54
37
96
27
91
87
687
356
637
871
251
915
1372
7392
6539
5316
4815
1872
85293
91635
16592
79514
82691
75468
492617
247681
429735
148239
423896
641357
6297865
8243167
3945782
1897562
3185624
2473961
28653197
65792381
74529638
85729136
76591243
76921358
239874615
867934612
794831265
539748216
513985267
231986734
2853967624
9781734826
8491287637
2914984357
6983285149
6391727362
For Span = 3
829
132
152
For Span = 4
6241
2359
7132
For Span = 5
84132
62143
97438
For Span = 6
587261
261384
632147
For Span = 7
2941378
1285394
8693735
For Span = 8
65148279
18472913
42785921
For Span = 9
679174382
746231958
398724615
For Span = 10
4982176453
5731298426
8182397465
15
Result
( or )
pada Kelompok Usia Pertengahan di Puskesmas Sukmajaya Depok, 2014
Oleh:
Syavira Putri Syabantika1), Sugeng Wiyono2), Ria Maria Theresa1)
1).
Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta,
2)
. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif
pada usia pertengahan melalui kerusakan endotel di otak. Gangguan fungsi memori
merupakan gangguan yang paling sering terjadi dan juga paling di pengaruhi oleh
hipertensi dan juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada kualitas hidup di usia
pertengahan. Tujuan penelitian ini adlah untuk mengetahui seberapa besar hubungan
hipertensi dengan fungsi memori jangka pendek pada usia pertengahan di Puskesmas
Sukmajaya Depok Maret-April 2014. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan
cross sectional. Total sampel sebanyak 138 pasien hipertensi berusia 45-59 tahun dengan
teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan uji Spearman. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara
hipertensi dengan tes Digit Span Backward dengan kekuatan korelasi lemah (p = 0,001
(p0,05, r = -0,127). Fungsi memori jangka pendek penting
pada usia pertengahan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari yang kompleks.
Kata Kunci: hipertensi, kognitif, memori jangka pendek
Kepustakaan: 39 (1995-2014)
1
ABSTRACT
The Relationship of Hypertension with Short-Term Memory Function
in the Middle Age Group at Sukmajaya Health Centers Depo, 2014.
By
Syavira Putri Syabantika1), Sugeng Wiyono2), Ria Maria Theresa1)
1)
. Faculty of Medicine, UPN Veteran Jakarta,
2)
. MOH Nutrition Department of Health Polytechnic of Jakarta II
Hypertension is one risk factor of cognitive decline in the middle age through
endothelial damage in the brain. Impaired memory function is the most common and the
influenced by hypertension and also cause serious complications on quality of life in
middle age. The purpose of this study is to determine how much the relationship of
hypertension with short-term memory in middle age at Sukmajaya Health Centers Depok
March-April 2014. The characteristic of this study was an analytical study with cross
sectional design. The total sample that being used in this study were 138 patient of
hypertension aged 45-59 years with consecutive sampling method. The obtained data were
analyzed by using Spearman test. The result show a relationship between hypertension with
Digit Span Backward test with weak correlation (p = 0,001 (p0,05, r =
-0,127). Short-term Memory function in middle age was important to perform activities of
complex daily living.
Keywords : hypertension, cognitive function, and short-term memory
Refference : 39 (1995-2014)
Pendahuluan
Latar Belakang
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit tekanan darah tinggi adalah
suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal
yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
(mortalitas) (Dalimartha et.al., 2008). Menurut National Heart, Lung and Blood Institute
(NHLBI) dari National Institute of Health (NIH), tekanan darah tinggi berbahaya karena
2
membuat jantung bekerja terlalu keras dan memberikan kontribusi untuk aterosklerosis
(pengerasan pembuluh darah). Hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke,
yang merupakan penyebab pertama dan ketiga utama kematian di kalangan orang Amerika.
Tekanan darah tinggi juga dapat mengakibatkan kondisi lain, seperti gagal jantung
kongestif, penyakit ginjal, dan kebutaan.
Pada pasien hipertensi siklus cepat (antara 2-4 bulan), pada bulan keenam akan
terlihat perubahan neuronal berupa atropi otak, kehilangan sel-sel saraf, penurunan
kepadatan neuronal spine dan hippocampus serta terjadi reaksi glial berupa reaksi
inflamasi. Studi klinis terkini menemukan bahwa pada pasien yang mengalami hipertensi,
beberapa tahun belakangan akan mengalami kemunduran, di antaranya atropi otak yang
lebih luas, iskemik yang kronik, dan kognisi yang rendah (“Hipertensi Menyebabkan
Gangguan Kognitif,” 2011).
Pada tahun 2000, diperkirakan bahwa 26,4% dari populasi dewasa mengalami
hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan diastolik ≥
90 mmHg dan total jumlah dari populasi dewasa di seluruh dunia yang mengalami
hipertensi sekitar 1 milyar jiwa. Jumlah ini diprediksi akan meningkat sekitar 1,56 milyar
pada tahun 2025 (He and MacGregor, 2007). Data dari tahun 2007-2010 menunjukkan
bahwa 33% populasi dewasa di Amerika Serikat yang berusia sekitar 20 atau lebih,
diperkirakan 78 juta jiwa mengalami hipertensi (Crabtree et al., 2013). Di Indonesia
prevalensi hipertensi pada usia ≥ 18 tahun adalah 26,5%. Prevalensi hipertensi di Indonesia
berdasarkan hasil pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen. Jadi cakupan
pelayanan kesehatan hanya 36,8 persen, sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi di
masyarakat tidak terdiagnosis. Di Jawa Barat menjadi urutan ke-4 tertinggi setelah Bangka
Belitung, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dengan presentase hipertensi sebesar
29,4% (Riskesdas, 2013).
Prevalensi hipertensi berdasarkan terdiagnosis tenaga kesehatan dan pengukuran
terlihat meningkat dengan bertambahnya umur. Pada usia 45-54 tahun, prevalensi
hipertensi dinilai dari wawancara, yang terdiagnosis hipertensi adalah 14,8%, sedangkan
yang minum obat sendiri sebesar 15%, melalui pengukuran 35,6%. Pada usia 55-64 tahun,
prevlaensi hipertensi dinilai dari wawancara, yang terdiagnosis sebesar 20,5%, sedangkan
3
yang minum obat sendiri sebesar 20,7%, melalui pengukuran 45,9% (Riskesdas, 2013).
Pada tahun 2012, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat pertama untuk jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan sebesar 44.655.786 jiwa dengan kepadatan penduduk
sebesar 1.262,26 jiwa per km2. Estimasi penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Jawa
Barat sebesar 29.535.311 jiwa dimana merupakan peringkat pertama seluruh Indonesia
(Kemenkes, 2012). Pada Kota Depok, jumlah penduduk sebesar 350.331 jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 10.264,61 jiwa per km 2. Jumlah penduduk usia 45-64 tahun
sebesar 60.620 jiwa (Dinkes Depok, 2008). Pada Kota Depok tahun 2008 terdapat 18,089
kasus baru hipertensi esensial (10,01%) pada pasien rawat jalan di Puskesmas Kota Depok
usia 45-64 tahun (Dinkes Depok, 2008).
Dalam meta analisis yang dilakukan oleh van den Berg et al. (2009), daerah memori
yang paling dipengaruhi oleh hipertensi (Vasilopoulos et al., 2011).
Memori jangka
pendek dan fungsi berpikir penting untuk menjaga tanggung jawab, hubungan dan kegiatan
sehari-hari. Memori jangka pendek penting untuk menyimpan informasi baru termasuk
rincian, seperti siapa, apa, kapan dan dimana. Ini penting untuk menyimpan potongan
informasi untuk pekerjaan yang baru dilakukan seperti menambah jumlah dan kemudian
menyimpan informasi untuk digunakan selanjutnya (Doty, 2007). Penurunan memori
jangka pendek dapat menyebabkan beberapa kesulitan dalam menjaga poin-poin dalam
percakapan atau mengelola kegiatan yang kompleks yang di butuhkan setiap saat seperti
menjalankan bisnis atau mengelola kelas atau reuni keluarga. Seseorang harus dapat
mengingat informasi yang baru saja di dengar atau di lihat beberapa menit yang lalu dan
bahkan lebih lama agar dapat berfungsi dengan baik. Sebagai contoh, mengingat tanda
yang mengarahkan ke bagian yang tepat dari sebuah toko perbelanjaan yang akan
membantu anda menemukan barang yang anda butuhkan. Mengingat rambu jalan untuk
perjalanan yang aman (Doty, 2007). Seiring bertambahnya usia, mereka mengalami
penurunan daya ingat, yang sering dianggap sebagai aspek normal dari penuaan. Pada
dekade keenam dalam kehidupan, banyak orang mengalami penurunan daya ingat ringan,
dan pada kelompok usia yang lebih tua, bentuk-bentuk yang lebih serius dari penurunan
daya ingat meningkat. Prevalensi gangguan memori terkait usia, berdasarkan data normatif
diperoleh dari tes memori klinis standar, 41% untuk orang yang berusia 50-59 tahun dan
4
52% bagi mereka yang berusia 60-69 tahun. Bentuk yang lebih parah dari penurunan
kognitif, seperti penyakit Alzheimer dan gangguan terkait, mempengaruhi 5% -10% dari
orang yang berusia 65 tahun dan lebih tua dan hampir 50% dari mereka yang berusia 85
tahun dan lebih tua (Small et al., 1995).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Gazzaley, Sheridan dan Cooney (2007),
menunjukkan bahwa orang usia lanjut (60-82 tahun) hasil tes memory lebih rendah
dibandingkan usia dewasa (18-30 tahun). Menurut Shmerling (2014), orang yang memiliki
tekanan darah tinggi (hipertensi) di usia pertengahan dua kali lebih besar untuk mengalami
stroke di salah satu bagian otak yang merupakan kunci untuk berpikir dan memori.
Hubungan antara hipertensi dengan fungsi kognitif sering diteliti dengan membandingkan
kinerja kognitif antara tekanan darah normal (atau normotensi) dengan hipertensi pada satu
waktu yang sama. Fungsi kognitif yang dinilai meliputi atensi, belajar dan memori, fungsi
eksekutif (yaitu, perilaku self-regulatory seperti perencanaan dan organisasi, fleksibilitas
mental, dan respon inhibisi), kemampuan visuospasial, kemampuan psikomotor,
kemampuan persepsi, dan kemampuan bahasa. Secara keseluruhan, hasil dari penelitian ini
mengindikasikan bahwa hipertensi menunjukkan kinerja yang lebih buruk dibandingkan
dengan normotensi di hampir semua bagian fungsi kognitif, termasuk belajar dan memori,
atensi, penalaran abstrak, fungsi eksekutif, visuospasial, persepsi, dan kemampuan
psikomotor (Waldstein, n.d.).
Berdasarkan uraian latar belangkan diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat
penelitian dengan judul hubungan hipertensi esensial dengan fungsi memori jangka pendek
pada kelompok usia pertengahan (45-59 tahun).
Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Hubungan Hipertensi dengan
Fungsi Memori Jangka Pendek pada Kelompok Usia Pertengahan di Puskesmas Sukmajaya
Depok.”
Tujuan Umum, mengetahui hubungan hipertensi dengan fungsi memori jangka pendek
pada kelompok usia pertengahan.
5
Tujuan khusus, terdiri dari :1). Diketahui gambaran dari hipertensi di Puskesmas
Sukmajaya, 2). Diketahui gambaran dari fungsi memori jangka pada pasien hipertensi di
Puskesmas Sukmajaya, 3). Diketahui hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi
memori jangka pendek di Puskesmas Sukmajaya
Metoda Penelitian
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif dengan rancangan
penelitian cross-sectional. Peneliti membandingkan antara variabel bebas yaitu hipertensi
dengan variabel tergantung yaitu Fungsi Memori Jangka Pendek dengan menggunakan alat
ukur Digit Span Test pada kelompok usia pertengahan dengan satu kali pengukuran pada
satu saat tertentu.
Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di puskesmas Sukmajaya pada bulan Maret-April 2014.
Populasi Penelitian
Populasi Target
Seluruh pasien hipertensi di puskesmas Sukmajaya yang berusia antara 45-59
tahun.
Populasi Terjangkau
Sebagai populasi terjangkjau adalah : 1). Pasien pria hipertensi dengan rentang usia antara
45-59 tahun, 2). Pasien wanita hipertensi dengan rentang usia antara 45-59 tahun.
Besar Sampel
Pengukuran besar sampel pada penelitian yang populasi tidak diketahui
menggunakan rumus:
6
Z 2(1 p_ 1 α/2 * p * (1 p)
n
d2
(1,96) 2 * 0,1 * (1 0,1)
n
138
(0,05) 2
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi, sebagai kriteria inklusi adaalah: 1). Pasien dengan hipertensi, 2). Pasien
pria dan wanita berusia 45-59 tahun. Sednagkan sebagai eksklusi meliputi:1). Pasien
dengan hipertensi sekunder, 2). Riwayat trauma pada kepala, 3). Riwayat pembedahan
pada kepala, 4). Riwayat infeksi pada otak (ensefalitis),5). Riwayat epilepsi
Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non-probability sample dengan
metode consecutive sampling dimana semua subyek penelitian yang memenuhi kriteria
penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.
Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa data numerik dan
numerik. Hipertensi dibagi menjadi tekanan sistlik dan tekanan diastolik yang skala
pengukurannya adalah rasio. Memori jangka pendek mempunyai skor digit (rasio).
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu hipertensi yang akan dicari
hubungannya dengan variabel terikat yaitu memori jangka pendek.
Instrumen Penelitian
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan
pengukuran secara langsung. Kuisioner dipergunakan untuk mendapatkan data dan
7
informasi dari responden serta mengeluarkan kriteria eklusi. Pengukuran secara langsung
dilakukan pada tekanan darah yang diukur dengan menggunakan sphygmomanometer air
raksa dan memori jangka pendek menggunakan Digit Span Test Forward dan Digit Span
Test Backward. Pada tabel di bawah ini untuk DSF dimulai dari 3 digit sampai 8 digit dan
untuk DSB dimulai dari dua digit samapi 7 digit.
Analisis Data
Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat terdiri
dari deskripsi data penelitian yaitu jenis kelamin, tekanan darah, dan hasil dari digit span
test. Analisis bivariat merupakan uji Spearman dimana uji ini mencari korelasi antara
hipertensi dengan Digit Span Test. Dinyatakan terdapat korelasi jika nilai p < 0,05.
Hasil Dan Pembahasan
Profil Puskesmas Sukmajaya Depok
Puskesmas Sukmajaya terletak di dalam komplek Perumahan Sukmajaya Permai,
Jalan Sukmajaya Permai, Kelurahan Sukmajaya, Sukamajaya-Depok 16412. Didirikan oleh
pemerintah pada tahun 1987. Adapun visi dan misi puskesmas Sukmajaya, Depok yaitu:
“Membantu dan Melayani Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan”.
Analisis Data
Tujuan dari analisis univariat ini adalah untuk menggambarkan keseluruhan
karakteristik responden. Analisis ini meliputi karakteristik variabel bebas (hipertensi
esensial), variabel terikat (fungsi memori jangka pendek), dan karakteristik responden
(jenis kelamin).
Anailisis Univariat
Fungsi memori jangka menjadi variabel terikat pada penelitian ini yang alat
ukurnya adalah Digit Span Test Forward Backward dengan hasil ukur berupa data numerik.
Pada Digit Span Forward, nilai mean responden adalah 5,74 dengan nilai median 6. Pada
Digit Span Backward, nilai mean responden adalah 3,28 dengan nilai median 3.
Tabel 1. Distribusi Fngsi Memori
8
Fungsi Memori
n
%
Digit Span Forward
3 Digit
4 Digit
5 Digit
6 Digit
7 Digit
8 Digit
2
28
29
37
29
13
1.4
20.3
21.0
26.8
21.0
9.4
Digit Span Backward
0 Digit
2 Digit
3 Digit
4 Digit
5 Digit
6 Digit
7 Digit
2
41
46
19
25
3
2
1.4
29.7
33.3
13.8
18.1
2.2
1.4
Karakteristik Responden
Diperoleh responden dengan hipertensi ringan sebesar 69,6% (96 orang), hipertensi
sedang sebesar 18,1% (25 orang), dan hipertensi berat sebesar 12,3% (17 orang). Respoden
perempuan sebesar 71,7% (99 orang), sedangkan responden laki-laki sebesar 28,3% (39
orang). Usia terbanyak adalah usia 45 tahun dengan presentase 13,8%.
Tabel 2. Karakteristik Jenis Kelamin (n=138)
Krakteristik
Jumlah
%
Hipertensi
Ringan
96
69,6
9
Sedang
Berat
25
17
18,1
12,3
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
39
99
28,3
71,7
Usia
45-50 tahun
51-55 tahun
56-59 tahun
59
47
32
42,8
32,1
23,2
Analisis Bivariat
Berdasarkan uji Spearman yang digunakan untuk mencari hubungan antara
hipertensi dengan fungsi memori jangka pendek. Pada uji korelasi hipertensi dengan Digit
Span Forward didapatkan nilai p=0,270, yang menandakan tidak terdapat hubungan antara
hipertensi dengan tes Digit Span Forward.
Tabel 3. Hasil Uji Spearman Hiprtensi dengan Fungis Memori (Digit Span Forward)
Memori Jangka Pendek (Digit Span Forward)
Hipertensi
r
-0,127
p
0,137
n
138
Berdasarkan teori yang ada bahwa hipertensi juga berhubungan dengan gangguan
kognitif pada populasi menua, dan studi longitudinal mendukung hubungan antara
hipertensi pada usia pertengahan dan usia lanjut dengan penurunan kognitif. Hipertensi
terkait gangguan kognitif dan demensia mungkin diakibatkan dari infark tunggal karena
oklusi dari pembuluh darah besar atau beberapa infark lakunar karena oklusif pembuluh
darah kecil sehingga terjadi iskemia subkortikal materi putih (Harrison and Fauci, 2008).
10
Beberapa penelitian terakhir memperlihatkan sebuah asosiasi antara hipertensi dan
penurunan kognitif secara global, atensi, memori, visuospasial, atau fungsi eksekutif frontal
(Hsu-Ko et al., 2004). Menurut van den Berg et al. (2009), daerah memori paling sering
dipengaruhi oleh hipertensi (Vasilopoulos et al., 2011). Walaupun beberapa studi
menemukan bahwa rata-rata orang dengan hipertensi menunjukkan lebih buruk pada tes
kognitif dibandingkan dengan orang yang normal, setiap individu hipertensi tidak semua
memiliki tingkat kesulitan yang sama pada fungsi kognitif. Diperkirakan ada beberapa
variabel yang mempengaruhi hubungan antara hipertensi dan fungsi kognitif (Waldstein,
n.d).
Tabel 4. Hasil Uji Spearman Hipertensi dengan Fugsi Memori (Digit Span Backward)
Fungsi Memori ( Digit Span Backward)
Hipertensi
r
0,273
p
0,001
n
138
Untuk Digit Span Backward didapatkan nilai p=0,001, yang menandakan terdapat
hubungan antara hipertensi dengan tes Digit Span Backward dengan kekuatan korelasi
yang lemah dan arah korelasi yang positif. Pada hasil deskripsi tes Digit Span dan uji
Spearman, menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara hipertensi dengan DSF dan
terdapat hubungan antara hipertensi dengan DSB, hal ini disebabkan dari tingkat kesulitan
digit span backward diatas dari digit span forward karena pada digit span backward,
responden harus mengulang kembali angka yang disebutkan dimulai dari angka terakhir
dan juga dipengaruhi suasana lingkungan karena untuk melakukan tes ini, reponden harus
berkonsentrasi agar bisa melakukan tes ini dengan maksimal dan juga karena faktor
kebiasaan dari kita yang selalu menghapal urutan secara maju bukan secara
mundur/terbalik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh St Clair-Thompson
dan Allen (2013) bahwa mengingat mundur telah ditemukan lebih sensitive terhadap efek
dari penuaan dan disfungsi otak daripada mengingat maju (The Psychological Corporation,
11
2002) hal ini sering dikaitkan dengan keterlibatan kontrol eksekutif (Reynolds, 1997).
Dengan hal ini, hipotesis pada penelitian ini menyatakan adanya hubungan antara
hipertensi dengan fungsi memori jangka pendek karena DSF maupun DSB merupakan tes
untuk menilai memori jangka pendek dan pada jurnal-jurnal sebelumnya penilainya
tersebut dipisah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti, dapat
diambil kesimpulan bahwa: 1). Terdapat hubungan antara hipertensi dengan memori jangka
pendek pada usia pertengahan, 2). Terdapat hubungan antara hipertensi dengan hasil
analisis tes Digit Span Backward, 3). idak terdapat hubungan antara hipertensi dengan hasil
analisis tes Digit Span Forward.
Saran
Bagi responden pasien hipertensi Puskesmas Sukmajaya yang tekanan darahnya terkontrol
atau tidak terkontrol agar selalu mengontrol tekanan darahnya dengan rutin minum obat
hipertensi dan kontrol ke dokter dan juga memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan tekanan darah seperti waktu tidur, kebiasaan merokok, diet
yang salah, serta stres sehingga fungsi memori dapat berjalan dengan optimal sehingga
dapat menunjang aktivitas responden sehari-hari dan juga melakukan hal-hal yang bisa
mempertahankan fungsi memori seperti mengisi teka teki silang, menonton acara kuis, dll.
Daftar Pustaka
A.C Guyton and J.E. Hall. 2004. Textbook of Medical Physiology. 10th Edition. Elsevier
Saunders.
Agus, Dariyo. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.
Bourke, J., Castle, M., Cameron, A.D., 2008. Psychiatry. Mosby, Edinburgh.
Carretero, O. A., & Oparil, S. (2000). Essential Hypertension Part I: Definition and
Etiology. Circulation, 101(3), 329–335. doi:10.1161/01.CIR.101.3.329
Crabtree, M. M., Stuart-Shor, E., & McAllister, M. (2013). Home Blood Pressure
Monitoring: An Integrated Review of the Literature. The Journal for Nurse Practitioners,
9(6), 356–361. doi:10.1016/j.nurpra.2013.04.020
Dahlan, M. S. (2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan (5th ed.). Jakarta:
Salemba Medika.
12
Dalimartha, S. et al, (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus +.
Doty, L., 2007. Mild Cognitive Impairment. Fla. Dep. Elder Aff. Alzheimer’s Dis. Initiat.
Epilepsy Action. 2011. Memory Difficulties in People with Epilepsy. Di unduh dari :
[Diakses 1 Juni 2014]
Gazzaley, A., Sheridan, M.A., Cooney, J and D’Esposito, M. 2007. Age-Related Deficits In
Component Processes Of Working Memory. Neuropsychology; 21(5): 532-539.
Harrison, T.R., Fauci, A.S., 2008. Harrison’s principles of internal medicine 1. 1. McGrawHill, New York [u.a.].
Hipertensi Menyebabkan Gangguan Kognitif [WWW Document], 2011. .
www.jurnalmedika.com. URL http://jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no04-vol-xxxvii-2011/309-kegiatan/594-hipertensi-menyebabkan-gangguan-kognitif
Hsu-Ko, K., Sorond, F., Iloputaife, I., Gagnon, M. & al, e. 2004, "Effect of Blood Pressure
on Cognitive Functions in Elderly Persons", The Journals of Gerontology, vol. 59A, no.
11, pp. 1191-4.
Hurst, J.W., Fuster, V., Walsh, R.A., Harrington, R.A. (Eds.), 2011. Hurst’s the heart, 13th
ed. ed. McGraw-Hill Medical, New York.
Instructions
and
Digit
Span.doc
[WWW
Document],
n.d.
URL
http://www.psy.ed.ac.uk/psy_staff/documents/della_sala/Paper%20&%20Pencil%20Dual
%20Task/Instructions%20and%20Digit%20Span.doc (accessed 5.29.14).
Joint National Comitte on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure. 2003. Seventh Report of The Joint National Committe on
Prevention,Detection,Evaluation,and Treatment of High Blood Pressure JNC Express (NIH
Publication No.03-5233). Bethesda, MD:U.S.Department of Helath and Human Services.
Lemeshow, Stanley et al. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
Lerner, K.L., Lerner, B.W. (Eds.), 2008. Gale encyclopedia of science, 4th ed. ed. Thomson
Gale, Detroit.
Leung, J.L.M., Lee, G.T.H., Lam, Y.H., Chan, R.C.C., Wu, J.Y.M., 2011. The use of the
Digit Span Test in screening for cognitive impairment in acute medical inpatients. Int.
Psychogeriatr. 23, 1569–1574. doi:10.1017/S1041610211000792
Lumbantobing , S. M. 2010. Neurologi Klinik. Ed. 4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Middleton, AJ. 2001. Brain Injury in Children and Adolescent. Advances in Psychiatrics
Treatment; 7: 257-65.
National Research Council (U.S.), 2000. The aging mind: opportunities in cognitive
research. National Academy Press, Washington, D.C.
Oosterman, J.M., Van Harten, B., Weinstein, H.C., Scheltens, P., Sergeant, J.A. & Scherder
J.A. Aging, Neuropsycology, and Cognition: Journal on Normal and Dysfunctional
Development. White Matter Hyrpertensities and Working Memory, 15 (3), April,
pp. 384-399.
Purves, D. (Ed.), 2004. Neuroscience, 3rd ed. ed. Sinauer Associates, Publishers,
Sunderland, Mass.
Reynolds, C. R. (1997). Forward and backward memory span should not be combined for
clinical analysis. Archives of Clinical Neuropsychology, 12, 29–40.
Sastroasmoro, S. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi le-4. Jakarta:
Binarupa Aksara.
13
Santrock, J.W. 2004. Educational Psychology 2nd Edition. New York: McGraw-Hill.
Shmerling, R., 2014. Middle-Age Diabetes Tied to Memory Issues. Belvoir Media Group,
LLC, Norwalk, United States.
Sidiarto, L.D., Kusumoputro, S. 2003. Memori anda setelah usia 50. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Small, G.W., La Rue, A., Komo, S., Kaplan, A., Mandelkern, M.A., 1995. Predictors of
Cognitive Change in middle-Aged and Older Adul. Am. J. Psychiatry 152, 1757.
Stebbins, G.T., Carrilo, M.C., Carrillo, Dorfman, J., Dirkson, C., Turner, D., Bennett, D.,
Wilson, R., Desmond, J., Glover, G. & Gabrieli, J. 2002. Psycology and Aging.
Aging Effects on Memory Encoding in The Frontal Lobes, 17 (1), pp.44-55.
Sternberg, R. J. (2006). Cognitive psychology 4th edition. Belmont: Thompson Wodsworth.
Strub R.L. & Black F.W. 2000. The Mental Status Examination in Neurology. 4th ed. F. A.
Davis Company. Philadelphia.
St Clair-Thompson, H.L., Allen, R.J., 2013. Are forward and backward recall the same? A
dual-task study of digit recall. Mem. Cognit. 41, 519–532. doi:10.3758/s13421-0120277-2
The Psychological Corporation. (2002). Updates WAIS-111-MWS-111 technical manual.
San Antonio: Author.
Vasilopoulos, T., Kremen, W.S., Kim, K., Panizzon, M.S., Stein, P.K., Xian, H., Grant,
M.D., Lyons, M.J., Toomey, R., Eaves, L.J., Franz, C.E., Jacobson, K.C., 2011.
Untreated Hypertension Decreases Heritability of Cognition in Late Middle Age.
Behav. Genet. 42, 107–120.
Waldstein, S.R., n.d. The Relation of Hypertension to Cognitive Function [WWW
Document].
URL
http://www.psychologicalscience.org/journals/cd/12_1/Waldstein.cfm
(accessed
2.26.14).
What Is High Blood Pressure? - NHLBI, NIH [WWW Document], n.d. URL
http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hbp/ (accessed 2.26.14).
Yogiantoro, M. (2010). Hipertensi Esensial. In: Sudoyo, Aru W., ed. et. al, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam vol. II ed. 5. Jakarta: Interna Publishing, 1079-1085.
14
List
Result
( or )
Result
( or )
List
List
For Span = 2
83
28
68
54
37
96
27
91
87
687
356
637
871
251
915
1372
7392
6539
5316
4815
1872
85293
91635
16592
79514
82691
75468
492617
247681
429735
148239
423896
641357
6297865
8243167
3945782
1897562
3185624
2473961
28653197
65792381
74529638
85729136
76591243
76921358
239874615
867934612
794831265
539748216
513985267
231986734
2853967624
9781734826
8491287637
2914984357
6983285149
6391727362
For Span = 3
829
132
152
For Span = 4
6241
2359
7132
For Span = 5
84132
62143
97438
For Span = 6
587261
261384
632147
For Span = 7
2941378
1285394
8693735
For Span = 8
65148279
18472913
42785921
For Span = 9
679174382
746231958
398724615
For Span = 10
4982176453
5731298426
8182397465
15
Result
( or )