Ekonomi pengangkutan dan perkotaan postur

Nama :Edi Prasetyawan
Nim :110810101031
MK :Ekonomi Pengangkutan dan perkotaan

ANGKUTAN KOTA
Fungsi kota adalah memperlancar pertukaran barang dan jaza karena kedekatan dan
kemudahan.Kegiatan ekonomi akan lebih pesat dengan adanya angkutan kota.Dan fungsi
kota yaitu pelayanan pemasaran wilayahnya dan tempat distribusi yang mempunyai unsur
perdagangan dan angkutan.
Adanya pabrik dan ekspor ditunjang dengan pelabuhan,rel,jalan raya sehingga lebih
ekonomis.Tenaga kerja bagi industri disupply dari rumah tangga.
Kota terdiri dari banyak lembaga ekonomi yang mengkhususkan dalam memproduksi
barang dan jaza dengan menggunakan rasio sehingga meningkatkan pertukarang barang dan
jaza yang meliputi gerak barang,jaza dan orang.
Struktur dan efisiensi kota dipengaruhi oleh sistem angkutan barang jasa dan orang
dipindah.Perpindahan dikelompokkan menjadi 3 yaitu: 1.Orang yang pergi ketempat kerja
2.Tugas noncommuting tugas yang dilakukan oleh rumah tangga yaitu belanja 3.Perpindahan
barang dan jaza.Angkutan kota pada umumna dikelola oleh pemerintah kota yang
menyangkut segala jenis angkutan.
Pada umumnya masyarakat akan memanfaatkan dengan cara membayar pajak baik
pajak bahan bakar,pajak kendaraan .Dimana masyarakat menggunakan angkutan yang

disediakan pemerintah sesuai tarif dan selera masyarakat.Sehingga terdapat alternatif yang
dapat disediakan yaitu:
1. Pemerintah mengadakan investasi guna mengurangi kemacetan dan polusi udara.
2. Apabila masyarakat menggunakan kendaraan pribadi maka investasi pemerintah
ditujukan pembangunan jalan.
3. Adanya keseimbangan antara angkutan kota,kendaraan publik dan pribadi.

BERBAGAI VARIABEL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
1. Unsur perkembangan penduduk dan penghasilan yang berakibat pada tempat tinggal.

2. Mengubah sistem angkutan kota dan lalu lintas.

Angkutan kota mempunyai pola tertentu terhadap masyarakat dalam penggunaan
angkutan kota.Namun disisi lain hal yang perlu diperhatikan yaitu persentase penggunaan
angkutan publik dan kendaraan pribadi.yang dapat dikendalikan melalui kontrol harga bahan
bakar.Pajak kendaraan .Serta yang mempengaruhi penggunaan angkutan kota yaitu
kemacetan dan lahan parkir sehingga penggunaan kendaraan pribadi berkurang.

PENENTUAN HARGA DAN PERMINTAAN AKAN ANGKUTAN KOTA
Masyarakat pada umumnya mempunyai alternatif untuk memilih menggunakan angkutan

kota atau kendaraan pribadi.Pada hakikatnya berdasar studi komparatif antara penggunaan
angkutan kota dan kendaraan pribadi sudah berdasar rasionalisasi masyarakat pada
umumnya.Dalam penggunaan angkutan kota bagi pekerja tentunya menjadi pertimbangan
antara tarif dan upah yang diterima.Suatu model dapat diciptakan yaitu model gravity:

Tij = k
Dimana
Tij : Banyaknya perjalanan antara 2 tempat i dan j
Ni.Nj:Banyaknya orang yang bertempat tinggal di i dan j
dij : jarak antara i dan j.
Perjalanan antar kedua tempat proposional dengan banyaknya orang yang bertempat tinggal
dikedua tempat tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadran jarak kedua tempat
tersebut.Perjalanan tergantung pada tempat tinggal dan tempat kerja dimana hal ini dianggap
tetap sehingga model ini tidak berlaku.
Pendekatan lain yang dapat digunakan yaitu Modus Abstrak yang dikemukakan oleh
Baumol dan quant,dimana tempat tinggal dan tempat kerja dianggap tetap namun,ada orang
N yang harus bekerja dimana modus dihitung berdasar biaya ,waktu,kesenangan.
Modus 1
= t (P1,P2,t1,t2,C1,C2,S1,S2)
Modus 2

1

-

Dimana
= Bagian orang yang pergi dan memilih modus 1:
P1 = Biaya produk 1 tiap perjalanan.
t1 = Waktu yang diperlukan tiap perjalanan.
C1 =Kenyamanan perjalanan(Bising,panas,kondisi kendaraan,kondisi
jalan,menunggu,kehujanan.
S1 = Kemudahan angkutan.
Menurut Baumol dan Quant menyatakan bahwa masyarakat memilih menggunakan
kendaraan pribadi karena biaya relatif lebih murah.
KEMACETAN LALU-LINTAS (CONGESTION)
Menurut Reindhardt kendaraan seseorang yang masuk ke jalan raya maupun kecil dapat
menambah kepadatan lalu-lintas sehingga menimbulkan kerugian waktu.Sehingga biaya
sosial batas lebih besar daripada biaya batas perseorangan,dimana hal ini merupakan korban
eksternalitas.
Biaya perjalanan mempengaruhi banyaknya orang yang menggunakan jalan.Apabila
perjalanan itu mahal maka masyarakat akan mencari alternatif lain untuk mengantisipasi hal

itu.
Banyaknya orang yang menggunakan jalan membentuk kurva permintaan perjalanan
(Melalui jalan dari X ke y) Yaitu kurva DD1 .Sehingga EQ yaitu:

Notasi
T

= Banyaknya kendaraan yang masuk atau berada dalam jalan tiap jam pada tempat
satu.
DD1
= Manfaat sosial batas atau marginal sosial benefit.
C(to)Efg
= Biaya sosial batas atau marginal cost.
C(to) EDBA = Nilai waktu perjalanan kendaraan.
Dc(To)
= Daerah manfaat atau benefit neto.
BFG
= Daerah rugi NETO.
C(T2) M(T2) = Pajak jalan.
Melalui jalan X ke Y adalah T1 kendaraan perjam dan orang bepergian yang bersedia


membayar biaya perjalanan.Biaya keseimbangan tiap kendaraan adalah C(T1),C(To) biaya
apabila tidak ada kemacetan.To merupakan banyaknya bila tidak ada kemacetan lalu
lintas,sehingga C(T1) – C(T0) Adalah biaya karena ada kemacetan.
Masuknya kendaraan adalah konstan dijalan x.Dengan kecepatan dan biaya yang sama
sebesar C(T1),sehingga C(T1) Merupakan biaya total bagi yang melakukan perjalanan.Biaya
sosial batas merupakan tambahan biaya perjalanan XY.Hal ini disebabkan T > To,kecepatan
berkurang dengan tambahan T dan C(T) > C(T -1 ).Pada dasarnya orang mengendarai pada
kecepatan yang sama sehingga mempunyai kelambatan yang sama.T termasuk per jamnya
dibandingkan T-1 yang masuk.Dengan tambahan pemakai jalan Y biaya bertambah karena
ada kecepatan berkurang M(T) > dari C(T) yaitu dengan jumlah biaya yang perlu ditanggung
oleh orang lain yang masuk menuju Y.Selisih antara M(T) dan C(T) dikenal Ekonomi negatif
eksternal.
Orang yang bepergian tidak dapat melihat biaya perjalanan orang lain.Maka nilai
keseimbangan orang bepergian T1 yaitu Biaya rata – rata sama dengan harga.Hal ini
merupakan sumberdaya yang tidak efisien karena banyak menggunakan jalan XY sehingga
terjadi kemacetan lalu – lintas.T2 kendaraan yang masuk dikenakan biaya batas yang sama
dengan harga dan pemanfaatan jalan XY.DD memotong C(To) EFG dikiri To tidak terjadi
kemacetan lalu lintas dan tidak ada alokasi sumber daya.
Sehingga perlu dibagi metode pemanfaatan jalan,yaitu:

1. Diperlukan pajak khusus bila terdapat kemacetan,terutama bahan bakar.Sehingga
penggunaannya lebih efisien dan banyak pertimbangan.
2. Membatasi kendaraan yang masuk contoh singapura.
3. Meningkatnya ekternalitas.
4. Membangun jalur khusus bus.
5. Adanya pajak bensin dan Parkir.

6. PENENTUAN BIAYA /TARIF ANGKUTAN KOTA.
Tarif angkutan kota tercakup tarif untuk mengakomodasi kemacetan,menutup biaya
modal dan operasi alat angkutan.Biaya tarif sama dengan biaya batas jangka panjang,dimana
tarif angkutan kota pada umumnya ditetapkan rendah.