Qaira Anum, Sri Lestari, Tri Puspita Prihatinningrum, Elsi Kemala Putri Bagian IK Kulit dan Kelamin
Artikel Asli
MANIFESTASI KLINIS KUTIL KELAMIN
PADA PASIEN POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN
RS DR. M. DJAMIL, PADANG
Qaira Anum, Sri Lestari, Tri Puspita Prihatinningrum, Elsi Kemala Putri
Bagian IK Kulit dan Kelamin
ABSTRAK
!
"
#
#
$ %%
$
&'()
!
#
*
penelitian ini untuk melihat karakteristik manifestasi klinis kutil kelamin pada pasien poliklinik.
Studi retrospektif kutil kelamin pada pasien poliklinik Kulit dan Kelamin RS dr. M. Djamil, Padang
+-
/0+01+ #
/0+23#
$
4#
3
5
!
$
3
#
3
5
!
'(
'
%
#
!
16
#%#
!
#
/727
%
5
!
$
#
!
+
!
893+8:;
#
%#
#
!
% $
$
$
3
$$3
21376:
$ !
$$
3
$ 43
$$
343
'"(
5
$ $$
%
>
5
$$ $$
//27!
$ @
?$
?%$
!5%+
G89+8:$$
@
!?$
?
$
$
$
35%$?$$3
21376:
$%
5
;$
?$5%?
$
3$ ?4?
?$3
?%$$
3!%3
'"($
$3$?
$
$
$
$
%
'(
??
$;$?$G$??
$
3
3
$?
$
$
#
$
Keywords: genital warts, clinical manifestation
Korespondensi:
Jl. Perintis kemerdekaan – Padang
Telp: 0751-810256
Email: qairaanuma@yahoo.com
89
MDVI
PENDAHULUAN
Infeksi %
$
(HPV) genital/
kutil kelamin adalah infeksi yang ditandai oleh adanya
pertumbuhan eksotipik pada genitalia interna atau eksterna,
perineum, atau daerah perianal. Kutil kelamin diperkirakan
terjadi pada sekitar 30% sampai 50% orang dewasa yang
aktif secara seksual, paling sering pada usia 16-25 tahun.
Perbandingan perkiraan insidens kumulatif populasi
perempuan 15-19 tahun dalam kurun waktu 3 tahun di
Inggris (44%) dan dua kelompok mahasiswa perempuan
di Amerika Serikat (keduanya 43%) menunjukkan bahwa
individu yang mendapat infeksi HPV umumnya adalah
kalangan perempuan muda yang aktif secara seksual.
Beberapa faktor epidemiologi yang terkait peningkatan
infeksi HPV antara lain: perempuan muda yang melakukan
aktivitas seksual pertama pada usia dini, perokok,
kehamilan, dan yang menggunakan kontrasepsi; jumlah
pasangan dari pasangan laki-laki dan perempuan serta
lamanya hubungan seksual pada perempuan.1,2
Beberapa faktor yang dikaitkan dengan perkembangan
kutil kelamin, misalnya penggunaan jangka panjang
kontrasepsi hormonal (lebih dari 10 tahun), multiparitas,
merokok, koinfeksi dengan STD lainnya (misalnya HIV,
herpes simpleks 2, dan ;%
!
?%$
), dan
keadaan imunosupresif. Pasien dengan koinfeksi HIV1 dan HPV memiliki kemungkinan lebih besar dalam
perkembangan HPV, dengan peningkatan risiko neoplasia
serviks pada perempuan dengan keadaan imunosupresif.
Edukasi dan konseling harus dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman mengenai infeksi. Edukasi merupakan konsep
utama yang lebih baik dalam penatalaksanaan setelah
diagnosis dan pengobatan.3-8
Pengobatan kutil kelamin bersifat kompleks dan
hasil pengobatan bervariasi. Kutil kelamin ini dapat
mengakibatkan trauma fisik dan psikologis pada pasien.
Alasan utama untuk mengobati kutil kelamin adalah
perbaikan gejala (termasuk perbaikan secara kosmetik) dan
menghilangkan lesi. Pada kebanyakan pasien, pengobatan
menghasilkan periode bebas kutil kelamin. Jika tidak
diobati, kutil kelamin dapat sembuh sendiri, tetap tidak
berubah, bertambah besar, atau bertambah banyak. Terapi
rekomendasi CDC untuk kutil kelamin adalah bedah beku
menggunakan nitrogen atau aplikasi ?
!$
$# cair diulang
tingtur senyawa benzoin, asam trikloroasetat (TCA) atau
asam bikloroasetat (BCA) 80%-90%, operasi dengan
?$
@?$3
%
@?$3
kuretase, atau bedah listrik.9,10
BAHAN DAN METODE
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah studi
90
($21H$1*
%/0+JN8661
retrospektif, untuk melihat manifestasi klinis kutil kelamin
pada pasien yang datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit dr. M. Djamil, Padang dari 1 Januari2010
hingga 31 Desember2014, yang sudah dilakukan
pemeriksaan acetowhite dengan hasil (+). Data yang
dikumpulkan adalah jumlah pasien, usia, jenis kelamin,
pekerjaan, riwayat coitus suspectus (CS), cara berhubungan
seksual, pasangan yang juga menderita kutil kelamin,
memakai kondom/tidak, komplikasi, riwayat vaksinasi
HPV, lokasi lesi, morfologi, dan jumlah lesi.
HASIL
Pasien yang didiagnosis dengan kutil kelamin di
poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit dr. M. Djamil,
Padang dari 1 Januari2010 sampai dengan 31 Desember
2014 berjumlah 39 pasien.
Jumlah (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
16 (41,03%)
23 (58,97%)
Usia
MANIFESTASI KLINIS KUTIL KELAMIN
PADA PASIEN POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN
RS DR. M. DJAMIL, PADANG
Qaira Anum, Sri Lestari, Tri Puspita Prihatinningrum, Elsi Kemala Putri
Bagian IK Kulit dan Kelamin
ABSTRAK
!
"
#
#
$ %%
$
&'()
!
#
*
penelitian ini untuk melihat karakteristik manifestasi klinis kutil kelamin pada pasien poliklinik.
Studi retrospektif kutil kelamin pada pasien poliklinik Kulit dan Kelamin RS dr. M. Djamil, Padang
+-
/0+01+ #
/0+23#
$
4#
3
5
!
$
3
#
3
5
!
'(
'
%
#
!
16
#%#
!
#
/727
%
5
!
$
#
!
+
!
893+8:;
#
%#
#
!
% $
$
$
3
$$3
21376:
$ !
$$
3
$ 43
$$
343
'"(
5
$ $$
%
>
5
$$ $$
//27!
$ @
?$
?%$
!5%+
G89+8:$$
@
!?$
?
$
$
$
35%$?$$3
21376:
$%
5
;$
?$5%?
$
3$ ?4?
?$3
?%$$
3!%3
'"($
$3$?
$
$
$
$
%
'(
??
$;$?$G$??
$
3
3
$?
$
$
#
$
Keywords: genital warts, clinical manifestation
Korespondensi:
Jl. Perintis kemerdekaan – Padang
Telp: 0751-810256
Email: qairaanuma@yahoo.com
89
MDVI
PENDAHULUAN
Infeksi %
$
(HPV) genital/
kutil kelamin adalah infeksi yang ditandai oleh adanya
pertumbuhan eksotipik pada genitalia interna atau eksterna,
perineum, atau daerah perianal. Kutil kelamin diperkirakan
terjadi pada sekitar 30% sampai 50% orang dewasa yang
aktif secara seksual, paling sering pada usia 16-25 tahun.
Perbandingan perkiraan insidens kumulatif populasi
perempuan 15-19 tahun dalam kurun waktu 3 tahun di
Inggris (44%) dan dua kelompok mahasiswa perempuan
di Amerika Serikat (keduanya 43%) menunjukkan bahwa
individu yang mendapat infeksi HPV umumnya adalah
kalangan perempuan muda yang aktif secara seksual.
Beberapa faktor epidemiologi yang terkait peningkatan
infeksi HPV antara lain: perempuan muda yang melakukan
aktivitas seksual pertama pada usia dini, perokok,
kehamilan, dan yang menggunakan kontrasepsi; jumlah
pasangan dari pasangan laki-laki dan perempuan serta
lamanya hubungan seksual pada perempuan.1,2
Beberapa faktor yang dikaitkan dengan perkembangan
kutil kelamin, misalnya penggunaan jangka panjang
kontrasepsi hormonal (lebih dari 10 tahun), multiparitas,
merokok, koinfeksi dengan STD lainnya (misalnya HIV,
herpes simpleks 2, dan ;%
!
?%$
), dan
keadaan imunosupresif. Pasien dengan koinfeksi HIV1 dan HPV memiliki kemungkinan lebih besar dalam
perkembangan HPV, dengan peningkatan risiko neoplasia
serviks pada perempuan dengan keadaan imunosupresif.
Edukasi dan konseling harus dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman mengenai infeksi. Edukasi merupakan konsep
utama yang lebih baik dalam penatalaksanaan setelah
diagnosis dan pengobatan.3-8
Pengobatan kutil kelamin bersifat kompleks dan
hasil pengobatan bervariasi. Kutil kelamin ini dapat
mengakibatkan trauma fisik dan psikologis pada pasien.
Alasan utama untuk mengobati kutil kelamin adalah
perbaikan gejala (termasuk perbaikan secara kosmetik) dan
menghilangkan lesi. Pada kebanyakan pasien, pengobatan
menghasilkan periode bebas kutil kelamin. Jika tidak
diobati, kutil kelamin dapat sembuh sendiri, tetap tidak
berubah, bertambah besar, atau bertambah banyak. Terapi
rekomendasi CDC untuk kutil kelamin adalah bedah beku
menggunakan nitrogen atau aplikasi ?
!$
$# cair diulang
tingtur senyawa benzoin, asam trikloroasetat (TCA) atau
asam bikloroasetat (BCA) 80%-90%, operasi dengan
?$
@?$3
%
@?$3
kuretase, atau bedah listrik.9,10
BAHAN DAN METODE
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah studi
90
($21H$1*
%/0+JN8661
retrospektif, untuk melihat manifestasi klinis kutil kelamin
pada pasien yang datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit dr. M. Djamil, Padang dari 1 Januari2010
hingga 31 Desember2014, yang sudah dilakukan
pemeriksaan acetowhite dengan hasil (+). Data yang
dikumpulkan adalah jumlah pasien, usia, jenis kelamin,
pekerjaan, riwayat coitus suspectus (CS), cara berhubungan
seksual, pasangan yang juga menderita kutil kelamin,
memakai kondom/tidak, komplikasi, riwayat vaksinasi
HPV, lokasi lesi, morfologi, dan jumlah lesi.
HASIL
Pasien yang didiagnosis dengan kutil kelamin di
poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit dr. M. Djamil,
Padang dari 1 Januari2010 sampai dengan 31 Desember
2014 berjumlah 39 pasien.
Jumlah (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
16 (41,03%)
23 (58,97%)
Usia