BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi bahan pertimbangan penulis dalam membuat penelitian : 1. Nurul Shahnaz Mahdzan Sarah Margaret Peter Victorian (2013) The Determinants of Life Insura

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi bahan pertimbangan penulis dalam membuat penelitian :

  1. Nurul Shahnaz Mahdzan & Sarah Margaret Peter Victorian (2013) The Determinants of Life Insurance Demand : A Focus on Saving Motives and Financial Literacy

  Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki faktor-faktor penentu permintaan asuransi jiwa di antara pemegang polis asuransi di lima perusahaan besar asuransi jiwa di Kuala Lumpur, Malaysia. Dari sampel 259 individu, penelitian ini menganalisis pengaruh faktor demografis, saving motives, dan literasi keuangan terhadap permintaan asuransi jiwa. Untuk mengetahui hubungan antara faktor demografi dan permintaan asuransi jiwa menggunakan uji ANOVA. Hubungan antara literasi keuangan dan saving motives (precautionary, bequest, life cycle,

  

dan wealth accumulation motives) dengan permintaan asuransi jiwa di analisis

  menggunakan menggunakan multiple regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel demografi dan saving motives secara signifikan terkait dengan permintaan asuransi jiwa. Literasi keuangan ditemukan tidak signifikan dalam menentukan permintaan asuransi jiwa.

  Persamaan penelitian Nurul Shahnaz Mahdzan & Sarah Margaret Peter Victorian dan penelitian ini yaitu :

  1. Variabel independen yang digunakan sama, yaitu saving motives 2.

  Persamaan lainnya adalah instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Perbedaan penelitian Nurul Shahnaz Mahdzan & Sarah Margaret Peter Victorian dan penelitian ini yaitu :

  1. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen literasi keuangan sedangkan penelitian ini tidak meneliti literasi keuangan.

  2. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel pengalaman positif dan kecenderungan membeli, sedangkan penelitian saat ini menggunakan variabel pengalaman positif dan kecenderungan membeli.

  3. Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis ANOVA untuk mengukur hubungan antara faktor demografi dan permintaan asuransi, multiple regresi untuk mengukur hubungan antara literasi keuangan dan saving motives dengan permintaan asuransi. Sedangkan penelitian ini menggunakan teknik analisis Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM).

  2. Aurelija Ulbinaite, Marija Kucinskiene, Yannick Le Moullec (2013)

Determinants of Insurance Purchase Decision Making in Lithuania

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjelaskan keputusan pembelian layanan asuransi warga Lituania. Penelitian ini, menggunakan survei berbasis kuesioner skala Likert mulai dari skala 1 - 5 disusun utama (niat membeli dan keputusan membeli). Teknik analisis yang digunakan yaitu Factor analysis dan multiple regression analysis. Lima faktor yang teridentifikasi adalah: tingkat penerimaan kondisi asuransi, kompetensi penyedia layanan asuransi, sikap moneter konsumen terhadap asuransi, positifnya pengalaman asuransi konsumen, dan kemungkinan untuk mengurangi jumlah dari premi yang dibayarkan untuk asuransi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan kondisi asuransi, kompetensi penyedia layanan asuransi berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap keputusan asuransi; sikap moneter konsumen terhadap asuransi, pengalaman positif asuransi berpengaruh tidak langsung terhadap keputusan asuransi; kemungkinan untuk mengurangi jumlah premi yang dibayarkan untuk asuransi berpengaruh langsung terhadap keputusan asuransi; kecenderungan konsumen berpengaruh langsung terhadap keputusan membeli asuransi. Persamaan penelitian Aurelija Ulbinaite, Marija Kucinskiene, Yannick Le Moullec dan penelitian ini yaitu : 1.

  Variabel independen yang digunakan sama yaitu pengalaman positif konsumen dalam keputusan membeli asuransi

  2. Variabel dependen yang digunakan sama yaitu keputusan pembelian asuransi Perbedaan penelitian Aurelija Ulbinaite, Marija Kucinskiene, Yannick Le Moullec dan penelitian ini yaitu :

1. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel saving motives,

2. Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis yaitu factor analysis,

  multiple regression analysis dan path analysis sedangkan penelitian ini

  menggunakan teknik analisis Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM).

  3. Inti Dian Lisnawati (2016) Pengaruh Aksestabilitas, Kompetensi, Sikap Moneter, dan Pengalaman Positif Pengguna Jasa Asuransi Prudential di Jakarta

  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian asuransi prudential di Yogyakarta. Variabel penelitian ini adalah penerimaan kondisi asuransi, kompetensi layanan asuransi, sikap moneter konsumen terhadap asuransi, pengalaman positif dari pengguna asuransi dan asuransi keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Prudential, yang berlokasi di Sleman, Kulonprogo, dan Yogyakarta.

  Teknik pengambilan sampel menggunakan Probability Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Penerimaan kondisi asuransi menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian asuransi. Kompetensi layanan asuransi menunjukkan pengaruh positif pada keputusan pembelian asuransi. Sikap moneter konsumen pada asuransi menunjukkan efek positif pada keputusan pembelian asuransi. Pengalaman pengguna asuransi positif menunjukkan efek positif pada keputusan pembelian asuransi.

1. Variabel independen yang digunakan sama yaitu pengalaman positif 2.

  Variabel dependen yang digunakan sama yaitu keputusan pembelian asuransi Perbedaan penelitian Inti Dian Lisnawati dan penelitian ini yaitu : 1.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen aksestabilitas, sikap moneter, kompetensi, dan pengalaman positif. Sedangkan, penelitian ini hanya menggunakan pengalaman positif sebagai variabel independennya

  2. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel mediasi. Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel mediasi yaitu kecenderungan konsumen 3. Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis multiple linear

  regression, sedangkan penelitian ini menggunakan teknik analisis Partial Least Square (PLS)

  4. Rachellika Dwi dan Mariana Ing Malelak (2015) Pengaruh Faktor Sosio-Demografi, Motif Menabung, dan Financial Literacy Terhadap Permintaan Asuransi Jiwa

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi permintaan asuransi jiwa di Surabaya. Sampel yang digunakan berjumlah 100 orang pemilik polis asuransi di Surabaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah partial least

  

square (PLS). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan status jiwa di Surabaya, Sedangkan jumlah tanggungan, pendapatan, motif menabung dan financial literacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan asuransi jiwa di Surabaya. Persamaan penelitian Rachellika Dwi & Mariana Ing Malelak dan penelitian ini yaitu :

  1. Persamaan variabel independen yaitu motif menabung 2.

  Penelitian terdahulu dan penelitian ini meneliti tentang permintaan asuransi

  3. Teknik analisis yang digunakan sama yaitu menggunakan Partial Least

  Square (PLS)

  Perbedaan penelitian Rachellika Dwi & Mariana Ing Malelak dan penelitian ini yaitu :

  1. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen sosio-demografi, motif menabung, dan financial literacy. Sedsangkan penelitian ini menggunakan motif menabung sebagai variabel independennya.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

  Keterangan Nurul Shahnaz Mahdzan & Sarah Margaret Peter Victorian (2013) Ulbinaite, Kucinskiene, Moullec (2013) Inti Dian Lisnawati (2016) Rachellika Dwi dan Mariana Ing Malelak (2015) Topik Penelitian The Determinants of Life Insurance Demand : A Focus on Saving Motives and Financial Literacy

  

Determinants of

Insurance Purchase Decision Making in Lithuania

  Pengaruh Aksestabilitas, Kompetensi, Sikap Moneter, dan Pengalaman Positif Pengguna Jasa Asuransi Prudential di Yogyakarta Pengaruh Faktor Sosio-

  Demografi, Motif Menabung, dan Financial Literacy Terhadap Permintaan Asuransi Jiwa

  Variabel Penelitian Faktor demografis, saving motives , dan literasi keuangan terhadap permintaan asuransi jiwa

  Penerimaan kondisi asuransi, kompetensi penyedia layanan asuransi, sikap moneter konsumen, pengalaman positif asuransi dan kemungkinan untuk mengurangi jumlah premi yang dibayarkan Penerimaan kondisi asuransi, kompetensi layanan asuransi, sikap moneter konsumen terhadap asuransi, pengalaman positif dari pengguna asuransi terhadap keputusan pembelian asuransi Sosio-Demografi, Motif

  Menabung, dan Financial Literacy Terhadap Permintaan Asuransi Jiwa

  Teknik Analsis Data ANOVA, Multiple Regression

  Factor analysis, multiple regression analysis Regresi linier berganda Partial Least Square (PLS).

  16 Sumber : Mahdzan, N. S., & Victorian, S. M. (2013); Ulbinaite, Kucinskiene, Moullec (2013); Inti Dian Lisnawati (2016); Rachellika Dwi dan Mariana Ing Malelak (2015).

  Keterangan Nurul Shahnaz Mahdzan & Sarah Margaret Peter Victorian (2013) Ulbinaite, Kucinskiene, Moullec (2013) Inti Dian Lisnawati (2016) Rachellika Dwi dan Mariana Ing Malelak (2015) Hasil Penelitian Demografi dan saving motives secara signifikan terkait dengan permintaan asuransi jiwa. Literasi keuangan ditemukan tidak signifikan dalam menentukan permintaan asuransi jiwa 1.

  Kompetensi berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap keputusan asuransi; 2. Sikap moneter berpengaruh tidak langsung terhadap keputusan asuransi,

  3. Pengalaman positif berpengaruh tidak langsung terhadap keputusan asuransi;

  4. Kemungkinan untuk mengurangi jumlah premi yang dibayarkan untuk asuransi berpengaruh langsung terhadap keputusan asuransi; 5. Niat membeli berpengaruh langsung terhadap keputusan membeli asuransi.

  Penerimaan kondisi asuransi menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian asuransi. Kompetensi layanan asuransi menunjukkan pengaruh positif pada keputusan pembelian asuransi. Sikap moneter konsumen pada asuransi menunjukkan efek positif pada keputusan pembelian asuransi. Pengalaman pengguna asuransi positif menunjukkan efek positif pada keputusan pembelian asuransi.

  Tingkat pendidikan dan status pernikahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan asuransi jiwa di Surabaya, Sedangkan jumlah tanggungan, pendapatan, motif menabung dan financial literacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan asuransi jiwa di Surabaya

  17

2.2 Landasan Teori

  Dalam sub ini akan dijelaskan teori-teori yang akan mendukung dalam penyusunan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

2.2.1 Asuransi

  Dalam UU No 40 Tahun 2014 Asuransi merupakan perjanjian antara dua pihak yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk : Memberikan penggantian pada yang tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti atau memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Sedangkan menurut (Abbas Salim, 2003 : 1) asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (subsitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa individu bersedia membayar kerugian yang sedikit di masa sekarang, agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu mendatang. Terdapat beberapa tipe asuransi menurut (George E.

  Redja, 2008 : 24) menurutnya asuransi dapat digolongkan sebagai asuransi swasta atau pemerintah. Asuransi swasta pada dasarnya dapat dibagi menjadi (1) asuransi dapat dibagi ke dalam program (1) asuransi sosial dan (2) semua rencana asuransi pemerintah lainnya. Namun menurut (Abbas Salim, 2003 : 2) Jika melihat cabang- cabang perusahaan asuransi yang ada di Indonesia, maka terdapat beberapa bentuk asuransi : a.

  Asuransi kerugian (asuransi umum), yaitu mengenai hak milik, kebakaran, dan lain-lain b.

  Asuransi varia (marine insurance, asuransi kecelakaan, asuransi mobil dan pencurian) c.

  Asuransi jiwa (life insurance), yaitu yang menyangkut kematian, sakit, cacat, dan lain-lain

2.2.2 Saving Motives

  Menurut (Mahdzan & Victorian, 2013) menemukan bukti bahwa rumah tangga yang menghindari risiko dan memiliki perencanaan jangka panjang maka akan mengakumulasikan kekayaan mereka. Hal tersebut menunjukkan menghindari risiko dan berhati-hati berhubungan positif dengan akumulasi kekayaan dan investasi dalam asuransi jiwa. Pernyataan ini membuktikan bahwa saving motives mempengaruhi individu untuk memilih asuransi. Seperti penelitian (Mahdzan & Victorian, 2013) menyatakan terdapat empat aspek utama dari saving motives antara lain precautionary motive, life cycle motive, bequest motive, dan wealth

  

accumulation motive . Penelitian tersebut menemukan pengaruh yang signifikan

  antara precautionary motive terhadap permintaan asuransi jiwa. Life Cycle Motive berpengaruh signifikan terhadap permintaan asuransi jiwa. Menurut Chang (2001) standar hidup penerima manfaat sampai dia mencapai kemandirian secara finansial apabila pencari nafkah utama meninggal. Penelitian terdahulu menunjukan pengaruh yang signifikan antara bequest motive terhadap permintaan asuransi jiwa (Mahdzan & Victorian, 2013). Li et al. (2007) dalam (Mahdzan & Victorian, 2013) menyatakan bahwa bequest motive berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi jiwa. Sehingga, motif seseorang untuk menyediakan warisan bagi keluarganya berpengaruh terhadap pembelian asuransi jiwa dalam keluarga tersebut. Penelitian (Mahdzan & Victorian, 2013) juga menunjukan pengaruh yang signifikan antara wealth accumulation motive terhadap permintaan asuransi jiwa (Mahdzan & Victorian, 2013). Dengan demikian, seseorang yang membutuhkan proteksi namun juga ingin mendapat keuntungan dari hasil investasi akan memperbesar peluang permintaan asuransi.

2.2.3 Pengalaman Positif

  Pengalaman merupakan faktor penentu individu tersebut membuat keputusan pembelian. Pengalaman tersebut bisa dari segi positif maupun negatif. Menurut Kotler (2005: 228) menyatakan bahwa perasaan kecewa, puas dan sangat puas yang dirasakan oleh individu setelah menggunakan suatu produk atau jasa akan membantu individu untuk menentukan apakah ia akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal

  • – hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk atau jasa tersebut kepada orang lain. Dengan melihat atau mendengar orang lain yang telah menggunakan asuransi dimana orang tersebut memiliki pengalaman positif, maka konsumen lain akan terdorong
pengalaman negatif dari orang lain maka konsumen tidak akan tertarik untuk membeli produk asuransi (Inti, 2016). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengalaman yang positif sangat berpengaruh untuk mendorong seseorang agar lebih tertarik membeli asuransi. Hal ini didukung oleh penelitian Ulbinaite, et

  (2013) yang mengidentifikasi bahwa pengalaman positif pengguna jasa asuransi

  al merupakan faktor penentu masyarakat Lithuania untuk membeli asuransi.

  2.2.4 Kecenderungan Membeli

  Kecenderungan merupakan minat yang dapat mendorong individu untuk melakukan apa yang dikehendaki. Kecenderungan ini dapat diartikan sebagai niat atau keinginan seseorang untuk bertindak sehingga memutuskan untuk membeli suatu produk. Individu akan menaruh minat terhadap suatu produk jika produk tersebut mempunyai manfaat yang besar terhadap dirinya, ehingga individu tersebut akan memiliki minat yang besar untuk membelinya. Menurut Ulbinaite,

  

et al (2013) kecenderungan membeli mencerminkan minat konsumen tersebut

  terhadap pembelian asuransi. Individu akan cenderung membeli layanan asuransi jika memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya. Jika individu memiliki dorongan yang tinggi untuk membeli suatu produk asuransi, maka individu tersebut akan bersedia untuk menyisihkan dananya sebagai pembayaran premi asuransi. Hal tersebut dilakukan untuk jaminan akan berlangsungnya stabilitas hidup di masa depan.

  2.2.5 Keputusan Membeli

  Menurut (Schiffman & Kanuk, 2008 :485) keputusan adalah seleksi terhadap dua melibatkan beberapa keputusan suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan. Sedangkan keputusan pembelian merupakan keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli (Kotler dan Amstrong, 2012:818). Pengertian lain mengenai keputusan pembelian yaitu keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada didalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keller, 2009:240). Menurut (Kotler, 2005:227) Keputusan membeli merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk. Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa dalam melakukan pembelian produk atau jasa biasanya konsumen akan melalui proses yang dimulai dari tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pengambilan keputusan pembelian dan evaluasi setelah pembelian.. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa prilaku yang berbeda.

2.2.6 Pengaruh Saving Motives Terhadap Keputusan Membeli Asuransi

  Dalam penelitian (Mahdzan & Victorian, 2013) terdapat empat aspek utama dari

  

saving motives antara lain precautionary motive, life cycle motive, bequest motive,

dan wealth accumulation motive . Yang pertama, precautionary motive merupakan

  motif kehati-hatian yang mengacu pada upaya yang dilakukan individu untuk mengurangi ketidakpastian dalam hidup. Karena motif ini, asuransi jiwa sangat bermanfaat untuk meminimalisir ketidakpastian masa depan, misalnya risiko kematian, risiko kecacatan ataupun risiko hidup yang lebih panjang. Motif yang kedua ialah life cycle motive. Motif ini merupakan motif siklus hidup untuk kejadian dan tujuan siklus hidup yang mungkin terjadi di masa depan. Motif yang selanjutnya adalah bequest motive yang mana mengacu pada niat individu untuk meninggalkan warisan kepada keluarganya. Motif yang terakhir adalah wealth

  

accumulation motive, individu akan mengakumulasikan dan menyimpan

  kekayaannya untuk menghindari risiko yang terjadi di masa depan. Dalam suatu rumah tangga akan memproteksi kekayaannya ketika menghadapi ketidakpastian yang besar seperti pengeluaran untuk biaya pengobatan yang tidak terduga dan potensi fluktuasi pendapatan di masa depan. Dengan demikian akan meningkatkan kesadaran individu untuk membeli asuransi jiwa. Keempat motif tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian asuransi.

2.2.7 Pengaruh Pengalaman Positif Terhadap Keputusan Membeli Asuransi Pengalaman positif terhadap pembelian produk asuransi sangatlah penting.

  Seseorang yang mengetahui informasi atau pengalaman yang positif akan cenderung memiliki minat untuk memiliki asuransi. Pengalaman positif pengguna jasa asuransi tercermin pada aspek membagi pengalaman kepada orang lain, menggunakan informasi yang didapat dari berbagai pihak, mencari informasi, melihat pengalaman teman atau keluarga, dan pengalaman orang lain yang penting (Inti, 2016). Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa pengalaman positif berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian asuransi. dengan membagi pengalaman kepada orang lain mengenai asuransi, maka orang tersebut akan mengetahui asuransi mana yang memang benar-benar dapat dipercaya dan berusaha mencari produk yang terbaik dan membuatnya tertarik. Disini terdapat beberapa sumber yang bisa mempengaruhi konsumen untuk membeli produk asuransi, yaitu dari pengalaman pribadi dan orang lain (keluarga dan teman dekat). Dari pernyataan tersebut dapat dipastikan bahwa pengalaman positif berperan penting sebagai faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli asuransi. Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh (Ulbinaite, et al, 2013) yang menjelaskan bahwa pengalaman positif berpengaruh positif pada keputusan pembelian asuransi.

2.2.8 Pengaruh Pengalaman Positif terhadap Keputusan Membeli Asuransi yang Dimediasi oleh Kecenderungan Membeli

  (Ulbinaite, et al, 2013) menyatakan bahwa pengalaman positif mengungkapkan keinginan individu untuk berbagi dan mencari berbagai informasi terkait asuransi baik dari pengalaman pribadi maupun orang lain. Mencari dan berbagi informasi merupakan hal yang penting. Sebelum membuat keputusan akhir untuk membeli layanan asuransi, individu perlu untuk mengidentifikasi pengalaman mereka sendiri dan pengalaman orang lain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada tanggapan positif atau tanggapan negatif dari orang-orang sekitar mengenai tentang layanan asuransi. Dengan begitu individu dapat memilih asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, juga menciptakan rasa aman dan nyaman pada produk asuransi yang sudah dipilihnya tersebut. Dalam penelitian ini, kecenderungan membeli akan memediasi keputusan membeli asuransi. Dengan menggunakan variabel mediasi, individu dapat menemukan pengaruh tidak langsung pengalaman positif terhadap keputusan membeli asuransi melalui kecenderungan membeli itu sendiri.

2.2.9 Pengaruh Kecenderungan Membeli terhadap Keputusan Membeli Asuransi

  Kecenderungan membeli mencerminkan minat atau keinginan untuk melakukan suatu tindakan. Minat beli sendiri merupakan tahap kecenderungan untuk bertindak sebelum memutuskan membeli produk asuransi. Sehingga dapat diartikan bahwa kecenderungan membeli asuransi merupakan minat individu untuk melakukan pembelian asuransi. Individu yang memiliki kecenderungan membeli yang tinggi, akan cenderung bersedia untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk melakukan pembayaran premi asuransi sebagai jaminan atas stabilitas hidup di masa yang akan datang (Ulbinaite, et al, 2013). Adanya manfaat asuransi yang dapat dirasakan oleh individu, maka akan meningkatkan level kecenderungan membeli menjadi keputusan pembelian asuransi. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Ulbinaite, et al, 2013) yang menjelaskan bahwa kecenderungan membeli berpengaruh positif pada keputusan pembelian asuransi.

2.3 Kerangka Pemikiran

  Kerangka penelitian merupakan model dari suatu riset yang dilakukan dan dinyatakan dalam bentuk gambar atau skema. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dirumuskan model kerangka pemikiran dari penelitian kolaborasi yang dilakukan antara dosen dengan mahasiswa sebagai berikut :

  Pengetahuan Keuangan Sikap Moneter

  • Kompetensi
  • Keputusan

  Kecenderungan Membeli Membeli Asuransi

  Pengalaman

  • Positif

  Saving Motives

Sumber : Mahdzan, N. S., & Victorian, S. M. (2013); Ulbinaite, Kucinskiene, Moullec (2013); Inti

Dian Lisnawati (2016); Rachellika Dwi dan Mariana Ing Malelak (2015).

Gambar 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN KOLABORASI RISET DENGAN

  

MAHASISWA

Saving Motives

  • Keputusan Membeli

  Kecenderungan

  • Asuransi

  Membeli

  Pengalaman Positif

Sumber : Mahdzan, N. S., & Victorian, S. M. (2013); Ulbinaite, Kucinskiene, Moullec (2013); Inti

Dian Lisnawati (2016); Rachellika Dwi dan Mariana Ing Malelak (2015).

2.4 Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan kerangka penelitian, pembahasan dan landasan teori, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H

  

1 : Saving Motives berpengaruh positif terhadap keputusan membeli

  asuransi H

  

2 : Pengalaman positif berpengaruh positif terhadap keputusan membeli

  asuransi H

  

3 : Kecenderungan membeli memediasi pengaruh pengalaman positif

  terhadap keputusan membeli asuransi H

  

4 : Kecenderungan membeli berpengaruh positif terhadap keputusan

  membeli