78Laporan Keuangan PT BCP Tbk 31 Maret 2010

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
DAFTAR ISI
Halaman

LAPORAN KEUANGAN - Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Maret 2010 dan 2009
Neraca

1-2

Laporan Laba-Rugi

3

Laporan Perubahan Ekuitas

4


Laporan Arus Kas

5

Catatan Atas Laporan Keuangan

6 - 37

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
NERACA
Per 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
Catatan

31 Maret 2010

31 Maret 2009

ASET

Kas dan setara kas

2b, 3

8.053.580.373

289.826.242

Piutang usaha - pihak ketiga

2c, 4

27.240.326.295

6.969.641.670

Piutang lain-lain - pihak ketiga

5


821.671.846

178.086.886

Piutang usaha

Persediaan

2d, 6

63.420.150.522

79.493.786.036

Tanah belum dikembangkan

2e, 7

73.817.979.500


-

Uang muka pembelian tanah

2d, 8

2.507.240.000

28.049.370.500

9

2.232.307.350

2.470.115.745

Pajak dibayar dimuka

2j, 14a


1.289.477.121

2.209.525

Aset tetap - bersih
( t l h dikurangi
(setelah
dik
i - akumulasi
k
l i penyusutan
t per 31
Maret 2010 dan 2009, masing-masing sebesar
Rp.2.821.586.836, dan Rp.1.338.187.249)

2f, 10

9.807.233.883

10.089.337.971


Aset lain-lain

7.803.000

7.103.000

JUMLAH ASET

189.197.769.890

127.549.477.575

Uang muka dan biaya bayar dimuka

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan

1


PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
N E R A C A (Lanjutan)
Per 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
Catatan

31 Maret 2010

31 Maret 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang usaha

11

507.672.938

1.302.730.068

Hutang lain-lain


12a

479.659.513

3.476.809.675

2.388.271.053

1.848.946.495

662.216.901

338.426.925

96.666.664

-

Hutang pajak


2j, 14b

Biaya masih harus dibayar
Pendapatan diterima dimuka
Uang muka penjualan

2i, 15

32.365.927.590

30.362.300.200

Hutang pembiayaan konsumen

2h, 16

387.430.471

1.402.334.188


17

13.171.920.502

9.547.674.017

2l, 13, 25

1.425.184.390

1.985.628.000

2k, 18

1.021.134.164

572.777.951

43.200.000


47.200.000

52.549.284.186

50.884.827.519

Hutang bank
Hutang hubungan istimewa
Kewajiban imbalan pasca kerja
Uang Jaminan

12b

Jumlah Kewajiban
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar Perseroan sebanyak 2.000.000.000
saham, nominal per saham Rp.100 (seratus Rupiah),
modal saham ditempatkan dan disetor penuh pada 31
Maret 2010 sebanyak 1.200.000.000 lembar saham.
Dan pada 31 Maret 2009 modal saham ditempatkan
dan disetor penuh sebanyak 700.000.000 saham.

19

120.000.000.000

70.000.000.000

Agio saham

20

2.540.951.267

-

14.107.534.436

6.664.650.057

Jumlah Ekuitas

136.648.485.703

76.664.650.057

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

189.197.769.889

127.549.477.575

Saldo Laba

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan

2

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
Catatan

Tahun 2010
(tiga bulan)

Tahun 2009
(tiga bulan)

PENJUALAN BERSIH

2i, 21

17.168.218.182

13.960.200.363

BEBAN POKOK PENJUALAN

2i, 22

10.386.955.323

7.489.224.680

6.781.262.859

6.470.975.683

15.749.500

235.035.850

3.370.035.329

1.678.440.033

Jumlah - Beban usaha

3.385.784.829

1.913.475.883

LABA USAHA

3.395.478.030

4.557.499.800

417.603.336

120.931.455

(1.122.673.745)

(991.395.469)

Jumlah - Beban Lain-lain

(705.070.409)

(870.464.014)

LABA SEBELUM PAJAK

2.690.407.621

3.687.035.787

(858.410.909)

(696.715.473)

(26.361.061)

(12.806.774)

(884.771.970)

(709.522.247)

1.805.635.650

2.977.513.540

LABA KOTOR
2i, 23

BEBAN USAHA
Pemasaran
Umum dan administrasi

2i, 24

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain

PENDAPATAN / (BEBAN) PAJAK
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak
atas tanah dan bangunan (PHATB)
Pajak penghasilan non final

2j, 14c

Jumlah - Beban pajak penghasilan
LABA - BERSIH PERIODE BERJALAN
LABA BERSIH PER LEMBAR SAHAM

2n

1,50

4,25

LABA BERSIH PER SAHAM DILUSIAN

2n

1,33

-

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

3

laporan keuangan secara keseluruhan

3

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
Modal Saham

Saldo per 1 Januari 2009

Saldo Laba
Ditentukan
Tidak ditentukan
penggunaannya
penggunaannya

Agio Saham

Jumlah
Ekuitas

70.000.000.000

-

-

3.687.136.517

73.687.136.517

-

-

-

2.977.513.540

2.977.513.540

70.000.000.000

-

-

6.664.650.057

76.664.650.057

50.000.000.000

-

-

-

50.000.000.000

Agio saham

-

2.540.951.267

-

-

2.540.951.267

Laba - bersih sembilan bulan periode yang
berakhir pada 31 Desember 2009

-

-

-

5.637.248.729

5.637.248.729

120.000.000.000

2.540.951.267

-

12.301.898.786

134.842.850.053

-

-

-

1.805.635.650

1.805.635.650

120.000.000.000

2.540.951.267

-

14.107.534.436

136.648.485.703

Laba - bersih tiga bulan periode yang
berakhir pada 31 Maret 2009
Saldo per 31 Maret 2009
Tambahan setoran modal
(Penjualan saham perdana kepada
masyarakat melalui Bursa Efek sebanyak
500.000.000 lembar saham)

Saldo per 31 Desember 2009
Laba - bersih tiga bulan periode yang
berakhir pada 31 Maret 2010
Saldo per 31 Maret 2010

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

4

laporan keuangan secara keseluruhan

5

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
Tahun 2010
(tiga bulan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penjualan tanah
Pendapatan lain-lain
Pembayaran untuk :
Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor
Beban gaji dan tunjangan
Beban usaha diluar beban gaji
Penerimaan dari (pembayaran untuk) :
Piutang lain-lain
Pendapatan bunga
Pendapatan pemasangan telepon, sewa dan lain-lain
Beban bunga
Beban lain-lain
Beban pajak
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aktiva tetap
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan / (pembayaran) hutang bank
Hutang pembiayaan konsumen
Penambahan / (pembayaran) Hutang lain-lain
Penambahan / (pembayaran) hutang hubungan istimewa
Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan
KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK
Kas dan setara kas awal tahun
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS

33.538.607.003
120.206.801

11.774.592.468
77.372.287

(36.974.979.584)
(1.315.761.033)
(4.378.946.664)

(16.189.800.930)
(658.012.161)
(680.925.021)

(9.010.873.477)

(5.676.773.357)

(439.657.934)
114.639.960
40.950.000
(787.461.511)
(335.212.235)
(2.029.835.415)

12.541.114
8.334.920
(551.244.066)
(440.151.403)
(831.051.183)

(12.447.450.611)

(7.478.343.975)

(1.045.453.450)

(13.389.800)

(1.045.453.450)

(13.389.800)

222.363.131
(252.057.926)
(296.424.100)
920.989.607

4.523.975.734
(282.074.830)
(792.111.875)
1.985.628.000

594.870.712

5.435.417.029

(12.898.033.349)
20.951.613.722

(2.056.316.746)
2.346.142.988

8.053.580.373

289.826.242

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.

5

Tahun 2009
(tiga bulan)

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan
PERSEROAN didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. BUMI CITRA PERMAI No. 2 tanggal 3 Mei 2000
yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, S.H., Notaris di Jakarta, Akta ini telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan
Perundang-undangan Republik Indonesia No. C-19932.HT.01.01.TH 2000 tanggal 7 September 2000, didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP. 090517039407 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat nomor: 2105/BH.09.05/X/2001 tanggal 25 Oktober 2001, serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 1 Februari 2002 No.10, Tambahan Berita Negara RI No. 1101/2002.
Bahwa PERSEROAN terakhir mengalami perubahan Anggaran Dasar, Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham PT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, SH. Notaris di
Jakarta, tentang perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran saham dalam simpanan
Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nominal saham Rp.100,- (seratus
Rupiah) melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan waran sebanyakbanyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar Waran dengan nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) yang telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02.
Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang
real estate, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai
maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan usaha real estate dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula

pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkavlingan dan penjualan tanah, baik tanah
untuk perumahan maupun tanah untuk industri,
2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum,
3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain.
Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi industri di
Tangerang dengan usaha pembangunan perumahan, kantor dan pergudangan industri (Three In One) di Desa/Kelurahan
Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan dan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial sejak tahun 2003.
b. Komisaris, direksi dan karyawan
Susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris per 31 Maret 2010, berdasarkan Akta No.9 tanggal 6 Mei 2009 dari Notaris
Robert Purba SH., Notaris di Jakarta, dan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2009, sesuai dengan Akta No. 127 tanggal 25
Juni 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba S.H., notaris di Jakarta, sebagai berikut ;
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen

:
:
:
:

31 Maret 2010

31 Maret 2009

Tahir Ferdian
Lim Victory Halim
Kwek Kie Jen
Agoestiar Zoebier

Tahir Ferdian
Lim Victory Halim
Kwek Kie Jen
Agoestiar Zoebier

6

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
Dewan Direksi :
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur

:
:
:
:

31 Maret 2010

31 Maret 2009

Annie Halim
Edward Halim
Rudi Wijaya
Charly Widjaja

Annie Halim
Edward Halim
Rudi Wijaya
Ali Hartono

Jumlah karyawan Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, adalah 66 orang, 63
orang (tidak diaudit).
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil
usahanya, dijelaskan dibawah ini:
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan sesuai dengan Peraturan dan ketentuan No. VIII.G7 tentang Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) serta Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Perusahaan Publik Industri Real Estat.
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah biaya perolehan (historical cost ), laporan keuangan disusun dengan metode
akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup
kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah Rp).
b. Kas dan Setara Kas
Kas dan bank mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi penggunaanya
dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset lain-lain.
c. Piutang usaha
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu–ragu.
Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. Penyisihan piutang ragu–ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap
kemungkinan tertagihnya piutang tersebut pada akhir periode yang bersangkutan.
d. Persediaan
Persediaan tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan dineraca sebesar nilai
yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).

7

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Biaya pengembangan proyek real estat :
Harga perolehan unit real estate meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat
dan biaya proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya
pengembangan real estat yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut :
1. Biaya praperolehan tanah :

Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah.
Biaya praperolehann tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis
dampak lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan.
2. Biaya perolehan tanah :

Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung
mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi
biaya perolehan, biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan
jasa profesioanl dan pematangan tanah.
3. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek :

Meliputi
M
li ti biaya-biaya
bi
bi
sebagai
b i berikut,
b ik t gajiji pekerja
k j lapangan,
l
b h bangunan,
bahan
b
penyusutan
t sarana dan
d peralatan
l t proyek,
k
penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan
pengurusan perjanjian jual beli.
4. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estate :

Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan
proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman.
5. Biaya pinjaman

Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas
areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan
atas unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secar substansial.

e. Tanah yang belum dikembangkan
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih
(the lower of cost or net realizable value) .
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan
tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan
dimulai.

8

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
f. Aktiva tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK
No. 16 (1994), ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dimana Perusahaan
telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
Perusahaan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya
perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying
amount ”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Semua aset tetap kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat
sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap
Bangunan
Perabot dan peralatan Kantor
Kendaraan
Alat-alat berat

Estimasi Masa Manfaat
10 tahun
2 - 4 tahun
4 - 8 tahun
4 - 8 tahun

:
:
:
:

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi yang timbul dari penghentian aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun
aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian.
Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan aset tersebut siap
digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
g. Penurunan Nilai Aktiva
Sesuai dengan PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai
aktiva pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai aktiva tersebut tidak dapat diperoleh kembali.
Jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi.
Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan, keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan perhitungan laba rugi.

9

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Sewa Guna Usaha
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan SAK 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan SAK 30 (1990),
“Akuntansi Sewa”. Menurut SAK revisi ini, suatu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa
pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus
dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa.
Aset sewa yang digunakan oleh lessee sesuai dengan sewa pembiayaan disusutkan secara konsisten dengan menggunakan
metode yang sama dengan aset yang disusutkan yang dimiliki secara langsung atau disusutkan secara penuh selama jangka
waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan masa manfaat, jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee
akan mendapatkan kepemilikan pada akhir masa sewa.
Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
p dari SAK revisi ini tidak mempunyai
p y dampak
p yyangg signifikan
g
terhadapp laporan
p
keuangan
g Perusahaan.
Penerapan
i. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat ”,
berdasarkan pernyataan tersebut maka :
1. Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rumah toko (ruko ) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya

diakui dengan metode akrual penuh karena telah memenuhi seluruh kriteria berikut ini.
• Proses penjualan telah selesai
• Harga jual akan tertagih
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan
datang; dan
• Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang
secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit
bangunan tersebut. Dengan kata lain, pembangunan telah diselesaikan dan siap digunakan.
2. Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh karena pada saat

pengikatan jual beli, seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi:
• Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan
jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
• Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan
datang;
• Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kaveling
tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kaveling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas –
fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau
ketentuan peraturan perundang – undangan; dan

10

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i. Pengakuan Pendapatan (lanjutan)
• Hanya kaveling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kaveling
tanah tersebut.
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan
ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut :
1. Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan

dibukukan sebagai uang muka.
2. Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui
3. Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aktiva penjual, demikian juga dengan kewajiban yang terkait dengan unit real

estat tersebut, walau kewajiban tersebut telah dialihkan kepada pelanggan.
Beban pokok penjualan tanah dan bangunan, ditentukan berdasarkan metode rata-rata, meliputi semua biaya konstruksi yang
terjadi dan beban pokok tanah. Beban pokok tanah meliputi biaya perolehan tanah ditambah beban lain untuk pengembangan
tanah.
Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai
dengan masa manfaatnya.
j. Pajak Penghasilan
1. Pajak penghasilan final

Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi
dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final
tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi
menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban
pajak tangguhan.
Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan
pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah
pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak
dibayar dimuka dan pajak yang masih harus dibayar.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai beban lainlain pada periode berjalan, kecuali apabila diajukan keberatan atau banding, jumlah tambahan pokok dan denda pajak
tersebut ditangguhkan pembebanannya sampai keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.
1. Pajak penghasilan tidak final

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif
pajak yang berlaku.

11

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Pajak Penghasilan (lanjutan)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah
tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban
pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak
pada masa datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan (jika ada)
juga diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal
neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan
atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan
kewajiban pajak kini.
k. Imbalan Pasca Kerja
Sejak tahun 2004, Perusahaan menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”. Tidak terdapat perubahan jumlah
cadangan
d
i b l kerja
imbalan
k j Perusahaan
P
h
untuk
t k tahun
t h 2003 sehubungan
h b
d
dengan
penerapan PSAK No.24
N 24 (Revisi
(R i i 2004) sehingga
hi
laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 tidak disajikan kembali.
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui
sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neracadan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan, setelah
dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar.
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan
jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan
imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban
bunga dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang telah
menjadi hak karyawan langsung diakui pada tahun berjalan, sedangkan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi
karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata – rata sisa masa kerja karyawan.
l.

Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
digambarkan sebagai berikut:
1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada
dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow
subsidiaries);
2. Perusahaan Asosiasi (associated company );
3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara
diperusahaan yang berpengaruh secara signifikan dan keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan
anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam
transaksinya dengan perusahaan pelapor);

12

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l.

Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Lanjutan)
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan
mengendalikan kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta
anggota keluarga dekat dari orang-orang tersebut; dan
5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir 3 dan 4 atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sesuai
dengan perusahaan pelapor.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal
sebagaimana dilakukan dengan pihak luar hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

m. Transaksi dalam mata uang asing
Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan
ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada
tanggal tersebut.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.
Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah USD 1,00 = Rp 9.115,dan USD 1,00 = Rp 11.575,-.
n. Laba bersih per saham
Sesuai dengan PSAK No.56 “Laba Per Saham” laba/(rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba/ rugi) bersih
dengan jumlah rata – rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Jumlah rata–rata tertimbang saham adalah sebesar 1.200.000.000 saham untuk periode 31 Maret 2010, dan 700.000.000
saham untuk periode 31 Maret 2009.
Tidak ada efek berpotensi saham dilutif, sehingga tidak terdapat laba/(rugi) bersih per saham dilutif yang disajikan.
o. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk
membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aktiva, kewajiban, pendapatn dan beban
sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.

13

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
3. KAS DAN BANK
31 Maret 2010

Akun ini terdiri dari :
Kas
Bank
Rupiah
PT Bank Capital, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT BPR. Danatama Indonesia
PT Bank Ekonomi Raharja
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Bank Jabar, Banten
PT Lippo Bank, Tbk.
AS Dollar
PT Bank Central Asia, Tbk (AS$ 946, pr 31 Maret 2010)
Jumlah - kas dan bank

31 Maret 2009

187.127.063

17.366.075

5.355.569.947
886.694.085
1.492.117.318
117.905.031
2.355.708
434.430
1.304.000
1.450.000
-

20.418.785
1.630.810
244.540.526
2.568.616
1.801.430
1.500.000

8.622.790

-

8 053 580 373
8.053.580.373

289 826 242
289.826.242

4. PIUTANG USAHA
31 Maret 2010

Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang
terdiri dari :
a. Piutang penjualan
PT Power Steel Indonesia
PT Alcorindo Sejahtera
PT Pilar Teguh Utama
PT Anugrah Cipta Mould Indonesia
Bp. Agung Prakoso Budi Prakoso
PT Bintang Timur Steel
Bp. Junus
PT Optim Indo Jaya
PT Karya Inti Mitra Abadi
PT Youngil Leather Indonesia
PT ARS Indonesia
Dwi Santoso
Sub-Jumlah

14

31 Maret 2009

10.328.683.500
2.979.309.598
2.956.800.000
2.240.700.000
1.309.440.000
922.672.000
986.000.000
754.946.152
604.240.000
576.278.260
550.125.000
513.451.400

4.923.696.000
605.137.500
-

24.722.645.910

5.528.833.500

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
4. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
31 Maret 2010

Lanjutan
PT Matahari Leisure
PT ARS Asia
Elvera Febriyanti
PT. Indo Dong Ah Chemical
PT Gloria Karya Sukses
Tn. Tri Iskandar
PT Samator Gas Industri
PT Ciptametalindo Lestari (Ibu Merry)
PT Dito Selaras Abadi
PT Makmur Langgeng Abadi
Tn. Yonathan
Tn. Kwee Suwito
Bp. Jiemmy Budiarto
b. Piutang Maintanance fee
PT Power Steel Indonesia
PT Sanex Steel Indonesia
PT Bintang Timur Steel
Bp. Agung Prakoso Budi Santoso
PT Sanggar Sarana Baja
PT Matahari Leisure
PT Putra Panca Gasindo
PD Jaya
Lain-lain (dibawah 10 juta)
Jumlah - piutang usaha

31 Maret 2009

24.722.645.910
5.625.000
293.625.000
449.618.888
263.654.000
169.180.000
102.500.000
138.600.000
101.024.000
61.250.000
38.395.500
32.000.000
32.000.000
69.475.200

5.528.833.500
667.542.497
322.987.500
102.500.000
38.395.500
-

26.479.593.498

6.660.258.997

321.678.500
186.184.490
68.386.215
57.657.600
34.324.678
9.562.750
20.150.900
14.025.000
48.762.664

160.007.220
73.359.715
34.324.678
8.277.500
14.025.000
19.388.560

760.732.797

309.382.673

27.240.326.295

6.969.641.670

Piutang tersebut merupakan piutang pihak ketiga atas sisa piutang atas penjualan yang belum lunas dan service charge yang
diterima oleh Perusahaan. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen
perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang yang ada akan terealisasi, maka menurut Manajemen Perusahaan tidak
mencadangkan penghapusan piutang tersebut. Dan Piutang usaha tidak digadaikan dan tidak dijadikan jaminan atas pinjaman
yang diperoleh oleh Perusahaan.

5. PIUTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2010

31 Maret 2009

Akun ini terdiri dari :
Karyawan
Lain-lain (pihak ketiga)

387.746.991
433.924.855

138.636.000
39.450.886

Jumlah - piutang lain-lain

821.671.846

178.086.886

15

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
5. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
Akun tersebut merupakan tagihan atas pinjaman karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek.
Penyelesaian untuk piutang karyawan dibukukan saat pembayaran gaji periode berikut sedangkan piutang atas pinjaman
sementara untuk keperluan proyek dibukukan bersamaan dengan pertanggungjawaban pinjaman sementara tersebut. Atas piutang
karyawan tidak ditentukan jangka waktu penyelesaiannya dan tidak dikenakan bunga.
6. PERSEDIAAN
31 Maret 2010

31 Maret 2009

Akun ini terdiri dari :
Tanah dalam pengembangan
Bangunan dalam pengembangan

46.863.548.263
16.556.602.259

58.944.529.093
20.549.256.943

Jumlah - persediaan

63.420.150.522

79.493.786.036

Rekonsiliasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam penyelesaian
sebagai beban pokok (Catatan 23), adalah sebagai berikut :
31 Maret 2010 (tiga bulan)
Saldo Awal
1 Januari 2010

Penambahan
(Pembangunan)

Pengurangan
(Beban pokok)

Saldo Akhir
31 Maret 2010

Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran,
Jaringan Listrik, Telepon dan Turap dll.
Sertifikat,Akta,Perijinan dan advis
planning
Lain-lain

16.147.665.902
6.303.739.108
4.439.796.808
9.011.783.748

6.690.759.000
596.404.479
4.869.615.000

2.084.853.500
813.886.826
652.153.329
1.792.251.769

20.753.571.402
5.489.852.282
4.384.047.958
12.089.146.979

2.973.585.742

172.528.000

406.200.270

2.739.913.472

1.451.305.574

164.304.902

208.594.306

1.407.016.170

40.327.876.882

12.493.611.381

5.957.940.000

46.863.548.263

1.531.193.417
5.337.080.076
915.006.909
4.451.130.550
2.745.335.000
853.313.652
1.958.682.348
70.580.000
106.636.830

801.348.800
170.980.000
630.015.000
1.414.315.000
-

1.531.193.417
1.942.825.661
954.996.245
-

3.394.254.415
915.006.909
4.297.483.105
2.916.315.000
1.483.328.652
3.372.997.348
70.580.000
106.636.830

17.968.958.782
58.296.835.664

3.016.658.800
15.510.270.181

4.429.015.323
10.386.955.323

16.556.602.259
63.420.150.522

Bangunan dalam pengembangan
Bangunan Gudang E-Big, Blok A.22
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11
Bangunan Rumah karyawan type RSS

Jumlah

16

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
6. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Maret 2009 (tiga bulan)
Saldo Awal
1 Januari 2009

Penambahan
(Pembangunan)

Pengurangan
(Beban pokok)

Saldo Akhir
31 Maret 2009

Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran,
Jaringan Listrik, Telepon dan Turap dll.
Sertifikat,Akta,Perijinan dan advis
planning
Lain-lain

31.472.590.527
12.286.295.799
5.595.582.999
10.665.120.899

417.582.650
1.000.354.169

28.119.140.069
10.977.173.049
5.372.454.072
10.422.501.673

256.970.900

3.353.450.458
1.309.122.750
640.711.577
1.242.973.395
310.610.294

2.658.149.124
1.357.029.402

237.964.164

146.243.066

1.448.750.500

64.034.768.750

1.912.871.883

7.003.111.540

58.944.529.093

4.467.240.250
3.268.978.659
6.613.966.000
3.481.209.000
754.352.500
174.935.000
121.870.770

126.340.000
38.966.400
327.082.000
42.896.454
710.333.050
907.200.000
-

470.879.200
15.233.940

4.593.580.250
2.837.065.859
6.941.048.000
3.524.105.454
1.464.685.550
1.082.135.000
106.636.830

18.882.552.179

2.152.817.904

486.113.140

20.549.256.943

82.917.320.929

4.065.689.787

7.489.224.680

79.493.786.036

2.604.509.730

Bangunan dalam pengembangan
Bangunan Gudang E-Big, Blok A.22
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.23
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14
Bangunan Rumah karyawan type RSS

Jumlah

Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan sebagai berikut :
31 Maret 2010
(dalam m²)

31 Maret 2009
(dalam m²)

Tanah dalam pengembangan yang tersedia awal

290.159

563.068

Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan
Pengurangan infrastruktur untuk Gardu Induk PLN

97.354
(30.000)

-

Saldo tanah dalam yang sudah dikembangkan untuk dijual

357.513

563.068

Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (85%)

303.886

478.608

Tanah kavling dan tanah untuk bangunan yang terjual
Periode tiga bulan sampai 31 Maret 2010 dan 2009

(36.440)

(48.758)

Jumlah - tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual akhir

267.446

429.850

17

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
6. PERSEDIAAN (Lanjutan)
Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di desa Peusar, Kecamatan Panongan dan Cikupa, Kabupaten
Tangerang. Perusahaan tidak mengasuransikan bagunan dalam pengembangan (BDP Gudang) terhadap resiko kebakaran serta
resiko lainnya.
Manajemen berasumsi dari total luas tanah dalam pengembangan yang ada diperkirakan 85% yang akan dapat dijual ke
pelanggan. Lebih kurang 15% dari total luas tanah dalam pengembangan akan digunakan nuntuk pembangunan infrastruktur
berupa fasos dan fasum.
Berikut ini rincian Luas Bangunan dalam pengembangan sebagai berikut :
31 Maret 2010
(dalam m²)

31 Maret 2009
(dalam m²)

Bangunan Gudang dalam pengembangan awal
Pembangunan Gudang periode berjalan
Penjualan Bangunan Gudang unit selesai

10.074
(2.677)

14.883
292

Jumlah - bangunan dalam pengembangan akhir

7.397

15.175

Rincian bangunan dalam penyelesaian berdasarkan persentase penyelesaian sampai pada periode 31 Maret 2010, adalah sebagai
b ik t :
berikut
Luas (m²)
per unit
Gudang S-Big
Blok A.2.5 (16 unit)
Blok A.1.2 (11 unit)
Blok A.1.1 (5 unit)
Gudang M-Big
Blok A.2.5 (4 unit)
Blok A.1.4 (4 unit)
Rumah toko (Ruko)
Ruko pojok (3 unit)
Ruko tengah (17 unit)

Total Biaya
yang dikeluarkan

Saldo Biaya
Bangunan

Persentase
Penyelesaian

12 x 24 m²
12 x 24 m²
12 x 24 m²

5.337.080.000
5.494.333.800
3.529.000.000

3.394.254.415
4.297.483.105
70.580.000

100%
100%
2%

18 x 30 m²
18 x 30 m²

915.007.000
3.326.400.000

915.006.909
2.916.315.000

100%
88%

2.772.066.000
6.222.986.000

1.483.328.652
3.372.997.348

54%
54%

106.637.000

106.636.830

100%

27.703.509.800

16.556.602.259

Bangunan rumah tinggal type RSS
Jumlah

18

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
7. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN
Akun ini merupakan tanah mentah yang baru dibebaskan dan belum dikembangkan Perusahaan. Tanah belum dikembangkan
tersebut terletak di desa Ranca Iyuh Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang dengan luas 80,63 Ha, dan terletak di desa
Matagara dan desa Kadu Agung Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang dengan luas 61,38 Ha setelah ada penambahan tanah
di desa Kadu agung seluas 20,41 Ha dalam periode 31 Maret 2010, dan tambahan dalam periode berjalan terletak di desa Peusar
seluas 5,27 Ha, yang lokasi disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium, dan nilai tanah tersebut merupakan harga pembebasan
masih berupa tanah mentah, dengan status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH).
31 Maret 2010
Luas tanah (ha)
Biaya pembebasan

31 Maret 2009

Saldo Awal
Desa Ranca Iyuh
Desa Matagara dan Kadu Agung
Desa Peusar

80,63
61,38
5,27

28.744.552.500
41.460.883.000
3.612.544.000

-

Jumlah - tanah belum dikembangkan

147,28

73.817.979.500

-

8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH
Akun ini merupakan
p
uangg muka ppembelian tanah untuk pperluasan area ppengembangan
g
g Kawasan Industri Millenium Tigaraksa
g
Kec.
Cikupa - Tangerang. Uang muka pembelian tanah sampai periode yang berakhir 31 Maret 2010 sebesar Rp.2.507.240.000,
merupakan tambahan tanah yang berlokasi di Tigaraksa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Dan untuk periode yang
berakhir tanggal 31 Maret 2009 sebesar Rp.28.049.370.500 untuk uang muka pembelian tanah yang terletak di Desa Ranca Iyuh Tigaraksa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang dengan luas tanah lebih kurang 80 Ha.

9. UANG MUKA dan BIAYA BAYAR DIMUKA
31 Maret 2010

Akun ini terdiri dari :
a. Uang muka proyek
Uang muka renovasi ruang Receptionist dan Marketing
Uang muka IMB
Lain-lain
b. Biaya dibayar dimuka
Komisi penjualan
Asuransi
Jumlah - uang muka dan biaya bayar dimuka

19

31 Maret 2009

249.056.260
75.000.000
15.801.700

2.380.841.880
39.106.300
-

339.857.960

2.419.948.180

1.848.110.594
44.338.796

50.167.565

1.892.449.390

50.167.565

2.232.307.350

2.470.115.745

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
9. UANG MUKA dan BIAYA BAYAR DIMUKA (Lanjutan)
Untuk uang muka proyek pada 31 Maret 2009, merupakan pembayaran biaya kontruksi bangunan kepada kontraktor untuk
pekerjaan pembangunan antara lain :
Nama Pekerjaan / Proyek
Pembangunan Gudang S-Big Blok A.2.5
Pembangunan Gudang M-Big Blok A.2.5
Pembangunan Gudang S-Big Blok A.1.2
Pembangunan Gudang M-Big Blok A.1.4

No. Kontrak Kerja

Jumlah (unit / m²)

127-G/BCP/SPK/VI/2008
114-G/BCP/SPK/VI/2008
131-G/BCP/SPK/XI/2008

8 unit
4 unit
11 unit
4 unit

133-G/BCP/SPK/XI/2008

Nama Kontraktor
PT Setia Pratama K
PT Setia Pratama K
PT Setia Pratama K
PT Setia Pratama K

10. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2010
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Alat berat
Aktiva sewaguna usaha:
Kendaraan
Alat berat
Bangunan dalam pelaksanaan
Bangunan kantor
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Alat berat
Aktiva sewaguna usaha:
Kendaraan
Alat berat
Jumlah
Nilai Buku

1 Januari 2010

Penambahan

Pengurangan

31 Maret 2010

155.798.100,00
787.398.834
1.064.371.287
5.853.900.300

134.223.450
68.500.000
-

-

155.798.100
921.622.284
1.132.871.287
5.853.900.300

1.856.898.748
1.865.000.000

-

-

1.856.898.748
1.865.000.000

-

842.730.000

11.583.367.269

1.045.453.450

-

12.628.820.719

15.579.811
441.209.286
343.335.395
833.612.536
458.452.843
349.687.500

3.894.953
46.053.981
30.516.811
182.934.384

-

19.474.764
487.263.267
373.852.206
1.016.546.920

58.028.086
58.281.250

-

516.480.929
407.968.750

2.441.877.371

379.709.465

-

2.821.586.836
9.807.233.883

9.141.489.898

20

842.730.000

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Maret 2009
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Alat berat
Aktiva sewaguna usaha:
Kendaraan
Alat berat
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Al t bberatt
Alat
Aktiva sewaguna usaha:
Kendaraan
Alat berat
Jumlah
Nilai Buku

1 Januari 2009

Penambahan

Pengurangan

31 Maret 2009

155.798.100

-

618.166.984
1.064.371.287
5.853.900.300

13.389.800
-

-

155.798.100
631.556.784
1.064.371.287
5.853.900.300

1.856.898.748
1.865.000.000

-

-

1.856.898.748
1.865.000.000

11.414.135.419

13.389.800

-

11.427.525.219

305.816.258
220.913.985
101 875 000
101.875.000

-

226.340.501
116.562.500

3.894.953
31.419.354
32.120.978
182 934 384
182.934.384
58.028.086
58.281.250

3.894.953
337.235.612
253.034.963
284 809 384
284.809.384
284.368.587
174.843.750

971.508.244

366.679.005

-

10.442.627.175

-

1.338.187.249
10.089.337.971

Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT. Multi Sukses Cemerlang, PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk,
PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi MSIG Indonesia dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan
untuk periode 31 Maret 2010 sebesar Rp.3.083.000 dan AS$ 315.500, dan nilai pertanggungan asuransi kendaraan pada untuk
periode 31 Maret 2009 sebesar Rp.3.797.000.000. Pihak manajemen berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup
memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi.
Bangunan dalam pelaksanaan, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran Pembangunan Gedung Kantor Perusahaan
yang terletak di Jalan Kramat I, Senen, Jakarta Pusat.

21

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
11. HUTANG USAHA
31 Maret 2010

31 Maret 2009

Akun ini terdiri dari :
PT Setia Konindo Pratama
Bp. Hendry
Bp. Michael Wijaya
PT. Artha Konsultama
PT. Nindo Mitra Makmur
CV Dwimanunggal Guna Sukses
PT Aldika Putera Mitra Mandiri
PT Karya Beton Sudhira
CV Anugrah Sejahtera
PT Palu Mas Sejati
CV Bintang Meruya Lestari
PT Media Grafik Pratama
PT Telkom, Tbk
Lain-lain

205.875.000
157.500.000
86.400.000
26.383.500
2.324.505
28.215.000
974.933

593.204.818
151.282.500
241.425.000
85.000.000
76.726.850
73.400.250
43.955.650
5.573.750
32.161.250

Jumlah - hutang usaha

507.672.938

1.302.730.068

-

12 HUTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2010

31 Maret 2009

Akun ini terdiri dari :
a. Pembelian aktiva tetap
PT Indo Traktor Utama (AS$ 141.975, 31 Maret 2009)
PT Oscar Mas (AS$ 6.700, 31 Maret 2009)

Dana titipan
Tn. Ir. Sutrisno
Bp. Zhao Chun Hui
Tn. Usman Salim
Tn. Erwin Haryadi
Mr. Park Won Sup
Tn. James
Tn. Agung Prakoso Budi Santoso
Premi Jamsostek dari karyawan
Lain-lain

22

-

1.643.360.625
77.552.500
1.720.913.125

183.000.000
30.000.000
100.000.000
100.000.000
50.000.000
2.697.614
13.961.899

1.145.200.000
560.000.000
50.000.000
696.550

479.659.513

1.755.896.550

PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Dalam dalam Rupiah)
12 HUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
31 Maret 2010

b. Uang Jaminan (deposit)
PT ARS Asia
Kontraktor Kawas