Laporan Arus Kas untuk mengukur (3)

Laporan Arus Kas
Makalah ini diajukan sebagai Tugas Pengganti Final mata kuliah Akuntansi
Keuangan 1

Disusun oleh:
Meilinda W. Wongsonegoro (1613037)
Abigail Olivia A. Davidson (1613100)
Friska S. Liwang (1613127)

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Makassar
2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh
karena berkat dan anugrah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen Marselinus Asri, S.E., M.Si., Ak., CA
pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan I sebagai nilai ujian semester.
Dalam proses penyusunan tugas ini, penulis menjumpai banyak hambatan
dan berbagai rintangan, namun karena adanya dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan
tepat waktu. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang
telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah penelitian ini terdapat banyak
kekurangan oleh karena itu saran dan kritik sangat diperlukan oleh penulis.
Akhirnya penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Makassar, 28 Januari 2018

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketika perkembangan teknologi mengubah dunia internasional ini menjadi global
villange, negara-negara seolah tanpa batas. Era ini popular dengan nama

globalisasi. Di sinilah masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam
konteks akuntansi maka muncullah akuntansi internasional yang mencoba

menguraikan

teori

dan

praktik-praktik

akuntansi

yang

berlaku

secara

internasional. Harmonisasi standar akuntasi keuangan dalam wujud IFRS
(International Financial Reporting Strandard) berlaku secara internasional, dan

dalam proses penyusunannya faktor politik dan kondisi ekonomi menjadi tidak

relevan. Dalam hal ini sangat diharapkan ada sebuah standar yang dapat diterima
oleh semua negara di dunia. Dengan adanya standar yang diterima secara
internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki daya keterbandingan yang
lebih tinggi antar negara. Tentu saja upaya-upaya kearah harmonisasi
internasional ini bukanlah pekerjaan yang mudah.
Keadaan ini juga berpengaruh terhadap akuntansi di Indonesia. Melihat keadaaan
dan kebutuhan negara dengan tujuan untuk mendorong semakin terciptanya
transparansi yang bisa dimengerti dan memiliki standar yang sama dengan negaranegara lain, maka IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) melakukan harmonisasi
dengan standar keuangan internasional, dimana nantinya semua negara akan
berpedoman pada standar ini untuk mendorong transparansi laporan keuangan dan
bisa dimengerti oleh semua pihak, dalam hal ini khususnya mengenai informasi
keuangan dari suatu unit usaha, maka oleh komite IAI dengan penelitian yang
bertahun-tahun yang telah dilakukan mengambil langkah yang matang untuk
memasukkan laporan arus kas sebagai laporan utama pengganti laporan sumber
dan penggunaan dana. Karena laporan ini dianggap lebih memberikan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai laporan.

Laporan Arus Kas bermanfaat untuk berbagai kepentingan. Informasi arus masuk
dan keluar kas dalam laporan berguna untuk melihat transaksi kas di masa lalu
dan memprediksi arus kas di masa yang akan datang. Arus kas keluar dan masuk

merupakan prediksi sebelum terjadi. Sebuah Laporan Arus Kas menunjukkan
realisasi arus kas yang diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, laporan yang
disusun dapat dijadikan untuk menilai kecermatan taksiran yang telah dibuat
sebelumnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa tujuan dari Laporan Arus Kas?
2. Bagaimana penyusunan Laporan Arus Kas?
3. Bagaimana ilustrasi penyusunan Laporan Arus Kas?

C. TUJUAN PENELITIAN
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai

dasar untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi,
para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.

BAB II
ISI
A. PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement atau Statement of Cash Flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang kas
perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan
yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan
perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu kegiatan operasional, kegiatan
investasi serta kegiatan keuangan.
Definisi menurut Drs. S. Munawir (1993:157), menyatakan bahwa Laporan Arus
Kas atau Laporan Sumber dan Penggunaan Kas disusun untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan
kas tersebut serta dengan menunjukka dari mana sumber-sumber kas dan
penggunaan-penggunaannya.
Arus kas adalah kas actual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu perusahaan
(Weston dan Ringham, 1990:55). Arus kas masuk merupakan penerimaan kas
yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan

piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan
modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar adalah
pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran bunga, dividen, dan
pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus-menerus selama perusahaan
menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka
informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang disebut Laporan
Arus Kas, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan
kreditur dalam menganalisa arus kas.

Aktivitas yang membagi Laporan Arus Kas adalah kegiatan operasi, kegiatan
investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi
yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas
tersebut terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas. Manfaat utama
laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode, serta untuk
membantu investor, kreditur, dan pihak lain yang berkepentingan dalam
menganalisa kas (Kieso dan Wey Grandt, 1995:247).
B. TUJUAN DAN KEGUNAAN
Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas

tersebut. Laporan Arus Kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan
informasi tentang aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan basis kas
selama periode akuntansi tertentu.
Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam
suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan
laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya
untuk:
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa
depan.
2. Menilai

kemampuan

perusahaan

dalam

memenuhi

kewajibannya,


kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan
eksternal.
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta
pengeluaran kas yang berkaitan.
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baik kas maupun nonkas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode
tertentu.

Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai
laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor, maupun pihakpihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
C. KEUNGGULAN LAPORAN ARUS KAS
Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba, dan informasi mengenai laba
merupakan indikator yang baik untuk menentukan atau menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang. Laporan Arus Kas
dibutuhkan karena:
1. Kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang
sesungguhnya.
2. Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu

dapat diperoleh lewat laporan ini.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas perusahaan di
masa mendatang.
Ketika perusahaan melaporkkan beban non kas yang besar, seperti beban
penyisihan piutang ragu-ragu dan penyusutan aktiva tetap, ukuran laba mungkin
akan memberikan gambaran yang suram mengenai hasil kondisi operasional
perusahaan. Beban non kas yang besar ini akan membuat laba bersih seolah-olah
menjadi tampak kecil, padahal beban-beban tersebut diakui tanpa adanya
pengeluaran uang kas. Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan laba
yang tinggi, laba bersih yang dihasilkan tidak menjamin bahwa perusahaan
tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas jangka
pendeknya. Hal ini dikarenakan bahwa Laporan Laba Rugi disusun atas dasar
akrual, yaitu melalui sebuah proses penandingan antara beban dengan pendapatan,
sehingga angka laba yang dihasilkan tidak identik dengan besarnya uang kas yang
tersedia.

Laporan Arus Kas merinci sumber penerimaan maupun pengeluaran kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan Arus Kas dapat
digunakan sebagai alat untuk menganalisis apakah rencana perusahaan dalam hal
investasi maupun pendanaan telah berjalan sebagaimana mestinya.

D. PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas mengklasifikasikan penerimaan kas

berdasarkan kegiatan

operasi, investasi, dan pendanaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya
dari setiap jenis kegiatan adalah:
a) Kegiatan Operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang
dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas
dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada
pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta
membayar beban.
b) Kegiatan Investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang
dan mencakup:
a. Pemberian serta penagihan pinjaman.
b. Perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif
jangka panjang.
c) Kegiatan Pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas
pemegang saham serta mencakup:
a. Perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali

pinjaman.
b. Perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat
pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya.
Terdapat dua bentuk penyajian Laporan Arus Kas, yang pertama metode langsung
dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak
pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung,
arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas

keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langusng, arus kas dari operasional ditentukan
dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di Laporan Laba Rugi
dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang
lancar serta laba atau rugi karena pelepasan investasi. Pada dasarnya metode tidak
langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan.
Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan
Laporan Laba Rugi dan Neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih
diperoleh dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi
bersih dari pengaruh:
1. Perubahan persediaan dan piutang serta hutang usaha selama periode
berjalan.
2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan,
keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba
perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam
laba/rugi konsolidasi.
3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

2.5

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

Menurut Smuth dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari
sumber-sumber data yang meliputi empat langkah pokok:

1. Menentukan perubahan dalam kas.
2. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi
3. Menentukan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan.
4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.
Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali, disusul
oleh kegiatan investasi dan pendanaan. Masing-masing arus masuk dan arus
keluar dari kegiatan investasi serta pendanaan dilaporkan secara terpisah, yaitu
dilaporkan dalam jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari berbagai arus
masuk dan arus keluar. Jadi, arus kas keluar dari pembelian properti dilaporkan
terpisah dari arus kas masuk atas penjualan properti. Demikian juga, arus kas
masuk dari penerbitan sekuritas hutang dilaporkan terpisah dari arus kas keluar
atas pelunasannya. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama suatu periode
harus merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang dilaporkan dalam neraca
komparatif.

BAB III
PENUTUP
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus
kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas tersebut
memperikan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas
untuk menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan arus kas digunakan oleh
pihak manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah
berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pendanaan di masa
mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh pihak kreditor dan investor
dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba (keuntungan).
Laporan Arus Kas sesungguhnya dapat bercerita banyak. Akun kas mendapatkan
perhatian khusus dan istimewa sampai diperlukan laporan tersendiri yang
menggambarkan mutasinya, karena:
1. Manajemen

yang

berhasil

mestinya

tidak

hanya

dilihat

dari

kemampuannya menghasilkan laba besar, tetapi juga dari kehebatannya
meningkatkan saldo kas. Inilah nilai tambah yang lebih nyata, menurut
manajemen keuangan, tanpa saldo kas yang memadai, kecil kemungkinan
perusahaan dapat membagikan dividen. Investor, terutama investor jangka
panjang, pada umumnya berkepentingan dengan laba yang dibagikan ini.
2. Laporan Arus Kas tidak pernah bisa berbohong. Ini sangat berlawanan
dengan angka dalam Laporan Laba Rugi yang mungkin saja bersifat
artifisial, hasil rekayasa keuangan yang berlindung di bawah diskresi dan
kebijakan manajemen.
3. Kas adalah aset yang paling rawan disalahgunakan. Kas juga merupakan
darah yang menjamin kelangsungan suatu usaha. Karena itulah, akuntansi
untuk kas berbeda dengan akuntansi untuk akun lainnya. Akuntansi untuk
piutang dagang, persedaan, invetasi, harta tetap, utang, dan ekuitas

semuanya menekankan pada pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan
pelaporan.
Sejatinya, Laporan Arus Kas yang diharapkan investor bukan sekedar yang
menghasilkan netto arus kas positif. Investor kurang menyukai jika arus kas
positif itu hanya berasal dari kegiatan pendanaan (pinjaman baru atau right issue).
Dalam semua kondisi, investor sangat menghargai arus kas operasi yang positif.
Hanya dengan arus kas operasi positif, perusahaan dapat melakukan investasi
baru, pembayaran bunga, pelunasan utang, dan pembagian dividen. Berbeda
dengan arus kas investasi dan arus kas pendanaan, arus kas operasi sangat
berhubungan dengan laba bersih di Laporan Laba Rugi.

DAFTAR PUSTAKA
Mardian, Isra. “Makalah Laporan Arus Kas”. 27 Januari 2018.
https://isramardianchabib.wordpress.com/2011/12/13/makalah-laporan-arus-kas/.
Anwar. “Makalah Arus Kas”. 27 Januari 2018. http://anwar-akuntansiunsulbar.blogspot.co.id/2012/10/makalah-arus-kas.html
Tindaon, Shanti. “Materi Laporan Arus Kas”. 27 Januari 2018.
http://shantycr7.blogspot.co.id/2013/06/materi-makalah-laporan-arus-kas.html
Makruf, Sandy. “Laporan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung +
Contoh dan Penjelasan”. http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/laporanarus-kas-metode-langsung-dan-tidak-langsung-contoh-dan-penjelasan/