Laporan Keuangan Konsolidasi PT. SMR Utama Tbk per 31 Maret 2017

PT. SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode
tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016

Daftar Isi
Halaman
1.

Surat Pernyataan Direksi

2.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

3.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

3


4.

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

4

5.

Laporan Arus Kas Konsolidasian

5

6.

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

1 -2

6 - 41


S

R

P'T SMR litama Tbk

SURAT PERNYATAAN DIREKSl

DIRECTORS' STATEMENT OF
RESPONSIBILITY OVER THE
CONSOLIDATED FINANCIAL

TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

STATEMENTS

31 MARET 20.7


MARCH 37,2077

PT SMR UTAMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA

PT SMR UTAMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES

Kami yang be nanda tangan di bawah ini:
Nama
A1amat Kantor

We, the undersigned. '

J. Wahyoedi Hidayat
Menara Citicon Lantai 9,
Jl. Letjen S. Parman Kav 72, Jakarta 1,410

A1amat Do misili


Jl. A1am Asri IX/SF 7 Kebayoran Lama

Name
Ohioe Address
Domicile

Jakarta Seiatan

Nomor Telepon

(62-21) 6508/33

Jabatan

Direktur Utama I President Director

Menyatakan bahwa:

Declare as follows. .


I. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian

i. We are responsible for the preparetibn

and presentatibn of
the consolidated
financial statements PT SMR Utama Tbk.

PT SMR Utama Tbk. dan Entitas Ariaknya

("Perusahaan");

2. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan

telah disusun dan disajikan sesuai dengan

andits subsidiaries ("Company');
2. The Companyls consolidated


a.

Semua informasi dalam laporan keuangan

konsolidasian Perusahaan telah dimuat
secara Iengkap dan benar;
b. Laporan

keuangan

presented in accordance with Indonesian

Hnancia/ Accounting Standards, '

3. a. All informatibn in the Company^
consolidated fibancial statements has

been di^closed in a complete and
thruthfu/ manner. ;

b. The Companyls; consolidated financial

konsolidasian

Perusahaan tidak mengandung informasi
atau fakta material yang tidak benar, dan

statements do not contain any incorrect
material Ihformatibn or facts, and not omit
material information or facts. ,'

tidak menghilangkan informasi atau fakta
material, dan

4. Kami bertanggung jawab at as sistem
pengendalian internal Perusahaan.

4. We are responsible for the internal control

of the Companyts internal control system.


Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarbe namya.

financial

statements have been prepared and

Standar Akuntansi Keuangan of Indonesia;
3.

Phone Number
Position

The statement letter is made truthfully.

Jakarta, 27 April2017I April 27,2077
L

RUPIAH


SI^e_di Hidavat
Direktur Utama I President Director

Head Office
Menara Citicon 9th Floor
Jl. Letjen S. Parman Kav. 72
Jakarta it4tO

Tel. (622, .) 2930 8835
Fax. (6221) 2930 8896
WWW. Sinrutama. coin

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan

2017

(31 Maret)

2016
(31 Desember)

ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Investasi jangka pendek
Piutang usaha - pihak ketiga - neto
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan - bersih
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Uang muka

2e,2g,2h,4
2g,2h,5

2e,2g,2h,6

3.542.404
1.523.249
14.838.503

815.861
1.510.211
17.057.771

2g,2h,7
2f,2g,2h,29
2i,2q,8
2v,17a
2k,9
2g

4.299.987
16.089.724
3.212.777
4.909.132
363.615
192.148

3.746.007
16.466.088
2.861.610
5.538.354
397.990
277.451

48.971.539

48.671.343

2g,2h,7

12.296.374

12.191.128

2l,2q,11
2n,12
2m,2o,13
2g
2q

55.659.816
29.105.541
29.692.329
56.317
176.334

59.265.502
30.368.275
29.622.710
98.176
208.038

Jumlah Aset Tidak Lancar

126.986.711

131.753.829

JUMLAH ASET

175.958.250

180.425.172

Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain - Pihak ketiga
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar US$ 106.959.595 dan US$ 101.969.028
pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
Aset tak berwujud
Aset eksplorasi dan evaluasi
Uang jaminan
Aset tidak lancar lainnya

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
INTERIM
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan

2017
(31 Maret)

2016
(31 Desember)

LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha - pihak ketiga
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Hutang pembiayaan konsumen
Hutang bank jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan

2e,2g,14,30
2e,2g,15,30

1.500.000
12.940.203

1.100.000
13.377.675

337.353
87.055
616.377

464.005
104.516
672.375

15.707
8.113.733
4.661.818

7.175.822
7.278.254

28.272.246

30.172.648

2g,30
2r,21

4.251.269
8.967.162

4.251.269
9.103.485

2g,2p,19,30
2e,2g,18,30
2e,2g,2p,20,30
2r,21

33.077
60.656.452
113.687
1.485.542

61.594.363
371.532
1.502.509

75.507.189

76.823.158

103.779.435

106.995.806

110.469.517
25.074.870
(9.230.453)
(1.374)
(54.129.109)

110.469.517
25.074.870
(9.508.991)
(1.374)
(52.597.854)

72.183.451

73.436.168

2g,30
2v,17b
2u,16,30
2g,2p,19,30
2e,2g,18,30
2e,2g,2p,20,30

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang lain-lain
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang pembiayaan konsumen
Hutang bank jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham
Modal dasar 48.000.000.000 saham
pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016,
Modal ditempatkan dan disetor penuh
masing-masing 12.499.385.782
pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016,
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Selisih nilai atas transaksi dengan pihak nonpengendali
Defisit

22
1b,2t,23
2e
2c

Ekuitas neto yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

2c

JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

(4.638)

(6.802)

72.178.813

73.429.366

175.958.250

180.425.172

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
2

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
INTERIM
Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan

2017
(Tiga bulan)

2016
(Tiga bulan)

PENDAPATAN

2u,24

13.457.257

7.744.353

BEBAN POKOK PENJUALAN

2u,25

(11.991.362)

(11.445.940)

1.465.895

(3.701.587)

(2.859.202)
274.356

(2.268.689)
853.412

(1.118.951)

(5.116.864)

(546.463)

(105.359)

(1.665.415)

(5.222.224)

LABA (RUGI) BRUTO
Beban umum dan administrasi
Pendapatan (beban) usaha lainnya - neto

2u,26
2u,27

RUGI USAHA
Beban keuangan

2p

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN

2e,17d

RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN

136.324
(1.529.091)

PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN

278.538

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN

674.612
(4.547.612)
856.179

(1.250.553)

(3.691.432)

(1.531.255)
2.164

(4.551.815)
4.204

JUMLAH

(1.529.091)

(4.547.612)

Rugi komprehensih periode yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

(1.252.717)
2.164

(3.695.714)
4.281

JUMLAH

(1.250.553)

(3.691.432)

(0,0001)

(0,0004)

Rugi yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

2c

Rugi per saham dasar yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk

2w,28

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

3

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
INTERIM
Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk
Modal saham
ditempatkan
dan disetor
penuh
Saldo tanggal 31 Desember 2015

Tambahan
modal disetorneto

Selisih
Penjabaran
Laporan
Keuangan

Selisih
Transaksi
Kepentingan
Nonpengendali

-

-

856.102

-

Total rugi komprehensif periode berjalan

-

-

-

-

(4.551.815)

(4.551.815)

4.204

(4.547.612)

Saldo tanggal 31 Maret 2016

110.469.517

25.074.870

(9.260.036)

-

(40.418.493)

85.865.858

(4.655)

85.861.204

Saldo tanggal 31 Desember 2016

110.469.517

25.074.870

(9.508.991)

(52.597.854)

73.436.168

(6.802)

73.429.366

Pendapatan (rugi) komprehensif lain
periode berjalan

-

-

278.538

-

Total rugi komprehensif periode berjalan

-

-

-

-

110.469.517

25.074.870

(1.374)

-

-

856.102

278.538

(8.936)
77

-

89.552.635
856.179

278.538

(1.531.255)

(1.531.255)

2.164

(1.529.091)

(54.129.109)

72.183.451

(4.638)

72.178.813

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

4

89.561.571

Total
ekuitas Bersih

Pendapatan (rugi) komprehensif lain
periode berjalan

(1.374)

(35.866.678)

Kepentingan
Non
Pengendali

25.074.870

(9.230.453)

-

Jumlah

110.469.517

Saldo tanggal 31 Maret 2017

(10.116.138)

Defisit

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
INTERIM
Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan

2017
(Tiga bulan)

2016
(Tiga bulan)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Penerimaan operasional lainnya
Kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset tetap
Penerimaan hasil penjualan
Perolehan
Uang muka investasi
Uang jaminan
Aset tidak lancar lainnya
Penambahan aset eksplorasi dan evaluasi
Piutang dari pihak berelasi

2l,2q,11

2m,2o,13
2f,2g,2h,29

Kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi

15.676.525
(5.989.508)
(3.241.388)
309.748

10.846.004
(3.909.028)
(2.010.494)
3.235.779

6.755.377

8.162.261

(1.384.831)
41.859
31.704
(41.384)
376.364

-

34.788
(714.656)
(283.391)
28.639
(704.539)

(976.288)

(1.639.159)

(627.049)
(2.874.281)
48.783
400.000
-

(3.086.871)
(1.620.337)
(1.051.002)
270.888
110.954

(3.052.547)

(5.376.367)

2.726.543

1.146.734

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE

815.861

1.679.988

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE

3.542.404

2.826.722

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran bunga
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Penerimaan hutang pembiayaan konsumen
Pembayaran hutang bank jangka panjang
Penerimaan hutang bank
Hutang ke pihak berelasi

2e,2g,14,18,19,20
2e,2g,2p,20,30
2g,2p,19,30
2e,2g,18,30
2e,2g,14,30

Kas bersih digunakan untuk
aktivitas pendanaan
Kenaikan bersih kas dan bank

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

5

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.

UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT SMR Utama Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Dwi Satria Jaya berdasarkan Akta Notaris F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H.,
No. 31 tanggal 11 November 2003. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-28091HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 November 2003 serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 43, Tambahan No. 5091 tanggal 28 Mei 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir beadasarkan Akta Notaris No. 5 o1eh Notaris Rini Yulianti, S. H., tanggal 10 Juni 2016 tentang perubahan
Struktur Pemegang Saham Perusahaan. Akta tersebut telah disetujui o1eh Meriteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-AH. 01.03-0056494 tanggal 12 Juni 2016.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, industri,
pengangkutan, perbengkelan dan pembangunan. Saat ini, selain menjalankan fungsi sebagai perusahaan induk (holding company ),
Perusahaan tidak aktif terlibat dalam bisnis apapun. Perusahaan berkedudukan di Menara Citicon Lantai 9 Jl. Letjen S. Parman kav. 72,
Jakarta, Indonesia.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, PT Lautan Rizki Abadi (LRA) adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari
Perusahaan.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-107/0/BL/2011 dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana saham sejumlah
500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham tersebut
ditawarkan pada harga sebesar Rp 600 per saham.
Tindakan Perusahaan (corporate action ) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana sampai dengan
laporan akhir tahun terbaru adalah Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S307/D.04/2014 dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan PUT I sejumlah 10.500.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 100 per saham dan sebanyak 500.000.000 Waran Seri I (WS I). Sebagai insentif kepada para pemegang saham, melekat satu WS I pada
setiap 21 saham baru hasil HMETD. Masing-masing WS I berhak untuk membeli saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp
150 per saham, dengan jumlah nilai pelaksanaan WS I adalah sebanyak-banyaknya Rp 75.000.000.000. Periode pelaksanaan WS I adalah
14 Januari hingga 13 Juli 2015.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saham Perusahaan yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia berjumlah
12.499.385.782 saham
c. Entitas Anak
Entitas Anak yang dikonsolidasikan dan persentase kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
Jumlah Aset Sebelum Konsolidasi
Domisili

Jenis
usaha

PT. Adikarsa
Alam Resources
(AKAR)

Jakarta

Perdagangan

99,99%

*)

19.858.122

20.206.796

PT. Ricobana
(RB)

Jakarta

Pertambangan

99,99%

*)

77.962.097

77.962.347

PT. Synergi
Metal Raya
(SMR)

Jakarta

Perdagangan

99,99%

*)

20.269

20.095

PT. Ricobana
Abadi (RBA)
- (melalui RB)

Jakarta

Kontraktor
Batubara

99,98%

1981

160.281.499

163.071.455

Investasi

98,40%

*)

3.390.658

3.302.773

Entitas Anak

PT. Troposfir
Jakarta
Pancar Sejati
(TPS) - (melalui RBA)

Persentase
Kepemilikan

6

Mulai
Beroperasi

2017
31 Maret

2016
31 Desember

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.

UMUM - LANJUTAN
c. Entitas Anak - lanjutan

Jumlah Aset Sebelum Konsolidasi

Domisili

Jenis
usaha

PT. Troposfir
Mega Raya (TMR)
- (melalui TPS)

Jakarta

Investasi

99,97%

*)

3.365.881

3.302.277

PT. Delta
Samudra (DS)
- (melalui TMR)

Jakarta

Pertambangan

99,99%

*)

3.371.226

3.301.495

Entitas Anak

Persentase
Kepemilikan

Mulai
Beroperasi

2017
31 Maret

2016
31 Desember

Pendirian Entitas Anak
SMR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 7 tanggal 4 Maret 2015 oleh Harra Mieltuani Lubis, S.H. Akta pendirian tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0027233.AH.01.11.TH 2015
tanggal 6 Maret 2015.
d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen

: Wijaya Mulia
: Supandi Widi Siswanto

Dewan Direksi
Direktur Utama (tidak terafiliasi)
Direktur

: Jokky Wahyoedi Hidayat
: Rinatri Prahastiwi

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota

: Supandi W.S
: Chandy Williem
: Agnes Lew Darmawan

Sekretaris Perusahaan

: Ricky Kosasih

Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (selain Komisaris Independen) merupakan manajemen kunci
Perusahaan.
e. Area eksplorasi dan eksploitasi/ pengembangan
Batubara
DS, Entitas Anak memiliki wilayah eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) No.
545/K.835/2009 tanggal 16 Oktober 2009 atas nama DS, yang berlaku selama 22 tahun. Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP)
adalah sebesar 9.384 hektar di mana 7.489 hektar yang berada dalam kawasan Hutan Produksi (HP) dan hutan Produksi Terbatas (HPT).
Berdasarkan rencana kerja tambang, pertimbangan teknis Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur dan rekomendasi
yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Timur yang dapat digunakan untuk pinjam pakai adalah 7.377,7 hektar. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim, DS sedang dalam proses permohonan IPPKH di daerah Kalimantan. Area tersebut
terletak di Desa Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan Laporan Eksekutif Review dan Verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara oleh ahli yang independen dan kompeten
melalui nomor laporan 001/DE_PTDS/VI/2014 tanggal 13 Juni 2014, estimasi jumlah cadangan terbukti dan terkira yang dimiliki DS
adalah sebesar 43.473.546 ton.

7

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian interim atas Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama sebagai “Kelompok Usaha”) telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia dari Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK -IAI) dan peraturan terkait yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya Peraturan No. VIII.G.7,
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tentang "Pedoman Pelaporan dan Pengungkapan Laporan Keuangan
untuk Perusahaan Publik ".
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan biaya perolehan, kecuali untuk akun tertentu yang
diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian yang
disusun berdasarkan basis kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas
atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kecuali untuk penerapan
beberapa amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Juli 2016
seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban
yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini,
hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih
tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3
atas laporan keuangan konsolidasian.
Penerapan Amandemen dan Penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK Baru
Kelompok Usaha telah menerapkan beberapa kali atas amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru, yang berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2016 dan tanggal 1 Juli 2016 Penerapan atas amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru berikut tidak
menghasilkan perubahan yang mendasar atas kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dan tidak mempunyai dampak material atas nilai yang
yang dilaporkan pada periode keuangan tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
-

Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”

-

Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”

-

Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”

-

Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”

-

Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”

-

Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”

-

Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”

-

Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”

-

ISAK No. 30, “Pungutan”

-

PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”

-

PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”

-

PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”

-

PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”

-

PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), Aset Takberwujud"

-

PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), Kombinasi Bisnis"

-

PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan"

-

PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), Pembayaran Berbasis Saham"

-

PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), Pengukuran Nilai Wajar"

-

PSAK No. 70, Pengampunan Pajak"
8

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
c. Dasar Konsolidasian
Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Kelompok usaha memiliki pengendalian. Kelompok usaha mengendalikan investee ketika (a)
memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki
kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Kelompok usaha menilai kembali
apakah Kelompok usaha mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari
tiga elemen pengendalian
Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika
Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama
tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Kelompok usaha kehilangan
pengendalian atas entitas anak.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan
nonpengendali, meskipun hal tersebut kepentingan nonpengendali memiliki saldo mengakibatkan defisit. Jika diperlukan, dilakukan
penyesuaian atas laporan keuangan entitas anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.
Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Kelompok Usaha terkait dengan transaksi
antar entitas dalam Kelompok Usaha.
Perubahan dalam bagian kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada entitas anak dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang
dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.
Jika Kelompok usaha kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai
selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk
goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar
terkait.
d. Akuntansi Untuk Kombinasi Bisnis
Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak
adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha.
Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan kontinjensi. Beban akuisisi terkait
dibebankan pada saat terjadinya. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu
kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada akuisisi bertahap, Kelompok Usaha mengakui
kepentingan nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang
diakuisisi.
Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari
kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Kelompok Usaha atas aset bersih yang dapat
diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi
dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.
e. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
(a). Mata Uang Fungsional dan Penyajian
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah Indonesia. Entitas anak menentukan mata uang fungsional mereka sendiri dan akunakun yang termasuk dalam laporan keuangan masing-masing entitas anak diukur dengan menggunakan mata uang fungsional.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim adalah Dolar Amerika Serikat
($AS). Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anak dijabarkan ke dalam mata uang penyajian
dengan spot rate yang merupakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
interim dijabarkan dengan kurs rata-rata selama periode tersebut. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan Perusahaan
dan entitas anak termasuk dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari "Selisih Kurs atas Penjabaran
Laporan Keuangan" dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian interim.

9

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
e. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing - Lanjutan
(b). Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional masing-masing Perusahaan dan entitas anak dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian interim. Bagian non-moneter yang diukur dalam nilai historis dalam mata uang asing tidak ditranslasi kembali.
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian akun moneter dan penjabaran kembali akun moneter termasuk ke dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian interim.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank
Indonesia adalah masing-masing Rp 13.321 dan Rp 13.276.
f. Transaksi-Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Kelompok Usaha menganggap pihak yang
dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak
langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) selama pihak lain
berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian
interim.
g. Instrumen keuangan
Aset keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan
berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk
dijual.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan yang tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas bulan, jika
tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas dan bank,
investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian interim.
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya
ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat kepemilikan.
Liabilitas keuangan
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam dua kategori (i) pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi yang terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang bank dan utang sewa pembiayaan.
Setelah pengakuan awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Kelompok Usaha mengukur liabilitas keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghapusan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masingmasing liabilitas diakui dalam laba rugi, termasuk setiap beban atau fee yang timbul.
Jika pertukaran atau modifikasi tersebut tidak dicatat sebagai suatu penghapusan, maka setiap biaya atau fee yang timbul akan
menyesuaikan jumlah tercatat liabilitas dan diamortisasi selama sisa umur liabilitas yang telah dimodifikasi tersebut.

10

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
g. Instrumen keuangan - lanjutan
Saling hapus aset dan liabilitas keuangan
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, jika dan hanya
jika, Kelompok Usaha 1) saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penurunan nilai wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika
tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana Kelompok Usaha memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai
wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk
instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian dengan
memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi.
h. Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap periode pelaporan, manajemen menilai apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut
dikurangi baik secara langsung maupun melalui penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.
Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual apakah signifikan atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai secara kolektif penurunan nilai.
i.

Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan meliputi
seluruh biaya pembelian dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Keteika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun dimana pendapatan terkait diakui.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir periode pelaporan. Penyisihan
penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau
kerugian terjadi.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

j. Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana
Kelompok Usaha atau Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan, biasanya mempunyai kepemilikan saham 20% atau lebih dari hak
suara entitas. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang teridentifikasi ditambah atau dikurang
dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi bersih, penerimaan dividen dari investee dan dikurangi dengan kerugian penurunan
nilai sejak tanggal perolehan.
Laba rugi mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari
entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika diterapkan, dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha
dengan entitas asosiasi di eliminasi sesuai dengan jumlah kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi entitas
asosiasi, disesuaikan jika diperlukan, untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi dengan yang digunakan oleh Kelompok Usaha.

11

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
k. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
l.

Aset tetap
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha
menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika
terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha dan
biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada periode di mana pada saat
penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai
berikut:
Tahun
Bangunan
20
Kendaraan dan alat berat
4-8
Prasarana
4-6
Peralatan dan inventaris kantor
4-8
Masa manfaat ekonomi, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap periode pelaporan dan pengaruh dari setiap
perubahan estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan
direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan
pada tanggal aset tersebut siap digunakan.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim pada periode aset tersebut itu dihentikan
pengakuannya.

m. Properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah
sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
(i). pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika;
(ii). pengeboran, penggalian dan sampel;
(iii). menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan
(iv). meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur.
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian interim. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang
ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam
keadaan berikut:
(i). sebelum memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu;
(ii). setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral atau ditemukannya cadangan
terbukti.
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan selanjutnya diukur sebesar biaya
perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah
untuk indikasi penurunan nilai.

12

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
m. Properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi - lanjutan
Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset
operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak
diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laba rugi.
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan
arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi.
Ketika cadangan terbukti telah ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi ke "Tambang dalam pembangunan", yang
merupakan bagian dari "Properti Pertambangan". Semua biaya pengembangan setelah perolehan awal yang berkaitan dengan
pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengoperasikan tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai "Tambang dalam
pembangunan”. Biaya pengembangan dicatat bersih setelah dikurangi hasil penjualan atas mineral yang diekstraksi selama tahap
pengembangan.
Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam pembangunan” direklasifikasikan ke “Tambang
berproduksi” dalam properti pertambangan atau ke dalam komponen lain dalam aset tetap. Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya
perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, serta aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan
evaluasi. Properti pertambangan dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai.
Pada saat proyek konstruksi tambang bergerak ke tahap produksi, kapitalisasi atas konstruksi tambang tertentu biaya tersebut dan dicatat
sebagai bagian dari biaya persediaan atau dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi syarat untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
penambahan dan pengembangan aset pertambangan dan pengembangan cadangan ditambang.
Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan
tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis.
n. Aset tak berwujud
a.

Goodwill
Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada Catatan 2c. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset tak
berwujud.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.

b.

Hubungan terkait pelanggan
Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehan. Hubungan terkait pelanggan yang
diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui nilai wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan terkait pelanggan memiliki
masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hubungan terkait pelanggan
selama estimasi masa manfaatnya 5 tahun.

c.

Piranti lunak komputer
Biaya perolehan perangkat lunak komputer untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan dicatat sebagai aset takberwujud jika biaya
bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut diamortisasi menggunakan metode garis
lurus selama estimasi masa manfaat 4 tahun yang diharapkan ketika perangkat lunak komputer secara substantif siap untuk
digunakan.
Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku secara prospektif.

o. Beban ditangguhkan
Pengeluaran signifikan yang terjadi yang dianggap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama periode yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari pengeluaran tersebut.

13

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
p. Sewa
Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi atau serangkaian transaksi, merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa jika
Kelompok Usaha menentukan bahwa perjanjian tersebut memberikan hak untuk menggunakan suatu aset atau sekelompok aset selama
periode tertentu dengan imbalan suatu atau serangkaian pembayaran. Pertimbangan tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap
substansi perjanjian terlepas dari bentuk formal dari perjanjian sewa tersebut.
a.

Sewa operasi
Sewa di mana secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan secara efektif tetap dimiliki oleh lessor diklasifikasikan
sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor ) diakui sebagai beban dengan dasar
garis lurus selama periode manfaat yang diharapkan.

b.

Sewa pembiayaan
Sewa atas aset tetap di mana Kelompok Usaha, sebagai lessee , menanggung seluruh risiko, dan manfaat dari kepemilikan aset secara
substansial diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal sewa, sewa pembiayaan dicatat sebesar nilai yang terendah antara
nilai wajar aset sewaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Sesuai kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka pendek dan jangka panjang. Setiap pembayaran
sewa dialokasikan sebagai hutang dan biaya keuangan. Biaya keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian interim selama masa sewa sehingga dapat menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo
hutang setiap periode.
Aset sewa guna usaha disusutkan dengan kebijakan yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun,
ketika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka
aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa.

q. Penurunan nilai aset non-keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis)
diperlukan, ma