Negara maju dan lembaga keuangan

Penyusun kata : AGUS KURNIAWAN
Tugas : IPS
NEGARA MAJU DAN LEMBAGA KEUANGAN
10 NEGARA TERMAJU DI DUNIA
Negara maju berbeda dengan negara modern, begitu juga dengan negara berkembang.
Ketiga jenis kategori sebuah negara tersebut memiliki definisi yang berbeda - beda. Sebuah
negara bisa dikategorikan sebagai negara yang maju bila HDI (The human development index)
yang digunakan untuk menentukan peringkat sebuah negara termasuk ke dalam kategori sangat
tinggi (high level). HDI itu sendiri dilihat dari besarnya harapan hidup, tingkat pendidikan,
standar hidup, kesejahteraan, pekayanan kesehatan, dll. Namun demikian, adakalanya penilaian
sebuah negara masuk ke dalam kategori termaju atau bukan juga bisa dinilai sevara subyektif
dengan berbagai alasan tertentu.
Berikut ini adalah 10 negara termaju di dunia:
1. NORWEGIA
2. Belanda
3. Prancis
4. Italia
5. America Serikat
6. Canada
7. Inggris
8. Singapore

9. Jepang

PERANAN LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL “BANK DUNIA” TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA

Pendahuluan
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani atau mengatasi masalahmasalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya.
Pemberian bantuan yang dilakukan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak yang
berarti dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relatif panjang.

Kemudian bantuan internasional juga dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan
oleh lembaga keuangan internasional swasta.
Ada beberapa lembaga keuangan internasional yang penting kaitannya dengan lembaga
perbankan di Indonesia, walaupun secara umum peranan dari lembaga keuangan internasional
tersebut lebih banyak dirasakan dalam sektor pemerintahan, namun dapat dilihat bagaimana sektor
swasta (perbankan) dapat pula merasakan pentingnya peranan yang dimainkan melalui lembagalembaga tersebut.
Mungkin banyak sekali kita mengenal lembaga keuangan internasional yang sangat
berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Akan tetapi, dalam pembahasan kali ini yang lebih
ditekankan atau dibahas adalah lembaga keuangan internasional “Bank Dunia”.
Bagi lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia peranan Bank Dunia tidak secara

langsung mempengaruhi operasional perbankan, namun efek sampingan yang timbul dari
operasional lembaga tersebut perlu diketahui dan diperhatikan mengingat dampaknya yang begitu
besar pada perekonomian, yang pada gilirannya mempengaruhi juga operasional lembaga keuangan
dan perbankan tersebut.
Dalam pembahasan ini akan diuraikan secara dengan jelas bagaimana peranan lembaga
keuangan internasional bank dunia, tujuan dan bagaimana dampak dari lembaga keuangan
internasional bank dunia terhadap perekonomian Indonesia.
Definisi
Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, menetapkan negara
berkembang sebagai "negara yang memperbolehkan seluruh warga negaranya menikmati hidup
yang bebas dan sehat dalam lingkungan yang aman." Namun menurut Divisi Statistik Perserikatan
Bangsa-Bangsa:
Tidak ada konvensi resmi untuk penetapan negara atau wilayah "maju" dan "berkembang"
dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selain itu mereka mengemukakan:
Penetapan "maju" dan "berkembang" hanya ditujukan untuk kemudahan statistik dan tidak
mengekspresikan penilaian terhadap tahap-tahap yang telah dicapai suatu negara atau
wilayah dalam proses pembangunannya.
The UN also notes
Dalam kenyataannya, Jepang di Asia, Kanada dan Amerika Serikat di Amerika Utara,

Australia dan Selandia Baru di Oseania, danEropa dianggap sebagai wilayah atau kawasan "maju".
Dalam statistik perdagangan internasional, Persatuan Bea Cukai Afrika Bagian Selatan juga

dianggap sebagai kawasan maju dan Israel sebagai negara maju; negara yang muncul dari
bekas Yugoslaviadianggap

sebagai

negara

berkembang;

dan

negara-negara

di Eropa

Timur dan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (kode 172) di Eropa tidak termasuk dalam
wilayah maju ataupun berkembang.[3]

Pada

abad

ke-21,

wilayah Empat

Macan Asia asli (Hong

Kong, Singapura, Korea

Selatan, danTaiwan), bersama Siprus, Malta, dan Slovenia, dianggap "negara maju".
Di sisi lain, menurut klasifikasi IMF sebelum April 2004, seluruh negara Eropa
Timur (kecuali negara Eropa Tengah yang masih tergabung dalam "Eastern Europe Group" di PBB)
juga bekas negara Uni Soviet (USSR) di Asia Tengah (Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan,
Tajikistan dan Turkmenistan) dan Mongolia tidak dimasukkan dalam kawasan maju atau
berkembang, namun disebut sebagai "negara transisi", mereka sekarang lebih dikenal (dalam
laporan internasional) sebagai "negara berkembang".
IMF menggunakan sistem klasifikasi fleksibel yang memperhitungkan "(1) tingkat

pendapatan per kapita, (2) diversifikasi ekspor sehingga eksportir minyak yang memiliki PDB per
kapita tinggi tidak akan masuk dalam klasifikasi maju karena 70% barang ekspornya berupa
minyak, dan (3) tingkat integrasinya ke dalam sistem keuangan global."
Bank Dunia mengelompokkan negara-negara di dunia ke dalam empat kelompok
pendapatan. Kelompok ini diatur setiap tahun pada tanggal 1 Juli. Ekonomi yang terbagi menurut
pendapatan nasional per kapita 2008 menggunakan tingkatan pendapatan berikut:


Negara pendapatan rendah memiliki PN per kapita US$975 atau kurang.



Negara pendapatan menengah bawah memiliki PN per kapita antara US$976 dan US$3.855.



Negara pendapatan menengah atas memiliki PN per kapita antara US$3.856 dan US$11.905.




Negara pendapatan tinggi memiliki PN per kapita lebih dari US$11.906.
Bank Dunia mengelompokkan semua negara berpendapatan rendah dan menengah sebagai

negara berkembang namun menyatakan, "Penggunaan sebutan ini tujuannya adalah memudahkan;
tidak ditujukan untuk menyatakan bahwa semua ekonomi dalam kelompok ini mengalami
pembangunan yang sama atau ekonomi lain telah mencapai tahap akhir pembangunan yang dituju.
Pengelompokkan menurut pendapatan nasional secara langsung tidak mencerminkan status
pembangunan suatu negara."