manajemen dan organisasi dan manajemen

manajemen dan organisasi

PENGERTIAN DAN PERANAN MANAJEMEN
1. Pengertian Organisasi
Apakah arti organisasi? organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang
tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat
menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting.
Selayaknya sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota
organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan kelangsungan hidup
mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi laba
seperti perusahaan yang menyediakan produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil)
kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium, rumah sakit
milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain.
Apapun bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan orang-orang
maupun unsur lainnya yang ada didalam organisasi agar tercapai tujuan dengan lebih baik.
2. Pengertian Manajemen
Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi
lebih mudah.
Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1.

Mencapai tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.

2.
Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen
menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak
yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti pemilik, karyawan, konsumen, pemasok
dan lain-lain.
3.
Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi
organisasi.
Menurut Peter Drucker efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing thing right) dan
efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing).
Efisiensi merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar, berkaitan dengan biayabiaya yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Mengukur biaya dari sumber daya yang
diperlukan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan
memilih alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan melakukan

pekerjaan yang seharusnya dilakukan dan merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau
tujuan. Sejauh mana tugas atau tujuan telah dicapai.
Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan dengan usaha, biaya, atau
pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan
benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran

organisasi atau bisa juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat/melakukan pekerjaan yang benar.
Sebagai ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak manajer gagal memantau salah
satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu efisiensi. Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta
untuk mencari paket kiriman yang hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari
divisi yang terpisah ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan keluar yang terbaik
adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa kurir yang bertugas mengirimkan paket
tersebut ke Surabaya. Akan tetapi efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan. Oleh
karena itu, selain peduli dengan efisiensi, para manajer juga harus berusaha untuk mencapai hasil
yang efektif. Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysler Motor mengalami penurunan penjualan,
pangsa pasar dan keuntungannya, walaupun mobil-mobil yang dibuatnya sudah sangat efisien.
Kemudian perusahaan tersebut melakukan inovasi baru dengan memproduksi mobil rancangan
pemenang lomba yang telah dirancang ulang, sehingga menarik minat pembeli. Setelah itu Chrysler
Motor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan keuntungannya. Ini menunjukkan bahwa

Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong
pencapaian sasaran organisasi.
Kerja merupakan kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain maupun diri sendiri. Bekerja
dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan diri sendiri
mengarahkan organisasi terhadap kebutuhan manajemen.
Apakah Manajemen itu ?
Begitu luasnya pengertian manajemen sehingga tidak ada definisi yang secara konsisten digunakan
oleh semua orang. Dalam hal ini dua definisi manajemen dikemukan sebagi berikut :
1.
Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain.
2.
James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.

Luther Gullick, manajemen suatu ilmu (science).

4.

James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah proses dari
seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk
memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
5.
Karthryn M. Bartol dan David C. Marten, manajemen adalah proses untuk mencapai tujuantujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan
(planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
6.
Chuck Williams (2001), manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi
seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang
yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun
bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan teknis).
7.
Murti Sumarni-John Soeprihanto (1995), manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas
kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam
perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara
yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.

Berdasarkan uraian tersebut manajemen dapat diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan

memanfaatkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan
mencapai tujuan-tujuan melalui pelaksanaan atau proses fungsi-fungsi POLC (Planning,
OrganizingLeading, Controlling).
Apakah Manajer itu ?
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja orang-orang yang ada di dalam
organisasi. Manajer sebagai perencana, pengorganisasi, pemimpin dan pengendali pelaksanaan
aktivitas sehari-hari organisasi.
Stoner menyatakan bahwa manajer adalah :
1.

Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.

2.

Manajer bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan.

3.

Manajer menyelaraskan tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas.


4.

Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual.

5.

Manajer adalah mediator.

6.

manajer adalah politikus.

7.

Manajer adalah diplomat.

8.

Manajer adalah symbol.


9.

Manajer harus mampu mengambil keputusan yang sulit.

“Seorang manajer yang efektif adalah seorang manajer yang mampu membuat suatu pekerjaan
terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan yang tinggi di tempat kerja.”
Pengamatan menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi manajemen dengan baik adalah
seorang manajer yang lebih berhasil. Makin banyak waktu yang digunakan oleh seorang manajer
untuk merencana, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan mereka, karena fungsi
perencanaan memegang peranan penting dalam keseluruhan fungsi manajemen.
Tingkatan dan Tipe-tipe Manajer
Jenis manajer dalam organisasi dapat diklasifikasikan berdasarkan dua bentuk, yang pertama Manajer
berdasarkan tingkatan manajemen dalam organisasi dan kedua berdasarkan lingkup kegiatan
organisasi yang berada di bawah tanggungjawabnya. Berdasarkan tingkatan manajemen organisasi,
manajer terdiri dari manajer puncak (top manager), manajer menengah (middle manager), manajer
bawah (lower manager atau first-line manager), dan pemimpin kelompok (group leader).
Top manager efektif adalah seorang pemikir strategis yang berorientasi ke depan yang membuat
banyak keputusan dalam kondisi yang tidak pasti dan penuh persaingan. Manajer puncak ( chief
executive officer, chief operational officer, direktur utama, presiden direktur, vice-president,
president) terdiri dari kelompok yang relatif kecil , bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen

organisasi. Menetapkan kebijakan operasional dan membimbing proses interaksi dengan lingkungan
organisasi. Top manager bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi penting untuk perubahan,
membantu karyawan untuk bertanggung jawab kepada perusahaan, bertanggung jawab untuk

menciptakn budaya posistif organisasi melalui bahasa dan tindakan dan bertanggung jawab
mengamati lingkungan usahanya.
Middle manager efektif adalah seorang yang mampu mengembangkan dan menerapkan rencana kerja
yang sesuai dengan tujuan dari tingkatan yang lebih tinggi, berorientasi pada kelompok dan bekerja
sama serta mengkoordinasi kegiatan antar unit dalam organisasi serta mampu menerapkan perubahan
atau strategi yang diciptakan oleh manajer puncak. Manajer menengah (kepala, manajer divisi,
manajer cabang, manajer pabrik, dekan).
First-Line Manager efektif adalah seseorang yang mampu mengelola kinerja satu unit kerja yang
dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jangka pendek yang sesuai dengan rencana middle dan
top manager. Manajer lini pertama (supervisor atau pemimpin kelompok).
Pemimpin Kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru yang dikembangkan
semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan
pekerjaan perorangan dan membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin
kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan dalam
kelompok.
Berdasarkan lingkup kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggung jawabnya, manajer terdiri

dari manajer fungsional dan manajer umum.
Manajer fungsional yaitu manajer yang bertanggung jawab atas satu bidang kegiatan tertentu seperti
keuangan, pemasaran, produksi, personalia, akuntansi atau penjualan.
Manajer umum membawahi semua kegiatan suatu unit seperti sebuah cabang, perusahaan terpisah
atau bagian operasional terpisah yang memiliki bagian produksi, pemasaran,dan keuangan sendiri
Fungsi Manajemen
Empat fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam
mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen adalah
sebagai berikut :
Perencanaan (planning).
Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk
mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat
strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
Pengorganisasian (organizing).
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir
kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat., meliputi
penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta
siapa yang akan bekerja untuk siapa.
Memimpin (leading)\
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka

untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi
dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.

Pengendalian (controlling).
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah
dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.\
Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”.
Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap
diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan
lainnya adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru
mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama
bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil.

Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi
kuno, sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama
adalah sebagai berikut:
·

Membuat sesuatu terjadi (making things happen)


·

Menghadapi persaingan (meeting the competition)

·

Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, & process)

·

Memimpin (leading)

Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya. Pertama,
‘membuat sesuatu terjadi’ merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning) dan
mengendalikan (controlling). Untuk ‘membuat sesuatu terjadi’, kita harus merencanakan bagaimana
mencapai sasaran yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja serta
melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi persaingan’
mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah pasar global yang
terus berkembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam ‘mengorganisir orang,
proyek, dan proses’ maka perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat
sesuatu terjadi). Terakhir, ‘memimpin’ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya,
merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat memperhatikan
keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati
karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai
bukti kesetiaan dan dukungannya.
Peranan Manajer Dalam Organisasi
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari seorang manajer memegang beberapa peranan untuk mencapai
tujuan organisasi. Tiga peranan utama manajer menyangkut sebagai berikut :
1). Peran interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak yang
akan membantu berhasilnya pelaksanaan tugas, baik pihak dalam perusahaan maupun pihak luar
perusahaan.
a. Peranan figure bapak (Figurehead)
Simbol pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat
legal dan social, contoh : memberi ucapan selamat datang kepada para pengunjung, penandatanganan
surat resmi,dst.
b.Peranan Pimpinan (Leader)

Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong (staffing),
melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan yang melibatkan
bawahan.
c. Peranan Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam, contoh :
membalas surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar, yang melibatkan puhak-pihak luar.
2) Peran informasional, yaitu peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan dan
penganalisaan informasi, menyangkut pengawas, penyebar informasi dan juru bicara.
a. Memantau (Monitor)
Manajer selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi, contoh membaca
terbitan-terbitan periodik dan laporan-laporan, memelihara kontak pribadi.
b. Penyebar (Disseminator)
Manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada
bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, contoh : Mengadakan
pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi; menelpon untuk meneruskan informasi.
c. Jurubicara (Spokesman)
Manajer sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh :
menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media
3). Peran pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk
membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada.
a. Kewirausahaan (Entrepreunership)
Manajer mengambil keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru, penggabungan
usaha dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang yang melibatkan prakarsa atau rancangan proyek
perbaikan.
b. Pengendali gangguan (Disturbance Handler)
Manajer diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul, contoh :
mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan dan kritis.
c. Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator)
Manajer harus mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan
efisien, contoh : penjadwalan, permintaan otoritas, menyelenggarakan kegiatan apapun yang
melibatkan anggaran dan program kerja bawahan.
d. Perunding (Negotiator)
Manajer melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta dalam
perundingan kontrak serikat pekerja.

Keterampilan Manajerial\
Keterampilan atau skill merupakan kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan ke dalam
praktek sehingga tercapai hasil kerja yang diinginkan. Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial yang
diperlukan dalam mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan. Keterampilan yang
paling penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain menjadi
lebih produktif di tempat kerja. Robert L. Katz menggolongkan keterampilan manajer menjadi tiga
kategori sebagai berikut :
1). Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar
manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer,
terutama bagi para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan
ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan
bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka
akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini
diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
2). Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki
mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya
3). Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan untuk merinci permasalahan menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik sehingga dapat
dilihat kaitan antara masing-masing bagian tersebut, serta mengetahui dampak dari setiap
permasalahan bagi orang lain.
Sebagai tambahan, keterampilan yang harus pula dimiliki oleh para manajer adalah sebagai berikut :
4) Keterampilan Motivasi (Motivation Skill)
Kemampuan untuk memberikan dorongan kepada orang lain, agar mereka dapat melakukan sesuatu
sesuai dengan yang diperintahkan tanpa mereka rasakan secara langsung, karena telah diberikan suatu
motivasi atau dorongan berupa rangsangan-rangsangan untuk menggairahkan dan menyemangati
melakukan pekerjaan.
5.

Keterampilan Teknologi Informasi

Keterampilan yang dalam hal ini penguasaan mengolah informasi melalui teknologi seperti
keterampilan mengoperasikan komputer.
Kecakapan manajerial adalah suatu keterampilan atau karakteristik personal yang membantu
tercapainya kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen. Beberapa kompetensi personal yang
diperlukan bagi keberhasilan manajerial sebagai berikut :
1.

Leadership, kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar melaksanakan suatu tugas.

2.

Self objectivity, kemampuan untuk menilai diri sendiri secara realistis.

3. Analiytic thinking, kemampuan untuk menginterpretasikan dan menyampaikan segala macam
bentuk informasi.

4.

Behavioral flexibility, menyesuaikan perilaku dalam mencapai tujuan.

5.

Oral Communication, kemampuan mengemukakan pendapat secara jelas dalam berbicara.

6.

Written Communication, kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik secara tertulis.

7.

Personal Impact, menumbuhkan kesan baik dan kepercayaan bagi orang.

8.

Resistances to stress, kemampuan untuk dapat bekerja dalam keadaan tertekan.

9.

Tolerance for uncertainty, kemampuan untuk bekerja dalam situasi yang tidak menentu.

tingkatan manajer dan keahlian yang harus dimiliki pada manajer
19 November 2010
By oh amelia

KEAHLIAN MANAGER
1.Keahlian teknis (technical skills)
2.Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi
dgn masyarakat(Human Relation skills)
3.Keahlian konseptual(Conceptual skills)
4.keahlian dalam pengambilan keputusan
(Decision Making-Skills)
5.keahlian dlm mengelola waktu(time management skills)
Tingkatan manajer
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak,
manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida,
di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi
karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia
(supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor
(foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan
CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan
bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke
proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
Jenis-Jenis Manajemen Perusahaan
September 17, 2011 By Syaifuddin Nst Leave a Comment
Penjelasan Tentang Manajer
Jenis Manajemen Perusahaan
Berdasarkan tingkatannya, manajer dapat dibagi menjadi:
Manajer tingkat bawah
Manajer menengah
Manajer tingkat atas
Berdasarkan bidangnya, manajer dibedakan atas:
Manajer umum
Manajer fungsional
Manajer fungsional dibedakan atas:
Manajer pemasaran
Manajer keuangan
Manajer operasi
Manajer sumber daya manusia (Personalia)
Dll
Manajer tingkat atas bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan. Tugas mereka
adalah menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan secara umum yang kemudian dijabarkan secara
spesifik oleh manajer yang dibawahnya. Mereka menentukan kebijakan strategis yang akan
menentukan kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi. Seperti membuat pabrik baru, membuat
produk baru, dsb. Nama manajer ini dikenal dengan nama seperti: Direktur Utama dengan direksidireksi lainnya, Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, CEO (Chief Executive Officer).
Manajer menengah merupakan sekelompok manajer yang lebih besar dari manajer puncak. Tugas
mereka adalah melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan manajer puncak
serta mengkoordinasikan dan mengarahkan aktivitas menajer tingkat bawah dan karyawan
operasional. Nama untuk posisi tersebut diantaranya: Manajer Pemasaran, Manajer Keuangan,
Manajer Personalia, dsb.

Manajer tingkat bawah mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan operasional karyawan secara
langsung. Posisi tersebut dikenal dengan nama pengawas atau supervisor, seperti pengawas penjualan,
pengawas produksi, pengawas administrasi, dsb.
Manajer umum bertanggungjawab mengawasi unit tertentu yang mempunyai beberapa bidang
sekaligus. Seperti manajer divisi yang merupakan contoh manajer umum yang mengawasi aktivitas
pemasaran, keuangan, dan operasional dari divisi tersebut.
Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi tertentu. Sebagai contoh
manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang berbau pemasaran. Dia tidak
bertanggung jawab terhadap aktivitas keuangan walaupun dalam aktivitasnya selalu berhubungan
dengan pemasaran. Contoh manajer fungsional dalam keseharian seperti Manajer Pemasaran, Manajer
Keuangan, Manajer Sumber Daya Manusia, dan Manajer Produksi.
Untuk hal yang lebih khusus kadang-kadang kadang perusahaan mempunyai manajer khusus, seperti
Manajer Public Relation, yakni manajer yang bertugas sebagai humas. Dalam kegiatan pengembangan
perusahaan, perusahaan mempunyai Manajer Riset dan Pengembangan. Perusahaan yang memandang
informasi sebagi sesuatu yang cukup penting, maka diangkat Manajer Sistem Informasi.\