flu burung dan babi. pptx

FLU BURUNG DAN FLU BABI

KELOMPOK 2
RIMA CAHYANI

(1411211032)

MONNA VIESTA PRATIWI
FEBBY SAVIOLA

(1411211036)

(1411211037)

TEGUH PRIMADANI (1411211040)
MUTHIA MIRSYA ALI

(1411211046)

PUTRI AFRILA SARI (1411211069)


DEFENISI FLU BURUNG
Flu Burung (Avian Influenza/AI) adalah
penyakit berbahaya kategori I yang dapat
menyerang unggas dan manusia. Flu Burung
yang sering dikenal juga dengan istilah Fowl
plaque merupakan penyakit menular yang
disebabkan
oleh
virus
influenza
yang
menyerang
berbagai
unggas,
termasuk
unggas darat maupun air.

ETIOLOGI
Virus penyebab penyakit ini adalah tipe A yang biasanya terdapat pada
unggas, manusia, babi, kuda, dan kadang-kadang mamalia yang lain, misalnya

cerpelai, anjing laut, dan ikan paus. Tetapi virus influenza tipe B dan C hanya di
temukan pada manusia. Penyakit flu burung yang disebut pula Avian Influenza
disebabkan oleh virus Influenza A.
Virus ini merupakan Virus RNA dan mempunyai aktivitas haemaglutinin (HA)
dan Neuraminidase (NA). Pembagian subtype virus berdasarkan permukaan
antigen, permukaan haemaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA) yang
dimilikinya. Saatini, 15 jenis HA telah dikenali, mulai H1 sampai H15 dan 9 jenis
NA, mulai N1 sampai N9.Diantara 15 subtipe HA, hanya H5 dan H7 yang bersifat
ganas pada unggas

EPIDEMIOLOGI
1. Penyebaran Global
2. Penyebaran di Kawasan Asia
3. Penyebaran Di Indonesia

PATOFISIOLOGI
Flu
burung
bisa
menulari

manusia
bila
manusia
bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang
terinfeksi flu burung. Virus flu burung hidup di saluran
pencernaan unggas. Unggas yang terinfeksi dapat pula
mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian mengering
dan hancur menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup
oleh manusia atau binatang lainnya. Menurut WHO, flu burung
lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibanding dari
manusia ke manusia. Belum ada bukti penyebaran dari manusia
ke manusia, dan juga belum terbukti penularan pada manusia
lewat daging yang dikonsumsi.

GEJALA
a. Pada Unggas
1. Jengger berwarna biru
2. Pendarahan merata pada kaki yang berupa bintik-bintik merah
atau sering terdapat borok di kaki yang disebut dengan ”kaki
kerokan”.

3. Adanya cairan pada mata dan hidung sehingga terjadi gangguan
pernapasan
4. Keluar cairan jernih sampai kental dari rongga mulut
5. Diare
6. Haus berlebihan dan cangkang telur lembek

CONT...
b. Pada Manusia

Gambaran klinis pada manusia yang terinfeksi flu burung
menunjukkan gejala seperti terkena flu biasa. Diawali dengan
demam, nyeri otot, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala dan
pilek. Dalam perkembangannya kondisi tubuh sangat cepat
menurun drastis. Bila tidak segera ditolong, korban bisa
meninggal karena berbagai komplikasi misalnya terjadinya
gagal napas karena pneumonia dan gangguan fungsi tubuh
lainnya karena sepsis.

DEFINISI FLU BABI
Flu babi adalah penyakit pernafasan yang

disebabkan oleh virus jenis A yang dikenal
dengan H1N1. Virus ini sejenis dengan
penyebab flu musiman yang sudah biasa
menyerang manusia, namun H1N1 mengandung
unsur genetika yang juga ditemukan dalam jenis
virus khusus yang menyerang manusia, burung,
dan babi.

ETIOLOGI
Flu babi disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1,
H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3. Virus influenza A termasuk
famili Orthomyxoviridae. Virionnya berbentuk partikel sferis
yang irregular, berdiameter 80–120 nm, dan memiliki lipid
envelope dengan penonjolan glikoprotein H dan N.
Hemagglutinin adalah tempat virus melekat pada reseptor
asam sialic, sedangkan neuraminidase mendegradasi
reseptor dan berperan dalam pelepasan virus dari sel yang
terinfeksi setelah replikasi (Fauci, et al., 2008).

EPIDEMIOLOGI

Penyebaran virus influensa dari babi ke babi dapat
melalui kontak moncong babi, melalui udara atau
droplet. Faktor cuaca dan stres akan mempercepat
penularan. Virus tidak akan tahan lama di udara
terbuka. Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi
breeder atau babi anakan. Kekebalan maternal
dapat terlihat sampai 4 bulan tetapi mungkin tidak
dapat mencegah infeksi, kekebalan tersebut dapat
menghalangi timbulnya kekebalan aktif

PATOFISIOLOGI
Pada penyakit influensa babi klasik, virus masuk melalui
saluran pernafasan ataskemungkinan lewat udara. Virus
menempel pada trachea dan bronchi dan berkembangsecara
cepat yaitu dari 2 jam dalam sel epithel bronchial hingga 24 jam
pos infeksi. Hampirseluruh sel terinfeksi virus dan menimbulkan
eksudat pada bronchiol. Infeksi dengan cepat menghilang pada
hari ke 9 . Lesi akibat infeksi sekunder dapat terjadi pada
paruparu karenaaliran eksudat yang berlebihan dari bronkhi.
Lesi ini akan hilang secara cepat tanpameninggalkan adanya

kerusakan.

GEJALA
Gejala flu babi H1N1 umumnya serupa dengan gejala infeksi
virus influenza yang biasa menyerang manusia, yaitu demam
lebih dari 37,8 derajat celcius, sakit tenggorokan, batuk, pilek,
sakit kepala, nyeri, rasa letih dan lemah, serta badan menggigil.
Bahkan, pada beberapa orang penyakit ini ditandai dengan diare
dan muntah-muntah.
Menurut Robert Koch Institute (RKI) gejala flu babi mirip
dengan infeksi Flu lainnya.Menyebabkan infeksi dan peradangan
pada saluran udara atas.

PENCEGAHAN
1. Imunisasi Babi
2. Imunisasi Unggas
3. Imunisasi pada Manusia
4. Kemoprofolaksis Antivirus
5. Pencegahan Pribadi


PENGOBATAN DAN PENANGANAN
Uji laboratorium telah menemukan bahwa virus babi influenza A (H1N1)
rentan terhadap obat antivirus oseltamivir dan zanamivir, dan CDC telah
mengeluarkan petunjuk untuk penggunaan dari obat ini untuk mengobati dan
menghambat infeksi virus flu babi.Vaksin yang biasa digunakan untuk
influenza pada permulaan flu musiman tidak efektif untuk strain virus ini.
Antivirus lain (misal, amantadine, rimantadine) tidak direkomendasikan oleh
karena saat ini resistensi pada influenza lainnya telah terjadi pada beberapa
tahun lalu.
Terapi suportif dasar (misal, terapi cairan, analgesik, penekan batuk) perlu
diberikan. Pengobatan antivirus secara empiris perlu diperhatikan untuk
kasus flu babi, baik yang sudah pasti, masih dalam kemungkinan, ataupun
kecurigaan terhadap kasus ini. Pengobatan pasien rawat inap dan pasien
dengan resiko tinggi untuk komplikasi influenza perlu sebagai prioritas.

CONT...
Penggunaan antivirus dalam 48 jam sejak onset gejala sangat penting dalam
hubungannya dengan efektivitas melawan virus influenza. Pada penelitian mengenai flu
musiman, bukti akan manfaat pengobatan lebih baik jika pengobatan dimulai sebelum
48 jam sejak onset penyakit. Walau begitu, beberapa penelitian mengenai pengobatan

flu mengindikasikan banyak manfaat, termasuk mengurangi kematian atau durasi rawat
inap, bahkan pada pasien yang mendapat pengobatan lebih dari 48 jam setelah onset
penyakit. Lama pengobatan yang direkomendasikan adalah selama 5 hari.
Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir (Relenza) bekerja dengan menghambat
neuraminidase, suatu glikoprotein pada permukaan virus influenza yang merusak
reseptor sel terinfeksi untuk hemagglutinin virus. Dengan menghambat neuraminidase
virus, pelepasan virus dari sel terinfeksi dan penyebaran virus akan berkurang.
Oseltamivir dan Zanamivir merupakan terapi yang efektif untuk influenzavirus A atau B
dan diminum dalam 48 jam sejak onset gejala
 

Terima kasih 