BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh struktur modal, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur - Perbanas Institutional Repository

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Adanya beberapa perbedaan hasil penelitian, maka peneliti ingin mengkaji lebih lanjut tentang penelitian yang menggunakan beberapa variabel-variabel yang beragam. Berikut adalah metode penelitian dan kesimpulan penelitian terdahulu, serta persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini : 1.

  I Nyoman Agus Suwardika dan I Ketut Mustanda (2017)

  Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan signifikansi pengaruh Financial

  

Leverage , Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas secara

  parsial terhadap Nilai Perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah Financial Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas. Penelitian ini mengambil sampel 41 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2013-2015 menggunakan metode purposive

  

sampling dengan kriteria perusahaan yang terdaftar secara kontinyu dan perusahaan

  yang terdaftar penuh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Financial Leverage berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, dan Profitabilitas berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda.

  b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Profitabilitas dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah: a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Financial Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas. Sedangkan di penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas.

  b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 41 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2013-2015. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014-2017.

2. Kadek Apriada dan Made Sadha Suardikha (2016)

  Tujuan dari penelitian ini adalah Menguji pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, dan Profitabilitas pada Nilai Perusahaan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, dan Profitabilitas. Penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data penelitian sebanyak 164 data diperoleh dari 82 perusahaan yang dipakai sebagai sampel. Bentuk data yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder eksternal. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Struktur Modal berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, dan Profitabilitas berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan.

  Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, dan Profitabilitas dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan.

  Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 81 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

  Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014-2017.

3. William Sucuahi dan Jay Mark Cambarihan (2016)

  Tujuan dari penelitian ini adalah Menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara Jenis Industri, Umur Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan menggunakan Tobin Q untuk investasi yang handal. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah Jenis Industri, Umur Perusahaan dan Profitabilitas.

  Penelitian ini menggunakan sampel penelitian 86 perusahaan yang terdaftar di Philippine Stock Exchange (PSE) pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis Industri berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Umur Perusahaan berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, dan Profitabilitas berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan.

  Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda.

  b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Profitabilitas dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Jenis Industri, Umur Perusahaan, dan Profitabilitas. Sedangkan di penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas.

  b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 86 perusahaan yang terdaftar di Philippine Stock Exchange (PSE) pada tahun 2014. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014-2017.

4. Zuhria Hasania, Sri Murni, dan Yunita Mandagie (2016)

  Tujuan dari penelitian ini adalah Menguji pengaruh Current Ratio (CR), Ukuran Perusahaan, Struktur Modal dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 baik secara parsial maupun simultan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah

  

Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan ROE. Penelitian ini

  mengambil sampel 9 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2009-2014 menggunakan metode

  

purposive sampling . Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

  sekunder. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Struktur Modal berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, dan ROE berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan.

  Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda. b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Struktur Modal dan Profitabilitas (ROE) dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen diantaranya Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan ROE. Sedangkan di penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas.

  b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 9 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2009-2014. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014- 2017.

5. Alfinur (2015)

  Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Direksi Independen untuk Nilai Perusahaan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Direksi Independen. Penelitian ini mengambil sampel penelitian yaitu tahun 2011-2013 menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sampel di dalam penelitian ini yaitu (1). Perusahaan yang tidak delisting di BEI pada periode 2011-2013 (2). Perusahaan yang memiliki kepemilikan manajer pada periode 2011-2013 (3). Perusahaan yang menerbitkan annual report secara lengkap. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Direksi Independen berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan.

  Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda.

  b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen diantaranya Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Direksi Independen. Sedangkan di penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas. b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 383 perusahaan listing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2011-2013. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014- 2017.

6. Cecilia, Syahrul Rambe, dan M. Zainul Bahri Torong (2015)

  Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan menganalisis pengaruh

  

Corporate Social Responsibility , Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai

  Perusahaan pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta mengetahui perbedaan pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah Corporate Social

  

Responbility, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel

  28 perusahaan perkebunan yang terpilih yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Malaysia dan Bursa Singapura selama periode penelitian yaitu tahun 2012-2014 menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responbility berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan.

  Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda.

  b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Profitabilitas dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen diantaranya Corporate Social

  Responbility , Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan. Sedangkan di penelitian yang

  akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas.

  b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 28 perusahaan perkebunan yang terpilih yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Malaysia, dan Bursa Singapura selama periode penelitian yaitu tahun 2012-2014 sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014-2017.

7. Isnin Hariati dan Yeney Widya Rihatiningtyas (2015)

  Tujuan dari penelitian ini adalah Memperoleh bukti empiris pengaruh Tata Kelola Perusahaan yang diproksikan oleh proporsi Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit, dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit, dan Kinerja Lingkungan. Penelitian ini mengambil sampel 81 perusahaan manufaktur selama periode penelitian yaitu tahun 2011-2013 menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Ukuran Komite Audit berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, dan Kinerja Lingkungan berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan.

  Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda. b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Kepemilikan Institusional dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen diantaranya Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit, dan Kinerja Lingkungan. Sedangkan di penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas.

  b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 81 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2011-2013. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014-2017.

8. Selly Anggraeni Haryono, Fitriany, dan Eliza Fatimah (2015)

  Tujuan dari penelitian ini adalah menguji secara empiris pengaruh struktur modal dan struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan data perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian 2009-2012. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini Institusional. Penelitian ini mengambil sampel 164 perusahaan non keuangan selama periode penelitian yaitu tahun 2009-2012 menggunakan metode purposive sampling.

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Struktur Modal berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan, Multiple Large Shareholder Structure berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan dan Kepemilikan Institusional berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda.

  b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Struktur Modal dan Kepemilikan Institusional dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Multiple

  Large Shareholder Structure , dan Kepemilikan Institusional. Sedangkan di

  penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas.

  b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 164 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014-2017.

9. Jahirul Hosque, Ashraf Hossain, dan Kabir Hossain (2014)

  Tujuan dari penelitian ini adalah menguji kebijakan struktur modal dan dampaknya terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan dalam hal ini penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan manufaktur yang berlokasi di Bursa Efek Dhaka pada tahun 2008-2012. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah Struktur Modal. Sampel penelitian adalah 20 perusahaan manufaktur.

  Penelitian ini memiliki populasi semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Dhaka tahun 2008-2012. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Struktur Modal berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan.

  Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda.

  b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Struktur Modal dan variabel dependennya adalah Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal. Sedangkan di penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas.

  b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 20 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Dhaka selama periode penelitian yaitu tahun 2008-2012. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014-2017.

10. Ni Putu Wida P. D dan I Wayan Suartana (2014)

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, sedangkan variabel independen pada penelitian ini adalah Kepemilikan Manajerial dan kepemilikan institusional. Penelitian ini menggunakan sampel dari 16 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama jangka waktu tahun 2009-2013 dan data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap Nilai Perusahaan dan Kepemilikan Institusional berpengaruh positif (signifikan) terhadap Nilai Perusahaan. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan sama-sama menggunakan teknik regresi linear berganda.

  b.

  Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yang sama yaitu Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional dan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah : a.

  Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional. Sedangkan di penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel independen yaitu Struktur Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas.

  b.

  Sampel yang digunakan juga menunjukkan perbedaan dimana penelitian ini mengambil sampel 16 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2009-2013. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2014- 2017.

  Tabel 2.1

  

TABEL MATRIKS PENELITIAN TERDAHULU

Variabel Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Independen

  Peneliti Struktur Kepemilikan Kepemilikan Profitabilitas Modal Institusional Manajerial

  I Nyoman Agus Signifikan

  1 Suwardika dan I Ketut Mustanda (2017)

Kadek Apriada dan Tidak Signifikan Signifikan Tidak

  2 Made Sadha Suardikha Signifikan Signifikan (2016)

  3 William Sucuahi dan Jay Signifikan Mark Cambarihan (2016)

  4 Zuhria Hasania, Sri Signifikan Murni, dan Yunita

  Mandagie (2016)

  5 Alfinur (2015) Tidak Tidak Signifikan Signifikan

  6 Cecilia, Syahrul Rambe, Signifikan dan M. Zainul Bahri

  Torong (2015)

  7 Isnin Hariati dan Yeney Tidak Widya Rihatiningtyas Signifikan (2015)

  8 Selly Anggraeni Signifikan Signifikan Haryono, Fitriany, dan Eliza Fatimah (2015)

  9 Jahirul Hosque, Ashraf Signifikan Hossain, dan Kabir Hossain (2014)

  10 Ni Putu Wida P. D dan I Signifikan Tidak Wayan Suartana (2014) Signifikan

2.2 Landasan Teori

  Pada landasan teori ini akan diuraikan teori-teori yang mendasari dan mendukung penelitian yang akan dilakukan yaitu :

2.2.1 Teori Keagenan ( Agency Theory )

  Teori keagenan (agency theory) mendeskripsikan tentang hubungan yang pihak manajemen (agents). Menurut Jansen dan Meckling (1976) teori keagenan berkaitan dengan hubungan prinsipal dan agen dengan adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Hubungan keagenan merupakan kontrak kerjasama antara prinsipal dan agen, dimana agen bertindak atas nama dan untuk kepentingan prinsipal dan memiliki wewenang untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Dan atas tindakannya tersebut, agen mendapatkan imbalan tertentu. Menurut Jensen dan Meckling (1976) apabila agen dan prinsipal memiliki keinginan dan motivasi yang berbeda, maka agen tidak akan selalu bertindak sesuai keinginan prinsipal. Kondisi inilah yang disebut agency problem.

  Berdasarkan asumsi sifat dasar yang dijelaskan oleh Eisenhardt (1989) manajer sebagai manusia kemungkinan besar akan bertindak berdasarkan sifat oportunistik yang mengutamakan kepentingan pribadinya dan tidak jarang tindakan manajer bukannya memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, melainkan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Adanya perbedaan kepentingan ini menimbulkan terjadinya konflik keagenan antara pemegang saham dan manajer.

  Selain konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham, konflik keagenan juga dapat terjadi diantara pemegang saham dan kreditur, serta pemegang saham mayoritas

  .

  dan minoritas Kontrak agen dan investor dapat disebut sebagai keagenan. Hubungan keagenan dikatakan telah terjadi ketika suatu kontrak antara seseorang atau lebih, seorang prinsipal, seorang agen, dan orang lainnya untuk memberikan jasa demi kepentingan prinsipal termasuk melibatkan adanya pemberian delegasi kekuasaan pengambilan kepada agen (Belkaoi, 2007).

  Sesuai dengan Agency Theory, tentang hubungan yang terjadi antara pihak pemegang saham atau kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial (principals) dengan pihak manajemen (agents) yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Karena keputusan tersebut dapat berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan suatu nilai perusahaan. Semakin besar kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial maka semakin efisien pemanfaatan aset dan secara aktif berperan dalam pengambilan keputusan untuk menjalankan perusahaan supaya dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap kesalahan yang dapat dilakukan oleh manajemen dalam menjalankan perusahaan.

2.2.2 Teori Sinyal ( Signalling Theory )

  Teori Sinyal (Signalling Theory) merupakan Informasi yang menjadi unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor dipasar modal sebagai alat analasis pengambilan keputusan investasi. Teori sinyal adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh manajemen untuk memberikan petunjuk kepada investor mengenai Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman yang memberikan sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news) bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung sinyal baik, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar (Jogiyanto, 2000).

  Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham. Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor, maka menandakan perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good

  

news ) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham yang tercermin

  melalui reaksi pasar dalam perubahan volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial, politik, dan lingkungan terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Husnan (2005) pasar modal efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Secara garis besar signalling theory erat kaitannya dengan ketersediaan informasi.

  Sesuai dengan Signalling Theory, suatu perusahaan harus menyajikan informasi yang lengkap, relevan, dan akurat tentang struktur modal dan profitabilitas perusahaan karena informasi tersebut diperlukan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dan pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan

2.2.3 Pengertian Nilai Perusahaan

  Nilai perusahaan dapat dikatakan sebagai nilai pasar, dimana sangat erat hubungannya dengan harga saham dengan memberikan pandangan kepada investor mengenai resiko dan prospek perusahaan di masa depan (Brigham & Houston 2012 : 150). Menurut Cecilia, Syahrul Rambe, dan M. Zainul Bahri Torong (2015) Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham dan semakin tinggi pula nilai perusahaan yang menunjukan prospek perusahaan di masa yang akan datang, serta mencerminkan aset yang dimiliki oleh

  .

  perusahaan Pengertian nilai perusahaan menurut Sartono (2008), sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat- surat berharga. Menurut Amarjit Gill, Ph.D. dan John D. Obradovich, Ph.D. (2013) saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Kemampuan perusahaan membayar dividen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimumkan harga pasar saham. Nilai perusahaan merupakan pandangan investor pada tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya perusahaan. Perusahaan memiliki tujuan utama yaitu untuk memaksimumkan kekayaan (Salvatore, 2005).

  PBV = Harga Per Lembar Saham X 100% Nilai Buku Per Lembar Saham

2.2.4 Pengertian Struktur Modal

  Struktur modal adalah belanja perusahaan yang dilakukan untuk kebutuhan jangka panjang yang dihitung dengan perbandingsn antara liabilitas jangka panjang dengan modal (I Made Sudana 2015 : 164). Menurut Kadek Apriada dan Made Sadha Suardikha (2016) Bentuk pembelanjaan yang permanen di dalam mencerminkan keseimbangan di antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sehingga sering diistilahkan dengan struktur modal. Struktur modal merupakan suatu ukuran keuangan antara hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal sendiri dalam melakukan kegiatan perusahaan. Manajer harus berhati-hati mengambil keputusan pendanaan bagi perusahaan yang berkaitan dengan penentuan struktur modal, karena keputusan ini dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Menurut Sartono (2010), struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa.

  Komponen struktur modal tersusun atas modal asing dan modal sendiri. Berikut ini penjelasan lengkapnya : 1.

  Modal Asing Modal asing atau hutang merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang bersifat sementara bekerja pada perusahaan dan untuk perusahaan yang terkait modal tersebut adalah hutang yang hingga waktu yang harus dibayar kembali. Pada saat pengambilan keputusan, pemakaian hutang ini harus dipertimbangkan besarnya biaya tetap yang timbul dari hutang dalam bentuk bunga yang akan menyebabkan semakin tingginya pengaruh keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian untuk para pemegang saham biasa. Modal asing atau hutang bisa dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: A)

  Hutang Jangka Pendek (Short Term Debt) Hutang jangka pendek merupakan modal asing yang pengembalian waktunya paling lama adalah satu tahun. Beberapa besar hutang jangka pendek terdiri atas kredit perdagangan yakni kredit yang dibutuhkan untuk bisa terselenggaranya perusahaan.

  B). Hutang Jangka Menengah (Intermediate Term Debt) Hutang jangka menengah adalah hutang yang jangka pengembalian waktunya lebih dari satu tahun atau kurang dari sepuluh tahun. Hutang jangka menengah dibagi menjadi dua yakni Term Loan dan Leasing Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Leasing adalah suatu alat merupakan sama seperti halnya jika melakukan penjualan obligasi untuk memperoleh servis dan hak milik atas aktiva tersebut, yang membedakan pada leasing tidak diikuti dengan hak milik.

  C). Hutang Jangka Panjang (Long Term Debt) Hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka waktu pengembalianya adalah panjang, biasanya lebih dari sepuluh tahun. Bentuk hutang jangka panjang diantaranya pinjaman obligasi dan pinjaman hipotek. Pinjaman obligasi adalah pinjaman dalam jangka waktu yang panjang, untuk debitur menerbitkan surat pengakuan hutang yang memiliki nominal tertentu. Pinjaman hipotek adalah pinjaman jangka panjang yang mana pemberi uang (kreditor) diberikan hak hipotek di sebuah barang tidak bergerak, supaya jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya maka barang tersebut bisa dijual dan dari hasil penjualan itu bisa dipakai untuk menutup tagihannya.

2. Modal Sendiri

  Modal sendiri atau ekuitas adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan ditanam di perusahaan dalam jangka waktu yang tidak menentu lamanya. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak mempunyai batas, sedangkan modal pinjaman mempunyai jatuh tempo. Dalam suatu perusahaan modal sendiri bisa dibedakan dalam beberapa jenis antara lain:

  A) Modal Saham

  Modal saham merupakan tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam

  

stock ), saham preferen (prefered stock), saham kumulatif (cummulative prefered

stock ) dan lain sebagainya.

  B) Cadangan

  Cadangan yang dimaksud disini adalah sebagai cadangan yang dibuat dari perolehan keuntungan yang didapat oleh perusahaan selama rentang waktu yang lalu atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang masuk dalam modal sendiri diantaranya cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, cadangan untuk menampung hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang tidak diduga sebelumnya (cadangan umum).

  C) Laba Ditahan

  Keuntungan yang didapat oleh sebuah perusahaan bisa beberapanya dibayarkan sebagai dividen dan beberapanya ditahan oleh perusahaan. Jika perusahaan menahan keuntungan tersebut telah dengan tujuan tertentu, maka dibuatlah cadangan sebagaimana yang sudah diuraikan. Jika perusahaan belum memiliki tujuan tertentu tentang pemakaian keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut adalah keuntungan yang ditahan.

  

Debt to Equity Ratio = Total Hutang X 100%

  Total Modal

2.2.5 Pengertian Kepemilikan Institusional

  Struktur kepemilikan adalah pemisah antara pemilik dengan manajer perusahaan sedangkan manajer adalah orang yang ditugaskan untuk mengelolah perusahaan (I Made Sudana 2011 : 11). Menurut Alfinur (2015) Kepemilikan Instutisional merupakan pendiri atau pemegang saham mayoritas dalam suatu perusahaan. Kepemilikan saham oleh pihak berbentuk institusi, seperti bank, perusahaan ansuransi, perusahaan inventasi, dan institusi lain dapat mengurangi pengaruh dari kepentingan lain dalam perusahaan seperti kepentingan pribadi manajer

  .

  dan debtholders Kepemilikan saham oleh investor institusional dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aset perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen.

  Kepemilikan Institusional = Proporsi Saham Yang Dimiliki Institusi X 100% Jumlah Saham Yang Diterbitkan

2.2.6 Pengertian Kepemilikan Manajerial

  Struktur kepemilikan adalah pemisah antara pemilik dengan manajer perusahaan, dimana pemilik adalah pihak yang menanamkan modalnya pada perusahaan sedangkan manajer adalah orang yang ditugaskan untuk mengelolah perusahaan (I Made Sudana 2011 : 11). Menurut Alfinur (2015) Kepemilikan manajerial merupakan kondisi dimana manajer mempunyai saham perusahaan. Sehingga dalam hal ini manajer sebagai pengelola perusahaan juga pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan. Kepemilikan manajerial dapat diketahui dari besarnya prosentase kepemilikan saham perusahaan dalam laporan keuangan. Proporsi pemegang saham dari pihak manajemen dalam menjalankan perusahaan serta pengambilan keputusan perusahaan oleh direktur dan komisaris disebut sebagai kepemilikan manajerial (Diyah dan Widanar, 2009).

  Kepemilikan Manajerial = Proporsi Saham Yang Dimiliki Manajemen X 100% Jumlah Saham Yang Diterbitkan .

2.2.7 Pengertian Profitabilitas

  Profitabilitas merupakan suatu pengukuran yang digunakan untuk mengukur perusahaan untuk memperoleh keuntungan (Kasmir 2013 : 196). Menurut Cecilia, Syahrul Rambe, dan M. Zainul Bahri Torong (2015) Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan dan merupakan salah satu faktor yang menjadi acuan investor dalam membeli saham. Bagi perusahaan, meningkatkan profitabilitas adalah suatu keharusan agar saham perusahaan tetap menarik bagi investor. Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Apabila investor ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang mereka tanamkan, yang akan di lihat pertama kali adalah profitabilitas, terutama ROE karena mengukur seberapa efektif perusahaan menghasilkan return bagi para investor. Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungannya yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan devidennya.

  

Return On Equity = Laba Bersih Setelah Pajak

  Ekuitas Perusahaan

2.2.8 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

  Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai perusahaan yang baik jika memiliki hutang yang lebih kecil dari pada ekuitas. Ekuitas dapat meningkat dengan meningkatkan modal saham yang dimiliki perusahaan dengan cara memberikan sinyal atau informasi kepada investor bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga investor tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan. Investor cenderung akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki kualitas yang baik, jika investor menanamkan modalnya kepada perusahaan maka ekuitas perusahaan akan meningkat dan akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan. Dan dapat disimpulkan bahwa apabila struktur modal memiliki nilai yang tinggi maka nilai perusahaan juga akan tinggi. Sesuai dengan Signalling Theory, suatu perusahaan harus menyajikan informasi yang lengkap, relevan, dan akurat dalam pengambilan keputusan investasi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dan pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Selly Anggraeni Haryono, Fitriany, dan Eliza Fatimah (2015) menunjukkan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh positif (signifikan) terhadap nilai perusahaan.

  Hasil ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Apriada dan Made Sadha Suardikha (2016) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak memiliki pengaruh (tidak signifikan) terhadap nilai perusahaan.

2.2.9 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan

  Kepemilikan saham oleh investor institusional menjadi salah satu faktor yang dapat diperhatikan untuk berinvestasi karena dengan adanya kepemilikan institusional maka suatu perusahaan memiliki nilai perusahaan yang baik. Citra perusahaan merupakan pandangan investor mengenai kualitas dan kinerja suatu perusahaan.

  Dengan citra yang baik maka perusahaan tersebut dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik dan akan berdampak pada kualitas perusahaan serta dapat meningkatkan nilai perusahaan. Kepemilikan institusional dapat mengawasi segala aktivitas perusahaan dengan memanfaatkan informasi yang dimiliki oleh pihak institusi atau lembaga sehingga perusahaan memiliki kinerja yang baik. Dan dapat disimpulkan bahwa jika kepemilikan institusional tinggi maka nilai perusahaan juga akan tinggi.

  Sesuai dengan Agency Theory, tentang hubungan yang terjadi antara pihak pemegang dalam pengambilan keputusan perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Wida P. D dan I Wayan Suartana (2014), Selly Anggraeni Haryono, Fitriany, dan Eliza Fatimah (2015) dan Kadek Apriada dan Made Sadha Suardikha (2016) menunjukkan hasil penelitian bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif (signifikan) terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Isnin Hariati dan Yeney Widya Rihatiningtyas (2015) dan Alfinur (2015) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh (tidak signifikan) terhadap nilai perusahaan.

2.2.10 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan

  Kepemilikan saham oleh pihak manajerial menjadi salah satu faktor yang dapat diperhatikan untuk berinvestasi karena dengan adanya kepemilikan institusional maka suatu perusahaan memiliki nilai perusahaan yang baik. Citra perusahaan merupakan pandangan investor mengenai kualitas dan kinerja suatu perusahaan.

  Dengan citra yang baik maka perusahaan tersebut dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik dan akan berdampak pada kualitas perusahaan serta dapat meningkatkan nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial dapat mengawasi segala kegiatan internal perusahaan secara langsung sehingga perusahaan memiliki kualitas dan kinerja yang baik. Dan dapat disimpulkan bahwa jika kepemilikan manajerial tinggi maka nilai perusahaan juga akan tinggi. Sesuai dengan Agency Theory, tentang hubungan yang

  (agents) dalam pengambilan keputusan perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage terhadap nilai perusahaan - Perbanas Institutional Repository

0 0 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - Pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh pertumbuhan penjualan, intensitas modal, leverage dan kepemilikan institusional terhadap Tax avoidance pada perusahaan pertambangan Yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pengaruh capital intensity, leverage, kepemilikan Institusional, dan profitabilitas terhadap Penghindaran pajak - Perbanas Institutional Repository

0 0 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, capital intensity, preferensi risiko eksekutif, dan leverage terhadap Penghindaran pajak - Perbanas Institutional Repository

0 0 33

Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan struktur Modal terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan manufaktur Di asia tenggara - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan struktur Modal terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan manufaktur Di asia tenggara - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan struktur Modal terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan manufaktur Di asia tenggara - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh struktur modal, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur - Perbanas Institutional Repository

0 0 10