Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial (1)

Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial
Perilaku kolektif



Perilaku kolektif : “Perilaku yang relatif spontan dan tidak terstruktur dari sekelompok orang
yang bereaksi terhadap pengaruh umum dalam situasi ambigu” (Smelser).
Ciri-ciri perilaku kolektif adalah sebagai berikut :
1. Perilaku yang dilakukan bersama oleh sejumlah orang.
2. Perilaku yang bersifat spontanitas dan tidak terstruktur.
3. Perilaku yang tidak bersifat rutin, dan
4. Perilaku yang merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu.



Perilaku kolektif merupakan perilaku menyimpang namun berbeda dengan perilaku
menyimpang karena perilaku kolektif merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besar
orang, bukan tindakan individu semata-mata.




Menurut teori Le Bon perilaku kolektif dapan ditentukan oleh 6 faktor berikut ini :
1. Situasi social
2. Ketegangan structural, kesenjangan dan ketidakserasian antar kelompok
3. Berkembang kepercayaan umum
4. Factor yang mendahului
5. Mobilisasi tindakan



6. Berlangsungnya suatu pengendalian sosial.
Macam-macam Perilaku Kolektif adalah :
1. Crowd (Kerumunan)
Beberapa bentuk kerumunan (Crowd) yang ada dalam masyarakat, diantaranya :
a. Temporary Crowd : Orang yang berada pada situasi saling berdekatan di suatu
tempat dan pada situasi sesaat.
b. Casual Crowd : Sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak memiliki
maksud apa-apa.

c. Conventional Crowd : Audience yang sedang mendengarkan ceramah.
d. Expressive Crowd : Sekumpulan orang yang sedang menonton konser musik yang

menari sambil sesekali ikut melantunkan lagu.
e. Acting Crowd/Rioting Crowd : Sekelompok massa yang melakukan tindakan
kekerasan.
f.

Solidaristic Crowd : Kesatuan massa yang munculnya karena didasari oleh
kesamaan ideologi.

2. MOB adalah kerumunan (Crowd) yang emosional dan cenderung melakukan kekerasan
atau penyimpangan (violence) dan tindakan destruktif.
3. Panik adalah bentuk perilaku kolektif yang tindakannya merupakan reaksi terhadap
ancaman yang muncul di dalam kelompok tersebut.
4. Rumor adalah suatu informasi yang tidak dapat dibuktikan, dan dikomunikasikan yang
muncul dari satu orang kepada orang lain (isu sosial).
5. Opini Publik adalah sekelompok orang yang memiliki pendapat beda mengenai sesuatu
hal dalam masyarakat.
6. Propaganda adalah informasi atau pandangan yang sengaja digunakan untuk
menyampaikan atau membentuk opini public.

Gerakan Sosial





Gerakan sosial (bahasa Inggris:social movement) adalah aktivitas sosial berupa gerakan
sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbentuk
organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu
sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah
perubahan sosial.
Gerakan Sosial memiliki tiga karakteristik sebagai berikut :

1.

Organisasi internal yang tingkatannya sangat tinggi.

2.

Gerakan berlangsung dalam waktu yang lama.

3.


Sengaja mencoba mempertajam organisasi masyarakat itu sendiri.



Gerakan Sosial memiliki bermacam-macam bentuk dilihat berdasarkan tipe perubahan dan
besarnya perubahan yang dikehendaki, adalah sebagai berikut :

1. Alternative Social Movements : Merupakan gerakan sosial yang menginginkan
perubahan pada sebagian perilaku perorangan, misalnya gerakan anti merokok, anti
narkoba, kampanye anti AIDS dan sebagainya.
2. Redemptive Social Movements : Merupakan gerakan sosial yang menginginkan
perubahan menyeluruh pada perilaku perorangan, misalnya gerakan agar orangorang untuk bertobat dan mengubah cara hidupnya dengan lebih merujuk pada
ajaran agama.
3. Reformative Social Movements : Merupakan gerakan sosial yang menginginkan
perubahan pada segi-segi tertentu masyarakat, misalnya gerakan kaum perempuan
untuk memperoleh hak-haknya sama dengan kaum laki-laki, gerakan kaum
homoseks untuk mendapatkan pengakuan akan gaya hidup mereka, dan sebagainya.
4. Transformative Social Movements : Merupakan gerakan sosial yang menginginkan
perubahan menyeluruh dalam kehidupan masyarakat, misalnya gerakan kaum Khmer

merah yang ingin mengubah masyarakat kamboja sebagai masyarakat komunis,
revolusi di Uni-Soviet tahun 30-an, revolusi china pada tahun 1949, dan sebagainya.


Gerakan Sosial Baru
Gerakan sosial baru adalah kegiatan kolektif terorganisir yang mempromosikan otonomi,
penentuan nasib sendiri, dan peningkatan kualitas hidup. Gerakan sosial baru umumnya
tidak melihat pemerintah sebagai sekutu mereka.



Kontribusi Terhadap Teori Gerakan Sosial
1. Evolusioner adalah Perubahan sosial di masyarakat bergerak dalam arah tertentu,
dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks.

sering

2. Fungsionalis adalah Perubahan sosial harus berkontribusi pada stabilitas masyarakat.
Penyesuaian-penyesuaian sederhana harus dilakukan untuk mengakomodasi perubahan
sosial.

3. Konflik adalah Perubahan sosial dapat memperbaiki ketidakadilan sosial dan
ketidaksetaraan.