KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT DITINJAU DARI KONSEP NEGARA WELFARE STATE POLICY OF TEMPORARY DIRECT AID PROGRAM ANALYZED FROM WELFARE STATE CONCEPT

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT DITINJAU DARI KONSEP NEGARA WELFARE STATE POLICY OF TEMPORARY DIRECT AID PROGRAM ANALYZED FROM WELFARE STATE CONCEPT

Ummy Athiq

Guru PPkN SMP Negeri 8 Mataram E:mail : athiqalbalad@gmail.com

Naskah diterima : 01/05/2014; revisi : 30/05/2014; disetujui : 07/08/2014

A bstrAct

This study aims to identify and analyze BLSM program policies in term of the concept of welfare state and various constraints in the implementation of the program in the substance law and legal structures as well as the proposed solution. The research is normative employing legal and conceptual approach. To study the normative issue used, primary, , secondary, and tertiary legal materials with collection techniques performed with literature study followed by data processing while the qualitatively (issue?) Was analyzed descriptively. In the effort to carry out the mandate of the welfare state that embraces the Indonesian state as outlined in the target country and as part of the implementation of Article 34, paragraph 1 and 2 of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, but on the other hand, BLSM is temporary, short duration in nature, and the project is only in dealing with poverty that it is considered inconsistent with: a) RI Law No. 13 of 2011 concerning Property Management, b) RI Law No. 11 of 2009 concerning Social Welfare, c) RI Law No. 40 of 2004 concerning Persistent National Social Security. Welfare state is not only trying to provide relief to the poor, but also provide social protection for all citizens to avoid poverty.

Keywords: Welfare State, BLSM

A bStrAk

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebijakan program BLSM dalam hal konsep negara kesejahteraan dan juga berbagai kendala dalam pelaksanaan program BLSM dalam hal substansi hukum dan struktur hukum serta solusi yang diajukan. Penelitian normatif, pendekatan undang-undang, dan Pendekatan konseptual. Untuk mempelajari masalah normatif yang digunakan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier dengan teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan oleh literatur dan kemudian di olah dan kualitatif dianalisis secara deskriptif. Sebagai upaya untuk melaksanakan amanat negara kesejahteraan yang merangkul negara Indonesia yang dituangkan dalam negara tujuan dan sebagai bentuk implementasi Pasal 34, ayat 1 dan 2 UUD 1945 tentang Republik Indonesia, tetapi di sisi lain, BLSM bersifat sementara, durasi pendek dan proyek ini hanya dalam menangani kemiskinan dinilai tidak konsisten dengan: a) Undang-Undang Nomor RI 13 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Property, b) Hukum Tahun RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, c) Undang-undang RI Nomor 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial Nasional Persistent. Sistem negara kesejahteraan tidak hanya berusaha untuk memberikan bantuan kepada orang miskin, tetapi juga memberikan perlindungan sosial bagi seluruh rakyat untuk menghindari kemiskinan.

Kata kunci: Negara Kesejahteraan, BLSM

Kajian Hukum dan Keadilan 306 IUS

Ummy Athiq | Kebijakan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Ditinjau & Konsep Negara .....

PENDAHULUAN

Sosial. Pasal 34 ayat (1) menyatakan bahwa, ”fakir miskin dan anak-anak yang

d alam tujuaN Negara yang tercantum ter lantar dipelihara oleh negara”. Ke- dalam pembukaan UUD Negara Republik mudian dalam Pasal 34 ayat (2) dinyatakan

Indonesia Tahun 1945 alinea ke-4 (empat) bahwa ”Negara mengembangkan sistem

yang salah satunya berbunyi memajukan jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan ke sejahteraan umum, maka nampak memberdayakan masyarakat yang lemah

bahwa negara Indonesia adalah negara dan tidak mampu sesuai dengan martabat

yang mengusung konsep negara kesejah-

kemanusiaan.

teraan (Welfare State ). Guna merealisasikan amanat dari Pasal

Negara kesejahteraan mengarah pada

34 UUD NRI Tahun 1945 maka dari era sebuah model ideal pembangunan yang

orde lama hingga saat ini telah ber- difokuskan pada peningkatan kesejah-

munculan berbagai produk Undang- teraan melalui pemberian peran yang lebih

Undang Republik Indonesia yang me ng- penting kepada negara dalam memberikan

atur tentang ke sejahteraan sosial, di antara- pelayanan sosial secara universal dan

nya pada masa pemerintahan pre siden komprehensif kepada warganya. Negara

Susilo Bambang Yudoyono telah lahir Un- kesejahteraan sangat erat kaitannya dang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 dengan kebijakan sosial (social policy) yang

tentang Sistem Jaminan Sosial Na sional, di banyak negara mencakup strategi dan

Pada tahun 2009 ditetapkan Undang- upaya-upaya pemerintah dalam mening- Undang RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang katkan kesejahteraan warganya, terutama

Kesejahteraan Sosial, Se lan jut nya pada melalui perlindungan sosial (social pro-

tahun 2011 lahir pula Undang Undang RI tection ) yang mencakup jaminan sosial Nomor 13 tahun 2011 Tentang Penangan- (baik berbentuk bantuan sosial dan

an Fakir Miskin.

asuransi sosial), maupun jaring pe ngaman

Tentunya berbagai Upaya telah ditem- merupakan sektor kunci dari sistem puh oleh pemerintah untuk me ngem ban negara kesejahteraan berdasarkan prinsip amanat memajukan kesejah teraan umum bahwa negara harus berusaha dan mampu terutama dalam menangani fakir miskin, menjamin bahwa terdapat jaring peng- namun kenyataannya Kemis kinan seper- aman pendapatan bagi mereka yang tidak tinya enggan menjauh dari kehidupan memiliki sumber pendapatan untuk me- banggsa Indonesia, saat ini saja pada bu-

sosial (social safety nets). 1 Jaminan sosial

menuhi kebutuhan hidupnya. 2 lan Maret 2013, jumlah pe ndu duk miskin (penduduk dengan pe ngeluaran per kapita

Dalam Undang Undang Dasar Negara per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di

Republik Indonesia Tahun 1945 pada Bab Indonesia mencapai 28, 07 juta orang (11,

XIV dengan judul Perekonomian Nasional

37 persen). 3 Sedangkan menurut data ter- dan Kesejahteraan Sosial, yang terdiri dari

baru dari Tim Nasional Percepatan Pen- dua pasal, yaitu Pasal 33 dan Pasal 34.

anggulangan Ke mis kinan (TNP2K) yang Pasal 33 lebih menekankan pada Per-

berada di bawah koordinasi Wakil Presiden ekonomian Nasional, sedangkan Pasal 34

telah meng hitung peningkatan angka jum- lebih menekankan pada kesejahteraan

lah orang miskin di Indonesia pada tahun

1 Hanif vidi, dalam http://insanakademis.blogspot. 2012 hingga 2013 yang mencapai angka 96 com/2011/10/teori-welfare-state-menurut-jm-keynes. juta jiwa.

html diakses pada 10 Desember 2013 2 Edi Suharto, Beberapa Pemikiran tentang

Pembangunan Kesejahteraan Sosial, UMM Press, 3 Badan Pusat Statistik dalam http://www.bps. Malang, 2007 , hlm 21

go.id/?news=1023 diakses pada 22 Desember 2013

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 307

J UrnAl IUS | Vol II | Nomor 5 | Agustus 2014 | hlm 306~324

Pembangunan yang berorientasi pada Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2008 ke pentingan masyarakat bawah yang tanggal 14 Mei 2008 tentang pelaksanaan jumlah nya sangat besar, membutuhkan program Bantuan Langsung Tunai untuk pembiayaan yang meningkat setiap tahun Rumah Tangga Sasaran (RTS). dalam alokasi APBN. Namun demikian,

Dengan demikian dapat disimpulkan kendala pembiayaan yang dihadapi saat ini bahwa selama Rezim SBY, pemberian ban- adalah membengkaknya subsidi BBM

tuan langsung tunai kepada rakyat miskin sebagai akibat dari meningkatnya harga

selalu dilakukan, tiap kali pe merintah minyak mentah di pasar internasional.

melakukan pengurangan subsidi BBM, Ironinya, subsidi BBM dinikmati oleh se-

hal ini dianggap wajar karena ke bijakan bagian besar orang kaya, dan hanya se-

ini merupakan kewajiban Pe me rintah se- bagian kecil masyarakat miskin. Per kem-

suai dengan Undang-undang nomor 11 ta- bangan kenaikan harga BBM me nyebab- hun 2009 tentang Kesejah teraan Sosial, kan besaran subsidi mulai meng usik

dalam Pasal 4 dinyatakan bahwa “Negara prinsip keadilan. Kenaikan harga BBM

bertanggung jawab atas pe nyelenggaraan ke- disadari akan berdampak secara berantai sejahteraan sosial .” Selan jut nya dalam Pa- pada kenaikan harga barang-barang pokok

sal 6 diterangkan adanya Kewajiban sehari hari, sehingga akan berpengaruh

pemerintah untuk melakukan Catur Pro- pada penurunan daya beli sebagian besar

gram Kesejahteraan Sosial, yakni reha- masyarakat khususnya rumah tangga

bilitasi, pemberdayaan, per lin dungan dan dengan pendapatan rendah atau rumah

jaminan sosial. Dalam Pasal 14 ayat (1) tangga miskin. Hal inilah yang menjadikan

ditegaskan bahwa: “Per lindungan Sosial di- alasan pemerintah kembali melaksanakan program maksudkan untuk mencegah dan menangani BLSM (Bantuan Langsung

risiko dari guncangan dan kerentanan sosial Sementara Masyarakat) ketika menaikkan seseorang, ke luarga, kelompok, dan/atau harga BBM tahun 2013, yang didasarkan pada Instruksi Presiden No masyarakat agar kelangsungan hidupnya mor 5 tahun

dapat di penuhi sesuai dengan kebutuhan 2013 yang dikeluarkan pada tanggal 8 Mei

dasar minimal .”

2013, tetang Sosialisasi Ke bijakan Penye- suaian Subsidi Harga Bahan Bakar

Dalam hal ini kenaikan harga BBM Minyak.

yang memicu inflasi harga barang dan

Program BLSM yang dilaksanakan pe- jasa, serta berakibat memukul daya merintah pada tahun 2013 ini bukanlah beli masyarakat, dianggap oleh pihak pemerintah sebagai guncangan dan

merupakan hal baru, Sebelumnya pada tahun 2005-2006, Pemerintah pernah kerentanan sosial, sebagai mana diung-

memberikan BLT kepada Rumah Tangga kapkan oleh Sapto waluyo bahwa guncangan yang dimaksud bisa berupa

Miskin (RTM) akibat kenaikan harga BBM bencana alam, konflik sosial yang pada bulan Oktober tahun 2005, ber- dasarkan Instruksi Presiden Nomor 12 meluas, atau kebijakan Pemerintah

yang berdampak menyeluruh, semisal Tahun 2005 yang dikeluarkan pada tanggal pengurangan subsidi BBM, maka

10 September 2005 tentang Bantuan wajib dilakukan perlindungan sosial, Langsung Tunai kepada rumah tangga

miskin. Pada tahun 2008 pemerintah terutama bagi warga yang sangat miskin dan kelompok rentan. 4

kembali menggulirkan program Bantuan Langsung Tunai untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) setelah menaikkan harga

4 BBM pada bulan juni 2008, berdasarkan Sapto Waluyo – detik News http://news.detik.com/

salah-paham-blsm diakses pada 26 November 2013

308 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Ummy Athiq | Kebijakan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Ditinjau & Konsep Negara .....

Pemberian Bantuan Langsung Se- subsidi BBM? Bukankan sesuai amanat mentara Masyarakat (BLSM) yang tujuan konstitusi, seharusnya penanganan fakir utamanya adalah memberikan perlindu- miskin dimasukkan dalam program pem- ngan agar masyarakat miskin tidak makin bangunan nasional yang terencana, ter- jatuh ke jurang kemiskinan yang makin arah, terpadu dan berkelanjutan, seperti dalam, tentu saja sangatlah mulia. Namun halnya yang diamanahkan dalam Undang demikian tidak bisa di pungkiri, jika pada Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang kenyataannya kebija kan ini banyak meng- penanganan fakir miskin dalam pasal 5. undang kontroversi. banyak kalangan ber- Undang Undang Nomor 13 Tahun 2011 pendapat bahwa :

mengedepankan peran negara yang aktif me lakukan intervensi sosial guna mem-

Pertama, kelompok yang berpan- berantas fakir miskin melalui program dangan politis, BLSM dicurigai han- yang diatur dalam pasal 7 ayat (1) dan (2), ya akan menjadi alat pencitraan oleh Hal ini menunjukkan bahwa dalam me-

partai penguasa. BLSM akan ditarik nangani fakir miskin tidak bisa dilakukan ke ranah dukung mendukung partai. melalui kebijakan yang bersifat sementara Kedua, kelompok yang ber pandangan namun harus secara terencana, terarah,

praktis. Kelompok ini mengkritik dan berkelanjutan. BLSM karena tidak men didik ma- syarakat. Karena BLSM hanya akan

Adanya mekanisme penyaluran Ban- meninabobokan masya rakat dengan tuan Langsung Sementara Masyarakat kucuran dana. Masya rakat tidak dia- (BLSM) yang langsung dilaksanakan dari jarkan untuk bisa mandiri. Ketiga, ke- pusat ke kantor pos di daerah kabupaten/ lompok yang ber pandangan sosial- kota, juga dinilai menyalahi Undang-Un- ekonomis. Kelompok ini melihat bahwa

da ng Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pe- bantuan BLSM yang sebenar Rp150 merintahan Daerah. Pasalnya, kepala dae- ribu per bulan, dan hanya diberikan rah di kabupaten dan kota sama sekali dalam hitungan bulan pula, maka ti- tidak dilibatkan dalam sosialisasi program dak akan banyak menolong. Apalagi itu. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua jika kemudian dana BLSM itu diper- DPRD Kota Surakarta YF Sukasno “Kalau gunakan untuk konsumsi. Akibatnya, kepala daerah diminta mengawal program beban hidup riil masyarakat jangka ini, harusnya ada rapat koordinasi sebelum panjang tidak mengalami perbaikan program dijalankan. Apalagi, kepala daerah

seperti yang diharapkan.” 5 menjalankan tugas pembantuan pe merintah pusat. Kalau pelaksanaan BLSM seperti ini

Terlepas dari berbagai pandangan ter- berarti pusat justru melanggar Undang-

sebut di atas, maka BLSM yang merupa- Undang Nomor 32 Tahun 2004, ” 6

kan kebijakan sementara yang mewujud dalam proyek penanganan fakir miskin

Dari paparan tersebut di atas, jelas adalah merupakan bentuk kebijakan yang akan mengundang keraguan apakah pem- tidak konsisten dengan amanah UUD NRI berian BLSM merupakan langkah yang Tahun 1945 pasal 34 ayat 1. Bagaimana tepat untuk menyelesaikan masalah ke-

mungkin penanganan fakir miskin di- sejahteraan rakyat, seperti yang telah laksanakan dengan program dadakan dan digariskan dalam konsep negara hukum bersifat sementara, dengan menunggu kesejahteraan, dan persoalan persoalan adanya dana kompensasi dari pengurangan apa yang muncul dalam program BLSM

5 A. Prasetyantoko, krisis finansial dalam perangkap 6 Dini Tri Winaryani dalam http://joglosemar. ekonomi neoliberal, penerbit buku kompas, Jakarta,

co/2013/06/penyaluran-blsm-salahi-uu.html diakses 2009. hlm.121

pada 20 Januari 2014

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 309

J UrnAl IUS | Vol II | Nomor 5 | Agustus 2014 | hlm 306~324

yang menjadi kendala dalam pelaksanaan- tidak dapat digolongkan dalam peraturan nya. Hal inilah yang menjadi alasan perundang-undangan (wetgeving) atau penulis merasa penting untuk menelaah peraturan kebijakan (beleidsregel, pseudo- lebih jauh tentang permasalahan ini. Ber- wetgeving ). Instruksi presiden hanya dapat dasarkan uraian tersebut di atas, maka mengikat menteri, kepala lembaga dapat dirumuskan permasalahan sebagai pemerintah non departemen, atau pejabat- berikut : (1) Bagaimanakah ke bijakan pejabat pemerintah yang berkedudukan di program BLSM ditinjau dari konsep negara

bawah (me rupakan pembantu) presiden kesejahteraan? (2) Faktor-faktor yang dalam melaksanakan penyelenggaraan menjadi kendala pelaksanaan BLSM pemerintahan. Instruksi presiden tidak ditinjau dari aspek substansi hukum dan dapat mengikat umum (semua orang, struktur hukum dan bagai mana solusinya. setiap orang) seperti yang berlaku bagi

keputusan presiden (peraturan presiden). 8

PEMBAHASAN

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2013 tentang Sosialisasi Kebijakan Penye-

A. Pengaturan Program BLSM suaian Subsidi Bahan Bakar Minyak,

Instruksi Presiden No 5 Tahun 2013 dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang tentang Sosialisasi Kebijakan Penyesuaian Yudhoyono pada tanggal 8 Mei 2013, se- Subsidi Bahan Bakar Minyak sebagai dasar telah disetujuinya APBN-P 2013 oleh dikeluarkannya Program BLSM merupa- DPR, yang membawa dampak adanya kan salah satu bentuk kebijakan pe- penyesuaian subsidi BBM. Intruksi Pre- merintah dalam menyelenggarakan tugas- siden tersebut dikeluarkan agar dapat tugas administrasi negara, dalam hal ini men jamin kelancaran, ketertiban, dan ke- J.H. Van Kreveld, menyatakan bahwa :

amanan dalam implementasi kebijakan pe- nye suaian subsidi BBM sehingga dapat

Di dalam penyelenggaraan tugas-tugas diterima masyarakat secara luas. Dalam administrasi negara, pemerintah banyak hal ini Presiden menginstruksikan kepada me ngeluarkan kebijakan yang dituangkan bawahannya untuk mengambil langkah- dalam berbagai bentuk seperti beleidslijnen langkah yang diperlukan dalam rangka me- (garis garis kebijakan), het beleid (ke bija- ndu kung kelancaran pelaksanaan ke bija- kan), voorschriften (peraturan peraturan), kan penyesuaian subsidi BBM, diantara richt lijnen (pedoman pedoman), rege lingen dengan melakukan sosialisasi serta penye- (petunjuk petunjuk), circulaires (surat barluasan informasi kepada masyarakat edaran), resoluties (resolusi), aanschri- umum, ka langan akademisi, pers, dan jvingen (instruksi instruksi), beleidsnota’s pengguna BBM terhadap rencana dan (nota kebijakan), reglemen ministriele (per - implementasi kebi jakan penyesuaian sub- aturan peraturan menteri), beschik kingen sidi BBM. Presiden juga meminta para (keputusan keputusan), enbeken makingen

7 pejabat itu untuk menje las (peng umuman peng umuman) kan, bahwa subsidi BBM dilakukan se cara terbatas dan

Instruksi presiden bukan merupakan ter ukur, pemberian sub sidi dilakukan keputusan yang mengikat umum (semua secara lebih adil dan trans paran. Penye- orang, tiap orang). Instruksi presiden me- suaian subsidi BBM disertai program rupakan perintah atasan kepada bawahan perlindungan kepada kelompok masya- yang bersifat individual, konkret, dan rakat yang tidak mampu melalui pem- sekali -selesai (final, einmahlig) sehingga

8 Maria Farida Indrati, dalam http://www.antikorupsi. 7 Ridwan HR, Hukum Administrasi negara, PT Raja

org/en/content/apa-abeda-keppres-perpreazs-inpres Grafindo persada, Jakarta, 2011, Hlm. 174

diakses pada 13 Maret 2014

310 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Ummy Athiq | Kebijakan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Ditinjau & Konsep Negara ..... berian kompensasi/bantuan, dan pen dana- RAS KIN dan Program PKH yang dapat

an untuk pemberian kompensasi itu dinikmati sampai tahun 2014. 9 dialokasikan dalam APBN dan APBN-P sesuai ketentuan perundang-undangan. a. Faktor-Faktor Yang Menjadi Kendala Presiden juga menginstruksikan kepada

Pelaksanaan BLSM ditinjau dari faktor para pejabat tersebut untuk mengambil

Substansi Hukum dan Struktur Hukum lang kah-langkah penanganan dampak pe-

serta Solusinya

nye suaian subsidi BBM, termasuk dalam Pada tahap pelaksanaan program pemberian pemahaman mengenai hal-hal

BLSM tahun 2013 tentu saja tidak ter- yang terkait dengan kebijakan penyesuaian

lepas dari berbagai macam persoalan subsidi BBM kepada masyarakat luas.

yang tentunya menjadi kendala dalam Adapun petunjuk lebih lanjut tentang

pe laksanaan program ini. Setelah mela- penyesuaian subsidi BBM 2013 yang diser-

ku kan penelitian ter hadap bahan hu- tai program program kompensasi/bantuan,

kum yang ada, yang ditunjang de ngan Sekertariat Wakil Presiden Republik Indo-

wawancara guna me lengkapi pene litian nesia mengeluarkan Buku Pegangan Sosia-

normatif ini, penulis dapat me ngiden- lisasi dan Implementasi Program Program

tifikasi beberapa faktor yang men jadi Kompensasi Kebijakan Penyesuaian Sub-

kendala dalam pelaksanaan BLSM, sidi Bahan Bakar Minyak 2013. Buku ini

menurut Lawrence M. Frie dman, tiga memuat informasi tentang berbagai prog-

komponen sistem hukum yang sangat ram yang akan diperkuat dan diperluas

menentukan efektifitas hukum dalam cakupannya beserta komponen-komponen

masyarakat adalah kom ponen struktur, pendukung pelaksanaannya untuk mem-

substansi dan kul tur. Namun, karena bantu rumah tangga miskin dan rentan.

pene litian ini me rupa kan penelitian Program program kompensasi meliputi

hukum nor matif, maka yang akan dikaji Program Percepatan dan Perluasan Per-

di dalamnya hanya meliputi faktor lindungan Sosial (P4S) meliputi Program

substansi hu kum dan struktur hukum- Subsidi Beras Bagi Masyarakat Ber pen-

nya.

dapatan Rendah (Raskin) Program Ke-

b. Faktor subtansi Hukumnya luarga Harapan (PKH) Program Ban tuan

Siswa Miskin (BSM) dan Program Kom- Faktor Hukumnya yang dimaksud di pensasi Khusus meliputi BLSM dan sini adalah berkaitan dengan peraturan Program Percepatan dan Perluasan Pem- yang mendasari lahirnya program BLSM. bangunan Infra struktur, dengan sasaran BLSM pada dasarnya merupakan program rumah tangga miskin dan rentan.

ke bijakan yang diatur dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2013 tentang

Jadi kompensasi atas penyesuaian harga Sosialisasi Kebijakan Penyesuaian Subsidi BBM bukan hanya BLSM. Jika BLSM Bahan Bakar Minyak. Dalam instruksi hanya bersifat sementara, dan diberikan tersebut dinyatakan bahwa kebijakan Pe- selama 4 bulan, program-program lainnya nyesuaian subsidi BBM disertai dengan justru lebih bersifat jangka panjang.

program perlindungan kepada kelompok Program BSM diberikan kepada semua pe- masyarakat yang tidak mampu melalui

nerima KPS yang memiliki anak usia pemberian kompensasi/bantuan, dan pen- sekolah tanpa memandang jumlah anak- danaan. Untuk pemberian kompensasi, nya, dan akan diberikan sampai tahun selanjutnya dikeluarkan Buku pegangan 2014. Demikian pula dengan program

9 Tim Sosialisasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak , Op. Cit., hlm. 11

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 311

J UrnAl IUS | Vol II | Nomor 5 | Agustus 2014 | hlm 306~324

sosialisasi dan implementasi program- petunjuk teknis sudah disosialisasikan program kompensasi kebijakan penye- kepada pihak terkait secara jelas, rinci dan suaian subsidi BBM 2013 oleh Sekre tariat menyeluruh pada waktu yang sudah Wakil Presiden Republik Indonesia. ditetapkan. Memberikan waktu belajar Kemudian ditetapkan pula Instruksi lebih banyak kepada Pemda untuk me- Menteri Dalam Negeri No. 541/ 3150/SJ laksanakan program termasuk program tentang Pelaksanaan pembagian Kartu BLSM, dengan memberikan tanggung Perlindungan Sosial (KPS) dan penanga- jawab pelaksanaan program kepada Pemda. nan pengaduan masyarakat yang di-

c. Faktor Struktur Hukum (Legal Stucture) tetapkan tanggal 17 Juni 2013.

Faktor Struktur Hukum (Legal

Adapun persoalan yang timbul pada pe- Stucture ), yang dimaksud di sini adalah laksanaan BLSM antara lain :

faktor pelaksana program BLSM, dalam

a. Dalam Buku Pegangan Sosialisasi Dan hal ini adalah pemerintah dan kantor pos,

Im plementasi Program-Program Kom- aparat desa dan kecamatan. pen sasi Kebijakan Penyesuaian Subsidi

a. Pemerintah menggunakan data Pen- BBM 2013 tidak mencantumkan klausul

dataan Program Perlindungan Sosial tentang kegiatan sosialisasi, termasuk

(PPLS) yang dilakukan Badan Pusat institusi apa yang bertanggung jawab

Statistik Juni 2011, untuk menentukan melakukannya. Juga tidak ada pen-

siapa yang berhak me nerima BLSM. jelasan mengenai lokasi, bentuk, media,

Rumah tangga yang termasuk kategori waktu, lingkup, dan kepada siapa

paling miskin ini kemudian mendapat- sosiali sasi akan dilakukan. Hal ini tentu

kan Kartu Perlindungan Sosial (KPS).

saja akan menyebabkan sosialisasi KPS men jadi syarat penerima BLSM. BLSM baik kepada aparat pemerintah

Hal inilah menjadi pangkal persoalan maupun masyarakat cenderung tidak

dalam pelaksanaan program BLSM kare- terstruktur dengan baik, bervariasi dan

na terjadi perbedaan data yang dikeluar- terbatas. Keterbatasan sosialisasi dan

kan pemerintah dengan data di daerah informasi parsial dapat menimbulkan

(kecamatan dan desa).

salah paham, pelaksanaan program kurang efektif dan efisien serta dapat

Di mana ada rumah tangga miskin memicu ketegangan sosial.

yang seharusnya mendapatkan BL SM justru tidak dapat menikmati, sedang -

b. Dalam buku pegangan, juga tidak kan rumah tangga yang se harus nya terdapat ketentuan tentang akses Pemda

tidak termasuk kategori miskin justru terhadap daftar rumah tangga penerima

menikmatinya, atau masih banyak kartu perlindungan sosial dan penang-

rumah tangga miskin yang belum gungjawab pendistribusian daftar ter-

masuk ke dalam daftar penerima BLSM. sebut kepada Pemda. Akibatnya Pemda

De ngan meng gunakan data tahun 2011 tidak memiliki daftar penerima di wi-

yang sudah pasti dalam rentang waktu layah nya, sehingga menghambat peran

dua tahun, akan terjadi perubahan yang mereka dalam mendukung pelaksanaan

signifi kan, seperti pindah alamat, sudah program.

meninggal dunia, kemampuan ekonomi- Adanya kendala tersebut di atas penulis

nya berubah, sehingga tidak layak lagi menawarkan solusi, hendaknya sebelum

sebagai penerima BLSM. melaksanakan suatu program, termasuk

Pemutakhiran data tidak dilakukan BLSM hendaknya petunjuk pelaksaan dan

lagi oleh pemerintah dengan alasan un- 312 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Ummy Athiq | Kebijakan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Ditinjau & Konsep Negara ..... tuk menghemat biaya. Seperti yang

terjadinya ketegangan sosial/ keresahan dijelaskan oleh Direktur Jen deral Per-

dalam masya rakat, akibatnya aparat lindu ngan dan Jaminan Sosial Ke-

desa atau kecamatan menjadi sasaran menterian Sosial, Andi ZA Dulung

kemarahan/kekecewaan warga 12 bahwa alasan pemerintah me ng gunakan

Setiap program penanganan rakyat

data Pendataan Prog ram Perlindungan miskin hendaknya direncanakan dengan Sosial (PPLS) 2011 karena untuk meng-

sebaik-baiknya termasuk program BLSM, hemat biaya. Menu rutnya, jika memak-

sehingga pelaksana program BLSM dapat

sakan un tuk menggunakan data terba- menjalankan tugas sesuai dengan juklak ru, yaitu 2012 maka dibutuhkan dana

10 se tidak nya Rp 500 miliar. dan juknis yang ada. Dalam hal pemutak- Hal inilah

hiran data, Kalaulah memang pemerintah yang menjadikan Program BLSM tidak

berkeinginan untuk menghemat biaya

tepat sasaran sehingga tujuan BLSM se- dalam pendataan rakyat miskin, Seharus- bagai alat untuk me ringankan beban

nya Pemda dalam hal ini desa/kelurahan masyarakat miskin belum sepenuhnya

harus dilibatkan oleh pemerintah dalam tercapai.

pemutakhiran data PPLS 2011 secara

b. Setelah pemerintah pengumuman ke- reguler misalnya per 6 bulan sekali, se- naikkan harga BBM, saat itu pula belum pelaksanaan program BLSM. pemerintah meluncuran program BL- Karena desa yang paling mengetahui kon- SM, sehingga membuat sosialisasi terba- disi riil warganya masing-masing, se hingga tas dan pemda di tingkat desa/kelurah- ke mung kinan kecil akan terjadi salah an tidak mengetahui secara lengkap sasaran dalam pelaksanaan program kebijakan dan aturan pelak sanaannya. BLSM. Karenanya mereka tidak dapat berperan secara optimal dalam pelaksanaan pro-

B. BLSM Ditinjau Dari Konsep Negara gram.

Kesejahteraan

c. Aparat desa juga menyampaikan ke-

1. Pembangunan Kesejahteraan Sosial luhan terkait dengan pelaksanaan

Di Indonesia, konsep kesejahteraan

BLSM. Mereka merasa tidak dilibat kan merujuk pada konsep pembangunan ke- dalam pemutakhiran data pe nerima sejahteraan sosial, yaitu serangkaian akti- BLSM 2013, sehingga ke su litan men-

vitas yang terencana dan melembaga yang

jawab keluhan atau pe ng a duan warga ditujukan untuk meningkatkan standar

miskin yang layak mene rima BLSM dan kualitas kehidupan manusia. 13 Pem- namun tidak ter cantum namanya dalam bangunan kesejahteraan sosial sebagai daftar pene rima. 11 Perlu diingat bahwa bagian tak terpisahkan dari pembangunan dalam pelaksanaan program BLSM, pe- nasional, juga mengambil peran aktif me rintah me ng gunakan data Pen dataan dalam meningkatkan kualitas hidup

Prog ram Perlindungan Sosial (PPLS) 14

bangsa Indonesia. Pem bangunan kesejah-

2011, jadi bila terdapat warga yang teraan sosial yang telah dilaksanakan, pada berubah menjadi miskin pada tahun umumnya telah memberi kontribusi peran 2012 dan 2013 jelas nama nya tidak akan tercantum dalam daftar penerima

12 Wawancara dengan Suparlan, SIP. Camat,

BLSM, hal inilah yang menyebakan kecamatan Lingsar, kabupaten Lombok Barat, Tanggal 8

Juni 2014

10 Ria, dalam http://linjamsos.kemsos.go.id/modules. 13 Edi Suharto, www.policy.hu/suharto/Naskah%20 php? name=article&sid=99 diakses pada 2 Mei 2014

PDF/ReinventingDepsos.pdf , diakses pada 9 Desember 11 Wawancara dengan Tajudin, SIP. Sekdes Desa 2013

Midang Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Tanggal 14 http://renstra.depsos.go.id/ diakses pada 9 6 Juni 2014

Desember 2013

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 313

J UrnAl IUS | Vol II | Nomor 5 | Agustus 2014 | hlm 306~324

pemerintah dan masyarakat di dalam legislasi terkait jaminan sosial, yaitu mewujudkan kesejahteraan sosial yang Undang- Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 makin adil dan merata melalui berbagai tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, macam program. Sasaran utama program atau lebih dikenal dengan UU SJSN. pembangunan kesejahteraan sosial adalah Undang- Undang ini sangat penting dalam manusia, maka perubahan-perubahan yang konteks perlindungan sosial di Indonesia. secara langsung terkait dengan sasaran Dalam UU SJSN ini terkandung semangat program tersebut terutama permasalahan untuk mengakui jaminan sosial sebagai dan kebutuhan nya, serta ukuran-ukuran hak seluruh warga negara, untuk mem- taraf kesejahteraan sosialnya sangat ber- peroleh rasa aman sosial, sejak lahir pengaruh terhadap arah, tujuan dan keg- hingga meninggal dunia. Dalam Pasal 1 iatan-kegiatan program. Menurut Undang Ayat 1 Undang Undang Nomor 40 Tahun Undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan 2004, dijelaskan bahwa Jaminan sosial Sosial didefinisikan sebagai kondisi ter- adalah salah satu bentuk perlindungan sos- penuhinya kebutuhan material, spiritual, ial untuk menjamin seluruh rakyat agar dan sosial warga negara agar dapat hidup dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup- layak dan mampu me ngembang kan diri, nya yang layak. Dalam Undang Undang sehingga dapat me laksana kan fungsi sosia- Sistem Jaminan Sosial Nasional ini diran- lnya. Guna men capai kondisi yang digam- cang program Jaminan Kesehatan , Jami- barkan di atas, maka diperlukan serang- nan Kecelakaan Kerja , Jaminan Hari Tua, kaian program dan tindakan dalam bentuk Jaminan Pensiun dan Jaminan Kematian sebagai berikut :

bagi seluruh rakyat, secara bertahap.

1. Jaminan sosial, Seperti halnya Jaminan Kesehatan Ma-

2. Perlindungan sosial, syarakat (Jamkesmas), dan Jaminan Sosial

3. Jaring pengaman sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) pekerja formal. Selain kedua program tersebut ada juga

Selanjutnya Mohammad Tavip, me nya - program Asuransi Kesehatan atau Askes

ta kan bahwa strategi

pembangunan

bagi PNS, atau pensiunan PNS dan keluar- nasional selama ini masih berkutat pada

ganya, ada pula Tabungan dan Asu ransi bagaimana membangun sistem ekonomi

Pegawai Negeri (Taspen), Asuransi ABRI agar tumbuh setinggi mungkin, dan be lum (ASABRI). 16 Pada tahun 2014 telah diber- diarahkan secara bersungguh sungguh

lakukan jaminan ke sehatan universal di untuk membangun sistem jaminaan sosial

bawah Badan Penyelenggara Jaminan Sos- yang kuat, akibatnya selain Indonesia

ial Kesehatan (BPJS Kesehatan) dan Jami- terus dihadang permasalahan sosial yang

nan Sosial Pekerja, di bawah Badan Penye- se makin kompleks, keberhasilan ekonomi

lenggara Jaminan Sosial Ketenaga kerjaan ternyata sangat rentan ter hadap gun ca-

(BPJS Ketenagakerjaan) diharapkan mulai ngan, Indonesia memerlukan pen dekatan beroperasi pada tahun 2015. Adapun pen- pembangunan yang tidak hanya mengejar

dekatan yang dipakai dalam program ini pertumbuhan ekonomi melain kan pula

bersifat progresif, mencakup skema bantu- ber orientasi pada aspek perlindungan an pemerintah bagi penduduk miskin, sosial. 15

skema iuran bagi pekerja di luar hubungan

Berkenaan dengan jaminan sosial di kerja dan iuran (persentasi upah) bagi pe-

Indonesia, pada era reformasi tepatnya kerja formal. Pada dasarnya Undang-

tahun 2004 diundangkan sebuah produk 16

Vladimir Rys, Merumuskan Ulang Jaminan Sosial Kembali Ke Prinsip-Prinsip Dasar , Pustaka Alvabet, 15 Muhammad Tavip, Op. Cit., hlm 327

Jakarta 20011 hlm X

314 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Ummy Athiq | Kebijakan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Ditinjau & Konsep Negara ..... Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional

Perubahan Atas Undang-Undang No. 19 mengintegrasikan seluruh penyelenggaran

Tahun 2012 tentang APBN Tahun program jaminan sosial bagi seluruh

Anggaran 2013, maka dapat dipastikan rakyat, baik yang mampu maupun tidak bahwa harga bahan bakar minyak

mampu. Pende katan nya menyeluruh, tidak bersubsidi akan dinaikkan. Dan tepat- parsial, baik dari aspek pendekatan kelom-

nya pada tanggal 22 Juni 2013 terjadilah pok masya rakat maupun jenis manfaat

kenaikan harga BBM, yang dirasakan program jaminan sosial. Hasilnya adalah

pahit bagi masyarakat, karena kenaikan terbuka peluang mewujudkan keadilan

harga BBM jelas berpotensi memicu in- sosial bagi seluruh rakyat. 17 flasi dan sekaligus menurunkan tingkat kesejah teraan masyarakat, terutama

2. BLSM Sebagai Kompensasi BBM rumah tangga miskin dan rentan atau

Pada tanggal 17 Juni 2013 Dewan ‘near poor’ . Untuk mengantisipasi hal Perwakilan Rakyat akhirnya me nye-

ter sebut, pemerintah telah mempersiap-

pakati Rancangan Undang-Undang kan Program Percepatan Dan Perluasan Ang garan Pendapatan dan Belanja Ne-

Perlindungan Sosial (P4S). Jumlah ke- gara 2013 menjadi Undang-Undang

butuhan dana yang diperlukan dalam yaitu Undang-Undang No 15 Tahun

mendukung Percepatan dan Perluasan 2013 tentang perubahan atas Undang-

Program Perlindungan Sosial (P4S) ini Undang No. 19 Tahun 2012 tentang

dialokasikan Rp29-31 triliun. 19 P4S APBN Tahun Anggaran 2013 yang di-

akan dielaborasi melalui empat skema, undang kan pada tanggal 18 Juni 2013.

yaitu tiga program regular yakni Raskin, Per ubahan tersebut dilakukan dengan

Program Keluarga Harapan (PKH) dan pertimbangan telah terjadi perkem-

Bantuan Siswa Miskin (BSM), sedang- bangan dan perubahan asumsi dasar

kan skema keempat adalah Bantuan ekonomi makro yang disertai dengan

Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). perubaha kebijakan fiskal yang ber-

BLSM adalah bantuan langsung dampak cukup signifikan terhadap be-

yang bersifat sementara sebagai kom- sar an APBN Tahun 2013 sehingga di-

pen sasi yang diberikan oleh pemerintah perlukan adanya perubahan atas APBN

kepada rakyat miskin guna mengurangi Tahun Anggaran 2013. Menteri Ke-

beban ekonomi yang semakin menekan uangan Muhammad Chatib Basri me- kehidupan mereka, sebagai akibat naik- ngatakan dengan disetujui UU APBN

nya harga BBM yang membawa dampak Perubahan 2013, maka belanja negara

mem bubungnya harga kebutuhan po- akan semakin sehat. Menurut dia, kok. Sasaran program BLSM adalah 15, defisit anggaran disepakati 2, 38 persen.

5 juta Rumah Tangga, atau 25 % Dengan demikian, belanja subsidi yang

Rumah Tangga dengan tingkat sosial akan lebih terkendali, subsidi akan lebih

ekonomi terendah yang terdapat dalam Basis Data Terpadu (BDT) hasil PPLS

adil. 18

Dengan disahkannya Undang- Un- 2011. BLSM diberikan dalam jangka dang APBN Perubahan, yaitu Un dang-

waktu empat bulan dengan besaran Undang No 15 Tahun 2013 tentang

bantuan senilai Rp. 150.000/ bulan. Kebijakan ini di tempuh sebagai refleksi

17 Martabat, Jaminan Sosial Dan Negara dari komitmen amanat konstitusi untuk

Kesejahteraan , www.jamsosIndonesia.com, 2013 diakses pada 12 Desember 2013

kesejahteraan yang berkeadilan dan

18 Angga Sukma Wijaya, dalam http://www.tempo. co/read/news/2013/06/17/DPR-Setujui-APBN-

19 Arief Khumaedy, BLSM Bukan untuk ‘Menyogok’ Perubahan-2013 diakses pada 30 Maret 2014

Rakyat .htm, diakses pada 21 April 2014

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 315

J UrnAl IUS | Vol II | Nomor 5 | Agustus 2014 | hlm 306~324

mem prioritaskan perlindungan bagi ke- sikap moderat menye imbangkan lompok masyarakat miskin. Namun

kebija kan negara kapitalis yang di- sayang pendapat ini juga dicurigai

amalkan nya dan mewujudkan negara bertendensi kepentingan poli tik yaitu

kesejahteraan. Sesungguhnya dari sebagai upaya memenangkan pemilu

lo gika pemerintah dan keadaan 2014.

ne ga ra

dengan kasus program BLSM telah menunjukkan

Indonesia

3. BLSM ditinjau dari Konsep Negara Ke- bahwa pemerintah lebih menitik

sejahteraan beratkan pada konsep walfare state,

a. BLSM menurut pandangan John M di mana keberpihakan pemerintah

Keynes terhadap masyarakat miskin dengan

Sebagaimana yang dikemukakan memberi bantuan sosial. Menurut ter dahulu bahwa berdasarkan pe -

pemerintah yang pada waktu itu mikiran John M Keynes yang me ng-

me nerapkan kebijakan menaikkan kri tik pe nerapan kebijakan laissez

harga BBM, yang otomatis akan di- faire yang justru berdampak tidak

sertai kenaikan harga komoditas baik kepada masyarakat. Menurut-

lain. maka merupakan hal yang nya, agar dapat me minimumkan

sangat mendesak bagi pemerintah implikasi negatif me kan isme pasar

untuk mengeluarkan program BL- tersebut, negara harus melakukan in-

SM kepada orang-orang miskin se- tervensi dan melindungi warganya,

bagai bentuk timbal balik akibat terutama untuk menciptakan sistem

dari naiknya harga BBM dan harga ekonomi yang berkeadilan. Bah-

kebutuhan pokok, dengan demikian kan untuk me ngimbangi bekerjanya

tingkat konsumsi masyarakat tidak pasar yang ber ke adilan itu, negara

langsung turun drastis, inilah sebagai harus meng imbangi nya dengan men-

wujud proteksi yang diberikan pe- cipta kan la pangan kerja, intervensi

merintah untuk mempertahankan di bidang moneter dan fiskal dan

ke sejahteraan rakyatnya, tentu sa- memberikan proteksi tertentu agar

ja dalam upaya mewujudkan ne- masyarakat dapat berperan dalam

gara kesejahteraan (welfare state). membangun eko nominya. Bila kita

Hal ini sejalan dengan pendapat kaji lebih jauh masalah kenaikan

Kranenburg yang menyatakan bahwa BBM dengan program BLSM me-

negara selain bertugas membina mang terlihat sebagai kebijakan

ketertiban hukum, ia juga ikut ber- pe merintah yang paradoks dalam

tanggungjawab dalam membina dan mewujudkan negara kesejahteraan.

mewujudkan kesejahteraan bagi rak- Dari satu sisi, keinginan menaik-

yatnya. 20

kan harga BBM ini adalah me-

b. BLSM menurut pandangan J. Ben- ngikuti mekanisme pasar sesuai

tham

dengan pemikiran neoliberalisme. Seperti halnya Bentham berpendapat

Namun, dari sisi lain, dana lebih dari bahwa sesuatu yang dapat menim-

kenaikan BBM ini sebenarnya di- bulkan kebahagiaan ekstra adalah gunakan sepenuhnya untuk mening- sesuatu yang baik. Sebaliknya, se-

katkan kesejahtera an masyarakat suatu yang menimbulkan sakit

me lalui subsidi kepada masyarakat adalah buruk. Menurutnya, aksi-aksi bawah. Dalam hal ini, sebenarnya pe me rintah harus selalu diarahkan

pe merintah sedang berusaha ber-

20 Elsabakh, Loc. Cit.

316 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Ummy Athiq | Kebijakan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Ditinjau & Konsep Negara ..... untuk meningkatkan kebahagiaan

bijakan pemerintah itu tidak hanya se banyak mungkin orang. BLSM

ditujukan kepada rakyat miskin saja pada dasarnya me rupakan kebaikan

tetapi sebanyak mungkin orang. pe merintah da lam mewujudkan ke-

Sehubungan dengan itu Bentham bahagiaan rakyat terutama rakyat

juga mengatakan bahwa Negara ke- miskin, hal ini masuk akal karena

sejahteraan ditujukan untuk me nye- pada dasarnya Konsep kesejahter-

diakan pelayanan-pelayanan sosial aan suatu negara berawal dari ma-

bagi seluruh penduduk, orang tua dan salah ke miskinan yang ada di dalam

anak-anak, pria dan wanita, kaya dan masya rakat. Seperti yang kita ke-

miskin, sebaik dan sedapat mungkin. tahui di Indonesia angka kemiski-

Ia berupaya untuk mengintegrasikan nan sangat tinggi dan terdapat ke-

sistem sumber dan menyeleng gara- senjangan so sial yang sangat dalam

kan jaringan pelayanan yang dapat akibat kurang adanya pemerataan

memelihara dan meningkatkan ke- kesejahteraan. Seandainya rakyat

sejah teraan warga negara secara adil Indo nesia memiliki kesejahteraan

dan berkelanjutan. Secara konseptual yang merata, rakyat tidak perlu

pendekatan negara kesejahteraan risau meng hadapi kenaikan harga

tidak difokuskan untuk menangani BBM dan komoditas lain di pasar,

ke miskinan.

oleh karena itu BLSM dihadirkan Tetapi, sejatinya ia tetap memi- untuk membantu rakyat mengatasi

liki pengaruh terhadap penguran- kemiskinannya pada situasi terse-

gan ke miskinan. Program-program but. Pantaskah jika pemerintah diam

negara kesejahteraan lebih bersifat saja melihat kemiskinan yang se-

hol istik , preventif, melembaga dan dang menjerat rakyatnya di negara

ber kelanjutan. Karena, menurut pe- yang mengusung konsep negara kes-

ndekatan negara kesejah teraan, cara ejahteraan? Dengan adanya program

yang terbaik untuk mem bantu orang BLSM, pemerintah paling tidak bisa

miskin tidaklah dengan mentarget- meredam sejenak kesulitan rakyat-

kan program-prog ram nya hanya pada nya sebagai wujud kebaikan yang

orang miskin saja. Dengan begitu, menimbulkan kebahagiaan ekstra

prog ram dapat menjamin bahwa ter- bagi rakyatnya. Progam BLSM juga

dapat kerangka umum penge lolaan bukan merupakan satu-satunya pro-

dan pendistribusian sumber-sum- gram untuk mengentaskan masalah

ber, pelayanan-pelayanan dan kes- kemiskinan, akan tetapi program

empatan-kesempatan yang mema- inilah yang dirasa cocok oleh pemer-

dai untuk memenuhi kebutuhan intah untuk mengatasi dampak ke-

orang dan dapat dijangkau oleh se- naikan BBM, mengingat program ini

tiap orang. Dengan kata lain, dalam juga hanya berlaku sementara untuk

mengatasi kemiskinan, sistem neg- menutupi tingkat konsumsi pada

ara kesejahteraan tidak hanya beru- masa kritis itu.

paya memberi bantuan pada orang Sebenarnya bila kita kaji lebih

miskin. Melainkan memberikan per- jauh dari pendapat Bentham tentang

lindungan sosial bagi semua orang “aksi-aksi pemerintah harus selalu

agar terhindar dari kemiskinan. diarahkan untuk meningkatkan ke-

BLSM yang bersifat temporer, ber- baha gian sebanyak mungkin orang”

durasi pendek dengan cakupan ter- menunjukkan bahwa seharusnya ke-

batas (hanya untuk orang miskin)

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 317

J UrnAl IUS | Vol II | Nomor 5 | Agustus 2014 | hlm 306~324

sesungguhnya tidak sesuai dengan Dalam model residual tersebut Jami- teori negara kesejahteraan menu-

nan sosial dari pemerintah lebih rut Bentham . Akan tetapi jika me-

diutamakan kepada kelompok le- lihat dalam pengeluaran kebijakan

mah, seperti orang miskin, cacat dan program ini dari sisi sudut pandang

penganggur. Dengan kata lain, pro- konsep Welfare State , hal tersebut

gram kesejahteraan diberikan kepa- memang ada benarnya karena Wel-

da masya rakat yang kurang mampu fare State mengatakan bahwa negara

sebagai mana ketidak mampuan golo- memang harus menjamin terseleng-

ter sebut bersaing garanya kesejahteraan dalan negara

ng an-golongan

dalam kehidupan di masyarakat. sebagai wujud dari peran negara.

Kita tahu bahwa penerapan model

c. Model negara kesejahteraan Indo- residual ini akibat dari kenaikan nesia

harga BBM, dampaknya adalah neg- ara harus menyelaraskan keadaan

Perkembangan negara kesejah- ekonomi golongan yang tidak mam-

tera an ini mengalami penyesuaian dengan kondisi di masing-masing

pu tersebut, agar tingkat konsumsi mereka tak langsung turun begitu

negara. Kini, negara kesejahteraan saja. Dengan mengalokasikan dari

masih dianut oleh negara maju dan berkembang. Dilihat dari besarnya

keuntungan penjualan BBM yang subsidinya dipotong guna mem bantu

anggaran negara untuk jaminan mereka yang memang belum siap

sosial, sistem ini dapat diurutkan ke dalam empat model, yaitu:

menghadapi kenaikan harga BBM. Hal ini tentunya sejalan dengan

1. Model universal konsep negara kesejahteraan yang

2. Model institusional diungkapkan oleh Edy Suharto yang

3. Model residual

me nyatakan

bahwa “Kondisi se-

4. Model minimal jahtera terjadi manakala kehidupan Seperti yang kita ketahui, bahwa

manusia aman dan bahagia karena Jaminan sosial dari pemerintah In-

kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan, donesia diberikan secara sporadis,

pendidikan, tempat tinggal, dan pen- temporer dan minimal yang umum-

dapatan dapat dipenuhi, serta mana- nya hanya diberikan kepada pe gawai

kala manusia memperoleh perlind- negeri dan swasta yang mampu

ungan dari resiko-resiko utama yang membayar premi, maka dapat disim-

mengancam kehidupanny a.” Sebagai pulkan bahwa Indonesia termasuk

bahan perbandingan model re sidual negara yang menganut model keem-

yang di anut di Amerika serikat, pat yaitu model minimal. Akan teta-

didanai melalui pajak dan diberi- pi dengan dimasukannya program

kan kepada individu atau ke luarga BLSM termasuk juga Program Ban-

setelah melalui penyelidikan status tuan Siswa Miskin (BSM), Program

sosial ekonominya.

RASKIN, Program Keluarga Harapan

D. BLSM ditinjau dari konsep negara (PKH), dan juga Program Infrastruk-

kesejahteraan Indonesia tur Pedesaan dalam program ke-

BLSM merupakan salah satu program sejahteraan masyarakat, maka ter jadi

kompensasi yang diberikan pemer- pergeseran model, yaitu dari model

intah kepada orang miskin guna minimal ke model residual.

mengurangi beban ekonomi yang semakin menekan kehidupan me-

318 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Ummy Athiq | Kebijakan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Ditinjau & Konsep Negara ..... reka, sebagai akibat naiknya harga ketentuan yang terdapat dalam Undang

BBM yang membawa dampak mem- Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang bubungnya harga kebutuhan pokok. penanganan fakir miskin, dalam Pasal 1 Pemberian BLSM kepada rakyat ayat 2 dinyatakan bahwa Penanganan fakir miskin oleh pemerintah se bagai miskin adalah upaya yang terarah, terpa- upaya mengemban ama nah negara du, dan berkelanjutan yang dilakukan

kesejah teraan yang dianut negara Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau Indonesia, yang dituangkan dalam masyarakat dalam bentuk kebijakan, pro- tujuan negara yang terdapat dalam gram dan kegiatan pemberdayaan, pen- Pembukaaan Undang Undang Dasar dampingan, serta fasilitasi untuk me- Negara Republik Indonesia Tahun menuhi kebutuhan dasar setiap warga neg- 1945 pada alinea ke-4 yaitu untuk ara. Selanjutnya dalam Pasal 5 dijelaskan memajukan kesejahteraan umum, bahwa Penanganan fakir miskin dilak- di samping itu juga sebagai wujud sanakan secara terarah, terpadu, dan pelaksanaan Undang Undang Dasar berkelanjutan oleh Pe merintah, pemerin-

Negara Republik Indonesia Tahun tah daerah, dan masyarakat. Dalam Pasal 5 1945 Pasal 34 ayat (1) yang meng atur mengedepankan peran negara yang aktif “Fakir miskin dan anak-anak yang melakukan intervensi sosial guna member- terlantar di pelihara oleh Negara” antas fakir miskin melalui program yang dan pada ayat (2) dinya takan bahwa diatur dalam pasal 7 ayat (1) meliputi: “Negara mengembangkan sis tem

a. pengembangan potensi diri jaminan sosial bagi seluruh rakyat

dan memberdayakan masyarakat

b. bantuan pangan dan sandang yang lemah dan tidak mampu se-

c. penyediaan pelayanan perumahan suai dengan martabat kemanusiaan.” Namun titik persoalannya adalah d. penyediaan pelayanan kesehatan

BLSM sebagai bentuk perlindungan

e. penyediaan pelayanan pendidikan sosial yang bersifat sementara, ber-

f. penyediaan akses kesempatan kerja dan jangka pendek, dan bersifat proyek

berusaha

semata, dan bersifat terbatas ( hanya untuk orang miskin saja) dalam

g. bantuan hukum dan/atau menangani kemiskinan, tentu saja

h. pelayanan sosial.

tidak sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Undang Undang No.

Pada ayat (2) Penanganan fakir miskin

13 Tahun 2011 tentang Penanganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat Fakir Miskin.

dilakukan melalui:

a. pemberdayaan kelembagaan masya- hun 2011 , penanganan fakir miskin harus

Menurut Undang Undang No. 13 Ta-

rakat

merupakan kebijakan nasional yang berpi-

b. peningkatan kapasitas fakir miskin hak kepada fakir miskin secara terencana,

untuk mengembangkan kemampuan terarah, dan berkelanjutan.

dasar dan kemampuan berusaha

c. jaminan dan perlindungan sosial untuk Bagaimana mungkin penanganan fakir memberikan rasa aman bagi fakir miskin miskin dilaksanakan dengan program dadakan dan bersifat sementara, dengan d. kemitraan dan kerja sama antar

menunggu adanya dana kompensasi dari pemangku kepentingan, dan/atau pengurangan subsidi BBM? sebagaimana e. koordinasi antara kementerian/

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 319

J UrnAl IUS | Vol II | Nomor 5 | Agustus 2014 | hlm 306~324

lembaga dan pemerintah daerah. Dunia yang mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada pendapatan seseorang,

Hal ini menunjukkan bahwa dalam menangani fakir miskin tidak bisa yang mana seseorang yang memiliki pendapatan kurang dari US$ 2 per

dilakukan melalui kebijakan yang bersifat hari setara dengan Rp. ± 18.000,

sementara namun harus secara terprog- ram, terencana, terarah, dan berkelanju- masuk dalam kategori miskin. Kedua,

BLSM sebesar Rp150.000 per bulan/ tan, dengan dijalinnya kerjasama dan

keluarga, jelas tidak akan sanggup me-

koordinasi antara kementerian/lembaga

dengan pemerintah daerah. Di negara mberdayakan orang miskin menghadapi beban kehidupan yang makin berat setelah

maju program welfare dilaksanakan oleh

naiknya harga BBM.

pemerintah lokal dan negara bagian/ provinsi. Memang kapasitas pe merintah

Tentu saja pandangan ini tidak sesuai daerah di Indonesia masih terbatas, tetapi dengan Undang Undang Nomor 13 Tahun

mereka dapat diberdayakan dalam me- 2011 Pasal 1 angka (1) dan (3) yang ngelola program ini. Pemerintah sudah mengatur antara lain prinsip-prinsip hu- memilih kantor pos untuk menyalurkan kum sebagai berikut : Pertama, pengertian BLSM, berarti program ini dilakukan ”fakir miskin adalah orang yang sama secara tersentral. Hal ini jelas telah meng- sekali tidak mempunyai sumber mata urangi waktu belajar pemerintah daerah pencarian dan/atau mempunyai sumber

Dokumen yang terkait

KETIDAKADILAN PEMBAGIAN HARTA GONO GINI PADA KASUS PERCERAIAN THE INJUSTICE OF DISTRIBUTING MARITAL PROPERTY (HARGA GINI GONO) IN DIVORCE CASES

0 2 16

PRINSIP KEADILAN SOSIAL SEBAGAI HUKUM THE PRINCIPLE OF SOCIAL JUSTICE AS THE LAW

0 0 16

TANDA-TANDA “MATI” NYA HUKUM INDONESIA THE SIGNS OF THE ‘DEMISE’ OF INDONESIAN LAW

0 0 6

ALIH FUNGSI LAHAN PERKEBUNAN MENJADI DAERAH PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG THE OVER USE OF PLANTATION LAND DUE TO BECOMING TOURISM AREA IN THE PERSPECTIVE OF SPACE PLANNING

0 0 12

PENERAPAN PRINSIP MUDHARABAH DALAM PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH PRINCIPLE OF BANKING PRODUCTS

0 0 12

PERLINDUNGAN HUKUM HAK-HAK MASYARAKAT DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MATARAM BERDASARKAN PERDA NOMOR 12 TAHUN 2011 THE LEGAL PROTECTION OF COMMUNITY RIGHTS IN AREA SPATIAL PLANNING OF MATARAM CITY BASE ON THE LOCAL REGULATION NUMBER 12 YEAR 2011

0 0 14

KONSEP NEGARA HUKUM DALAM HUBUNGAN KEKUASAAN FREISS ERMERSSEN DALAM WELFARE STATE CONCEPT OF RULE OF LAW IN RELATED TO FREISS ERMERSSEN AUTHORITY ON WELFARE STATE

0 0 10

PENYELESAIAN SENGKETA KEPEGAWAIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999 DARI ASPEK HUKUM KEPEGAWAIAN DAN SISTEM PERADILAN ADMINISTRASI THE EMPLOYMENT DISPUTE SETTLEMENT ACCORDING TO LAW NUMBER 43 OF 1999 ANALYZED FROM THE EMPLOYMENT AND ADMINISTRA

0 0 18

EKSISTENSI KOALISI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL DI INDONESIA MENURUT UUD 1945 COALITION EXISTENCE IN PRESIDENTIAL SYSTEM IN INDONESIA ACCORDING TO THE CONSTITUTION OF REPUBLIC OF INDONESIA 1945

0 0 11

DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 DITINJAU DARI ASPEK HUKUM KEPEGAWAIAN DI INDONESIA CIVIL SERVICE DISCIPLINE BASED ON THE GOVERNMENT REGULATION NUMBER 53 YEAR 2010 VIEWED FROM THE PERSONEL LAW ASPECT IN IN

0 0 13