Diksi dan Gaya Bahasa dalam

Diksi dan Gaya Bahasa

Oleh : Rahmat Hidayatullah
Khairul Anwar

Pengertian Diksi
Diksi

adalah pemilihan kata
dalam pembentukan karya
sastra. Diksi bukan hanya berarti
pilih memilih kata melainkan
digunakan untuk menyatakan
gagasan atau menceritakan
peristiwa tetapi juga meliputi
persoalan gaya bahasa dan
ungkapan-ungkapan.

Syarat Diksi
Ketepatan


dalam pemilihan kata
dalam menyampaikan suatu gagasan.
kemampuan untuk menemukan
bentuk yang sesuai dengan situasi
dan nilai rasa bagi pembacanya.
Menguasai berbagai macam kosakata
dan mampu memanfaatkan kata-kata
tersebut menjadi sebuah kalimat
yang jelas, efektif dan mudah
dimengerti.

Jenis-jenis Diksi
Berdasarkan

makna:
Makna Denotatif
◦ menyatakan arti yang sebenarnya
dari sebuah kata
Contoh: Bunga Melati
Makna


Konotatif

◦ Menyatakan makna yang tidak
sebenarnya
Contoh: Bunga Bank

Berdasarkan

Leksikal:

◦Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang
sama.
◦Antonim adalah dua buah kata yang maknanya
“dianggap” berlawanan.
◦Homonim adalah suatu kata yang memiliki lafal dan
ejaan yang sama, namun memiliki makna yang
berbeda.
◦Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna
dan ejaan yang berbeda dengan lafal yang sama.

◦Homograf adalah suatu kata yang memiliki  makna
dan lafal yang berbeda, namun ejaannya sama.
◦Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak
pengertian

Contoh Penggunaan Diksi
Hari

ini Aku pergi ke pantai bersama dengan
teman-temanku. Udara disana sangat sejuk. Kami
bermain bola air sampai tak terasa hari sudah
sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana
untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika
hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah
disambut oleh semilir angin yang tak hentihentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran
juga seolah tak mau kalah untuk menyambut
kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu
sepanjang hari disana, kami pulang dengan hati
senang.


Gaya Bahasa atau Majas
Gaya

bahasa atau majas adalah
kiasan adalah bahasa indah yang
dipergunakan untuk
meningkatkan kesan dengan
jalan memperkenalkan serta
memperbandingkan suatu benda
dengan benda lain atau hal lain
yang lebih umum.

Majas

dapat digolongkan dalam
beberapa golongan :
◦ Majas perbandingan
◦ Majas pertentangan
◦ Majas pertautan

◦ Majas perulangan

Majas Perbandingan
Majas

Perumpamaan

◦ perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berkaitan dan yang
dianggap sama.
◦ Contoh: Semangatnya keras
bagaikan baja.
Metafora

◦ Majas yang berupa kiasan
◦ Contoh: Siti adalah kembang
desa disini.

Personifikasi


◦ perbandingan yang menuliskan
benda-benda mati menjadi seolaholah hidup
◦ Contoh: Kabut
tebal menyelimuti desa kami
Alegori

◦ perbandingan yang bertautan satu
dan yang lainnya yang mengandung
sifat-sifat moral manusia.
◦ Contoh: Pernikahan adalah suatu
usaha untuk mengarungi bahtera
kehidupan.

Majas Pertentangan
Hiperbola

◦ Hiperbola adalah majas yang menyatakan
sesuatu dengan berlebih-lebihan.
◦ Contoh: Suaranya
menggelegar membelah angkasa.

Litotes

◦ menyatakan sesuatu dengan
memperkecil atau memperhalus keadaan
◦ Contoh: Tapi, maaf kami tak dapat
menyediakan apa-apa. Sekadar air untuk
membasahi tenggorokan saja yang ada.

Ironi

◦ Majas yang menyatakan makna yang
berlawanan atau bertentangan,
dengan maksud menyindir
◦ Contoh: Bagus benar tulisanmu
sampai tidak dapat dibaca.

Majas Pertautan
Metonomia

◦ Majas yang memakai nama ciri atau nama

hal yang ditautkan dengan orang, barang
atau hal, sesuai penggantinya
◦ Contoh: Ayah suka mengisap gudang
garam. Maksudnya rokok
Alusio

◦ yang menunjuk secara tidak langsung ke
suatu peristiwa
◦ Contoh: upacara ini mengingatkanku pada
Proklamasi kemerdekaan tahun 1945

Sinekdoke

◦ Majas yang menyebutkan nama
bagian sebagai pengganti nama
keseluruhan atau sebaliknya
Pars

pro toto


◦ penyebutan sebagian untuk maksud
keseluruhan
◦ Contoh: orang itu tidak kelihatan
batang hidungnya.
Totem

pro parte

◦ penyebutan keseluruhan untuk
maksud sebagian saja
◦ Contoh: Dalam pertandingan musim

Eufemisme

◦ Majas kiasan halus sebagai
pengganti ungkapan yang terasa
kasar dan tidak menyenangkan
◦ Contoh: sebagian karyawan
dirumahkan. (di PHK)


Majas Perulangan
Kiasmus

◦ majas yang berisi perulangan dan
sekaligus merupakan inversi.
Contoh:

karena malam
bukan siangnya gelombang
dan siang bukan malamnya jalang

Terima kasih