Abstrak Permen No 15 Tahun 2012

RESTRUKTURISASI MESIN – INDUSTRI TEKSTIL - PERUBAHAN
2012
PERMENPERIN NO.15/M-IND/PER/2/2012; BN TH.2012/NO.207; LL KEMENPERIN:
6 HLM.
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 123/M-IND/PER/11/2010
TENTANG PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN INDUSTRI MELALUI
RESTRUKTURISASI MESIN/ PERALATAN INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK
TEKSTIL SERTA INDUSTRI ALAS KAKI.
ABSTRAK :

- Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan restrukturisasi
mesin/peralatan industri tektil dan produk tekstil serta industri alas
kaki, perlu mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 123/M-IND/PER/11/2010 dan menetapkan
perubahan tersebut dengan Penetapan Peraturan Menteri
Perindustrian.
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah: PERPRES No. 47 Tahun
2009 sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan PERPRES
No.91 Tahun 2011, PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaimana
telah diubah dengan PERPRES No.92 Tahun 2011, KEPPRES No.

84/P Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan KEPPRES
No.59/M Tahun 2011, PERMENPERIN No .123/M-IND/PER/10/2010,
PERMENPERIN No. 15/M-IND/PER/2/2011, PERMENPERIN No.
16/M-IND/PER/11/2011.
- Dalam Peraturan Menteri in diatur tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Perindustrian No. 123/M-IND/PER/11/2010 tentang Program
Revitaslisasi dan Penumbuhan Industri melalui Restrukturisasi
Mesin/Peralatan Industri Tekstil dan Produk Tekstil serta Industri Alas
Kaki. Industri tekstil dan produk tekstil yang selanjutnya disebut IPTI
adalah perusahaan industri yang menghasilkan tekstil dan produk
tekstil. Industri Alas Kaki (IAK) adalah perusahaan industri yang
menghasilkan produk alas kaki termasuk komponennya dan/atau
perusahaan industri penyamakan kulit. Mengubah Pasal 3 ayat (1)
sehingga keseluruhan Pasal 3 menjadi: Perusahaan ITPT atau IAK
yang melakukan Restrukturisasi mesin dan/atau peralatan dengan
investasi baru diberikan keringanan pembiayaan pembelian mesin
dan atau peralatan ITPT atau IAK sesuai dengan jenis industrinya.
Keringanan pembiayaan hanya diberikan bagi perusahaan yang
menggunakan teknologi yang lebih maju dan dibiayai dari DIPA
Ditjen BIM Kementerian Perindustrian. Merubah Pasal 4 ayat (1)

huruf d, yaitu: Jenis mesin dan/atau peralatan terkait dengan proses
produksi dan penunjang proses produksi. Mengubah Pasal 6 ayat (2)
huruf b, yaitu: Nilai potongan maksimum Rp.3,000.000.000 (tiga
milyar rupiah) per perusahaan per tahun anggaran yang dibuktikan
dengan memberikan bukti-bukti pembelian, dan ayat (3) yaitu:
Ketentuan potongan harga sebesar 25% (dua puluh lima persen)
berlaku bagi perusahaan ITPT atau IAK yang menggunakan mesin
dan/atau peralatan produksi dalam negeri yang dibuktikan dengan
TKDN minimal 25%. Menambah ketentuan menjadi ayat (3) dalam

Pasal 10 yaitu: Perusahaan ITPT yang melanggar ketentuan akan
dikenakan sanksi tidak dapat mengikuti kegiatan Restrukturisasi
mesin dan/ atau peralatan Industri tekstil dan produk tekstil serta
industri alas kaki pada Kementerian Perindustrian untuk tahun
berikutnya.
CATATAN

:

- Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,15

Februari 2012, ditetapkan 14 Februari 2012.