MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (19)

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN
 
NOMOR 116/PMK.05/2007
TENTANG
PENYUSUNAN RENCANA TINDAK DAN MONITORING PENYELESAIAN TINDAK
LANJUT PEMERINTAH  TERHADAP TEMUAN
PEMERIKSAAN KEUANGAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA,
LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA, DAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT
 
MENTERI KEUANGAN,
 
Menimbang

Mengingat


:

:

a.

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam
laporan hasil pemeriksaan dan wajib memberikan jawaban atau
penjelasan kepada Badan Pemeriksa Keuangan tentang tindak lanjut
atas rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan;

b.

bahwa untuk memberikan jawaban atau penjelasan atas  rekomendasi
sebagaimana dimaksud pada huruf a, dipandang perlu
mempersiapkan standar jawaban atau penjelasan dengan membuat
pedoman penyusunan rencana tindak pemerintah terhadap temuan

pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan;

c.

bahwa berhubung dengan itu, dalam rangka penyelesaian tindak
lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
terhadap Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga,
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara, dan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat, perlu dilakukan monitoring
penyelesaian tindak lanjut pemerintah terhadap rekomendasi hasil
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan;

d.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Penyusunan Rencana Tindak dan Monitoring Penyelesaian
Tindak Lanjut Pemerintah terhadap Temuan Pemeriksaan Keuangan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga, Laporan Keuangan Bendahara

Umum Negara, dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;

1.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3.

Undang-Undang  Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);


4.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4654);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

6.

Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana

telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418);

7.

Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

8.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYUSUNAN
RENCANA TINDAK DAN  MONITORING PENYELESAIAN TINDAK

LANJUT PEMERINTAH TERHADAP TEMUAN PEMERIKSAAN
KEUANGAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA,
LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA, DAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:
1.

Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disingkat BPK, adalah
lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.

Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disingkat BUN, adalah
pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara

umum negara.

3.

Kementerian Negara/Lembaga adalah kementerian negara/lembaga
pemerintah non-kementerian negara /lembaga negara.

4.

Unit terkait adalah lembaga selain Kementerian Negara/Lembaga
yang wajib memberikan jawaban atau penjelasan tentang tindak
lanjut atas rekomendasi dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

5.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disingkat
LKPP, adalah laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Keuangan
Negara dan Undang-Undang tentang Perbendaharaan Negara.


6.

Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga, yang selanjutnya
disingkat LKKL, adalah laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan
APBN
pada
Kementerian
Negara/Lembaga
tentang
sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang-Undang
Perbendaharaan Negara.

7.

Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya

disingkat LKBUN, adalah laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan APBN yang disusun oleh Menteri Keuangan selaku BUN
sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang-Undang
tentang
Perbendaharaan Negara.

8.

Pemeriksaan Keuangan adalah pemeriksaan atas Laporan Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

9.

Hasil Pemeriksaan adalah hasil akhir dari proses penilaian
kebenaran, kepatuhan, kecermatan, kredibilitas, dan data/informasi
mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang

dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan
standar pemeriksaan, yang dituangkan dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan sebagai keputusan BPK.

10. Rekomendasi adalah saran dari pemeriksa berdasarkan hasil
pemeriksaannya, yang ditujukan kepada orang dan/atau badan yang
berwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan.
11. Rencana tindak adalah jawaban atau penjelasan atas tindak lanjut
yang akan dilakukan oleh pemerintah sehubungan dengan
rekomendasi dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK.
BAB II
RUANG LINGKUP
 
Pasal 2
 
(1) Penyusunan rencana tindak dan monitoring penyelesaian tindak
lanjut pemerintah mencakup seluruh tindak lanjut atas temuan
pemeriksaan keuangan BPK terhadap pertanggungiawaban
keuangan negara pada Kementerian Negara/Lembaga, BUN, dan
unit terkait lainnya.

(2) Penyusunan rencana tindak dan monitoring penyelesaian tindak
lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencakup rencana
tindak dan tindak lanjut atas pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan
dengan tujuan tertentu.
BAB III
PENYUSUNAN RENCANA TINDAK
 
Pasal 3
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga menyampaikan rencana tindak terhadap
temuan pemeriksaan BPK atas LKKL kepada BPK dan Menteri
Keuangan.
(2) Rencana tindak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/pejabat setingkat yang
melaksanakan fungsi administratif pada masing-masing Kementerian
Negara/Lembaga.
(3) Rencana tindak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak Laporan Hasil Pemeriksaan
BPK atas LKKL, diterima secara resmi oleh Menteri/Pimpinan

Lembaga.
Pasal 4
(1) Menteri Keuangan menyusun rencana tindak terhadap temuan
pemeriksaan BPK atas LKBUN.
(2) Rencana  tindak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
oleh Menteri Keuangan kepada BPK.
(3) Rencana tindak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak Laporan Hasil Pemeriksaan
BPK diterima secara resmi oleh Menteri Keuangan.
Pasal 5
(1) Menteri Keuangan menyusun rencana tindak terhadap temuan
pemeriksaan BPK atas LKPP.
(2) Rencana tindak sebagaimana dimaksud pada ayat (1} disampaikan
oleh Menteri Keuangan kepada BPK.
(3) Rencana tindak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak Laporan Hasil Pemeriksaan
BPK diterima secara resmi oleh Presiden.
Pasal 6
(1) Rencana tindak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 4, dan
Pasal 5 memuat batas waktu penyelesaian tindak lanjut atas
rekomendasi temuan pemeriksaan keuangan BPK.
(2) Bentuk dan isi rencana tindak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disajikan sesuai dengan format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.
BAB IV
MONITORING PENYELESAIAN TINDAK LANJUT
Pasal 7
Kementerian Negara/Lembaga, BUN, dan unit terkait lainnya
melaksanakan tindak lanjut terhadap temuan pemeriksaan BPK atas
LKKL, LKBUN, dan LKPP sesuai dengan rencana tindak yang telah
disusun.
Pasal 8
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga wajib menyampaikan laporan
monitoring penyelesaian tindak lanjut terhadap temuan pemeriksaan
BPK atas LKKL kepada Menteri Keuangan.
(2) Laporan monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
oleh Aparat Pengawasan Intern pada Kementerian Negara/Lembaga.
(3) Laporan monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan paling lambat setiap akhir bulan Juli dan November
tahun berjalan, serta akhir bulan Maret tahun berikutnya.
(4) Pemimpin Aparat Pengawas Intern pada Kementerian Negara/
Lembaga melakukan koordinasi monitoring atas  penyelesaian tindak
lanjut terhadap temuan pemeriksaan BPK atas LKKL.
Pasal 9
(1) Penyampaian laporan monitoring sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 berakhir sampai dengan batas penyelesaian yang telah
ditetapkan dalam rencana tindak.
(2) Dalam hal batas penyelesaian yang ditetapkan dalam rencana tindak
terlampaui, laporan monitoring tetap disusun sampai dengan
terselesaikannya tindak lanjut dimaksud.
Pasal 10
(1) Menteri Keuangan menyusun laporan monitoring penyelesaian

tindak lanjut terhadap temuan pemeriksaan BPK atas LKBUN dan
LKPP.
(2) Laporan monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
sebagai bahan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang
Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun anggaran bersangkutan dengan Dewan
Perwakilan Rakyat dan sebagai bahan pembahasan temuan
pemeriksaan BPK atas LKPP tahun berikutnya.
Pasal 11
Bentuk dan isi laporan monitoring sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
dan Pasal 10 disajikan sesuai dengan format sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
Pasal 12
Keterkaitan antarlembaga dalam proses penyusunan dan penyampaian
rencana tindak dan laporan monitoring penyelesaian tindak lanjut
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan
ini.
BAB V
TIM PENYELESAIAN DAN MONITORING TINDAK LANJUT
Pasal 13
(1) Dalam rangka penyelesaian dan monitoring tindak lanjut terhadap
temuan pemeriksaan keuangan BPK di lingkungan pemerintah pusat,
Menteri Keuangan membentuk Tim Penyelesaian dan Monitoring
Tindak Lanjut.
(2) Tim Penyelesaian dan Monitoring Tindak Lanjut sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memberikan rekomendasi dalam
penyusunan rencana tindak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dan Pasal 5, melaksanakan evaluasi penyelesaian, dan monitoring
pelaksanaan penyelesaian tindak lanjut sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10.
(3) Tim Penyelesaian dan Monitoring Tindak Lanjut sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyampaikan laporan secara berkala
kepada Menteri Keuangan.
Pasal 14
(1) Dalam rangka penyelesaian dan monitoring tindak lanjut terhadap
temuan pemeriksaan keuangan BPK di lingkungan Kementerian
Negara/Lembaga, Menteri/Pimpinan Lembaga terkait membentuk
Tim Penyelesaian dan Monitoring Tindak Lanjut.
(2) Tim Penyelesaian dan Monitoring Tindak Lanjut sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memberikan rekomendasi dalam
penyusunan rencana tindak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
melaksanakan evaluasi penyelesaian, dan monitoring pelaksanaan
penyelesaian tindak lanjut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
(3) Tim Penyelesaian dan Monitoring Tindak Lanjut sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyampaikan laporan secara berkala
kepada Menteri/Pimpinan Lembaga terkait dan Menteri Keuangan.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 15
Menteri/Pimpinan Lembaga, BUN, dan pimpinan unit terkait lainnya
tetap bertanggung jawab atas penyelesaian rencana tindak terhadap
temuan pemeriksaan BPK atas LKKL, LKBUN, dan LKPP tahun 2004 dan
2005 sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini dan wajib
menyajikannya dalam laporan monitoring penyelesaian tindak lanjut.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman
Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 September 2007
MENTERI KEUANGAN,

SRI MULYANI INDRAWATI
LAMPIRAN...............