Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran Taman Simalem Resort terhadap Peningkatan Okupansi Kamar pada Tahun 2016

ANALISIS PENGARUH BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TAMAN SIMALEM RESORT

  

TERHADAP PENINGKATAN OKUPANSI KAMAR

PADA TAHUN 2016 JURNAL Oleh: DINA OKTA MARIA SIAHAAN 602013013 PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

  Pendahuluan

  Pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi negara. Menurut Gamal Suwantoro dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Pariwisata” (2004:41), jenis kegiatan pariwisata di dunia dibagi ke dalam tiga bagian yaitu, negara-negara yang bergabung mengelola sektor pariwisata, negara-negara yang menganggap sektor pariwisata sebagai sebuah aktivitas atau sektor penting, dan negara-negara yang menganggap sektor pariwisata sebagai sektor pendukung. Dalam hal ini, Indonesia masuk dalam golongan kedua yaitu negara yang menganggap bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang penting untuk kemajuan negara. Hal ini dilatar-belakangi oleh keaneka-ragaman budaya dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

  Pada situs resmi Kementeran Pariwisata Republik Indonesia dijelaskan bahwa sektor pariwisata berpeluang menjadi andalan Republik Indonesia untuk mendulang devisa negara. Oleh karena itu pada tahun 2016 pemerintah sedang gencar-gencarnya mematok target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 12 juta wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Hal ini dilihat dari suksesnya program pemerintah pada tahun 2015 dengan perolehan kunjungan wisatawan sebanyak 10 juta wisatawan yang menghasilkan perolehan devisa sebesar USD 10 miliar. Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata, Tazbir dalam acara Seminar Nasional Olimpiade

  

Geografi Nasional 2017 yang dilaksanakan di fakultas Geografi UGM pada 11

  Januari 2017 silam menjelaskan bahwa terdapat 10 destinasi wisata yang menjadi pariwisata prioritas Indonesia, diantaranya adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung di Banten, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger di Semeru, Mandilaka di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tengah, dan pulau Morotai di Maluku Utara.

  

  Dari hal tersebut, dapat dilihat bahwa Danau Toba masuk dalam daftar pariwisata prioritas di Indonesia pada tahun 2016.

  Dari 116 hotel berbintang yang tersebar di seluruh provinsi Sumatera Utara, kabupaten Karo yang merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam wilayah kawasan Danau Toba, adalah salah satu kabupaten yang kerap dikunjungi oleh para wisatawan yang hendak berlibur menikmati keindahan Danau Toba. Dari data yang disajikan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara melalui situs resmi mereka (

  

), terdapat 10 buah hotel

  berbintang di kabupaten Karo sendiri dengan masing-masing tujuh buah hotel berbintang empat, sebuah hotel berbintang tiga, dan dua buah hotel berbintang dua. Mengingat bahwa jarak tempuh jalur darat dari kabupaten ini menuju lokasi langsung Danau Toba adalah cukup jauh yaitu memerlukan jarak tempuh sekitar lebih dekat dengan Danau Toba. Oleh karena itu, dengan letaknya yang kurang strategis dari kawasan wisata Danau Toba pihak penyedia jasa akomodasi di kabupaten Karo tentu harus memiliki sejumlah strategi dan taktik yang jitu dan efektif dalam menarik wisatawan untuk menggunakan jasa akomodasi mereka sebagai pilihan utama.

  Salah satu hotel berbintang empat yang popular di Sumatera Utara adalah Taman Simalem Resort yang berlokasi di kabupaten Karo. Resort yang memiliki total area seluas 206 ha ini berada di bawah naungan PT. Merek Indah Lestari, sebuah Perusahaan Modal Asing yang bergerak di bidang usaha resort dan agrowisata.Walaupun hingga saat ini resort tersebut masih dalam tahap pembangunan pada beberapa areanya, wisatawan baik domestik maupun mancanegara sudah banyak yang berkunjung dan menikmati waktu liburan mereka di resort yang menekankan konsep agrowisata tersebut. Hal ini terlihat dari data yang diambil dari departemen Front Office Taman Simalem Resort yaitu tercatat sebanyak 13.664 pemakaian kamar yang terjual pada tahun 2016, sedangkan dari data yang diberikan oleh departemen Finance Accounting, dari bulan Januari hingga bulan November 2016 tercatat sebanyak 12.106 kendaraan roda empat serta 4.662 kendaraan jenis sepada motor yang berkunjung ke Taman Simalem Resort.

  Berdasarkan data dan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui dan meneliti bauran komunikasi pemasaran pada strategi yang diterapkan oleh salah satu resort terpopuler di provinsi Sumatera Utara ini terhadap peningkatanokupansi kamar mereka di tahun 2016 terhitung dari bulan Januari hingga bulan Desember.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah unsur bauran komunikasi pemasaran dalam strategi yang diterapkan oleh Taman Simalem Resort setiap bulannya sudah efektif dalam meningkatkan okupansi kamar pada tahun 2016?

  Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivitasan unsur bauran komunikasi pemasaran dalam strategi yang diterapkan oleh Taman Simalem Resort setiap bulannya dalam meningkatkan okupansi kamar pada tahun 2016.

  Tinjauan Pustaka Penelitian Terdahulu

  Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi Dalam

  Meningkatkan Tingkat Okupansi Hotel Novotel Balikpapan

  ” oleh A. Rinto Dwi Atmojo (2011) yang merupakan staff pengajar jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda, meneliti mengenai pengaruh variabel bauran promosi secara simultan dan parsial terhadap tingkat okupansi hotel Novotel Balikpapan. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel biaya bauran promosi dengan tingkat hunian kamar, yang mana bila variabel biaya bauran promosi meningkat maka variabel tingkat hunian kamar juga akan meningkat. Selanjutnya adalah penelitian yang berjudul

  “Strategi Komunikasi

  

Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta (Penelitian Deskriptif Kualitatif

Strategi Komunikasi Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta) ” oleh Ayunda

  Arimurti Sri Hastjarjo (2015). Dalam penelitiannya, penulis menguraikan strategi komunikasi pemasaran yang dilaksanakan oleh Marketing Department Grand Orchid Hotel. Hasil yang diperoleh adalah bahwa pihak Grand Orchid Hotel dalam menjalankan proses pemasarannya lebih cenderung memfokuskan kepada kegiatan promosi baik menggunakan cara konvensional seperti pemasangan spanduk maupun melalui travel agent. Selain itu, untuk menjangkau target sasaran seperti corporate company, pemerintah, serta grup Stritex, Grand Orchid Hotel lebih memilih menggunakan sales call/telemarketing. Dan yang terakhir adalah penelitian yang berjudul

  “Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam

  

Meningkatkan Hunian Kamar Melalui Online Travel Agent (Studi Kasus:

Hotel Santika Premiere Jakarta)

  ” oleh Linggari Anja (2014). Penelitian ini mengenai strategi komunikasi pemasaran Hotel Santika Premiere Jakarta dan bagaimana proses penyebaran informasi dalam meningkatkan hunian kamar melalui Online Travel Agent. Hasil dari penelitian tersebut adalah tipe promo yang digunakan oleh Hotel Santika Premiere Jakarta dalam Online Travel Agent adalah berupa diskon serta penambahan fasilitas untuk tipe kamar tertentu dan peran Online Travel Agent terhadap peningkatan hunian kamar lebih efektif dibanding travel perjalanan offline dibuktikan dari total Room Revenue dari waktu ke waktu.

  Perbedaan antara penelitian terkini dengan ke tiga penelitian terdahulu di atas adalah bahwa penelitian terkini meneliti keefektivitasan unsur-unsur bauran komunikasi pemasaran terhadap peningkatan okupansi kamar Taman Simalem Resort, sedangkan penelitian terdahulu berfokus pada strategi komunikasi pemasaran.

  Kajian Teori

a. Komunikasi

  Burhan Bungin dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Pariwisata: memaknakan simbol-simbol di antara individu. Proses komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila pesan atau simbol yang disampaikan antara si pengirim (komunikator) dapat dipahami oleh si penerima (komunikan) sesuai dengan ekspektasi komunikator. Proses penyampaian simbol-simbol ini juga termasuk dalam penyampaian brand maupun produk.

  Namun untuk proses komunikasi massa diperlukan media massa untuk menyampaikan pesan ataupun simbol-simbol tersebut untuk menjangkau khalayak. Lebih lanjut Bungin menjelaskan jika dihubungkan dengan pemasaran, maka peran media massa adalah sebagai katalisator pesan pemasaran seperti model proses komunikasi Bovee (1995:5) di bawah ini:

  Gambar 1: Proses Komunikasi Sumber: Bungin (2015)

  Menurut Thill dan Bovee (2017) dalam Bungin (2015:47), untuk mencapai komunikasi yang efektif maka diperlukan strategi dengan menggunakan konsep AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, Action.

  Gambar 2: Konsep AIDA Sumber: Bungin (2015)

  b. Pemasaran

  Pemasaran adalah aktivitas, mengatur lembaga, dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi nasabah, klien, mitra dan masyarakat luas. (Armstrong dan Kotler, 2009:38)

  Fokus utama dari pemasaran adalah menjual produk kepada konsumen, karena dengan semua saluran penjualan yang ada, seorang penjual (marketer) harus dapat menjual produk kepada orang (Bungin, 2015:54). Kotler (2003) dalam Bungin (2015:64) menjelaskan bahwa komponen utama dalam pemasaran adalah produk, harga, promosi, dan tempat. Namun Kartajaya (2002&2006) dalam Bungin (2015:64) memiliki konsep pembaruan dari elemen pemasaran Kotler yang terdiri dari sembilan komponen yaitu brand, diferensiasi, positioning, segmentasi, targeting, marketing mix, penjualan, pelayanan, dan proses.

  Kotler (1980) dalam Morissan (2010:56) menjelaskan bahwa suatu proses pemasaran dapat dikatakan berhasil jika melalui tiga tahapan yang berkesinambungan yaitu segmenting, targeting, dan positioning. Dalam menentukan pasar, praktisi pemasaran harus melalui empat tahapan proses pemasaran, yaitu:

  Gambar 3: Proses Pemasaran Sumber: Morissan (2010)

  c. Pemasaran Jasa dan Hotel

  Pemasaran dalam bidang jasa sedikit berbeda dengan pemasaran dalam bidang barang sebab jasa bersifat abstrak yang mana lebih menekankan pelayanan. Produk jasa terdiri dari berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai situasi dan kondisi. Informasi yang seluas-luasnya mengenai jasa perlu disebarluaskan agar calon pelanggan dapat mengetahui apa dan bagaimana jasa tersebut ditawarkan (Yoeti 1999:7).

  Sedangkan pemasaran dalam bidang perhotelan diartikan oleh Prof. Denney G. Ritherford dari Washington State University dalam bukunya “Hotel

  Management and Operation

  ” dalam Yoeti (1999:10) sebagai aktivitas yang menggunakan strategi dan taktik, yang direncanakan sedemikian rupa untuk menyampaikan “cerita” tentang pelayanan yang dapat diberikan suatu hotel, dengan memberikan rangsangan yang bergairah pada tamu untuk mau memilih pesan yang disampikan hotel untuk kemudian dibandingkan dengan pilihan lain dari hotel pesaing.Agar kamar-kamar hotel terisi penuh ditentukan oleh kegiatan pemasaran. Dalam hal ini, Salesand Marketing Department bertanggung jawab bagaimana kamar-kamar terisi penuh, restoran dan bar dikunjungi banyak orang

  d. Bauran Pemasaran atau Marketing Mix

  Konsep bauran pemasaran atau marketing mix pertama kali diperkenalkan oleh Borden pada tahun 1960-an dalam empat unsur atau yang terkenal dengan istilah “Four Ps” (Yoeti, 1999:24). Keempat unsur tersebut adalah:

   Product: barang konkret atau kombinasi dari beberapa pelayanan yang dibutuhkan dan dapat memuaskan konsumen.  Price: harga yang dapat dijadikan dasar penawaran yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga menarik bagi konsumen.  Place: lokasi dimana barang atau jasa dapat dibeli.  Promotion: suatu cara komunikasi informasi yang ditujukan kepada target pasar tentang barang atau jasa yang ada pada tempat dan waktu yang tepat. Berbeda dengan konsep Four Ps yang diperkenalkan oleh Borden, Neil Wearne dan Alison Morrison (Yoeti, 1999:26) menambah dua unsur lagi ke dalam konsep Four Ps bauran pemasaran. Dua unsur tersebut adalah:  People: orang-orang sebagai calon konsumen maupun konsumen  Positioning: cara memperkenalkan produk dan jasa yang lebih efektif di pasar.

  

e. Bauran Pemasaran Jasa dan Hotel atau Marketing Mix in Service and

Hospitality

  Lupiyoadi (2013) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemasaran

  

Jasa: Berbasis Kompetensi” menerangkan bahwa konsep Four Ps dalam bauran

  pemasaran dirasa kurang cukup jika diimplementasikan dalam bidang pemasaran jasa. Oleh karena itu, ia menyusun tujuh unsur yang termasuk dalam bauran pemasaran bidang jasa, yaitu:

   Produk (product)  Harga (price)  Lokasi/tempat (place)  Promosi (promotion)  Orang/SDM (people)  Proses (process)  Layanan pelanggan (customer service)

  McCarthy dalam Yoeti (1999) memperkenalkan konsep bauran pemasaran baru dalam bidang industri hospitality. Konsep tersebut memuat adanya saling keterikatan antara semua unsur dalam bauran pemasaran tersebut. Berikut tiga

  sub-mix bauran yang dimaksud oleh McCrathy:

   The Product-Service Mix: kombinasi antara product dan service yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan konsumen.  The Presentation Mix: semua unsur yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan perwujudan dari paduan product dan service dalam

   The Combination Mix: semua bentuk komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target pasar yang dapat meningkatkan product dan service sesuai dengan harapan konsumen. Bentuk komunikasi tersebut dapat menjadi cara untuk membujuk konsumen melakukan pembelian. Bauran pemasaran digunakan dalam strategi pemasaran sebagai cara untuk memengaruhi konsumen agar membeli suatu product atau service. Strategi pemasaran dilakukan untuk mencapai tujuan pemasaran, yang mana dalam penelitian ini tujuan dari pemasaran tersebut adalah untuk meningkatkan okupansi kamar Taman Simalem Resort. Adapun strategi untuk mencapai tujuan pemasaran dapat dilihat pada skema di bawah ini:

  

Gambar 4: Skema Strategi Mencapai Tujuan Pemasaran

Sumber: Yoeti (1999:34)

  Pada skema tersebut, seluruh unsur dari bauran pemasaran saling berpadu untuk mencapai tujuan pemasaran. Antara satu unsur dengan unsur lainnya saling memengaruhi untuk tercapainya tujuan pemasaran tersebut. Namun sebelum mencapai tujuan strategi, dilakukan sejumlah taktik. Berikut penulis cantumkan taktik yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategi menurut Yoeti (1999):

  

Gambar 5: Skema Taktik Mencapai Tujuan Strategi

Sumber: Yoeti (1999:34)

  Pada skema di atas, dapat dilihat terdapat enam unsur yang mendukung tercapainya tujuan strategi. Keenam unsur ini merupakan tools yang biasa digunakan oleh Sales and Marketing Department dalam menyusun dan menjalankan promosi.

f. Bauran Komunikasi Pemasaran atau Marketing Communication Mix

  Bila kekuatan bauran pemasaran (marketing mix) terletak pada penjualan produk, maka kekuatan bauran komunikasi (communication mix) adalah pada pengetahuan konsumen terhadap produk dan keseluruhan proses produk dan penjualan. Bauran komunikasi tidak mengatur produk, proses, service, namun memberitahu konsumen dengan berbagai saluran informasi yang ada sehingga dipastikan konsumen memahami keseluruhan produk yang digunakan. (Bungin, 2015:59) Target dari bauran komunikasi adalah pengetahuan pelanggan terhadap produk sehingga calon pelanggan mengetahui dan memahami produk, sedangkan target dari bauran pemasaran adalah memengaruhi konsumen agar membeli produk. Hubungan bauran pemasaran dan bauran komunikasi terletak pada kegiatan promosi. Berikut skema hubungan antara bauran pemasarandengan bauran komunikasi:

  

Gambar 6: Titik Temu Bauran Pemasaran dan Bauran Komunikasi.

  

Sumber: Smith, Taylor (2002) dalam Bungin, 2015.

  Kedua belas unsur pembentuk bauran komunikasi tersebut jika dihubungkan ke dalam bauran pemasaran maka berfungsi sebagai alat atau media promosi, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa titik temu bauran pemasaran dan bauran komunikasi adalah pada bagian promosi. Berdasarkan gambar diatas maka dapat dijabarkan unsur-unsur dalam bauran komunikasi pemasaran seperti gambar di bawah ini:

  

Gambar 7: Diagram Unsur-Unsur Bauran Komunikasi Pemasaran.

  

Sumber: Smith, Taylor (2002) dalam Bungin, 2015.

  1. Kemasan: Menurut Morissan (2010:77) kemasan sering kali menjadi penarik bagi konsumen untuk memberikan perhatian pada suatu produk sehingga suatu produk harus mampu memberikan kesan pertama yang baik. Kemasan suatu produk tidak saja harus menarik dan mampu mempertahankan perhatian bagaimana produk itu digunakan dan informasi mengenai susunan atau komposisi isi suatu produk.

  2. Merchandising: Perencanaan produk yang mana mengusahakan produk yang tepat untuk pasar yang cocok, dalam waktu yang sesuai, dan dengan warna serta ukuran yang serasi (Sangadji dan Sopiah, 2013:391).

  3. Penjualan: Memberikan informasi dan memengaruhi sebuah pasar tentang suatu produk atau jasa. Penjualan sama dengan promosi (Sangadji dan Sopiah, 2013:404).

  4. Periklanan: Setiap bentuk komunikasi non-personal mengenai suatu organisasi, produk, service atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui (Morissan, 2010:17).

  5. Promosi Penjualan: Kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah insentif kepada tenaga penjualan distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian potongan harga atau undian berhadiah (Morissan 2010: 25).

  6. Penjualan Langsung: Penjualan langsung dari produsen ke konsumen tanpa melalui pedagang perantara (Sangadji dan Sopiah, 2013:376).

  7. Publisitas dan PR: Menurut Frank Jefkins dalam Morissan (2010:26-29), Public

  

Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang

  terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara satu organisasi dengan semua khalayaknya, sedangkan publisitas adalah kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi, atau perusahaan di media massa. Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan public relations namun PR tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas.

  8. Dari Mulut ke Mulut: Suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk (Lupiyoadi&Hamdani, 2006:238).

  9. Identitas Perusahaan: Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia” (2003:110) menjelaskan bahwa identitas perusahaan disebut juga sebagai simbol perusahaan, baik berbentuk logo perusahaan ataupun lambang lainnya.

  Metodologi Penelitian

  Penulis menggunakan metode kualitatif pada penelitian ini. Menurut Elvinaro Ardianto (2011), penelitian dengan metode kualitatif didapat dari hasil berita mendalam (depth news) atau liputan penyelidikan (investigating reporting).

  Peneliti kualitatif percaya bahwa “kebenaran” adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang dalam interaksinya dengan situasi sosial kesejahteraan (Danim, 2002 dalam Ardianto, 2011:59). Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kefektivitasan bauran komunikasi pemasaran yang diterapkan pihak Taman Simalem Resort yang berpengaruh terhadap tingkat okupansi kamar di tahun 2016.

  Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik wawancara kepada direktur operasional, supervisor departemen Guest Relations, serta staff departemen Sales and Marketing Taman Simalem Resort untuk memperoleh data primer serta mengumpulkan data okupansi kamar dan laporan program kerja departemen Sales and Marketing. Selain itu, untuk memperoleh data sekunder yang dapat mendukung hasil penelitian, penulis juga mewawancarai 15 orang tamu menginap di Taman Simalem Resort serta mengumpulkan data dari situs dan akun media sosial resmi Taman Simalem Resort berupa sumber atau media pengenalan Taman Simalem Resort kepada tamu, penjelasan terperinci mengenai kegiatan maupun promo yang ditawarkan oleh Taman Simalem Resort. Penulis menitik-beratkan pada data laporan kerja yang bertujuan untuk meningkatkan okupansi kamar dari departemen Sales and Marketing serta data okupansi kamar per bulan di tahun 2016 untuk melihat tingkat keberhasilan serta keefektivitasan unsur bauran komunikasi pemasaran yang diimplementasikan pada strategi pemasaran mereka.

  Hasil dan Pembahasan

1. Strategi Pemasaran

  Strategi pemasaran yang diterapkan pihak Taman Simalem Resort pada tahun 2016 dari bulan Januari sampai bulan Desember sangat bervariasi. Beberapa dari strategi tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan dan beberapa yang lain merupakan kegiatan yang diperbaharui. Berikut di bawah ini penulis sertakan program kerja departemen Sales and Marketing Taman Simalem Resort pada tahun 2016:

  Bulan Program

  Januari Pada bulan ini, Taman Simalem Resort memiliki sebuah program baru di samping program rutin mereka merayakan Tahun Baru, yaitu memberikan potongan harga atau discount 15%.

  Februari Di bulan Februari, Taman Simalem Resort hanya melaksanakan kegiatan rutin mereka yang berpengaruh terhadap peningkatan okupansi. Pada bulan ini tidak ada program baru yang diterapkan.

  Maret Selain melaksanakan dua kegiatan rutin mereka, Taman Simalem Resort menerapkan sebuah kegiatan baru yaitu memasang sebuah back drop mengenai Taman Simalem di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kualanamu. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan resort tersebut kepada para wisatawan yang masuk ke Sumatera Utara melalui jalur udara.

  April Pada bulan ini, Taman Simalem Resort mengadakan pro mo “June School

  Holiday Special ” yang merupakan program baru mereka.

  Mei Bulan Mei merupakan bulan dimana strategi pemasaran terbanyak dilaksanakan. Sebanyak 10 program kerja yang terdiri dari lima program rutin dan lima program baru diterapkan Taman Simalem Resort untuk meningkatkan okupansi kamar mereka.

  Juni Di bulan Juni sendiri, hanya terdapat dua program baru dari empat program yang dijalankan yaitu talkshow di IRadio. Bertujuan agar

  Pada bulan ini, Taman Simalem Resort hanya memiliki sebuah program baru dari lima program rutin mereka. Program baru tersebut adalah

  launching aktivitas wisata yaitu Simalem Passport. Program ini bertujuan

  agar tamu Simalem khususnya anak-anak tidak merasa bosan ketika berada Juli di resort tersebut. Selain itu, aktivitas ini juga bertujuan sebagai bahan promosi yang mana diharapkan ketika selesai menghabiskan waktu liburannya di Taman Simalem Resort, melalui passport tersebut mereka menceritakan pengalaman mereka di Taman Simalem Resort kepada teman-teman mereka untuk kemudian anak-anak akan mengajak orangtua mereka untuk berwisata ke resort tersebut.

  Sama seperti bulan sebelumnya, pada bulan Agustus ini Taman Simalem Resort juga hanya memiliki sebuah program baru dari empat program rutin

  Agustus mereka, yaitu mengadakan pameran di Parkson. Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan Taman Simalem Resort kepada masyarakat kota Medan yang khususnya sering berkunjung ke mall Centre Point. Dari empat program rutin yang mereka laksanakan, pada bulan ini Taman Simalem Resort juga menjalin kerjasama dengan pihak Garuda Indonesia

  September dan membuat join promotion yaitu “Bundling Package Garuda Airlines

  and Taman Simalem Resort

  ”. Informasi mengenai kerjasama dan promo ini disebarkan melalui website Taman Simalem Resort dan Instagram Taman Simalem Resort. Di bulan Oktober, keseluruhan kegiatan pemasaran yang dilakukan Oktober merupakan program baru. Di bulan November, Taman Simalem Resort juga hanya melaksanakan program baru mereka yaitu melakukan promosi besar-besaran via Internet,

  November SMS Broadcast maupun e-mail broadcast terkait potongan harga atau diskon yang ditawarkan oleh Taman Simalem dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan pada liburan akhir tahun 2016. Promo ini memberikan diskon hingga 40% dari harga publish dan berlaku hingga tanggal 30 Desember 2016. Tidak ada program baru yang diterapkan pihak Taman Simalem Resort dalam bulan penghujung tahun 2016. Taman Simalem Resort hanya

  Desember melaksanakan kegiatan rutin mereka yaitu mengadakan perayaan Natal.

  Acara ini dipersembahkan oleh Taman Simalem Resort untuk tamu yang menghabiskan waktu liburan Natal di Taman Simalem Resort.

  

Gambar 8: Strategi Pemasaran TSR pada Tahun 2016Sumber: Departemen Sales and

Marketing TSR

2. Data Okupansi Kamar

  Berikut penulis sertakan data okupansi kamar Taman Simalem Resort pada tahun 2016 yang tergabung pada dua area penginapan yaitu area Waterfall Lodge dan area Tongging Point.

  Januari Februari Maret April Mei Juni

  21,41% 24,90% 24,14% 30,51% 32,81% 20,20%

  Juli Agustus September Oktober November Desember

  33,86% 26,80% 24,33% 27,52% 34,83% 44,53%

  

Gambar 9: Data Okupansi Kamar 2016

  Bila diubah ke dalam bentuk grafik dengan pembulatan angka, maka tampilan dari

  

Gambar 10: Grafik Okupansi KamarSumber: Divisi Sales TSR

  Dilihat dari data okupansi kamar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa okupansi kamar Taman Simalem Resort pada tahun 2016 berjalan secara acak dimana pada satu bulan dapat menjadi rendah dan di bulan berikutnya mengalami peningkatan disusul bulan selanjutnya mengalami penurunan yang drastis, seperti yang terjadi di antara rentang bulan April menuju bulan Juni. Pada bulan April okupansi mencapai 30,51% dan pada bulan Mei mengalami peningkatan menjadi 32,81% namun pada bulan selanjutnya yaitu bulan Juni mengalami penurunan drastis hingga mencapai 20,20%. Untuk okupansi kamar tertinggi jatuh pada bulan Desember yaitu mencapai 44,53% sedangkan okupansi kamar terendah terjadi pada bulan Juni yaitu hanya mencapai 20,20% saja.

  Kunjungan wisatawan di Taman Simalem Resort selain dipengaruhi oleh ketersediaan waktu libur wisatawan, juga dipengaruhi oleh iklim dan cuaca setempat. Hal ini didukung oleh pernyataan Hamilton et. al (2004:253) bahwa perubahan iklim akan memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia kepariwisataan, baik itu terhadap preferensi wisatawan akan daerah wisatanya maupun berubahnya daya tarik wisata yang dimiliki destinasi yang berakibat juga pada perubahan pengelolaan destinasi pariwisata. Pada bulan Juni sendiri, meskipun iklim di kabupaten Karo cenderung lebih hangat dibanding pada saat bulan di musim penghujan, namun pencemaran udara dari abu vulkanik Gunung Sinabung ikut memengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten tersebut. Oleh karena itu, pada bulan tersebut jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Simalem Resort berkurang drastis dari bulan sebelumnya.

3. Sumber Pengenalan Tamu Terhadap Taman Simalem Resort

  Untuk melihat apakah peningkatan okupansi kamar hanya dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang diterapkan oleh Taman Simalem Resort, maka penulis juga melakukan wawancara dengan 15 orang tamu menginap Taman Simalem Resort mengenai sumber atau bagaimana mereka mengetahui Taman teman, baik itu melalui cerita dari mulut ke mulut (word of mouth) maupun melalui media seperti unggahan foto di akun Instagram teman mereka. Unsur

  

word of mouth dapat memberikan pengaruh besar terhadap keputusan konsumen

  untuk membeli, dan dalam hal ini word of mouth merupakan unsur penting terhadap keputusan tamu menginap di Taman Simalem Resort. Ali Hasan (2010:25) menjelaskan korelasi antara word of mouth terhadap keputusan konsumen membeli disebabkan oleh:

  Word of mouth adalah sumber informasi yang independen dan jujur.

  • Word of mouth sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang
  • bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui pengalaman teman dan kerabat.
  • Word of mouth disesuaikan dengan orang-orang yang terbaik di dalamnya.

  Seseorang tidak akan bergabung dengan percakapan, kecuali mereka tertarik pada topik diskusi. Word of mouth menghasilkan media iklan informal.

  • Word of mouth dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana
  • kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas kepada orang lain.
  • sosial, waktu , keluarga atau hambatan fisik lainnya. Pengaruh cerita dari mulut ke mulut atau word of mouth sangatlah besar dikarenakan bidang usaha jasa memiliki kualitas pengalaman dan kepercayaan yang tinggi sehingga risiko dalam pembeliannya pun akan lebih banyak. Oleh karena itu, konsumen dalam bidang industri jasa termasuk hospitality lebih cenderung memutuskan pembelian berdasarkan cerita ataupun rekomendasi dari teman dibandingkan dari iklan. (Sangadji dan Sopiah, 2013:98)

  Word of mouth tidak dibatasi ruang atau kendala lainnya seperti ikatan

  Dari uraian keseluruhan data di atas, maka untuk melihat tingkat keberhasilan ataupun keefektivitasan bauran komunikasi pemasaran terhadap peningkatan okupansi kamar, diperoleh hasil sebagai berikut:

  Status Unsur Bauran Okupansi

Bulan Kegiatan Kegiatan Komunikasi Kamar

Pemasaran

  • khusus untuk tamu yang menghabiskan Promosi Januari waktu malam Tahun Baru di Taman Penjualan 21,41% Simalem Resort.

  Rutin Eksibisi, Mengadakan perayaan Tahun Baru

  • discount 15% dari harga publish untuk

  Baru Memberikan potongan harga atau

  reservasi kamar bagi tamu yang melakukan pembayaran menggunakan

  Indomaret Card .

  Mengikuti acara TTC Travel Mart di Rutin Identitas

  • Mengadakan acara perayaan hari besar Imlek.

  • Mengikuti acara Table Top Singapore yang diselenggarakan oleh pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
  • Mengadakan promo “Be Our Valentine” untuk hari Valentine.
  • Mengikuti event Table Top Kuala

  Identitas Perusahaan, Penjualan Langsung, Publisitas dan PR, Kemasan, Periklanan

  PR, Eksibisi

  diadakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

  Table Top di Penang, Malaysia yang

  Malaysia yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia.

  oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

  Teacher di Singapore yang diadakan

  para siswa dengan durasi menginap tiga hari dua malam.

  Out ” sebesar Rp. 698.000/person untuk

  30,51%

  Identitas Perusahaan, Penjualan Langsung, Promosi Penjualan

  Baru Rutin

  Holiday Special ”.

  April

  24,14%

  Rutin Rutin Baru

  • Mengikuti acara Matta Fair Kuala

  Taman Simalem di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kualanamu. Ini sebagai bentuk promosi pengenalan Taman Simalem Resort kepada wisatawan khususnya wisatawan asing yang masuk ke Sumatera Utara melalui bandara yang berada di daerah Kualanamu.

  Singapore yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

  I 2016 yang diselenggarakan oleh pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

  Lumpur Semester

  Maret

  24,90%

  Langsung, Eksibisi, Promosi Penjualan

  Rutin Rutin Rutin Rutin

  oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

  Lumpur Semester I 2016 yang diadakan

  Februari Pariwisata Republik Indonesia.

  • Mengikuti acara Natas Travel Fair di

  • Memasang sebuah back drop mengenai
  • Mengikuti acara MICE yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Acara ini dilaksanakan di Hotel Grand Serela, Medan.
  • Mengadakan promo “June School
  • Memberikan penawaran harga “School’s
  • Mengikuti acara Table Top with School
  • Mengikuti acara Sales Mission 3 Kota di

  32,81%

  • Mengikuti acara Indonesia Tourism
  • Bekerja sama dengan Majalah Air Asia Baru Rutin Rutin Rutin Baru Identitas Perusahaan, Penjualan Langsung, Promosi Penjualan, Sponsorship, Publisitas dan

  Simalem Resort. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Taman Simalem Resort kepada para wisatawan yang menggunakan jasa penerbangan Air

  Asia .

  • Baru Mengikuti acara PWI Thailand yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia.
  • event China Guilin Rutin Mengikuti

  International Tourism Expo di China

  yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia.

  • International Expo di MW Medan.

  Baru Mengikuti event North Sumatera

  • dengan mengundang para penyiar radio berkunjung ke Taman Simalem Resort.

  Baru Mengadakan company tourFamtrip

  • lomba bersepeda di area danau Toba.

  Rutin Mengadakan event Toba Audax, yaitu

  • Holiday ” melalui website dan media Perusahaan,

  School Rutin Identitas

  Mengkampanyekan “June

  sosial untuk menggaet para wisatawan Penjualan agar menggunakan waktu liburan Langsung, sekolahnya di Taman Simalem Resort. Penjualan,

  • diadakan oleh Kementerian Pariwisata Kemasan, Indonesia. Publisitas dan

  Rutin Internet, Mengikuti acara MITM Penang yang

  Baru PR, -

  20,20%

  Talkshow di IRadio. Bertujuan agar menjangkau pelanggan Taman Simalem Sponsorship Juni yang suka mendengarkan radio.

  • Parkson Centre Park . Cukup banyak

  Baru Memperpanjang kerjasama dengan

  manfaat yang diterima dari program kerja sama ini. Selain menaikkan

  branding , kerjasama ini juga

  menciptakan peluang bagi meningkatnya okupansi dari kegiatan promosi yang dilaksanakan di Parkson Centre. Mengikuti acara Travel Revolution Rutin Identitas

  • Singapore II yang diselenggarakan oleh Perusahaan,

  pihak Kementerian Pariwisata Republik Penjualan Indonesia. Langsung,

  • Rutin Eksibisi,

  Mengadakan acara peringatan Hari Raya Idul Fitri di Taman Simalem Resort. Kemasan,

  Rutin -

  Merchandising

  Mengikuti MITM Penang yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Republik , Promosi Indonesia. Penjualan Mengikuti acara Indonesia Tourism Rutin

  • Table Top Singapore Semester II yang 33,86%

  Juli diselenggarakan oleh pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

  • Baru Launching aktivitas wisata yaitu

  Simalem Passport . Program ini berada di resort karena adanya tambahan aktivitas ini. Selain itu, aktivitas ini juga bertujuan sebagai bahan promosi yang mana diharapkan ketika selesai menghabiskan waktu liburannya di Taman Simalem Resort, melalui passport tersebut mereka menceritakan pengalaman mereka di Taman Simalem Resort kepada teman- teman mereka untuk kemudian anak- anak akan mengajak orangtua mereka untuk menghabiskan waktu liburan di Taman Simalem Resort.

  • Rutin

  Rutin Launching promo “Kemerdekaan”.

  • Singapore yang diselenggarakan oleh Perusahaan,

  Identitas Mengikuti acara Natas Holiday di

  Kementerian Pariwisata Republik Penjualan Indonesia. Langsung,

  • Rutin Eksibisi,

  Mengikuti acara MITM Kuala Lumpur II yang diselenggarakan oleh Kementerian Merchandising Pariwisata Republik Indonesia. , Kemasan

  • Malaysia yang diselenggarakan oleh

  Rutin Mengikuti kegiatanJohor Bahru di

  Agustus Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

  • Rutin Mengikuti event Matta Fair Johor

  Bahru yang diselenggarakan oleh

  Kementerian Pariwisata Republik 26,80% Indonesia.

  • Pameran ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan Taman Simalem Resort kepada masyarakat kota Medan yang khususnya sering berkunjung ke mall Centre Point. Pameran ini berupa pemasangan booth di Parkson Park

  Baru Mengadakan pameran di Parkson.

  Centre di kota Medan. Dalam pameran

  ini, Taman Simalem Resort melengkapi

  booth mereka dengan brosur-brosur

  mengenai profil resort, fasilitas dan layanan, dll. Selain itu booth tersebut juga dilengkapi dengan barang-barang souvenir dari resort tersebut seperti topi Taman Simalem Resort, tas Taman Simalem Resort, kaos Taman Simalem Resort serta hasil produk dari pusat agrowisata mereka seperti kopi, berbagai macam teh, madu, dan juga snack.

  • yang diselenggarakan oleh Kementerian Perusahaan, Pariwisata Republik Indonesia. Penjualan Rutin Langsung,

  Rutin Identitas Mengikuti Matta Fair Kuala Lumpur II

  • yang diselenggarakan oleh Kementerian Sponsorship,

  Mengikuti TTC Travel Mart Bandung dilaksanakan di Bangkok Thailand yang Internet mana acara ini diadakan oleh pihak Kementerian Pariwisata Republik

  September Indonesia Baru 24,33%

  Melakukan kerja sama dengan Garuda

  • Indonesia dan membuat join promotion yaitu “Bundling Package Garuda Airlines and Taman Simalem Resort ”. Informasi mengenai kerjasama dan promo ini disebarkan melalui website Taman Simalem Resort dan Instagram Taman Simalem Resort.
  • yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

  Rutin Mengikuti Natas Holiday di Singapore

  Baru - Identitas

  Mengikuti ITB Asia Singapore yang diselenggarakan oleh Kementerian Perusahaan, Pariwisata Republik Indonesia. Penjualan

  • Baru Langsung,

  Mengadakan pameran di Parkson Park

  Centre . Pameran ini berupa pemasangan Eksibisi,

  Oktober booth di Parkson Park Centre di kota Kemasan, Medan. Dalam pameran ini, Taman Merchandising Simalem Resort melengkapi booth 27,52% mereka dengan brosur-brosur mengenai profil resort, fasilitas dan layanan, dll. Selain itu booth tersebut juga dilengkapi dengan barang-barang souvenir dari resort tersebut seperti topi Taman Simalem Resort, tas Taman Simalem Resort, kaos Taman Simalem Resort serta hasil produk dari pusat agrowisata mereka seperti kopi, berbagai macam teh, madu, dan juga snack.

  • Palembang.

  Baru Mengikuti event GATF di Jakarta dan

  Penjualan, - Baru Melakukan promosi besar-besaran via

  Internet, SMS Broadcast maupun email Internet,

  E- broadcast terkait potongan harga atau Marketing, November diskon yang ditawarkan oleh Taman Promosi 34,83%

  Simalem dengan tujuan meningkatkan Penjualan kunjungan wisatawan pada liburan akhir tahun 2016. Promo ini memberikan diskon hingga 40% dari harga publish dan berlaku hingga tanggal 30 Desember 2016.

  • Desember

  Rutin Eksibisi Mengadakan perayaan Natal. Acara ini dipersembahkan oleh Taman Simalem 44,53%

  Resort untuk tamu yang menghabiskan waktu liburan Natal di Taman Simalem Resort.

  Gambar 12: Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran Terhadap Okupansi Kamar

  Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh bauran komunikasi unsur bauran komunikasi pemasaran yang diterapkan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang tertera pada gambar 12 di atas bahwa pada bulan Desember sedikitnya hanya satu program dijalankan yang mengandung hanya satu unsur bauran komunikasi pemasaran, yaitu eksibisi. Pengaruhnya terhadap tingkat okupansi kamar cukup mengejutkan dimana pada bulan tersebutlah justru tingkat okupansi kamar tertinggi. Berbeda dengan bulan Juni dimana tingkat okupansi kamar terendah justru jatuh pada bulan tersebut, padahal jika dilihat dari tabel tersebut Taman Simalem Resort menjalankan empat program kerja yang mengandung delapan unsur bauran komunikasi pemasaran pada bulan tersebut.

  Unsur bauran komunikasi pemasaran terbanyak yang diimplementasikan oleh Taman Simalem Resort berdasarkan data tabel di atas adalah unsur identitas perusahaan, penjualan langsung, dan promosi penjualan. Namun unsur bauran komunikasi pemasaran yang efektif adalah promosi penjualan sebab jika dilihat dari bulan Desember, November, dan Juli yang merupakan bulan-bulan dengan tingkat okupansi yang tinggi, kesamaan unsur bauran komunikasi pemasaran yang dimiliki hanyalah pada unsur promosi penjualan yang diimplementasikan pada bulan November dan Juli. Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah insentif kepada tenaga penjualan distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian potongan harga atau undian berhadiah (Morissan 2010: 25). Dalam bidang jasa, konsumen sangat mengandalkan harga, petugas, dan petunjuk fisik untuk menilai mutunya (Sangadji dan Sopiah, 2013:98). Oleh karena itu, pemberian potongan harga sangat berpengaruh terhadap keputusan tamu menginap.

Dokumen yang terkait

BAB II METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII SMP Y Kota Salatiga pada Materi Sistem Pencernaan

0 0 12

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Implementasi KPS melalui Model Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII SMP Y Kota Salatiga pada Materi Sistem Pencernaan

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penentuan Lokasi Penjualan Onde-Onde Ketawa di Pasar Tradisional di Kabupaten Boyolali Menggunakan Metode Iterative Dichotomiser 3 (ID3): Studi Kasus Industri Rumah Tangga Mona

1 0 29

BAB II DASAR TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Prototipe Sistem Pencatatan Keluar Masuk Barang Menggunakan RFID ISO 18000-6 dan Pembayaran Menggunakan NFC ISO 14443A

0 0 23

BAB III PERANCANGAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Prototipe Sistem Pencatatan Keluar Masuk Barang Menggunakan RFID ISO 18000-6 dan Pembayaran Menggunakan NFC ISO 14443A

0 0 26

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Prototipe Sistem Pencatatan Keluar Masuk Barang Menggunakan RFID ISO 18000-6 dan Pembayaran Menggunakan NFC ISO 14443A

0 0 21

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mesin Peraga Pemrosesan Fermentasi Kedelai

0 0 9

BAB III PERANCANGAN ALAT - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mesin Peraga Pemrosesan Fermentasi Kedelai

0 0 27

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mesin Peraga Pemrosesan Fermentasi Kedelai

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mesin Peraga Pemrosesan Fermentasi Kedelai

0 0 15