PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KUNING TELUR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP DI BALAI BENIH IKAN (BBI)

  LEM PENGARUH PEMB TERHADAP P LARVA IKAN CU Tel Pembimbing I Dr. Ir. Syamsudd NIP. 1968030012 KetuaJ

EMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MBERIAN PAKAN KUNING TELUR YAN

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN

  

CUPANG (Betta plakat) DI BALAI BENIH

KOTA GOTRONTALO

Oleh:

RINIANINGSIH PATEDA

  

NIM: 631 410 007

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji

ddin, MP 12006041001 Pembimbing II Dr. Ir. Hasim, M.Si NIP. 19691231199403 Mengetahui,

uaJurusan/Program StudiBudidayaPerairan

Mulis, S.Pi, M.Sc

  NIP.198102022009121001 ANG BERBEDA AN HIDUP H IKAN (BBI) 031014 an

  

ABSTRAK

Rinianingsih Pateda, 631410007. Pengaruh Pemberian Pakan Kuning Telur

Yang BerbedaTerhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan

Cupang (Betta plakat). Dibalai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I

Bapak Dr. Syamsuddin, MP, dan Pembimbing II Bapak Dr. Ir. Hasim, M.Si.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang

  

(Betta plakat) . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

  eksperimen dengan tiga perlakuan dan empat kali ulangan, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), hewan uji yang digunakan adalah larva ikan cupang yang berumur 4 hari sebanyak 300 ekor. Panjang awal ± 0,3 cm dan berat awal± 0,0071 gram, volume air 5 liter/wadah. Pemeliharaan selama 7 hari dengan pemberian pakan kuning telur yang berbeda A (Kuning telur bebek) B (Kuning telur ayam kampung) C (Kuning telur puyu) dengan dosis pakan yang sama 0,07475 gram. Wadah yang digunakan 12 buah wadah. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan berat tertinggi pada perlakuan (A) 0,0474 gram perlakuan (B) 0, perlakuan B sebesar 65 %, perlakuan C 68 pengaruh yang sangat nyata F hit > F tabel ,dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) diperoleh pada setiap perlakuan berat larva ikan cupang berbeda sangat nyata.

  Kata Kunci : Larva, Pakan, Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

  Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.

  Melihat pentingnya pemberian pakan yang optimum terhadap efektifitas dan efesiensi pemanfaatan pakan serta pertumbuhan ikan dan juga banyaknya keunggulan dari pakan Kuning telur bebe penelitian dengan judul“ Pengaruh Pemberian Pakan Kuning Telur Yang

  

Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan

Cupang (Betta plakat) Di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gotrontalo”

  1.1. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah pemberian pakan kuning telur yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang?

  2. Pemberian pakan mana yang menghasilkan pertumbuhan optimal bagi larva ikan cupang?

  1.2. Tujuan

  Tujuan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang

  (Bettaplakat).

  2. Mengetahui perlakuan terbaik pada larva ikan cupang selama penelitian.

  1.3. Manfaat

  Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

  1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang.

  2. Memberikan informasi terhada pakan yang baik untuk pemeliharaan larva ikan cupang

  3. Sebagai bahan referensi untuk dijadikan penelitian lanjutan

  1.4. Keaslian Penelitian

  Berdasarkan penelusuran judul penelitian ditemukan ada beberapa judul yang hampir serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Judul penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

  Tabel 1. Keaslian Penelitian. No Nama Judul Hasil

  1. Karmo,(2007) Pemberian pakan Hasil penelitian yang berbeda pada menunjukan bahwa benih ikan koi tingkat pemberian pakan

  (Cyprinus carpio) yang berbeda pada benih

  umur 4 hari terhadap ikan koi untuk kelangsungan hidup pertumbuhan yang dan pertumbuhan. optimal mengunakan kuning telur bebek dengan dosis 0,07475 gram.

  Membedakan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian sekarang larva yang digunakan adalah larva ikan cupang berumur 4 hari dengan jenis pakan yang berbeda yaitu kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyu dengan masing-masing larva 25 ekor/wadah.

  Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Karna (2007), larva yang digunakan yaitu larva ikan koi (Cyprinus carpio), dengan j bubuk SGM 1, kuning telur bebek, kuning larva 50 ekor/wadah.

BAB III METODE PRAKTEK

  3.1 Waktu Dan Tempat

  Penelitian ini dimulai tanggal 16 januari sampai 27 januari 2015, yang bertempat di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo.

  3.2 Alat Dan Bahan

3.2.1 Alat

  Alat yang digunakan selama penelitian dapat di lihat pada Tabel 2 sebagai berikut

  Tabel 2. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian No Nama Alat Jumlah Spesifikasi Fungsi

  1 Wadah Plastik

  • 12 Wadah Penelitian

  2 Mistar

  1 Cm Pengukur Panjang

  3 Timbangan Analitik 1 gram Pengukur Berat

  1 Menghitung Larva - Sendok

  5

  1 Untuk Mencatat

  • 6 Alat Tulis

  7 Hp Camera

  1

  2 M

  1 - Suntik

  8

  1

  • 9 Kaca Pembesar

  10 - Cawan

  1 Wadah Pembantu

  1 Mengangkat Larva Gelas Ukur 1 - Menampung Larva

  • 11 Pipet

  12

3.2.2 Bahan

  Bahan yang digunakan selamapenelitian dapat di lihat pada Tabel 3 berikut:

  Tabel 2. Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian No Bahan Jumlah Spesifikasi Fungsi

  Larva Ikan 300 Ekor Larva umur 4 hari Hewan Uji

1 Cupang dengan berat 0,0063 g

  3 jenis kuning Sesuai Kunig telur bebek, Pakan larva

  2

  yang berbeda Dosis ayam kampung, telur cupang puyu Air Tawar

  60 Liter

  5 Liter/wadah Media Hidup

  3

  3.3 Wadah Penelitian

  Wadah penelitian yang digunakan berupa 12 buah wadahdengan kapasitas 6 liter air yang diisi air sebanyak 5 liter/wadah

  3.4 Hewan Uji

  Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva ikan cupang, dengan panjang rata-rata 0,3 cm dan berat 0.0063 gram

  3.5 Pemberian Pakan

  Selama masa penelitian larva ikan cupang yang berumur 4 hari dipelihara dan diberikan 3 jenis pakan kuning telur yang berbedadengandosisyang sama.pakan yang diberikan 0,07475 gram.Sementara untuk pemberian pakan sebanyak 3kali sehari pagi, siang, sore.

  3.6 Prosedur Penelitian

3.6.1 Tahap Persiapan

  Adapun tahapan pelaksanaan dalampe

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan

  2. Mengisi air kedalamwadah yang sebelumnya telah disiapkan dan dibersihkan, masing-masing wadah diisi air sebanyak 5liter/wadah

  3. Larva yang digunakan dalam penelitian ini larva ikan cupang (Betta

  Plakat), yang berasal dari perkawinan antara induk jantan dan betina

  yang menghasilkan lebih dari 1000 telur cupang. Setelah telur menetas dan menjadi larva dibiarkan selama 3 hari dan tidak diberikan makan atau pakan larva.

  4. Larva yang berumur 4 hari siap untuk dijadikan ikan uji untuk penelitian, sebelum ditebar kedalam wadah penelitian yang diisi air sebanyak 5 liter/wadah, sebelumnya larva ditimbang panjang dan berat larva.

  5. Frekuensi pemberian pakan selama penelitian dilakukan tiga kali sehari pagi, siang, sore hari dengan dosis yang sama 0,07475 gram.

  6. Pakan larva ikan cupang sebelum diberikan terlebih dahulu direbus, setelah itu diambil kuningnya yang akan dijadikan pakan larva cupang.

  7. Kuning telur yang sudah direbus ditimbang sesuai dengan ukuran dosis yang akan diberikan kepada larva ikan cupang.

  8. Pemeliharaan larva ikan cupang dilakukan selama 7 hari atau 1 minggu.

  9. Pengukuran berat larva diukur dari hari ke nol, hari ke tiga, dan hari ketujuh atau hari terakhir.

  10. Penimbangan pakan dilakukan se dilakukan.

3.6.2 Kerangka Penelitian

  Kerangka penelitian dengan judul pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhandankelangsunganhidup larva ikancupangini menggunakan hewan uji larva ikan cupang (Betta plakat) sebanyak 300 ekor dengan rata-rata panjang ± 0,3 cm dan berat ± 0.0063 gram, sebagai perlakuan digunakan jenis pakan berbeda yakni : kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyu dengan dosis yang sama 0,07475 gram. Analisis yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian dan sintasan serta Pertumbuhan berat. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui jenis pakan kuning telur yang terbaik pada pertumbuhan larva ikan cupang dan kelangsungan hidup larva ikan cupang.

  Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang di analisis dengan menggunakan :

3.7.1 Rancangan Percobaan Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL).

  Artinya dilakukan pengacakan untuk penempatan wadah percobaan. Pengacakan adalah suatu proses yang membuat hukum-hukum peluang dapat diterapkan sehingga analisis data dapat shahih (Kusriningrum, 2008).Tata letak wadah penelitian secara jelas dapat di lihat pada Gambar 4 berikut :

  

A3 C4 B2 A1

C1 A2 C3 C2

B4 A4 B1

B3 Gambar 4: Desain dan Tata Letak Wadah

  Keterangan :

  1. Perlakuan A : Pemberian Pakan Kuning Telur Bebek

  2. Perlakuan B : Pemberian Pakan Kuning Telur Ayam Kampung

  3. Perlakuan C : Pemberian Pakan Kuning Telur Puyu Variabel uji pada penelitian ini adalah jenis pakan yang berbeda dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan A pemberian kuning telur bebek B: kuning telur ayam kampung, C: kuning telur puyu. Model penyusunan data pengamatan dapat dilihat pada tabel 4 berikut : Tabel 4. Model penyusunan data pengamatan dengan menggunakan RAL

  PERLAKUA ULAN JUMLA RATA- N GAN H RATA

  ∑ Ỳ A A1 A2 A3 A4 A B B1 B2 B3 B4 ∑ Ỳ B C C1 C2 C3 C4 ∑ Ỳ C

3.8 Variabel Pengamatan

  Beberapa variabel yang akan di pertambahan berat larva serta kelangsungan hidup larva ikan cupang.

3.8.1 Pertumbuhan Mutlak

  Damayanti (2012), secara sederhana pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran (panjang atau berat) dalam kurung waktu tertentu. Akan tetapi, pertumbuhan merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan bobot mutlak dinyatakan sebagai perubahan ukuran bobot dalam kurun waktu tertentu. Tingkat pertumbuhan larva ikan cupang yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan berat dan panjang.

  1. Pertumbuhan panjang mutlak larva ikan cupang (L) menurut Cholik,

  = − Keterangan:

  Lt = Panjang akhir larva ikan cupang plakat penelitian waktu minggu ke-t (cm)

  Lo = Panjang awal larva ikan cupang (cm)

  2. Petumbuhan berat mutlak larva ikan cupang (W) menurut Cholik,

  dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

  − W=

  Keterangan: Wt = Berat akhir penelitian waktu minggu ke-t (gr) Wo= Berat awal larva ikan cupang (gr)

3.8.2 Pertumbuhan Rata- Rata Harian

  Perhitungan Pertambahan Berat Harian Rata-rata atau Average Daily

  Growth (ADG) menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

  − =

  Keterangan: Wt = Berat akhir (gr) Wo = Berat awal (gr) H = Lama pemeliharaan (hari) Perhitungan Pertambahan Panjang Harian Rata-rata Average Daily Growth

  (ADG) menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

  Keterangan: Lt = Panjang akhir (cm) Lo = Panjang awal (cm) H = Lama pemeliharaan (hari)

  3.8.3 Kelangsungan Hidup

  Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah biota yang hidup pada akhir waktu tertentu menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

  = 100%

  Keterangan: SR = Tingkat Kelangsungan Hidup (%) Nt = Jumlah Larva Ikan Cupang Akhir Penelitian ke-t No = Jumlah Awal Larva Ikan Cupang

  3.8.4 Analisis Of Variance (ANOVA)

  Data yang diperoleh meliputi hasil pengukuran laju pertumbuhan panjang dan laju pertumbuhan berat benih, dihitung dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) satu arah dengan melakukan uji F dari metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz,1994). Tabel ANOVA dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut:

  Tabel 6. Analisys Of Variance (ANOVA) SK DB JK KT F hit F tab

  1 % Perlakuan (t – 1) JKP KTP=JKP/(t-1) KTP/KTG

  KTG=JKG/ t (r- Galat t (r - 1) JKG

  1) Total t r – 1 JKT

  − =

  Berdasarkan tabel rancangan penelitian di atas, maka rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

  2

  ( Total umum )

  a) FK =

  Jumlah Seluruh observasii

2 Y

  =

  t . r 2 ( Jumlah Hasil Perlakuan )

  ∑

  b) JKP = FK

  − Jumlah Ulangan

2 Yi

  ∑ FK

  = − r

  2

  c) JKT = Ʃ Yij – FK

  d) JKG = JKT – JKP

  14 Keterangan : SK :Sumber Keragaman DB : Derajat Bebas JK : Jumlah Kuadrat KT : Kuadrat Tengah t : Banyaknya Perlakuan r : Banyaknya Ulangan JKP : Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG : Jumlah Kuadrat Galat JKT : Jumlah Kuadrat Total FK : Faktor Koreksi F hit : F hitung F tab : F tab Kesimpulan hasil Uji F adalah sebagai berikut:

  

a) Jika F Hitung (KTP/KTG) < F Tabel (5%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H

diterima, hal ini berarti Perlakuan tidak berpengaruh nyata.

  

b) Jika F Hitung (KTP/KTG) > F Tabel (5%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H

ditolak, hal ini berarti Perlakuan berpengaruh nyata.

  

c) Jika F Hitung (KTP/KTG) > F Tabel (1%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H

ditolak, hal ini berarti Perlakuan berpengaruh sangat nyata.

  Mengetahui adanya pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda

terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang maka data

dianalisa dengan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menurut

(Gaspersz, 1994) rumus Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut:

  Y = + + ij i ij µ τ ∈

  Keterangan: Yij = Angka Pengamatan ke-j Dari Perlakuan Ke-i = Pengaruh Perlakuan Ke-i

  τ i µ = Nilai Tengah Dari Seluruh Perlakuan ij = Pengaruh Error Yang Timbul Oleh Percobaan Ke-j Pada Perlakuan ke-i

  ∈ Asumsi yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi awal larva pada setiap perlakuan dianggap sama.

  2. Perlakuan pemberiankuningtelur yang berbedapada larva ikancupang.

  3. Kondisi wadah dalam perlakuan dianggap sama.

  4. Ketelitian dalam setiap perlakuan dianggap sama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  a plakat) n Berat Mutlak Larva Ikan Cupang (Betta pl

4.1.1 Pertumbuhan B

  berjalan dengan laju pertumbuhan larva ikan cupang be Peningkatan la apat dilihat pada larva ikan cupang selama pemeiharaan, dap peningkatan berat la gambar 5 berikut :

  

Pertumbuhan Berat Mutlak

0,05 0,04

  A (Kunging 0,03 0,0474 0,0474

  Telur Bebek) 0,02 0,0288 B (Kuning

  0,0204 0,01 Telur Ayam) A (Kungi unging B (Kuning C (Kuning

  Telur Bebe ebek) Telur Ayam) T Perlakuan Gambar 5.

   Grafik Pertumbuha han Berat Mutlak Larva Ikan Cupang (Betta etta plakat ). akuan menunjukan Dari gambar diat iatas terlihat dengan jelas bahwa setiap perlaku beda antaranya perlakuan A (kuning telur bebe ebek) perlakuan B hasil yang berbeda-be

  

(kuning telur ayam) ) dan perlakuan C (kuning telur puyu). Pad Pada perlakuan A

kan berat rata-rata menunjukan berat rata rata-rata 0,0474 gram, perlakuan B menunjuka gkan pada perlakuan C berat rata-rata 0,0204 g gram. 0,0228 gram, sedangk Pada pemberi erian pakan yang berbeda dengan dosis yang g sama, dari total uhan larva. Tetapi bobot badan larva dap apat termanfaatkan mungkin untuk pertumbuh

pemberian pakan yan ang berbeda pada larva ikan cupang berpenga garuh nyata untuk

pertumbuhan berat lar larva cupang.

4.1.3 Pertumbuhan Harian

  Laju pertumbuhan harian berat larva ikan cupang selama 7 hari penelitian

dengan menggunakan tiga perlakuan yakni perlakuan A Kuning telur bebek

0.0474 gram, perlakuan B Kuning ayam kampung 0.0288 gram perlakuan C

Kuning telur puyu 0.0204 gram.

  Laju pertumbuhan harian larva ikan cupang (Betta plakat), selama 7 hari

sesuai perlakuan tiga jenis kuning telur yang berbeda pada larva ikan cupang

menunjukan pertumbuhan rata-rata pertumbuhan harian yang berbeda, Sedangkan

laju pertumbuhan berat harian untuk larva ikan cupang tertinggi ditunjukan pada

perlakuan A (Kuning telur bebek), yang kedua perlakuan B (Kuning telur ayam

kampung), dan yang terendah pada perlakuan C (Kuning telur puyu). Hal ini

berarti tingkat pemberian pakan yang terlalu tinggi akan menyebabkan air media

hidup larva ikan cupang menjadi kotor.. selama penelitian berlangsung ada beberapa masalah yang muncul

diantaranya laju pertumbuhan harian, banyak larva atau anakan cupang mati

akibat dari adanya penanganan kualitas air yang tidak baik, pergantian air yang

hanya dilakukan 2 hari sekali, akibatnya banyak larva cupang atau anakan cupang

yang mati dan air yang digunakan cepat kotor dan busuk. sedangkan untuk

pertumbuhan berat harian larva ikan cupang ditujukan pada pakan kuning telur

bebek.

  Pertumbuhan berat mutlak pada larva ikan cupang atau anakan cupang

menunjukan hasil yang berbeda-beda, diantanya bertumbuhan berat larva tertinggi

terjadi pada pakan kuning telur bebek. dan untuk kualitas air untuk pakan larva

  

ikan cupang sangatlah kecil dan itu terlihat pada kelangsungan hidup larva cupang

itu sendiri selama pemeliharaan.

  Pertumbuhan berat mutlak larva ikan cupang untuk pakan kuning telur

ayam kampung dihasilkan berat mutlak 0,0228 gram dengan kelangsungan hidup

tertinggi dibandingkan dengan pakan kuning telur bebek dan pertumbuhan berat

larva ikan cupang untuk pakan kuning telur puyu dihasilkan 0,0204 gram selama

penelitian berlangsung dan lebih rendah dari kedua pakan yaitu kuning telur

bebek dan pakan kuning telur ayam kampung. sedangakan untuk kelangsungan

hidup tertinggi terjadi pada pakan kuning telur puyu 68% selama penelitian. ini

terjadi karna adanya kualitas air yang sangat terndah.

  Pada pertumbuhan larva selama pemeliharaan bukan saja melihat dari

pemberian pakannya yang tinggi akan protein dan gizi lainnya, kualitas air juga

menentukan pertumbuhan dan kelangsung

penelitian.

4.1.3 Kelangsungan Hidup

  Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah biota yang hidup pada akhir

waktu tertentu, sedangkan mortalitas adalah kematian yang terjadi pada suatu

populasi organisme yang menyebabkan berkurangnya jumlah individu populasi

tersebut. Kelangsungan hidup larva ikan cupang pada akhir penelitian adalah

sebagai berikut:

  Kelangsungan Hidup 46% 68%

  65% A (Kuning Telur Bebek) B (Kuning Telur Ayam) C (Kuning Telur Puyuh)

Gambar 6. Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang

  Berdasarkan Gambar 6 di atas bahwa, sintasan pada larva ikan cupang

selama pengamatan tingkat kelangsungan hidup yang diperoleh pada perlakuan

Kelangsungan hidup larva ikan cupang selama penelitian adalah perlakuan A

sebesar 46%, perlakuan B: 65 % dan perlakuan C : 68%.

  Madinawat et al.,(1988), Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas air

selama penelitian masih dalam keadaan y

kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat). Selain itu, diduga jumlah

pakan yang selalu tersediamengandung protein yang dibutuhkan oleh ikan dan

tidak terlalu menurunkan kualitas air pada media pemeliharaan.

  Effendie (1997), menambahkan bahwa survival rate atau derajat

kelangsungan hidup dipengaruhi oleh faktor biotik yaitu persaingan, parasit,

umur, predator, kepadatan dan penanganan manusia, sedangkan faktor abiotik

adalah sifat fisika dan kimia dalam perairan. Diduga bahwa faktor-faktor tersebut

tidak terlalu berpengaruh dan masih dalam keadaan yang layak untuk

pertumbuhan Larva Ikan Cupang.

BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh pemberian pakan kuning telur yang

berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta

plakat) dapat disimpulkan bahwa :

  1. Pemberian pakan yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat) khususnya pertumbuhan berat. Pertumbuhan larva ikan cupang yang tertinggi ditunjukan pada pemberian pakan kuning telur bebek yaitu perlakuan A, dan tingkat kelangsungan hidup yang terbaik selama penelitian adalah kuning telur puyu perlakuan C sebesar 68%.

  2. Perlakuan A kuning telur bebek me untuk pertumbuhan larva ikan cupang

  5.2 Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian pakan kuning telur

yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan yang

berbeda di setiap perlakuan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN BUTA ( Astyanax mexicanus )

0 9 1

PENGARUH SISTEM PEMELIHARAAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH KUDA LAUT (Hippocampus kuda)

0 9 9

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN AMPAS KEPALA IKAN TERI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

1 40 13

PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS Artemia sp DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO

0 1 6

PENGARUH PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO

0 0 8

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK MAROLIS DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) PROVINSI GORONTALO

0 0 10

PENGARUH KETINGGIAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUPBENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO

0 1 9

2 PENGARUH DOSIS PAKAN Tubifex sp YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN SIDAT (Anguilla marmorata) DI BALAI BENIH IKAN KOTA GORONTALO

0 0 18

PENGARUH PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN SIDAT (Anguilla marmorata ) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO

0 0 15

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN OTOHIME DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN SIDAT (Anguilla marmorata) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO

0 4 9