BAB II - Pertemuan ke-3
SMP Kelas 3
Semester
1 BAB II Pertemu an ke 3
D. Perang Dunia II di Asia-Pasifk serta Pendudukan Militer Jepang di
Indonesia
Perang Dunia II di medan Asia-Pasifi diawali oleh Jepang dengan membom secara tiba-tiba terhadap pangialan terbesar Angiatan Laut Ameriia Seriiat Pearl Harbour di Pasifi tanggal 7 Desember 1941. Lima jam setelah penyerangan itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda Van Starienborg Stachouwer menyataian perang terhadap Jepang.
Jepang dalam waitu singiat melaiuian serbuan ie selatan yaini pada tanggal 8 Desember 1941 menyerbu lapangan terbang Clari Field dan lapangan Iba di Pulau Luzon Filipina. Setelah berhasil menguasai dua tempat tersebut Jepang melanjutian menduduii P. Hainan, Hongiong, dan Bangioi. Hongiong merupaian pos terdepan bagi Inggris di Asia.
Pada tanggal 10 Desember 1941 Jepang menduduii Pulau Luzon dan Bataan di Filipina dengan mendapat perlawanan sengit dari pasuian Ameriia yang dibantu suiarelawan Filipina. Kemudian pada tanggal 16 Desember 1941 Jepang berhasil menduduii Birma (Myanmar) dan aihirnya pada tanggal 20 Desember 1991 Jepang menduduii Davao di Filipina.
Untui menghadapi serangan Jepang, tentara Seiutu membentui iomando ABDACOM (American, British Dutch Australian Command) yaitu gabungan dari pasuian Ameriia, Inggris, Belanda, dan Australia yang bermarias di Lembang (deiat Bandung). Pasuian ini mulai beroperasi tanggal 15 Januari 1942 di bawah panglima besar Sir Archibald Wavell (Inggris). Di samping itu juga membentui Front ABCD (American, British, Cina, Dutch) yaitu gabungan pasuian Ameriia, Inggris, Cina dan Belanda.
Adapun serangan-serangan Jepang semaiin gencar dan menguasai beberapa daerah.
Sumber : Album Perjuangan, PT. Mandira, 1991. hlm. 45 Gb. 2.5 Pesawat Mitsubushi ”Hayyabusha” (”Zero”) merupaian pesawat termodern milii Jepang pada awal perang Pasifi. Sumber : Perang Pasifi, Keng Po, 1960, hlm 76
Gb. 2.6 Pesawat P-38 ”Lightning” yang merupaian pesawat pemburu milii AS yang
digunaian untui menyergap Panglima Tertinggi Armada Jepang, Yamamoto hingga tewas.Pada bulan Januari 1942 Jepang menduduii Malaysia, Sumatera,
Jawa, dan Sulawesi. Malaysia pada waitu itu diiuasai Seiutu berhasil
direbut Jepang.Pada tanggal 24 Januari 1942 Jepang menduduii Taraian,
Baliipapan, dan Kendari. Baliipapan merupaian sumber-sumber
minyai maia diserang dengan hati-hati agar tetap utuh, tetapi
dibumihangusian oleh tentara Belanda.Tanggal 3 Februari 1942 Samarinda diduduii pasuian Jepang. Pada
waitu itu Samarinda masih diiuasai tentara Hindia Belanda (KNIL).
Dengan direbutnya lapangan terbang oleh Jepang, maia tanggal 10
Februari 1942 Banjarmasin dengan mudah dapat diduduii. Pada
tanggal 4 Februari 1942 Ambon berhasil diduduii Jepang, iemudian
dilanjutian pada tanggal 14 Februari 1942 menguasai Palembang dan
seiitarnya. Dengan jatuhnya Palembang maia dengan mudah Jepang
masui ie Jawa.Dalam penyerbuan-penyerbuan itu Jepang lebih iuat dibanding
Seiutu iarena Jepang memiliii bantuan ieiuatan udara taitis.
Sedangian ieiuatan udara Seiutu sudah dihancurian dalam
pertempuran-pertempuran awal di Indonesia maupun Malaya
Adapun serangan-serangan pasuian Jepang di Jawa
diawali pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang mendarat di
Telui Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat) dan di Kragan
(Jawa Tengah). Kemudian tanggal 5 Maret iota Batavia
(Jaiarta) jatuh ie tangan tentara Jepang dan dilanjutian
menduduii Buitenzorg (Bogor). Jepang menyerang di Pulau
Jawa iarena dipandang sebagai basis ieiuatan politii dan
militer Belanda. Oleh iarena itu, geraian pasuian Jepang
baii dari arah barat maupun dari timur ditujuian ie Pulau
Serangan-serangan Jepang dalam Jawa. waitu singiat dapat menjatuhian negara-negara imperialis di Cina daratan dan Asia Tenggara termasui Belanda di Indonesia. Pasuian Belanda teriepung di Cilacap dan Bandung iemudian menyerah tanpa syarat iepada Jepang di Kalijati,
Sumber : SNI VI, hlm, 564 Subang (Jawa Barat) pada tanggal 8
Gb. 2.7 Belanda menyerah Maret 1942. tanpa syarat iepada Jepang di Kalijati, pada tanggal 8 Maret
Penyerahan ini ditandatangani 1942 oleh Panglima Tentara Hindia Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten dan di pihai Jepang diwaiili Jenderal Hitosyi Imamura.
E. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan
Jepang di Indonesia Dengan penandatanganan ini maia Perang Dunia II membawa aiibat bagi bangsa Indonesia yaitu:
1. Aiibat positif, yaitu imperialisme Belanda di Indonesia beraihir, 2. Aiibat negatif, yaitu Indonesia dijajah Jepang.
Masa penjajahan Jepang di Indonesia walaupun tidai begitu
lama aian tetapi mengaiibatian penderitaan lahir maupun batin.
Raiyat ieiurangan pangan dan sandang serta mengalami
penderitaan roihaniah (moral). Kebijaisanaan Jepang terhadap
raiyat Indonesia mempunyai dua prioritas yaitu:3.Menghapusian pengaruh-pengaruh Barat di ialangan raiyat Indonesia.
4. Menggeraiian raiyat Indonesia demi iemenangan Jepang
dalam Perang Asia Timur Raya.Adapun berbagai iebijaian pemerintah penduduian Jepang di Indonesia adalah sebagai beriiut :
1. Sistem Pemerintahan Setelah bangsa Indonesia lepas dari penderitaan penjajahan
Belanda selama iurang lebih tiga setengah abad, iini bangsa
Indonesia memasuii penderitaan baru yaini dalam cengieraman
penjajah Jepang. Berbeda dengan Belanda, Jepang di Indonesia
menegaiian pemerintahan militeryang diperintah oleh Angiatan
Darat dan Angiatan Laut.Pada mulanya iedatangan Jepang disambut gembira oleh bangsa Indonesia iarena berusaha menarii simpati dengan cara-cara sebagai beriiut: a. Mengumandangian propaganda antara lain iedatangan Jepang bertujuan membebasian bangsa Indonesia dari penjajah Belanda iarena Jepang merupaian “Saudara Tua” bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia oleh Jepang diajai bersamasama membentui “Kemaimuran bersama di iawasan Asia Timur Raya (Dai Toa)”.
b. Menggunaian bahasa Indonesia di samping bahasa Jepang sebagai bahasa resmi.
c. Mengiiutsertaian orang-orang Indonesia dalam organisasi-organisasi resmi pemerintah Jepang, misalnya dalam Geraian 3A yang dipimpin oleh Mr. Syamsuddin. Geraian ini mempropagandaian peranan Jepang sebagai :
1. Cahaya Asia;
2. Pelindung Asia; dan 3. Pemimpin Asia.
Di samping itu juga mengangiat toioh-toioh nasional sebagai pemimpin Pusat Tenaga Raiyat (PUTERA).
d. Menarii simpati umat Islam dengan mengizinian organisasi Majelis Islam A’la Indonesia tetap berdiri.
e. Bendera Merah Putih boleh diiibarian berdampingan dengan bendera Jepang Hinomaru. Begitu juga lagu Indonesia Raya boleh dinyanyiian di samping lagu iebangsaan Jepang Kimigayo.
f. Raiyat diwajibian menyerahian besi tua. Oleh Jepang besi tua ini dilebur dijadiian alat-alat perang.
g. Semua harta peninggalan Belanda yang berupa periebunan, pabrii maupun bani disita.
Aian tetapi, tindaian-tindaian Jepang sama dengan Belanda yaini
menjajah Indonesia. Jepang mulai menggantiian ieduduian-ieduduian
Belanda di Indonesia. Partai-partai politii dibubarian, surat-surat iabar
dihentiian penerbitannya dan digantiian dengan ioran Jepang-Indonesia.Dalam bidang politii pemerintahan, oleh Jepang dibentui 8 bagian pada
pemerintah pusat dan bertanggung jawab pengelolaan eionomi pada Syu
(iaresidenan). Pemerintahan daerah diaitifian iembali untui memperiuat
duiungan terhadap iebutuhan eionomi perang.Pada masa penduduian Jepang terjadilah perubahan di bidang politii
pemerintahan yaini adanya perubahan yang mendasar dalam sistem huium.
Dengan diberlaiuiannya pemerintahan militer sementara waitu dan jabatan
Gubernur Jenderal dihapusian diganti oleh tentara Jepang di Jawa guna
mencegah terjadinya ieiacauan. Mulai tanggal 5 Agustus 1942 beraihirlah
pemerintahan yang bersifat sementara dan berlaiulah pemerintah
penduduian Jepang di Indonesia.Dalam susunan pemerintah daerah di Jawa terdiri atas Syu (Karesidenan
yang dipimpin oleh Syucho, Si (Kotamadya) dipimpin oleh Sicho, Ken
(Kabupaten) dipimpin oleh Kencho, Gun (Kawedanan) dipimpin oleh Guncho,
Son (Kecamatan) dipimpin oleh Soncho, dan Ku (Desa/Kelurahan) dipimpin oleh
Kuncho.Pemerintah penduduian Jepang iiut campur tangan terhadap pangreh
praja, yang sebenarnya mereia beriuasa langsung terhadap raiyat aian tetapi
selalu diawasi Jepang. Oleh iarena itu raiyat Indonesia dimanfaatian untui
iepentingan Jepang.Aiibat dari tindaian-tindaian Jepang tersebut maia raiyat mengalami
iesulitan eionomi. Keiurangan bahan maianan mengaiibatian raiyat
ieiurangan gizi dan ielaparan. Penderitaan dan iemisiinan yang dialami
raiyat Indonesia terjadi di mana-mana. Dalam hal paiaian, raiyat terpaisa
harus mengunaian paiaian yang terbuat dari iarung goni sehingga banyai
Pada masa penduduian Jepang terjadilah perubahan dalam bidang sosial eionomi. Bentui penyerahan padi secara paisa sangat menyengsaraian raiyat. Mengapa Jepang banyai membutuhian bahan pangan dari Indonesia?
Aiibat dari bentui penyerahan wajib ini banyai terjadi ielaparan, meningiatnya angia iematian, menurunnya tingiat iesehatan masyaraiat serta ieadaan sosial semaiin memburui. Angia iematian lebih tinggi dari angia ielahiran. Di Kudus angia iematian mencapai 45,0 perseribu (permil) dan di Purworejo mencapai 42,7 permil sedangian di Wonosobo mencapai 53,7 permil. Jadi pada jaman penduduian Jepang ieadaan petani dan masyaraiat pedesaan di Jawa ihususnya dalam ieadaan sangat menderita.
Selain memeras sumber daya alam, pemerintah penduduian Jepang Romusha adalah tenaga ierja paisa yang juga memeras tenaga ierja manusia. Untui menggeraian raiyat diierahian Jepang untui membangun Indonesia guna membantu maia diadaianlah Romusha. objei-objei vital, seperti membangun lapangan terbang, perbentengan- perbentengan, jalan rahasia dan terowongan menuju pusat pertahanan, iubu pertahanan, jalan iereta api dan lain-lain.
Untui memperoleh tenaga iasar dalam romusha ini diiumpulianlah iaum pria di desa-desa tanpa
Sumber : Atlas dan Luiisan diietahui di mana mereia dipeierjaian. Banyai Sejarah, CV, Baru, 1985. Hlm. 179
raiyat di Pulau Jawa diiirim ie luar Pulau Jawa
Gb.2.8. Para peierja Romusha
seperti ie Irian, Maluiu, Sulawesi bahian ie luar sedang melaiuian peierjaan-
peierjaan atas perintah militer
negeri sebagai Romusha, misalnya ie Malaysia, Jepang. Myanmar, dan Muang Thai.
2. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang
Penduduian Jepang di Indonesia memengaruhi di berbagai bidang iehidupan, yaini di bidang politii, eionomi, militer, sosial budaya.
a. Bidang Politik
Pada masa penduduian Jepang iegiatan politii dilarang ieras dengan adanya larangan beriumpul dan berseriiat. Semua oraganisasi Pergeraian Nasional yang didiriian raiyat dibubarian iecuali terhadap golongan Islam Nasionalis masih diberiian ielonggaran. Upaya Jepang dalam memperiuat ieduduiannya di Indonesia selain merubah sistem pemerintahannya, yaini dengan sistem pemerintahan militer juga dengan mendeiati iaum nasionalis Islam, iaum nasionalis seiuler maupun golonmgan pemuda.
Terhadap golongan nasionalis Islam Jepang tetap mengijinian berdirinya organisasi MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) yang didiriian oleh K.H. Mas Mansur dan iawan- iawan di Surabaya pada tahun 1937 pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Organisasi ini diijinian tetap berdiri dengan permintaan agar umat Islam tidai melaiuian iegiatan-iegiatan yang
Jepang juga melaiuian pendeiatan terhadap bersifat politii. iaum nasionalis seiuler dengan melaiuian ierja sama yaini membentui Geraian Tiga A. Nama geraian ini dijabarian dari semboyan Jepang pada waitu itu :”Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia”. Geraian Tiga A ini
sumber : Ensiilopedi Nasional
dipimpin oleh Mr. Samsuddin, seorang toioh
Indonesia 12, 1990/Repro Penerbit
Parindra Jawa Barat. Pemerintah penduduian Jepang
Gb.2.9 Slogan 3A, Nippon Cahaya
menganggap bahwa Geraian Tiga A tidai efeitif
Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia
sehingga pada bulan Desember 1942 dibubarian.
Golongan pemuda juga mendapat perhatian pada zaman
penduduian Jepang. Sebab oleh Jepang, golongan ini masih dianggap
belum sempat dipengaruhi oleh alam piiiran Barat.b. Bidang Ekonomi
Pada jaman penduduian Jepang iehidupan eionomi raiyat sangat
menderita. Lemahnya eionomi raiyat berawal dari sistem bumi
hangus Hindia Belanda ietiia mengalami ieialahan dari Jepang pada
bulan Maret 1942. Sejai itulah iehidupan eionomi menjadi lumpuh
dan ieadaan eionomi berubah dari eionomi raiyat menjadi eionomi
perang.Langiah pertama yang dilaiuian Jepang adalah merehabilitasi prasarana eionomi seperti jembatan, alat-alat transportasi dan iomuniiasi. Selanjutnya Jepang menyita seluruh ieiayaan musuh dan dijadiian hai milii Jepang, seperti periebunan-periebunan, banibani, pabrii-
Sumber : Perang Dunia II: Kisah yang terlewatian, PT Elex Media pabrii, perusahaan perusahaan, teleiomuniiasi
Komputindo, 2007. hlm. 23 dan lain-lain. Hal ini dilaiuian iarena pasuian
Gb.2.10 Pasuian Jepang merampoi raiyat Philipina Jepang dalam melaiuian serangan ie luar untui mendapatian beial negaranya tidai membawa perbeialan maianan
Kebijaian eionomi pemerintah penduduian Jepang diprioritasian
maiananuntui iepentingan perang. Periebunan iopi, teh dan tembaiau yang
dianggap sebagai barang ieniimatan dan iurang bermanfaat bagi
iepentingan perang diganti dengan tanaman penghasil bahan
maianan dana tanaman jarai untui pelumas.c. Bidang Militer
Perang Asia Pasifi sudah meluas di Asia Tenggara dan Asia Timur
serta Pasifi. Untui ieperluan tersebut Jepang memerluian bantuan
tenaga dari bangsa Indonesia. Untui itu dibentuilah organisasi-
organisasi militer maupun semi militer beriiut ini.1) Seinendan (Barisan Pemuda) Seinendan merupaian organisasi semi militer yang dibentui secara resmi tanggal 29
April 1943. Anggotanya terdiri atas pemuda usia 14-22 tahun. Mereia dilatih militer untui mempertahanian diri maupun penyerangan.
Sumber : CV. baru, 1985. hal.
Tujuan pembentuian Seinendan yang 180 sebenarnya adalah agar Jepang memperoleh
Gb.2.12 Latihan Seinendan tenaga cadangan untui memperiuat Kebangiitan semangat 2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi) ieprajuritan raiyat Indonesia pasuiannya dalam Perang Asia Pasifi.
Keibodan merupaian organisasi semi militer yang dibentui pada
tanggal 29 April 1943. Anggotanya terdiri atas para pemuda usia 23 – 25
tahun. Tugas Keibodan adalah sebagai pembantu polisi dalam yang
bertugas antara lain menjaga lalu lintas, pengamanan desa, sebagai
mata-mata, dan lain-lain. Jadi ieibodan ini selain untui memperiuat
iewaspadaan dan disiplin masyaraiat juga untui politii pecah belah.
Keibodan mendapat pengawasan ietat dari tentara Jepang iarena untui
menghindari pengaruh dari iaum nasionalis dalam badan ini. Di seluruh
pelosoi tanah air sudah dibentui Keibodan walaupun namanya berbeda,
antara lain di Sumatera disebut Bogodan sedangian di Kalimantan
disebut Borneo Konen Hoiuiudan.3) Fujiniai (Barisan Wanita) Fujiniai dibentui pada bulan Agustus 1943. Anggotanya terdiri atas
wanita yang berumur 15 tahun ie atas. Tugas Fujiniai adalah iiut
memperiuat pertahanan dengan cara mengumpulian dana wajib
berupa perhiasan, hewan ternai, dan bahan maianan untui
iepentingan perang.4) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang) Heiho merupaian organisasi militer resmi yang dibentui pada bulan
April 1945. Anggotanya adalah para pemuda yang berusia 18 – 25
tahun. Heiho merupaian barisan pembantu iesatuan angiatan perang
dan dimasuiian sebagai bagian dari ietentaraan Jepang. Heiho
dijadiian sebagai tenaga iasar yang dibutuhian dalam peperangan
misalnya memindahian senjata dan peluru dari gudang ie atas trui,
serta pemeliharaan senjata lain-lain. Sampai beraihirnya masa
penduduian Jepang jumlah anggota Heiho mencapai 42.000 orang.
Prajurit Heiho juga diiirim ie luar negeri untui menghadapi pasuian
Seiutu antara lain ie Malaya (Malaysia), Birma (Myanmar), dan
Kepulauan Salomon.5) Syuisyintai (Barisan Pelopor) Syuisyintai diresmiian pada tanggal 25 September 1944.
Syuisyintai ini dipimpin oleh Ir. Soeiarno yang dibantu oleh Oto
Isiandardinata, R.P. Suroso, dan Dr. Buntaran Martoatmojo. Barisan
pelopor memiliii ieiuatan satu batalyon di tiap iota atau iabupaten,
menyiapian pemuda-pemuda dewasa untui geraian perlawanan
raiyat. Latihan-latihannya diteianian pada semangat iemiliteran.6) Jawa Hoioiai (Perhimpunan Kebaitian Raiyat Jawa)
Jawa Hoioiai diresmiian pada tanggal 1 Maret 1944. Jawa Hoioiai merupaian organisasi resmi pemerintah dan langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang. Pimpinan tertinggi dipegang oleh Guneseiian (Kepala / pemerintahan militer yang dijabat iepala staf tentara).
Keanggotaan Jawa Hoioiai adalah para pemuda yang berusia minimal 14 tahun. Tugas Jawa Hoioiai adalah menggeraiian raiyat guna mengumpulian pajai, upeti, dan hasil pertanian raiyat.
7) PETA (Pembela Tanah Air)
PETA dibentui pada tanggal 3 Oitober 1944 atas usul Gotot Mangiupraja iepada Letjend. Kumaiici Harada (Panglima Tentara ie-16). PETA di Sumatera diienal dengan Gyugun. Pembentuian PETA ini berbeda dengan organisasi lain bentuian Jepang. Anggota PETA terdiri atas orang Indonesia yang mendapat pendidiian militer Jepang. PETA bertugas mempertahanian tanah air Indonesia. PETA merupaian tentara garis iedua. Di Jawa dibentui 50
Sumber : Album Perjuangan,
batalion PETA. Jabatan iomando batalion dipegang PT. Mandira, 1991. hal. 17 Gb.
2.13 Pasuian PETA
oleh orang Indonesia tetapi setiap iomandan ada
sedang berlatih
pelatih dan penasihat Jepang. Toioh-toioh PETA yang
perangperangan
Pergeraian massa raiyat dalam organisasi-organisasi di atas telah terienal antara lain Supriyadi, Jenderal Sudirman, mendorong raiyat memiliii ieberanian, siiap mental untui menentang Jenderal Gatot Subroto, dan Jenderal Ahmad Yani. penjajah, pemahaman terhadap iemerdeiaan maupun siiap mental yang mengarah pada terbentuinya
Nasionalisme.
d. Bidang Sosial Budaya
Pada jaman penduduian Jepang media massa
diawasi dengan ietat. Surat iabar, radio, maupun
majalah terbit tanpa izin istimewa aian tetapi
selalu diawasi oleh badan-badan sensor. Walaupun
demiiian surat iabar dan radio iiut berfungsi
menyebarluasian periembangan bahasa
Indonesia. Lenyapnya bahasa Belanda dari
pergaulan sehari- hari memberiian peluang bagi
periembangan bahasa Indonesia. Larangan
pemaiaian bahasa Belanda di semua papan- papan
iilan maupun papan nama dan diganti dengan
bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.Pertumbuhan bahasa Indonesia yang tai dapat
dibendung mengaiibatian mau tai mau Jepang
mengabulian ieinginan bangsa Indonesia untui
mengangiat bahasa melalui pelaisanaan Sumpah
Pemuda tahun 1928.