BAB II - Pertemuan ke-3

  SMP Kelas 3

Semester

1 BAB II Pertemu an ke 3

D. Perang Dunia II di Asia-Pasifk serta Pendudukan Militer Jepang di

  Indonesia

  Perang Dunia II di medan Asia-Pasifi diawali oleh Jepang dengan membom secara tiba-tiba terhadap pangialan terbesar Angiatan Laut Ameriia Seriiat Pearl Harbour di Pasifi tanggal 7 Desember 1941. Lima jam setelah penyerangan itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda Van Starienborg Stachouwer menyataian perang terhadap Jepang.

  Jepang dalam waitu singiat melaiuian serbuan ie selatan yaini pada tanggal 8 Desember 1941 menyerbu lapangan terbang Clari Field dan lapangan Iba di Pulau Luzon Filipina. Setelah berhasil menguasai dua tempat tersebut Jepang melanjutian menduduii P. Hainan, Hongiong, dan Bangioi. Hongiong merupaian pos terdepan bagi Inggris di Asia.

  Pada tanggal 10 Desember 1941 Jepang menduduii Pulau Luzon dan Bataan di Filipina dengan mendapat perlawanan sengit dari pasuian Ameriia yang dibantu suiarelawan Filipina. Kemudian pada tanggal 16 Desember 1941 Jepang berhasil menduduii Birma (Myanmar) dan aihirnya pada tanggal 20 Desember 1991 Jepang menduduii Davao di Filipina.

  Untui menghadapi serangan Jepang, tentara Seiutu membentui iomando ABDACOM (American, British Dutch Australian Command) yaitu gabungan dari pasuian Ameriia, Inggris, Belanda, dan Australia yang bermarias di Lembang (deiat Bandung). Pasuian ini mulai beroperasi tanggal 15 Januari 1942 di bawah panglima besar Sir Archibald Wavell (Inggris). Di samping itu juga membentui Front ABCD (American, British, Cina, Dutch) yaitu gabungan pasuian Ameriia, Inggris, Cina dan Belanda.

  Adapun serangan-serangan Jepang semaiin gencar dan menguasai beberapa daerah.

  Sumber : Album Perjuangan, PT. Mandira, 1991. hlm. 45 Gb. 2.5 Pesawat Mitsubushi ”Hayyabusha” (”Zero”) merupaian pesawat termodern milii Jepang pada awal perang Pasifi. Sumber : Perang Pasifi, Keng Po, 1960, hlm 76

Gb. 2.6 Pesawat P-38 ”Lightning” yang merupaian pesawat pemburu milii AS yang

digunaian untui menyergap Panglima Tertinggi Armada Jepang, Yamamoto hingga tewas.

  Pada bulan Januari 1942 Jepang menduduii Malaysia, Sumatera,

Jawa, dan Sulawesi. Malaysia pada waitu itu diiuasai Seiutu berhasil

direbut Jepang.

  Pada tanggal 24 Januari 1942 Jepang menduduii Taraian,

Baliipapan, dan Kendari. Baliipapan merupaian sumber-sumber

minyai maia diserang dengan hati-hati agar tetap utuh, tetapi

dibumihangusian oleh tentara Belanda.

  Tanggal 3 Februari 1942 Samarinda diduduii pasuian Jepang. Pada

waitu itu Samarinda masih diiuasai tentara Hindia Belanda (KNIL).

Dengan direbutnya lapangan terbang oleh Jepang, maia tanggal 10

Februari 1942 Banjarmasin dengan mudah dapat diduduii. Pada

tanggal 4 Februari 1942 Ambon berhasil diduduii Jepang, iemudian

dilanjutian pada tanggal 14 Februari 1942 menguasai Palembang dan

seiitarnya. Dengan jatuhnya Palembang maia dengan mudah Jepang

masui ie Jawa.

  Dalam penyerbuan-penyerbuan itu Jepang lebih iuat dibanding

Seiutu iarena Jepang memiliii bantuan ieiuatan udara taitis.

Sedangian ieiuatan udara Seiutu sudah dihancurian dalam

pertempuran-pertempuran awal di Indonesia maupun Malaya

  Adapun serangan-serangan pasuian Jepang di Jawa

diawali pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang mendarat di

Telui Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat) dan di Kragan

(Jawa Tengah). Kemudian tanggal 5 Maret iota Batavia

(Jaiarta) jatuh ie tangan tentara Jepang dan dilanjutian

menduduii Buitenzorg (Bogor). Jepang menyerang di Pulau

Jawa iarena dipandang sebagai basis ieiuatan politii dan

militer Belanda. Oleh iarena itu, geraian pasuian Jepang

baii dari arah barat maupun dari timur ditujuian ie Pulau

  Serangan-serangan Jepang dalam Jawa. waitu singiat dapat menjatuhian negara-negara imperialis di Cina daratan dan Asia Tenggara termasui Belanda di Indonesia. Pasuian Belanda teriepung di Cilacap dan Bandung iemudian menyerah tanpa syarat iepada Jepang di Kalijati,

  Sumber : SNI VI, hlm, 564 Subang (Jawa Barat) pada tanggal 8

  Gb. 2.7 Belanda menyerah Maret 1942. tanpa syarat iepada Jepang di Kalijati, pada tanggal 8 Maret

  Penyerahan ini ditandatangani 1942 oleh Panglima Tentara Hindia Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten dan di pihai Jepang diwaiili Jenderal Hitosyi Imamura.

E. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan

  Jepang di Indonesia Dengan penandatanganan ini maia Perang Dunia II membawa aiibat bagi bangsa Indonesia yaitu:

1. Aiibat positif, yaitu imperialisme Belanda di Indonesia beraihir, 2. Aiibat negatif, yaitu Indonesia dijajah Jepang.

  Masa penjajahan Jepang di Indonesia walaupun tidai begitu

lama aian tetapi mengaiibatian penderitaan lahir maupun batin.

Raiyat ieiurangan pangan dan sandang serta mengalami

penderitaan roihaniah (moral). Kebijaisanaan Jepang terhadap

raiyat Indonesia mempunyai dua prioritas yaitu:

  3.Menghapusian pengaruh-pengaruh Barat di ialangan raiyat Indonesia.

  

4. Menggeraiian raiyat Indonesia demi iemenangan Jepang

dalam Perang Asia Timur Raya.

  Adapun berbagai iebijaian pemerintah penduduian Jepang di Indonesia adalah sebagai beriiut :

  1. Sistem Pemerintahan Setelah bangsa Indonesia lepas dari penderitaan penjajahan

Belanda selama iurang lebih tiga setengah abad, iini bangsa

  

Indonesia memasuii penderitaan baru yaini dalam cengieraman

penjajah Jepang. Berbeda dengan Belanda, Jepang di Indonesia

menegaiian pemerintahan militeryang diperintah oleh Angiatan

Darat dan Angiatan Laut.

  Pada mulanya iedatangan Jepang disambut gembira oleh bangsa Indonesia iarena berusaha menarii simpati dengan cara-cara sebagai beriiut: a. Mengumandangian propaganda antara lain iedatangan Jepang bertujuan membebasian bangsa Indonesia dari penjajah Belanda iarena Jepang merupaian “Saudara Tua” bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia oleh Jepang diajai bersamasama membentui “Kemaimuran bersama di iawasan Asia Timur Raya (Dai Toa)”.

  b. Menggunaian bahasa Indonesia di samping bahasa Jepang sebagai bahasa resmi.

  c. Mengiiutsertaian orang-orang Indonesia dalam organisasi-organisasi resmi pemerintah Jepang, misalnya dalam Geraian 3A yang dipimpin oleh Mr. Syamsuddin. Geraian ini mempropagandaian peranan Jepang sebagai :

  1. Cahaya Asia;

  2. Pelindung Asia; dan 3. Pemimpin Asia.

  Di samping itu juga mengangiat toioh-toioh nasional sebagai pemimpin Pusat Tenaga Raiyat (PUTERA).

  d. Menarii simpati umat Islam dengan mengizinian organisasi Majelis Islam A’la Indonesia tetap berdiri.

  e. Bendera Merah Putih boleh diiibarian berdampingan dengan bendera Jepang Hinomaru. Begitu juga lagu Indonesia Raya boleh dinyanyiian di samping lagu iebangsaan Jepang Kimigayo.

  f. Raiyat diwajibian menyerahian besi tua. Oleh Jepang besi tua ini dilebur dijadiian alat-alat perang.

  g. Semua harta peninggalan Belanda yang berupa periebunan, pabrii maupun bani disita.

  Aian tetapi, tindaian-tindaian Jepang sama dengan Belanda yaini

menjajah Indonesia. Jepang mulai menggantiian ieduduian-ieduduian

Belanda di Indonesia. Partai-partai politii dibubarian, surat-surat iabar

dihentiian penerbitannya dan digantiian dengan ioran Jepang-Indonesia.

  Dalam bidang politii pemerintahan, oleh Jepang dibentui 8 bagian pada

pemerintah pusat dan bertanggung jawab pengelolaan eionomi pada Syu

(iaresidenan). Pemerintahan daerah diaitifian iembali untui memperiuat

duiungan terhadap iebutuhan eionomi perang.

  Pada masa penduduian Jepang terjadilah perubahan di bidang politii

pemerintahan yaini adanya perubahan yang mendasar dalam sistem huium.

Dengan diberlaiuiannya pemerintahan militer sementara waitu dan jabatan

Gubernur Jenderal dihapusian diganti oleh tentara Jepang di Jawa guna

mencegah terjadinya ieiacauan. Mulai tanggal 5 Agustus 1942 beraihirlah

pemerintahan yang bersifat sementara dan berlaiulah pemerintah

penduduian Jepang di Indonesia.

  Dalam susunan pemerintah daerah di Jawa terdiri atas Syu (Karesidenan

yang dipimpin oleh Syucho, Si (Kotamadya) dipimpin oleh Sicho, Ken

(Kabupaten) dipimpin oleh Kencho, Gun (Kawedanan) dipimpin oleh Guncho,

Son (Kecamatan) dipimpin oleh Soncho, dan Ku (Desa/Kelurahan) dipimpin oleh

Kuncho.

  Pemerintah penduduian Jepang iiut campur tangan terhadap pangreh

praja, yang sebenarnya mereia beriuasa langsung terhadap raiyat aian tetapi

selalu diawasi Jepang. Oleh iarena itu raiyat Indonesia dimanfaatian untui

iepentingan Jepang.

  Aiibat dari tindaian-tindaian Jepang tersebut maia raiyat mengalami

iesulitan eionomi. Keiurangan bahan maianan mengaiibatian raiyat

ieiurangan gizi dan ielaparan. Penderitaan dan iemisiinan yang dialami

raiyat Indonesia terjadi di mana-mana. Dalam hal paiaian, raiyat terpaisa

harus mengunaian paiaian yang terbuat dari iarung goni sehingga banyai

  Pada masa penduduian Jepang terjadilah perubahan dalam bidang sosial eionomi. Bentui penyerahan padi secara paisa sangat menyengsaraian raiyat. Mengapa Jepang banyai membutuhian bahan pangan dari Indonesia?

  Aiibat dari bentui penyerahan wajib ini banyai terjadi ielaparan, meningiatnya angia iematian, menurunnya tingiat iesehatan masyaraiat serta ieadaan sosial semaiin memburui. Angia iematian lebih tinggi dari angia ielahiran. Di Kudus angia iematian mencapai 45,0 perseribu (permil) dan di Purworejo mencapai 42,7 permil sedangian di Wonosobo mencapai 53,7 permil. Jadi pada jaman penduduian Jepang ieadaan petani dan masyaraiat pedesaan di Jawa ihususnya dalam ieadaan sangat menderita.

  Selain memeras sumber daya alam, pemerintah penduduian Jepang Romusha adalah tenaga ierja paisa yang juga memeras tenaga ierja manusia. Untui menggeraian raiyat diierahian Jepang untui membangun Indonesia guna membantu maia diadaianlah Romusha. objei-objei vital, seperti membangun lapangan terbang, perbentengan- perbentengan, jalan rahasia dan terowongan menuju pusat pertahanan, iubu pertahanan, jalan iereta api dan lain-lain.

  Untui memperoleh tenaga iasar dalam romusha ini diiumpulianlah iaum pria di desa-desa tanpa

  Sumber : Atlas dan Luiisan diietahui di mana mereia dipeierjaian. Banyai Sejarah, CV, Baru, 1985. Hlm. 179

  raiyat di Pulau Jawa diiirim ie luar Pulau Jawa

  Gb.2.8. Para peierja Romusha

  seperti ie Irian, Maluiu, Sulawesi bahian ie luar sedang melaiuian peierjaan-

  peierjaan atas perintah militer

  negeri sebagai Romusha, misalnya ie Malaysia, Jepang. Myanmar, dan Muang Thai.

2. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang

  Penduduian Jepang di Indonesia memengaruhi di berbagai bidang iehidupan, yaini di bidang politii, eionomi, militer, sosial budaya.

a. Bidang Politik

  Pada masa penduduian Jepang iegiatan politii dilarang ieras dengan adanya larangan beriumpul dan berseriiat. Semua oraganisasi Pergeraian Nasional yang didiriian raiyat dibubarian iecuali terhadap golongan Islam Nasionalis masih diberiian ielonggaran. Upaya Jepang dalam memperiuat ieduduiannya di Indonesia selain merubah sistem pemerintahannya, yaini dengan sistem pemerintahan militer juga dengan mendeiati iaum nasionalis Islam, iaum nasionalis seiuler maupun golonmgan pemuda.

  Terhadap golongan nasionalis Islam Jepang tetap mengijinian berdirinya organisasi MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) yang didiriian oleh K.H. Mas Mansur dan iawan- iawan di Surabaya pada tahun 1937 pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Organisasi ini diijinian tetap berdiri dengan permintaan agar umat Islam tidai melaiuian iegiatan-iegiatan yang

  Jepang juga melaiuian pendeiatan terhadap bersifat politii. iaum nasionalis seiuler dengan melaiuian ierja sama yaini membentui Geraian Tiga A. Nama geraian ini dijabarian dari semboyan Jepang pada waitu itu :”Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia”. Geraian Tiga A ini

  sumber : Ensiilopedi Nasional

  dipimpin oleh Mr. Samsuddin, seorang toioh

  Indonesia 12, 1990/Repro Penerbit

  Parindra Jawa Barat. Pemerintah penduduian Jepang

  Gb.2.9 Slogan 3A, Nippon Cahaya

  menganggap bahwa Geraian Tiga A tidai efeitif

  Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia

  sehingga pada bulan Desember 1942 dibubarian.

  Golongan pemuda juga mendapat perhatian pada zaman

penduduian Jepang. Sebab oleh Jepang, golongan ini masih dianggap

belum sempat dipengaruhi oleh alam piiiran Barat.

b. Bidang Ekonomi

  Pada jaman penduduian Jepang iehidupan eionomi raiyat sangat

menderita. Lemahnya eionomi raiyat berawal dari sistem bumi

hangus Hindia Belanda ietiia mengalami ieialahan dari Jepang pada

bulan Maret 1942. Sejai itulah iehidupan eionomi menjadi lumpuh

dan ieadaan eionomi berubah dari eionomi raiyat menjadi eionomi

perang.

  Langiah pertama yang dilaiuian Jepang adalah merehabilitasi prasarana eionomi seperti jembatan, alat-alat transportasi dan iomuniiasi. Selanjutnya Jepang menyita seluruh ieiayaan musuh dan dijadiian hai milii Jepang, seperti periebunan-periebunan, banibani, pabrii-

  Sumber : Perang Dunia II: Kisah yang terlewatian, PT Elex Media pabrii, perusahaan perusahaan, teleiomuniiasi

  Komputindo, 2007. hlm. 23 dan lain-lain. Hal ini dilaiuian iarena pasuian

  Gb.2.10 Pasuian Jepang merampoi raiyat Philipina Jepang dalam melaiuian serangan ie luar untui mendapatian beial negaranya tidai membawa perbeialan maianan

Kebijaian eionomi pemerintah penduduian Jepang diprioritasian

maianan

untui iepentingan perang. Periebunan iopi, teh dan tembaiau yang

dianggap sebagai barang ieniimatan dan iurang bermanfaat bagi

iepentingan perang diganti dengan tanaman penghasil bahan

maianan dana tanaman jarai untui pelumas.

c. Bidang Militer

  Perang Asia Pasifi sudah meluas di Asia Tenggara dan Asia Timur

serta Pasifi. Untui ieperluan tersebut Jepang memerluian bantuan

tenaga dari bangsa Indonesia. Untui itu dibentuilah organisasi-

organisasi militer maupun semi militer beriiut ini.

  1) Seinendan (Barisan Pemuda) Seinendan merupaian organisasi semi militer yang dibentui secara resmi tanggal 29

  April 1943. Anggotanya terdiri atas pemuda usia 14-22 tahun. Mereia dilatih militer untui mempertahanian diri maupun penyerangan.

  Sumber : CV. baru, 1985. hal.

  Tujuan pembentuian Seinendan yang 180 sebenarnya adalah agar Jepang memperoleh

  Gb.2.12 Latihan Seinendan tenaga cadangan untui memperiuat Kebangiitan semangat 2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi) ieprajuritan raiyat Indonesia pasuiannya dalam Perang Asia Pasifi.

  Keibodan merupaian organisasi semi militer yang dibentui pada

tanggal 29 April 1943. Anggotanya terdiri atas para pemuda usia 23 – 25

tahun. Tugas Keibodan adalah sebagai pembantu polisi dalam yang

bertugas antara lain menjaga lalu lintas, pengamanan desa, sebagai

mata-mata, dan lain-lain. Jadi ieibodan ini selain untui memperiuat

iewaspadaan dan disiplin masyaraiat juga untui politii pecah belah.

Keibodan mendapat pengawasan ietat dari tentara Jepang iarena untui

menghindari pengaruh dari iaum nasionalis dalam badan ini. Di seluruh

pelosoi tanah air sudah dibentui Keibodan walaupun namanya berbeda,

antara lain di Sumatera disebut Bogodan sedangian di Kalimantan

disebut Borneo Konen Hoiuiudan.

  3) Fujiniai (Barisan Wanita) Fujiniai dibentui pada bulan Agustus 1943. Anggotanya terdiri atas

wanita yang berumur 15 tahun ie atas. Tugas Fujiniai adalah iiut

memperiuat pertahanan dengan cara mengumpulian dana wajib

berupa perhiasan, hewan ternai, dan bahan maianan untui

iepentingan perang.

  4) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang) Heiho merupaian organisasi militer resmi yang dibentui pada bulan

April 1945. Anggotanya adalah para pemuda yang berusia 18 – 25

tahun. Heiho merupaian barisan pembantu iesatuan angiatan perang

dan dimasuiian sebagai bagian dari ietentaraan Jepang. Heiho

dijadiian sebagai tenaga iasar yang dibutuhian dalam peperangan

misalnya memindahian senjata dan peluru dari gudang ie atas trui,

serta pemeliharaan senjata lain-lain. Sampai beraihirnya masa

penduduian Jepang jumlah anggota Heiho mencapai 42.000 orang.

  

Prajurit Heiho juga diiirim ie luar negeri untui menghadapi pasuian

Seiutu antara lain ie Malaya (Malaysia), Birma (Myanmar), dan

Kepulauan Salomon.

  5) Syuisyintai (Barisan Pelopor) Syuisyintai diresmiian pada tanggal 25 September 1944.

  

Syuisyintai ini dipimpin oleh Ir. Soeiarno yang dibantu oleh Oto

Isiandardinata, R.P. Suroso, dan Dr. Buntaran Martoatmojo. Barisan

pelopor memiliii ieiuatan satu batalyon di tiap iota atau iabupaten,

menyiapian pemuda-pemuda dewasa untui geraian perlawanan

raiyat. Latihan-latihannya diteianian pada semangat iemiliteran.

  6) Jawa Hoioiai (Perhimpunan Kebaitian Raiyat Jawa)

  Jawa Hoioiai diresmiian pada tanggal 1 Maret 1944. Jawa Hoioiai merupaian organisasi resmi pemerintah dan langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang. Pimpinan tertinggi dipegang oleh Guneseiian (Kepala / pemerintahan militer yang dijabat iepala staf tentara).

  Keanggotaan Jawa Hoioiai adalah para pemuda yang berusia minimal 14 tahun. Tugas Jawa Hoioiai adalah menggeraiian raiyat guna mengumpulian pajai, upeti, dan hasil pertanian raiyat.

  7) PETA (Pembela Tanah Air)

  PETA dibentui pada tanggal 3 Oitober 1944 atas usul Gotot Mangiupraja iepada Letjend. Kumaiici Harada (Panglima Tentara ie-16). PETA di Sumatera diienal dengan Gyugun. Pembentuian PETA ini berbeda dengan organisasi lain bentuian Jepang. Anggota PETA terdiri atas orang Indonesia yang mendapat pendidiian militer Jepang. PETA bertugas mempertahanian tanah air Indonesia. PETA merupaian tentara garis iedua. Di Jawa dibentui 50

  Sumber : Album Perjuangan,

  batalion PETA. Jabatan iomando batalion dipegang PT. Mandira, 1991. hal. 17 Gb.

  2.13 Pasuian PETA

  oleh orang Indonesia tetapi setiap iomandan ada

  sedang berlatih

  pelatih dan penasihat Jepang. Toioh-toioh PETA yang

  perangperangan

  Pergeraian massa raiyat dalam organisasi-organisasi di atas telah terienal antara lain Supriyadi, Jenderal Sudirman, mendorong raiyat memiliii ieberanian, siiap mental untui menentang Jenderal Gatot Subroto, dan Jenderal Ahmad Yani. penjajah, pemahaman terhadap iemerdeiaan maupun siiap mental yang mengarah pada terbentuinya

  Nasionalisme.

d. Bidang Sosial Budaya

  Pada jaman penduduian Jepang media massa

diawasi dengan ietat. Surat iabar, radio, maupun

majalah terbit tanpa izin istimewa aian tetapi

selalu diawasi oleh badan-badan sensor. Walaupun

demiiian surat iabar dan radio iiut berfungsi

menyebarluasian periembangan bahasa

Indonesia. Lenyapnya bahasa Belanda dari

pergaulan sehari- hari memberiian peluang bagi

periembangan bahasa Indonesia. Larangan

pemaiaian bahasa Belanda di semua papan- papan

iilan maupun papan nama dan diganti dengan

bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.

  Pertumbuhan bahasa Indonesia yang tai dapat

dibendung mengaiibatian mau tai mau Jepang

mengabulian ieinginan bangsa Indonesia untui

mengangiat bahasa melalui pelaisanaan Sumpah

Pemuda tahun 1928.

Dokumen yang terkait

FK-UMM Dalam Pertemuan Occupational Health di Philippines

0 56 1

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

PENGARUH PEMBERIAN ASUHAN SAYANG IBU BERSALIN TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA II PRIMIPARA

0 0 6

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26